Anda di halaman 1dari 18

KEARIFAN LOKAL:

Resiliensi Di Tengah Pandemi


PROF. DR. PAWENNARI HIJJANG, M.A.
Dipresentasikan pada Webinar Series #1
Prodi Antropologi Budaya Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Senin, 18 Mei 2020 Pukul 13.00-15.00 WIB
Introduction
Penyebaran Covid-19
Kasus pneumonia terjadi di meluas secara global
Wuhan, Cina. Dilaporkan termasuk Indonesia.
ke WHO.
Kasus pertama
Indonesia belum merespon dikonfirmasi. Menjadi
simpatis. highlight dan menimbulkan
kepanikan saat itu.

2019.12 2020.01 2020.02 2020.03

Cina mengonfirmasi virus Di Indonesia diberlakukan


baru bernama Covid-19. social distancing hingga
physical distancing.
Menyebar ke beberapa
negara paparan awal Lalu pemerintah
seperti Jepang, Thailand menginstruksikan
dan Amerika. pembatasan sosial
bersekala besar (PSBB).
Covid-19 menjadi sorotan
media dunia dan Indonesia. Aktifitas ekonomi, politik
Tetapi belum ada langkah dan sosial-budaya mulai
preventif yang signifikan. lumpuh.
April-Mei 2020
1
COVID-19
• Bidang ekonomi disinyalir menjadi sektor yang paling
terdampak.
• Survei-survei tentang fluktuasi ekonomi terdampak
Covid-19 marak dilakukan.
• Mediatisasi menciptakan imaji tentang kondisi
keterpurukan dunia yang memprihatinkan.
• Berbagai pakar menelisik dampak Covid-19 pada stablitas
ekonomi.
• Kondisi ini memperlihatkan betapa negara hanya
memusatkan perhatian pada stabilitas ekonomi.
• Langkah-langkah preventif yang progresif justru
dikesampingkan, hingga muncul kritik atas “respon
pemerintah yang lambat”.
• Distraksi tentang dampak positif Covid-19 pada
perbaikan lingkungan tidak pernah menjadi satu agenda
positif dalam penguatan moral panik yang terjadi saat
itu.
& DISTRAKSI LINGKUNGAN
• Tak banyak ilmuan yang menelisik secara
ekologis bahwa hadirnya Covid-19 adalah
bagian dari ulah tangan manusia.
• Alam bereaksi atas keserakahan manusia
melalui aktifitas eksploitasi berlebihan hingga
“bumi murka”.
• Fenomena Covid-19 ini menjadi ‘tamparan’
nyata atas respon alam kepada umat
manusia.
• Hasrat konsumsi manusia yang semakin
tinggi dan menjadi-jadi menimbulkan
berbagai problem yang semakin kompleks
(Bourdilard, 2004; Featherstone, 2005).
DEEP ECOLOGY: SATU TINJAUAN KRITIS
• Aliran filsafat baru ‘deep ecology’
mengasumsikan bahwa perubahan
bertumpu pada manusia
(antroposentrik) menjadi gerakan
lingkungan (Arne Naess tahun 1972).

• Aliran ini menghilangkan dualisme


rasionalistik antara manusia dan
lingkungannya. Deep ecology kerap • Alam sangat dinamis dan hanya
mempertanyakan peran manusia di mampu menerima perubahan-
bumi, sehingga etika lingkungan hidup peruabahan kecil.
menjadi sangat penting. • Manusia tidak memilki hak lebih
dibandingkan mahluk lain.
• Sejak gejala Covid-19 empat bulan terakhir
melumpuhkan aktivitas manusia secara besar-besaran.
Intensitas pembakaran bahan bakar fosil berkurang,
mobilitas manusia menurun, karantina dan pembatasan
sosial menuntut setiap orang lebih adaptif dalam
pengelolaan kebutuhan.

• Menyeleksi makanan, penghematan energi, dan upaya


resiliensi lainnya. Hal ini dapat diungkap dalam frasa
sederhana “Meremajakan Bumi”.

• Deep ecology memperlihatkan ketidakberdayaan


manusia terhadap Covid-19 dan memberikan
kesempatan alam untuk meremajakan diri
Kearifan Lokal: Resiliensi Di Tengah Pandemi
• Kemajemukan Indonesia hadir dengan ragam komunitas yang
tersebar disepanjang Kepulauan Nusantara. Hidup dengan berbagai
kearifan lokal tentang lingkungan fisik dan non-fisiknya.
• Kearifan lokal adalah pandangan hidup, pengetahuan atau strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat
lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan
mereka.
• Kearifan Lokal atau Indigeneous Systems adalah budaya komunitas
lokal. Kearifan lokal dibicarakan dalam konteks: (1) Cultural
Dimension of Development, (2) The System of Knowledge and
Action.
Kearifan
Lokal
Melingkupi
hubungan yang
harmonis dalam
kehidupan!

Hubungan manusia Hubungan manusia Hubungan manusia


dengan manusia dengan alam dengan Pencipta

Kearifan Lokal
Unsur-unsur Kearifan Lokal

Sociopolitical
Mentality Values and Economic
Religion Behavior
Know How

GOAL

Decisions and
Symbols Economic
Technical Custom of Foods Relation
Languages
Knowledge and Dress
Upaya Pengembangan Kearifan Lokal

1. Pengembangan kebijakan;
2. Inventarisasi dan dokumentasi;
3. Penyebaran informasi;
4. Revitalisasi;
5. Pemberian insentif;
6. Meningkatkan perlindungan karya cipta putra-
putri bangsa Indonesia;
7. Mewujudkan pendirian Pusat Kearifan
Lingkungan;
8. Menempatkan organisasi masyarakat.
Fungsi Kearifan Lokal

• Fungsi kearifan lokal adalah mempunyai kemampuan


mengendalikan, merupakan benteng untuk bertahan dari
pengaruh budaya luar, mempunyai kemampuan mengakomodasi
budaya luar, mempunyai kemampuan memberi arah
perkembangan budaya, dan mempunyai kemampuan
mengintegrasi (Hijjang, 2017; 2016; 2009).

• Karena itu, pengetahuan lokal mereka mengajarkan suatu


konsep tentang pengelolaan hidup secara arif (Hijjang, 2017;
2009; Karubaha 2007).
MAKNA HONAI (RUMAH Contoh Kearifan Lokal di
ADAT SUKU DANI)
Suku Dani (Papua) dan
Masyarakat Dani selalu
Kajang (Sul-Sel)
memiliki prinsip tentang
kebersihan yang dijunjung
sangat tinggi.
KAJANG: PASANG DAN
Memastikan Honai dalam PERAN KEPEMIMPINAN
Silimo harus benar-benar AMATOA
bersih sebelum memulai
aktifitas.
Di tengah isolasi dan
Maknanya; Honai yang pembatasan, Kajang sudah
bersih sama dengan jauh lebih dulu mengatur
“bersih hati, bersih pikiran, interaksi dan berbagai
bersih bumi”. pembatasan yang dapat
merusak kehidupan mereka.
Artinya kearifan lokal tentang
kebersihan hidup ini dapat Ikatan sosial yang solid,
menjadi modal besar dalam basis resiprositas yang kuat,
upaya resilensi dari Covid-19. menjadikan Kajang sangat
resilien selama ini.

Peran Amatoa sangat besar


sebagai pemimpin dalam
menjaga ”keseimbngan
Kearifan Lokal hidup”.

Menjawab Problem!
Contoh-Contoh Model Kearifan Lokal

1. Awig-awig (Lombok Barat dan Bali)


2. Repong Damar (Kruy-Lampung Utara)
3. Hompongan (Orang Rimbo-Jambi)
4. Sasi (Maluku)
5. Subak (Bali)
6. Mapalis (Minahasa-Sulawesi Utara)
7. Seren Taun (Desa Sinaresmi-Jawa Barat)
8. Lubuk Larangan (Mandailing-Sumatra Utara)
9. Maccera Tasi (Luwu-Sulawesi Selatan)
10. Marmar dan Hutan Pamali (Alor-Nusa Tenggara Timur)
KEARIFAN LINGKUNGAN DAN ISLAM
• Peduli lingkungan sebagian dari iman
(islahul biati minal iman).
• Hati damai bumi lestari (qalbun salim wal
ardlu daimah).
• Konsep Ekoreligi Islam -> dijabarkan
dalam dua disiplin Teologi Lingkungan
Islam dan Fikih Lingkungan.
• Teologi Lingkungan Islam: perumusan
ajaran Islam mengenai sistem
keyakinan tentang lingkungan, • Kearifan Lingkungan Islam semula
hubungan Tuhan dengan lingkungan merupakan kekayaan potensial
dan manusia dengan lingkungan. ekologis, tetapi kini telah diderivisikan
• Fikih Lingkungan: rumusan ajaran dalam bentuk Ekoreligi Islam.
Islam tentang panduan spiritual hidup • Kini disosialisasikan intensif dan
berwawasan lingkungan. efektif dalam program dakwah
lingkungan.
Kearifan Lokal
Sebagai Modal
Adaptasi

Langkah yang tepat dalam


usaha untuk mewujudkan
kearifan lingkungan dan
hidup adalah dengan
mengkaji kembali tradisi
yang ada di masyarakat.
Hal ini berkaitan tentang
usaha mereka untuk
mewujudkan
keseimbangan kehidupan
Kearifan Lokal

COVID-19 dan
Penanggulangan

Menjadi benteng masuknya sesuatu yang


merusak.

Kesadaran lingkungan yang baik (contoh pada


Honai).

Penguatan solidaritas sosial dan resiprositas


dalam mengatasi kelangkaan.

Hidup harmoni pada keseimbangan. Mengikuti


protokol penanggulangan Covid-19 dari
pemerintah.
COVID-19
Refleksi
• Apakah pandemi Covid-19
merefleksikan kita tentang
kerusakan ekologis yang terjadi?

• Sejauh mana penanggulangan


Covid-19 memerhatikan nilai-nilai
kearifan lokal?

• Pasca pandemi berakhir akankah


kembali ke kehidupan eksploitatif?
TERIMA KASIH
LAWAN

Anda mungkin juga menyukai