Anda di halaman 1dari 53

Konsep Perencanaan dan

Penganggaran

E-Learning
Perencanaan Keuangan
SKPP
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Outline

Overview Perencanaan Penganggaran

Pendekatan Penyusunan Anggaran

Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran

Dokumen Perencanaan dan Penganggaran


2
Proses Perencanaan Penganggaran
Proses Perencanaan dan
Penganggaran (Nasional & K/L)
PERENCANAAN PENGANGGARAN

RPJP Dipedomani

Nasional Prioritas
Nasional

Dipedomani
Nas ional

Visi Misi
Dijabarkan Dijabarkan Dipedomani APBN
RPJM
Presiden RKP RAPBN
(Nawa Cita) Nasional
Dipedomani Diacu
K/ L
DIPA
Renstra Renja RKA
K/L K/L K/L
Dipedomani

Kegiatan
Renstra Unit Unggulan Laporan:
Organisasi
• Kinerja Pembangunan
• Kinerja Anggaran
• Kinerja Organisasi
• Laporan Keuangan

Sesuai Permen Bappenas Nomor 5


Tahun 2014 4
Permasalahan dalam Perencanaan
& Penganggaran

Fungsi Anggaran yang


perencanaan yang berorientasi pada
tidak terkait input, bukan
secara langsung output atau
dengan outcomes
penganggaran

Fungsi financial
management yang
Duplikasi (Dalam Ketidakjelasan tidak terpadu, dan
Penganggaran kebijakan prioritas fungsi operasional
dan Pelaksanaan) yang ditetapkan yang belum optimal
oleh pemerintah (let the managers
manage)

5
Pendekatan Penyusunan Anggaran
Pendekatan Penganggaran (1)

Unified Budgeting (Anggaran Terpadu)


• semua kegiatan instansi pemerintah dalam APBN yang disusun secara
terpadu (dana, pelaksana);

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah


• kerangka kerja yang secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
kedisiplinan pengeluaran pemerintah dalam kondisi keterbatasan
anggaran (budget constraint).

Anggaran Berbasis Kinerja


• menghubungkan anggaran negara (pengeluaran negara) dengan hasil
yang diinginkan (output dan outcome)
7
Pendekatan Penganggaran (2)

Unified Budget/Terpadu

Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi


Organisasi Fungsi Belanja

• Fungsi • Belanja Pegawai


•Bagian Anggaran • Sub Fungsi • Belanja Barang
• Program • Belanja Modal
• • Kegiatan •Belanja Pembayaran
Kewajiban Utang
• Belanja Subsidi
• Belanja Hibah
• Belanja Bantuan Sosial
• Belanja Lain - Lain
8
Pendekatan Penganggaran (3)

KPJM Pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, yg dilakukan dalam perspektif


lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi anggaran yg
dibutuhkan pada tahun berikutnya yg dituangkan dalam prakiraan maju.

Kerangka 1. Penerapan sistem anggaran bergulir (rolling budget)


2. Adanya angka dasar (baseline)
Konseptual 3. Penetapan parameter
KPJM 4. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar (baseline updating)
5. Adanya mekanisme utk pengajuan usulan dalam rangka tambahan anggaran
bagi kebijakan baru (new inisiatif)

9
Pendekatan Penganggaran (4)

Tujuan 1. Budget Discipline


2. Improve Quality of
Planning
3. Best Policy Option
4. Budget Sustainability
5. Allocative Efficiency
MTEF/KPJM

Konsep 1. Rolling Budget


2. Baseline
3. Parameter
4. Baseline adjustment
5. New Initiative

10
Pendekatan Penganggaran (5)
Prinsip-Prinsip Penyusunan dan Pemutakhiran Angka Dasar dan Prakiraan Maju

K/L Jenis Jenis Unit Jenis Parameter


Keluaran Komponen Perhitungan
(output) • Output generik seperti
output pada unit
kesekretariatan (output
Generik layanan dukungan
manajemen), output
Pendukung layanan perkantoran, dan
output layanan internal
Accress karena umumnya
Flat (Tetap) Untuk
Eselon mempunyai kesamaan
komponen
II/Satker gaji dan tugas dan fungsi;
(pemilik tunjangan
kegiatan) • Output teknis merupakan
Teknis Pendukung Inflasi diluar output yang sesuai dengan
komponen tusi di unit eselon I/satker
gaji dan
tunjangan
Berbasis
volume
Utama keluaran
(output)

11
Pendekatan Penganggaran (5)

Komponen utama merupakan semua aktivitas Keluaran


Kegiatan teknis yang berpengaruh langsung terhadap volume
Keluaran Kegiatan.
Komponen utama merupakan aktivitas yang hanya terdapat
pada Keluaran Kegiatan teknis dan merupakan biaya variabel
terhadap Keluaran Kegiatan yang dihasilkan.
Komponen Pendukung
Komponen utama
Komponen pendukung merupakan semua aktivitas Keluaran
Kegiatan generik dan aktivitas Keluaran Kegiatan teknis
yang biayanya tidak berpengaruh langsung terhadap
volume Keluaran. Seluruh aktivitas dalam Keluaran
Kegiatan generik merupakan komponen pendukung.
Komponen pendukung pada Keluaran Kegiatan teknis
digunakan sebagai biaya tetap terhadap Keluaran Kegiatan
yang dihasilkan, misalnya komponen desain, administrasi
proyek, pengawasan, dan sejenisnya.

12
Pendekatan Penganggaran (6)

Siklus Penyusunan dan Pemutakhiran Angka Dasar dan Prakiraan Maju


ALOKASI ANGGARAN PAGU INDIKATIF PAGU ANGGARAN
(t-1) (t) (t)

• Menyusun RKA-K/L • Menyusun RKA-K/L


Alokasi Anggaran Alokasi Anggaran

Menyusun Prakiraan Maju:


• Validasi • Pengguliran Menyusun Prakiraan Maju:
• Penyusunan Prakiraan • Kinerja Realisasi • Validasi
Maju • Penyesuaian Parameter • Penyusunan Prakiraan
• Perbaikan • Perbaikan & Kebijakan Baru Maju
• Penyesuaian Parameter • Resource Envelope • Perbaikan
• Penyesuaian Parameter

• Upload data Prakiraan


• Upload data Angka Dasar • Upload data Prakiraan
Maju
Maju

Lampiran III Pagu Himpunan


Perpress tentang Indikatif
13
RKA-K/L
Rincian APBN
Pendekatan Penganggaran (7)

1. Output
Penganggaran Berbasis Kinerja Performance Oriented 2.
3.
Outcome
IKK/IKU
4. Target Kinerja
Konsep
Let the manager manage Fleksibilitas kewenangan revisi

Tusi:
Money Follow Function 1. Renstra
2. Renja
PBK
Indikator Kinerja Rumusan Kinerja

Instrumen 1. Cost Structure


Standar Biaya 2. Benchmark
3. SPM

1. Reward & Punishment


Evaluasi Kinerja 2. Rekomendasi alokasi
3. Rekomendasi Bimtek

14
Pendekatan Penganggaran (8)
Syarat/Instrumen Penerapan PBK
• Indikator yang mencerminkan tolak ukur untuk mencapai sasaran program (outcome)
• Pendekatan yang digunakan dapat fokus pada efektivitas, efisiensi, outcome atau
kepuasan pelanggan
Indikator • sebagai instrumen evaluasi kinerja
Kinerja • Kriteria penetapan target kinerja menggunakan prinsip SMART (Spesific, Measurable,
Achievable, Relevant, Time-Frame)
• Dalam rangka sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional,
indikator Kinerja dalam penyusunan RKA-K/L menggunakan indikator Kinerja hasil
pembahasan pertemuan tiga pihak atas Renja K/L

• Merupakan satuan biaya yang ditetapkan berupa standar biaya masukan, standar biaya
keluaran, dan standar struktur biaya sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran
• mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan
Standar Biaya sebuah kegiatan
• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai
• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item, menggunakan harga yang paling
ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk

• Membandingkan rencana kinerja dan realisasi berdasarkan indikator yang telah


ditetapkan
• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusi
Evaluasi Kinerja
• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya
• Rekomendasi kelangsungan kebijakan 15

15
Struktur Informasi Anggaran 2021
Indikator Kinerja
▪ Koordinator Program Sasaran Program ▪ Unit Kerja Es 1
Program

Indikator Output
Output Program ▪ Unit Kerja Es 1
Program

▪ Koordinator Sasaran Indikator Kinerja


▪ Tagging Fungsi Belanja Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
▪ Tagging Sub Fungsi Belanja

Klasifikasi
Indikator KRO
Rincian Output

▪ Tagging: PN, PP, KP, Keluaran/


ProPN, JanPres, MP, Output
Tematik, Indikator RO
▪ Upload : RAB &
Rincian Output Kegiatan
TOR
▪ Unit Kerja Es 2
Lokasi RO

▪ Provinsi + Kab/Kota
▪ Jenis komponen Komponen ▪ Alokasi per Sumber
▪ Indikator komponen Pendanaan: RM, PNBP, BLU,
▪ Indikator Pengadaan Pendamping PLN, PDN, HLN,
Barang & Jasa Pendamping Hibah, SBSN,
▪ Satuan HDN
▪ Alokasi
Detil Belanja
▪ Target 16
Pendekatan Penganggaran (10)

3 Tipe penerapan Performance Budgeting


(Menurut OECD, at BPG, 2014 hal 45)

Presentational PB Performance- Direct PB


Informed

• Adanya informasi • Tidak ada • Secara eksplisit


kinerja, tetapi tidak hubungan otomatis menghubungkan alokasi
digunakan dalam antara kinerja dan anggaran terhadap
pengalokasian tingkat pendanaan; informasi Kinerja. (e.g.
anggaran tetapi informasi Anggaran meningkat
kinerja digunakan seiring tuntutan kinerja,
dalam pengalokasian vice versa)
anggaran

17
Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran
Siklus Penyusunan APBN
(PP No.17 Tahun 2017)
Pertemuan Tiga Pihak Tarik data referensi Informasi
Penyusunan RKA-K/L
Penelaahan Renja K/L Kinerja dari aplikasi KRISNA ke
Aplikasi RKA-K/L & KPJM
Pagu Anggaran
Tahun T-1 (12 Surat Pagu Anggaran
5 (maksimal akhir Juni) 6 Penelaahan RKA-K/L & KPJM,
bulan) termasuk Penandaan Output
4 RUU APBN, Nota Keuangan, dan PN
Himpunan RKA K/L diajukan kepada
Penyampaian dokumen Pokok-Pokok DPR
Kebijakan Fiskal, Kerangka Ekonomi
K/L menandai Output Makro (maksimal pertengahan Mei)
Prioritas Nasional pada Juni Juli
aplikasi KRISNA 7
Penelaahan Renja K/L:
pembahasan Output Mei Agust Pembahasan RUU APBN, Nota
Prioritas Nasional Keuangan, dan Himpunan RKA K/L
K/L menyusun Renja 3 DPR
K/L dengan aplikasi Sept
KRISNA April
Surat Bersama Pagu Indikatif
(maksimal akhir bulan Maret)
Okt 8 Alokasi Anggaran
Maret
APBN
Kemenkeu & Kemen PPN/ Penyusunan RKA-K/L
(maksimal akhir Oktober)
Bappenas membahas & KPJM
rincian Pagu Indikatif
Feb Nov
Penelaahan RKA-K/L
2 Des 9 & KPJM, termasuk
Jan Perpres Rincian APBN Penandaan Output PN
Resource Envelope (maksimal 30 November)
(maksimal pertengahan
Februari) 10
1 Penandaan Output PN
Kemen PPN/Bappenas DIPA (0
maksimal 31 Desember)
menyampaikan usulan K/L Presiden menetapkan arah kebijakan
Penetapan Usulan Prioritas
(program/kegiatan beserta dan prioritas pembangunan nasional Evaluasi Kinerja
program lintas Pembangunan
pendanaan) ke Kemenkeu Nasional Pembangunan
7 Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN

1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Pembangunan Ketahanan Ekonomi untuk


1 SDM 1 Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
Struktur Ekonomi yang Produktif,
2 Mandiri, dan Berdaya Saing
Pengembangan Wilayah
Pembangunan 2
Pembangunan yang Merata dan untuk Mengurangi
3 Berkeadilan 2 Infrastruktur Kesenjangan
Mencapai Lingkungan Hidup yang SDM Berkualitas dan Berdaya
4 Berkelanjutan 3 Saing
Penyederhanaa
5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
3 n Regulasi Revolusi Mental
4 dan Pembangunan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
Kebudayaan
Penyederhanaa Infrastruktur untuk Ekonomi
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan 4 n Birokrasi 5 dan Pelayanan Dasar
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
Lingkungan Hidup,
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, 6
8 Transformasi Ketahanan Bencana, dan
Efektif, dan Terpercaya
5 Ekonomi Perubahan Iklim
Sinergi Pemerintah Daerah dalam
9 Kerangka Negara Kesatuan
Stabilitas Polhukhankam
7 dan Transformasi - 20
Pelayanan Publik
Slide
Struktur Prioritas Nasional (PP 17/2017)
▪ PP 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
▪ PerMen PPN/Ka. Bappenas No.5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah
▪ Permen PPN No.13 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Proyek Prioritas

Program/kegiatan/proyek untuk pencapaian Sasaran Rencana Pembangunan


Prioritas Nasional
Jangka Menengah Nasional dan kebijakan Presiden lainnya

Program yang bersifat signifikan dan strategis untuk mencapai Prioritas


Program Prioritas Nasional

Kegiatan yang bersifat signifikan dan strategis untuk mencapai Program


Kegiatan Prioritas Prioritas

Proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,


Proyek Prioritas dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis dan jangka waktu tertentu
untuk mendukung pencapaian Prioritas Pembangunan
Penyusunan Rancangan Renja K/L

Rancangan Renja K/L


hasil penelaahan

menuangkan
disampaika /memasukkan
n (input)
/mengunggah
Semua K/L K/L
SB Pagu Rancangan
Indikatif Awal RKP
menyusun menghasilkan

Penelaaha
K/ L

Rancangan +
Rancangan program, Kegiatan, Rancangan Renja K/L Renja K/L
Renja K/L Sasaran dan Keluaran
(Output) Kegiatan
terdiri atas usulan PPN KEMKEU
menggunakan Program, Kegiatan,
SB Pagu diarahkan untuk Keluaran (Output)
mendukung sasaran K/L Input Approv
Indikatif
pembangunan
Kegiatan, Komponen, PP KEMKE
sebagai batas dan Lokasi yang bersifat based on
atas; prioritas maupun ilateraU
TrN l Meeting al
reguler. Catatan Hasil
I TM
2020: Redesain Sistem Perencanaan dan
Penganggaran
Tujuan
1. Mewujudkan implementasi kebijakan money follow Program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi Program dan Kegiatan antar K/L dalam konteks perencanaan THIS,
sehingga mengurangi terjadinya tumpang tindih Program dan Kegiatan antar
Kementerian/Lembaga;
4. Meningkatkan keselarasan rumusan Program dan Kegiatan antara dokumen perencanaan dan
dokumen penganggaran;
5. Menyusun informasi kinerja perencanaan dan penganggaran yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L untuk menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran
serta pelaksanaannya;
7. Meningkatkan integrasi belanja antar K/L (level Pemerintah Pusat) dan belanja Pusat-Daerah.
8. Mewujudkan keterkaitan dan keselarasan antara Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan
Presiden), serta 7 Agenda Pembangunan, Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga dan Daerah;
9. Mewujudkan keselarasan rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluatan (Output) Kegiatan yang
mencerminkan “real work” (konkret).
Struktur Renja K/L
(KRISNA-RENJA)
SEBELUM RSPP SETELAH RSPP
Program
Program
(Non-Lintas & Lintas)

Kegiatan Area Perubahan


Kegiatan (dituangkan
(Non-Lintas & Lintas)
dalam SEB
Pedoman RSPP)

Output & Sub-Output KRO & RO

Komponen Komponen Konsep


(Tahapan /input) (Tahapan/Input) masih sama
PROGRAM & KEGIATAN K/L

25
Terminologi dalam Perencanaan dan
Penganggaran setelah RSPP (1)
Perumusan Program 1 Program tidak lagi mencerminkan tugas fungsi unit eselon I, tetapi lebih mencerminkan tugas
fungsi Kementerian/Lembaga, serta dirumuskan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian
PPN dengan berkoordinasi kepada K/L terkait. Rumusan Program yang digunakan dalam
APBD, dapat diselaraskan dengan program-program Belanja K/L Pemerintah Pusat.

Perumusan Sasaran
Outcome mencerminkan hasil kinerja program yang ingin dicapai Secara Nasional.
Program (Outcome) Bagi program yang digunakan bersifat lintas K/L atau lintas unit eselon I, maka rumusan
2 Outcome-nya dimungkinkan berbeda sesuai tusi unit atau keterlibatannya dalam
mendeliver program dimaksud.
Perumusan Indikator
Kinerja Program Indikator Kinerja Program merupakan alat ukur untuk menilai capaian kinerja Program
(Outcome) 3
dan rumusannya dapat bersifat kualitatif/kuantitatif

Kegiatan tidak lagi mencerminkan tugas fungsi unit eselon II atau Satker vertikal dari K/L,
namun lebih mencerminkan aktivitas yang dilaksanakan oleh unit untuk menghasilkan keluaran
Perumusan Kegiatan 4 dalam rangka mendukung terwujudnya outcome dan dapat bersifat lintas unit eselon II, lintas unit
eselon I atau bahkan bersifat lintas K/L
.
Output dibedakan menjadi: Output Program, Klasifikasi Rincian Output/KRO dan
Perumusan Output 5 Rincian Output/RO serta harus mencerminkan “real work” atau “eye catching”. Rumusan
Output untuk K/L, akan digunakan untuk output-output dalam DAK sesuai bidangnya.

26
Nomenklatur Kegiatan K/L
⮚ Rumusan nomenklatur Kegiatan mencerminkan aktivitas yang dilaksanakan untuk menghasilkan
keluaran dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran Kegiatan.
⮚ Nomenklatur Kegiatan Kementerian/Lembaga merujuk pada aktivitas yang dilakukan untuk
menunjang Program yang telah ditentukan, seperti “Pembinaan; Penyelenggaraan;
Pelaksanaan; Pelayanan”.
⮚ 1 (satu) Kegiatan hanya dapat menginduk pada 1 (satu) Program saja.
⮚ Kegiatan Kementerian/Lembaga dapat bersifat spesifik dan lintas eselon II
⮚ Dalam hal terdapat beberapa Unit Kerja Eselon I yang melaksanakan Kegiatan serupa atau
sejenis, nomenklatur Kegiatan untuk masing-masing Unit Kerja Eselon I dibedakan dengan
menambahkan karakteristik khusus terkait fungsi dan tugas dari masing-masing Unit Kerja Eselon I
tersebut
⮚ Kementerian/Lembaga yang melaksanakan Kegiatan Lintas (dalam satu Unit Kerja Eselon I yang
sama) menunjuk Koordinator/Pengampu/ Penanggung Jawab Kegiatan.
⮚ Koordinator/Pengampu/Penanggung Jawab Kegiatan Lintas sebagaimana dimaksud adalah:
– Eselon I yang membawahi Unit Kerja Eselon II Pelaksana Kegiatan Lintas; atau
– Salah satu Unit Eselon II Pelaksana Kegiatan yang penugasannya disahkan melalui Surat Tugas.

27
Jenis Program K/L (1)

Program Lintas
K/L
Program Teknis
Program
Spesifik (Non-
Program K/L Lintas K/L)

Program
Program
Dukungan
Generik
Manajemen

28
Jenis Program K/L (2)

Program Non-Lintas K/L


Program Lintas K/L
(Spesifik)

Program yang hanya dilaksanakan


Program yang dilaksanakan oleh
oleh 1 (satu) Kementerian/Lembaga
beberapa Kementerian/Lembaga
yang mencerminkan tugas dan fungsi
sesuai tugas dan fungsinya
spesifik suatu Kementerian/Lembaga

UU 25/2004 tentang SPPN


• Program Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja suatu
Kementerian/Lembaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (Pasal 1 angka 18)
• Program Lintas Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sekumpulan rencana kerja beberapa
Kementerian/Lembaga atau beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (Pasal 1 angka 19)
Keterkaitan Program,
Kegiatan & Sasaran -
Indikator

Penuangan Program dan


Kegiatan beserta Sasaran dan
Indikator UKE I yang
Melaksanakan Lebih dari 1
(satu) Program

30
Program Lintas Eselon I

31
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN

32
Terminologi dalam Perencanaan dan
Penganggaran setelah RSPP (2)
❑ Rincian Output (RO)

• Rincian Output (RO) adalah produk akhir yang dihasilkan pemerintah baik berupa
(barang infrastruktur/barang non-infrastruktur) atau jasa (jasa regulasi/non regulasi)
berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi unit kerja untuk mencapai sasaran kegiatan
dalam rangka mendukung kinerja pembangunan

• RO adalah barang/jasa riil (produk akhir) yang dihasilkan dari pelaksanaan


kegiatan suatu unit/satker.
• Dalam hal ini, RO harus dibuat secara rinci disertai dengan jumlah (volume)
barang/jasa riil yang dihasilkan, sehingga memudahkan proses costing
untuk penyusunan anggaran.
• Dalam rangka simplifikasi struktur anggaran, satu KRO dibatasi maksimal
sebanyak 35 RO

33
Terminologi dalam Perencanaan dan
Penganggaran setelah RSPP (3)

❑ . Klasifikasi Rincian Output (KRO)


• Klasifikasi Rincian Output (KRO) adalah kelompok/kumpulan produk akhir yang dihasilkan
pemerintah baik berupa barang (barang infrastruktur/barang non-infrastruktur) atau jasa
(jasa regulasi/non regulasi) untuk mencapai sasaran kegiatan dalam rangka mendukung
kinerja pembangunan.

• Klasifikasi Rincian Output (KRO) merupakan clustering atas Rincian Output


(RO) sejenis dan memiliki satuan yang sama atau beragam.
❑ Akun, dan Detil Belanja

• Akun adalah kode-kode atau penomoran yang dipergunakan untuk


mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi.
• Detil belanja merupakan informasi perkalian dari harga satuan dan kuantitas
sumber daya, dalam rangka mendukung tahapan-tahapan pencapaian
Rincian Output. 34
Pertimbangan Penyusunan KRO dan RO
Produk (Output) Pemerintah (Public Domain
VS Private Domain)

Pemerintah Private
Intervansi Pemerintah (PP 40/2006 & PP 17/2017) (Masyarakat & Dunia Usaha)

Kerangka Regulasi ▪ Mengatur Masyarakat untuk


– Kegiatan dalam Kerangka Regulasi adalah kegiatan mencapai keadilan dan
pemerintah dalam rangka baik memfasilitasi, mendorong, kesejahteraan
maupun mengatur kegiatan pembangunan yang ▪ Memfasilitasi/Insentif bagi dunia
dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. usaha (Private)

Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi ▪ Memberikan pelayanan umum


kebutuhan dasar masyarakat
– Kegiatan dalam Kerangka Pelayanan Umum dan Investasi
Pemerintah adalah kegiatan pemerintah dalam rangka ▪ Memberikan fasilitas dasar
menyediakan barang dan jasa publik yang diperlukan (public goods) untuk
oleh masyarakat. dimanfaatkan masyarakat atau
dunia usaha.
Intervensi & Produk Pemerintah
PERATURAN
Public Control
KERANGKA
REGULASI Private Incentive
KEBIJAKAN,
DST

PELAYANAN
PUBLIK Public Service
PELAYANAN
UMUM
FASILITASI,
DST Pemberdayaan/Pembinaan

PEMERINTAH SARANA

Investasi Fisik
INVESTASI
(Fisik & Non PRASARANA (Public Goods)
Fisik)

PENDIDIKAN,
DST Investasi Non-Fisik

INTERNAL K/L
ADMINISTRASI
Cost of
PEMERINTAHA N
TATA KELOLA
Bureaucracy
PEMERINTAHA N

36
List KRO – Kerangka Regulasi

37
List KRO – Kerangka Investasi Fisik

38
Karakteristik KRO & RO

39
1
Jenis Output (KRO – RO)

Contoh
Jenis Jenis
Barang Jalan, bangunan
Infrastruktur
Barang Kendaraan,
Barang Non
peralatan kantor,
Infrastruktur
Output software aplikasi
(KRO- RO) UU, PP,
Jasa
Regulasi Permen
Jasa Jasa
Layanan SP2D,
Layanan Layanan
Non NPWP
Regulasi
40
CONTOH STRUKTUR KRO-RO
Praktik Penyusunan Informasi Kinerja
Anggaran
• Dalam rangka sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional, penyusunan
informasi Kinerja anggaran dilakukan dengan menggunakan aplikasi Kolaborasi Renja dan Informasi
Kinerja Anggaran (KRISNA);

• Aplikasi KRISNA digunakan saat penyusunan Renja-K/ L yang diajukan oleh K/ L dan disetujui oleh
Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas);

• Selain informasi Kinerja anggaran terkait dengan Renja-K/ L tahun berkenaan, KRISNA mencakup pula
sasaran strategis dan indikatornya, sasaran program dan indikatornya, dan sasaran kegiatan dan
indikatornya, informasi Kinerja anggaran yang diperlukan untuk menyusun RKA-K/ L adalah Keluaran
(Output) Program dan indikatornya, dan Keluaran (Output) Kegiatan dan indikatornya;

• Aplikasi KRISNA menjembatani Aplikasi ADIK, Renja, dan RKA-K./L


Hubungan Struktur Data Renja K/L - RKA
K/L - DIPA
RKP KRISN RKA
A KL K/LKL
Prioritas Nasional

Program Prioritas Program Program

Kegiatan Prioritas Kegiatan Kegiatan

Proyek Prioritas KRO KRO


Tagging Tagging
Indikasi Output Prioritas RO RO

Komponen Komponen

Sub-Komp
KL melakukan
input dlm
Akun aplikasi RKA
Policy Tools KL per satker

Detail
Tiap tahun bisa
berubah untuk level Implementation
tertentu Tools
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

▪ Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP);


▪ Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);
▪ Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
▪ Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga;
▪ Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-KL);
▪ Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

45
RPJP

46
47
RKP & RENSTRA

48
Keterkaitan Antara Tusi, Kegiatan,
Output, Rencana Aktivitas/Komponen
dan Komponen Biaya

Formulasi
• Kebutuhan Kegiatan/Output/Komponen • Biaya
barang barang/jasa
• Kebutuhan jasa • KR Output • Biaya
• Rincian Output pendukung
Identifikasi & • Komponen • Biaya
Analisis • Subkomponen administrasi
Kebutuhan • Detil Belanja
Sesuai Tusi
Detil/Komp Biaya

49
Perencanaan Kegiatan (Struktur Kegiatan)

Detil
RO Belanja
KRO 1 Komponen Detil
RO 1 Belanja
Komponen Detil
Kegiatan Belanja
2

RO Komponen Detil
Belanja
KRO 2 Sub Detil
Komponen Belanja
RO Komponen
Sub Detil
Komponen Belanja

50
Program
Kegiatan
KRO
RO
Komponen

Akun Belanja
Detil Biaya
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai