Pedoman ini diterbitkan pada bulan November 2017 dimaksudkan untuk tujuan publikasi pada saat
dicetak. Tim Penyusun tidak bertanggung jawab terhadap perubahan informasi yang diterbitkan kemudian.
Daftar Isi
Hal
5| Daftar Isi
8| Glossary
9| Daftar Singkatan
10| Sambutan Direktur Jenderal Bina Konstruksi
11| Sambutan Direktur Bina Investasi Infrastruktur
12| Pengantar Tim Penyusun
4 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
24| III. Studi Pendahuluan Infrastruktur PUPR
25 l 3.1.Infrastruktur PUPR dalam Studi Pendahuluan
26 l 3.2 Studi Pendahuluan Infrastruktur Jalan
27 l 3.3 Studi Pendahuluan Infrastruktur Sumber Daya Air
28 l 3.4 Studi Pendahuluan Infrastruktur Air Minum
30 l 3.5 Studi Pendahuluan Infrastruktur Sistem Pengolahan Limbah
32 l 3.6. Studi Pendahuluan Infrastruktur Sistem Pengolahan Persampahan
33 l 3.7 Studi Pendahuluan Infrastruktur Perumahan Rakyat
5 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
62| VI. Pra Studi Kelayakan Pemrakarsa Badan Usaha
63| 6.1. Alur Proses Pra Studi Kelayakan Pemrakarsa Badan Usaha
64| 6.2. Hal yang dilakukan PJPK dan Badan Usaha Pemrakarsa dalam Pra Studi Kelayakan
105 l Lampiran
106 l 1. Check List Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Serta Toolkits Bappenas Check List
119 l 2. Usulan Prakarsa Pengusahaan Jalan Tol
124 l 3. Contoh KPBU Sumber Daya Air (SDA)
129 l 4 Proses Penentuan Skema Pendanaan Proyek KPBU
131 l 5. Konsep dan Metodologi Kajian Ekonomi dan Keuangan
142 l 6. Contoh Kasus Kajian Ekonomi dan Keuangan
150|Referensi
6 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Glossary
1. Penanggung Jawab Proyek Kerjasama yang selanjutnya disingkat PJPK adalah Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah, atau
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah sebagai penyedia atau penyelenggara infrastruktur berdasarkan peraturan
perundangundangan
2. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut sebagai KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian
atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak
3. Badan Usaha Pelaksana KPBU, yang selanjutnya disebut dengan Badan Usaha Pelaksana, adalah Perseroan Terbatas yang
didirikan oleh Badan Usaha pemenang lelang atau ditunjuk langsung
4. Dukungan Pemerintah adalah kontribusi fiskal dan/atau bentuk lainnya yang diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah dan/atau menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang keuangan dan kekayaan negara sesuai
kewenangan masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan dalam rangka meningkatkan kelayakan finansial dan
efektifitas KPBU
5. Infrastruktur adalah fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat dan mendukung jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik
6. Konsultasi Publik adalah proses interaksi antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/direksi Badan Usaha Milik
Negara/direksi Badan Usaha Milik Daerah dengan masyarakat termasuk pemangku kepentingan untuk meningkatkan
transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan efektivitas KPBU
7. . Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) adalah proses interaksi untuk mengetahui masukan maupun minat calon investor,
perbankan, dan asuransi atas KPBU yang akan dikerjasamakan
8. Studi Pendahuluan adalah kajian awal yang dilakukan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/direksi Badan Usaha Milik
Negara/direksi Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan gambaran mengenai perlunya penyediaan suatu Infrastruktur
tertentu serta manfaatnya, apabila dikerjasamakan dengan Badan Usaha Pelaksana melalui KPBU
9. Prastudi Kelayakan adalah kajian yang dilakukan untuk menilai kelayakan KPBU dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya
aspek hukum, teknis, ekonomi, keuangan, pengelolaan risiko, lingkungan, dan sosial
10. Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah kajian yang dilakukan oleh Badan Usaha calon pemrakarsa untuk KPBU atas mekanisme
prakarsa Badan Usaha dalam rangka penyempurnaan Prastudi Kelayakan
7 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Daftar Singkatan
DBII Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
DIPA Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran
DJA Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan
DJBK Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
DPA Dokumen Pelaksanaan Anggaran
FBC Final Business Case (Studi Kelayakan)
KPBU Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
PDPPI Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, DJPPR Kementerian Keuangan
DJPPR Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko , Kementerian Keuangan
RFP Request For Proposal
PA Pengguna Anggaran
KPA Kuasa Pengguna Anggaran
OBC Outline Business Case (Pra Studi Kelayakan)
FBC FinalBusiness Case (Studi Kelayakan)
PJPK Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
Renstra Rencana Strategis
RKA Rencana Kegiatan dan Anggaran
RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah
BKF Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
FS Feasibility Study / Studi Kelayakan
SP Studi Pendahuluan
SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
VFM Value For Money
RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah
SPAM Sistem Penyediaan Air Minum
PERPRES Peraturan Presiden
8 PERMEN Pedoman StudiMenteri
Peraturan Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Sambutan
Direktur Jenderal Bina Konstruksi
9 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Sambutan
Direktur Bina Investasi Infrastruktur
Saya menyambut baik terbitnya “Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan
Proyek KPBU Bidang PUPR”. Semoga pedoman ini dapat menjadi rujukan bagi para
investor dan masyarakat yang berminat mendukung Pemerintah dalam investasi
infrastruktur bidang PUPR.
.
10 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Pengantar Tim Penyusun
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman
Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan
Proyek KPBU Bidang PUPR dapat terselesaikan
pada TA 2017. Buku pedoman ini merupakan
perwujudan dari tugas yang diamanatkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.
Pedoman ini menyajikan informasi tentang ruang lingkup proses dan mekanisme Studi Pendahuluan dan
Pra Studi Kelayakan terhadap proyek infrastruktur dengan skema KPBU Bidang PUPR yang dihimpun
dari berbagai sumber, baik dari unit kerja di lingkungan Kementerian PUPR maupun dari
Kementerian/Lembaga terkait.
Penyusun menyadari pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mohon maaf apabila
terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi substansi maupun redaksional. Kritik dan saran yang
membangun akansangat berguna untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua narasumber yang telah memberikan kontribusi
pemikiran dan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun pedoman ini. Semoga
pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
11 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
I. KONSEPSI STUDI PENDAHULUAN
12 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
1.1. Definisi Studi Pendahuluan
Memberikan gambaran
mengenai perlunya
penyediaan infrastruktur
Memberikan gambaran
manfaat proyek KPBU
Kajian awal yang dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai perlunya penyediaan suatu Infrastruktur
tertentu serta manfaatnya, apabila dikerjasamakan dengan Badan Usaha Pelaksana melalui KPBU
13
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
1.2. Manfaat Studi Pendahuluan
14
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
1.3. Fungsi Studi Pendahuluan
Studi
Pendahluan
Sebagai referensi
Sebagai dasar PJPK dalam
menyusun Pra melakukan evaluasi
Studi Kelayakan usulan Proyek KPBU
15
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
II. MEKANISME STUDI PENDAHULUAN
16
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
2.1 Alur Proses Studi Pendahuluan
MENTERI/PJPK
TAHAPAN KEMENTERIAN KEUANGAN
SATMINKAL/TIM KPBU SIMPUL KPBU
mengkoordinasi
identifikasi proyek-proyek
identifikasi proyek-proyek
KPBU KPBU
daftar rencana
proyek KPBU
Klarifikasi
PERENCANAAN dan
perencanaan proyek koordinasi perencanaan input
KPBU proyek-proyek KPBU
Surat Konfirmasi
Pendahuluan
17
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
2.3. Pihak Yang Menyiapkan Studi Pendahuluan
Direktur Jenderal
Kepala Daerah
18
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
2.4. Cakupan Studi Pendahuluan
Tahap Perencanaan
Identifikasi Proyek
KPBU
STUDI PENDAHULUAN
19
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
2.5. Muatan Studi Pendahuluan
Analisa Potensi
Nilai Manfaat
Analisis Kriteria Kepatuhan Pendapatan dan Rekomendasi dan
Uang (Value for
Kebutuhan (Need (Compliance Skema Rencana Tindak
Money) Partisipasi
Analysis) Criteria) Pembiayaan Lanjut
BU
Proyek
20
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
2.5. Muatan Studi Pendahuluan (lanjutan)
Kesesuain dengan
Permintaan Berkelanjutan diukur Rencana Pembangunan
dari ketidakcukupan pelayanan atau rencana bisnis
ANALISIS BUMN/D
Dukungan Pemangku Kepentingan Kesuaian dengan lokasi
KEBUTUHAN
dengan RTRW
21
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
III. STUDI PENDAHULUAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
22
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.1. Infrastruktur Bidang PUPR Dalam Studi Pendahuluan
23
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.2. Studi Pendahuluan Proyek Jalan Tol
24
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.3. Studi Pendahuluan Proyek Sumber Daya Air dan Irigasi
26
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.3. Studi Pendahuluan Proyek SPAM (Lanjutan)
1. RPJPN
2. RPMN
3. RTRW PROPINSI
Kesesuaian Proyek SPAM dengan 4. RTRW KAB/KOTA
Rencana Pembangunan 5. RISPAM
6. KEBIJAKAN STRATEGI
DAERAH
7. DOKUMEN
PERENCANAN PDAM
27
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.4. Studi Pendahuluan Proyek Pengolahan Limbah
Kesesuaian Proyek
Dasar Pemikiran Teknis dan Pengolahan Limbah
Ekonomis Proyek Pengolahan dengan peraturan
Limbah
Kesesuaian Proyek
Permintaan Berkelanjutan Atas Pengolahan Limbah
Proyek Pengolahan Limbah ANALISIS dengan Rencana
Pembangunan
KEBUTUHAN
Dukungan Pemangku Kepentingan
PROYEK
Proyek Pengolahan Limbah Kesesuaian Proyek
PENGOLAHAN
Pengolahan Limbah
LIMBAH
dengan RT RW
REKOMENDASI ANALISIS
Keterkaitan Antar Sektor
Bentuk KPBU Proyek DAN TINDAK
Pengolahan Limbah LANJUT
KEPATUHAN Proyek Pengolahan
PROYEK Limbah
PROYEK
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN
Kriteria Pemilihan LIMBAH
Badan Usaha Proyek LIMBAH STUDI
Pengolahan Limbah PENDAHULUAN
PROYEK
Rencana jadwal PENGOLAHAN Keunggulan sektor
kegiatan penyiapan LIMBAH swasta
dan transaksi KPBU
Proyek Pengolahan Terjangkaunya
ANALISIS POTENSI
Limbah PENDAPATAN efektifitas,
ANALISIS VALUE
DAN SKEMA akuntabilitas dan
FOR MONEY pemeratan pelayanan
PEMBIAYAAN
PROYEK publik Proyek
PROYEK
Kemampuan pengguna PENGOLAHAN PENGOLAHAN Pengolahan Limbah
pembayar LIMBAH LIMBAH
Alih pengetahuan dan
Kemampuan fiskal teknologi Proyek
pemerintah Pengolahan Limbah
28
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.4. Studi Pendahuluan Proyek Pengolahan Limbah (Lanjutan)
1. Kondisi Pengelolaan
Dasar Pemikiran Teknis dan Lumpur Tinja Eksisting
Ekonomis Proyek SPAM 2. Kajian Sistem Pengelolaan
1. Analisis Kependudukan
Lumpur Tinja
Permintaan Berkelanjutan Atas 2. Analisis Kondisi 3. Rencana Teknis Operasional
Proyek SPAM Pengelolaan Limbah 4. Sistem Pengolahan Lumpur
3. Analisis Proyeksi Tinja
Dukungan Pemangku Kepentingan 1. Analisis Dukungan
Kebutuhan Pengelolaan
Proyek SPAM Masyarakat 5. Pemrosesan Akhir
Limbah
2. Analisis Dukungan
4. Analisis Tingkat Layanan
Pelaku Usaha
Yang diharapkan
3. Analisis Dukungan
5. Tren Wilayah Perkotaan 1.Analisis Pasar
Industri 2.Analisis Biaya dan Manfat
Saat Ini
4. Analisis Dukungan
6. InisiatifPemerintah/Pemer
Pemerintah
intah Daerah
5. Analisis Dukungan
7. Dan lain-lainya
Lainya
1. RPJPN
2. RPMN
Kesesuaian Proyek Pengolahan Limbah 3. RTRW PROPINSI
dengan Rencana Pembangunan 4. RTRW KAB/KOTA
5. RISPengloaan Air Limbah
6. KEBIJAKAN STRATEGI
DAERAH
29
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.5. Studi Pendahuluan Proyek Persampahan
Kesesuaian Proyek
Persampahan
Dasar Pemikiran Teknis dan
dengan peraturan
Ekonomis Proyek Persampahan
Kesesuaian Proyek
Permintaan Berkelanjutan Atas Persampahan
Proyek Persampahan dengan Rencana
ANALISIS
Pembangunan
Dukungan Pemangku Kepentingan KEBUTUHAN
Proyek Persampahan PROYEK Kesesuaian Proyek
PERSAMPAHAN Persampahan
dengan RT RW
30
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
3.6. Studi Pendahuluan Proyek Perumahan Rakyat
Kesesuaian Proyek
Dasar Pemikiran Teknis dan Perumahan Rakyat
Ekonomis Proyek Perumahan dengan peraturan
Rakyat
Kesesuaian Proyek
Permintaan Berkelanjutan Atas Perumahan Rakyat
Proyek Perumahan Rakyat ANALISIS dengan Rencana
Pembangunan
KEBUTUHAN
Dukungan Pemangku Kepentingan
PROYEK
Proyek Perumahan Rakyat Kesesuaian Proyek
PERUMAHAN
Perumahan Rakyat
RAKYAT
dengan RT RW
ANALISIS
Bentuk KPBU Proyek REKOMENDASI DAN Keterkaitan Antar Sektor
Perumahan Rakyat TINDAK LANJUT KEPATUHAN
Proyek Persampahan
PROYEK PROYEK
PERUMAHAN PERUMAHAN
Kriteria Pemilihan RAKYAT
Badan Usaha Proyek RAKYAT STUDI
Perumahan Rakyat PENDAHULUAN
PROYEK
PERUMAHAN Keunggulan sektor
Rencana jadwal RAKYAT swasta
kegiatan penyiapan
dan transaksi KPBU
Proyek Perumahan ANALISIS POTENSI Terjangkaunya
Rakyat PENDAPATAN DAN efektifitas,
ANALISIS VALUE
SKEMA akuntabilitas dan
FOR MONEY pemeratan pelayanan
PEMBIAYAAN
PROYEK PROYEK publik Proyek
Kemampuan pengguna PERUMAHAN PERUMAHAN Perumahan Rakyat
pembayar RAKYAT RAKYAT
Alih pengetahuan dan
Kemampuan fiskal teknologi Proyek
pemerintah Perumahan Rakyat
31
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
IV. KONSEPSI PRA STUDI KELAYAKAN
32
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
4.1 Definisi Pra Studi Kelayakan
33
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
4.2 Manfaat Pra Studi Kelayakan
menetapkan persyaratan
pelaksanaan KPBU, termasuk menentukan berbagai
mengidentifikasi kebutuhan
mengidentifikasi awal atas landasan hukum, dan tindak permasalahan pokok dan
Dukungan Pemerintah dan/atau
dampak lingkungan dan sosial lanjut yang diperlukan hambatannya serta usulan
Jaminan Pemerintah
berkaitan dengan pengadaan untuk mengatasi permasalahan
tanah dan pemukiman kembali
34
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
4.3 Fungsi Pra Studi Kelayakan
Dapat dipakai
Sebagai dasar
sebagai acuan
negosiasi dengan
dalam penyusunan
Badan Usaha
dokumen tender
pemenang tender
KPBU
Pra Studi
Kelayakan
Sebagai referensi
Sebagai referensi PJPK Badan Usaha dalam
dalam melakukan menyusun proposal
evaluasi usulan Badan penawaran (usulan
Usaha teknis dan
keuangan);
35
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
V. MEKANISME PRA STUDI KELAYAKAN
36
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.1 Alur Proses Pra Studi Kelayakan
MENTERI/PJPK KEMENTERIAN
TAHAPAN
SATMINKAL/TIM KPBU SIMPUL KPBU KEUANGAN
Asistensi,
PENYIAPAN aplikasi PDF,
Koordinasi asistensi, pengajuan PDF, dan
Penjaminan kepada Kemenkeu Penjaminan.
Konfirmasi
Final
37
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.2 Para Pihak Terkait Pra Studi Kelayakan
Pihak yang menyusun dokumen PJPK
Pra Studi Kelayakan
Pihak Penyusun
Tim KPBU yang dibentuk PJPK
Pra FS
Kajian Awal Prastudi Kelayakan (OBC) Kajian Akhir Prastudi Kelayakan (FBC)
Terdiri dari:
a. Kajian Hukum dan Kelembagaan
b. Kajian Teknis
c. Kajian Ekonomi dan Komersial Terdiri dari penyempurnaan data dengan kondisi terkini
d. Kajian Lingkungan dan Sosial dan pemutakhiran atas kelayakan dan kesiapan KPBU
e. Kajian Bentuk KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur yang sebelumnya telah tercakup dalam kajian awal
f. Kajian Risiko Prastudi Kelayakan (OBC), termasuk penyelesaian hal-hal
g. Kajian Kebutuhan Dukungan Pemerintah dan/atau yang perlu ditindaklanjuti.
Jaminan Pemerintah
h. Kajian Mengenai Masalah yang Perlu Ditindaklanjuti
Konsultasi Publik: PJPK melakukan penjelasan dan menerima masukan terkait proyek KPBU dari seluruh pemangku
kepentingan.
Market Sounding: PJPK melakukan tatap muka (one-on-one meeting) dan promosi dengan calon-calon investor, lembaga
keuangan nasional dan internasional, serta pihak lain yang memiliki ketertarikan terhadap pelaksanaan KPBU.
39
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan (2/5)
a) Menentukan sasaran dan kendala KPBU a) Memperoleh persetujuan dari setiap pemangku kepentingan
b) Memastikan kesesuaian dengan peraturan perundang- atas skema KPBU yang tercantum di dalam kajian awal
undangan Prastudi Kelayakan
c) Mengkaji peran dan tanggung jawab pemangku b) Memutakhirkan dan menyempurnakan kajian awal Prastudi
kepentingan Kelayakan berdasarkan masukan dari pemerintah,
masyarakat, badan usaha, lembaga keuangan, dan/atau
d) Mengkaji pilihan teknis serta ketersediaan teknologi dan
lembaga terkait lainnya
barang/jasa yang dibutuhkan
c) Menyampaikan usulan Dukungan Pemerintah (jika
e) Mengidentifikasi pilihan bentuk KPBU terbaik
diperlukan) oleh PJPK kepada Menteri, Kepala Lembaga,
f) Mengkaji manfaat ekonomi dan sosial dari rencana KPBU Kepala Daerah, dan/atau Menteri Keuangan
g) Menyusun rencana komersial yang mencakup kajian d) Menyampaikan usulan penjaminan Pemerintah (jika
permintaan (demand), industri (market), struktur diperlukan) oleh PJPK kepada BUPI
pendapatan, dan keuangan
e) Memastikan Tim KPBU telah terbentuk dan berfungsi
h) Memetakan risiko dan upaya mitigasi yang diperlukan
f) Memastikan rencana anggaran dan jadwal pelaksanaan
i) Mengidentifikasi awal atas dampak lingkungan dan sosial penyiapan tapak, termasuk pengadaan tanah dan program
j) Menetapkan landasan hukum dan tindak lanjut yang pemukiman kembali, telah diusulkan dalam Rencana Kerja
diperlukan berkaitan dengan pengadaan tanah dan Pemerintah/Rencana Kerja Pemerintah Daerah
pemukiman kembali g) Memastikan rencana anggaran dan jadwal pelaksanaan
k) Mengidentifikasi kebutuhan Dukungan Pemerintah penyusunan kajian lingkungan (AMDAL atau UKL-UPL) telah
dan/atau Jaminan Pemerintah diusulkan dalam Rencana Kerja Pemerintah/Rencana Kerja
l) Menentukan berbagai permasalahan pokok dan Pemerintah Daerah
hambatannya serta usulan untuk mengatasi h) Membuat langkah-langkah penyelesaian berbagai masalah
permasalahan hukum (jika ada)
Catatan: FBC fokus pada kepastian skema KPBU ke tahap
Catatan: OBC fokus pada pemaparan rencana skema KPBU selanjutnya
40
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan (3/5)
41
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan (4/5)
Kajian
Kajian Kebutuhan Dukungan Kajian
Kajian Risiko
Bentuk Kerjasama dan/atau Jaminan Outstanding Issues
Pemerintah
pemilihan bentuk KPBU; analisis risiko dilakukan analisis Dukungan identifikasi isu-isu kritis
dengan cara: Pemerintah dapat yang harus
bentuk KPBU
diberikan dalam bentuk: ditindaklanjuti;
1) melakukan identifikasi
risiko; 1) dukungan kelayakan menyusun rencana
KPBU (Viability Gap penyelesaian isu-isu
2) mengukur besaran risiko;
Fund) yang diatur lebih kritis, termasuk strategi
3) menentukan alokasi lanjut oleh Peraturan penyelesaian dan
risiko; dan Menteri Keuangan; penanggung jawab;
4) menyusun mitigasi risiko 2) insentif perpajakan; jangka waktu yang
dan/atau dibutuhkan untuk
menyelesaikan
3) dukungan Pemerintah
persiapan KPBU.
dalam bentuk lainnya
sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
• analisis Jaminan
Pemerintah
Kajian akhir Prastudi Kelayakan, terdiri dari penyempurnaan data dengan kondisi terkini dan pemutakhiran atas kelayakan dan kesiapan
KPBU yang sebelumnya telah tercakup dalam kajian awal Prastudi Kelayakan, termasuk penyelesaian hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
42
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan (5/5)
Identifikasi Isu Kritis Analisis Peraturan
Perundang-undangan
43
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.1 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Hukum dan Kelembagaan
(1/2)
1. Kajian hukum dan Kelembagaan
a. Analisis Peraturan Perundang-undangan
Kesesuaian dengan peraturan perundangan-undangan terkait:
pendirian badan usaha,
penanamanmodal,
persaingan usaha,
lingkungan,
keselamatan kerja,
pengadaan tanah,
pembiayaan KPBU,
perizinan KPBU,
perpajakan, dan lainnya
Risiko hukum dan strategi mitigasi
Kajian kemungkinan penyempurnaan atau penerbitan peraturan
Jenis-jenis perizinan dan persetujuan yang dibutuhkan dan rencana jadwal pemenuhannya
b. Analisis Kelembagaan
Kepastian kewenangan PJPK dan penentuan PJPK proyek multi infrastruktur
Pemetaan pemangku kepentingan serta fungsi dan tanggung jawab masing-masing
Penentuan peran dan tanggung jawab Tim KPBU dan sistem pelaporanTim KPBU
Menentukan dan menyiapkan perangkat regulasi kelembagaan
Menentukan kerangka acuan pengambilan keputusan
44
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.1 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Hukum dan Kelembagaan
(2/2)
45
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.2 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Teknis (1/5)
a. Analisis Teknis
Standar kinerja teknis operasi,
Alternatif tapak, besaran proyek, kualitas teknologi, dan waktu pelaksanaan,
Kapasitas keluaran, standar operasi, dan rancangan awal yang layak teknis,
Identifikasi dan menilai BUMN/D yang dibutuhkan dan/atau yang akan digunakan,
Identifikasi ketersediaan pasokan sumber daya untuk keberlangsungan proyek KPBU,
Identifikasi persyaratan dan ketersediaan input (SDM, bahan baku, pelayanan jasa, akses ke
tapak, dlsb.),
Perkiraan biaya proyek termasuk asumsi perhitungan,
Perkiraan pendapatan, biaya modal, biaya operasi dan pemeliharaan dengan berbagai skenario,
Penyiapan rencana pembiayaan sesuai jadwal konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta biaya
siklus kesinambungan proyek, dan
Identifikasi Standar Pelayanan Minimum.
46
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.2 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Teknis (2/5)
c. Rancang Bangun Awal dan lingkup proyek sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-
masing sektor
d. Spesifikasi Keluaran
Standar pelayananminimum yang meliputi kuantitas, kualitas, dan ketersediaan
Jadwal indikatif pekerjaan konstruksi dan penyediaan peralatan
Kepatuhan atas masalah lingkungan, sosial, dan keselamatan
Persyaratan pengalihan aset sesuai perjanjian KPBU
Pengaturan pemantauan untuk tahapan
konstruksi,
operasi komersial, dan
berakhirnya perjanjian KPBU
47
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.2 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Teknis (3/5)
Lokasi Proyek
Design Awal (Basic Design) untuk menghitung volume dan kualitas bahan dasar (raw
material).
Design Awal (Basic Design) untuk dilakukan review dan ketersesuaian dengan standar dan
pedoman yang berlaku maupun standar internasional lainnya.
Teknologi dan Metode Konstruksi yang digunakan untuk menentukan constructability.
Penilaian kewajaran asumsi teknis yang digunakan dalam proyek.
B. Infrastruktur Pendukung
48
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.2 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Teknis (4/5)
C. Kewajaran Capex
Komponen-komponen Capex: biaya konstruksi, biaya desain, supervisi, kontijensi dan biaya-
biaya lainnya.
D. Kewajaran Opex
Komponen-komponen Opex: periodic maintenance, biaya personel, listrik, material, jasa, dll.
E. Jadwal Konstruksi
49
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.2 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Teknis (5/5)
F. Aspek Pendapatan
Besaran Tarif
Besaran tarif dan rencana kenaikan
Willingness to Pay (WTP) dan Ability to Pay (ATP)
50 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Ekonomi dan Komersial
(1/4)
3. Kajian Ekonomi dan Komersial
a. Analisis Permintaan
• Survei kebutuhan nyata
• Penentuan sumber dan tingkat pertumbuhan permintaan dengan berbagai skenario
b. Analisis Industri/Pasar
• Rencana proyek KPBU
• Tanggapan dan penilaian calon investor terhadap kelayakan, risiko, serta kebutuhan dukungan
Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah
• Tanggapan lemabag keuangan nasional/internasional mengenai potensi pemberian dan indikasi
besaran pinjaman dari lembaga keuangan (nasional, internasional, dan lainnya)
• Strategi untuk mengurangi risiko pasar dan meningkatkan persaingan
• Penilaian terhadap struktur pasar
c. Analisis Struktur Pendapatan Proyek KPBU
a. Perhitungan keseimbangan antara biaya dan pendapatan
b. Identifikasi pembayaran/tarif awal, mekanisme penyesuaian, serta indeks acuan penyesuaian
c. Identifikasi dampak atas
a. cost overrun,
b. pembangunan proyek lebih awal,
c. pengembalian melebihi tingkat batas maksimum yang mengakibatkan pemberlakukan
mekanisme penambahan pembagian keuntungan (clawback mecahnism), dan
d. adanya insentif atau pemotongan pembayaran dalam hal pemenuhan kewajiban
51 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Ekonomi dan Komersial
(2/4)
3. Kajian Ekonomi dan Komersial
a. Analisis BiayaManfaat Sosial
Perbandingan biaya dan manfaat dengan ada atau tidak adanya proyek berdasarkan harga
konstan yang meliputi: biaya penyiapan proyek KPBU, biayamodal, biaya operasional, biaya
pemeliharaan, dan biaya lain-lain
Penilaian/pengukuran manfaat proyek seperti: penghematanmasyarakat dan penghematan
APBN/D
Penentuan biaya ekonomi (harga finansial diganti harga ekonomi)
Kuantifikasi manfaat ekonomi
Penilaian kelayakan ekonomi dengan pendekatan EIRR dan ENPV
Analisis sensitivitas atas ketidakpastian pelaksanaan proyek
b. Analisis Keuangan
Rasio ekuitas dan pinjaman (DER)
Tingkat biaya modal rata-rata (WACC)
Imbal hasil keuangan (FIRR)
Penghitungan rasio kecukupan pembayaran hutang (DSCR)
Imbal hasil ekuitas (ROE)
Besaran Net Present Value (NPV) dan Payback Period (PBP)
Proyeksi arus kas proyek KPBU
Proyeksi arus kas dan laporan laba rugi BadanUsaha Pelaksana
Analisis Sensitivitas atas ketidakpastian nilai parameter keuangan yang digunakan
Bentuk dan nilai Dukungan Pemerintah
Besaran premi Jaminan Pemerintah
52 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Ekonomi dan Komersial
(3/4)
A. Analisis Biaya Ekonomi
Manfaat Langsung : Manfaat yang dirasakan langsung oleh pelanggan dari fasilitas proyek
Manfaat Tidak Langsung : Manfaat sampingan yang bersifat positif yang ditimbulkan proyek
53 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.3 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Ekonomi dan Komersial
(4/4)
A. Asumsi Finansial
Biaya proyek
Estimasi pendapatan proyek
Debt to Equity Ratio
Internal Rate of Return (IRR): “estimasi tingkat pengembalian investasi proyek ” – dalam %
Equity Internal Rate of Return (Equity IRR)
Net Present Value
54 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.4 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Lingkungan dan Sosial (1/2)
b. Analisis Sosial
Dampak sosial KPBU,
Penentuan lembaga yang bertanggung jawab untuk pembebasan tanah dan pemukiman
kembali,
Menentukan pihak-pihak yang terkena dampak dan bentuk kompensasi,
Perkiraan kapasitas lembaga untuk melakukan pembebasan lahan dan pemukiman kembali,
Dan
Rencana pelatihan masyarakat dalam rangka melaksanakan program perlindungan sosial.
55 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.4 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk Kajian Lingkungan dan Sosial (2/2)
56 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.5 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk kajian bentuk KPBU,Risiko,
Dukungan/Jaminan, dan tindak lanjut (1/3)
5. Kajian bentuk KPBU dalam penyediaan infrastruktur
a. Lingkup KPBU
b. Jangka waktu dan penahapan KPBU
c. Identifikasi keterlibatan pihak ketiga (off-taker, penyedia bahan baku, dll.)
d. Skema pemanfaatan BMN/D selama perjanjian KPBU
e. Status kepemilikan aset selama perjanjian dan pengalihan aset setelah berakhirnya perjanjian
f. Bentuk partisipasi Pemerintah dalam Badan Usaha Pelaksana
6. Kajian risiko
a. Identifikasi risiko
b. Besaran risiko
c. Alokasi risiko
d. Rencanamitigasi risiko
57 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.5 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk kajian bentuk KPBU,Risiko,
Dukungan/Jaminan, dan tindak lanjut (2/3)
Tujuan: untuk melihat potensi kemampuan PJPK dalam memenuhi kewajiban finansial proyek
Aspek-aspek penilaian
Parameter keuangan daerah: Pendapatan Daerah, Belanja Operasi dan Modal, SILPA.
Macro economic outlook: ekspektasi pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja dan economic diversity
Fleksibilitas keuangan daerah pasca penandatanganan perjanjian KPBU
Institutional Framework: menilai kapasisitas PJPK dan institusi terkait dalam mengendalikan proyek KPBU
Governance and Management: menganalisis kemampuan PJPK untuk mengelola dan mengendalikan
proyek KPBU serta memenuhi kewajiban keuangan sesuai komitmen
58 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
5.3.5 Cakupan Pra Studi Kelayakan untuk kajian bentuk KPBU,Risiko,
Dukungan/Jaminan, dan tindak lanjut (3/3)
59 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VI. PRA STUDI KELAYAKAN BADAN USAHA
PEMRAKARSA (UNSOLICITIED)
60 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.1 Alur Proses Pra Studi Kelayakan Badan Usaha Pemrakarsa
Badan Usaha
Pemrakarsa
61 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2 Tugas dan Tanggung Jawab PJPK dan Badan Usaha Pemrakarsa
dalam Pra Studi Kelayakan
PJPK
62 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VII. PRA STUDI KELAYAKAN INFRASTRUKTUR PUPR
63 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
7.1 Infrastruktur PUPR
analisis teknis;
penyiapan tapak termasuk jalur;
KAJIAN TEKNIS rancang bangun awal, yang memuat rancangan
teknis dasar KPBU termasuk lingkup KPBU yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
SETIAP INFRASTRUKTUR MEMILIKI KARAKTERISTIK PROYEK YANG BERBEDA dari masing-masing sektor;
spesifikasi keluaran
64 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2 Pra Studi Kelayakan Infrastruktur Jalan
6.2.1 Dasar Hukum
65 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Jalan (1/3)
Analisis Peraturan
Identifikasi Isu Kritis Perundang-undangan
Sektor Jalan
Rencana Penyelesaian Isu Kritis Analisis Lalu Lintas
KAJIAN HUKUM Analisis
DAN Kelembagaan Pra Rencana Teknis Jalan
Jangka Waktu Penyelesaian KELEMBAGAAN
Persiapan KPBU
OUTSTANDING Operasional dan Pelayanan
ISSUES
Butuh tidaknya dukungan KAJIAN Analisis Kebutuhan Perjalanan
Pemerintah
TEKNIS Alternatif & Pemilihan Sistem
Butuh tidaknya
Penjaminan Pemerintah Mutu Konstruksi
DUKUNGAN
PEMERINTAH Muatan
DAN RAB
PENJAMINAN
PEMERINTAH Pra Studi
Identifikasi Risiko
KAJIAN
Kelayakan EKONOMI Survey Lalu Lintas
Besaran Risiko
(Pra FS) DAN
KOMERSIAL Manfaat dan Biaya Sosial
Alokasi Risiko
(EIRR dan ENPV)
Rencana Mitigasi Risiko
RESIKO Analisis Struktur Pendapatan
KAJIAN KPBU
LINGKUNGAN
DAN Asumsi Proyeksi Keuangan
Alternatif KESELAMATA
Skema Kerjasama BENTUK N Studi Anggaran Biaya Proyek
Pemilihan KPBU AMDAL/UKL/UPL
Proyeksi Keuangan
Skema KPBU Analisis Sosial
Hasil Analisa Keuangan
Rencana Pengadaan Tanah dan Analisis Andalin
Pemukiman Kembali
66 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Jalan (2/3)
67 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Jalan (3/3)
6. Cara Pengerjaan
6.1 Kajian Kebijakan Perencanaan
6.1.1 Kajian tentang kebijakan dan sasaran perencanaan
6.1.2 Kajian tentang lingkungan dan tata ruang
6.1.3 Kajian tentang pengadaan tanah
6.1.4 Formulasi alternatif solusi
6.2 Survei dan Analisis
6.2.1 Lalu Lintas
6.2.2 Topografi
6.2.3 Geometri
6. 2.4 Geologi dan Geoteknik
6.2.5 Perkerasan Jalan
6.2.6 Hidrologi dan Drainase
6.2.7 Struktur Jembatan
6. 2.8 Aspek Keselamatan
6. 2.9 Aspek Ekonomi
6.2.9.1 Biaya-biaya proyek
6.2.9. 2 Manfaat proyek
6.2.10 Aspek Lain-lain
6.2.11 Kelayakan Ekonomi
6.2.12 Pemilihan alternatif dan rekomendasi
68 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2.3 Muatan Pra Studi Kelayakan Jalan Tol (1/2)
Analisis Peraturan
Identifikasi Isu Kritis Perundang-undangan
Sektor Jalan Tol
Rencana Penyelesaian Isu Kritis Analisis Lalu Lintas
KAJIAN HUKUM Analisis
DAN Kelembagaan
Jangka Waktu Penyelesaian KELEMBAGAAN
Pra Rencana Teknis Jalan Tol
Persiapan KPBU
OUTSTANDING Operasional dan Pelayanan
ISSUES
Butuh tidaknya dukungan KAJIAN Analisis Kebutuhan Perjalanan
Pemerintah
TEKNIS Alternatif & Pemilihan Sistem
Butuh tidaknya
Penjaminan Pemerintah Mutu Konstruksi
DUKUNGAN
PEMERINTAH Muatan
DAN RAB
PENJAMINAN
PEMERINTAH Pra Studi
Identifikasi Risiko
KAJIAN
Kelayakan EKONOMI Survey Lalu Lintas
Besaran Risiko
(Pra FS) DAN
KOMERSIAL Manfaat dan Biaya Sosial
Alokasi Risiko
(EIRR dan ENPV)
Rencana Mitigasi Risiko
RESIKO Analisis Struktur Pendapatan
KAJIAN KPBU
LINGKUNGAN
DAN Asumsi Proyeksi Keuangan
Alternatif KESELAMATA
Skema Kerjasama BENTUK N
Studi Anggaran Biaya Proyek
KPBU AMDAL/UKL/UPL
Pemilihan Proyeksi Keuangan
Skema KPBU Analisis Sosial
Rencana Pengadaan Tanah dan Hasil Analisa Keuangan
Analisis Andalin
Pemukiman Kembali
69 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.2.3 Muatan Pra Studi Kelayakan Jalan Tol (2/2)
1. Ketentuan Umum:
kriteria; lingkup dan fungsi.
2. Pendekatan Analisis:
before - after; with – without
3. Ketentuan Teknis:
A. Formulasi kebijakan:
kajian kebijakan dan sasaran perencanaan; kajian lingkungan dan tata ruang; kajian pengadaan
tanah; dan formulasi alternatif solusi.
B. Aspek Teknis:
lalulintas; topografi; geometri; geologi dan geoteknik; perkerasan jalan; hidrologi dan
drainase; struktur jembatan;
C. Aspek lingkungan dan keselamatan:
biologi; fisik-kimia; sosekbud dan keselamatan jalan
D. Aspek ekonomi:
biaya proyek; manfaat proyek;
E. Aspek lain-lain
F. Evaluasi kelayakan ekonomi:
B/C - ratio; NPV; EIRR; FYRR; analisis kepekaan;
G.Pemilihan alternatif dan rekomendasi
4. Cara Pengerjaan: butir A s/d G
70 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.3 Pra Studi Kelayakan Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
6.3.1 Dasar Hukum (1/2)
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85 tahun 2013 tentang Uji Materiil UU SDA
Nomor 7 tahun 2004
Undang-Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
Peraturan Kepala LKPP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan Infrastruktur
Peraturan Menteri Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Air Minum
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
Peraturan Menteri PUPR Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Dukungan
Pemerintah dalam KPBU Penyelenggaraan SPAM
Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum
71 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.3.1 Dasar Hukum (2/2)
Pasal 20 (2):
Studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan:
a. Rencana Induk SPAM yang telah ditetapkan
b. Hasil kajian kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,
kelembagaan dan finansial; dan
c. Kajian sumber pembiayaan
72 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.3.2 Muatan Pra Studi Kelayakan SPAM (1/3)
Identifikasi Isu Kritis Analisis Peraturan Perundang-undangan
Sektor SPAM, Konsep Perjanjian Kerjasama,
73 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.3.2 Muatan Pra Studi Kelayakan SPAM (2/3)
b. Aspek Lingkungan
Pengkajian kelayakan aspek lingkungan dilakukan melalui penyusunan dokumen AMDAL, formulir UKL-
UPKL, SPPL dan izin lingkungan sesuai peraturan yang berlaku.
74 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.3.2 Muatan Pra Studi Kelayakan SPAM (3/3)
e. Aspek Finansial
Kajian untuk mendapatkan keuntungan finansial terbaik bagi penyelenggara dalam jangka waktu tertentu.
Apakah dari segi keuangan layak, dalam arti mempunyai dana yang cukup untuk membiayai
pengoperasian dan dapat membayar pinjaman dan bunganya apabila meminjam.
75 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4 Pra Studi Kelayakan Infrastruktur Sistem Pengolahan Limbah
6.4.1 Dasar Hukum
Undang - Undang No 23/ 2014 tentang Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kota/Kab
Pemerintah Pusat memberikan dukungan • Penyiapan Dokumen Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah
pada Pemerintah Daerah Domestik
Peraturan-peraturan yang terkait dengan sektor pengelolaan air • Penentuan lokasi dan penyiapan lahan untuk IPAL dan IPLT
limbah : • Penyiapan Dokumen DED untuk IPAL dan IPLT, melakukan
•Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan transfer knowledge
• Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup • Mendampingi operasional IPAL dan IPLT
• Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan • Mendampingi penyusunan regulasi dan pembentukan lembaga
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air • Mendampingi penyiapan dan pelaksanaan LLTT
• Peraturan Menteri Lingkungan hidup No. 5 Tahun 2014 tentang
Baku Mutu Air Limbah • Pembangunan IPAL (min 150 SR)
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2014 • Pembangunan dan Rehabilitasi IPLT
tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2014
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah menyiapkan dan
dan Penataan Ruang mengajukan readiness criteria
•Peraturan Daerah yang sudah ada di wilayah perencanaan
76 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (1/8)
Analisis Peraturan
Identifikasi Isu Kritis Perundang-undangan
Sektor Limbah
Rencana Penyelesaian Isu Kritis Analisis
KAJIAN HUKUM Kondisi Eksisting
DAN Kelembagaan
Jangka Waktu Penyelesaian KELEMBAGAAN
Persiapan KPBU Kajian Sistem Pengolahan
OUTSTANDING Limbah
ISSUES
Butuh tidaknya dukungan KAJIAN Rencana Teknis Operasional
Pemerintah
TEKNIS Spesifikasi Keluaran
Butuh tidaknya
Penjaminan Pemerintah Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
DUKUNGAN
PEMERINTAH Muatan
DAN
PENJAMINAN
PEMERINTAH Pra Studi
Identifikasi Risiko
KAJIAN
Kelayakan EKONOMI Analisis Permintaan
Besaran Risiko
(Pra FS) DAN
KOMERSIAL
Alokasi Risiko Analisis Pasar
77 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (2/8)
78 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (3/8)
Kajian Teknis
1. Kondisi Pengelolaan Limbah Eksisting
2. Kajian Sistem Pengelolaan Limbah
a. Kependudukan
b. Jumlah Timbulan Lumpur Tinja
3. Rencana Teknis Operasional
a. Sistem Penampungan
b. Sistem Penyedotan
c. Sistem Pengolahan
d. Pemrosesan Akhir
e. Perhitungan Sarana dan Prasarana
4. Spesifikasi Keluaran
a. Data teknis
b. Spesifikasi Teknis
5. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
79 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (4/8)
80 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (5/8)
81 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (6/8)
Kajian Risiko
1. Identifikasi Risiko
2. Prinsip Alokasi Risiko
3. Metode Penilaian Risiko
4. Mitigasi Risiko
82 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (7/8)
Pemberian Dukungan Pemerintah dalam bentuk VGF (Viability Gap Fund) diatur melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 dimana disebutkan bahwa Dukungan Kelayakan adalah Dukungan
Pemerintah dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat finansial yang diberikan terhadap Proyek Kerja Sama.
Proyek yang dapat diberikan dukungan kelayakan memiliki total biaya investasi paling kurang senilai
Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).
Jaminan Pemerintah juga dapat diberikan kepada proyek infrastruktur dengan tujuan untuk mengurangi risiko
yang dibebankan kepada Badan Usaha. Jaminan Pemerintah ini diberikan oleh Menteri Keuangan dan/atau
Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
83 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.4.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Limbah (8/8)
Pada kajian Outstanding Issues diuraikan hal-hal kritis yang perlu ditindaklanjuti dengan isi sub-
bab sebagai berikut:
84 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5 Pra Studi Kelayakan Infrastruktur Sistem Pengolahan Persampahan
85 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (1/8)
Analisis Peraturan
Identifikasi Isu Kritis Perundang-undangan
Sektor Persampahan
Rencana Penyelesaian Isu Kritis Analisis
KAJIAN HUKUM Kondisi Sampah Eksisting
DAN Kelembagaan
Jangka Waktu Penyelesaian KELEMBAGAAN
Persiapan KPBU Kajian Sistem Pengolahan
OUTSTANDING Sampah
ISSUES
Butuh tidaknya dukungan KAJIAN Rencana Teknis Operasional
Pemerintah
TEKNIS
Butuh tidaknya Spesifikasi Keluaran
Penjaminan Pemerintah DUKUNGAN
PEMERINTAH Muatan Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
DAN
PENJAMINAN
PEMERINTAH Pra Studi
Identifikasi Risiko
KAJIAN
Kelayakan EKONOMI Analisis Permintaan
Besaran Risiko
(Pra FS) DAN
KOMERSIAL
Alokasi Risiko Analisis Pasar
86 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (2/8)
Kajian Kelembagaan
1. Analisa Kewenangan PJPK
2. Pemetaan Peran dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan (Stakeholder Mapping)
3. Perangkat Regulasi Kelembagaan
4. Kerangka Acuan Pengambilan Keputusan
87 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (3/8)
88 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (4/8)
89 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (5/8)
1. Pengamanan Lingkungan
Berikut adalah hal-hal yang perlu dikaji dan disampaikan pada kajian awal lingkungan:
a. Latar belakang dan gambaran kegiatan, termasuk namun tidak terbatas pada latar belakang, tujuan
dan ruang lingkup kajian awal lingkungan, serta gambaran kegiatan pada setiap tahapan proyek ((i)
perencanaan/desain, (ii) konstruksi, (iii) operasi, (iv) end-of-life);
b. Lokasi terkena dampak;
c. Kebijakan dan prosedur lingkungan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan;
d. Evaluasi potensi dampak lingkungan -- matriks dampak proyek:
- Susun daftar potensi dampak;
- Identifikasi dan pertimbangkan daftar berdasarkan kelas/tipe dampak;
- Prediksi dan karakterisasi potensi dampak (besaran, arah
(menguntungkan/merugikan), jangkauan, durasi, frekuensi, reversibilitas,
kemungkinan terjadi);
e. Rekomendasi aksi penentuan dan mitigasi, termasuk pengawasan dan
evaluasi.
2. Pengamanan Sosial dan Pengadaan Lahan
90 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (6/8)
Kajian Risiko
1. Identifikasi Risiko
2. Prinsip Alokasi Risiko
3. Metode Penilaian Risiko
4. Mitigasi Risiko
91 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (7/8)
Pemberian Dukungan Pemerintah dalam bentuk VGF (Viability Gap Fund) diatur melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 dimana disebutkan bahwa Dukungan Kelayakan adalah Dukungan
Pemerintah dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat finansial yang diberikan terhadap Proyek Kerja Sama.
Proyek yang dapat diberikan dukungan kelayakan memiliki total biaya investasi paling kurang senilai
Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).
Jaminan Pemerintah juga dapat diberikan kepada proyek infrastruktur dengan tujuan untuk mengurangi risiko
yang dibebankan kepada Badan Usaha. Jaminan Pemerintah ini diberikan oleh Menteri Keuangan dan/atau
Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
92 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.5.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Sistem Pengolahan Persampahan (8/8)
Pada kajian Outstanding Issues diuraikan hal-hal kritis yang perlu ditindaklanjuti dengan isi sub-
bab sebagai berikut:
93 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6 Pra Studi Kelayakan Infrastruktur Perumahan Rakyat (Rumah Susun)
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188)
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (“UU Rumah Susun”)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5533)
4. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2007 TENTANGPEDOMAN TEKNIS
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/M 1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan
Rumah Susun
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
7. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR
38/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM UNTUK PERUMAHAN
UMUM
8. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16)
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 881)
94
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (1/8)
Analisis Peraturan
Identifikasi Isu Kritis Perundang-undangan
Perumahan
Rencana Penyelesaian Isu Kritis Kondisi Eksisting
KAJIAN HUKUM Analisis
DAN Kelembagaan
Jangka Waktu Penyelesaian KELEMBAGAAN
Spesifikasi Keluaran
Persiapan KPBU
OUTSTANDING Tinjauan Tata Ruang
ISSUES
Butuh tidaknya dukungan KAJIAN Aspek Fisik
Pemerintah
TEKNIS Aksesibilitas
Butuh tidaknya
Penjaminan Pemerintah Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
DUKUNGAN
PEMERINTAH Muatan
DAN
PENJAMINAN
PEMERINTAH Pra Studi
Identifikasi Risiko Analisis Permintaan
KAJIAN
Kelayakan EKONOMI
Besaran Risiko
(Pra FS) DAN Analisis Pasar
KOMERSIAL
Alokasi Risiko
95
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (2/8)
Kajian Kelembagaan
1. Analisa Kewenangan PJPK
2. Pemetaan Peran dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan (Stakeholder Mapping)
3. Perangkat Regulasi Kelembagaan
4. Kerangka Acuan Pengambilan Keputusan
96
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (3/8)
97
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (4/8)
98
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (5/8)
1. Pengamanan Lingkungan
Berikut adalah hal-hal yang perlu dikaji dan disampaikan pada kajian awal lingkungan:
a. Latar belakang dan gambaran kegiatan, termasuk namun tidak terbatas pada latar belakang, tujuan
dan ruang lingkup kajian awal lingkungan, serta gambaran kegiatan pada setiap tahapan proyek ((i)
perencanaan/desain, (ii) konstruksi, (iii) operasi, (iv) end-of-life);
b. Lokasi terkena dampak;
c. Kebijakan dan prosedur lingkungan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan;
d. Evaluasi potensi dampak lingkungan -- matriks dampak proyek:
- Susun daftar potensi dampak;
- Identifikasi dan pertimbangkan daftar berdasarkan kelas/tipe dampak;
- Prediksi dan karakterisasi potensi dampak (besaran, arah
(menguntungkan/merugikan), jangkauan, durasi, frekuensi, reversibilitas,
kemungkinan terjadi);
e. Rekomendasi aksi penentuan dan mitigasi, termasuk pengawasan dan
evaluasi.
2. Pengamanan Sosial dan Pengadaan Lahan
99 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (6/8)
Kajian Risiko
1. Identifikasi Risiko
2. Prinsip Alokasi Risiko
3. Metode Penilaian Risiko
4. Mitigasi Risiko
10
0 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (7/8)
Pemberian Dukungan Pemerintah dalam bentuk VGF (Viability Gap Fund) diatur melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 223/PMK.011/2012 dimana disebutkan bahwa Dukungan Kelayakan adalah Dukungan
Pemerintah dalam bentuk kontribusi fiskal yang bersifat finansial yang diberikan terhadap Proyek Kerja Sama.
Proyek yang dapat diberikan dukungan kelayakan memiliki total biaya investasi paling kurang senilai
Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).
Jaminan Pemerintah juga dapat diberikan kepada proyek infrastruktur dengan tujuan untuk mengurangi risiko
yang dibebankan kepada Badan Usaha. Jaminan Pemerintah ini diberikan oleh Menteri Keuangan dan/atau
Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
10
1 Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
6.6.2 Muatan Pra Studi Kelayakan Perumahan Rakyat (Rumah Susun) (8/8)
Pada kajian Outstanding Issues diuraikan hal-hal kritis yang perlu ditindaklanjuti dengan isi sub-
bab sebagai berikut:
102
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
LAMPIRAN
103
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Lampiran: 1. Check List Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan
Serta Toolkits Bappenas Check List
104
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
A. CHEK LIST STUDI PENDAHULUAN
1 Analisis Kebutuhan □ □
1.1. Dasar Pemikiran Teknis dan Ekonomis □ □
1.2. Permintaan Berkelanjutan □ □
1.3. Dukungan Pemangku Kepentingan
2 Analisis Kepatuhan
2.1. Kesesuaian dengan Peraturan □ □
2.2. Kesesuaian dengan Dokumen Perencanaan □ □
□ □
2.3. Kesuaian lokasi dengan RTRW □ □
2.4. Keterkaitan antar sektor infrastruktur dengan antar
wilayah
3 Analisis Nilai Manfaat Uang (value for Money)
3.1. Keunggulan sektor swasta; □ □
□ □
3.2. Efektifitas, akuntabilitas dan pemerataan pelayanan publi □ □
3.3. Alih Teknologi dan Pengetahuan □ □
3.4. Persaingan Yang Sehat
4 Analisis Potensi Pendapatan Lainnya dan Skema Pembiayaan
4.1. Kemampuan pengguna membayar; □ □
□ □
4.2. Kemampuan fiskal pemerintah; □ □
□ □
4.3. Potensi pendapatan lainnya; □ □
4.4. Perkiraan bentuk dukungan pemerintah
5 Rekomendasi dan tindak Lanjut
5.1. Bentuk KPBU; □ □
□
5.2. Kriteria utama dalam pemilihan Badan Usaha; □ □
5.3. Rencana jadwal kegiatan penyiapan dan transaksi KPB □
105
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
B. CONTOH CHEK LIST STUDI PENDAHULUAN PROYEK SPAM
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
B. CONTOH CHEK LIST STUDI PENDAHULUAN PROYEK SPAM (lanjutan)
NO KAJIAN KELAYAKAN Ada Tidak Ada Keterangan
2 Analisis Kepatuhan
2.1. Kesesuaian dengan Peraturan □ □
2.2. Kesesuaian dengan Dokumen Perencanaan □ □
□ □
a. RPJPN □ □
b. RPMN □ □
c. RTRW PROPINSI □ □
□ □
d. RTRW KAB/KOTA □ □
e. RISPAM □ □
□ □
f. KEBIJAKAN STRATEGI DAERAH □ □
g. DOKUMEN PERENCANAN PDAM □ □
□ □
2.3. Kesuaian lokasi dengan RTRW □ □
2.4. Keterkaitan antar sektor infrastruktur dengan antar □ □
wilayah
3 Analisis Nilai Manfaat Uang (value for Money)
3.1. Keunggulan sektor swasta; □ □
□ □
3.2. Efektifitas, akuntabilitas dan pemerataan pelayanan publi □ □
3.3. Alih Teknologi dan Pengetahuan □ □
□
3.4. Persaingan Yang Sehat □
4 Analisis Potensi Pendapatan Laninya dan Skema Pembiayaan
4.1. Kemampuan pengguna pembayar; □ □
□ □
4.2. Kemampuan fiskal pemerintah; □ □
□ □
4.3. Potensi pendapat lainnya; □ □
4.4. Perkiraan bentuk dukungan pemerintah
5 Rekomendasi dan tindak Lanjut
5.1. Bentuk KPBU; □ □
5.2. Kriteria utama dalam pemilihan Badan Usaha; □ □
5.3. Rencana jadwal kegiatan penyiapan dan transaksi KPB □ □
107
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
C. Checklist Pra Studi Kelayakan
NO KAJIAN KELAYAKAN Ada Tidak Ada Keterangan
6 Risiko
- Identifikasi risiko besar dan estimasi konsekuensi akibat risiko besar. □ □
108
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
C. Checklist Pra Studi Kelayakan (Lanjutan)
109
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
D. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Persampahan
110
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
D. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Persampahan (Lanjutan)
111
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
D. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Persampahan (Lanjutan)
112
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
E. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Air minum
113
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
E. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Air minum (Lanjutan)
114
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
E. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Air minum (Lanjutan)
115
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
E. Toolkits Bappenas Checklist Sektor Air minum (Lanjutan)
116
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Lampiran: 2. Usulan Prakarsa Pengusahaan Jalan Tol
117
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
USULAN PRAKARSA PENGUSAHAAN JALAN TOL
118
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
TATA CARA EVALUASI USULAN PRAKARSA BADAN USAHA
119
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
TATA CARA EVALUASI USULAN PRAKARSA BADAN USAHA
120
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
TATA CARA EVALUASI USULAN PRAKARSA BADAN USAHA
Lampiran: 3. Contoh KPBU Sumber Daya Air (SDA)
122
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
KPBU Sumber Daya Air (SDA)
Dasar Hukum :
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR
09/PRT/M/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DALAM
PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR UNTUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
AIR/PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO/PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO .
123
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
KPBU Sumber Daya Air (SDA)
124
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Status Bendungan Untuk KPBU
Skema
Jenis dan Pemanfaatan
Potensi
Bendung/ Kuantitas BMN BMN Mitra
No. Daya Status BMN Keterangan
Bendungan yang (hasil rapat di Pemanfaatan
(MW)
dimanfaatkan DJKN pada 6
Des 2016)
125
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
DATA STATUS/MANFAAT AIR BAKU DAN LISTRIK UNTUK 65 BENDUNGAN PUPR
Nama Bendungan (dari 65 Potensi KPBU Nama Bendungan (dari 65 Potensi KPBU Nama Bendungan (dari 65 Potensi KPBU
No No
Bendungan PUPR) Listrik (MW) Air Baku (m3/det) Bendungan PUPR) Listrik (MW) Air Baku (m3/det) No
Pulau Sumatera 26 Sukamahi - -
Bendungan PUPR) Listrik (MW) Air Baku (m3/det)
1 Paya Seunara - 0,13 27 Cipanas 2,5 0,5 Kalimantan
2 Rajui - 0,2 28 Leuwikeris 15 0,85 50 Marangkayu 1,35 0,45
3 Keureuto 6,34 1,14 29 Bener 6 1,6
30 Matenggeng 27 1,11
51 Teritip - 0,25
4 Estuari Sei Gong - 0,47
5 Rukoh 2 0,85 31 Bagong 0,52 0,3 52 Tapin 3,3 0,5
6 Sukoharja/Way Sekampung 32 Randugunting - 0,13 53 Lambakan 15 12
7 Komering II 20,8 - 33 Semantok 1,01 -
54 Riam Kiwa 2,7 0,1
8 Lausimeme 2,8 3 34 Jragung 6 2
9 Rokan Kiri 74,4 - 35 Sadawarna - 0,5 Sulawesi
10 Sukaraja III/Marga Tiga - - Pulau Bali 55 Karalloe 5 0,4
11 Tiro 2 0,85 36 Titab 1,5 0,35
56 Lolak 2,43 0,5
Pulau Jawa 37 Telaga Waja 2,36 1,25
12 Jatigede 110 3,5 38 Sidan - 2,14 57 Passeloreng 2,5
13 Bajul Mati 0,34 0,11 Nusa Tenggara Barat 58 Kuwil Kawangkoan
39 Bintang Bano 9 0,55
14 Nipah - - 59 Ladongi 1,15 0,08
15 Kuningan 0,5 0,3 40 Tanju
0,5 0,05 60 Pamukkulu 2,5 0,2
16 Bendo - 0,37 41 Mila
17 Gongseng - 0,3 42 Meninting 0,8 0,15 61 Pelosika 10 0,2
18 Tukul 0,64 0,35 Nusa Tenggara Timur 62 Jenelata 10,9 3,12
19 Gondang - 0,2 43 Reknamo 0,2 0,1
44 Rotiklod 0,15 0,03 63 Bolango Hulu - 0,2
20 Pidekso - 0,3
21 Tugu 0,4 0,4 45 Napunggete 0,71 0,2 Papua
22 Karian 0,65 9,1 46 Temef 2,8 0,13 64 Baliem 50 -
47 Mbay - 0,54
23 Logung 0,5 0,2 Maluku
48 Manikin - 0,29
24 Sindangheula - 0,8
25 Ciawi - -
49 Kolhua 0,04 0,15 65 Way Apu 3,2 1,04
Sumber: Buku Pusat Bendungan Kementerian PUPR update Maret 2017
126
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Lampiran: 4. Proses Penentuan Skema Pendanaan Proyek KPBU
127
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Proses Penentuan Skema Pendanaan Proyek KPBU
EIRR Ya
1 Terpilih
>>? EIRR Ya
>>? Ya
Tidak 3
Tidak Drop VfM
>>?
Usulan Usulan Usulan T
Drop Proyek Proyek Swasta
Proyek 2
APBN PPP FIRR S Cek VfM (DR)
>>? PPP
Tidak R Cek VfM (OR)
Hybrid
R Cek VfM (SR)
VfM BUMN
>>? R Tidak
Ya APBN
128
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Lampiran: 5. Konsep dan Metodologi Kajian Ekonomi dan Keuangan
129
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
TUJUAN DAN MANFAAT ANALISIS EKONOMI
TUJUAN memastikan manfaat sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan efektivitas,
ketepatan waktu penggunaan dana sumber daya publik;
• Efektivitas: apakah proyek KPBU memberikan dampak positif dari sisi waktu
bagi suatu wilayah/daerah/negara
• Ketepatan Waktu Penggunaan Dana: apakah penggunaan dana pemerintah
daerah/negara setelah memperhitungan time value of money akan tetap
menguntungkan
• Sumber Daya Publik: apakah ada keuntungan bagi pemerintah/daerah, karena
sebagian dana pembangunan diperoleh dari dana publik (masyarakat),
130
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
TUJUAN DAN MANFAAT ANALISIS KEUANGAN
131
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
PERBEDAAN TUJUAN & MANFAAT EKONOMI VS KEUANGAN
EKONOMI FINANSIAL
TUJUAN memastikan manfaat sosial TUJUAN Bertujuan untuk menentukan
dan ekonomi yang berkaitan kelayakan finansial suatu proyek
dengan efektivitas, ketepatan pengembangan atau pembangunan
waktu penggunaan dana, dan KPBU;
sumber daya publik; MANFAAT Untuk menilai apakah manfaat
MANFAAT memberikan batasan bersih finansial proyek lebih besar
maksimal dukungan dari suatu standar tertentu (sesuai
pemerintah dan mencari industri), yang memberikan
lokasi yang manfaat bersih gambaran bagi calon investor
proyeknya lebih besar; (pemerintah/publik) :
132
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VARIABEL DAN PARAMATER ANALISIS EKONOMI
133
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VARIABEL DAN PARAMATER ANALISIS EKONOMI (Lanjutan)
dimana:
PV (present value)= nilai uang saat ini,
FV (future value)= nilai uang di masa yang akan datang
i ( interest or discount rate)= tingkat suku bunga yang berlaku
n (the number of periods)= jangka waktu pinjaman (year/annual)
134
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VARIABEL DAN PARAMATER ANALISIS KEUANGAN
No Ratio Fungsi
Earning Before Interest, Mengukur kemampuan Badan Usaha (BUP) dalam
1 Depreciation (EBITDA) menghasilkan laba untuk membiayai investasi
Benefit Cost Ratio Mengukur manfaat usaha (karena adanya investasi)
2 (BCR) dibanding biaya yang telah dikeluarkan (cost)
Net Present Value Mengukur nilai keuangan investasi pada masa kini
3 (NPV)
Internal Rate of Return Mengukur besarnya tingkat pengembalian investasi
4 (IRR)
Debt Service Coverage Mengukur kemampuan badan usaha membayar
5
Ratio (DSCR) angsuran pinjaman dan bunga pinjaman
6 Weighted Average Cost Mengukur tingkat rata-rata tingkat pengembalian
of Capital (WACC) modal pinjaman
7 Payback Period Mengukur jangka waktu pengembalian investasi
135
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
VARIABEL DAN PARAMATER ANALISIS KEUANGAN (Lanjutan)
No Ratio Formula
1 Earning Before Interest, Pendapatan – (Biaya Operatsional + Biaya Overhead)
Depreciation (EBITDA)
2 Benefit Cost Ratio (BCR) Manfaat proyek investasi : Biaya (beban) investasi
Net Present Value 𝑇
3 𝐶𝑓𝑖
(NPV) = −𝐶𝑓𝑜 𝑖
1+𝑟
𝑖=1
136
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Value for Money (VfM)
137
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Proses Perhitungan Value for Money
138
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Proses Perhitungan Value for Money
139
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Lampiran: 6. Contoh Kasus Kajian Ekonomi dan Keuangan
140
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Contoh 1- Kasus Sederhana-Keuangan
A B C
1 Diketahui:
2 Investasi 10,000 Ditanyakan:
3 Pendapatan 8,310
4 Nilai sisa 2,000
(1) Berapa NPV Proyek?;
5 jangka waktu (tahun) 5 (2) Berapa IRR Proyek?
6 Biaya O&M 3,000
7 return 10%
8 e-MARR 20%
JAWAB:
A B C D E F G H
10 Tahun ke Investasi 1 2 3 4 5
11 Pendapatan 8,310 8,310 8,310 8,310 8,310
12 Biaya O&M (3,000) (3,000) (3,000) (3,000) (3,000)
13 Arus Kas 5,310 5,310 5,310 5,310 5,310
14 Akumulasi Arus Kas (10,000) (4,690) 620 5,930 11,240 16,550
15 Nilai sisa investasi (2,000)
16 Arus Kas Bersih (10,000) (4,690) 620 5,930 11,240 14,550
141
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Contoh 2- Analisa pada Sektor Jalan Tol
ASUMSI DASAR
1. Tarif Dasar per KM - Gol 1 2016 Rp 1,250
1: Tarif dasar 2016 dan 2020 sama Rp 1,250
2: Tarif dasar 2020 disesuaikan inflasi Rp 1,519
2. Perubahan Demand 3%
Capping traffic kendaraan per hari 120,000
3. Inflasi per thn 5.0%
4. Penyesuaian Tarif/2 thn 7.5%
5. Government Support (VGF) 5%
6. Satuan Pembulatan Tarif Rp 500
7. Ekuitas Swasta 30%
8. Masa Konsesi (tahun) 40
142
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Contoh 2- Kasus Jalan Tol
Dengan mempergunakan alat analisis ENPV, B/C Ratio dan EIRR maka dihasilkan angka
sebagai dasar penilaian kelayakan ekonomi adalah seperti ditunjukkan pada dibawah ini :
Economic Cost and Benefit Stream and Evaluation Indices (juta IDR)
2017 2018 2019 2023 2028 2033 2038 2043 2048 2053 2058
(1) (2) 1 5 10 15 20 25 30 35 40
Manfaat
Penghematan waktu tempuh 1,093,773 1,579,139 2,349,548 3,418,354 4,996,626 7,302,200 10,669,473 12,828,272 14,074,875
Penghematan biaya operasi kendaraan 1,021,121 1,479,589 2,209,747 3,240,897 4,757,573 6,984,018 10,252,382 12,450,676 13,733,883
Total Manfaat 2,114,894 3,058,729 4,559,295 6,659,251 9,754,200 14,286,218 20,921,855 25,278,948 27,808,758
Biaya
Biaya Penyiapan dan CAPEX (3,526,724) (5,290,085)
O&M (463,161) (614,985) (881,902) (1,229,754) (1,724,793) (2,419,112) (3,392,929) (4,758,759) (6,674,406)
Total Biaya (3,526,724) (5,290,085) (463,161) (614,985) (881,902) (1,229,754) (1,724,793) (2,419,112) (3,392,929) (4,758,759) (6,674,406)
Balance (3,526,724) (5,290,085) 1,651,733 2,443,744 3,677,394 5,429,497 8,029,406 11,867,106 17,528,926 20,520,189 21,134,352
EIRR 25%
ENPV 29,055,581
BCR 2.7
Berdasarkan angka‐angka tersebut dan terutama pada analisis kondisi tersebut maka secara
ekonomis pembangunan Jalan tol tersebut layak dilaksanakan sebab tingkat EIRR lebih
besar dari tingkat diskonto saat ini (10% per tahun) artinya tingkat bunga tersebut
merupakan tingkat dimana Manfaat > Biaya. Demikian pula B/C Ratio 2,7 lebih besar dari 1.
143
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Contoh 2- Kasus Jalan Tol
Investasi (92,3%) Modal (30%)
SKEMA Badan Usaha Badan Usaha
PENDANAAN Rp 10.854 M Rp 3.256 M
Total Investasi
Pinjaman Bank
Rp 11.761 M (70%)
Dukungan Pemerintah
(7,7%) Rp 7.597 M
Rp 907 M
ANALISIS KEUANGAN
Hasil Analisa
Kriteria Kelayakan Proyek: Parameter Unit
PBAS/AP Kesimpulan
1 Imbal Hasil BUP (SPC IRR) ≥ WACC 11,52% 14,84% Diterima
2 Imbal Hasil Ekuitas Swasta (Equity IRR) ≥ MARR 14,02% 17,90% Diterima
3 Nilai Keuangan Proyek Saat ini (Project NPV) ≥0 Rp - miliar Rp 7.343 Diterima
4 Nilai Keuangan Swasta Saat ini (Equity NPV) ≥0 Rp - miliar Rp 6.812 Diterima
5 Rata-rata tingkat pengembalian (Average DSCR) ≥ 1,4 x 1,4 kali 2,91 Diterima
6 Tingkat Pengembalian Minimal (Minimum DSCR) ≥ 1,0 x 1,0 kali 1,15 Diterima
7 Rata-rata Besaran Imbal Hasil (Average ROE) ≥0 14% 15,9% Diterima
8 Jangka Pengembalian Pinjaman (Payback period) 40,00 tahun 13,9 Diterima
Kesimpulan Layak
144
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Ilustrasi Value for Money
VfM dengan
Skenario Metoda AP (Ketersediaan Layanan)
Metoda Pembayaran AP
450,0
400,0
24,3 VfM
-
350,0
300,0
374,0 374,0
250,0
200,0
PSC PPP Bid
Nilai Pembanding Jasa Layanan Publik (PSC) Risiko yang di transfer (Transfer Risk)
145
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Contoh Value for Money (VfM) Metode AP
Value for Money (VfM)
Metoda AP
Ikhtisar Kelangsungan Arus Kas (Cash Flow Viability - NPC Summary)
(dalam juta rupiah)
NDP Jasa Layanan Publik Neto (Net Project Cost) 398.247.877 373.995.257
Biaya Modal (Cost of Financing-Interest & Fee) 14.458.154 14.458.154
NDP Jasa Layanan Publik Brutto (Project Cost
412.706.032 388.453.411
include Financing)
Keuntungan Keuangan Publik (Value for Money) 24.252.620
REFERENSI
147
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
REFERENSI
148
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
REFERENSI (LANJUTAN)
24. TOOLKIT KPBU SEKTOR PENGELOLAAN AIR LIMBAHTOOLKIT KPBU SEKTOR PENGELOLAAN AIR LIMBAH Tahun 2016
25. PT PII 2017 Acuan Alokasi Risiko Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Indonesia
26. PT PII 2017 Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-Proyek KPS
27. PT SMI 2014 Panduan Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) dalam Penyediaan Infrastruktur
28. Indonesia Infrastructure Development , Kementerian Keuangan
29. Indonesian PPP Country Report, Kementerian Keuangan
30. Djoko Rebowo, KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN DALAM PRASTUDI KELAYAKAN PROYEK KPBU
31. http://www.djppr.kemenkeu.go.id/kpbu
32. https://kppip.go.id
33. http://www.bappenas.go.id
34. https://www.ptsmi.co.id
35. http://www.iigf.co.id
149
Pedoman Studi Pendahuluan dan Pra Studi Kelayakan Proyek KPBU Bidang PUPR
Narasumber :
Gunsairi
Sully M.H
Djoko Rebowo
M. Saifullah
Ari Firmandi
Tim Penyusun :
Putut Marhayudi
Merty Kristina Bastari
Dendy Rahadian
Denik Haryani
Aji Hafidz Laksana
Erna Verawati Hutagalung
Gigih Adikusuma
Sintha Dailila
Firman Bima Ariateja
Wiena Murdianasari
Kanelis
Hayyie Aufar Dien
Stefanus Kristanto
Eko Nugroho
Stefanus Kristanto
Eko Nugroho
DIREKTORAT BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT