TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cincau
2.1.1. Definisi Cincau
Cincau hitam (Mesona palustris Bl.) yang sering dikenal sebagai janggelan
merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam suku Labiate. Tanaman ini
berbentuk perdu tingginya antara 30 60 cm dan tumbuh baik di daerah yang
mempunyai ketinggian 75 2300 m di atas permukaan laut, serta dapat tumbuh
baik pada musim kemarau maupun penghujan. Tanaman cincau hitam banyak
terdapat di Indonesia, diantaranya Sumatera Utara, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa
dan Sulawesi (Widyaningsih, 2007). Secara tradisional, cincau dipercaya sebagai
penurun panas badan, obat demam, obat panasdalam, obat sakit perut (mual), obat
diare, pencegah gangguan pencernaan. Penelitian ilmiah pun menambah daftar
panjang khasiatnya. Salah satunya sebagai anti kanker. Siapa yang tak kenal
cincau? Di siang yang terik atau saat buka puasa, sajian yang satu ini jadi pilihan
yang menyegarkan. Kata cincau sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau
(xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau
sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang
menjadi bahan pembuatan gel ini. Di Indonesia, ada dua jenis cincau. Yang
pertama adala cincau hitam yang lazim dijual sebagaimana di Cina, Korea, pun
negara-negara Asia Tenggara lainnya. Yang kedua adalah cincau hijau yang
banyak diproduksi di Bandung, Jawa Barat. Di Bandung cincau hijau disebut juga
camcau. Kini penjualan es camcau Bandung sudah menyebar ke mana-mana
terlebih diJawa. Di negara-negara maju, seperti di Jepang atau Korea, cincau yang
satu ini sudah diproduksi menjadi ekstrak bubuk siap pakai untuk membuat jeli
1
cincau sendiri di rumah. Namun ada pula yang dikemas kalengan yang siap
ditambahkan dalam minuman atau dessert segar. Lebih beruntung kita di
Indonesia karena dengan mudah mendapatkan cincau segar di pasaran. Cincau
memang tak berumur panjang, dalam 2-3 hari ia bisa mencair terlebih cincau
hijau. Tapi, dalam teknologi pangan, usaha untuk membuat bubuk cincau kini
banyak juga dilakukan oleh cendekiawan kita. Suatu saat, usaha ini tentu akan
diterima masyarakat kita. Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen
utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan
juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh (diuretik). Cincau hitam dan
cincau hijau, keduanya berbeda dalam hal warna, cita-rasa, penampakan, bahan
baku, dan cara pembuatan. Tapi, kedua cincau tersebut rasanya enak, kenyal, dan
hampir menyerupai agar-agar.
Tradisional
Bahan baku utama cincau hitam adalah tanaman yang di Jawa dikenal dengan
nama janggelan (Mesona palustris BL). Di Cina, bahan baku cincau hitam adalah
ekstrak daun Mesona procumbens H. yang telah dikeringkan, bentuknya mirip
janggelan. Tanaman janggelan merupakan tanaman perdu, tumbuh dengan baik
pada ketinggian antara 150-1.800 meter dari permukaan laut. Pohon janggelan
yang telah dipanen selanjutnya dikeringkan dengan cara menghamparkannya
diatas permukaan tanah, hingga warnanya berubah dari hijau menjadi cokelat tua.
Tanaman cincau yang telah kering inilah yang merupakan bahan baku utama
pembuatan cincau hitam. Untuk membentuk gel (cincau yang sudah jadi), ekstrak
janggelan harus ditambahkan pati (tepung), kemudian dipanaskan sambil diaduk
dengan cepat hingga mendidih dan membentuk adonan yang jernih. Adonan
2
mengandung
antioksidan
dan
mampu
mematikan
sel
kanker.
Banyak
literatur menyebutkan
klorofil
sebagai
zat
antioksidan,
hijau. Setelah disaring dan dibiarkan mengendap, akan terdapat lapisan seperti
agar-agar yang berwarna hijau.
Selain daun, akar tanaman cincau juga bisa dimanfaatkan. Daun segarnya dapat
digunakan untuk mengobati radang lambung, tifus, dan penyakit usus. Daunnya
dicuci dan ditumbuk hingga lumat, lalu dicampur air matang. Campuran itu
disaring dan didiamkan sampai mengental. Tambahkan gula dan diminum sehari
tiga kali.Sementara itu, rimpang dari tanaman cincau ini dapat mengatasi demam.
Irisan rimpangnya direbus dengan air, lalu diperas. Selain direbus, rimpangnya
bisa diseduh dengan air panas lalu disaring dan diminum. Dari berbagai sumber.
khasiat dapat menurunkan panas badan, panas dalam, mencegah gangguan
pencernaan danmenurunkan tekanan darah tinggi. Cocok juga untuk mereka yang
ingin menurunkan berat badan. Hal ini terjadi karena cincau hitam memiliki
kandungan karbohidrat, mineral (kalsium dan fosfor), vitamin A,B1, C,
kandungan air yang banyak.Kabar menggembirakan, bila selama ini kita telah
mengenal vitamin E sebagai antioksidan yang cukup ampuh, tak disangka,
ternyata ekstrak cincau hitam memiliki aktivitas antioksidan yang jauh lebih kuat
dari vitamin E.
Bedanya inti atom molekul pada klorofil berupa magnesium; pada hemoglobin, besi. Struktur
molekul klorofil itu berkhasiat sebagai antioksidan karena memiliki electron bebas dari atom
nitrogen. Klorofil berbaik hati menyumbangkan elektron bebas kepada radikal bebas. Pada
prinsipnya radikal bebas adalah molekul yang kekurangan elektron.Karena sudah memperoleh
elektron pemberian klorofil, maka radikal bebas tak mengambil dari sel tubuh manusia.
Jika radikal bebas mengambil elektron dari sel manusia menyebabkan perubahan struktur
DNA. Dampaknya muncul sel-sel mutan yang akhirnya memicu kanker. Jenis kanker yang
muncul tergantung dari jenis sel yang diambil oleh radikal bebas. Jika yang diambil sel hati,
muncullah kanker hati.
Antibiotik
Secara alami tubuh manusia menghasilkan antioksidan seperti glutathione. Celakanya, jumlah
radikal bebas dari polusi udara, asap rokok, dan makanan berbahan kimia sintetis masuk ke
dalam tubuh berlebihan. Dampaknya antioksidan alami tak cukup menetralisir. Itulah sebabnya
kita perlu konsumsi vitamin C atau senyawa antioksidan seperti klorofil. Klorofil tak hanya
mumpuni melumpuhkan radikal bebas, tetapi juga piawai sebagai antibiotik. Menurut Leenawati
Limantara MSc PhD-pakar klorofil dari Universitas MaChung, Malang-ekor molekul klorofil
bersifat hidrofobik alias takut air sehingga rajin mengangkat zat pencemar dari dinding sel.
Pencemar itu bisa berupa bakteri, virus, parasit, atau senyawa hidrokarbon asal pestisida,
pewarna makanan, dan obat-obatan. Agar fungsi klorofil lebih maksimal, konsumsi air yang
cukup akan melancarkan pembuangan kotoran yang sudah diikat oleh klorofil, kata dr Roy
Indrasoemantri,dokter di Jakarta.
Klasifikasi Cincau
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Kelas
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Verbenaceae
Genus : Premna
7
Spesies
SIFAT KIMIAWI :
Tumbuhan ini memiliki kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain :
- Karbohidrat yang menyerap air,
- Zat lemak dan alkaloid siklein, kardioplegikum, tentradine dan dimetil tenradine.
-Polifenol, saponoid dan flavonoida
EFEK FARMAKOLOGIS :
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional laindisebutkan bahwa tanaman ini
memiliki sifat; Rasamanis, dingin. Anti demam, anti racun.Menurunkan tekanan darah.
Daun diremas-remas dengan air sampai air menjadihijau, biarkan menjadi agar-agar dan
diminum bersama gula jawa.
4. Keracunan makanan udang.
Daun diremas-remas dengan air sampai air menjadi hijau, biarkan menjadi agar-agar dan
diminum bersama gula jawa.
5. Radang lambung, typhus, penyakit usus.
Daun segar 50 gram dicucilalu ditumbuksampai lumat.
Tambahkan 4 gelas air matang, kemudian diremas-remas, diperas dan pembuangan kotoran
yang sudah diikat oleh klorofil, kata dr Roy Indrasoemantri, dokter di Jakarta.
Para peneliti juga melihat efek cincau hijau terhadap enzim-enzim fase satu dan
dua. Ezim itu punya peran untuk detoksifikasi atau mengeluarkan senyawa kimia
yang tidak dibutuhkan tubuh,seperti bahan aditif makanan, polutan, obat, dan lainlain.Dalam proses detoksifikasi, enzim mono-oksigenase atau fase satu bertugas
mengoksidasi danmenghasilkan radikal bebas. Selanjutnya, zat-zat tersebut
dinetralkan oleh enzim fase dua atau enzim konjugasi menjadi bagian yang dapat
larut dalam air yang dikeluarkan melalui urin. Hal itu berarti, pemberian ekstrak
cincau hijau tidak meningkatkan aktivitas enzim fase satu, justru sebaliknya
meningkatkan aktivitas enzim fase dua. Perlu ditekankan, cincau hijau mampu
menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya untuk tubuh, termasuk pemicu
kanker. Akan tetapi, zat yang punya khasiat anti-oksidan dan anti-kanker dalam
cincau hijau belum diisolasi. Menurut Fransiska, untuk ekstrak murni dan isolasi
zat aktif perlu waktu lama dan biaya mahal. Sementara, prioritas Fransiska dan
para peneliti lainnya mendapatkan makanan fungsional, yaitu bahan makanan
yang punya khasiat untuk kesehatan, bukan obat. Penelitian Fransiska, dkk.,
memang mencari bahan makanan lezat, sehat, mudah diperoleh, dapat membantu
menurunkan risiko kanker terhadap orang sehat dan bermanfaat untuk penderita
kanker dalam menurunkan penyakit. Hal itu dilakukan melalui cara menekan stres
oksidatif juga mematikan sel kanker. Selama ini, pasien kanker kesulitan
memeroleh makanan yang tepat. Itu dikarenakan alih-alih memperkuat pertahanan
tubuh, makanan yang baik untuk orang sehat terkadang justru membuat sel kanker
tumbuh subur menguasai tubuh pasien. Sebaliknya, makanan atau obat yang bias
mematikan sel kanker juga membunuh sel sehat. Dari hasil riset itu diperoleh,
cincau hijau aman untuk sel sehat sekaligus mampu mematikan sel tumor. Untuk
makanan atau minuman, cincau hijau sangat sesuai. Itu dikarenakan rasanya
segar,cita rasanya tidak menyengat (mild). Dapat diterima oleh kebanyakan orang
dan orang sakit,karena tidak membuat rasa mual maupun muntah.
Cincau dikonsumsi dari ekstrak daun. Penelitian menunjukkan, daun cincau hijau
mengandung karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoid, maupun lemak. Selain itu,
didapati juga kalsium, fosfor, serta vitamin A dan B. Dari kandungan itu
memungkinkan, kita dapat menggunakan cincau hijau sebagai obat, selain sebagai
minuman penyegar. Untuk Anda yang menderita radang lambung, deman, atau
darah tinggi, dapat mencoba gel cincau hijau. Selain daun, akar cincau hijau pun
tak kalah penting. Akar dapat digunakan untuk mengobati deman dan sakit perut.
Itu dikarenakan, dalam akar cincau terdapat pati, lemak, alkaloid siklein yang
berasa pahit. Pada 1966 pernah dilakukan riset terhadap cincau untuk mengobati
hipertensi. Penelitian itu dilakukan oleh Fakultas Kedokteran UGM. Dari hasil itu
10
diperoleh, pasien hipertensi yang diberikan ekstrak daun cincau hijau mengalami
penurunan tekanan darah secara signifikan. Keluhan pusing, lelah, sempoyongan,
juga berat badan turun. Direktorat Gizi Depkes pun meneliti tentang cincau hijau.
Terungkap, ada 6,23 gram per 100gram kandungan serat kasar dalam gel cincau.
Artinya, jika cincau dikonsumsi bersama buah dan sayur untuk makan sehari-hari,
hal itu dapat memenuhi kebutuhan serat harian 30 gram, sehingga dapat
membantu memerangi penyakit degeneratif, seperti jantung koroner.Di dalam
cincau juga terdapat 122 kalori dan 6 gram protein. Dari serat yang tinggi itu,
Okky Asokawati, mantan peragawati tenar mengonsumsi satu gelas cincau tiap
malam. Dia merasakan sendiri manfaatnya. Badan menjadi sehat dan ke belakang
pun menjadi lancar.
3. Kandungan kimia
Beberapa komponen aktif cincau yang memiliki nilai fungsional diantaranya :
a. Golongan polifenol
b. Saponin
c. Flavonoid
d. Alkaloid bisbenzilkuinolin
e. Anti-oksida
f. Zat karbohidrat
g. Zat lemak(10 persen)
h. Siklein
i. Kardioplegium
j. S,S-Tetrandin
11
k. Dimetil tetrandin
l. Zat anti- protozoa
m. mineral terutama kalsium dan fosfor
n. senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida
o. Senyawa isokandrodendrin
4. Penggunaan :
Berdasarkan hasil penelitian, cincau memiliki nilai fungsional diantaranya :
a. Dapat menurunkan tekanan darah tinggi dari 215mm/120mm menjadi
160mm/100mmdalam waktu satu bulan.
b. 6,23 gram per 100 gram kandungan serat kasar dalam gel cincau yang
dapat membantumemerangi penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
c. Cincau hijau juga mempunyai aktivitas anti-oksidan yang mampu
mematikan sel tumor dan kanker.
d. Cincau sangat baik dalam mengatasi panas dalam dan sariawan yang
diakibatkannya.
e. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional, tanaman ini
bermanfaat untuk mengatasi gangguan perut atau nyeri pada perut,
keracunan akibat makan udang,
f. Daun segarnya bisa digunakan untuk mengobati radang lambung, tipus
dan penyakit usus.
g. Rimpangnya dapat mengatasi demamh. Cincau memiliki efek penyejuk
serta peluruh (diuretik).
5.Perhatian
12
Walaupun tumbuhan ini mempunyai banyak kegunaan, akan tetapi daun cincau
juga mempunyai akar tinggal dan daun : cycleine [H26H27 N2O2-(OH)-OCH3],
candioplegicum (racun terhadap jantung).
2.2. Boraks
2.2.1. Definisi Boraks
Boraks merupakan garam natrium Na2B4O7.10H2O serta asam borat yang
tidak merupakan kategori bahan tambahan pangan food grade, biasanya
digunakan dalam industri nonpangan seperti industri kertas, gelas, keramik, kayu,
dan produk antiseptik toilet (Didinkaem, 2007). Di industri farmasi, boraks
digunakan sebagai ramuan bahan baku obat seperti bedak, larutan kompres, obat
oles mulut, semprot hidung, salep dan pencuci mata. Bahan industri tersebut tidak
boleh diminum karena beracun (Winarno, 1997).
Asam boraks merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat
basa, mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan
atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Baik boraks
ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat
biasanya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk
pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih,
pengawet kayu dan antiseptik kayu (Khamid, 2006).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida
pada boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang
dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur,
semprot hidung dan salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau
13
digunakan pada bekas luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno
dan Rahayu, 1994).
Boraks atau Bleng (bahasa jawa) dikatakan juga sebagai campuran garam mineral
konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional,
seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat (Na2[B4O5(OH)4]8H2O). Bleng adalah bentuk tidak murni dari
boraks, sementara asam borat murni buatan farmasi industri lebih dikenal dengan
nama boraks. Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi
sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan
dari ladang garam atau kawah lumpur. Pemerintah pernah memperbolehkan
penggunaan boraks sebagai bahan makanan, namun dibatasi sejak 5 Juli 1959,
batasnya hanya 1 gram per 1 kilogram, bila lebih, itu ilegal/ menyalahi aturan.
Ciri boraks adalah serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut
dalam alkohol, PH 9,5. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder,
bahan pembersih, bahan pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.
Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat di
dalamnya.
Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis
berlebihan. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak
serta merta berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi boraks akan menumpuk
sedikit demi sedikit karena diserap dalam tibih konsumen secara kumulatif.
Seringnya mengkonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak,
hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, apatis,
14
sianosis, tekanan darah turun, anurina (tidak terbentuknya urin), kerusakan ginjal,
pingsan,
hingga kematian.
Dalam dosis berlebihan, mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks
memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi boraks akan
menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara
kumulatif. Seringnya mengkonsumsi makanan berboraks
akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks
menyebabkan demam, apatis, sianosis, tekanan darah turun, anurina (tidak
terbentuknya urin), kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
2.2.2 Struktur kimia boraks
Boraks adalah nama dagang dari natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O710H2O).
Juga dikenal sebagai : B4-Na2-O7, disodium [oxido (oxoboranyloxy) boranyl]
oxy-oxoboranyloxyborinate. Rumus Molekulnya: B4Na2O7.
Berat molekulnya :
201.219339
Reaksi antara boraks (natrium tetraborat dekahidrat) dengan asam seperti asam
klorida menghasilkan asam borat.
Na2B4O710H2O + 2 HCl 4 B(OH)3 [atau H3BO3] + 2 NaCl + 5 H2O
Berikut cara menggambar bentuk molekul boraks menggunakan Chemsketch.
15
16
6. Buat ikatan rangkap antara O-B yang di ujung, dengan cara klik toolbar
Draw normal lalu klik sekali pada garis ikatan yang dimaksud. Lakukan
pada ujung yang lain juga.
7. Hapus atom H di ujung yang dekat O ikatan rangkap tadi (blok dulu atom
H-nya kemudian klik tekan tombol del) sehingga hasilnya seperti berikut.
8. Hapus 2 atom H didekat atom B yang bermuatan negatif itu. Klik atom Hnya untuk memblok, kemudian del.
17
9. Ganti atom H yang tersisa dengan atom O caranya sama dengan di langkah
no 4, klik lebih dulu bar O yang ada di menu samping, terus klik-kan pada
atom H yang hendak digantikan itu.
10. Bentangkan ikatan O dengan H dengan cara klikmenu Tools >> Add
Explicit Hydrogen (atau tekan Ctrl+Shift+y) sehingga hasilnya seperti
berikut.
11. Ganti atom H yang ada itu dengan atom Na, klik bar Na pada menu
samping, lalu klik-kan pada atom H, sampai H tergantikan oleh Na.
18
14. Tekan tombol Alt+1 untuk kembali ke ChemSketch 2D, kemudian tekan
Alt+2
untuk
mengkopi
gambar
2D
ke
3D.
Berikut
hasilnya
15. Silahkan ubah tampilan ke mode yang lain seperti ball and stick dll.
16. Untuk mengubah warna atom dan lain-lain struktur 2D silahkan gunakan
palet warna yang ada di bagian bawah layar kerja ChemSketch.
2.2.3. Efek Boraks
a. Metabolisme Boraks
Boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, karena sifatnya
yang terakumulasi (tertimbun) sedikit demi sedikit dalam organ hati, otak dan
testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap
melalui kulit. Boraks bukan hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi
juga mengganggu alat reproduksi pria.
Secara klinis dan patologis ditemukan kelainan pada susunan saraf pusat, saluran
pencernaan, ginjal, hati dan kulit. Yang paling mengkhawatirkan adalah karena
adanya efek akumulatif bila menyerang susunan saraf pusat akan menyebabkan
depresi, kekacauan mental dan pada anak-anak kemungkinan akan menyebabkan
retardasi mental.
19
Senyawa boraks dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan pencernaan
atau absorbsi melalui kulit yang luka atau membran mukosa.
Dalam lambung boraks akan diubah menjadi asam borat, sehingga gejala
keracunannya pun sama dengan asam borat. Setelah diabsorbsi akan terjadi
kenaikan konsentrasi dan ion boraks dalam cairan serebrospinal. Dosis lethal pada
orang dewasa adalah 15-20 gram, sedangkan pada anak-anak 3-6 gram.
b. Efek Boraks Terhadap Tubuh
Ada beberapa ciri Gejala Keracunan Boraks, antara lain sebagai berikut:
Keadaan umum: lemah, sianosis, hipotensi
Terhirup: iritasi membran mukosa, tenggorokan sakit, dan batuk, efek pada
sistem saraf pusat berupa hiperaktifitas, agitasi dan kejang. Aritmia berupa
atrial fibrilasi, syok dan asidosis metabolik. Kematian dapat terjadi setelah
pemaparan, akibat syok, depresi saraf pusat atau gagal ginjal.
Kontak dengan kulit: Eritrodemik rash (merah), iritasi dan gejala seperti orang
mabuk, deskuamasi dalam 3-5 hari setelah pemaparan.
Tertelan: mual, muntah, diare, gangguan pencernaan, denyut nadi tidak
beraturan, nyeri kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan, sianosis,
kejang dan koma. Keracunan berat dan kematian umumnya terjadi pada bayi
dan anak-anak dalam 1-7 hari setelah penelanan, sedangkan pada orang dewasa
jarang terjadi.
20
demam
anuria (tidak terbentuknya urin)
Koma
merangsang sistem saraf pusat
menimbulkan depresi
apatis
sianosis
tekanan darah turun
kerusakan ginjal
pingsan
kematian.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak sertamerta
berakibat buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap
dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Selain melalui saluran pencernaan,
boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh ini akan
disimpan secara kumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah zakar).
21
masyarakat
awam terlalu
dicampuri dengan boraks baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun untuk
kepentingan dagang, serta dapat dengan mudah kita identifikasi menurut ciri
fisiknya. Berikut beberapa diantara makanan yang dapat kita identifikasi ada
tidaknya boraks dalam makanan menurut bentuk fisiknya :
-
22
boraks. Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang lebih aman, seperti kalium
karbonat, natrium karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.v
- Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat
kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan
meberikan rasa getir.
- Ciri-ciri kerupuk/gendar mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa
menimbulkan rasa getir.
Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak
tahun 1700, dalam bentuk air bleng. YLKI melalui Warta Konsumen (1991)
melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi basah yang diambil di Yogyakarta,
Semarang, dan Surabaya mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi
basah mengandung boraks dan formalin secara bersama-sama!
YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai jajanan di Jakarta
Selatan. Padahal Pemerintah telah melarang penggunaan boraks per Juli 1979, dan
dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak
sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini akan
diserap
dalam
tubuh
konsumen
secara
kumulatif.
Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks
yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara akumulatif di dalam hati,
otak, dan testes (buah zakar).
Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus).
Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusingpusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain. Pada anak kecil dan bayi,
23
B.
Korek Api
- Furnace
Pipet Ukur
Kompor
Bahan :
- H2SO4
10ml
- Metanol
2ml
timbang
2.
- Kompor
Pipet ukur
- Cawan Porselin
- Corong
Sendok
- Pengaduk kaca
Timbangan
Bahan :
- Kertas Saring
- Kertas Curcuma
- Amonia
- Sample makanan
- Air kapur jenuh
- Kertas lakmus
- HCl 10%
Cara Kerja :
25
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
2.
Cara Kerja
- Mula-mula, kita membuat kertas tumerik.
- Ambil beberapa potong kunyit ukuran sedang,
- kemudian menumbuk dan menyaringnya sehingga dihasilkan cairan
kunyit berwarna kuning.
- Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan
keringkan.
- Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.
- Selanjutnya, buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan
memasukkan satu sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air
dan aduk larutan boraks,
- teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
- Amati perubahan warna pada kertas tumerik. Warna yang dihasilkan
tersebut akan dipergunakan sebagai kontrol positif.
- Tumbuk bahan yang akan diuji dan beri sedikit air.
- Teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada
kertas tumerik
27
28
29