Anda di halaman 1dari 87

Peran Promotor Kesehatan

dan Ilmu Prilaku (PKIP)


melalui Komunikasi Antar
Pribadi (KAP) dalam
Percepatan Penurunan
Stunting di Indonesia

Oleh: Dr. Zahtamal, KM, M.Kes


Pokok Bahasan

• Stunting
• PKIP
• Peran PKIP → KAP dalam percepatan
penurunan stunting
STUNTING
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan
panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
kesehatan.
Video
informasi
tentang
Stunting
Apa yang
Harus
dilakukan
sekarang?
Target Stunting di Indonesia

Indonesia - RPJMN 2020-2024

Stunting dari 27,7 % menjadi


14%
Stunting = Pendek dan Sangat Pendek(TB/U)

Global –SDGs

Stunting turun 7% by
2030 (SDGs)
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN

Arah dan kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan Percepatan Penurunan


Stunting mengacu pada :
a) Tujuan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunsting sesuai dengan
Perpres 72/2021, yaitu :
(a) Menurunkan Prevalensi Stunting;
(b) Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
(c) Menjamin pemenuhan asupan gizi;
(d) Memperbaiki pola asuh;
(e) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan
(f) Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
11
Sasran Primer: Keluarga Stunting/ Berisiko Stunting
Keluarga sasaran:
Keluarga dengan Keluarga dengan
Catin PUS Ibu Hamil
Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan

Faktor Resiko:

Pendataan Keluarga 2021 memetakan


Keluarga Beresiko Stunting yaitu : Kondisi
Keluarga Sasaran dengan penapisan 4T
sanitasi, akses air bersih dan kondisi 4T
- Terlalu muda, Terlalu Tua (35- 40 th),
Terlalu dekat, Terlalu Banyak
Intervensi untuk Pencegahan Stunting

KONVERGENSI merupakan sebuah pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama
pada target sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting.
Intervensi secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama
Salah satu Pilar SNPP Stunting
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS) →
Tingkat Pusat s.d Desa/kelurahan
TPPS melaksanakan tugasnya secara efektif, konvergen dan
terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di Lingkungan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa/kelurahan,
“TPPS adalah dengan tujuan :

organisasi Percepatan 1) Melakukan penguatan dalam upaya konvergensi perencanaan


dan penganggaran PPS diberbagai tingkatan bersama
Penurunan Stunting pemangku kepentingan yang berkesinambungan.

yang bertugas 2) Melakukan penguatan peran Pelaksana dan Sekretariat


Pelaksanaan Tim dalam pelaksanaan PPS sesuai dengan tugas
mengkoordinasikan, dan kewenangannya.
menyinergikan dan 3) Melakukan penguatan regulasi/kebijakan strategis yang
dibutuhkan untuk percepatan penuruanan stunting.
mengevaluasi
4) Melakukan penguatan dan pemaduan system manajemen data
Penyelenggaraan dan informasi PPS.
Percepatan Penurunan 5) Mengintegrasikan mekanisme pemantauan, evlauasi, dan
pelaporan PPS.
Stunting”
6) Mendorong partisipasi aktif masyarakat serta gotong royong
dalam PPS.
17
TIM PENDAMPING KELUARGA
Unsur dalam Tim:
➢ Nakes;
➢ Kader TP-PKK;
➢ Kader KB/Kader Kesehatan, kader Pembangunan
lainnya.

TUGAS :
Meningkatkan akses informasi
dan pelayanan melalui:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayanan rujukan,
c. fasilitasi penerimaan Sasaran Pendampingan Keluarga
program bantuan sosial
Mendeteksi dini faktor risiko 18
Stunting, dan membantu
intervensi spesifik & sensitif
Apa Peran
Promotor
Kes ehatan dan
IlmuPerilaku
d alam
Percepatan
Penurunan
S tunting ?
Promotor Kesehatan → tenaga Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku (PKIP)
Pengertian: tenaga PKIP
Pekerja/SDM Promkes Menjalankan tugas-tugasnya
termasuk di dalamnya berdasarkan pendidikan/
keterampilan spesifik yg
Jabfung PKIP baik komprehensif dan memiliki
yang terampil sertifikasi resmi dari OP
maupun ahli PPPKMI

INDONESIAN SOCIETY FOR HEALTH


PROMOTOR AND EDUCATOR

21
Pejabat Fungsional “Tenaga Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku → tenaga PKIP”
PNS yang diberi tugas, Melakukan
tanggung jawab,
pelayanan di
Pada instansi
wewenang dan hak
secara penuh oleh bidang promosi pemerintah
Pejabat yang Kesehatan
Berwenang

22
SIAPA TENAGA PKIP ITU?

Ketika orang bicara ...


Advokasi
Pembinaan suasana → kemitraan
EMPOWERMENT Dalam
Itulah
Penyebarluasan informasi → KIE Bidang tenaga PKIP
Membuat rancangan media
Kesehatan
melakukan pengkajian/penelitian perilaku

Intervensi dlm mengembangkan Perilaku

Membina UKBM, dll


24
25
26
Peran Promotor Kesehatan dan Ilmu
Prilaku (PKIP) melalui Komunikasi Antar
Pribadi (KAP) dalam Percepatan
Penurunan Stunting di Indonesia

27
Permasalahan stunting, khususnya dalam
hambatan KAP PPS
Kombinasi antara:
• 90% kasus stunting disebabkan oleh perilaku yang salah terutama dalam
1000 HPK, bukan masalah ekonomi keluarga.
• Rendahnya kesadaran mengenai stunting.
• Kebijakan yang belum konvergen dalam memberikan dukungan terhadap
pencegahan stunting.
• Adanya permasalahan komunikasi dalam perubahan perilaku baik di tingkat
individu, tingkat masyarakat, dan tingkat layanan kesehatan.
• Kurangnya peran dan tanggung jawab dari berbagai pemangku kepentingan
dalam kegiatan komunikasi untuk percepatan pencegahan stunting.
Komunikasi
• Komunikasi berasal dari kata Comunicare.
• Pertukaran pikiran/keterangan dalam rangka
menciptakan rasa saling mengerti dan rasa
saling percaya demi terwujudnya hubungan
baik antara seorang dengan yang lainnya.
• Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian secara efektif dan efisien dalam
bentuk gagasan atau informasi dari
komunikator ke komunikan.
Pesan/
Pengiriman Informasi
Pesan/
Penerimaan
Informasi

Pengirim Enkoding Channel/


Dekoding Penerima
Mediator

Gangguan Gangguan Gangguan

Penerimaan Pengiriman
15-31

Komunikasi Antar Pribadi (KAP) /Interpersonal

◼ Proses pertukaran informasi, ide, pendapat,


dan perasaan yang terjadi antara ≥ 2 orang.
◼ Contoh: pembicaraan petugas PKIP dengan
pasien di puskemas, petugas kesehatan atau
kader Kesehatan, memberikan penyuluhan
kepada kelompok ibu hamil, dll.
◼ Tujuan untuk memodifikasi perilaku individu
ataupun kelompok tertentu.
◼ Dapat terjadi di berbagai seting.
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-32

Seting KAP oleh tenaga PKIP maupun kader


◼ Konseling kesehatan di desa atau pelayanan kesehatan
◼ Kunjungan rumah untuk memberi informasi/edukasi kesehatan
terkait faktor risiko stunting;
◼ Penyuluhan kelompok kepada masyarakat, misalnya di forum-
forum kesehatan;
◼ Kegiatan penyuluhan kelompok saat pelaksanaan kelas ibu hamil;
◼ Kegiatan penyuluhan di langkah 4 di posyandu;
◼ Kegiatan pemicuan di masyarakat agar masyarakat tidak buang
air besar sembarangan
◼ dll
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Tujuan Komunikasi dan pemberdayaan Masyarakat
dalam Pencegahan stunting
 Harapan → Semua level sasaran promkes
memiliki literasi dan memiliki power yang baik
tentang stunting
 Literasi → kemampuan seseorang dalam
mengolah dan memahami informasi saat
melakukan proses membaca dan menulis
 Hakikat ber-literasi secara kritis dalam
masyarakat demokratis: memahami, melibati,
menggunakan, menganalisis, dan
mentransformasi teks → kemampuan yang lebih
dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.
Manfaat Masyarakat memiliki literasi yang baik
tentang stunting
 Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk
kegiatan membaca dan menulis
 Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru tentang stunting
 Kemampuan interpersonal akan semakin baik
 Kemampuan memahami makna stunting akan semakin meningkat
 Meningkatkan kemampuan verbal
 Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir
 Menghilangkan stigma & kepercayaan yang keliru tentang Stunting
dll.
Literasi masyarakat dalam Pencegahan stunting
1. Literasi Gizi; Penguatan gizi secara berkala bagi Ibu hamil, menyusui dan
baduta.
2. Literasi IMD dan ASI Eksklusif;.
3. Literasi Budaya Hidup Bersih dan Sehat
4. Literasi Sadar Stunting melalui sosialisasi yang dilakukan secara berkala,
termasuk di antaranya bimbingan konseling bagi ibu hamil, dan menyusui.
5. Literasi PMT-Ibu Hamil dan Baduta; Dapat dilakukan secara berkala dan
terprogram, sehingga mudah dimonitoring dan evaluasi.
6. Literasi Layanan Kesehatan Digital; yang mampu menjamin tercapainya
upaya monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan kesehatan Ibu
Hamil, Menyusui hingga balita.
7. Literasi masyarakat dalam menciptakan sanitasi sesuai standar, dll
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat dalam
Percepatan Penurunan Stunting
 Terbentuknya “civil society”,
→meningkatkan kesadaran
→meningkatkan capacity building
→memiliki sifat kritis
→meningkatkan partisipasi dlm
pengambilan keputusan &
melakukan control thd aktivitas
transformative.
Komunikator/tenaga PKIP

1. Punya percaya diri yang tinggi & mampu


mengendalikan rasa takut serta emosi.
• Persiapan fisik & mental materi
2. Kualitas suara yang bagus → vol, artikulasi &
intonasi
▪ @ Faktor kunci → apakah audiens memperhatikan
komunikator
• Suara cukup keras & jelas terdengar?, jika perlu
gunakan loudspeaker
• Berlatih mendengar suara sendiri → tutup mata,
bicaralah, perhatikan kualitas, kekuatan & kejelasan.
• Jika suara kurang bagus & sumbang, dapat dilatih.
3. Memiliki kemampuan Bahasa yg baik
→ verbal dan non verbal
4. Penampilan yang baik dan menarik→
kesan pertama, next..
Promotor
Kesehatan
adalah seorang
Kreator/Desainer
Pesan

• Persiapan pesan/materi hrs dilakukan dgn baik & benar


→ akan sangat memengaruhi kesiapan scr mental.
• Mencari informasi s>> mengenai materi yg akan
disampaikan → buku referensi, tulisan/publikasi lainnya.
• Perkayalah topik & bacaan yg telah dilakukan dgn hal
yang uptodate & riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
• Pengalaman kita/pengalaman orang lain → bahan yg
menarik utk diangkat.
• Hilangkan bagian2 yg dirasakan membuat tdk fokus,
menimbulkan keragu2an, dll.
MEDIA BERDASARKAN PENERIMAAN
SASARAN/INDERA
• VISUAL
• AUDIO
• AUDIO VISUAL
MEDIA BERDASARKAN SALURAN
KOMUNIKASI
• ON LINE (DARING) → MEDIA ELEKTRONIK/
BERBASIS DIGITAL/INTERNET
• OFF LINE (LURING) → MEDIA CETAK
TTG BERDASARKAN SASARAN
• Media massa (media lini atas)
• Media nirmassa/ media lini bawah
TTG BERDASARKAN DIMENSI
▪ Dua Dimensi →grafis (fhoto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, papan
flannel,
▪ Tiga dimensi → model (tiruan), benda asli, boneka,
Maket/Miniatur, Diorama.
Media yg efektif & efisien

• Start there the Audience


• Paling banyak melibatkan
panca indera dlm penerimaan
pesan → mempermudah
pembentukan persepsi.

43
“ start there the audience”  berangkat
dari sisi komunikan. Kondisi/ kharakteristik
masy. yg harus dijadikan pedoman:
• Tkt Pendidikan → kemampuan baca?
• Status sos-ekonomi → reatif mahal
• Adat istiadat/budaya/tradisi/bahasa
• Agama
• Akses informasi → punya gadged?
• Frame of reference and field of experience
44
Trend media

• Semua teknologi adalah bagian dari manusia itu


• Revolusi Industri 4.0 sendiri
• Internet bukan hanya digunakan untuk sekedar
• Era computer hingga internet melainkan untuk
berbagi informasi
menjalani kehidupan
Sasaran Komunikasi oleh PKIP
Sasaran primer: Keluarga sasaran → berisiko stunting
Sasaran Sekunder dan Tersier
TPPS Remaja
Catin PUS Ibu Hamil
Putri
Keluarga dengan Keluarga dengan
Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan

Keluarga sasaran → dengan anak stunting


15-54

Hambatan dalam Berkomunikasi


HAMBATAN INDIVIDUAL Solusi:
.
Kesalahpahaman dlm memahami Peningkatan kemampuan
pesan mendengarkan
Kredibilitas Individu Dorongan untuk berkomunikasi 2
arah/dialog
Keterbatasan dlm ber komunikasi
Peningkatan kesadaran dan
Kemampuan Mendengarkan kemampuan dalam memahami pesan
yang rendah dan informasi
Penilaian awal thd subjek Pemeliharaan Kredibilitas Individu
tertentu Peningkatan pemahaman thd orang
lain Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Metode Komunikasi Kesehatan secara
15-55

Interpersonal/KAP

I. Komunikasi kelompok
KEUNTUNGAN:
◼ Memberi kesempatan untuk saling belajar
◼ Melibatkan semua peserta
◼ Membangun kerjasama kelompok
◼ Keaneka-ragaman/variasi sudut pandang

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-56

KOMUNIKASI KELOMPOK
Ceramah/penyuluhan
◼ Ceramah kes  suatu cara dlm
menerangkan & menjelaskan suatu ide,
pengertian/pesan scr lisan kpd
sekelompok sasaran shg memperoleh
informasi ttg kesehatan.
◼ CTJ → kombinasi C + TJ, yg
diimplementasikan berupa penyampaian
uraian edukator serta pemberian
peluang bertanya jawab antara
edukator & sasaran didik yg
dilaksanakan scr tertib.
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-57

Keuntungan Ceramah:

◼ Banyak orang yg dapat mendengarkan/


memperoleh informasi
◼ Diterima oleh sasaran yg tdk bisa membaca
◼ Mudah dilaksanakan, mempersiapkan &
mudah mengorganisasi
◼ Memberikan kesempatan utk bertanya jawab
antara edukator dan peserta didik.
Kelemahan / kekurangan :
◼ Keberhasilan metode sangat tergantung dari
kemampuan komunikator, waktu pelaksanaan.

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-58

DISKUSI KELOMPOK
◼ Tentukan topik bahasan
◼ Buat aturan main
◼ Hindarkan debat tanpa dasar
◼ Upayakan tetap dalam jalur
◼ Buat rangkuman sebelum ada hasil
akhir diskusi
◼ Libatkan semua anggota kelompok
◼ Jangan ada dominasi
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-59

Role play:
◼ Bermain peran → beberapa orang
memerankan tokoh-tokoh tertentu untuk
suatu kejadian/kegiatan
◼ Menambah motivasi penyesuaian
perilaku
◼ Merasakan situasi nyata tanpa risiko dari
kondisi saat itu
◼ Lebih memahami situasi yang dialami
oleh orang lain

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-60

Curah pendapat (brain storming/BS);


◼ Prinsipnya = diskusi kelompok
◼ Bedanya  BS permulaannya
pemimpin klp memancing dgn satu
masalah, kemudian tiap peserta
memberikan jawaban/tanggapan,
sebelum semua mengeluarkan
pendapat, belum dikomentari, sampai
selesai baru tiap anggota
mengomentari kemudian dilanjutkan
diskusi.

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-61

Brain storming/BS
◼ Tentukan topik bahasan
◼ Tentukan aturan dasar
◼ Catat setiap masukan
◼ Tidak ada pendapat yang salah
◼ Kontribusi semua anggota
◼ Seleksi masukan yang sesuai dengan
topik bahasan
◼ Simpulkan hasil bahasan
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-62

Seminar/Webinar

◼ Suatu penyajian (presentasi)


dari seorang atau beberapa
ahli tentang suatu topik yang
dianggap penting (“hot issue”
di masyarakat)
◼ Cocok utk segmentasi
sasaran dlm kelompok besar,
pendidikan menengah ke atas

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-63

Simulasi

◼ Role play + diskusi


kelompok.
◼ Peserta ada yg
bermain peran dan
dikomentari oleh
peserta lain (diskusi)
dan masukan/
penjelasan2 dari nara
sumber.

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


II. Metode Komunikasi
15-64

perorangan
Bimbingan (Counseling);
◼ Suatu kegiatan dimana adanya
hubungan yg saling membantu antara
2 orang
◼ Pembicaraan antara konselor
(counselor) dengan seseorang atau
klien (counselee/konseli)
◼ Biasanya lebih intensif, permasalahan
dapat digali lebih dalam & dibantu
penyelesaiannya.
Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-65

Apakah Sebuah proses membantu seseorang dlm


Konseling? pembelajaran menyelesaikan masalah
emosional, interpersonal & memutuskan suatu
hal tertentu

Orientasi Membantu klien menolong dirinya sendiri

Konseling Individual/pasangan /keluarga

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-66

Elemen Konseling Dasar


◼ Mapankan relasi yang baik
◼ Cari tahu situasi terkini klien
◼ Responlah dengan empati
◼ Siapkan umpan balik yang memungkinkan klien nyaman dalam situasi
tersebut
◼ Berikan informasi
◼ Bantu klien mengenali sisi kuat dari dirinya
◼ Bantu klien mengenali cara berhubungan dengan keluarga, sahabat, teman
yang dapat mendukungnya
◼ Berikan ketrampilan untuk menghadapi situasi : teknik relaksasi, seperti
bernafas dalam atau santaikan otot-otot , imajeri positif, penyelesaian
masalah
◼ Bangkitkan keinginan/minat
◼ Berikan semangat Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
15-67

Perangkat Konseling
◼ Gunakan lebih banyak kalimat terbuka
Kalimat tanya terbuka : Apa yang terjadi
ketika akan minum obat ?
Kalimat tanya tertutup : sudahkah anda
minum obat hari ini?
▪ Dengarkan dengan perhatian, komunikasi
verbal dan non verbal.
▪ Perjelas respon yang belum dimengerti
▪ Gunakan bermain peran guna membantu
klien mengembangkan keterampilan dan
percaya diri melaksanakan rencana
▪ Sediakan kesempatan untuk bertanya.

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-68

Peran Konselor
Menumbuhkanrasa percaya diri
Beri dukungan.
Bantu menyusun prioritas masalah.
Membuat klien waspada akan terapinya
Membuat klien mengerti rujukan yang diperlukan dan sumber
rujukan .
Membuat klien mengerti sumber dukungan sosialnya
Advokasi untuk klien.

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


15-69

Wawancara
◼ Merupakan proses pengumpulan
bahan berita.
◼ Wawancara dimaksudkan utk
memperoleh informasi dari
subjek yg diwawancarai dengan
cara menggali &
mengarahkannya.
◼ Teknik wawancara dapat
dilakukan dgn lisan dgn
bertatap muka (cara terbaik)
telepon & tertulis (kuisioner).

Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


Strategi
Komunikasi
Antar Pribadi
Untuk PPS
A = Advokasi Kesehatan
Pendekatan kpd para pimpinan/pengambil keputusan agar
dapat memberikan dukungan, kemudahan & semacamnya
dlm upaya pemb.kes.
Upaya sistematis dan terorganisir serta menggunakan
informasi yang tepat dan akurat untuk memperoleh
dukungan dengan tujuan agar terciptanya perubahan
kebijakan, peraturan-peraturan, dukungan sumber daya
(SDM, Dana, dan lain-lain) untuk memecahkan atau
menyelesaikan isu tertentu
Sasaran : tersier, contohnya di Kab/kota; bupati/walikota,
jajaran kes, lintas sektor, dll
Jenis2 kegiatan: seminar sehari, orientasi, sarasehan, lobby,
dll.
B = Bina Suasana (Sosial support)
Suatu upaya utk membuat suasana/iklim yg
kondusif/ menunjang pemb.kes shg masyarakat
terdorong utk melakukan PHBS dan terciptanya
lingkungan sehat
→ menjalin kemitraan utk membantu pembentukan
opini publik dgn klp yg ada di masy: Tomas, Toga,
LSM, media massa, organisasi profesi dll.
Cara yg dapat dilakukan: mengadakan pelatihan,
sarasehan, lokakarya, mengadakan penyuluhan,
menyampaikan laporan/studi banding ke daerah
lain yg berhasil, dll.
Sasaran : sekunder
Tujuan (out put); terbentuk kemitraan
G = Gerakan masyarakat (empowerment people)
Upaya utk memandirikan individu,
kelompok & masy. agar berkembang
kesadaran, kemauan & kemampuannya
di bidang kesehatan keluarganya. →
(pemberdayaan masyarakat)
Sasaran : Primer
Tujuan (out put): terbentuknya
masyarakat yang berdaya (memiliki
power) di bidang kesehatan dari semua
aspek.
Tiga macam strategi Komunikasi utk memodifikasi
perilaku kes individu/kelompok (WHO)

Menggunakan
kekuasaan/kekuatan →
Perubahan perilaku dipaksakan
kpd sasaran shg ia mau
melaksanakan seperti yg
diharapkan, ex dgn adanya
peraturan, perUU, dll → cepat
tetapi belum tentu bertahan
lama.
Tiga macam strategi Komunikasi utk memodifikasi
perilaku kes individu/kelompok (WHO)

Memberikan informasi → memberikan


informasi bgm mencapai hidup sehat,
dsb. → m pengetahuan, shg timbul
kesadaran, selanjutnya akan
berperilaku sesuai dgn pengetahuan yg
dimilikinya→ lama, namun perilaku
relatif langgeng.
Tiga macam strategi Komunikasi utk memodifikasi
perilaku kes individu/kelompok (WHO)

Diskusi & partisipasi →


komunikasi 2 arah, melibatkan
sasaran scr aktif dlm membentuk
perilaku yg diharapkan → caranya
lebih lama dari ke-2, namun
perilaku langgeng.

Idealnya: Multilevel
5 hukum komunikasi efektif → REACH
(Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble)
 REACH → merengkuh/ meraih
 Kom. pd dasarnya →upaya bgm meraih
perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian,
simpati, tanggapan, maupun respon + dari
orang lain.
 Credibility →
 Capability of the audience →
 Clarity →
 Context →
 Content →
 Continuity & Consistency →
 Channel
Etika Komunikasi

• Etika → sesuatu yang berhubungan dengan pola interaktif (manusia


dengan tuhan, manusia dengan manusia yang lain/sesama manusia) yang
didasari oleh sifat-sifat kebaikan dan sebagaimana memperolehnya, juga
sifat-sifat keburukan dan cara-cara menjaga diri agar tidak melakukan yang
buruk tersebut.
1. Materi/pesan dalam komunikasi
▪ Perlu diperhatikan bahwa dalam promosi kesehatan, hal-hal yang dibahas
harus menyangkut tentang kesehatan dan harus mengacu pada tujuannya
yaitu sebagai sarana pemberdayaan dan penyebarluasan informasi dalam
bidang kedokteran dan kesehatan.
Etika Komunikasi

2. Penggunaan bahasa,
▪ Pembicaraan dalam promosi kesehatan hendaknya mempergunakan
bahasa Indonesia atau bahasa asing/daerah yang baik, sopan dan
bertanggung jawab. Pembicaraan dengan bahasa cacian, atau menyerang
anggota lain atau golongan tertentu tidak diperkenankan/dihindari.
3. Menjunjung nilai-nilai kejujuran
• Yakni menyampaikan pesannya secara benar dan berdasarkan fakta dan
data tidak memutar balikkan merupakan hal yang utama untuk
diperhatikan.
Etika Komunikasi

4. Role of Model
• Keteladanan dan menyejukkan. Maksudnya dalam berkomunikasi
hendaknya komunikator memperlihatkan dan mengepresikan keteladanan
dan dengan suasana yang menyenangkan dan menyejukkan.
5. Informasi dan pesan yang valid (akurat).
• Informasi yang tidak jelas sumbernya dan valid datanya adalah sangat
potensial untuk menimbulkan kebingungan bagi masyarakat, akan
menyebabkan bencana, kebingungan, karena lewat informasi bohong akan
merusak kebenaran dan membenarkan yang salah, sehingga suatu ketika
akan menjadi permusuhan dan malapetaka bagi masyarakat. Shg harus
sangat berhati-hati dan tidak terjebak kepada informasi bohong.
Etika Komunikasi

6. Bertanggung Jawab.
• Merupakan sikap yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
komunikasi, karena bukan hanya pesan yang disampaikan tersebut
menyangkut kepentingan seseorang atau kelompok (orang banyak),
melainkan kesadaran yang tinggi terhadap tuhan.
7. Komunikasi/promosi yang konstruktif.
• komunikasi sebagai bagian dari aktivitas dasar manusia, bukan
hanya sekedar melihat komunikasi sebagai bagian dari
kehidupannya, akan tetapi juga peran fungsi komunikasi tersebut
juga menjadi alat dan sarana bagi manusia untuk saling tolong-
menolong dalam membangun dan menyiarkan kebenaran.
Saya Tahu
Saya Mau
Saya mampu
Saya yakin bisa melakukan
15-87

Sekian & terimakasih

Have a positive day!


Copyright © 2002 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai