Anda di halaman 1dari 46

MATERI

KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CATIN

BIMBINGAN PERKAWINAN
2021
Informasi Kesehatan Reproduksi
yang perlu diketahui oleh calon pengantin

Kesehatan, sistem, fungsi, & proses reproduksi

Hak Reproduksi

Persiapan pra nikah

Perencanaan kehamilan & KB

Pencegahan infertilitas

Kondisi kesehatan & penyakit yang perlu


diwaspadai (termasuk IMS & HIV)

Pencegahan stunting dan 1000 HPK

Pencegahan kekerasan dalam


rumah tangga (KDRT)
K KESEHATAN, SISTEM,
FUNGSI, & PROSES
REPRODUKSI
Kesehatan, Sistem, Fungsi, Reproduksi
& Proses R
Ruang Lingkup
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Pencegahan & penanganan infertilitas
4. Pencegahan & penanganan komplikasi
keguguran
Usia reproduksi: 15 – 49 tahun
5. Pencegahan & penanganan IMS-HIV
Kesehatan Reproduksi 6. Kesehatan seksual
7. Pencegahan & penanganan Kekerasan
Keadaan sehat secara fisik ,
a kutuh, terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
mental dan sosial secara
n 8. Deteksi dini kanker payudara & kanker
tidak semata-mata bebas dari
serviks
penyakit atau kecacatan yang
9. Kespro Remaja
berkaitan dengan sistem, fungsi,
10. Kespro Lanjut Usia
dan proses reproduksi pada laki-
11. Kesehatan reproduksi pada situasi dan
laki dan perempuan
kelompok khusus
(UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 71 Ayat 1) 12. Pencegahan praktik berbahaya (sunat
perempuan, dll)
Organ Reproduksi Perempuan
Organ Reproduksi Laki-Laki
Proses Reproduksi
Perbedaan Fungsi Reproduksi
laki-laki dan Perempuanan
Lak

• Menstruasii
• Hubungan
Hubungan seksual
• Hamil
seksual • Melahirkan
• Nifas
• Menyusui
HAK
REPRODUKSI
Hak Reproduksi
Kedua calon pengantin memiliki hak yang sama dalam:
 memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah
anak, dan jarak kelahiran.
 mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan
reproduksi, upaya untuk mendukung kesehatan
reproduksi, penyakit menular seksual termasuk upaya
pencegahan dan penularannya, dsb.
 memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman,
efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan
tanpa paksaan.

Perempuan berhak mendapatkan Hubungan suami istri harus didasari


pelayanan kesehatan reproduksi yang penghargaan terhadap pasangan
dibutuhkan yang memungkinkannya masing-masing dan dilakukan dalam
sehat dan selamat dalam menjalani kondisi dan waktu yang diinginkan
kehamilan, persalinan, dan nifas, bersama tanpa unsur pemaksaan,
serta memperoleh bayi yang sehat. ancaman, dan kekerasan.
PERSIAPAN
PRA NIKAH
Persiapan Pra Nikah
Pemeriksaan kesehatan

Skrining status imunisasi


Tetanus

Pengukuran status gizi

Persiapan gizi

Menjaga kesehatan organ


reproduksi
Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah
“Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada
pasangan catin laki-laki dan perempuan
sebelum melangsungkan pernikahan”

Apa manfaatnya?
• untuk mengetahui status kesehatan calon
pengantin
• bila calon pengantin mempunyai masalah
kesehatan dapat diobati/dikontrol
• mencegah penularan penyakit kepada
• pasangan
mempersiapkan kehidupan rumah
• tangga yang
sehat
Layanan apa saja yang
didapatkan?
Penyuluhan
Kel kesehatan

Riwayat penyakit
Anamnesis Pemeriksaan Tanda vital
Faktor risiko kesehatan
Fisik
Deteksi dini masalah Status gizi
kesehatan jiwa Pemeriksaan fisik lengkap
(sesuai indikasi medis)

Hb, Gol. darah, & r h esus KIE & konseling


kesehatan repro duksi
Sesuai indikasi:
Pemberian tablet
Gula darah; HIV; IMS; Pemeriksaan tambah darah (TTD)
Hepatitis; Talasemia;
Penunjang
TORCH (untuk catin Skrining & imunisasi Tatalaksana
perempuan); IVA/pap smear Tetanus difteri (Td)
(bagi catin perempuan yang
sudah pernah menikah) dll Pengobatan/terapi sesuai
permasalahan kesehatan
3 bulan
sebelum
melangsungk Periksa
kesehatan Nikah!
an
pernikahan

Kenapa 3 bulan sebelum pernikahan?

Masalah yang ditemukan dapat


1 diobati/dikontrol sebelum catin
menikah

Catin punya cukup waktu untuk


mempersiapkan fisik & mental
2 dalam menempuh kehidupan
berumah tangga
Skrining Status Imunisasi Tetanus

Imunisasi Tetanus penting untuk mencegah


dan melindungi dari penyakit Tetanus
baik bagi diri sendiri maupun bayi yang
akan dilahirkan kelak

Tiap WUS (15-49 tahun)


diharapkan sudah mendapat 5 kali
imunisasi Tetanus lengkap (T5).
Jika status T belum lengkap, maka
catin perempuan harus melengkapi
status imunisasi Tetanusnya di
Puskesmas.
Pengukuran Status Gizi

 deteksi dini masalah gizi


 menyiapkan calon ibu agar
dapat menjalani kehamilan
yang sehat
Persiapan Gizi
Setiap pasangan catin dianjurkan:
Mengonsumsi pangan beraneka
ragam sesuai dengan gizi
seimbang
Membiasakan perilaku hidup
bersih
Melakukan aktivitas fisik
Mempertahankan dan
memantau berat badan normal

• Biasakan minum air putih 8


gelas per hari
Setiap catin perempuan dianjurkan • Hindari minum teh atau
mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) kopi
yang mengandung zat besi dan • setelah makan
asam folat seminggu sekali Batasi mengonsumsi garam,
gula, dan lemak/minyak
Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi

• Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.


• Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang
dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
• Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke
belakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakan handuk atau tisu.
• Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau.

• Khusus untuk perempuan:


- Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
- Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
- Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam
sekali atau setelah buang air.
- Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

• Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat.


PERENCANAAN
KEHAMILAN & KB
Perencanaan Kehamilan & KB

KEHAMILAN KEHAMILAN TIDAK


IDEAL DIRENCANAKAN

• Pada unmet need ber-KB (wanita


Kehamilan ideal adalah usia subur yang ingin menunda
kehamilan yang direncanakan, atau tidak ingin punya anak tetapi
diinginkan, dan dijaga tidak menggunakan kontrasepsi)
perkembangannya secara baik • Akibat gagal KB
• Akibat hubungan seks pranikah
Masa Subur

Temperatur tubuh
Dorongan seksual meningkat dan payudara
Perubahan lendir serviks
meningkat lebih lunak

Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid
Kondisi Ideal untuk
Hamil Sehat Layak Hamil
Metode Kontrasepsi
Untuk Menunda Kehamilan
PENCEGAHAN
INFERTILITAS
Infertilitas
Penyebab Infertilitas
Faktor Risiko:
• Usia 10%
30%
• Gaya hidup tidak sehat,
30%
stress dan olahraga
berat
• Konsumsi obat-obatan 30%

tertentu
• Faktor medis Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan Unexplained
• Faktor biologis
• Lingkungan
Pencegahan Infertilitas

• Perencanaan kehamilan
• Perilaku hidup sehat
• Mengurangi pajanan terhadap
lingkungan, pekerjaan, agen
infeksi dan teratogenik
• Menjaga kehamilan yang sehat
untuk menghindari Infertilitas
pada generasi berikutnya
• Berperilaku seks aman
• Segera mencari pertolongan
medis jika ditemukan masalah
kesuburan
KKONDISI KESEHATAN
& PENYAKIT YANG
PERLU DIWASPADAI
Anemia Kekurangan Gizi
Data di
Indonesia
• 1 dari 5 WUS • 31,8 % WUS
• 48,9 % ibu hamil • 17,3 % ibu hamil
menderita Anemia menderita KEK
Hepatitis B

Hepatitis B dapat
menular melalui
hubungan seksual
maupun dari ibu hamil
ke bayinya

Hubungan seksual tidak aman


dengan pengidap Hepatitis B

Transfusi darah terkontaminasi


virus Hepatitis B

Penggunaan jarum suntik


bergantian yang terkontaminasi
virus Hepatitis B
Diabetes Melitus
Malaria dan
TORCH
Thalassemia
Hemofilia
Infeksi Menular Seksual (IMS)

Gejala IMS:

• Adanya duh tubuh/cairan yang keluar dari alat kelamin (vagina, penis) atau cairan dari anus, yang
berbeda dari biasanya.
• Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
• Ada luka terbuka/basah di sekitar kelamin atau sekitar mulut. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak.
• Ada semacam jaringan yang tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar kelamin.
• Terjadi pembengkakan pada lipatan paha.
• Pada laki-laki, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir kantung zakar.
• Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi.
• Keluar darah setelah berhubungan seksual.
• Demam
HIV AIDS
Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR)
ISR adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman
penyebab infeksi ke dalam saluran reproduksi.

ISR dapat ditularkan tanpa hubungan seksual.

• Gatal pada kelamin,


kemerahan dan peradangan
pada bibir vagina dan lang Vagina berbau amis terutama
Keluarnya cairan yang banyak
vagina, disertai bengkak selelah berhubungan seksual,
dari vagina, bemanah, kadang-
atau luka sobekan kecil. keluamya cairan dari vagina
kadang berbusa, peradangan
• Keluarnya cairan yang namun tidak terlalu banyak,
pada vagina, berbau seperti
banyak serta bergumpal berwarna putih keabu-abuan,
kan busuk, dapat disertai rasa
dari vagina, kadang-kadang melekat pada dinding vagina,
gatal pada alat kelamin.
dapat kental, berwarna tidak ada tanda-tanda
putih seperti susu kental peradangan.
atau kekuningan dan
berbau asam.
Kanker Payudara

Lakukan ”PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)” secara rutin pada hari ke


7-10 dari hari pertama haid.
Kanker Leher Rahim (Serviks)
PENCEGAHAN
STUNTING
& 1000 HPK
1 dari 3
Stunting Anak
Indonesia
mengalami
kondisi gagal tumbuh pada anak stunting/
balita akibat dari kekurangan gizi kerdil
kronis sehingga anak lebih pendek
untuk usianya

Dampak Pencegahan
1000 HPK Periode Emas
sejak dalam kandungan
Hari Pertama Kehidupan (270 hari) - anak berusia 2
tahun (730 hari)

• Calon ibu sehat & status gizi baik


• Pemeriksaan kehamilan secara
teratur dan gizi seimbang
• Bayi mendapatkan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) & ASI
eksklusif
• Bayi mendapatkan makanan
pendamping ASI mulai usia 6 bulan
• Bayi dipantau pertumbuhan &
perkembangannya
• Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap & kapsul vitamin A
PENCEGAHAN
KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA (KDRT)
Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT)
Pesan untuk Catin
Hindari makanan
Konsumsi Batasi konsumsi Gula
instan, me ngandung
makanan (4 sdm/hari), Gara m
pewarna bahan
uatan/
bergizi (1 sdt/hari), & lem ak
pengawet
seimbang (5 sdm/hari)

Cek kesehatan Perbanyak ak


Jaga kebersihan aktivitas
secara rutin &
& kesehatan fisik
patuhi saran dari
organ reproduksi
petugas kesehatan

TIDAK
Menerapkan
Hindari • Berperilaku seks
perilaku hidup
stres berisiko
bersih & sehat
• Merokok
• Mengonsumsi alkohol/
NAPZA
Sampai jumpa PUSKESMAS

di Puskesmas
terdekat !

Anda mungkin juga menyukai