Anda di halaman 1dari 12

JWW XV (2) (2020)

WIDYA WACANA: JURNAL ILMIAH


http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/widyawacana/article/view/ 3827
Diterima June 2020, Disetujui : Agust 2020, Dipublikasikan: Agust 2020

PERAN GENERASI MUDA DALAM ERA NEW NORMAL

Agil Nanggala
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : agilnanggala@upi.edu

ABSTRAK
Generasi muda memiliki peran vital dalam membawa bangsa Indonesia menuju puncak peradabannya. Pada
dasarnya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pijakan akademik bagi generasi muda mengenai
urgensi kebijakan new normal, serta usulan upaya yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode studi literatur, proses analisis data dalam penelitian ini adalah: reduksi data, display
data, verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu: generasi muda dalam
menyukseskan kebijakan new normal bisa secara kelompok atau komitas, maupun secara individu atau
personal, serta teknis kegitannya bisa secara langsung maupun online.

Kata Kunci : New Normal, Generasi Muda, Pandemi Covid-19

ABSTRACT
The young generation has a vital role in bringing the Indonesian nation to the peak of its civilization.
Basically this research aims to provide an academic footing for the younger generation regarding the
urgency of new normal policies, as well as the proposed efforts made. This study uses a qualitative approach
to the method of studying literature, the process of data analysis in this study are: data reduction, data
display, verification and conclusion drawing. The research results obtained, namely: the younger generation
in the success of the new normal policy can be in groups or communities, as well as individually or
personally, as well as technical activities can be directly or online.

Keywords: New Normal, Young Generation, Pandemic Covid-19

PENDAHULUAN mampu bertahan. Tentu fenomena tersebut,


Pandemi Covid-19 berdampak bukan pada menjadikan UMKM sebagai pahlawan
bidang kesehatan saja, tetapi juga bidang ekonomi nasional. Selaras dengan Asmini, dkk
ekonomi. Tidak bisa dimungkiri virus tersebut (2020, hlm. 122) yang mengungkapkan bahwa
turut merenggut pekerjaan masyarakat “berbeda dengan krisis 1998, UMKM pada
Indonesia. Pemutusan hubungan kerja pandemi Covid-19 ini, tidak lagi mampu
diberbagai daerah, usaha kecil dan menengah menjadi penyangga ekonomi Indonesia, akibat
sangat terdampak. Sehingga solusi paling nihilnya aktivitas ekonomi dimasyarakat”.
efektif saat ini adalah diberlakukan berbagai Peran nyata yang dilakukan pemerintah
kebijakan pemerintah yang mampu mengatasi adalah memberlakukan kebijakan new normal
kemiskinan akibat pandemi Covid-19. atau adaptasi kebiasaan baru. Kebijakan
Nyatanya realita tersebut, berbeda tersebut berorientasi untuk memproduktifkan
dengan krisis multidimensional yang melanda kembali kehidupan masyarakat. Dengan ciri
Indonesia pada tahun 1998. Pada krisis utama dioperasikannya beberapa tempat
tersebut, usaha kecil dan menengah, jelas umum, serta diperbolehkannya penduduk yang

81
berusia 45 tahun ke bawah untuk bekerja khususnya dalam membantu Indonesia
kembali, dengan memperhatikan syarat yang terbebas dari wabah tersebut.
telah ditetapkan pemerintah. Tentu dalam Currie (2020, hlm. 3-4)
melaksanakan kebijakan new normal harus mengungkapkan bahwa new normal pada
memperhatikan plotokoler kesehatan dengan dasarnya merupakan sebuah adaptasi terhadap
penuh tanggung jawab, agar pandemi Covid- realita baru. Pada konteks melakukan aktivitas
19 tidak mewabah kembali secara masif di saat pandemi Covid-19 masih membelenggu
Indonesia. kehidupan umat manusia, kebijakan new
Bukan tanpa sebab, kebijakan new normal mewajibkan untuk memberlakukan
normal merupakan pisau bermata dua, apabila protokoler kesehatan yang baik. Kebijakan
tidak dilaksanakan dengan penuh kesadaran. tersebut diberlakukan agar manusia terhindar
Kebijakan tersebut berpotensi untuk membuat dari virus tersebut. Pada kebijakan new normal,
bangsa Indonesia tetap terbelenggu oleh pemerintah perlu menjamin tersedianya sarana
pandemi Covid-19. Masyarakat tidak boleh dan prasarana kesehatan yang representatif.
acuh terhadap fenomena individu yang Zeegen, dkk (2020) memaparkan
terinfeksi pandemi Covid-19, dengan tanpa bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan
gejala (OTG). Tentu fenomena tersebut harus timbulnya kerugian pada berbagai bidang
menjadi perhatian, dengan melaksanakan kehidupan umat manusia. Tentu upaya
berbagai anjuran dari pemerintah mengenai kemanusiaan perlu menjadi prioritas utama
upaya dalam meminimalisir individu terinfeksi saat mewabahnya virus tersebut, sehingga
pandemi Covid-19. rumah sakit memberlakukan berbagai
Yuliana (2020, hlm. 189-190) kebijakan kesehatan khusus untuk
menjelaskan “ciri umum individu yang meringankan beban individu yang terinfeksi
terinfeksi oleh pandemi Covid-19 adalah: pandemi Covid-19, hasilnya banyak rumah
demam, batuk kering (minoritasnya berdahak), sakit yang menderita akibat kondisi
serta sesak nafas. Tingkat gejalanya pun keuangannya menipis. Faktanya virus tersebut
berbeda untuk setiap manusia, umumnya berhasil menghentikan berbagai aktivitas
bersifat: tidak berkomplikasi, pneumonia ekonomi masyarakat, sehingga berpotensi
ringan, serta pneumonia berat”. Susilo, dkk untuk menimbulkan kemiskinan dan
(2020, hlm. 60) mengungkapkan “pada kelaparan. Pandemi Covid-19 sangat sulit
dasarnya Covid-19 merupakan virus yang baru untuk diprediksi kapan berakhirnya karena
ditemukan, sehingga pengetahuan mengenai penyebarannya begitu cepat dalam menjangkit
pencegahan virus tersebut masih terbatas. setiap manusia, vaksinnya pun sampai saat ini
Tetapi strategi paling efektif dalam memutus masih belum ditemukan. Tidak bisa
rantai penyebaran pandemi Covid-19, adalah dimungkiri, dengan realita tersebut, membuat
dengan cara melakukan isolasi, deteksi dini, pandemi Covid-19 akan terus membelenggu
serta proteksi diri”. kehidupan umat manusia, dengan waktu yang
Diberlakukannya kebijakan new relatif lama.
normal bukanlah tanpa alasan, khususnya agar Santrock (dalam Fikron, dkk, 2017)
masyarakat bisa kembali memenuhi mengungkapkan bahwa “pada dasarnya
kebutuhannya dengan melaksanakan syarata generasi muda diartikan sebagai masa
tertentu. Sehingga menjadi upaya untuk perkembangan atau transisi dalam diri umat
meniminalisir terinfeksi dari pandemi Covid- manusia, nyatanya perkembangan tersebut
19. Tentu dalam menyukseskan implementasi dimulai sejak individu beralih dari anak kecil
kebijakan new normal, bukan hanya tanggung menjadi individu yang dewasa, yang
jawab pemerintah saja, tetapi seluruh lapisan mencakup aspek biologis, kognitif, serta
masyarakat, terlebih generasi muda. Nyatanya sosial-emosional”. Rahayu (2019, hlm. 294)
peran mereka sangatlah dibutuhkan, menegaskan “sampai saat ini, para ahli belum
memiliki kesepakatan terhadap definisi
82
generasi muda yang komprehensif, tetapi Generasi muda memiliki beberapa
apabila dipersepsikan secara sederhana, keunggulan dari generasi lainnya, keunggulan
generasi muda merupakan proses tersebut, umumnya mengarah pada sifat
pendewasaan, yang ditandai dengan kreatifitas, idealisme, serta melek terhadap
berkembangnya aspek fisik serta emosional. terknologi. Diperkuat oleh Prasetyanti (2017,
Apabila ditinjau dari Undang-Undang hlm. 52) yang menegaskan bahwa “generasi
Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, muda memiliki sifat kreatif, fleksibel, cerdas,
didefinisikan bahwa “generasi muda dan melek terhadap politik serta teknologi”.
merupakan warga negara Indonesia yang Idealnya kelebihan tersebut harus
memasuki periode penting pertumbuhan dan diberdayakan oleh generasi muda, khususnya
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) dalam upaya mengatasi berbagai dampak dari
sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Peran generasi pandemi Covid-19 dimasyarakat. Upaya
muda yang dijelaskan dalam Undang-Undang tersebut merepresentasikan bahwa ideologi
tersebut adalah “berperan aktif sebagai Pancasila masih terpatri pada generasi muda
kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen melalui kesadarannya dalam melakukan
perubahan dalam segala aspek pembangunan berbagai aktivitas positif selama pandemi
nasional”. Tentu generasi muda memiliki Covid-19, baik secara personal maupun
tanggung jawab moral yang sangat berat. komunitas, serta berkonsepkan langsung
Sehingga menjadi kewajiban bangsa maupun daring (online).
Indonesia, khususnya pemerintah serta
kesadaran generasi muda terkait, serta METODE PENELITIAN
umumnya bantuan aktif dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan
Ramdhani dan Ramdhani (2017, hlm. pendekatan kualitatif, dengan metode studi
4) mengungkapkan bahwa “implementasi dari literatur, pada dasarnya penelitian ini bertujuan
sebuah kebijakan dapat berupa yang untuk memberikan deskripsi mengenai
diharapkan (intented) maupun yang tidak pentingnya peran generasi muda dalam
diharapkan (negative effect)”. Tentu generasi menyukseskan kebijakan new normal. Tentu
muda perlu memperhatikan dampak yang tidak sebagai manusia, kita berharap pandemi
diharapkan tersebut. Lazimnya dampak tidak Covid-19 ini menghilang, sehingga
diharapkan timbul dari proses persiapan, masyarakat bisa kembali damai dan nyaman
implementasi serta pengawasan kebijakan dalam melaksanakan aktivitasnya. Nyatanya,
yang tidak mumpuni. Sehingga menjadi sampai saat ini, virus tersebut masih
penghambat kuat dalam mencapai tujuan dari membelenggu kehidupan umat manusia, yang
sebuah kebijakan. memaksa pemerintah untuk menerapkan
Kesadaran dan kesukarelaan generasi kebijakan new normal, penting dalam
muda untuk melaksanakan tanggung jawabnya melaksanakan penelitian ini, sebagai pijakan
pada pandemi Covid-19 ini, nyatanya bisa akademik bagi generasi muda dalam
dilakukan dengan berbagai konsep. Tentu menyukseskan era new normal, sehingga tidak
kemajuan teknologi sangat membantu generasi menjadi pisau bermata dua, karena berpotensi
muda dalam melaksanakan berbagai program untuk memasifkan kembali penyebaran Covid-
kemanusiaan sebagai output moralitasnya. 19 di Indonesia. Proses analisis data dalam
Boleh jadi bentuk program tersebut bersifat penelitian ini menggunakan teknik dari Miles
langsung, maupun bersifat daring (online). dan Huberman (dalam Wibowo dan Wahono,
Tetapi dalam melaksanakan program 2017, hlm. 197) yang meliputi reduksi data,
kemanusiaan yang bersifat langsung pada display data, verifikasi serta penarikan
masa pandemi Covid-19, alangkah kesimpulan.
bijaksananya apabila tidak membuat
kerumunan massa (bersifat simbolis), serta
memperhatikan plotokoler kesehatan.
83
PEMBAHASAN menjadi kekuatan politik yang strategis, guna
1. Bagaimana Implementasi Secara mewujudkan tujuan dari kebijakan tersebut.
Langsung Peran Generasi Muda Dalam Dengan realita kondisi yang tidak seperti
Menyukseskan Era New Normal? biasanya, tentu perlunya adaptasi dalam
Idealnya dalam melaksanakan menginmplementasikan perannya tersebut,
implementasi langsung peran generasi muda dengan upaya melindungi diri agar terhindar
dalam menyukseskan era new normal, tentu dari Covid-19. Ada pun strategi serta upaya
generasi muda perlu dibekali pengetahuan dalam mengimplementasikan peran generasi
mumpuni mengenai pandemi Covid-19. Tidak muda secara langsung, baik yang bersifat
bisa dimungkiri bahwa melakukan peran kelompok atau komunitas, maupun secara
langsung tersebut, akan memperbesar individu individu atau personal, adalah sebagai berikut:
sebagai generasi muda terkait, untuk terinfeksi 1) Secara Berkelompok atau Komunitas
pandemi Covid-19 apabila tidak melaksanakan Peran yang dilakukan secara
plotokoler kesehatan, sesuai dengan yang berkelompok atau komunitas, memang lebih
ditetapkan oleh pemerintah. Nyatanya generasi berdampak besar, karena pada hakikatnya
muda yang rela berkorban tersebut, telah bersifat untuk mengorganisir massa. Faktanya
melambangkan kepahlawanan, yang bersedia bangsa Indonesia, sejak dulu, selalu berhasil
untuk berkorban demi bangsa dan negara. mengatasi berbagai kendala yang terjadi, selain
Diperkuat Luntungan dan Siwu (2019) yang berkat kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, juga
menegaskan bahwa “pengabdian yang karena adanya semangat serta perjuangan yang
dilakukan oleh generasi muda termasuk pada bersifat kolektif dan kolegial. Mu’id dan Shofa
upaya bela negara, karena berusaha untuk (2016, hlm. 35) mengungkapkan bahwa
mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi “semangat persatuan atau kolektifitas,
dimasyarakat”. merupakan modal sosial dalam mewujudkan
Kreatifas, kesadaran serta tanggung kehidupan masyarakat yang adil dan makmur,
jawab menjadi kunci bagi generasi muda untuk semangat tersebut juga merupakan kunci
melaksanakan keterlibatannya dalam dalam mengatasi berbagai problematika yang
menyukseskan era new normal tersebut. Tentu terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia”.
terdapat berbagai strategi serta upaya yang bisa Secara teknis, peran yang bisa dilakukan oleh
diimplementasikan oleh generasi muda, baik generasi muda secara berkelompok atau
bersifat kelompok atau komunitas, maupun komunitas, adalah sebagai berikut:
bersifat individu. Penting dalam mengamalkan a) Melakukan Sosialisasi mengenai Tata
pengabdian generasi muda tersebut, Cara Beraktivitas pada Era New
minimalnya sebagai kekuatan moral Normal, serta Sosialisasi mengenai
masyarakat serta menjadi penyambung lidah Bahayanya Pandemi Covid-19.
rakyat. Terlepas dari besar atau kecilnya Dalam upaya menyukseskan
implikasi atas peran atau keterlibatan generasi kebijakan new normal, tentu upaya
muda tersebut, yang penting mereka telah paling efektifnya adalah memberikan
memiliki semangat moralitas untuk berkorban pengetahuan mumpuni kepada
demi kepentingan umum. masyarakat mengenai tata cara
Handitya (2019, hlm. 14) melakukan aktivitas pada era new
mengungkapkan bahwa “keberadaan generasi normal. Upaya memberikan
muda sangat penting bagi keberlangsungan pengetahuan tersebut, nyatanya akan
hidup sebuah bangsa, selain sebagai calon berjalan lancar apabila melalui proses
pemimpin pada masa yang akan datang, sosialisasi yang khususnya dilakukan
generasi muda memiliki fungsi sebagai oleh generasi muda. Sehingga
kekuatan moral serta agen perubahan sosial”. masyarakat akan memiliki
Dalam konteks diberlakukannya kebijakan pengetahuan mumpuni mengenai tata
new normal, tentu generasi muda perlu cara hidup pada era new normal, yang
84
secara langsung maupun tidak mempersiapkan logistik untuk
langsung akan memutus rantai membuat spot cuci tangan bagi
penyebaran Covid-19. Penting dalam masyarakat, tentunya bisa bekerja sama
melakukan proses sosialisasi tersebut, dengan instansi kesehatan atau SKPD
agar mereka, khususnya yang terkait di daerahnya masing-masing.
terdampak pandemi Covid-19, bisa d) Membuat Posko Mandiri Pengaduan
memenuhi kebutuhan hidupnya, guna Masyarakat.
terhindar dari kelaparan dan ketakutan Keberadaan posko mandiri
akibat wabah Covid-19. pengaduan masyarakat sangatlah
b) Berinisiatif untuk Mengumpulkan dan penting, baik dalam menyukseskan era
Mendistribusikan Bantuan Sosial new normal, maupun untuk tanggap
(Bansos). Covid-19. Posko mandiri tersebut bisa
Bukan rahasia umum, pandemi dibuat oleh generasi muda dengan
Covid-19 mengakibatkan pekerja mengoptimalkan berbagai sumber daya
harian, buruh lepas, pedagang kecil yang ada, upaya dalam membuat posko
menengah, turut terkena imbasnya. yang dimaksud pun, bisa berkolaborasi
Sehingga mereka dihadapkan pada dengan pihak BPBD atau pihak terkait
situasi kemiskinan serta kelaparan. lainnya. Idealnya pada posko mandiri
Tentu strategi generasi muda dalam tersebut, terdapat infografis mengenai
mengumpulkan dan mendistribusikan tata cara masyarakat untuk berperilaku
bantuan sosial, berupa bahan pada era new normal, serta menjadi
kebutuhan pokok, yang sifatnya adil salah satu posko pengaduan yang
dan menyeluruh, akan meringankan berkaitan dengan pandemi Covid-19.
beban mereka. Penting hal tersebut Posko mandiri tersebut juga menjadi
untuk dilakukan, selain sebagai pusat kelompok atau komunitas
investasi agama dan sosial, tentu upaya generasi muda dalam melaksanakan
tersebut melatih moralitas serta sifat proses komunikasi dan koordinasi, hal
kesukarelaan generasi muda untuk tersebut sangat penting untuk
mengabdi pada upaya kemanusiaan. dilakukan, agar tujuan dari program
c) Membuat Spot atau Tempat bagi kerja kelompok atau komunitas
Masyarakat untuk Mencuci Tangan generasi muda terkait, bisa tercapai
Realitanya, sampai saat ini sesuai dengan yang diharapkan.
vaksin Covid-19 belum bisa 2) Secara Individu atau Personal
diselesaikan, sehingga strategi serta Pandemi Covid-19 mengakibatkan
upaya paling efektif dalam timbulnya berbagai permasalahan yang
memproteksi diri adalah melakukan kompleks dalam kehidupan masyarakat,
isolasi, menggunakan masker serta kebijakan new normal pun diberlakukan agar
mencuci tangan. Faktanya generasi masyarakat bisa kembali untuk memenuhi
muda bisa membuat spot atau tempat kebutuhan hidupnya, tetapi memperhatikan
yang bisa digunakan oleh masyarakat protokoler kesehatan yang berlaku, sehingga
umum untuk mencuci tangan. Tentu aktivitas tersebut tidak menjadi pisau bermata
apabila setiap kelompok atau dua. Nyatanya upaya penanggulangan
komunitas generasi muda yang permasalahan yang bersifat kompleks tersebut,
diwakili oleh karang taruna desa, tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah,
memiliki kesadaran untuk mencoba tetapi juga individu sebagai generasi muda,
program tersebut, akan meminimalisir yang perlu memiliki kesadaran serta
penyebaran pandemi Covid-19. kesukarelaan dalam mengaplikasikan
Generasi muda yang diorganisir oleh perannya sesuai dengan kapasitas masing-
kelompok atau komunitasnya, dalam masing. Londa (dalam Novitasari dan Susanto,
85
2019, hlm. 25) menjelaskan bahwa “generasi dilakukan secara sadar dan sukarela,
muda memiliki peran vital dalam upaya demi memutus rantai penyebaran
membangun bangsa yang beradab, oleh sebab Covid-19 yang saat ini membelenggu
itu, mereka perlu peka terhadap berbagai kehidupan umat manusia.
permasalahan sosial, serta memiliki kesadaran c) Melakukan Donasi.
dalam menyelesaikan masalah tersebut”. Pandemi Covid-19
Upaya generasi muda dalam meringankan mengakibatkan timbulnya kemiskinan
beban masyarakat akibat pandemi Covid-19 serta kelaparan pada masyarakat
pun, bisa dilakukan secara individu atau Indonesia. Tentu salah satu upaya yang
personal, yaitu sebagai berikut: bersifat sementara, tetapi efektif adalah
a) Memiliki Kesadaran untuk Mematuhi melakukan donasi. Individu sebagai
Tata Cara dalam Berperilaku pada Era generasi muda, tentu bisa berpartisipasi
New Normal. pada program donasi tersebut, dengan
Faktanya dalam menyukseskan catatan melakukan donasinya pada
era new normal, upaya terpenting yang lembaga yang kita percaya, ada pun
bisa dilakukan individu sebagai nominalnya sesuai dengan kehendak
generasi muda, adalah memiliki masing-masing, yang penting bersifat
kesasadaran untuk mematuhi berbagai sadar serta ikhlas. Hasil dari donasi
anjuran pemerintah, khususnya tersebut, minimalnya bisa meringankan
plotokoler kesehatan. Upaya tersebut masyarakat yang terdampak akibat
penting dilakukan, selain demi pandemi Covid-19.
keselamatan pribadi juga demi
keselamatan orang lain, karena
generasi muda tidak boleh acuh d) Menjadi Relawan Penanggulangan
terhadap fenomena OTG (orang tanpa Pandemi Covid-19.
gejala), yang terinfeksi Covid-19. Menjadi relawan
Dengan mematuhi plotokoler penganggulangan wabah Covid-19,
kesahatan, secara tidak langsung, tentu bukanlah pekerjaan yang mudah,
individu tersebut telah berkontrubusi selain menyita waktu yang begitu lama,
pada kepentingan umum. Tentu juga harus memiliki kesiapan mental
kesadaran tersebut merepresentasikan yang mumpuni. Tidak bisa dimungkiri
individu sebagai generasi muda pekerjaan mulia tersebut, sangat
Indonesia yang Pancasilais. berhubungan terhadap keselamatan
b) Berhenti untuk Melakukan nyawa individu sebagai generasi muda.
Perkumpulan yang Tidak Perlu. Tetapi banyak manfaat positif yang
Penting untuk dipahami akan didapatkan oleh individu sebagai
bersama, pada realitanya pandemi relawan tersebut, seperti pahala yang
Covid-19 menginfeksi setiap manusia, berlipat ganda, pengalaman yang tidak
dengan begitu cepat. Sehingga salah terlupakan, koneksi yang luas, serta
satu strategi efektif dalam yang lainnya. Menjadi relawan
menyelamatkan atau melindungi diri penaggulangan pandemi Covid-19,
dari virus tersebut adalah melakukan individu harus siap dengan berbagai
isolasi diri, atau sementara berhenti konsekuensi, sehingga penting untuk
dalam melakukan perkumpulan atau memiliki kompetensi, agar
ikut dalam keramaian yang tidak perlu. meminimalisir timbulnya dampak yang
Tentu hal tersebut bisa dibilang berat tidak diinginkan.
untuk diterima, karena pada hakikatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa orang
lain. Tetapi upaya tersebut perlu
86
2. Bagaimana Implementasi Secara Daring khususnya pada fenomena kemajuan teknologi
(Online) Peran Generasi Muda Dalam informasi dan komunikasi. Diperkuat oleh Sari
Menyukseskan Era New Normal? (2019, hlm. 30) yang mengungkapkan bahwa
Faktanya proses implementasi secara “generasi muda memiliki kedekatan dengan
daring (online) memiliki tingkat keamanan dunia digital, tentu fenomena tersebut menjadi
yang lebih tinggi, daripada implementasi peran bukti generasi muda sangat adaptif terhadap
generasi muda secara langsung. Tetapi realita kemajuan teknologi, tetapi generasi muda
ketersediaan teknologi informasi dan dalam memanfaatkan keberadaan teknologi
komunikasi serta tingkat melek generasi tua tersebut, harus sebijaksana mungkin, agar
dan masyarakat pedesaan terhadap berdampak positif”. Tentu generasi muda perlu
penggunaannya, masih menjadi problematika memiliki pandangan bahwa keberadaan
bangsa Indonesia. Keberadaan teknologi teknologi sangat strategis digunakan oleh
sangat penting bagi kemajuan bangsa, generasi muda, dalam upaya menyukseskan
sehingga perlu dioptimalkan serta digunakan kebijakan new normal. Ada pun strategi serta
secara bijaksana, khususnya pada fenomena upaya dalam menyukseskan era new normal
mewabahnya Covid-19, sehingga secara daring (online), baik bersifat kelompok
mengakibatkan meningkatnya penggunaan atau komunitas, maupun bersifat individu atau
teknologi yang sifatnya mengakomodir personal, adalah sebagai berikut:
pertemuan daring (online). Setiawan (2018, 1) Secara Berkelompok atau Komunitas
hlm. 72) mengungkapkan bahwa “keberadaan Kelompok atau komunitas generasi
teknologi bisa berdampak positif apabila muda yang kreatif serta bermoral, pasti
masyarakat menggunakannya secara mengoptimalkan kemajuan teknologi untuk
bijaksana, karena sifatnya yang cepat, konstan upaya kemanusiaan. Dalam konteks
dan adaptif, teknologi mampu mempermudah menyukseskan era new normal, generasi muda
berbagai permasalahan umat manusia”. yang diorganisir oleh kelompok atau
Pandemi Covid-19 memberikan komunitasnya, perlu memanfaatkan teknologi
pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, informasi dan komunikasi dalam mendukung
selain perlu mempersiapan ketahanan pada kebijakan pemerintah tersebut, selain lebih
bidang kesehatan yang mumpuni, juga perlu efisien, juga lebih menjamin keamanan
memperbaiki kualitas sarana dan prasarana generasi muda dari infeksi Covid-19.
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan Khodijah dan Nurizzati (2018, hlm. 162)
komunikasi di Indonesia. Tidak bisa mengungkapkan bahwa “teknologi bersifat
dimungkiri eksistensi dari teknologi informasi cepat dan efisien, dengan realita tersebut, kita
dan komunikasi menjadi sangat penting, bisa dalam mengakses berbagai informasi,
karena mewabahnya virus tersebut. Faktanya serta memanfaatkan keberadaannya untuk
begitu banyak aktivitas rutin masyarakat menyediakan informasi komprehensif yang
Indonesia yang dilakukan secara daring bermanfaat bagi masyarakat”. Secara teknis,
(online), guna memutus rantai penyebaran peran yang bisa dilakukan oleh generasi muda,
pandemi Covid-19. Sehingga tidak bisa kita secara berkelompok atau komunitas, adalah
bayangkan, bagaimana aktivitas umat manusia sebagai berikut:
saat mewabahnya Covid-19 yang tanpa diiringi a) Membuat Seminar Daring (Online)
oleh keberadaaan teknologi yang maju, tentu mengenai Era New Normal
akan ditemukan berbagai hambatan, maka Pentingnya membuat seminar
idealnya keberadaaan teknologi informasi dan daring (online) oleh generasi muda
komunikasi di Indonesia saat ini, perlu yang diorganisir oleh kelompok atau
dioptimalkan oleh generasi muda dalam upaya komunitasnya, sebagai upaya
pengabdian dan kemanusiaan. meningkatkan pemahaman masyarakat
Generasi muda merupakan generasi mengenai era new normal, selain lebih
yang melek terhadap perkembangan zaman, efektif karena bisa mengumpulkan
87
massa yang banyak, juga lebih efisien mengenai kebijakan new normal. Tentu
karena tidak perlu menggunakan waktu generasi muda yang diorganisir oleh
yang lama. Idealnya dalam seminar kelompok atau komunitas tersebut
tersebut dijelaskan mengenai substansi perlu memiliki pandangan, bahwa
kebijakan new normal, serta tata cara infografislah yang paling cocok untuk
berperilaku pada era new normal atau dipublikasikan, karena sifatnya yang
adaptasi kebiasaan baru tersebut. mudah untuk dipahami serta memuat
Sehingga masyarakat bisa menaati berbagai informasi. Pada infografis
berbagai aturan dalam beraktivitas tersebut, idealnya perlu memuat tata
pada era new normal, karena demi cara beraktivitas pada era new normal,
keselamatan mereka sendiri. agar tidak terinfeksi oleh pandemi
Masyarakat yang telah dibekali Covid-19. Bukan tanpa sebab,
pengetahuan komprehensif mengenai pengetahuan serta kesadaran
era new normal, tentu akan masyarakat akan bahayanya virus
meminimalisir rantai penyebaran tersebut, masih menjadi faktor kuat
pandemi Covid-19. terbelenggunya Indonesia oleh
b) Melakukan Penggalangan Dana Online pandemi Covid-19.
Bukan rahasia umum, bahwa d) Melakukan Pelatihan Online
orientasi dari penggalanggan dana Pemanfaatan Teknologi dalam
online adalah pemenuhan kebutuhan Menyukseskan Era New Normal.
hidup masyarakat yang terdampak Tidak bisa dimungkiri, berbagai
pandemi Covid-19. Tentu hasil dari keuntungan bisa didapatkan, apabila
penggalangan dana online sifatnya memanfaatkan teknologi secara
hanya sementara, tetapi minimalnya bijaksana, termasuk pada upaya
mampu meringankan beban menyukseskan era new normal,
masyarakat yang hilang mata sehingga pelatihan online pun bisa
pencahariannya. Generasi muda yang diinisiatifkan oleh generasi muda yang
terorganisir melalui organisasi atau diorganisir oleh kelompok atau
komunitas, perlu memanfaatkan media komunitasnya. Berbeda dengan
sosialnya dalam melalukan seminar online, pelatihan online
penggalangan dana online, selain sifatnya lebih mendalam, juga tidak
sebagai bentuk ibadah serta investasi menutup kemungkinan hasilnya
sosial, juga sebagai bentuk berbasis pada produk yang bernilai
pemanfaatan teknologi secara ekonomis. Pelatihan tersebut memiliki
bijaksana, agar bermanfaat positif. orientasi, minimalnya pada penguasaan
Terlepas dari berapa pun hasil yang teknologi bagi masyarakat yang belum
didapatkan, yang penting generasi melek terhadap teknologi, serta lebih
muda telah memiliki kesadaran serta lanjutnya pada upaya menciptakan
pengalaman dalam mengabdi pada wirausahawan baru yang melakukan
upaya kemanusiaan. pemasarannya berbasis online.
c) Mempublikasikan Infografis pada Sehingga kebijakan new normal tidak
Berbagai Media Representatif Milik menjadi penghambat bagi masyarakat
Kelompok atau Komunitas Mengenai kecil untuk mencari nafkah. Tentu
Era New Normal. dalam melaksanakan pelatihan online
Idealnya keberadaan media tersebut, perlu bekerja sama dengan
online atau sosial milik kelompok atau pihak yang berkompeten.
komunitas perlu dimanfaatkan sebaik 2) Secara Individu atau Personal.
mungkin dalam memberikan informasi Tidak bisa dimungkiri, generasi muda
yang komprehensif bagi masyarakat begitu melek terhadap kemajuan teknologi
88
informasi dan komunikasi. Tentu realita b) Melakukan Penggalangan Dana Online
tersebut, membuktikan bahwa bangsa atau Donasi Online.
Indonesia, tidak bisa menolak sebuah Kemiskinan, kelaparan, serta
perubahan yang mengarah pada modernisasi, hilangnya mata pencaharian, menjadi
lazimnya perubahan tersebut perlu problematika serius akibat
dimanfaatkan secara optimal, baik untuk mewabahnya Covid-19. Penggalangan
mempermudah kehidupan masyarakat, dana online atau donasi online,
maupun untuk meningkatkan taraf hidup merupakan upaya untuk memberikan
masyarakatnya. Saputri (2016, hlm. 49) bantuan langsung kepada masyarakat
mengungkapkan bahwa “keberadaan teknologi yang terdampak, outputnya baik
sangat penting bagi keberlangsungan hidup berbentuk uang tunai, maupun
umat manusia, sifatnya yang berkembang berbentuk bahan-bahan pokok. Pada
cepat, membuat manusia untuk terus realitanya melakukan inisiatif berupa
beradaptasi dalam menghadapi realita tersebut, penggalangan dana online, akan lebih
agar teknologi memiliki nilai kebermanfaatan sulit, apabila seorang individu sebagai
yang nyata bagi manusia”. Secara teknis, peran generasi muda tersebut bukan menjadi
yang bisa dilakukan individu atau personal bagian influencer, atau orang terkenal.
sebagai generasi muda dalam menyukseskan Sehingga upaya yang paling mudah
era new normal, yaitu sebagai berikut: serta efisien adalah melakukan donasi
a) Mempublikasikan pada Berbagai online pada tempat terpercaya, tentu
Media Pribadi yang Representatif donasi tersebut akan menjadi pahala
Informasi Mengenai Era New Normal. serta menjadi investasi sosial individu
Bukan rahasia umum, sebagai generasi muda.
fenomena kemajuan teknologi c) Belajar Menulis di Media Online untuk
informasi dan komunikasi, sangat Mengajak Masyarakat Menaati
digemari oleh generasi muda. Lumrah Plotokoler Kesehatan pada Era New
apabila kita dihadapkan pada realita, Normal.
bahwa begitu susahnya untuk Penting dalam melakukan
menemukan individu sebagai generasi berbagai upaya mengajak masyarakat
muda yang tidak melek terhadap untuk menaati plotokoler kesehatan
teknologi, atau tidak memiliki akun pada era new normal. Hal tersebut
media online. Idealnya minat individu dilakukan agar tidak lebih memasifkan
sebagai generasi muda tersebut perlu penyebaran pandemi Covid-19 di
diberdayakan, agar menimbulkan Indonesia, salah satunya upayanya
dampak positif. Dalam konteks adalah menulis di media online.
menyukseskan era new normal, Faktanya banyak manfaat positif yang
individu sebagai generasi muda yang bisa didapatkan apabila individu
baik, tentu perlu terlibat, minimalnya sebagai generasi muda, mulai belajar
dengan melakukan publikasi pada untuk menulis, selain menjadi investasi
media online yang dimilikinya, akademik, juga berpotensi untuk
mengenai informasi komprehensif menjadi sumber pendapatan tambahan.
serta urgensi dari kebijakan new Terlebih timbulnya rasa bangga, karena
normal, termasuk tata cara beraktvitas tulisannya diakui oleh masyarakat,
yang baik pada era new normal dalam konteks mengajak masyarakat
tersebut, dengan orientasi memberikan untuk mengikuti tata cara berperilaku
pemahaman yang baik kepada pada era new normal, tentu tulisannya
masyarakat, agar terhindar dari perlu mendeskripsikan rasionalisasi
pandemi Covid-19. logis mengenai urgensi mematuhi
ketentuan tersebut.
89
d) Bijak Bermedia Sosial berbagai aktivitas positif selama pandemi
Faktanya pandemi Covid-19 Covid-19, baik secara personal maupun
menjadi bahan dalam melakukan komunitas, serta berkonsepkan langsung
serangan politik, tentu fenomena ujaran maupun daring (online).
kebencian serta berita bohong tidak Tidak bisa dimungkiri, dalam
dapat dihindari, sehingga realita melaksanakan implementasi secara langsung
tersebut perlu disikapi secara bijaksana peran generasi muda dalam menyukseskan era
oleh individu sebagai generasi muda new normal, tentu generasi muda perlu
yang baik, dengan minimalnya bijak dibekali pengetahuan mumpuni mengenai
dalam bermedia sosial. Idealnya pandemi Covid-19. Tidak bisa dimungkiri
individu sebagai generasi muda perlu bahwa melakukan peran langsung tersebut,
memiliki pandangan dalam akan memperbesar individu sebagai generasi
menggunakan media sosialnya untuk muda terkait, untuk terinfeksi pandemi Covid-
mengatasi berbagai isu tidak jelas saat 19 apabila tidak melaksanakan plotokoler
mewabahnya Covid-19. Pada kesehatan, sesuai dengan yang ditetapkan oleh
hakikatnya pandemi Covid-19 pemerintah. Nyatanya generasi muda yang rela
merupakan problematika kemanusiaan, berkorban tersebut, telah melambangkan
bukan digunakan sebagai isu politik, kepahlawanan, yang bersedia untuk berkorban
sehingga tidak perlu untuk dipolitisasi. demi bangsa dan negara. Secara teknis, peran
Peran individu sebagai generasi muda langsung yang bisa dilakukan generasi muda
dalam fenomena tersebut adalah dalam menyukseskan era new normal, adalah
memberikan berbagai indormasi yang sebagai berikut: a) berkelompok atau
valid dan komprehensif, agar tidak berkomunitas: melakukan sosialisasi,
terjadi kesesatan dalam data dan mengumpulan bansos, membuat spot cuci
informasi. tangan, serta membuat posko mandiri, b)
individu atau personal: memiliki kesadaran,
KESIMPULAN menghindari perkumpulan dan kerumunan,
Dalam menyukseskan era new normal, melakukan donasi, serta menjadi relawan
tentu perlu keterliatan aktif generasi muda, penanggulangan Covid-19.
tetapi dalam melakukan keterlibatan tersebut, Berbeda dengan yang berkonsepkan
tentu generasi muda perlu dibekali langsung, proses implementasi secara daring
pengetahuan mumpuni, minimalnya mengenai (online) memiliki tingkat keamanan yang lebih
literatur ringkas mengenai pandemi Covid-19, baik, daripada implementasi secara langsung.
serta gelajanya. Pada dasarnya dengan dibekali Tetapi realita ketersediaan teknologi informasi
hal tersebut, generasi muda mampu untuk dan komunikasi serta tingkat melek generasi
memproteksi dirinya, bahkan melakukan tua dan masyarakat pedesaan terhadap
sosialisasi yang sesuai plotokoler kesehatan, penggunaannya, masih menjadi problematika
terhadap masyarakat. Nyatanya Generasi bangsa Indonesia. Keberadaan teknologi
muda memiliki beberapa keunggulan dari sangat penting bagi kemajuan bangsa,
generasi lainnya, keunggulan tersebut, sehingga perlu dioptimalkan serta digunakan
umumnya mengarah pada sifat kreatifitas, secara bijaksana, khususnya pada fenomena
idealisme, serta melek terhadap terknologi, mewabahnya Covid-19, sehingga
sehingga kelebihan tersebut harus mengakibatkan meningkatnya penggunaan
diberdayakan oleh generasi muda, khususnya teknologi yang sifatnya mengakomodir
dalam upaya mengatasi berbagai dampak dari pertemuan daring (online). Ada pun peran
pandemi Covid-19 dimasyarakat. Faktanya hal yang bisa dilakukan generasi muda dalam
tersebut merepresentasikan bahwa ideologi menyukseskan era new normal, secara daring
Pancasila masih terpatri pada generasi muda, (online), adalah sebagai berikut: a)
melalui kesadarannya dalam melakukan berkelompok atau komunitas: membuat
90
seminar online, melakukan penggalangan dalam Pembangunan Desa Bening.
dana, mempublikasikan infografis, serta Penamas Adi Buana. 2 (1). Hlm. 25-28.
melakukan pelatihan online, b) individu atau Prasetyanti, R. (2017). Generasi Millennial dan
personal: mempublikasikan informasi Inovasi Jejaring Demokrasi Teman
komprehensif pada akun media sosial pribadi, Ahok. Jurnal Polinter Prodi Ilmu
melakukan donasi, menulis di media online, Politik FISIP UTA’45 Jakarta. 3 (1).
serta bijak bermedia sosial. Hlm. 44-52.
Rahayu, M. S. (2019). Strategi Membangun
DAFTAR PUSTAKA Karakter Generasi Muda yang Beretika
Asmini. Sutama, I. N. Haryadi, W. & Pancasila dalam Kebhinekaan dalam
Rachman, R. (2020). Manajemen Perspektif Keutuhan Negara Kesatuan
Business Cycle sebagai Basis Peluang Repiblik Indonesia. Jurnal Pendidikan.
Usaha Pasca Covid-19: Suatu Strategi 28 (3). Hlm. 289-304.
Pemulihan Ekonomi Masyarakat. Ramdhani, A. & Ramdhani, M. A. (2017).
Indonesian Journal of Social Sciences Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan
and Humanities. 1 (2). Hlm. 121-129. Publik. Jurnal Publik. 11 (1). Hlm. 1-
Currie, G. (2020). A Lens on the Post- 12.
COVID19 “New Normal” for Imaging Saputri, O.C. (2016). Peran Faktor Pelatihan
Departments. Journal of Medical Sumber Daya Manusia terhadap
Imaging and Radiation Science. Doi: Pengelolaan Sistem Informasi
10.1016/j.jmir.2020.06.004 Akademik pada Sekolah K di Kota
Fikron, A. Suntoro, I. & Nurmalisa, Y. (2017). Malang. Jurnal Manajerial. 3 (1). Hlm.
Sikap Generasi Muda Terhadap 49-58.
Pelestarian Adat Perkawinan Lampung Sari, S. (2019). Literasi Media pada Generasi
Pesisir. Jurnal Kultur Demokrasi. 5 (2). Milenial di Era Digital. Jurnal
Handitya, B. (2019). Menyemai Nilai Professional FIS UNIVED. 6 (2). Hlm.
Pancasila Pada Generasi Muda 30-41.
Cendekia. Adil Indonesia Jurnal. 2 (1). Setiawan, D. (2018). Dampak Perkembangan
Hlm. 13-23. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Khodijah, S. & Nurizzati, Y. (2018). Dampak terhadap Budaya. Jurnal Simbolika:
Penggunaan Teknologi Informasi dan Research and Learning in
Komunikasi terhadap Perilaku Sosial Communication Study. 4 (1). Hlm. 62-
Siswa di MAN 2 Kuningan. Jurnal 72.
Edueksos. 7 (2). Hlm. 161-176. Susilo, A. Rumede, C. M. Pitoto, C. W.
Luntungan, A. Y. & Siwu, H. F. D. (2019). Santoso, W. D. Yulianti, M.
Program Pengabdian Kelompok Herikurniawan. Sinto, R. Singh, G.
Pemuda Desa tentang Pendidikan Bela Nainggolan, L. Nelwan, E. J. Chen, L.
Negara di Desa Toure Kecamatan K. Widhani, A. Wijaya, E. Wicaksana,
Tompaso Baratkabupaten Minahasa B. Maksum, M. Annisa, F. Jasirwan, C.
Propinsi Sulawesi Utara. Acta Diurna O. & Yunihastuti, E. (2020).
Komunikasi. 1 (3). Coronavirus Diseases 2019: Tinjauan
Mu’id, A. & Shofa, A. (2016). Memaknai Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Kembali Multikulturalisme Indonesia dalam Indonesia. 2 (1). Hlm. 45-67.
dalam Bingkai Pancasila. JPK: Jurnal Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Pancasila dan Kewarganegaraan. 1 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
(1). Hlm. 34-41. Wibowo, A. P. & Wahono, M. (2017).
Novitasari, T. & Susanto, F. (2019). Bentuk Pendidikan Kewarganegaraan: usaha
Kreativitas Pemuda Karang Taruna konkret untuk memperkuat

91
multikulturalisme di Indonesia. Jurnal
Civicus. 14 (2). Hlm. 198-202.
Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases;
Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness
and Healthy Magazine. 2 (1). Hlm.
187-192.
Zeegen, E. N., Yates, A. J. & Jevsevar, D. S.
(2020). After the COVID-19
Pandemic: Returning to Normalcy or
Returning to a New Normal. The
Journal of
Arthroplasty. Doi:10.1016/j.arth.2020.
04.040.

92

Anda mungkin juga menyukai