Oleh :
2018
I. TUJUAN
2. Plate
5. Objek glass
6. Mikroskop
7. Bunsen
8. Inkubator
Bahan :
3. Media BHIB
6. H2O2 3%
7. Plasma citrate
8. D-Manitol broth
9. Indikator BTB
Media d-manitol
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ditimbang media d-manitol sebanyak 0,4 gram dan pepton sebanyak 1,02
gram.
3. Kemudian dilarutkan dengan aquadest sebanyak 80 ml dalam Erlenmeyer.
4. Ditambah dengan indicator BTB hingga warna hijau tua dan kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 6 ml lalu ditutup dengan
kapas serta aluminuim foil.
5. Diautoclave selama 15 menit dengan suhu 121°C.
6. Setelah diautoclave ditunggu hingga dingin kemudian disimpan didalam
lemari es.
B. Penanaman Sampel Pada Media BHIB (Hari ke-I)
1. Cotton bud yang telah diusapkan pada sampel dimasukkan ke dalam
media BHIB.
2. Diinkubasi selama 18-24 jam padasuhu 37oC.
C. Penanaman Pada Media BAP dan MH (Hari ke-II)
1. Diambil satu koloni bakteri dengan menggunakan ose steril pada media
BHIB.
2. Digoreskan pada media BAP dan MH.
3. Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC.
D. Uji Sensitivitas Bakteri
Uji Katalase
1. Diteteskan H2O2 3% pada kaca slide.
2. Disentuhkan loop steril ke koloni bakteri yang akan diuji dan diambil
masa sel yang terlihat.
3. Dicampurkan organisme dalam tetesan H2O2 3%.
4. Diamati segera dan diperhatikan ada tidaknya gelembung.
5. Diinterpretasi hasil positif (+) : adanya gelembung, hasil negatif (-):
tidak terbentuk gelembung.
Uji Koagulase
1. Diambil suspensi kuman dan diletakan pada objek glass
2. Ditambakan 1 tetes plasma sitrat pada objek glass kemudia
dicampurkan
3. Diamati segera
4. Hasil positif ditandai dengan adanya gumpalan
Uji fermentasi manitol secara anaerob
1. Diambil satu ose inokolum, inokulasikan pada media d-manitol broth.
2. Ditutup lapisan atas dengan paraffin oil steril dengan ketebalan 25
mm.
3. Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37°C.
4. Hasil postif ditandai dengan perubahan warna media menjadi kuning.
Uji Haemolisis
1. Diambil satu ose inokulum, lakukan streaking pada media BAP.
2. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam.
3. Diamati tipe haemolisis yang terbentuk.
E. Pengecatan Gram
1. Diambil objek glass kemudian disterilkan menggunakan alcohol.
2. Diteteskan kedua ujung objeck glass dengan air steril sebanyak 1 tetes.
3. Diambil satu ose koloni bakteri biakan murni.
4. Dikeringkan diatas api Bunsen, kemudian dilakukan pewarnaan Gram I
menggunakan pewarna Kristal violet ditunggu selama 2 menit.
5. Kemudian dicuci dengan air mengalir dan difiksasi.
6. Setelah kering, ditetesi lagi dengan lugol selama 1 menit.
7. Kemudian bilas dengan alkohol 96% dan langsung dibilas juga dengan
air.
8. Difiksasi kembali hingga kering.
9. Lalu ditetesi kembali dengan pewarna safarin dan biarkan selama 5
menit.
10. Kemudian dibilas dan fiksasi kembali.
11. Setelah kering, diamati dibawah mikroskop dengan perbesaan 100x.
V. INTERPRETASI HASIL
Warna koloni : kuning emas
Haemolisis : œ haemolisis
Koagulase :+
Katalase :+
Fermentasi manitil anaerob :+
Novobiocin : sensitive/resisten
VII. PEMBAHASAN
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur
seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak.
Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik
pada suhu kamar (20-25 ºC). Staphylococcus aureus tumbuh pada media cair dan
padat seperti NA (Nutrien Agar) dan BAP (Blood Agar Plate) dan dengan aktif
melakukan metabolisme, mampu fermentasi karbohidrat dan menghasilkan
bermacam-macam pigmen dari putih hingga kuning.
Pada praktikum Identifikasi bakteri Staphyllococcuc melalui uji sensitivitas
pada sampel sampel swab gagang pintu, pipi, kran wastafel dan handphone
didapatkan hasil pengamatan :
Pada hari pertama dilakukan penanaman sampel pada media BHIB diamati
keesokan harinya dan mendapatkan hasil positif yang dimana warna media berubah
menjadi keruh. Dari media BHIB yang positif diambil satu koloni bakteri lalu
ditanama pada media BAP dan MH. Pada BAP yang digoreskan inoculum bakteri dari
BHIB swab gagang pintu didapat hasil hemolisa positif sedangkan pada media MH
yang berisi sampel swab pipi dari BHIB terjadi kontaminasi pada media.
Penanaman pada media BAP bertujuan untuk uji hemolisa bakteri dan
didapatkan hasil yaitu hemolisa sebagian. Pada media MH didapatkan hasil koloni
bakteri tumbuh berwarna putih kekuningan.
Uji katalase bakteri Staphyllococcus aureus pada praktikum ini menghasilkan
gelembung-gelembung oksigen karena adanya pemecahan H2O2 oleh enzim katalase
yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri sehingga bakteri ini termasuk ke dalam bakteri
katalase positif. Komponen H2O2 ini merupakan salah satu hasil respirasi aerobik
bakteri, dimana hasil respirasi tersebut justru dapat menghambat pertumbuhan bakteri
karena bersifat toksik. Mekanisme enzim katalase memecah H2O2 yaitu saat
melakukan respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya
H2O2. Dengan enzim katalase, H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut :
2 H2O2 2H2O + O2
Hasil uji koagulase pada praktikum kali ini positif yaitu terjadi penggumpalan.
Ini menandakan bahwa bakteri S. aureus adalah bakteri patogen. Staphylococcus
dapat bersifat patogen dan kurang patogen/ non patogen. Cara membedakan sifat
tersebut dapat melalui uji koagulase. Prinsip uji ini adalah terjadi/ tidak terjadinya
penggumpalan plasma darah setelah ditambahkan isolat biakan bakteri.
Penggumpalan terjadi pada plasma darah yang ditambahkan isolat bakteri S. aureus
sehingga uji koagulase positif untuk S. aureus.
Pada uji Manitol didapatkan hasil positif yaitu terdapat gelembung gas pada
tabung durham ini menandakan bahwa bakteri memfermentasi manitol dan
membentuk asam.
Pada pengecatan Gram yang diamati menggunakan mikroskop ditemukan
koloni bakteri bulat bergerombol seperti buah anggur berwarna ungu kemerahan
pada mikroskop dengan perbesaran 100x.
VIII. SIMPULAN
Pada praktikum identifikasi Staphyllococcuc sp. yang telah dilakukan
berdasarkan dari pengamatan, interpretasi hasil dan dilihat dari hasil uji yang
dilakukan dapat diidentifikasi bahwa bakteri dari sampel swab gagang pintu, pipi,
kran wastafel dan handphone adalah Staphyllococcus aureus.
DAFTAR PUSTAKA
Emma,Kharisma.2013.Isolasi dan Inokulasi.At.http://emma-kharisma.blogspot.com
/2011/06/isolasi-dan-inokulasi.html.Online.Diakses pada tanggal 16 Januari 2018.
Indah.2013.Isolasi.At.http://isolasi-mikroorganisme-dalam-proses.html.Online.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2018.
Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
LAMPIRAN
Media MH yang ditumbuhi Media BAP yang ditumbuhi
bakteri berwarna putih bakteri (Hemolisa sebagian)
kekuningan