PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NURUL AINI
NIM: 102200022
Pembimbing:
Dr. Robi’atul Adawiyah, SHI., MHI
NIM : 102200022
SEMESTER : VI (ENAM)
FAKULTAS : SYARI’AH
faktual ini benar-benar terjadi dan ada di masyarakat. Faktanya, tidak kurang dari
yang melakukan aborsi, yang secara sadar atau tidak sebenarnya beresiko tinggi
1
Harkrisnowo, Harkristuti, “Aborsi ditinjau dari Perspektif Hukum”, (Jakarta: PPFNU, 2000
), hlm. 12.
1
pemahaman tentang dampak negatif aborsi sekaligus diberikan pencerahan
spiritual agar tidak dengan mudah melalukannya tindakan aborsi tersebut apapun
alasannya, walaupun sebenarnya hal itu merupakan hak reproduksi atau bentuk
Saat ini banyak remaja yang bergaul bebas sehingga mereka bergaul
dengan apa yang mereka pilih sehingga mengakibatkan hamil diluar nikah,
bahkan sampai terjadi atau menikah muda dan yang paling mengerikan adalah
melakukan aborsi, kenyataan bahwa aborsi ini merupakan masalah sosial yang
signifikan.
Seks di luar ikatan pernikahan menunjukkan tidak rasa tanggung jawab dan
dianggap sebagai kejahatan serius dalam Islam. Seks adalah dorongan alami
seperti makan dan minum, hidup dan bernafas. Tetapi institusi pernikahanlah
keinginan itu menjadi haram.3 Maka sudah lazim di kalangan ulama fikih untuk
sarjana mewakili kondisi dan ruang di mana mereka hidup, yaitu tentu saja itu
akan berpengaruh pada metode dan hasil dari mana mereka kaji.
Menurut sebagian besar pakar hukum, melakukan aborsi untuk janin ini
seratus dua puluh hari hukumnya artinya haram, sedangkan sebelum usia seratus
dua puluh hari. Khilafiyah terjadi, terdapat masyarakat yang menganggap halal,
2
Moh. Saifullah, “Aborsi dan Resikonya Bagi Perempuan (Dalam Pandangan Hukum
Islam),” jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol. 4 No.1, Juni 2011
3
Abdul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan, (Bandung:
Mizan, 1997), hlm. 51-52.
2
makruh, serta haram. Imam al-subki berpendapat bahwa aborsi berasal akibat
zina dibolehkan asalkan masih dalam bentuk mani (sperma) atau alaqah ini lebih
awal, delapan puluh hari, demikian pendapatnya Imam al-Ramli dari mahzab
syafi’i, di ketika yang sama dengan Abu Ishaq al-Matwei berpendapat bahwa
kandungan yang diharamkan, bahkan sebab bertemunya sperma pria serta sel
telur wanita apapun motifnya, aborsi merupakan tindakan cara lain menggunakan
kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka pula kepadamu.
4
Gloarium. “Pengertian Perlindungan Hukum Menurut Para Ahli”, http://Tesishukum.com.
Diakses 6 Maret 2023.
5
Yusuf Qaradhawi, Fatwa Fatwa Kontemporer, Jilid II (Jakarta: Gema Insani Perss, 1995)
hlm. 778.
6
Surah Al Isra Ayat 31, Penerjemahan/Tafsir Al-Quran Lajnah Pentashigah Mushaf al-Quran
Kementrian Agama RI (Sygma, A DQ).
3
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT. Lebih dikasihi oleh hamba-
hamba-nya daripada orang tua kepada anak-anaknya, karena dia melarang membunuh
anak-anak, dan pada kesempatan lain Allah memerintahkan orang tua untuk
memberikan warisan kepada anak perempuannya, bahkan ada kalanya ada yang
suatu keputusan yaitu ada yang diam-diam membunuh atau mematikan janinnya
menggugurkan atau membunuh isinya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Perbuatan aborsi diatur pada pasal
75 ayat (2) UU kesehatan hanya bisa dilakukan sesudah melalui penyuluhan atau
konseling pra tindakan dan diakhiri menggunakan konseling tindakan dilakukan oleh
terpidana ialah seorang anak yang masih berusia 17 tahun serta ketika peristiwa ini
masih duduk pada bangku SMK kelas 3. yang didakwa melakukan tindak pidana
7
Novie Fauziah, Jurnalis https://muslim.okezone.com/amp/2020/02/20/330/2171398/ini-ayat-
alquran-tentang-larangan-aborsi. diakses 10 Maret 2023.
8
Undang-Undang RI Pasal 75 Ayatat (2) Tentang Kesehatan.
4
Unsur-unsur yang melakukan, yang menyuruh
melakukan atau turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja melakukan aborsi
terhadap anak yang masih dalam kandungan menggunakan alasan serta adat yang
ada dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia angka 3 Tahun 2016
pelatihan serta penyelanggaraan pelayanan aborsi atas indikasi kedaruratan medis dan
aborsi adalah upaya mengeluarkan hasil konsepsi berasal dalam rahim sebelum janin
Undang-undang nomor 35 Tahun 2002 tentang proteksi Anak jo. Pasal 75 ayat (2)
Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP.9 Dengan tuntutan hukuman berupa pidana penjara selama dua (2) tahun dan
denda sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan bila
denda tersebut tidak dibayar diganti menggunakan pidana kurungan selama 2 (dua)
keadaan yang memberatkan pada bahwa ini, sedangkan selebihnya yang tidak
9
Agus Yurman, “Turut Serta Melakukan Aborsi”, Putusan Nomor 752/Pid.Sus/2020/PN Jmb,
Putusan-pengadilan-negri-jambi, diakses 15 Februari 2023.
5
menjadi alasan pembenar serta atau alasan pemaaf, maka terdakwa wajib
bahwa masih ada banyak sekali yang bertentangan tentang permasalahan aborsi ini.
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Batasan Masalah
permasalahan yang ditentukan, serta agar tidak terjadi kesalah pahaman sebab
ruang lingkupnya sangat luas. maka perlu pembatasan masalah hanya pada
1. Tujuan Penelitian
6
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulisan ini bertujuan
untuk:
752/Pid.sus/2020/Pn Jmb)
Tujuan Pemidanaan
2. Kegunaan Penelitian
kepada pembaca pada umumnya, dalam hal ini yang berkenaan dengan
b. Penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) pada jurusan Hukum Pidana Islam, Fakultas
pembaca khususnya.
E. Kerangka Teori
1. Kerangka Teoritis
7
bertujuan untuk membentuk suatu kesimpulan terhadap persoalan yang
penelitian ini lebih tepat sasaran dan terarah maka penulis perlu
konsep yang benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini berikut
penjelasannya:
a. Teori Keadilan
8
wajib memperhatikan gagasan-gagasan keadilan, terutama pertama,
benefits) bagi setiap orang, baik yang beruntung juga yang kurang
kritis dan tidak sinkron dengan asa sosial serta ekonomi setiap
individu.12
following the form of that guilt”, ini berarti bahwa peraturan pidana
12
Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo, Teori Keadilan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),
hlm. 43.
9
bersalah memiliki pengaruh yang luas pada penjatuhan pidana dan
meskipun karakter tersebut bisa jadi pria atau wanita yang buruk dan
hukum. Yaitu jahat atau tidak jahat, jika seseorang telah bersalah
dipidana.15
13
Chairul Huda, “Dari ‘Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan”, (Jakarta:
Prenada Media, 2005), hlm. 129.
14
Sholehuddin, “Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana” Ide Dasar Double Track System &
Impelementasinya, (Kota Besar: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 68.
15
Sholehuddin…………..........................., hlm. 69.
16
Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), hlm. 93.
10
Secara umum tujuan pemidanaan mempunyai tujuan ganda,
yaitu:
bisa terselesaikan.
17
Erdianto Effendi, Hukum Pidana Indonesia Suatu Pengantar, (Pekanbaru-Bandung: Refika
Aditama, 2011), hlm. 141.
11
pengenaan pidana atau pemidanaan dikaitkan dengan kesalahan
hukum secara ilmiah serta mudah dan artinya reaksi terhadap situasi-
putusan. Selain itu, hasil temuan aturan oleh hakim artinya sumber
hukum.20
18
Chairul Huda, Op.Cit, hlm. 131.
19
Satjipto Rahardjo, Membedah Hukum Progresif, (KOMPAS, 2007), hlm. 248.
20
Satjipto Rahardjo…………………., hlm. 220.
12
Penemuan hukum itu sendiri lazimnya diartikan sebagai proses
(das sein).21
konteks sistem aturan civil law hal tadi sebagai hal yang personal.
21
Satjipto Rahardjo............................., hlm. 215.
22
Meuwissen, Tentang Pengembangan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat
Hukum, diterjemahkan oleh B. Arief Sidharta, Refika Aditama, 2008, hlm. 11.
13
penting dalam ilmu hukum dan praktek hukum.23 Dalam menjalankan
yang ada dalam tindak pidana dan secara subjektif memenuhi syarat
2. Kerangka Konseptual
23
Jazim Hamidi, Hermeneutika Hukum, Teori Penemuan Hukum Baru Dengan Interprestasi
Teks, (Yogyakarta: UII Pres, 2004), hlm. 51.
24
Roeslan Saleh, Pikiran-pikiran Tentang Pertanggungjawaban Pidana, Cet. Ke-1, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2015), hlm. 33.
14
Kerangka Konseptual pada hakikatnya merupakan suatu pengaruh,
atau pedoman yang lebih konkrit dari pada kerangka teoritis yang masih
penulis merasa penting adanya kerangka teori yang gunanya sebagai landasan
pembaca:
hukum.26
25
Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta:
Modern English Press, 2012), hlm. 1612.
26
Peter Salim dan Yenni Salim..........................., hlm. 1728.
15
c) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, tersebut
menjatuhi putusan.29
27
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentangn
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.
28
Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), hlm. 54.
29
Atang Ranoemihardja, Ilmu Kedokteran Kehakiman (Forensic Science), (Bandung: Tarsito,
1983), hlm. 50-53.
16
f) Aborsi adalah upaya menghentikan atau mengakhiri kehamilan
maupun tegnologi.30
(penelitian-penelitian lain) yang terkait dengan penelitian ini dan kajian teori-
teori dari pustaka yanag berhubungan serta menunjang penelitian yang hendak
penelitian yang memiliki korelasi serta tema yang mirip dengan skripsi ini dan
17
dibahas dalam skripsi ini adalah: Bagaimana pelaku terkait anak yang
melakukan tindak pidana aborsi ini akibat korban tindak pidana perkosaan,
yang hamil dan melakukan aborsi dengan adanya unsur ancaman dan unsur
2. Skripsi karya Rizki Zulpadli yang berjudul “Sanksi Pidana Terhadap Tindak
pidana terhadap tindak pidana aborsi dan dari segi hukuman yang di lakukan
Dalam Turut Serta Terhadap Tindak Pidana Aborsi”.34 Dalam skripsi ini
33
Rizki Zulpadli, “Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Aborsi (Studi Putusan
Nomor.6/Pid.Sus-Anak/2018/PT Jmb)”, Skripsi mahasiswa Jurusan Hukum Pidana Islam, Fakultas
Syariah, Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (2022).
34
Risci Anantri, “Pertanggungjawaban Pidana Dalam Turut Serta Terhadap Tindak Pidana
Aborsi”, Skripsi mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Program Reguler Mandiri,
Universitas Andalas Padang, (2012).
18
Sedangkan peneliti sendiri membahas mengenai: Analisis Yuridis
Putusan Hakim Dalam Melakukan Tindak Pidana Aborsi (Studi Kasus Putusan
pidana aborsi dan analisis yuridis putusan hakim dilihat tujuan pemidanaan. Oleh
hakim terhadap pelaku yang melakukan tindak pidana aborsi dilihat tujuan
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,
19
diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk
2. Pendekatan Penelitian
yang digunakan untuk mengkaji tindak pidana aborsi yang dilihat dari tujuan
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau
data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan
a. Jenis Data
35
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 17.
36
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 14.
37
Bambang Sugiono, Metode Penelitian Hukum, (Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 35.
20
Untuk menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian
menjagi 3 (tiga) jenis sifat kekuatan mengikat, yaitu bahan hukum primer,
sebagai berikut:
38
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), hlm. 23-24.
39
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, (Jambi: Sulthan Thaha Perss, 2007),
hlm. 87.
40
Surjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 29.
21
Adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan
b. Sumber Data
hukum, asas-asas, doktrin dan kaidah hukum yang di dapat dari bahan hukum
41
Zainuddin Ali…............., hlm. 24.
42
Amiruddin, Pengertian Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 32.
43
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm.99.
22
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Wawancara
menjadi kalimat yang teratur dan mudah dimengerti, sistematis, runtun, logis,
44
Ishaq, .............., hlm.115-119.
45
Muhammad Abdul Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2004), hlm. 152.
23
H. Sistematika Penulisan
BAB II Tinjauan umum tentang tindak pidana aborsi. Dalam bab iniakan
terjadinya aborsi.
24
BAB III Putusan dan gambaran umum lokasi penelitian. Dalam bab ini berisi
BAB V Penutup. Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan
saran.
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
LEMBARAN PERNYATAAN......................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................
PENGESAHAN PANITIA UJIAN...............................................................
MOTTOABSTRAK........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
25
C. Batasan Masalah...................................................................................
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..........................................................
E. Kerangka Teori.....................................................................................
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu..............................................................
G. Metode Penelitian.................................................................................
1. Jenis Penelitian.................................................................................
2. Pendekatan Penelitian......................................................................
3. Jenis dan Sumber Data.....................................................................
4. Teknik Pengumpulan Data...............................................................
5. Analisis Data....................................................................................
H. Sistematika Penulisan...........................................................................
I. Jadwal Penelitian..................................................................................
A. Pengertian Aborsi.................................................................................
B. Unsur-unsur Aborsi..............................................................................
C. Jenis-Jenis Aborsi.................................................................................
D. Dasar-dasar Hukum Pidana Aborsi......................................................
E. Penyebab dan Dampak Terjadinya Aborsi...........................................
BAB IV PEMBAHASAN
26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. Jadwal Penelitian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov
1 Pengajuan
judul V
2 Penyusun
27
an V
Proposal
3 Penetapan
waktu
seminar
4 Seminar
proposal
5 Perbaikan
proposal
6 Pembuata
n laporan
7 Agenda
dan Ujian
Skripsi
8 Penjilidan
A. Buku
28
Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006.
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi,
Bandung: Alfabeta, 2017.
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jambi: Sulthan Thaha
Perss, 2007.
Prasetyo, Heru dan Fauzan, Uzair, Teori Keadilan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2006.
29
Qaradhawi, Yusuf, Fatwa Fatwa Kontemporer, Jilid II, Jakarta: Gema Insani
Perss, 1995.
Salim, Yenni dan Salim Peter, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer,
Jakarta: Modern English Press, 2012.
Sholehuddin, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana, Ide Dasar Double Track
System & Impelementasinya, Kota Besar: PT. Raja Grafindo Persada,
2002.
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Karya Ilmiah
30
Skripsi Rizki Zulpadli, Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Aborsi (Studi
Putusan Nomor. 6/Pid.Sus-Anak/2018/PT Jmb), Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Jambi, 2022.
D. Websites
http://pengertianahli.id/2014/01/pengertian-keadilan-apa-itu-keadilan.html,
diakses 2 Maret 2023.
31