Anda di halaman 1dari 34

BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


DI KAWASAN PERKOTAAN
(2 JP)

Modul Ahli Tata Ruang Wilayah


dan Kota
Tahun 2019
Makassar, 25 Mei 2019
Perkenalan
 Firdaus, ST.,M.Si, IAP
− Jl. Nipa-Nipa Raya No. 173, Perumnas Antang, Makassar
− Sekretaris Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Sulawesi Selatan
− Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Bidang Tata Lingkungan -LPJKN

 Riwayat Pendidikan
− S-1 : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, UIN Alauddin Makassar
− S-2 : Perencanaan Pengembangan Wilayah, UNHAS

 Sertifikat Keahlian
− Sertifikat Kompetensi Ahli Perencanaan Wilayah&Kota- Madya, IAP
− Lisensi Trainer Indonesia-BNSP
− Lisensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), BNSP
− Sertifikat AMDAL A, Puslitbang LH UNHAS
− Sertifikat AMDAL B, Puslitbang LH UNHAS

 Pekerjaan
− Komisaris/Tenaga Ahli Tata Ruang dan Lingkungan PT. Geo Inti Spasial
− Dosen LB, Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah danBEST FORAlauddin
Kota UIN You
O R G A N I C S
Makassar
C O M P A N Y
OUTLINE PAPARAN

1 ISU STRATEGIS PERKOTAAN DI INDONESIA

2 TANTANGAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

3 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERKOTAAN

4 ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN

TINJAUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN


5 PERMUKIMAN DI SULAWESI SELATAN
PERMASALAHAN KOTA-URBANISASI
DEHUMANISASI KOTA DI INDONESIA
ARAH PERKEMBANGAN KOTA

DUA DI ANTARA
BANYAK
KEMUNGKINAN……
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERKOTAAN

Globalisasi dan Urbanisasi Keterbatasan Lahan Terjangkau Keharmonisan Peraturan PKP

Kepadatan Penduduk Belum adanya National Urban


Harga Rumah Tidak Terjangkau Housing Policy (JAKSTRA
Perkotaan Meningkat
PKP)

Kebutuhan Hunian Terjangkau Belum sinerginya NSPK bidang


Timbulnya Kumuh Perkotaan
Meningkat PKP

Ketimpangan Kewenangan
Kebutuhan Fasilitas Dasar
Kualitas Lingkungan Menurun Bidang Perumahan Antara Pusat
Meningkat
dan Daerah
KEBUTUHAN (BACKLOG) TERHADAP PERUMAHAN

Backlog sebesar 13,5 juta unit pada tahun 2014


berdasarkan konsep memiliki
(Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Infrastruktur 2015-2019,
tgl 17 Des 2014)

Backlog sebesar 7,6 juta unit pada tahun 2014


berdasarkan konsep penghunian
(Sumber : Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019)

490.863 Ribu unit angka backlog di Sul-Sel


(Sumber : RP3KP Sulsel 2018 )
KETERPADUAN PERUMAHAN DAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

1 Penyediaan rumah 2 Tata bangunan dan lingkungan

Keserasian dengan
lingkungan hidup
dan pusat kegiatan

5 Jaringan infrastruktur dasar

3
ARAHAN KEBIJAKAN BIDANG PERMUKIMAN
KONSEP PENYELENGGARAAN PERMUKIMAN
KEDUDUKAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Hierarki Perencanaan Bidang Perumahan dan Permukiman
Fase Pemanfaatan RTRW
UU 1/2011
Grand Indikasi Program
Rencana Sektor RP3KP Design dan Kegiatan

HARUS DAPAT MENJAWAB :


Kawasan
1. Backlog permukiman Perumahan RP3KP :
2. RTLH
1. Merupakan skenario pembangunan (“Grand
3. Rumah Liar
4. Kumuh Design”) perumahan dan kawasan permukiman di
RKP RP3 daerah (Provinsi, Kabupaten, dan Kota);
5. PSU
6. Pembiayaan 2. Acuan bagi seluruh pelaku pembangunan perumahan
PP 14/2016
7. Tanah dan kawasan permukiman di daerah;
3. Merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi
masyarakat dalam pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman.

Pengembangan Pembangunan dan


yang ada Kebutuhan
PK Pengembangan
Rumah
Pembangunan baru PB Pembangunan baru
Kawasan Perumahan • PSU
Permukiman Pembangunan kembali Pendukung • Tanah Pembangunan kembali
• Pembi-
ayaan
KEBIJAKAN HUNIAN BERIMBANG
Pasal 8 : Jika Dalam Satu Hamparan

Pasal 6 Ayat 3 : Batasan/Skala

Pasal 9A : Dalam hal hanya Membangun Rumah


Mewah/Menengah Saja
OBJEK PENGATURAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
DALAM UU 1/2011
PERUMAHAN adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun KOTA BARU Lingkungan Hunian Skala Besar/Kasiba Perumahan
perdesaan yang dilengkapi dengan PSU sebagai hasil
upaya pemenuhan rumah layak huni (UU PKP Pasal 1
angka 2) Permukiman
Permukiman/Lisiba (Perumahan
Skala besar) Lingkungan Hunian

Kawasan
Permukiman

Kawasan Fungsi Lain/ Bukan


Permukiman

Pelayanan Sosial
KAWASAN FUNGSI LAIN/KWS. Kegiatan Ekonomi
BUKAN PERMUKIMAN

Jasa Pemerintahan

Perumahan mendukung Kawasan


Fungsi Lain Pusat Kws. Perkim
KAWASAN PERMUKIMAN adalah bagian dari
LINGKUNGAN HUNIAN adalah lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik
bagian dari kawasan permukiman
Pusat Lingk. Hunian
PERMUKIMAN adalah bagian dari lingkungan berupa kawasan perkotaan maupun kawasan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan yang terdiri atas lebih dari satu perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
perumahan yang mempunyai PSU serta
Pusat Permukiman
satuan permukiman (UU PKP Pasal tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di 1 angka 4)
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan (UU kegiatan yang mendukung perikehidupan dan Pusat Perumahan
PKP Pasal 1 angka 5) penghidupan (UU PKP pasal 1 angka 3 )
TINJAUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
DI SULAWESI SELATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN

SUL
SEL

Berbatasan wilayah sebelah :


Utara : dengan Provinsi Sulawesi Tenggara
Timur : dengan Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara Secara Geografis terletak pada 0o12’ sampai 8o
Selatan : dengan Laut Lintang Selatan dan 116o48’ sampai 122o36’ Bujur
Barat : dengan Selat Makassar
PERTUMBUHAN PENDUDUK Kabupaten/ Jumlah Penduduk (Jiwa)
PROVINSI SULAWESI SELATAN No
Kota 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kepulauan Selayar 127.200 128.744 130.199 131.605 133.003
2 Bulukumba 404.896 407.775 410.485 413.229 415.713
3 Bantaeng 181.006 182.283 183.386 184.517 185.581
4 Janeponto 351.111 353.287 355.599 357.807 359.787
5 Takalar 280.590 283.762 286.906 289.978 292.983
6 Gowa 696.096 709.386 722.702 735.493 748.200
7 Sinjai 234.886 236.497 238.099 239.689 241.208
8 Maros 331.796 335.596 339.300 342.890 346.383
9 Pangkep 317.110 320.293 323.597 326.700 329.791
10 Barru 169.302 170.316 171.217 171.906 172.767
11 Bone 734.119 738.515 742.912 746.973 751.026
12 Soppeng 225.512 225.709 226.116 226.305 226.466
13 Wajo 390.603 391.980 393.218 394.495 395.583
14 Sidrap 283.307 286.610 289.787 293.985 296.125
15 Pinrang 361.293 364.087 366.789 369.595 372.230
16 Enrekang 196.394 198.194 199.998 201.614 203.320
17 Luwu 343.793 347.096 350.218 353.277 356.305
Jumlah 18 Tana Toraja 226.212 227.588 228.984 230.195 231.519
Tahun Penduduk Pertumbuhan Penambahan 19 Luwu Utara 297.313 299.989 302.687 305.372 308.001
(jiwa) 20 Luwu Timur 263.012 269.405 275.595 281.822 287.874
2013 8.342.027 1,0% - 21 Toraja Utara 222.393 224.003 225.516 226.988 228.414
22 Makassar 1.408.072 1.429.242 1.449.401 1.469.601 1.489.011
2014 8.432.163 1,0% 90.136
23 Pare-Pare 135.192 136.903 138.699 140.423 142.097
2015 8.520.304 1,0% 88.141 24 Palopo 160.819 164.903 168.894 172.916 176.907
2016 8.607.375 1,0% 87.071 Total 8.342.027 8.432.163 8.520.304 8.606.375 8.690.294
2017 8.690.294 1,0% 82.919
Sumber : BPS Sulawesi Selatan Tahun 2018
26
SEBARAN DAN LUAS KAWASAN PERMUKIMAN TIAP KABUPATEN & KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
No Kabupaten/Kota Luas (Ha)
1 Barru 1,268.23
2 Bone 6,038.81
3 Bulukumba 2,203.88
4 Enrekang 1,561.19
5 Gowa 2,561.23
6 Jeneponto 2,583.53
7 Kab. Bantaeng 1,490.71
8 Luwu 4,016.33
9 Luwu Timur 5,021.41
10 Luwu Utara 4,793.57
11 Makassar 7,346.25
12 Maros 1,058.18
13 Palopo 1,099.24
14 Pangkep 1,494.37
15 Parepare 527.36
16 Pinrang 3,088.66
17 Selayar 1,913.16
18 Sidrap 2,645.64
19 Sinjai 3,130.29
20 Soppeng 2,865.40
21 Takalar 871.85
22 Tana Toraja 1,744.25
23 Toraja Utara 1,056.39
24 Wajo 2,546.83
Total 62,926.75
Sumber :Hasil Olah Data Tahun 2018
No
Kabupaten/
Kepala
Keluarga
Jumlah
Rumah
Backlog
Kepenghunian
Backlog
Kepemilikan
Backlog Provinsi Sulawesi Selatan
Kota
(KK) (Unit) (Unit) (Unit)
Kepulauan
1 33,392 16,638 16,754 23,201
Selayar
2 Bulukumba 99,963 99,110 853 969
3 Bantaeng 45,555 36,988 8,567 10,038
4 Janeponto 81,431 59,751 21,680 25,925
5 Takalar 67,696 56,295 11,401 12,213
6 Gowa 171,913 142,797 29,116 36,085
7 Sinjai 53,389 37,026 16,363 23,208
8 Maros 75,794 74,475 1,319 1,682
9 Pangkep 73,053 61,726 11,327 13,114
10 Barru 41,070 39,276 1,794 2,218 {40.729-61.093 (Unit)}
11 Bone 235,709 174,375 61,334 90,161
12 Soppeng 58,353 56,123 2,230 2,436 {20.365-40.728 (Unit)}
13 Wajo 94,647 77,889 16,758 32,232 {240-20.364 (Unit)}
14 Sidrap 69,868 61,182 8,686 9,915
15 Pinrang 86,605 80,184 6,421 7,679
16 Enrekang 45,487 41,395 4,092 5,492
17 Luwu 76,780 40,158 36,622 47,136
18 Tana Toraja 52,804 50,850 1,954 2,874
19 Luwu Utara 72,136 49,036 23,100 27,711
20 Luwu Timur 65,167 42,959 22,208 28,075
21 Toraja Utara 49,184 42,220 6,964 8,560
22 Makassar 358,054 305,976 52,078 77,091
23 Pare-Pare 31,365 31,125 240 327
24 Palopo 37,749 35,874 1,875 2,496
Total 2,077,164 1,713,428 363,736 490,836
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2018
28
RTLH-PKP RTLH-PKP
DATA RTLH KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
No Kabupaten/Kota
Provinsi (Unit) Kab/Kota (Unit)

1 Bantaeng 1,429 3,308


2 Barru 1,821 530
3 Bone 8,302 9,405
4 Bulukumba 2,298 11,645
5 Enrekang 2,543 823
6 Gowa 5,983 36,873 Interval (Unit)
7 Jeneponto 3,533 10,770 Rendah 914 - 4.500
8 Kepulauan Selayar 2,364 4,278 Sedang 4.501- 8.088
9 Kota Makassar 5,803 5,237 Tinggi 8.089 - 11.675
10 Kota Palopo 1,471 4,012
11 Kota Parepare 962 2,034
12 Luwu 11,673 11,350
13 Luwu Timur 4,347 11,126
14 Luwu Utara 6,762 4,004
15 Maros 8,786 37,457
16 Pangkep 9,806 3,169
17 Pinrang 1,716 -
18 Sidenreng Rappang 914 66,534
19 Sinjai 2,218 4,745
20 Soppeng 1,680 21,654
21 Takalar 4,445 4,445
22 Tana Toraja 4,623 8,323
23 Toraja Utara 4,039 3,672
24 Wajo 3,716 10,152
Total 101,234 275,546
29
Perumahan Permukiman Kumuh Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Luas Tertangani Luas Luas
Luas Kumuh(Ha) Tertangani (Ha) Luas Kumuh(Ha)
Kumuh(Ha) (Ha) Kumuh(Ha) Kumuh(Ha)
1 Kab. Selayar 24,27 24,27 − 24,27 24,27 − 24,27 24,27
2 Kab. Bulukumba 56,00 56,00 − 56,00 56,00 − 56 56
3 Kab. Bantaeng 39,36 39,36 − 39,36 39,36 − 39,36 39,36
4 Kab. Jeneponto − − − 365,92 365,92 − 365,92 365,92
5 Kab. Takalar 29,05 29,05 − 29,05 29,05 − 29,05 29,05
6 Kab. Gowa − 231,03 − 231,03 231,03 20,23 210,8 210,8
7 Kab. Sinjai 67,09 67,09 − 67,09 67,09 23,13 43,96 43,96
8 Kab. Maros 5,74 5,74 − 5,74 5,74 1,96 3,78 3,78
9 Kab. Pangkep − − − 45 45,00 − 45 45
10 Kab. Barru 31,04 31,04 10,4 20,64 20,64 − 20,64 20,64
11 Kab. Bone 260,46 260,46 49,03 211,43 211,43 7,62 203,81 203,81
12 Kab. Soppeng − − − − − − 8800 −
13 Kab. Wajo 40,62 40,62 − 40,62 40,62 16,55 24,07 24,07
14 Kab. Sidrap 22,4 22,40 − 22,4 22,4 − 22,4 22,4
15 Kab. Pinrang − − − 20,64 20,64 − 20,64 20,64
16 Kab. Enrekang 38,47 38,47 1,32 37,15 37,15 − 37,15 37,15
17 Kab. Luwu 117,45 117,45 − 117,45 117,45 − 117,45 117,45
18 Kab. Tana Toraja 14,25 14,25 − 14,25 14,25 − 14,25 14,25
19 Kab. Luwu Utara − − − − 251,35 − 251,35 −
20 Kab. Luwu Timur 19,78 19,78 − 19,78 19,78 − 19,78 19,78
21 Kab. Toraja Utara 24,39 24,39 − 24,39 24,39 24,39 0 0
22 Kota Makassar 740,02 740,02 − 740,02 740,02 89,28 650,74 650,74
23 Kota Pare-pare 274,00 274,00 15 259 259,00 164,23 94,77 94,77
24 Kota Palopo 89,33 89,33 − 89,33 89,33 34,06 55,27 55,27
Total 1.893,72 2.124,75 75,75 2.480,56 2.731,91 381,45 11.150,46 2.099,11
30
PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN PKP
PROVINSI SULAWESI SELATAN
No KABUPATEN/KOTA APBD ALOKASI DINAS PKP (%) 2018
1 Luwu Utara 1.304.535.367.397 247.000.000,00 0,02
2 Maros 1.400.000.000.000 941.502.400,00 0,07
3 Jeneponto 1.264.789.365.000,00 938.044.834,00 0,07
4 Takalar 1.217.832.707.750,00 1.093.540.000,00 0,09
5 Soppeng 1.114.634.010.323,00 2.289.451.589,00 0,21
6 Pinrang 1.234.139.783.434,00 4.616.300.000,00 0,37
7 Pangkajene Kepulauan 1.300.000.000.000,00 5.450.350.723,00 0,42
8 Makassar 4.117.588.616.000,00 18.481.000.000,00 0,45
9 Bantaeng 1.054.251.324.590,00 4.966.800.650,00 0,47
10 Sinjai 1.118.000.000.000,00 6.524.869.433,00 0,38
11 Wajo 1.452.324.215.975,00 10.200.039.500,00 0,70
12 Kepulauan Selayar 1.060.706.020.000,00 10.375.000.000,00 0,91
13 Kota Palopo 995.435.318.200,00 10.075.754.000,00 1,02
14 Bone 2.270.762.439.500,00 33.769.697.100,00 1,49
15 Pare Pare 875.365.795.694,00 16.548.072.000,00 1,89
16 Bulukumba 3.018.212.365.062,00 63.824.780.202,00 2,11
17 Barru 1.057.932.169.464,00 28.636.171.475,00 2,71
18 Enrekang 1.086.181.765.805,00 31.367.657.060,00 2,89
19 Sidenreng Rappang 1.697.821.350.000,00 49.559.297.000,00 2,92
20 Luwu Timur 1.622.375.416.974,00 61.107.333.019,00 3,77
21 Luwu 15.910.654.215,00 1.320.668.441,00 8,30
Sumber : SNVT Penyediaan Perumahan Tahun 2018 31
DAFTAR DAERAH TERLARANG UNTUK PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
KAWASAN NEGATIF LIST KAWASAN POSITIF LIST
Kawasan Lindung Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan
Hutan Produksi Kawasan Pariwisata
LP2B Kawasan Perkebunan
Kawasan
Pertambangan
Kawasan Industri

No Kabupaten Negative List (Ha) Positive List (Ha)


1 Kab. Bantaeng 14.070 25.652
2 Kab. Barru 19.977 99.656
3 Kab. Bone 116.458 342.287
4 Kab. Bulukumba 35.962 80.888
5 Kab. Enrekang 31.219 150.956
6 Kab. Gowa 72.420 107.558
7 Kab. Jeneponto 27.043 52.426
8 Kab. Luwu 36.533 256.645
9 Kab. Luwu Timur 14.033 661.274
10 Kab. Luwu Utara 25.224 712.261
11 Kab. Maros 29.161 116.396
12 Kab. Pangkep 22.478 57.783
13 Kab. Pinrang 54.794 134.373
14 Kab. Selayar 52.213 63.335
15 Kab. Sidrap 130.901 61.588
16 Kab. Sinjai 23.807 63.291
17 Kab. Soppeng 36.895 101.317
18 Kab. Takalar 32.384 23.122
19 Kab. Tana Toraja 49.600 161.793
20 Kab. Wajo 50.995 199.821
21 Kota Makassar 4.998 12.392
22 Kota Palopo 3.817 23.634
23 Kota Parepare 945 7.929
24 Toraja Utara 77.803 42.690
Total 963.730 3.559.064 32
RAWAN ARAHAN MITIGASI BENCANA
RAWAN BANJIR
LONGSOR
1. Kesesuaian PKP terhadap rencana tata ruang wilayah
2. Kelengkapan dan kualitas PSU untuk mengurangi
dampak bencana alam
3. Penyediaan kelengkapan prasarana dan sarana evakuasi
4. Rencana dan rancangan PKP tanggap terhadap bencana
alam terutama yang berlokasi yang rawan bencana.
5. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan kemandirian masyarakat dalam mengelola
risiko bencana alam

33
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TERIMA KASIH

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y

Anda mungkin juga menyukai