Anda di halaman 1dari 7

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang
bersifat “WAJIB” melainkan lebih kepada arahan mengenai hal-hal yang sebaiknya ada dalam
Dokumen tersebut.

Tidak
Ada
Ada

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kondisi penyediaan air minum saat ini
2. Target dan rencana program air minum
3. Kemampuan anggaran daerah (APBD) dan PDAM serta kendala untuk
pencapaian target dan rencana program air minum
4. Kesimpulan diperlukannya KPBU
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud dari penyusunan Dokumen
2. Tujuan dari penyusunan Dokumen
C. Sistematika Pembahasan

2. KAJIAN KEBUTUHAN DAN KEPATUHAN


A. Kajian Kebutuhan
Menggambarkan kebutuhan akan ketersediaan proyek KPBU
B. Kajian Kepatuhan
Menggambarkan kesesuaian proyek KPBU terhadap dokumen-dokumen
perencanaan yang ada

3. KAJIAN HUKUM DAN KELEMBAGAAN


A. Kajian Hukum
1. Analisis Peraturan Perundang-undangan
 Pembagian kewenangan pemerintah dalam sub urusan air minum
 UU 23/2014
 Kesesuaian rencana kerjasama, penetapan PJPK, dan tahapan/tata cara
pelaksanaan serta persyaratan pengembangan proyek dengan skema
KPBU
 Perpres 38/2015
 Permen PPN 4/2015

i
 Kesesuaian rencana kerjasama dengan peraturan terkait sektor air minum
serta batasan yang perlu diperhatikan
 UU 11/1974
 PP 82/2001
 PP 121/2015
 PP 122/2015
 Permenkes 492/2010
 Mekanisme dan persyaratan pendirian badan usaha sebagai Badan Usaha
Pelaksana proyek KPBU
 UU 40/2007
 Kebutuhan dokumen pendukung terkait lingkungan (AMDAL,
UKL/UPL, atau Izin Lingkungan)
 UU 32/2009
 PP 27/2012
 Permen LH 5/2012
 Tata cara pelaksanaan pengadaan proyek KPBU
 Perka LKPP 19/2015
 Daftar bidang usaha yang tertutup atau terbuka dengan persyaratan,
batas kepemilikan modal asing
 Perpres 39/2014
 Larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
 UU 5/1999 dan peraturan pelaksananya
 Kesesuaian proyek KPBU dari sisi ketenagakerjaan
 UU 13/2003
 Kesesuaian serta proses dan prosedur pengadaan tanah
 UU 2/2012
 Perpres 71/2012 dan perubahannya
 Perka BPN 5/2012 dan perubahannya
 Permendagri 72/2012
 Permenkeu 13/PMK.02/2013
 Kesesuaian serta tata cara pelaksanaan pemanfaatan barang milik
negara/daerah
 PP 27/2014
 Permenkeu 78/PMK.06/2014
 Permenkeu 164/PMK.06/2014
 Kesesuaian model pembiayaan proyek KPBU dengan peraturan
perundang-undangan berlaku
 Kesesuaian serta tata cara penentuan dan penetapan tarif berdasarkan
peraturan perundang-undangan berlaku
 Pengenaan pajak yang berkaitan langsung dengan pengusahaan SPAM

ii
oleh Badan Usaha serta identifikasi kemungkinan pemberian insentif
perpajakan (jika dibutuhkan)
 Persyaratan serta tata cara pemberian Dukungan Pemerintah (jika
diperlukan)
 Permenkeu 223/PMK.011/2012 (untuk pemberian Dukungan
Pemerintah atas sebagian biaya konstruksi)
 Persyaratan serta tata cara pemberian Jaminan Pemerintah (jika
diperlukan)
 Perpres 78/2010
 Permenkeu 260/PMK.011/2010
2. Risiko hukum dan strategi mitigasinya
3. Perijinan-perijinan yang dibutuhkan
4. Rencana dan jadwal pemenuhan persyaratan peraturan dan hukum
B. Kajian Kelembagaan
1. Analisa kewenangan PJPK
2. Pemetaan peran dan tanggung jawab setiap pemangku kepentingan yang
terlibat (PJPK, Tim KPBU, Badan Usaha Pelaksana, DPRD, Kemen PUPR,
Penyedia Air Baku, Badan Regulator, PT PII (jika dibutuhkan), dsb).
3. Penjelasan kebutuhan perangkat regulasi untuk mendukung peran dan
tanggung jawab lembaga terkait , serta untuk pembentukan lembaga baru
(jika diperlukan).
4. Kerangka acuan pengambilan keputusan

4. KAJIAN TEKNIS
A. Kajian Penyediaan Air Minum Eksisting
1. Sumber air minum eksisting
2. Kondisi pelayanan PDAM saat ini
B. Kajian Kebutuhan Air
1. Perhitungan proyeksi kebutuhan air hingga akhir tahun proyek KPBU
2. Penetapan wilayah pelayanan KPBU, persentase jumlah penduduk yang
akan dilayani KPBU dan jumlah sambungan yang diharapkan
C. Kajian Unit Air Baku
1. Kajian kehandalan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air baku, diantaranya
melalui pertemuan dengan pihak pengelola air baku
2. Kajian intake (ketersediaan lahan, akses, dan rancangan intake)
3. Kriteria desain intake (bangunan penampungn air, bangunan
pengambilan/penyadapan, alat pengukuran/pemantauan, sistem pemompaan,
bangunan sarana pembawa serta pelengkapnya)
4. Kesiapan pengambilan air baku beserta perizinannya (SIPA/SPPA/lainnya)
5. Kesiapan penyediaan listrik (bila diperlukan) beserta perizinannya

iii
6. Kesiapan pencegahan pencemaran air baku dan menjamin keberlanjutan
fungsi penyediaan air baku (penyelengaraan SPAL (domestik dan non
domestik) dan pengelolaan sanitasi/sampah)
7. Kesiapan melakukan konservasi dan mencegah kerusakan lingkungan
sebagai akibat pengambilan air baku
D. Kajian Unit Transmisi
1. Rencana panjang pipa, wilayah yang dilalui, perlintasan-perlintasan, dan
kebutuhan pembebasan lahan (bila ada)
2. Skematik sistem pengaliran air baku
E. Kajian Unit Produksi
1. Kajian lokasi IPA (kesesuai dan dengan fungsi tata ruang, status lahan, dsb)
2. Kajian desain IPA (kapasitas, standar kualitas air produksi, kriteria desain
unit pengolahan, skematik sistem pengolahan)
3. Kriteria desain IPA (bangunan pengolahan dan pelengkapnya, perangkat
operasional, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, dan bangunan
penampungan air minum dan sarana pengolahan lumpur sisa hasil olahan)
F. Kajian Unit Distribusi
1. Kajian terhadap jalur pipa: total panjang pipa, diameter, persyaratan hidrolis,
kondisi tanah, status lahan, serta faktor lingkungan dan sosial
2. Skematik sistem distribusi (jaringan distribusi dan perlengkapannya,
bangunan penampungan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan)
3. Kajian kesiapan perizinan perlintasan pipa (jalan tol, jalur kereta api, sungai,
dan lainnya)
4. Rencana jenis dan standard pipa yang akan digunakan
G. Kajian Unit Pelayanan
1. Rincian wilayah yang akan dilayani sistem KPBU beserta jumlah
sambungannya,
2. Rencana tahapan pemasangan sambungan pelanggan
3. Rencana sistem pemantauan dan pengendalian jaringan
H. Spesifikasi Keluaran
1. Mencakup unit-unit yang akan dikerjasamakan.
2. Penetapan standar pelayanan minimal yang akan dikerjasamakan
3. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
4. Terdapat jadwal pelaksanaan konstruksi, rencana penyerapan pelanggan
5. Mitigasi permasalahan jadwal pelaksanaan konstruksi
6. Spesifikasi aset pada saat serah terima setelah selesainya KPBU

iv
5. KAJIAN EKONOMI DAN KOMERSIAL
A. Analisis Permintaan (Demand)
1. Survei Kebutuhan Nyata (Real Demand Survey - RDS) telah dilakukan
2. Kajian Willingness to Connect (WTC)
3. Kajian Willingness to Pay (WTP)
4. Kajian Affordability To Pay (ATP)
B. Analisis Pasar
1. Tanggapan dan pendapat investor potensial (hasil market sounding)
2. Tanggapan dan pendapat dari lembaga keuangan
3. Tanggapan dan pendapat dari lembaga penjaminan
4. Kajian risiko pasar dan strategi untuk mengurangi risiko pasar
5. Kajian struktur pasar
C. Analisis Struktur Pendapatan KPBU
1. Potensi-potensi sumber pendapatan proyek KPBU bagi setiap pihak
2. Besaran tarif serta mekanisme penyesuaiannya pada setiap sumber
pendapatan
3. Identifikasi dampak terhadap pendapatan jika terjadi kenaikan biaya KPBU
(cost over run)
4. Identifikasi dampak terhadap pendapatan jika pembangunan KPBU selesai
lebih awal
5. Identifikasi dampak terhadap pendapatan jika pengembalian KPBU melebihi
tingkat maksimum yang ditentukan sehngga dimungkinkan pemberlakuan
mekanisme penambahan pembagian keuntungan (clawbac mechanism)
6. Identifikasi dampak terhadap pendapatan jika terjadi pemberian insentif atau
pemotongan pembayaran dalam hal pemenuhan kewajiban penyediaan air
minum
D. Analisis Biaya Manfaat Sosial (ABMS)
1. Asumsi, termasuk faktor konversi
2. Identifikasi biaya
3. Identifikasi manfaat yang akan dikuantifikasi
4. Konversi biaya dan manfaat ke dalam nilai ekonomi menggunakan faktor
konversi
5. Kajian kelayakan ekonomi proyek KPBU melalui parameter EIRR, ENPV,
dan BCR
6. Analisis sensitivitas
E. Analisis Keuangan
1. Informasi ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi dan asumsi
lainnya

v
2. Rincian pendapatan selama periode evaluasi

3. Rincian biaya investasi, biaya O&M, dan biaya lainnya


4. Kajian kelayakan keuangan proyek melalui parameter IRR, NPV, dan DSCR
5. Proyeksi kinerja keuangan Badan Usaha Pelaksana (laba rugi, arus kas,
neraca)
6. Analisis sensitivitas
F. Analisis Nilai Manfaat Uang (Value for Money - VFM)
1. Perhitungan NPV PSC
2. Perhitungan NPV KPBU
3. Besar VFM dan kesimpulannya

6. KAJIAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL


A. Pengamanan Lingkungan
1. Proses penapisan (analisis kebutuhan dokumen pendukung: wajib AMDAL
atau UKL-UPL atau SPPL)
2. Kajian awal lingkungan
B. Pengamanan Sosial dan Pengadaan Lahan
1. Potensi dampak sosial dan rencana mitigasinya
2. Kajian kegiatan pengadaan lahan

7. KAJIAN BENTUK KPBU


A. Alternatif Skema Kerjasama
1. Alternatif skema KPBU yang mungkin diterapkan beserta kelebihan dan
kekurangannya
B. Pemilihan Skema KPBU
1. Pertimbangan penetapan skema KPBU
2. Penjelasan tentang skema KPBU terpilih:
 Lingkup kerjasama KPBU, termasuk pembagian tanggung jawab antara
PJPK dan Badan Usaha, faktor-faktor kritis yang akan menentukan
suksesnya proyek KPBU
 Jangka waktu dan pentahapan KPBU
 Keterlibatan pihak ketiga
 Penggunaan aset daerah
 Alur finansial operasional
 Status kepemilikan aset dan pengalihat aset

8. KAJIAN RISIKO
A. Identifikasi Risiko
B. Prinsip Alokasi Risiko

vi
C. Metode Penilaian Risiko
D. Mitigasi Risiko

9. KAJIAN KEBUTUHAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN/ATAU


JAMINAN PEMERINTAH
A. Kajian Kebutuhan Dukungan Pemerintah
1. Uraian kebutuhan Dukungan Pemerintah, termasuk bentuk dukungannya
2. Uraian proses dan strategi untuk mendapatkan Dukungan Pemerintah
3. Kajian kesiapan proyek untuk mendapatkan Dukungan Pemerintah
B. Kajian Kebutuhan Jaminan Pemerintah
1. Uraian kebutuhan Jaminan Pemerintah, termasuk cakupannya 2. 3. 4.
2. Uraian proses dan strategi untuk mendapatkan Jaminan Pemerintah 3. 4. 5.
3. Kajian kesiapan proyek untuk mendapatkan Jaminan Pemerintah 4. 5. 6.

10. KAJIAN MENGENAI HAL-HAL YANG PERLU DITINDAKLANJUTI


(OUTSTANDING ISSUES)
A. Identifikasi hal-hal kritis
B. Rencana penyelesaian hal-hal kritis

11. KAJIAN PENGADAAN


A. Landasan hukum pengadaan KPBU
B. Pembentukan panitia pengadaan
C. Tahapan dalam pengadaan KPBU
D. Proses pengadaan
E. Jadwal dan kontak

vii

Anda mungkin juga menyukai