Anda di halaman 1dari 4

AKIBAT PANDEMI COVID-19 SECARA UMUM BAGI MANUSIA

TERHADAP KETAHANAN NASIONAL

PENDAHULUAN
Dalam upaya mencapai tujuannya, bangsa Indonesia senantiasa dihadapkan
pada berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari
dalam maupun dari luar negeri, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara. Untuk
itu diperlukan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam aspek serta dimensi kehidupan nasional
yang disebut ketahanan nasional. Ketahanan nasional perlu ditingkatkan dan
dipupuk serta dibina terus menerus berdasarkan wawasan nusantara, melalui upaya
pembangunan nasional di segenap aspek dan dimensi kehidupan, secara implisit
ketahanan nasional mengandung konsepsi tentang pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan serta keamanan dalam segala aspek juga dimensi
kehidupan nasional berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bangsa
Indonesia selalu dan secara terus menerus mengadakan interaksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan dalam negeri maupun lingkungan luar negeri.
Dalam proses interaksi tersebut timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif
maupun negatif berupa tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG) baik
langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh bagi kehidupan nasional
bangsa dan negara. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasionalnya, bangsa
Indonesia memerlukan konsepsi pengembangan kemampuan dan kekuatan
nasional untuk menghadapi TAHG tersebut. Pengembangan kemampuan dan
kekuatan secara konseptual dalam bentuk Konsepsi Ketahanan Nasional yang
merupakan sisi lain dari hakikat Ketahanan Nasional, terutama dalam menghadapi
berbagai perubahan dan perkembangan kehidupan di masa depan.
Ketahanan Nasional merupakan salah satu faktor dalam kehidupan Nasional
yang mana mampu dalam menghadapi dan mengatasi segala problema atau
gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam masa pandemi saat ini Ketahanan Nasional sangat lah diuji
khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan. Ketahanan ekonomi merupakan faktor
pendukung ketahanan Nasional dimana sektor ekonomi selalu menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

PEMBAHASAN
Pertahanan negara tidak lepas dari spektrum ancaman baik militer maupun
nirmiliter yang dihadapi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Senada
dengan hal tersebut ketahanan nasional dimaknai sebagai daya tahan bangsa dan
negara dalam menghadapi tantangan multidimensional dalam agenda kepentingan
nasionalnya. Secara umum terdapat delapan elemen yang mendukung tercapainya
ketahanan nasional Indonesia dalam deskripsi dari Astagatra Ketahanan Nasional
yakni meliputi aspek geografis, kekayaan alam, demografis, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan. Ketahanan nasional Indonesia
mengalami tantangan baik internal maupun eksternal, tantangan saat ini adalah
pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19). Secara global Covid-19 merenggut
hampir 700.000 ribu korban jiwa, di tingkat nasional sendiri Covid-19 hampir
mencapai angka 5.000 jiwa, dengan perkiraan kerugian ekonomi mencapai 316
triliun rupiah. Sementara di sisi lain, Covid-19 tidak hanya memunculkan ancaman
kesehatan masyarakat dan ekonomi, namun juga ketahanan pangan. Indonesia
yang memiliki ketergantungan impor bahan pangan kini semakin mengarah kepada
kelangkaan pangan akibat terhentinya aktivitas ekonomi secara masif maupun aksi
penimbunan bahan pangan. Berdasar pada konteks di atas, tulisan ini mengulas
bagaimana pandemi mencetuskan ancaman kelangkaan pangan bagi Indonesia
dalam arti sempit, dan tantangan tercapainya ketahanan nasional dalam arti luas.
Dalam masa pandemi saat ini Ketahanan Nasional sangat lah diuji khususnya
di bidang ekonomi dan kesehatan. Ketahanan ekonomi merupakan faktor
pendukung ketahanan Nasional dimana sektor ekonomi selalu menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam masa
pandemi saat ini Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak dapat dilepaskan dari
terdampaknya pandemi covid-19. Usaha Kecil Menengah (UKM) haruslah dapat
bertahan di masa pandemi saat ini yang mana dituntun harus mempunyai inovasi
lebih untuk meningkatkan daya jual ke masyarakat dengan tetap terus mematuhi
protokol kesehatan. Dunia Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak
oleh situasi akibat pandemi covid-19. Mulai Pendidikan dasar hingga level perguruan
tinggi dituntut beradaptasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi
internet. PKPM merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat mata kuliah
sekaligus sarana pengembangan ide kreatif dalam pemanfaatan teknologi informasi
guna meningkatkan ketahanan masyarakat. PKPM ini biasanya dilakukan dengan
berkelompok, namun dikarenakan terjadinya pandemi covid-19, PKPM dilakukan
secara individu didaerah masing-masing. Tujuan 2 diadakannya PKPM IIB
Darmajaya adalah untuk mengembangkan jiwa kreatif, menerapkan teknologi
informasi bagi UKM tersebut, sekaligus membantu pemerintah dalam
mensosialisasikan tentang pencegahan covid19.
Tersebarnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah memberikan
pengaruh pada kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia dan
ketahanan nasional. Hal ini sudah ditanggapi oleh World Health Organization (WHO)
dengan menetapkan status pandemi global pada Covid-19 mengingat dampak
negatif yang menyerang banyak negara di dunia. Metode penelitian kualitatif
digunakan guna mendapatkan informasi dari narasumber terkait bahwa, dengan
kebijakan yang ada, pemerintah Indonesia telah menjalankan berbagai upaya dalam
rangka deteksi, pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini. Beberapa di
antaranya adalah adanya Keppres No. 9 tahun 2020 tentang Perubahan atas
Keppres No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-
19, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) dalam rangka Percepatan Penanganan
Covid-19 dan Keppres No. 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam
penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Model analisis kebijakan
kelompok menemukan bahwa dalam kondisi masyarakat yang tidak stabil di tengah
pandemi ini, kebijakan PSBB didukung dengan adanya Gugus Tugas tersebut
merupakan langkah yang tepat dalam rangka penanganan Covid-19 di Indonesia
dibandingkan opsi lockdown yang bisa memberikan efek domino pada kondisi
bangsa. Selain itu, tulisan ini juga mensimulasikan opsi kebijakan pemerintah
dengan menerapkan pola kebijakan pelaksanaan rapid test, karantina maupun
operasional RS untuk penanganan Covid-19 (Opsi C) dan kebijakan physical
distancing / social distancing dengan pola bekerja dari rumah (Opsi D) yang dapat
memberikan hasil penurunan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
COVID-19 merupakan tantangan serius bagi kita semua, tetapi ada berbagai
hal yang dapat kita lakukan sebagai komunitas untuk saling mendukung. Panduan
ini memberikan saran terkait situasi COVID-19 kepada pengurus dan anggota
organisasi/komunitas tentang bagaimana mengenali dan memetakan komunitas
mereka, mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung
keterlibatan sosial dan menghindari kesepian pada lansia, apa yang dapat dilakukan
untuk memastikan lansia terjamin kebutuhan dasarnya, dan apa yang harus
dilakukan jika ada lansia yang mengalami gejala yang mengarah ke COVID-19.
Dalam masa-masa sulit ini, penting bagi komunitas-komunitas untuk bekerjasama
dan saling mendukung, untuk mempertahankan keterikatan sosial dan memastikan
dukungan yang adekuat untuk orang-orang yang memiliki risiko terbesar untuk
terdampak wabah ini.
Saat ini, Indonesia sedang menjalankan program vaksinasi COVID-19 secara
bertahap. Hingga Maret 2022, data menunjukkan 92,89% penduduk telah menerima
vaksin dosis pertama dan sekitar 72,88% telah menerima vaksin dosis kedua.
Tambahannya, sebanyak 6,67% penduduk sudah menerima vaksin booster.
Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap virus
Corona. Selain itu, vaksinasi juga bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok
atau herd immunity. Dengan begitu, masyarakat yang tidak dapat menjalani vaksin
karena memiliki kondisi tertentu, seperti reaksi alergi berat terhadap vaksin, dapat
terlindungi.

PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dengan munculnya kasus COVID-19 di seluruh dunia, pemerintah menyusun
langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus dan meminimalkan risiko bagi
kelompok yang paling rentan. Langkah-langkah ini termasuk menjaga jarak fisik
(physical distancing), isolasi mandiri, dan karantina. Physical distancing atau isolasi
jangka panjang penting untuk mengurangi dampak COVID-19, tetapi dapat
memunculkan tantangan untuk kesejahteraan dan kesehatan mental orang. Lansia
yang bergantung pada orang lain untuk perawatan dan dukungan sehari-hari dapat
mengalami kesulitan karena situasi ini, tetapi ada hal-hal yang dapat dilakukan
komunitas untuk saling menjaga satu sama lain.
2. SARAN
Ketahanan Nasional merupakan salah satu faktor dalam kehidupan Nasional
yang mana mampu dalam menghadapi dan mengatasi segala problema atau
gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam masa pandemi saat ini Ketahanan Nasional sangat lah diuji
khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan. Ketahanan ekonomi merupakan faktor
pendukung ketahanan Nasional dimana sektor ekonomi selalu menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam masa
pandemi saat ini Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak dapat dilepaskan dari
terdampaknya pandemi covid-19. Usaha Kecil Menengah (UKM) haruslah dapat
bertahan di masa pandemi saat ini yang mana dituntun harus mempunyai inovasi
lebih untuk meningkatkan daya jual ke masyarakat dengan tetap terus mematuhi
protokol Kesehatan.

REFERENSI
1. https://lib.ui.ac.id/detail?id=20512336&lokasi=lokal
2. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:repo.darmajaya.ac.id
3. https://alzi.or.id/covid-19-panduan-dan-saran-untuk-masyarakat-dan-komunitas-
lansia/

Anda mungkin juga menyukai