Anda di halaman 1dari 73

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN PUPR 2020-2024
Ir. Zevi Azzaino, M.Sc., Ph.D.
Kepala Bidang Keterpaduan Program

Jakarta, 17 Desember 2020


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

RENCANA STRATEGIS bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2020-2024


Visi dan Misi telah diselaraskan dengan arahan Bappenas
Renstra merupakan dokumen perencanaan K/L melalui Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas Tentang
untuk periode 5 tahun (Permen PPN/Bappenas Penyelarasan Visi dan Misi Presiden dan Wakil
No. 5 Tahun 2019) Telah diselaraskan dengan Presiden dalam Dokumen Renstra K/L 2020-2024
RPJMN 2020-2024, VISIUM PUPR 2030, dan
Visi Indonesia 2045

Telah mengakomodir masukan dari seluruh Unit Telah diselaraskan dengan Permen PUPR No.
Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR. 13 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi
Capaian 5 Tahun (2015-2019) antara 41-100% dan Tata Kelola Kementerian PUPR

Renstra Kementerian PUPR 2020-2024 sudah Telah disesuaikan dengan Redesain Program Baru (Mei-
ditandatangani Bapak Menteri PUPR Juni 2020) dan Redesain Sistem Perencanaan dan
Penganggaran (RSPP) serta Penyederhanaan Kegiatan di
Kementerian PUPR (Juli 2020)

Telah Mengakomodir Hasil Penelaahan Renstra oleh


Bappenas pada tanggal 23 April, 12 Mei, 14 Mei, dan 19
Mei, 4 Juni, 9 Juni, 24 Juni 2020 (7 Kali)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

STATUS RENSTRA
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2020-2024


Telah disahkan dan diundangkan

Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tanggal 25 September 2020


Berita Negara RI Tahun 2020 No. 1120
diundangkan tanggal 29 September 2020

25 Oktober 2020
Deadline penetapan Renstra Unit Organisasi

25 November 2020 Renstra UKE 2 ditetapkan 1 bulan setelah Renstra Unit Eselon 1
9 Desember 2020 Dokumen perencanaan lainnya ditetapkan 2 minggu setelah
ditetapkannya Entitas Satuan Kerja
--- berdasarkan Permen PUPR Nomor 09 Tahun 2018
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

SISTEMATIKA PENULISAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

RENSTRA PUPR 2020-2024


Pendahuluan
Menjelaskan mengenai kondisi umum
1 Kementerian/Lembaga, potensi dan
permasalahan yang dihadapi Kementerian
Visi, Misi, dan Tujuan /Lembaga
Menjelaskan mengenai rumusan Visi, Misi, dan
Tujuan Kementerian/Lembaga. Visi dan Misi 2
Kementerian/Lembaga berpedoman kepada
Visi dan Misi Presiden terpilih Kebijakan, Strategi, Kerangka
Regulasi & Kelembagaan
3 Menjelaskan mengenai rumusan Arah
Kebijakan dan Strategi Nasional, yang
Target Kinerja dan selanjutnya dijabarkan dalam Arah Kebijakan
dan Strategi Kementerian/Lembaga
Pendanaan
Menjelaskan mengenai target kinerja dan
4
kerangka pendanaan Kementerian/Lembaga
selama periode perencanaan
Penutup
5 Memuat simpulan secara singkat mengenai
dokumen Renstra yang telah disusun dan
Lampiran arahan dari pimpinan Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan dalam pelaksanaan
Terdiri dari Lampiran Kerangka Regulasi,
perencanaan strategis Kementerian/Lembaga
Matriks Kinerja dan Pendanaan, dan Manual 6
Indikator Perhitungan

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

STRUKTUR MUATAN RENCANA STRATEGIS


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

RENSTRA UNIT KERJA /UNIT DOKUMEN PERENCANAANN


RENSTRA KEMENTERIAN RENSTRA UNIT ORGANISASI LAINNYA
PELAKSANA TEKNIS (UPT)
UNTUK SATKER
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum 1.1. Kondisi Umum 1.1. Kondisi Umum 1.1. Kondisi Umum
Potensi dan
1.2. Potensi dan Permasalahan 1.2. 1.2. Potensi dan Permasalahan 1.2. Potensi dan Permasalahan
Permasalahan
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN BAB II TUJUAN DAN SASARAN BAB II TUJUAN DAN SASARAN BAB II. TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi Kementerian
2.2. Misi Kementerian
2.3. Tujuan Kementerian 2.1. Tujuan Unit Organisasi 2.1. Tujuan Unit Kerja / UPT 2.1. Tujuan Satuan Kerja

Sasaran Program Unit


2.4. Sasaran Strategis Kementerian 2.2. 2.2. Sasaran Kegiatan Unit Kerja / UPT 2.2. Output Kegiatan Satuan Kerja
Organisasi

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,


BAB III KERANGKA REGULASI, DAN BAB III KERANGKA REGULASI, DAN BAB III KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA KELEMBAGAAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Arah Kebijakan dan Arah Kebijakan dan Arah Kebijakan dan


3.1. 3.1. 3.1.
Strategi Nasional Strategi Kementerian Strategi Unit Organisasi
Arah Kebijakan dan Arah Kebijakan dan Arah Kebijakan dan
3.2. 3.2. 3.2.
Strategi Kementerian Strategi Unit Organisasi Strategi Unit Kerja / UPT
3.3. Kerangka Regulasi 3.3. Kerangka Regulasi 3.3. Kerangka Regulasi
3.4. Kerangka Kelembagaan 3.4. Kerangka Kelembagaan 3.4. Kerangka Kelembagaan

TARGET KINERJA DAN TARGET KINERJA DAN TARGET KINERJA DAN TARGET KINERJA DAN
BAB IV BAB IV BAB IV BAB III
KERANGKA PENDANAAN KERANGKA PENDANAAN KERANGKA PENDANAAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja 4.1. Target Kinerja 4.1. Target Kinerja 3.1. Target Kinerja
4.2. Kerangka Pendanaan 4.2. Kerangka Pendanaan 4.2. Kerangka Pendanaan 3.2. Kerangka Pendanaan

BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP BAB IV PENUTUP

Sumber: SE Menteri PUPR No. 09/SE/M/2020 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Unit Organisasi, Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis, Dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Lainnya Untuk Satuan Kerja Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BAB 1

PENDAHULUAN
Kondisi Umum, Amanat Pembangunan, dan Isu Strategis
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KONDISI UMUM
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2015-2019

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA PERUMAHAN 96%

61 1,500
4,800,170
Pembangunan Waduk (Unit) Pembangunan Jalan Tol (Km)
Target: 63 Unit
97% Target: 1,000 Km
150% Program Sejuta Rumah (Unit)
Target: 5,000,000 Unit

3,021,105 Rehabilitas Jaringan Irigasi (Ha)


Target: 3.000.000 Ha
100% 3,867 Pembangunan Jalan Baru (Km)
Target: 2,650 Km
146% 928,220 Kinerja Ditjen Perumahan
3.871.950 Kontribusi DJPI, BUMD, BUMN, Swasta, dll.

1,005,402 Pembangunan Jaringan Irigasi (Ha)


Target: 1.000.000 Ha
100% 58,346 Pembangunan Jembatan (m)
Target: 29,859 m
195%

Kinerja Ditjen Perumahan


330 Pengendali Sedimen dan Lahar (Buah)
107%
48,792
Target: 306 Buah Rumah Susun (Unit)
9%
Target: 550,000 Unit
CIPTA KARYA
30 Kapasitas Air Baku (m3/detik)
44%
23,960
Target: 67,52 m3/detik Rumah Khusus (Unit)
48%
Target: 50,000 Unit
32,222 Kawasan Permukiman Kumuh (Ha)
Target: 38,341 Ha
84%

1,212 Pembangunan Embung (Buah)


111%
Target: 1,088 Buah
735.856 Rumah Swadaya (Unit)
Target: 1,750,000 Unit
42%

25,366 Pembangunan SPAM (lt/detik)


Target: 26,928 lt/detik
94%

1,485 Pengendali Banjir & Pengaman Pantai (Km)


41%
119,612
Target: 3,620 Km PSU Rumah Umum (Unit)
47%
Target: 250,000 Unit
10,207,619 Sanitasi Persampahan (KK)
Target: 10,737,054 KK
95%

Sumber: LAKIP Kementeran PUPR Tahun 2019


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

CAPAIAN RENSTRA
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2015-2019

BPIW BALITBANG ITJEN

96,7% 75% 88,43%


Keterpaduan Kebijakan, Perencanaan, Pemanfaatan Teknologi dan Rekomendasi Kualitas Pengawasan Kinerja Dan Keuangan Di
Pemrograman Terhadap Penganggaran Kebijakan Kementerian PUPR Kementerian PUPR
Pembangunan Bidang PUPR

BINA KONSTRUKSI BPSDM SETJEN

97,23% 30,473 72,90%


Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi Peningkatan ASN yang terdidik dan terlatih Nilai LAKIP dari KemenPAN-RB
Kementerian PUPR

Sumber: LAKIP Kementeran PUPR Tahun 2019


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

AMANAT
PEMBANGUNAN
INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

VISI INDONESIA 2045


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2045
bpiw.pu.go.id

RPJMN 2020-2024
merupakan titik tolak
untuk mencapai sasaran
pada Visi 2045
Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur

RATA-RATA PERTUMBUHAN 2015-2045

PDB RIIL PDB RIIL


PER KAPITA

5,7% 5,0%

TAHUN 2045

NEGARA MAJU PERANAN KTI


DAN PDB MENJADI
TERBESAR

ke- 5 25% TRANSFORMASI EKONOMI harus dimulai pada tahun 2020-2024


untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia maju
USD 7,4 Triliun
INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2045
bpiw.pu.go.id

STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA


Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur
DAN PROYEKSI TINGKAT KEMISKINAN

Strategi Pembangunan Sektor Pariwisata


73.6 Proyeksi Tingkat Kemiskinan
65.1

57.5

42.8

31.8

21.6

2020 2025 2030 2035 2040 2045


Pengembangan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Penguatan Penguatan
Destinasi Daya Saing Keragaman Integrasi sebagai sebagai
Unggulan Wisata Pariwisata Destinasi Destinasi
Regional Unggulan Unggulan
Asia Dunia
INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

DEMOGRAFI, URBANISASI, DAN


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2045
bpiw.pu.go.id

PERLUNYA PEMINDAHAN
PUSAT PEMERINTAHAN
Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur

284,829,000
Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia 2025

2010 2045
(SUPAS 2015)

238,5 Jumlah Penduduk 318,9 Pada tahun 2035, hampir 90% penduduk Jawa tinggal di perkotaan.
(Juta)
Konsentrasi penduduk perkotaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten
mencapai 76 Juta orang.
69,8 Harapan Hidup 75,5
Daya dukung Jawa terutama Jakarta yang semakin turun memerlukan pemindahan
(Tahun)

Jumlah Lansia (65+)


pusat pemerintahan ke luar Jawa. Jakarta tetap berkembang sebagai pusat bisnis
11,9 44,9
(Juta)
dan keuangan.

Penduduk Tinggal
49,9% 72,8%
di Perkotaan
Sumber: Dokumen Visi Indonesia 2045
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAERAH RAWAN BENCANA Letak geografis di Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) yg merupakan
area tumbuhnya 75% seluruh gunung api di dunia menjadikan bpiw.pu.go.id
Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rentan terhadap
bencana dari aktivitas geologi yaitu gempa bumi, tsunami dan
gunung meletus.

Lempeng Eurasia

Lempeng Pasifik

Lempeng Indo-Australia

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF


Tanah yang subur, 128 Cekungan Sedimen, 329 Erupsi Gunungapi (69 Gunungapi Aktif), Gempa
Manifestasi Panas Bumi, 421 Cekungan Air Bumi (3 Lempeng Tektonik Aktif), Tsunami dan
Tanah, 5 Jalur Metallogenik Gerakan Tanah
Potensi Bencana Geologi
Potensi Sumber Energi
Sumber : Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, 2018
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX bpiw.pu.go.id


Indeks Daya Saing Infrastruktur Global
• Pada tahun 2019, Indonesia berada di peringkat 50, turun 5 Indonesia (Ranking)
peringkat dari tahun sebelumnya (Terdapat perubahan
Indikator setelah tahun 2017) 82
76 78
71 72
• Indonesia berada di peringkat ke-4 di ASEAN setelah Singapura
61 62 60
(1), Malaysia (27), dan Thailand (40)
56
52
• Indonesia mengalami penurunan peringkat dari tahun 2018 ke
2019 (penurunan skor pada pilar 3 (ICT Adoption) dan pilar 5
(Health)

YEAR RANK
2010-2011 44

2011-2012 46

2012-2013 50 Ranking Indeks Daya Saing Infrastruktur Global Indonesia

2013-2014 38

2014-2015 34
1. Terdapat perubahan index component penilaian dari 2010-2017 dan 2018-2019
2015-2016 37
2. Pada tahun 2019, Indonesia berada di peringkat 72, turun 1 peringkat dari tahun sebelumnya
2016-2017 41
(penurunan pada komponen efficiency, of train services, efficiency of air transport services,
2017-2018 36
exposure to unsafe drinking water)
2018 45
3. Secara umum, komponen/index untuk infrastruktur PUPR mengalami peningkatan skor (road
2019 50
connectivity, quality of road infrastructure, reliability of water supply)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

AMANAT DAN AGENDA GLOBAL


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

RAN MAPI
Menjawab tantangan penyelenggaraan infrastruktur
PUPR untuk kawasan rawan bencana dan
antisipasi dampak perubahan iklim.

Implikasi SDGs Terhadap Arahan Pengembangan The New Urban Agenda, diantaranya:

Infrastruktur PUPR : 1. Layanan dasar dan perumahan yang

• Ketahanan Air Dan Kedaulatan Pangan: Peningkatan aman dan terjangkau;


Kapasitas Air Baku Baik Untuk Irigasi Maupun Air 2. Urbanisasi inklusif dan berkelanjutan;
Bersih. 3. Ketahanan terhadap bencana;
• Pengelolaan Sumber Daya Air 4. Mengurangi dampak lingkungan; PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
• Dukungan Infrastruktur PUPR: Mempercepat 5. Memperkuat perencanaan pembangunan Mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral
Pengembangan Seluruh Kawasan Strategis. nasional dan daerah; dari perencanaan, penyusunan, pemantauan, dan
• Akses Terhadap Air Minum Layak, Sanitasi Layak, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan
6. Sistem transportasi untuk semua;
nasional yang memperhatikan kualitas hidup, pengalaman,
Dan Hunian Layak. 7. Meningkatkan keselamatan jalan; aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan
• Perumahan Yang Layak, Aman, Terjangkau, 8. Melindungi warisan budaya dan alam perempuan (orang lanjut usia, anak-anak di bawah umur,
Termasuk Penataan Kawasan Kumuh difable, serta orang-orang yang tidak mampu secara
dunia;
• Penyelenggaraan Infrastruktur Untuk Mengurangi ekonomi), yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses,
9. Mengurangi kerugian akibat bencana;
kontrol, partisipasi dalam pembangunan dalam
Disparitas Antarwilayah.
10. Ruang terbuka publik dan hijau memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.
• Adaptasi RANMAPI
IMPLEMENTASI NIL AI
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
U R B A N I S A S I B E R K E L A N J U TA N
Kualitas
Urbanisasi dan Hidup
Kota-kota memiliki Inklusivitas
kapasitas untuk Properti Fisik Perencanaan dan
menghasilkan manajemen kota
kegiatan ekonomi yang efektif, yang
lokal dan menarik bersikap proaktif
investasi asing, daripada reaktif,
yang merupakan Nilai Untuk merupakan faktor
kontributor utama Ekonomi Ekonomi
01 Sosial 02
Sosial Keadilan kunci dalam
bagi pertumbuhan Nasional meningkatkan kualitas
ekonomi dan hidup
pembangunan

Nilai Untuk Urbanisasi Sistem Tata


Penduduk
Berkelanjutan Kelola

Nilai lingkungan dari


urbanisasi
meningkatkan
kualitas hidup, Perlu diwujudkan
kemakmuran, dan Lorem Tak Budaya suatu keterpaduan
kesejahteraan. 04 Ipsum
Lingkungan Berwujud Perkotaan kebijakan terutama
Urbanisasi terencana Pelayanan terkait dengan
menawarkan banyak Kota dan investasi baik pada
peluang untuk Ekosistem tingkat nasional,
menangani provinsi, dan
kelestarian lingkungan Keselarasan Kabupaten/Kota
dan Kebijakan
mengembangkan Kota dan Lingkungan Terbangun Perkotaan
ketahanan kota Perubahan Perkotaan
Iklim
GLOBAL PROTOCOL
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

Acuan Pengembangan Wilayah

Pengembangan perkotaan
perlu memperhatikan
Mewujudkan perkotaan ancaman terjadinya
yang smart living, zero bencana
waste, dll. Memperhatikan Aspek
New Urban Agenda. Kebencanaan.

SDGs MAPI GENDER


NUA BENCANA
Ramah Gender.
Sustainable Development Mitigasi dan Adaptasi
Mewujudkan perkotaan
Goals. Perubahan Iklim.
yang mendukung
Upaya pemenuhan standar Mewujudkan perkotaan
peningkatan akses dan
minimum perkotaan yang adaptif terhadap
kesetaraan gender
perubahan iklim (climate
change)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

ISU STRATEGIS DAN


PERMASALAHAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

RP

5,0% 5,4% 3.927 3,2%


Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Investasi PDB per Kapita (USD) Tingkat Inflasi

CAPAIAN SASARAN
MAKRO PEMBANGUNAN 2019

9,41% 5,28% 0,382 71,39


Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran Rasio Gini IPM
Terbuka

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

ISU STRATEGIS KEWILAYAHAN 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMANFAATAN RUANG


Konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di KBI Pemanfaatan ruang belum sesuai dengan
terutama Pulau Jawa peruntukannya menyebabkan terjadinya korban
bencana alam dan hambatan pembangunan
infrastruktur.
PENGUATAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
Tingkat keberhasilan pusat pertumbuhan baru yang KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DAN
rendah akibat konektivitas yang belum optimal KETIMPANGAN PEMILIKAN, PENGUASAAN,
PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH
Cakupan bidang tanah bersertifikat yang masih
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN rendah dan ketimpangan kepemilikan lahan
PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH antara rumah tangga tani dan pemilik lahan
Akses dan kualitas pelayanan dasar yang masih terbatas
Ketergantungan APBD terhadap Dana Transfer yang tinggi
Proses perizinan yang lama dan berbiaya tinggi

FUNGSI IBUKOTA SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN


PENGELOLAAN URBANISASI Dominasi wilayah metropolitan Jakarta dalam
Kontribusi urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi perekonomian nasional dan tingginya gap dengan
nasional yang rendah (1% urbanisasi menghasilkan hanya daerah lain di Indonesia (kontribusi wilayah
1,4% PDB. Bandingkan dengan Cina dan Negara Asia metropolitan Jakarta 20,85% dari PDB Nasional
Timur dan Pasifik lain yang rerata 2,7% PDB) (BPS, 2018)

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


Sumber: Bappenas (2019)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

ISU PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA bpiw.pu.go.id


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

VISIUM PUPR 2030


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

PENYEDIAAN
SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PERUMAHAN

Kapasitas Tampung Jalan Mantap 98%


Jalan Tol 1000 Km 100% Air Minum 5,4 jt Backlog MBR
50 m3/c/th (baseline
RENSTRA Jalan Baru 2650 Km 0 ha Kumuh Pembangunan
2014)
PUPR Jembatan Baru/ FO 100% Sanitasi 4,47 juta unit
Anggaran
2015 - 2019 29.859 M Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.186 T
Rp.316 T Anggaran Rp.278 T

Jalan Mantap 94%


5,4 jt Backlog MBR
Jalan Tol 824 Km
Kapasitas Tampung 78% Air Minum Pembangunan
Jalan Baru 1.320 Km
GAP 57,75 m3/c/th 27.000 ha Kumuh 2,76 juta unit Bendungan
Jembatan Baru/FO 100%
2017 - 2019 Anggaran 75% Sanitasi Anggaran Rp.414 T memenuhi
39.000 M kapasitas SMART
Rp.306 T Anggaran Rp.45 T 10% APBN/APBD
Anggaran Rp.183 T tampung 120 LIVING
90% Masyarakat (Hunian
Investasi Rp.202 T m3/kapita/tahun
Cerdas)

Jalan Mantap 97% 5 jt Backlog MBR


Jalan Tol 1.500 Km Pembangunan
Kapasitas Tampung 88% Air Minum Jalan 99%
Jalan Baru 2.500 Km 3,9 juta unit
VISIUM 68,11 m3/c/th 17.000 ha Kumuh mantap dengan
Jembatan Baru/FO Anggaran Rp.780 T memanfaatkan
2020- 2024 Anggaran 85% Sanitasi
60.000 M 20%-30% APBN/APBD material lokal dan
Rp.577 T Anggaran Rp.128 T menggunakan
Anggaran Rp.330 T 70%-80% teknologi recycle
Investasi Rp.243 T Swasta/Masyarakat

Jalan Mantap 99%


3 jt Backlog MBR
Jalan Tol 2.000 Km
100% Air Minum Pembangunan
VISIUM Kapasitas Tampung Jalan Baru 3.000 Km
0 ha Kumuh 4,88 juta unit
2030 120 m3/c/th Jembatan Baru/FO
100% Sanitasi Anggaran Rp.1.220 T
Anggaran Rp.1.423 T 70.000 M
Anggaran Rp.170 T 20%-30% APBN/APBD
Anggaran Rp.448 T
70%-80% Swasta/Masyarakat
Investasi Rp.390 T
Add a Footer
Sumber: Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR
Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

ISU STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR bpiw.pu.go.id

DITJEN SUMBER DAYA AIR DITJEN BINA MARGA


Pengelolaan Air Tanah, Air Baku Ketahanan Kebencanaan
Ketimpangan Kondisi Jalan Nasional Dengan Jalan Daerah
Berkelanjutan Infrastruktur Kondisi Mantap Jalan:
• Nasional: 92,81%
Tingkat Layanan Penyediaan • Provinsi: 68,49%
Kerawanan Bencana pada • Kab/Kota: 58,88%
Air Baku Yang Masih Rendah
Kawasan Perkotaan
Permasalahan Kuantitas Dan Kurangnya Ketersediaan Jalan Pada Jalur Logistik
Kinerja Waktu Tempuh Pada Jalan Lintas Utama Pulau Yang
Kualitas Air Ancaman Kenaikan Air Laut Di Baru Mencapai 2,3 Jam Per 100 Km
Kawasan Pantura Pulau Jawa
Permasalahan Pemanfaatan
Teknologi Ketersediaan Jaringan Jalan Pada Daerah 3T
Pemulihan Kondisi Lingkungan
Memerlukan Waktu Yang
Waduk Multiguna dan Modernisasi Penyediaan Kelengkapan Jalan Yang Belum Memadai
Cukup Lama
Irigasi terutama drainase yang merupakan kelengkapan penting dalam
Keterbatasan SDM mencegah kerusakan jalan akibat genangan air.
Rendahnya Kapasitas Tampungan Air
Infrastruktur Terbangun Belum Jaringan Jalan Untuk Mendukung Pengembangan
Belum Optimalnya Fungsi Bendungan Memenuhi Standar Tahan Kawasan Industri Maupun Pariwisata
Multiguna Bencana Masih Terdapat Sejumlah Simpul Transportasi (Bandara,
Pelabuhan, Dan Terminal) Yang Belum Memiliki Akses Jalan
Rendahnya Kinerja Operasi Dan Yang Memadai
Pemeliharaan Sistem Irigasi
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

ISU STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

DITJEN CIPTA KARYA DITJEN PERUMAHAN


Kesenjangan Antara Kebutuhan Dan 45,90% Rumah Tidak Layak Huni Belum terdapat data sebaran dan potensi
Penyediaan Layanan Infrastruktur pasar perumahan MBR
Permukiman Meningkatnya Jumlah Kebutuhan Rumah
Layak Dan Terjangkau Di Wilayah Perkotaan Inkonsistensi Penerapan Kebijakan
Kurang Optimalnya Sinergi Antar Sektor
Penerbitan IMB bagi MBR
Dalam Perencanaan Dan Pembangunan
Kebutuhan penyediaan perumahan untuk
Berbasis Entitas Kawasan
mendukung Kawasan Strategis Nasional Keterbatasan lahan yang terjangkau

Terbatasnya Kapasitas Kelembagaan


Perlunya Pengembangan Sistem Penyediaan
Pembangunan Di Daerah Belum terintegrasinya Infrastruktur
Dan Pengelolaan Public Housing
Perumahan dengan sistem infrastruktur
Kurang Optimalnya Tata Kelola Pemanfaatan perkotaan
Belum tersedianya sistem rental housing
Dan Pengendalian Infrastruktur
yang terintegrasi Kurang Terintegrasinya Upaya Penanganan
Kawasan Kumuh Perkotaan
Kerentanan Permukiman Terhadap Bencana Regulasi penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman yang belum sinergis Belum Optimalnya Pemanfaatan Creative
Terbatasnya Kewenangan Pembangunan Financing
Infrastruktur Permukiman Hingga Ke Hilir Belum tersedianya basis data dan dokumen
perencanaan bidang perumahan yang Belum optimalnya pembinaan dan
Belum Optimalnya Pemanfaatan Alternatif akurat pengawasan terhadap desain dan
Sumber Pembiayaan Lainnya kehandalan bangunan
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

ISU STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BPIW BINA KONSTRUKSI, antara lain: SETJEN, antara lain: BPSDM, antara lain:
Kurangnya Keterkaitan Perencanaan Rendahnya Kompetensi Tenaga Kerja Nilai SAKIP Tahun 2019 Masih BB Tantangan SDM Global (GCI, Industri 4.0,
Makro-meso-mikro Kontruksi Kebutuhan SDM Terampil)
Nilai RB (BB) Masih Jauh dari
Target Nilai A
Kurangnya Keterkaitan Program Dan Kurangnya Tertib Penyelenggaraan Jasa Perwujudan World Class Government
Justifikasi Pemrograman Konstruksi diperlukan SMART ASN
Hasil Opini BPK pada level Wajar
Dengan Pengecualian (WDP)
Terbatasnya Penguasaan Materi Belum Optimalnya Kapasitas Rantai Pasok, Mismatch kompetensi lulusan program
Wilayah Dalam Konreg Nilai SPIP Baru Mencapai 3,05 pendidikan magister dengan kebutuhan
Material Peralatan dan Teknologi Konstruksi
(dari 5) dengan level ‘Terdefinisi’ Kementerian PUPR

PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR ITJEN


KBPU Bidang PUPR , antara lain: Pembiayaan Perumahan, antara lain: Internal , antara lain: Eksternal , antara lain:

Perencanaan Infrastruktur PUPR Terbatasnya Akses MBR Menurunnya Opini BPK Atas Belum Optimalnya Implementasi
Belum Mengakomodasi Sektor Informal Laporan Keuangan Kementerian Reformasi Birokrasi
Pendanaan Non-APBN PUPR
Pengembangan Sistem Banyaknya Pengaduan Proses
Belum Adanya Kriteria Proyek Pembiayaan Perumahan Pengawasan Internal PUPR Pelaksanaan Penyelenggaraan
KPBU Belum Terintegrasi Belum Optimal Memberikan Infrastruktur Bidang PUPR
Nilai Tambah Bagi Organisasi
Belum Efektifnya Kelembagaan Skema Bantuan Belum Kegiatan Pengawasan Belum
KPBU Sesuai Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Belum Optimalnya Penerapan
Karateristik MBR Sesuai Revolusi Industri Jilid 4.0
Sistem Pengendalian Intern
Keterbatasan Dokumen KPBU (Making Indonesia 4.0)
Kenaikan Harga Rumah Pemerintah
Tidak Sesuai Dengan
Pengadaan KPBU Membutuhkan
Daya Beli MBR
Waktu Yang Lama
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BAB 2

VISI, MISI, TUJUAN


SASARAN STRATEGIS
VISI, MISI, DAN TUJUAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR
VISI
TUJUAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif, Inovatif dan
Profesional dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan 1. Peningkatkan ketersediaan dan kemudahan akses serta efisien pemanfaatan

Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian air untuk memenuhi kebutuhan domestik, peningkatan produktivitas pertanian,

Berlandaskan Gotong Royong pengembangan energi, industri dan sektor ekonomi unggulan, serta konservasi
dan pengurangan risiko/kerentanan bencana alam.

2. Peningkatan kelancaran konektivitas dan akses jalan yang lebih merata bagi

MISI peningkatan pelayanan system logistik nasional yang lebih efisien dan
penguatan daya saing.

3. Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan dan infrastruktur


1. Memberikan dukungan teknis dan administratif serta analisis yang cepat, akurat, dan responsif kepada
permukiman yang layak dan aman menuju terwujudnya smart living, dengan
Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta
pemanfaatan dan pengelolaan yang partisipatif untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
hidup masyarakat
2. Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam menyelenggarakan pembangunan
infrastruktur sumber daya air, konektivitas, permukiman dan perumahan dalam suatu pembangunan wilayah
4. Peningkatan pembinaan SDM untuk pemenuhan kebutuhan SDM Vokasional
yang terpadu;
bidang konstruksi yang kompeten dan profesional
3. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang tata kelola, administrasi umum,
perencanaan, pengawasan, informasi, dan hubungan kelembagaan; dan
5. Peningkatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang efektif,
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan jasa konstruksi, dan pembiayaan infrastruktur
bersih dan terpercaya yang didukung oleh SDM Aparur yang berkinerja tinggi
dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Berdasarkan Surat Menteri PPN/Bappenas No. B.899/M.PPN/SES/PP.03.02/12/2019 tanggal 20 Desember 2019


Perihal: Penyelarasan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dalam Dokumen Renstra K/L 2020-2024
PETA STRATEGIS
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

Stakeholders
“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif, Inovatif dan
Profesional dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi
Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.”

SS-1 SS-3. SS-4.


Meningkatnya SS-2. Meningkatnya Penyediaan Meningkatnya pemenuhan
Customers

Ketersediaan Air Melalui Meningkatnya Konektivitas Akses Perumahan dan kebutuhan SDM Vokasional
Infrastruktur Sumber Daya Jaringan Jalan Nasional Infrastruktur Permukiman yang bidang konstruksi yang
Air Layak, Aman dan Terjangkau kompeten dan profesional

Program Ketahanan SDA Program Infrastruktur Program Perumahan dan Program Pendidikan dan
Konektivitas Kawasan Permukiman Pelatihan Vokasi
Process
Internal

SS-5.
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola
Kementerian PUPR dan Tugas
Teknis Lainnya
Learning &
Growth

Program Dukungan Manajemen


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BAB 3

A R A H K E B I JA K A N , S T R AT E G I ,
KERANGKA REGUL ASI DAN
KELEMBAGAAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

ARAH KEBIJAKAN DAN


STRATEGI 2020-2024
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

VISI, MISI, DAN


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

ARAHAN PRESIDEN bpiw.pu.go.id

ARAHAN PRESIDEN 1 Pembangunan SDM


Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung
dengan kerjasama industri dan talenta global.

VISI 2 Pembangunan Infrastruktur


Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi,
mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah
perekonomian rakyat
Terwujudnya Indonesia Maju yang
3 Penyederhanaan Regulasi
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan Omnibus Law, terutama menerbitkan 2 undang-undang.
Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM

4 Penyederhanaan Birokrasi
Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan

MISI
menyederhanakan eselonisasi.

5 Transformasi Ekonomi
Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
Peningkatan Kualitas Manusia mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia
Penegakan Sistem Hukum yang
Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
Struktur Ekonomi yang Produktif,
Mandiri dan Berdaya Saing
Perlindungan bagi Segenap

Pembangunan yang Merata


Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada seluruh Warga 7 AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL
Dan Berkeadilan

Pengelolaan Pemerintahan
yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
Mencapai Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan

Sinergi Pemerintah Daerah dalam


Kerangka Negara Kesatuan PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Kemajuan Budaya yang
Memperkuat Mengembangka Meningkatkan Revolusi Memperkuat Membangun Memperkuat
Mencerminkan Kepribadian
Ketahanan n Wilayah untuk SDM yang Mental dan Infrastruktur Lingkungan Stabilitas
Bangsa
Ekonomi untuk Mengurangi Berkualitas Pembangunan untuk Hidup, Polhukhankam
Pertumbuhan Kesenjangan dan Berdaya Kebudayaan Mendukung Meningkatkan dan
yang dan Menjamin Saing Pengembangan Ketahanan Transformasi
Berkualitas dan Pemerataan Ekonomi dan Bencana, dan Pelayanan
Sumber: Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 Berkeadilan Pelayanan Perubahan Iklim Publik
Dasar
KERANGKA PIKIR 7 AGENDA PEMBANGUNAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

3 SDM Berkualitas dan Bersaya Saing

Didukung oleh:
4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

5 Pembangunan Infrastruktur

Dilaksanakan
melaui:
Memperhatikan/
Mempertimbangkan
Kondisi:
2

1 Transformasi Ekonomi Wilayah 6 Lingkungan Hidup dan Kerentanan Bencana


Sebagai Basis
Pembangunan
• Rata-rata pertumbuhan
5,7-6,0% per tahun dengan
struktur ekonomi yang lebih
baik Sebagai
Prasyarat
• Penyederhanaan Regulasi
Kondisi Polhukhankam • Penyederhanaan Birokrasi
7 Yang Kondusif • Stabilitas politik dan
Sumber: RPJMN 2020-2024 pertahanan Keamanan
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

RP

2,7% 6,6-7% 7,4% 21%


Pertumbuhan Ekspor
Tingkat Inflasi Pertumbuhan Investasi Non-Migas Share Industri Pengolahan

6,6-7% 1,7% 10,7% 6-7%


Perumbuhan Industri Pengolahan
Non-Migas Defisit Transaksi Berjalan Rasio Pajak (persen PDB) Tingkat Kemiskinan

3,6-4,3% 0,36-0,374 75,54 27,3%


Tingkat Pengangguran Terbuka Gini Ratio Indeks Pembangunan Manusia Penurunan Emisi GRK
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

SASARAN INFRASTRUKTUR 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

63
97%
Jaringan
Pelabuhan
Utama Terpadu

15%

43 Rute

1.400 Kwh
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
UPDATING MAJOR PROJECT

41 24
MAJOR MAJOR PROJECT
MENJADI KEWENANGAN
dimana

PROJECT
KEMENTERIAN PUPR

*) MAJOR PROJECT adalah Proyek Prioritas Strategis dalam RPJMN 2020 - 2024
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
MENDORONG PERTUMBUHAN
1 10 Destinasi Pariwisata Prioritas: • Meningkatnya devisa sektor pariwisata menjadi 30 Rp 161 a.l Kemenpar,
Danau Toba, Borobudur Dskt, Lombok- miliar USD (2024) (APBN, KemenPUPR, Pemda,
Mandalika, Labuan Bajo, Manado- • Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara 350-400 juta KPBU, Badan Usaha (BUMN/
Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, perjalanan dan wisatawan mancanegara 22,3 juta BUMN, Swasta) Swasta)
Bromo-Tengger-Semeru, Bangka kedatangan (2024)
Belitung, dan Morotai
2 9 Kawasan industri di luar Jawa dan 31 • Industrialisasi diluar Pulau Jawa, mampu mencapai target Rp 317,4 a.l KemenESDM,
smelter pertumbuhan ekonomi diluar Pulau Jawa • APBN: 15,7 Kemenperin, Pemda,
• Swasta: 176,0 Badan Usaha (BUMN/
• KPBU: 14,3 Swasta)
• BUMN: 111,4
3 Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 • Meningkatnya pendapatan petani rata-rata 5% per tahun dan Rp 226,4 a.l Kementan, KKP,
Korporasi Petani dan Nelayan pendapatan nelayan rata-rata 10% per tahun (target SDGs) • APBN: 200,9 KemenBUMN,
• Meningkatnya produktivitas komoditas 5% per tahun. • Swasta: 25,5 KemenKopUKM,
Kemenperin, Badan
Usaha (BUMN/ Swasta)
4 Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas: • Meningkatnya kontribusi industri dalam PDB menjadi Rp 103,2 a.l Kemenperin,
19,9%- 21,1% • APBN: Rp 19,7 Kemendag, KPPU, Badan
Makanan dan Minuman, Tekstil dan
• Swasta: Rp 82,6
Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia Usaha (BUMN/ Swasta)
• KPBU Rp 0,9
dan Farmasi
5 Infrastruktur TIK untuk • Mengurangi kesenjangan digital Rp 435,2 a.l Kominfo, Kemenkes,
Mendukung Transformasi Digital • Menyediakan layanan internet cepat untuk • APBN: 7,2 Badan Usaha (BUMN/
mendukung digitalisasi sektor ekonomi, sosial, dan • Badan Usaha: Swasta), K/L terkait
pemerintahan 428,0
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
6 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk • Meningkatnya tenaga kerja berkeahlian yang mendukung Rp 29,1 a.l Kemenaker, Kemdikbud,
Industri 4.0 pengembangan industri 4.0 (APBN dan Kemristekdikti, BPS
Swasta)

7 Pembangunan Science Techno Park • Meningkatnya kapabilitas penciptaan inovasi dan produk Rp 0,8 a.l Kemristekdikti &
(Optimalisasi Triple Helix di 4 Major inovasi nasional (APBN) Perguruan Tinggi Negeri
Universitas) (UGM, IPB, ITB dan UI)

8 Jalan Tol Trans Sumatera Aceh- • Menurunkan waktu tempuh Lampung – Aceh dari 48 jam Rp 308,5 a.l KemenPUPR, Badan
Lampung menjadi 30 jam • APBN: Rp 105,5 Usaha (BUMN/ Swasta)
• Badan Usaha:
Rp 203,0

9 KA Kecepatan Tinggi Pulau Jawa Berkurangnya waktu tempuh: Rp 63,6 a.l Kemenhub, PUPR,
(Jakarta – Semarang dan Jakarta – • Jakarta – Semarang dari 5 jam menjadi 3,5 jam • APBN: Rp 21,6 Badan Usaha (BUMN/
Bandung) • Jakarta – Bandung dari 3 jam menjadi 40 menit • Badan Usaha: Swasta)
Rp 42,0

10 Kereta Api Makassar- Pare Pare • Terhubungnya Kawasan Industri dengan Pelabuhan Rp 6,4 a.l Kemenhub,
Garongkong dan Makassar New Port • APBN: Rp.3,8 KemenBUMN, Badan
• Mengurangi beban angkutan barang di Jalan Nasional • Badan Usaha: Usaha (BUMN/ Swasta)
Rp.2,6
Lintas Barat Sulawesi 20-30% pada tahun 2045 (target 1,5
juta ton/tahun)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
11 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu • Meningkatkan kinerja pelabuhan dengan standardisasi pelabuhan utama Rp 113 a.l Kemenhub, Badan Usaha
• Meningkatkan efisiensi rute pelayaran domestik dengan membentuk loop • BUMN/Swasta (BUMN/ Swasta)
secara teratur menjadi 27%
• Meningkatnya keterpaduan pelabuhan dengan kawasan pada hinterland

12 18 Waduk Multiguna • Tersedianya pasokan air baku dari waduk 23,5 m3/detik dan pasokan listrik 2.438 Rp 201,5 a.l KemenPUPR, Kemen ESDM,
MW • APBN: Rp 47,5 Kemen LHK, Badan Usaha
• Tersedianya pasokan air di 51 daerah irigasi premium sebesar 20% guna mendukung • KPBU: Rp 90 (BUMN/ Swasta)
ketahanan pangan • Swasta : Rp 64
• Meningkatnya efisiensi dan kinerja irigasi di atas 70% yang didukung oleh
pemanfaatan teknologi di 9 DI
13 Pembangkit Listrik 27.000 MW,Transmisi 19.000 • Berlanjutnya penyelesaian target program 35.000 MW Rp 1.121,0 a.l KemenPUPR, Kementan, Kemen
KMS, dan Gardu Induk 38.000 MVA • Mendukung target EBT pada bauran energi primer pada akhir tahun 2024 (Badan Usaha) ESDM, Badan Usaha (BUMN/
sebesar 19,5% Swasta)
• Tersedianya pasokan listrik untuk target penggunaan listrik 1.400 kWh per kapita
di 2024
• Penurunan Emisi CO2 Pembangkit sebesar 3,5 juta ton CO2 pada 2024
• Menurunnya tingkat pemadaman listrik (SAIDI) menjadi 1 jam/pelanggan di
2024
• Terpenuhinya kebutuhan listrik di kawasan prioritas Nasional
14 Pembangunan Energi Terbarukan Green Fuel Berbasis • Meningkatnya porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional Rp 32,0 a.l Kementan KemenESDM,
Kelapa Sawit menjadi 23% • APBN: 1,1 BPDPKS, Badan Usaha (BUMN/
• BUMN: 11,9 Swasta)
• Swasta: 19,0

15 Pembangunan dan Pengembangan • Menambah kapasitas produksi minyak menjadi 1,9 MBCD di tahun 2026; Rp 637 a.l Pertamina, Badan Usaha,
Kilang Minyak • Memperbaiki neraca perdagangan di sektor migas. (Badan Usaha) Kementerian
ESDM, Kemenkeu,
BUMN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
16 Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 KM) • Tersambungnya jaringan pipa gas bumi wilayah Kalimantan (Trans Rp 36,4 a.l. Kementerian ESDM,
Kalimantan); (Badan Usaha) Badan Usaha (BUMN/
• Terpenuhinya kebutuhan gas bumi di sektor industri, pembangkit Swasta)
listrik, hingga kebutuhan jaringan gas rumah tangga dan komersial
di Kalimantan;
• Mendukung penyediaan energi untuk calon ibukota negara;
• Meningkatnya pemanfaatan potensi gas bumi di wilayah Natuna
17 Pembangunan Wilayah Batam – Bintan • Mendorong pertumbuhan industri dan pariwisata Batam- Bintan Rp 69,9 a.l BP Batam, KemenPUPR,
• APBN: 6,4 Pemda, Badan Usaha
• KPBU: 9,5 (BUMN/ Swasta)
• Badan Usaha:
54,0
18 Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan • Berkurangnya potensi kerugian ekonomi akibat kemacetan di Rp 118,8 a.l Kemenhub,
di 6 Wilayah Metropolitan: Jakarta, wilayah metropolitan (APBN, APBD, KemenPUPR, Pemda,
Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan BAdan Usaha) Badan Usaha (BUMN/
Makassar Swasta)

19 Pengembangan Wilayah Metropolitan: • Meningkatnya share PDRB wilayah Metropolitan luar Jawa terhadap Rp 222,9 KemenPUPR, Kemenhub,
Palembang, Banjarmasin, Makassar, Denpasar Nasional (APBN, KPBU & Kominfo, Kemen ESDM,
• Menigkatkan Indeks Kota Berkelanjutan (IKB) untuk Swasta) Kemendagri, BPS, Badan
kabupaten/kota didalam wilayah metropolitan Usaha (BUMN/ Swasta)
20 Pengembangan Kota Baru: • Meningkatnya Indeks Kota Berkelanjutan untuk Kab. Lebak (Maja), Rp 134,6 a.l KemenPUPR, Kemenhub,
Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong Kab. Bulungan (Tanjung Selor), Kota Tidore Kepulauan (Sofifi), Kota (APBN, Badan Badan Usaha (BUMN/ Swasta)
Sorong (Sorong) Usaha & Swasta)

21 Ibu Kota Negara (IKN) • Mendorong pembangunan KTI untuk pemerataan wilayah Rp 466 a.l Bappenas, KemenATR/ BPN,
(APBN, KPBU & KemenPUPR, Badan Usaha
Swasta) (BUMN/ Swasta)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
22 Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan • Mengatasi bencana banjir rob di DKI Jakarta, Semarang, Rp 54,9 a.l KemenPUPR, KemenESDM,
Pantura Jawa Pekalongan, Demak, dan Cirebon • APBN: Rp 31,4 KemenLHK, Pemda, Badan
• KPBU: Rp 18,7
• Menurunkan waktu tempuh Semarang – Demak (1 jam Usaha (BUMN/ Swasta)
• APBD: 4,8
menjadi 25 menit)
23 Pembentukan National Cybersecurity • Menurunnya angka serangan siber Rp 8,0 a.l BSSN, Polri,
Operation Center (NSOC) dan 121 • Meningkatnya integrasi dan sharing data informasi antar stakeholder Kemenhan/TNI, BIN
Security Operation Center (SOC) dan terkait (baik pemerintah, swasta, dan komunitas siber lainnya).
Cyber Security Incident Response Team
(CSIRT)
24 Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 • Penghematan subsidi LPG sebesar Rp. 297,6 M per tahun Rp 38,4 a.l KemenESDM, Badan
Juta Sambungan Rumah • Mengurangi import LPG sebesar 603,720 Ribu ton per tahun • APBN: 4,1 Usaha (BUMN/ Swasta)
• BUMN: 6,9
• KPBU: 27,4

25 Pemulihan Empat Daerah Aliran Sungai • Penurunan erosi di wilayah DAS kritis dengan penghijauan lahan Rp 30,9 a.l. KemenPUPR, Kemen
Kritis kritis 150.000 Ha (APBN) LHK,
• Reduksi dampak bencana banjir di Provinsi Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Utara
26 Pemulihan Pasca Bencana: • Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana Rp 15,2 a.l BNPB, Kemensos,
(Kota Palu dan Sekitarnya, Pulau Lombok dan melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana • APBN: 14,8 KemenPUPR, Masyarakat,
Sekitarnya, Serta Kawasan Pesisir Selat Sunda) • Percepatan pemulihan infrastruktur pendukung ekonomi, • APBD: 0,4 Badan Usaha (BUMN/
peningkatan kondisi ekonomi, serta mendorong peningkatan ekonomi Swasta)
lokal masyarakat
pada daerah terdampak Bencana
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
27 Pembangunan Fasilitas Pengolahan • Meningkatnya kapasitas jumlah limbah B3 yang terolah Rp 4,6 a.l KLHK,
Limbah B3 hingga 26.880 ton/tahun • APBN: 0,6 Kemenkes,Kemen PUPR,
• KPBU: 3,0 Badan Usaha (BUMN/
• Swasta: 1,0 Swasta)

28 Penguatan Sistem Peringatan Dini • Meningkatnya kecepatan penyampaian peringatan dini Rp 13,0 a.l BMKG, BNPB, KLHK,
Bencana bencana dari 5 menit menjadi 3 menit (APBN) BPPT

29 Penguatan Keamanan Laut di • Peningkatan deterrent effect dan penegakan kedaulatan Rp 12,2 a.l Kemenhan
Natuna di perairan Natuna; (APBN) dan TNI
• Penurunan aktivitas perompakan, kekerasan dan tindak
kejahatan di laut, IUUF, trans-national crimes dan
penguatan sistem pengelolaan pengamanan navigasi.

30 Revitalisasi Tambak di Kawasan • Meningkatnya produksi perikanan budidaya (ikan menjadi a.l KKP, KemenPUPR,
Rp 25
Sentra Produksi Udang dan 10,32 Juta ton) Kemendag, Pemda,
• APBN: 3,3
Bandeng • meningkatnya pertumbuhan ekspor udang 8% per tahun Badan Usaha (BUMN/
• Swasta: 21,7
Swasta)
31 Integrasi Pelabuhan Perikanan dan • Meningkatkan produksi perikanan tangkap bernilai Rp 30 a.l KKP, KemenPUPR,
Fish Market Bertaraf Internasional ekonomi tinggi menjadi 10,10 Juta ton pada tahun 2024 • APBN: 7,2 Kemenperin, Pemda,
• Meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan menjadi USD 8,0 • KPBU dan Badan Usaha (BUMN/
miliar pada tahun 2024 Swasta: 22,8 Swasta)

MENDORONG PEMERATAAN
32 Jembatan Udara 37 Rute di Papua • Menurunkan disparitas harga bahan pokok di Wilayah Papua Rp 7,7 a.l Kemenhub,
mencapai rata-rata sebesar 50% (APBN)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)
33 Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, • Meningkatkan konektivitas dan mobilitas barang dan Rp 12,4 a.L KemenPUPR, Pemda
dan Terdepan penumpang untuk menurunkan harga komoditas (APBN)

34 Jalan Trans Papua Merauke - Sorong • Meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas bagi wilayah perdalaman, Rp 15,4 a.L KemenPUPR, Pemda,
terutama wilayah Pegunungan Tengah Papua (APBN)
• Mengurangi biaya logistik angkutan bahan pokok mencapai 50%.

35 Pusat Kegiatan Strategis Nasional: PKSN Paloh- • Sebagai Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas Rp 3,4 a.l KemenPUPR, Kemenhub,
Aruk, PKSN Nunukan, PKSN Atambua, PKSN batas • APBN: Rp 3,0 Kemendag, Badan Usaha
Kefamenanu, PKSN Jayapura, & PKSN Merauke dengan negara tetangga • KPBU: Rp 0,4 (BUMN/ Swasta)
• Sebagai Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang
internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga
• Sebagai Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya
• Sebagai Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi
yang dapat mendorong perkembangan kawasan di Sekitarnya
36 Wilayah Adat Papua: • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, Rp 27,5 a.l KemenPUPR, Kemen ESDM,
Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat dan kesejahteraan masyarakat pada 10 Kabupaten di Wilayah Adat Laa (APBN) Kemendes, Kementan,
Domberay Pago dan 11 Kabupaten di Wilayah Adat Domberay Kementerian Desa PDTT,
• Meningkatnya aksesibilitas transportasi dan distribusi komoditas Kemenhub, Pemda
unggulan
37 Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan • Menurunkan angka kematian lbu hingga 183 per 100.000 kelahiran Rp 87,1 a.l Kemenkes, BKKBN,
Stunting hidup • APBN: KemenPUPR, Pemda
• Menurunnya prevalensi stunting hingga 14%

38 Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta • Meningkatnya akses air minum layak pada tahun 2024 menjadi Rp 123,5 a.l KemenPUPR, Pemda, Badan
Sambungan Rumah) 100% • APBN: 77,9 Usaha (BUMN/ BUMD/Swasta)
• APBD: 15,6
• KPBU: 29,9
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS bpiw.pu.go.id

(MAJOR PROJECT)
Indikasi
No Major Project Manfaat Proyek Pendanaan Pelaksana
(Triliun)

39 Akses Sanitasi (Air Limbah) Layak dan Aman • Meningkatnya rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak Rp 140,9 a.l KemenPUPR, Kemenkes,
(90% Rumah Tangga) menjadi 90% • APBN: 73,5 Kemendagri, Pemda, Badan
Usaha (BUMN/ Swasta)
• APBD: 1,7
• Masyarakat/
Swasta: 65,7

40 Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) • Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan layak, aman dan Rp 397,9 a.l Kemen PUPR, Pemda, Badan
terjangkau untuk sejuta rumah tangga perkotaan dan mencegah • APBN: 18,0 Usaha (BUMN/ Swasta)
terbentuknya permukiman kumuh • APBD: 109,2
• BUMN: 28,0
• Swasta: 237,5
• Masyarakat: 5,0
41 Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema • Meningkatkan ketepatan sasaran dan efektifitas program bantuan Rp 1.210 a.l Kemensos, Kemen
Perlindungan Sosial Menyeluruh (5T) sosial (APBN) Kominfo, BPS
• Meningkatnya cakupan layanan keuangan non tunai dan keuangan
formal terutama penduduk miskin dan rentan

* Keterangan: Daftar Proyek Prioritas Strategis (Major Project) dan indikasi pendanaannya akan dimutahirkan hingga penetapan Peraturan Presiden tentang RPJMN 2020-2024
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

PRIORITAS NASIONAL (PN) 5


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

Infrastruktur Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Perkotaan

Akses Perumahan dan Konektivitas Sektor Ekonomi Pembangunan


Permukiman Layak, Aman Transportasi Perkotaan
dan Terjangkau
Tol Laut + Antarmoda
Air Tanah dan Air Baku Energi Berkelanjutan
Aman Berkelanjutan Pengembangan Wilayah / Pengembangan Wilayah / Industri untuk Perkotaan
Pusat pertumbuhan TOL LAUT Pusat pertumbuhan
Pengolahan
Akses Air Minum dan Sanitasi
Infrastruktur dan
Layak dan Aman
Ekosistem ICT Perkotaan
Keselamatan dan Jasa dan
Keamanan Transportasi Pariwisata Akses Air Minum dan
KTI / Daerah Sanitasi (Air Limbah dan
Kawasan Area Area
Ketahanan Kebencanaan Terbangun Pelabuhan Pelabuhan Tertinggal Sampah) Perkotaan
Infrastruktur
Aksesibilitas Daerah Tertinggal Akses Perumahan dan
Pertanian-
Waduk Multiguna dan Permukiman Layak, Aman,
Perkebunan-
Modernisasi Irigasi dan Terjangkau di Perkotaan
Kelautan Perikanan

Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan (Trilema) ICT untuk Transformasi Digital

Kesetaraan Gender Modal dan Sosial Budaya

Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Transformasi Digital

Pembangunan Berkelanjutan Ketahanan Bencana


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEBIJAKAN STRATEGI LINTAS SEKTOR bpiw.pu.go.id

Pengarusutamaan Gender Pengarusutamaan Infrastruktur PUPR Tangguh Bencana

Kebijakan

1. Komitmen PUPR dalam Pelaksanaan


PUG
2. Peningkatan Integrasi PUG
3. Pelaksanaan ‘Infrastructure for All’
4. Pemenuhan 7 Prasyarat PUG NSPK Penerapan SNI Perhitungan Zona Infrastruktur Fungsional Penataan Lingkungan
5. Peningkatan Lingkungan Responsif Rawan Bencana Mitigasi Bencana Kawasan Bencana
Gender
6. Peningkatan monitoring dan
evaluasi Responsif Gender

Strategi
Pemeliharaan Infrastruktur Simulasi Tanggap Inovasi Teknologi Pengembangan
DAS Mitigasi Bencana Ramah Bencana Sistem Informasi
1. Peningkatan NSPK responsif gender
2. Peningkatan data analisis pengarusutamaan
gender
3. Peningkatan PPRG
4. Pembentukan POKJA baik di tingkat pusat/daerah
5. Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi PUG
6. Pengembangan Inovasi Kegiatan yang responsif
gender Monitoring Evaluasi
7. Peningkatan kerja sama dengan multipihak Penyediaan Sistem Peningkatan Respon
8. Peningkatan pemantauan dan evaluasi kegiatan Ancaman Bencana Peringatan Dini Terhadap Bencana
responsif gender
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEBIJAKAN STRATEGI LINTAS SEKTOR bpiw.pu.go.id

Pengembangan Wilayah

‘Menurunnya kesenjangan antarwilayah dengan mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah
KTI yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, dan tetap menjaga momentum pertumbuhan di
wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera.’

Strategi Kebijakan:

1. Meningkatkan pemerataan antarwilayah KBI dan KTI maupun


Jawa dan luar Jawa.
manfaat
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif pusat-pusat
pertumbuhan wilayah dengan optimalisasi kawasan strategis Sinergisitas Komplementaritas
prioritas (KEK, KI, DPP), Wilayah Metropolitan dan kota besar
di Jawa dan luar Jawa, dan pembangunan kota baru di luar
Pulau Jawa
3. Meningkatkan kualitas tata kelola pelayanan dasar, daya
saing, serta kemandirian daerah
4. Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah Aglomerasi Spesialisasi Peningkatan
Skala Ekonomi
KEBIJAKAN STRATEGI LINTAS SEKTOR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
Pengembangan Wilayah

SUMATERA
JAWA - BALI KALIMANTAN SULAWESI
1.Transformasi ekonomi mewujudkan hilirisasi
1.Memantapkan peran sebagai pusat 1.Mempertahankan fungsi Heart of Borneo 1.Memperkuat Sulawesi sebagai salah satu pintu
industri berbasis pertanian, perikanan dan
ekonomi modern dan bersaing di tingkat 2.Mengembangkan pencegahan bencana alam gerbang Indonesia dalam perdagangan
tambang
global banjir dan kebakaran hutan; internasional dan pintu gerbang KTI
2.Optimalisasi manfaat pembangunan jalan tol Trans
2.Pengembangan destinasi pariwisata 3.Pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, 2.Pengembangan industri berbasis logistik,
Sumatera, bandara dan pelabuhan.
termasuk pengembangan energi baru
3.Pengembangan kawasan ekonomi di sepanjang berbasis alam, budaya, dan MICE lumbung pangan nasional, maritim (kelautan)
terbarukan 3.Hilirisasi industri berbasis pertanian,
koridor pesisir timur Sumatera 3.Menciptakan iklim investasi yang
4.Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Pulau perkebunan, perikanan dan tambang
4.Hilirisasi komoditas unggulan dan pusat terbuka dan efisien
Jawa ke Pulau Kalimantan 4.Pendekatan mitigasi dan adaptasi bencana
pertumbuhan yang berorientasi ekspor dengan 4.Pembangunan ekonomi diarahkan pada 5.Meningkatkan kontribusi investasi Pulau dalam pembangunan wilayah.
didukung pengembangan hub internasional di kegiatan berbasis jasa dan industri Kalimantan terhadap nasional
Kuala Tanjung sebagai pusat perdagangan di teknologi tinggi yang berkeberlanjutan
wilayah Indonesia Bagian Barat

PAPUA
KEP. NUSA TENGGARA MALUKU
1.Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan
1.Optimalisasi keunggulan wilayah dalam perikanan, 1.Optimalisasi keunggulan wilayah sebagai pendekatan budaya berbasis ekologis dan wilayah adat.
perkebunan, peternakan, pertambangan dan pariwisata lumbung ikan nasional dan kawasan pariwisata 2.Mendorong transformasi perekonomian berbasis
2.Memperkuat peran sebagai pintu gerbang pariwisata 2.Mendorong transformasi ekonomi melalui komoditas lokal pertanian, perkebunan, peternakan dan
ekologis melalui pengembangan industri MICE, industri percepatan pembangunan perekonomian kehutanan;
kreatif berbasis budaya, maritim (kelautan) peternakan berbasis maritim (kelautan), pengembangan 3.Pengembangan ekonomi kemaritiman, pariwisata budaya
sapi dan perkebunan jagung. industri pengolahan hasil perkebunan dan dan alam, hilirisasi industri serta peningkatan kawasan
3.Pengembangan industri mangan dan tembaga hasil nikel dan tembaga, gas, dan konservasi dan daya dukung lingkungan untuk
pengembangan pariwisata. pembangunan rendah karbon.
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KRITERIA PRIORITISASI KAWASAN


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

Masuk dalam Draft RPIJP PUPR


2045
(Visi Indonesia 2045, RTRWN/Kawasan Andalan, Kawasan
Strategis Nasional, dll)

Major Project RPJMN 2020-2024


24 Major Project yang menjadi kewenangan Kementerian PUPR

Indeks Status dan Kebutuhan


Infrastruktur PUPR
Kajian BPIW, 2020

Indeks Manfaat Infrastruktur PUPR


Kajian BPIW, 2020
(Persentase Kemiskinan, PDB, IPM, dll)
KAWASAN PRIORITAS PENANGANAN INFRASTRUKTUR PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
Prioritisasi Berdasarkan Pulau - Total 33 Kawasan Prioritas
KI* Kawasan Tanjung
Bintan Redeb dan Kawasan
KEK Tarakan, Tanjung Salas,
Kuala KI/KEK* Aerospace PKSN
Nunukan, dsk.
Tanjung Sei Nunukan
Mangkei KEK/KI Kota Baru
Galang Tamjung Selor WM dan DPP
Batang KI Bimindo - Likupang
Tanah Kuning
DPP/KEK
WM KEK
Morotai
Mebidangro Tanjung Api- Destinasi Pariwisata Prioritas
Api Ibu Kota Negara KI/KEK Raja Ampat
Kawasan
Baru Kawasan
Palu PKSN
Palu
Zona Batam -
KI* Kawasan Ternate, Jayapura
Tj. Pinang, dsk Tidore, Sidangoli,
Ketapang
Kawasan
Sofifi, Weda, Kota Baru
Banjarmasin,
KI Kawasan
WM Banjarbakula Batulicin, dsk. Sorong
Tanjung Enim Kawasan
Ketapang, Kawasan Wilayah Adat Kawasan
Muara Enim, Kawasan
Lubuk Linggau,
dsk
Banjarmasin,
Andakan Laut
Domberay Wamena, dsk
Palembang KI Batulicin, dsk.
Kawasan
Mamminasata dsk
Raja Ampat
Bintuni
Jorong Kawasan
WM
WM Jabodetabek KI Membramo Lereh
(Jayapura) dsk
Patungraya Agung Batulicin
WM Wilayah Adat
Makassar Destinasi Pariwisata Prioritas Laa Pago
WM Surabaya
Wakatobi
(Gerbangkertosusila)
PKSN Kawasan
Kota Baru Kefamenanu Merauke,
Kawasan Bojonegoro Kawasan Kupang, dsk dsk
Merak Cilegon, WM Maja
Kawasan
Jabodetabek-Punjur, KI PKSN
Kawasan Cekungan Komodo,
WM WM Madura dsk. Atambua PKSN
Bandung
Bandung Kedungsepur Merauke
Destinasi Pariwisata Prioritas
Destinasi Pariwisata Prioritas WM Labuan Bajo
Bromo – Tengger - Semeru Sarbagita
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEBIJAKAN STRATEGI SEKTOR PUPR bpiw.pu.go.id

DITJEN SUMBER DAYA AIR


Pengelolaan Air Tanah, Air Baku Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur, Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi ,
Berkelanjutan, antara lain: antara lain: antara lain:

Percepatan Penyediaan Air Baku Penambahan Kapasitas Pengembangan Infrastruktur Tangguh Bencana Dan
Dari Sumber Air Terlindungi Tampungan Air Penguatan Infrastruktur Vital Terhadap Risiko Bencana

Peningkatan Kebijakan Peningkatan Dan Pemanfaatan Pengelolaan Terpadu Kawasan Rawan


Pengelolaan Sumber Daya Air Fungsi Tampungan Air Bencana

Pemanfaatan Teknologi Dalam Peningkatan Kinerja Bendungan Dan Mendukung Restorasi Dan Konservasi
Pengelolaan Sumber Daya Air Penurunan Risiko Bendungan Daerah Aliran Sungai

DITJEN BINA MARGA


Preservasi Jalan, antara lain: Pembangunan Jalan dan Jembatan, antara lain: Penataan Jalan di Kawasan Perkotaan, antara lain:

Pemeliharaan Rutin dan Pembangunan Jalan Pada: Penataan Jalan Nasional Dengan Konsep
Pemenuhan Kelengkapan Jalan - Jalan Lintas Utama Pulau Jalan Lingkar
- Jalan Yang Mendukung Kawasan Industri
Pembangunan Jalan dan Jembatan, antara lain: Pengembangan jaringan jalan baru berupa
Dan Pariwisata Prioritas
Optimalisasi Skema KPBU-AP Untuk - Jalan Akses Ke Simpul Transportasi Prioritas elevated/submerged road
Pembiayaan Preservasi Jalan - Jalan Akses Mendukung Wilayah 3T Dan
Optimalisasi metode pembangunan simpang
Perluasan Skema KPBU-AP Yang Berbasis Kawasan Perbatasan
tak sebidang (fly over)
Kinerja Serta Program Hibah Jalan Daerah
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEBIJAKAN STRATEGI SEKTOR PUPR bpiw.pu.go.id

DITJEN CIPTA KARYA


Peningkatan Akses Air Minum Layak & Peningkatan Akses Sanitasi Layak & Aman, Peningkatan Kualitas Permukiman, antara
Aman, antara lain: antara lain: lain:

Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Peningkatan Cakupan Pelayanan Dan Kualitas Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan

Pemenuhan Standar Kualitas Air Minum Sistem Pengelolaan Sanitasi Terkait Penyelenggaraan Kawasan Permukiman

Peningkatan Kapasitas Dan Peran Peningkatan Peran Masyarakat Dan Dunia Pengembangan Instrumen Perencanaan Kawasan

Penyelenggara SPAM Usaha/Swasta Dalam Penyelenggaraan Sanitasi Permukiman Secara Terpadu

Peningkatan Kemampuan Pendanaan Dan Pengembangan perangkat peraturan perundangan Pengembangan Kawasan Permukiman Secara

Komitmen Stakeholder Terkait Pendanaan penyelenggaraan pengelolaan sanitasi Komprehensif, Inklusif, Dan Berkelanjutan

DITJEN PERUMAHAN Sistem Regulasi, Pemanfaatan Teknologi, Sistem Regulasi, Pemanfaatan Teknologi,
Program Sejuta Rumah, antara lain: Kolaborasi Stakeholder, antara lain: Kolaborasi Stakeholder, antara lain:

Dukungan Pengembangan Perumahan MBR Dan


Pembangunan Rumah Susun Optimalisasi Perumahan Berbasis Komunitas
Millenials

Pembangunan Rumah Khusus Optimalisasi Perumahan Berskala Besar


Pembentukan balai perumahan di tingkat provinsi

Pembangunan Rumah KhususPembangunan Pengintegrasian Hunian Vertikal Dengan Simpul


Penyusunan Dan Harmonisasi Regulasi Bidang
Baru Dan Peningkatan Kualitas RTLH Bagi MBR Perumahan Transportasi

Pemberian Bantuan Pembangunan PSU Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM


Pengintregasian Rumah Sewa dalam Sistem
Bidang Perumahan
Perumahan Umum
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEBIJAKAN STRATEGI SEKTOR PUPR


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BPIW DJBK, antara lain: DJPI, antara lain:


Peningkatan Kualitas Penyusunan
Peningkatan Ketersediaan Tenaga Kerja Penataan Dan Peningkatan Peran Simpul KPBU
Kebijakan Teknis Dan Rencana Terpadu
Konstruksi Yang Kompeten Dalam Percepatan Pembiayaan Infrastruktur PUPR

Peningkatan Kualitas Keterpaduan Pemrograman


Mendorong Peran Serta Pemda Dalam Pembiayaan
Pembangunan Infrastruktur Wilayah Penerapan Sistem Informasi Kinerja Penyedia
Perumahan, Melalui: Sosialisasi, Fasilitasi, Dan Advokasi
Jasa Konstruksi Kementerian PUPR

Sinkronisasi Perencanaan dan Koordinasi


Menyediakan Informasi Material, Pengembangan Skema Pembiayaan Yang Lebih
Pengembangan Wilayah antar K/L dan
Peralatan, Dan Teknologi Konstruksi Terjangkau, Efisien Dan Akuntabel
Pemerintah Daerah

SETJEN, antara lain: BPSDM, antara lain: ITJEN, antara lain:

Penerapan Sistem Pemerintah Berbasis


Pengembangan Vocational Training Peningkatan Kualitas Penerapan SPIP
Elektronik (SPBE)

Akselerasi Peningkatan Kompetensi ASN Implementasi Continous Audit Continous Monitoring


Peningkatan Tata Kelola Administrasi (CACM)

Pengembangan Sekolah Vokasi


Penataan Layanan Hukum Yang Adaptif
Mendorong Efektifitas Unit Kepatuhan Internal

Akselerasi Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan


Peningkatan Kualitas Pelayanan Perencanaan Kompetensi ASN Bidang PUPR Penerapan Zona Integrasi WBK Dan WBBM
Dan Pemrograman Infrastruktur PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

REDESAIN SISTEM
PENGANGGARAN
DAN STRUKTUR KINERJA
PUPR 2020-2024
REDESAIN PROGRAM KEMENTERIAN PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
SESUAI DENGAN SURAT MENTERI PPN/BAPPENAS TANGGAL 6 MEI 2020

Semula Menjadi

13 5
Program Program

REDESAIN PROGRAM

Program Dukungan Manajemen

Program Ketahanan Sumber Daya Air

Program Infrastruktur Konektivitas

Program Perumahan & Kawasam Permukiman

Program Pendidikan & Pelatihan Vokasi


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

REDESAIN SISTEM PERENCANAAN


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

DAN PENGANGGARAN KEMENTERIAN PUPR


Berdasarkan Surat Karo PAKLN No. OR.01.01-Sr/333 tanggal 14 Juli 2020

c
Program Dukungan Manajemen
43 Kegiatan
Program Ketahanan SDA
c
93
Kegiatan
50
Kegiatan
Program Dukungan Manajemen
28 Kegiatan
Program Ketahanan SDA
17 Kegiatan 10 Kegiatan
Program Infrastruktur Konektivitas Program Infrastruktur Konektivitas
11 Kegiatan 3 Kegiatan
Program Perumahan & Kaw. Permukiman Program Perumahan & Kaw. Permukiman
20 Kegiatan 7 Kegiatan
Program Pend. & Pelatihan Vokasi Program Pend. & Pelatihan Vokasi
2 Kegiatan 2 Kegiatan
STRUKTUR KINERJA KEMENTERIAN PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
Setelah Penyesuaian RSPP

“Menyelenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif, Inovatif dan Profesional dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden
untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

PROGRAM PENDIDIKAN DAN


PROGRAM KETAHANAN PROGRAM INFRASTRUKTUR PROGRAM PERUMAHAN DAN PROGRAM DUKUNGAN
PELATIHAN VOKASI
SUMBER DAYA AIR KONEKTIVITAS KAWASAN PERMUKIMAN MANAJEMEN
SS-4. Meningkatnya pemenuhan
SS-1 Meningkatnya SS-2. Meningkatnya SS-3. Meningkatnya Penyediaan Akses SS-5. Meningkatnya Kualitas Tata
kebutuhan SDM Vokasional bidang
Ketersediaan Air Melalui Konektivitas Jaringan Jalan Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Kelola Kementerian PUPR dan Tugas
konstruksi yang kompeten dan
Infrastruktur Sumber Daya Air Nasional yang Layak, Aman dan Terjangkau Teknis Lainnya
profesional

SP-1.
Meningkatnya Ketersediaan SP-3. SP-4. SP-5.
SP-2. Meningkatnya SDM Vokasional Meningkatnya Dukungan Manajemen
Air Melalui Pengelolaan Meningkatnya Pelayanan Infrastruktur
Meningkatnya Kinerja dan Tugas Teknis Lainnya
Sumber Daya Air Secara Perumahan dan Permukiman yang Layak Bidang PUPR yang tersertifikasi
Pelayanan Jalan Nasional (6 IKSP dari 10 Unit Organisasi
Terintegrasi Dan Aman (2 IKSP dari DJBK dan
(4 IKSP dari DJBM) Kementerian PUPR)
(6 IKSP dari DJSDA) (12 IKSP dari DJCK, DJP, dan DJPI) BPSDM)

10 KEGIATAN
3 KEGIATAN
Terdiri dari Gabungan Beberapa
7 KEGIATAN
Terdiri dari Gabungan Beberapa ISK
2 KEGIATAN
Terdiri dari ISK di Politeknik PU
28 KEGIATAN.
Terdiri dari Gabungan Beberapa ISK di
50
Terdiri dari SK masing-masing masing-masing Direktorat dan Balai di Setjen, Itjen, BPIW, Setditjen Unor Total
ISK masing-masing Direktorat (BPSDM) dan Balai Jasa Konstruksi
Direktorat di Ditjen SDA
dan Balai di Ditjen Bina Marga
Ditjen Cipta Karya, Ditjen Perumahan, dan
Wilayah (DJBK) ABCP, dan beberapa ISK dari DJPI, Kegiatan
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur DJBK, dan BPSDM

OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KERANGKA REGULASI
DAN KELEMBAGAAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STRUKTUR ORGANISASI bpiw.pu.go.id


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KERANGKA REGULASI (CONTOH) bpiw.pu.go.id

DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN


SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PERUMAHAN

RPP Tentang Pengelolaan Penyusunan PP Dana Preservasi RPP tentang Sistem Penyediaan RPP tentang Rumah Susun
Sumber Daya Air Jalan (Road Fund) Air minum

Penyusunan Perpres Tentang RPP tentang Air Limbah RPP tentang Badan Pelaksana
Penyusunan RPP tentang Irigasi Rencana Umum Nasional Domestik rumah umum
Keselamatan Jalan

Raperpres tentang Badan Raperpres Kebijakan dan


RPP tentang Sumber Air Peningkatan Penyelenggaraan Strategi Nasional bidang
Sistem Penyediaan Air Minum Perumahan dan Kawasan
Permukiman

Revisi UU Nomor 28 Tahun 2002


tentang Bangunan Gedung

RPP Tentang Aksebilitas


Terhadap Permukiman,
Pelayanan Publik, dan
Perlindungan dari Bencana Bagi
Penyandang Disabilitas
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

BAB 4

TARGET KINER JA
DAN PENDANAAN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

TARGET KINERJA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

TARGET OUTPUT UTAMA RENSTRA


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2020-2024


SUMBER DAYA AIR KONEKTIVITAS PERMUKIMAN PERUMAHAN

58,5 m3/kapita/tahun 2.513 Km 100% 51.340 Unit


Peningkatan Kapasitas Pembangunan Jalan Tol Akses Air Minum Layak Rumah Susun
Daya Tampung 30% Jaringan Perpipaan

61 Unit 3.000 Km 90% 10.000 Unit


Bendungan Pembangunan Jalan Baru Akses Sanitasi Layak Rumah Khusus
15% Termasuk Aman

470 Unit 38.328 m 813.660 Unit


Pembangunan Embung Pembangunan Jembatan 10.000 Ha Rumah Swadaya
Penanganan Permukiman Kumuh
500.000 Ha
Pembangunan Daerah Irigasi 31.053 m 100% 262.345 Unit
Pembangunan Fly Over/Underpass Hunian Dengan Akses Sampah PSU Perumahan
2.000.000 Ha Terkelola Baik di Perkotaan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
5.555 Unit
50 m3/detik Pembangunan & Rehabilitasi
Ketersediaan Air Baku
Sarana Prasarana Pendidikan,
Olahraga, dan Pasar
1.982 Km
Pengendali Banjir dan
Pengaman Pantai

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET OUTCOME UTAMA RENSTRA bpiw.pu.go.id

SDA, BM, CK, PERUMAHAN

DITJEN SDA DITJEN BINA MARGA

79% 1,9 jam/100 km


Persentase penyediaan air baku untuk air bersih Waktu Tempuh pada jalan lintas utama pulau
di wilayah sungai kewenangan Pusat

58,5 m3/kapita
Kapasitas tampung per kapita

DITJEN CIPTA KARYA DITJEN PERUMAHAN

98,57% 59,48%
Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak
permukiman yang layak dan aman melalui huni
pendekatan smart living

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET OUTCOME UTAMA RENSTRA bpiw.pu.go.id

BPIW, SETJEN, ITJEN, DJBK, DJPI, BPSDM

BPIW SETJEN ITJEN

80% 81,44% 88%


Tingkat Keselarasan Dukungan Infrastruktur Di Tingkat Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR Persentase kualitas pengawasan intern dalam
Kawasan Strategis penyelenggaraan infrastruktur

BINA KONSTRUKSI BPSDM DJPI

68% 76% 100%


Tingkat keandalan sumber daya konstruksi Indeks Pengembangan Kompetensi SDM Aparatur Tingkat Pemenuhan Investasi/Pembiayaan Infrastruktur
PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan yang didukung sistem,
kebijakan dan strategi pembiayaan yang efisien dan efektif

90% 90%
Tingkat pemenuhan kebutuhan SDM Vokasional
bidang konstruksi yang kompeten dan profesional
Persentase Lulusan Pendidikan Vokasi Yang
Kompeten dan Siap Kerja
59,48%
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET TAHUNAN OUTCOME DAN OUTPUT UTAMA bpiw.pu.go.id


SASARAN STRATEGIS
TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya ketersediaan air melalui infrastruktur sumber daya air

Indikator Sasaran Strategis


Persentase Penyediaan Air Baku unutk
1 % 67 70 73 76 79 79
Air Bersih di WS Kewenangan Pusat
2 Kapasitas Tampung per Kapita m3./kapita 52,5 55,2 57,1 58,1 58,5 58,5

Output/Outcome Utama

1 Bendungan yang dibangun Unit 45 50 39 27 20 61 7,886,165 31,694,206 26,522,211 20,403,882 17,675,283 104,181,747
Jumlah luas daerah irigasi yang
2 direhabilitasi melalui APBN, APBD dan Hektar 80,000 402,500 502,500 512,500 502,500 2,000,000
DAK
Embung dan bangunan penampung air
3 Unit 70 100 100 100 100 470 918,259 1,275,400 1,275,400 1,275,400 1,275,400 6,019,859
lainnya yang dibangun
Bangunan Pengendali Banjir dan
4 Pengaman Pantai yang Km 176,39 370 474 485,69 475 1982 4,788,420 11,611,400 12,938,300 13,745,700 12,825,300 55,909,120
ditingkatkan/dibangun
Direktorat Jenderal Bina Marga

SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya konektivitas Jaringan jalan nasional

Indikator Sasaran Strategis


Waktu Tempuh Pada Jalan Lintas
1 Jam/!00 Km 2.21 2.19 2.09 2.08 1.90 1.90
Utama Pulau
Output/Outcome Utama

1 Panjang jalan yang dibangun Km 458.6 590.9 695.3 672.0 583.3 3,000.1 28,121 30,089 32,196 34,449 36,861 161,718

2 Panjang Jalan Tol yang Beroperasi Km 338.41 346.15 262.8 646.82 919.27 2513.45 381,704 1,457,935 1,555,612 1,547,451 1,563,600 6,506,303

3 Panjang Jembatan yang dibangun M 18.624,3 3.374,9 5.090,2 5.038,5 6.200,7 38.328,6 3.976.705 1.859.960 3.049.190 4.267.121 4.016.330 17.169.307
Panjang FO dan Underpass yang
4 M 2,815.0 8,948.9 8,705.9 7,070.2 3,513.5 31,053.5 610,867 2,693,240 2,636,526 4,087,780 2,963,269 12,991,683
dibangun WILAYAH
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET TAHUNAN OUTCOME DAN OUTPUT UTAMA bpiw.pu.go.id

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Direktorat Jenderal Cipta Karya

SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman yang Layak, Aman, dan Terjangkau

Indikator Sasaran Strategis:


Persentase peningkatan pelayanan
infrastruktur permukiman yang layak
1 % 60,29 70,08 80,07 89,93 98,57 98,57
dan aman melalui pendekatan smart
living (%)
Output/Outcome Utama
89,27 91,80 93,80 95,90 97,90
Persentase rumah tangga dengan 100
1 % (JP: (JP: (JP: (JP: (JP:
akses air minum layak (JP: 30,40)
20,18) 23,60) 25,40) 27,10) 28,90)
78,1
77,44 79,43 82,07 86,03
Akses
Akses Akses Akses Akses 90
Layak
Persentase rumah tangga dengan Layak Layak Layak Layak Akses Layak
(Termas
2 akses air limbah domestik layak dan % (Termas (Termas (Termas (Termas (Termasuk
uk
aman uk 7,5% uk 11% uk 13% uk 14% 15% Akses
9,65%
Akses Akses Akses Akses Aman)
Akses
Aman) Aman) Aman) Aman)
Aman)
Persentase rumah tangga dengan
3 akses sampah yang terkelola di % 60.64 76.62 79.21 84.41 92.21 100.00
perkotaan
Direktorat Jenderal Perumahan

SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman yang Layak, Aman, dan Terjangkau

Indikator Sasaran Strategis


Persentase Pemenuhan Kebutuhan
1 & 56,86 57,46 58,02 58,7` 59,48 59,48
Rumah Layak Huni
Output Utama

1 Pembangunan Rumah Susun Unit 1,171 7,982 12,787 15,900 13,500 51,340 1,568,250.00 3,604,500.00 4,357,790.00 5,524,240.00 4,967,680.00 20,022,460.00

2 Pembangunan Rumah Swadaya Unit 230,550 81,000 118,960 177,925 205,225 813,660 5,270,000.00 2,500,000.00 4,767,710.00 7,035,800.00 8,175,790.00 27,749,300.00

3 Pembangunan Rumah Khusus Unit 822 2,440 2,300 2,138 2,300 10,000 654,129.00 597,362.00 562,700.00 525,104.00 564,700.00 2,903,995.00

4
BADAN PENGEMBANGAN PSU Perumahan
INFRASTRUKTUR WILAYAH Unit 8,500 40,000 55,000 70,000 88,845 262,345 91,620.00 400,000.00 804,320.00 1,015,690.00 1,280,320.00 3,591,950.00
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

INDIKASI PENDANAAN
KERANGKA PENDANAAN 2020-2024
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

UNIT ORGANISASI KEMENTERIAN PUPR (Rp Juta) Total Pendanaan 2020-2024

DITJEN SDA 397,201,523 889,05


TRILIUN
DITJEN BINA MARGRA 290,514,999

DITJEN CIPTA KARYA 125,256,543

PROGRAM KEMENTERIAN PUPR (Rp Juta)


DITJEN PERUMAHAN 57,157,253

Ketahanan Sumber Daya Air 384,361,514


DITJEN BINA KONSTRUKSI 4,365,749

DITJEN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR 4,706,394 Infrastruktur Konektivitas 273,761,907

BPIW 1,644,896 Perumahan dan Kawasan 176,117,151


Permukiman
BPSDM 4,179,435
Pendidikan dan Pelatihan 1,356,470
SEKRETARIAT JENDERAL 3,402,198 Vokasi

INSPEKTORAT JENDERAL 621,880 Dukungan Manajemen 53,453,430


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEBUTUHAN PENDANAAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
KEMENTERIAN PUPR 2020-2024

Kebutuhan Total Kebutuhan Pendanaan 2020-2024* 2.058 T

Alokasi Renstra, Investasi


Alokasi Kebutuhan Renstra (APBN) 889 T Jalan Tol 535 T Funding gap (Non-ABPN) 634 T
Funding Gap

DJSDA DJBM DJCK DJP UNOR LAIN

Alokasi Dan Gap


per Sektor
397 T 290 T 125 T 57 T 20 T Investasi
Jalan Tol 535 T Funding gap (Non-APBN) 634 T

Sumber: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEBUTUHAN PENDANAAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id
KEMENTERIAN PUPR 2020-2024 (APBN)
TOTAL DIPA 2020
DIPA 2021
NO UNIT ORGANISASI 2020 2021 2022 2023 2024 (Renstra) (Refocusing)
(Juta Rp)
(Juta Rp) (Juta Rp)

1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 43,975,216 87,878,956 91,858,651 89,470,243 84,018,457 397,201,523 29.989.383 58.547.808

2 Direktorat Jenderal Bina Marga 40,120,999 56,230,775 60,940,505 66,769,012 66,453,307 290,514,999 30.455.403 53.956.803

3 Direktorat Jenderal Cipta Karya 22,009,966 31,348,413 26,122,629 25,408,941 20,366,594 125,256,543 16.802.855 26.561.232

4 Direktorat Jenderal Perumahan 7,926,694 7,686,851 11,127,287 14,763,792 15,652,629 57,157,253 7.917.660 8.093.921

Badan Pengembangan Infrastruktur


5 199,396 331,500 353,300 367,900 392,800 1,644,896 205.748 206.177
Wilayah
Direktorat Jenderal Pembiayaan
6 Infrastruktur Pekerjaan Umum dan 1,544,237 2,001,581 383,920 382,472 394,183 4,706,394 643.609 273.775
Perumahan

7 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi 725,510 900,000 906,541 913,345 920,354 4,365,749 613.506 757.684

8 Inspektorat Jenderal 111,744 120,081 123,729 129,915 136,411 621,880 103.744 101.744

Badan Pengembangan Sumber Daya


9 525,188 563,788 933,412 1,028,720 1,128,313 4,179,424 502.055 563.788
Manusia

10 Sekretariat Jenderal 520,056 665,203 695,853 738,274 782,813 3,402,198 416.474 748.203

TOTAL 117,659,006 187,727,148 193,445,825 199,972,612 190,245,861 889,050,471 88.019.868 149.811.139

Sumber: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

! RENCANA STRATEGIS
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bpiw.pu.go.id

KEMENTERIAN PUPR 2020-2024

Dokumen Perencanaan 5 Tahun  “Dashboard Renstra”


Renstra Kementerian PUPR 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan Kementerian PUPR
untuk periode 5 tahun yaitu tahun 2020-2024 dan akan dipantau oleh Menteri PUPR melalui
dashboard Renstra (Pusdatin)

Pedoman untuk Seluruh Entitas Kinerja Kementerian PUPR


Agar setiap entitas kinerja Kementerian PUPR (Unit Organisasi, Unit Kerja/Balai, dan Satker) diseluruh
Indonesia dapat mempedomani Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tersebut dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur PUPR dalam periode 5 tahun ke depan sesuai dengan tugas, fungsi, outcome
dan output masing-masing entitas kinerja.

Dokumen Acuan Penyelenggaraan Infrastruktur PUPR


Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tentang Renstra Kementerian PUPR Tahun 2020 2024 dijadikan acuan
untuk perencanaan, pemrograman, penganggaran, pelaksanaan, evaluasi kinerja, pengendalian,
dan pengawasan pembangunan infrastruktur PUPR (SAKIP, LAKIP, Perjanjian Kinerja, dan SKP)
bpiw.pu.go.id

TERIMA KASIH
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Jalan Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan – www.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai