Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengetikan :
a. Ukuran kertas
Ukuran kertas yang digunakan adalah Folio/F4 (215 x 330 mm)
b. Bentuk Huruf (fonts)
1) Setiap tulisan naskah dinas termasuk SK dan dokumen lainnya
menggunakan bentuk huruf Arial ukuran 12 dan spasi 1,5 atau
disesuaikan dengan kebutuhan
2) Untuk tulisan cover judul depan menggunakan bentuk huruf kapital
Arial ukuran 22 bold spasi 1,5
c. Ruang Tepi (Margin) demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam
penyusunan naskah dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas
digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan batas antara
tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada
tepi kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan
ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan
yang digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu: Ruang tepi atas:
apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di bawah kop, dan
apabila tanpa kop naskah dinas, sekurangkurangnya 3 cm dari tepi atas
kertas;
1) Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi bawah kertas;
2) Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 4 cm dari tepi kiri kertas;
3) Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan: Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut
di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi
suatu naskah dinas. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi
dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan
estetika.
d. Format kepala naskah
Format kepala naskah diperuntukkan terhadap dokumen surat
keputusan, sedangkan format kepala naskah Standar Operasional
Prosedur (SOP) mengikuti aturan pedoman penyusunan akreditasi UPTD
Puskesmas Puledagel.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penggunaan format kepala naskah seperti
tersebut di atas bersifat fleksibel, sesuai keperluan dokumennya.
Untuk contoh format kepala naskah yaitu kop surat keputusan
Puskesmas Puledagel beserta cara pembuatan isinya, susunannya
adalah sebagai berikut:
Keterangan pada kop surat keputusan:
Kop surat keputusan menggunakan spasi 1, garis bawah kop surat
keputusan ukuran 2 1/4 pt, Pemerintah Kabupaten Blora dan Dinas
Kesehatan menggunakan Arial 14, UPTD Puskesmas Puledagel
menggunakan Arial 18 dengan bold/ditebalkan, alamat dan telephone
Arial 12, email menggunakan Arial 11, sedangkan kode pos
menggunakan Arial 11.
Contoh :

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS PULEDAGEL


Jl. Raya Seso-Sayuran Km 4 Kec. Jepon, Telepon (0296)5300862
Email : puledagelpuskesmas@yahoo.co.id, Kode Pos 58261

e. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas


berwarna biru.
2. Metode Penomoran
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
a) Pedoman menggunakan formasi : AA/ XX/ DD/ BB/ YY
Keterangan: AA : menyatakan jenis dokumen (PN = Panduan,
PD= Pedoman)
XX : menyatakan unit kerja /Program
DD : menyatakan nomor urut dokumen
BB : Bulan terbit
YY : Tahun terbit
b) Surat Keputusan (SK) menggunakan formasi : 800/AA/BB/YY
800 : Nomor Surat Keputusan
AA : Menyatakan Nomor urut dokumen
BB : Bulan terbit
YY : Tahun terbit
c) Standar Operasional Prosedur (SOP) menggunakan formasi:
SOP/AA/BB/CC/DD
SOP : Menyatakan Jenis dokumen
AA : Menyatakan unit kerja /Program
BB : Menyatakan nomor urut dokumen
CC : Bulan terbit
DD : Tahun terbit
d) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) menggunakan formasi KAK/AA/BB/
CC/DD

KAK : Menyatakan Jenis dokumen


AA : Menyatakan unit kerja /Program
BB : Menyatakan nomor urut dokumen
CC : Bulan terbit
DD : Tahun terbit
e) Dokumen Eksternal menggunakan formasi: AA/DE/DD
AA : menyatakan dokumen eksternal (DEX)
DE : Menyatakan unit kerja
DD : menyatakan nomor urut
f) Manual Mutu menggunakan formasi: MM/AA/BB/YY
MM : Manual Mutu
AA : Menyatakan Nomor urut dokumen
BB : Bulan terbit
YY : Tahun terbit
3. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah.
Cara yang digunakan adalah gabungan nama angka Romawi dan Abjad,
seperti contoh berikut :
I.
A.
1.
a.
1).
a).
(1).
(a).
9. Halaman ditulis di kanan bawah.

Anda mungkin juga menyukai