LATAR BELAKANG
1
SKP serta mewujudkan pelaksanaan good governance. Hal ini sejalan dengan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas (ZI)
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) di lingkup Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu.
TUJUAN
SASARAN
2
DEFINISI
3
BAB 2 METODOLOGI
PERSIAPAN
a. Membuat daftar pertanyaan pada kuesioner untuk survei IPK.
b. Membangun e-survey berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun.
c. Mengumpulkan seluruh alamat email Dinas dan pemohon SKP/UPI.
d. Membuat database calon responden survei.
e. Membuat surat penyampaian kepada Dinas untuk meminta UPI yang berada
di wilayahnya mengisi e-survey.
PROSES SURVEI
4
c. E-survey dilakukan dengan mengakses pada link berikut ini:
https://goo.gl/RDDM8Y
5
antara 1 – 4 yang kemudian dikonversikan ke angka 0 - 100. Skala indeks
persepsi korupsi antara 1 – 4 yang artinya mendekati nilai 4 maka persepsi
korupsi makin baik semakin BERSIH DARI KORUPSI. Hasil akhir akan
memunculkan Indeks persepsi korupsi dengan mengacu kepada Tabel 1 Nilai
Persepsi Korupsi sebagai berikut:
Tabel 1. Nilai Persepsi Korupsi
NILAI NILAI NILAI MUTU KINERJA UNIT
PERSEPSI INTERVAL IPK INTERVAL PELAYANAN PELAYANAN
KONVERSI
IPK
1 1,00 -1,75 25 - 43,75 D Tidak Bersih
dari Korupsi
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Bersih
dari Korupsi
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Cukup Bersih
dari Korupsi
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Bersih dari
Korupsi
6
PROSEDUR SURVEI
7
BAB 3 HASIL SURVEI INDEKS
PERSEPSI KORUPSI
PROFIL RESPONDEN
b. Pendidikan terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase
1 SMA kebawah 11 responden 19,3%
2 DI/D2/D3/D4 22 responden 38,6%
3 S1 22 responden 38,6%
4 S2 – S3 1 responden 3,5%
c. Pekerjaan
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1 Pegawai swasta 44 responden 77,2%
2 Wiraswasta 9 responden 15,8%
3 PNS/TNI/POLRI 3 responden 5,3%
4 Lainnya 1 responden 1,8%
8
INDEKS PERSEPSI KORUPSI PER INDIKATOR
PROSEDUR SKP
12%
Cukup
setuju
2%
Kurang
setuju
46%
40% Sangat
setuju
Setuju
4% 5%
Cukup
setuju
Sangat
setuju
40%
51% Setuju
Tidak Setuju
9
dapat diartikan bahwa kinerja perilaku petugas pelayan SKP bersih dari tindakan
penyalahgunaan dengan tidak memberikan pelayanan diluar prosedur yang
ditetapkan dengan imbalan uang/barang.
PRAKTEK PENCALOAN/PERANTARA
Tidak
terdapat
praktik
percaloan/perantara
yang
tidak
resmi
pada
pelayanan
penerbitan
SKP
3%
Cukup
setuju
Setuju
Hasil persepsi responden bahwa pelayanan penerbitan SKP bersih dari
praktek pencaloan/perantara yang tidak resmi. Ini ditunjukkan dengan hasil pada
indeks mencapai 3,42.
PERILAKU DISKRIMINATIF
9% Cukup
setuju
3%
39% Kurang
setuju
Sangat
setuju
49%
Setuju
Hasil persepsi responden bahwa petugas pelayanan SKP bersih dari
perilaku diskrimatif. Ini ditunjukkan dengan hasil pada indeks mencapai 3,42.
10
PUNGUTAN LIAR
5%
Cukup
setuju
47%
Sangat
setuju
48%
Setuju
IMBALAN UANG/BARANG
5%
Cukup
setuju
42%
Sangat
setuju
53%
Setuju
11
HADIAH
7%
Cukup
setuju
3%
2% Cukup
setuju
Kurang
setuju
46%
49% Sangat
setuju
Setuju
12
PRODUK LAYANAN
3%
Cukup
setuju
46% Sangat
setuju
51%
Setuju
ANALISIS SURVEI
13
Tabel 1
Jumlah Nilai Rata-rata Per Indikator dari Indeks Persepsi Korupsi
14
responden masih kurang paham terkait prosedur SKP bahwa prosedur
mengajukan SKP pertama adalah di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan
kemudian yang kedua di Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu, Ditjen PDSKP
KKP. Semua tahap pengajuan SKP telah diwajibkan melalui layanan SKP Online
(skp-pdspkp.kkp.go.id) sehingga meminimalisir potensi terjadinya KKN karena
semua dilakukan secara online. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi yang
lebih gencar lagi terkait penggunaan SKP Online kepada pengguna layanan
SKP/Unit Pengolahan Ikan.
15
No.
Responden U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 3 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 2 4 4 4 4 4 4 3 4
27 3 3 4 4 3 4 3 4 4
28 3 3 3 1 3 3 3 4 3
29 3 3 3 4 4 4 4 2 4
30 1 3 3 3 3 3 3 3 3
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 4 4 4 4 4 4 4 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 4 3 4 4 3 4 3 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3
37 2 2 2 3 2 2 2 2 2
38 3 2 3 3 3 3 3 4 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 3 3 3 4 3 4 3 3 3
41 3 3 3 3 3 3 3 4 3
42 2 3 3 1 3 3 3 3 3
43 2 1 3 3 3 3 3 1 3
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3
45 2 2 2 3 2 2 2 3 3
46 3 4 4 3 4 4 3 3 3
47 4 4 4 4 4 4 3 4 3
48 2 3 3 3 4 4 4 4 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3
50 4 4 4 4 4 4 4 3 4
51 3 3 3 3 3 3 2 3 3
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 2
55 3 3 3 3 3 3 3 3 4
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah
Nilai 185 187 195 195 195 198 191 195 198
NRR Per
unsur 3.25 3.28 3.42 3.42 3.42 3.47 3.35 3.42 3.47
NRR
Tertimbang 0.36 0.36 0.38 0.38 0.38 0.39 0.37 0.38 0.39 3.39
INDEKS PERSEPSI KORUPSI 84.66
16
BAB 4 KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
a. Secara umum, hasil survei persepsi korupsi pada Unit Pelayanan Penerbitan
SKP diperoleh nilai Indeks Persepsi Korupsi 3,39 atau masuk kategori
BERSIH DARI KORUPSI (kisaran nilai 3.25 – 4.00). Dengan demikian,
petugas SKP dalam memberikan pelayanan sudah dilakukan dengan baik,
transparan, bersih dan akuntabel.
b. Selanjutnya, dari Nilai IPK yang diperoleh sebesar 84,66 atau nilai persesi
korupsi Unit Pelayanan Penerbitan SKP dipersepsikan BERSIH DARI
KORUPSI oleh masyarakat penggunanya/UPI (kisaran nilai BERSIH DARI
KORUPSI adalah 81,26 – 100,00).
c. Indikator yang perlu ditingkatkan kualitasnya yaitu prosedur SKP yang dinilai
cukup bersih dari korupsi yang kemungkinan masih cukup berpotensi adanya
KKN meskipun prosentasinya kecil. Dengan demikian, ke depan dalam
rangka upaya perbaikan dan peningkatan kualitas layanan maka semua
prosedur SKP baik di Daerah maupun di KKP wajib menggunakan SKP
Online.
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil e-survey IPK terhadap pelayanan penerbitan SKP,
maka perlu upaya untuk memperbaiki prosedur SKP baik di Dinas KP Daerah
maupun di Ditjen PDSPKP KKP diharuskan menggunakan aplikasi SKP online
sehingga proses SKP akan terpantau dalam semua tahapan proses sejak mulai
UPI mengajukan rekomendasi kelayakan pengolahan ke Dinas sampai
mengajukan penerbitan SKP di Ditjen PDSPKP. Semua pihak baik pelaku usaha,
Sekretariat SKP di Daerah/Dinas, dan Sekretariat SKP di Pusat/Ditjen PDSPKP
dapat melihat semua proses yang dilakukan.
17
Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar lagi terkait
penggunaan SKP Online kepada pengguna layanan SKP/Unit Pengolahan Ikan
dan dilakukan pembekalan bagi operator SKP Online/Admin Daerah.
18
LAMPIRAN
19
20
21
22
23