Anda di halaman 1dari 5

Ilmu Pertahanan dengan Aspek Kesehatan Masyarakat

PENDAHULUAN

Demi menjaga stabilitas perekonomian suatu negara, maka perlu didukung


dengan rasa aman bagi masyarakat dari berbagai ancaman militer dan ancaman
nirmiliter sehingga dibutuhkan pertahanan dan keamanan yang baik. Pada tahun 2020
silam dunia terguncang dengan munculnya ancaman nirmiliter yaitu Novel Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) yang menggangu stabilitas keamanan dan perekonomian
seluruh negara di dunia.
Novel Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ditemukan pertama kali pada
Bulan Desember 2019, di kota Wuhan, Cina. Virus ini menyebabkan gangguan pada
daerah saluran pernafasan, tenggorokan, infeksi paru-paru bahkan menyebabkan
kematian. Covid-19 kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia. Hingga pada tanggal
11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19
sebagai pandemi global. Bulan Maret 2021, Covid-19 pertama kali dideteksi sudah
berada di Indonesia. Kemudian pada tanggal 13 April 2020 Pemerintah menetapkan
bahwa Covid-19 sebagai bencana nasional sesuai dengan Keputusan Presiden
Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis ilmu pertahanan dengan aspek
kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif deskriptif yaitu menggunakan pendekatan yang disebut dengan analisis
data sekunder (Sugiyono, 2016).

PEMBAHASAN
Ilmu Pertahanan, Kesehatan dan Sistem Kesehatan Pertahanan Negara
Pengertian Pertahanan Negara dalam Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara diartikan sebagai upaya untuk membangun,
menggunakan, dan membina kekuatan Negara dalam rangka menanggulangi
ancaman dari dalam dan luar negeri untuk mempertahankan kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah suatu Negara, dan keselamatan negara.
Ilmu pertahanan negara adalah ilmu multidisiplin yang menggabungkan
strategi pertahanan, pemikiran politik, teori mikro dan makro dalam mempelajari
sebuah sistem pertahanan terkait kekuatan militer baik masa perang maupun damai.
Ekonomi Pertahanan sebagai suatu multidisipin ilmu yang membahas alokasi sumber
daya, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, yang diterapkan
pada topik-topik yang berhubungan dengan pertahanan. Termasuk pelibatkan value:
nilai bela negara, nilai nasionalisme, patriotism, nilai keadilan, nilai kejuangan, nilai
pengabdian (Kodrat Wibowo, FE Unpad, 2011).
Mengacu pada Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
sehat adalah suatu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa kesehatan memiliki makna yang luas
dan bukan hanya kesehatan secara fisik.
Sedangkan Sistem Kesehatan Pertahanan Negara (Siskeshanneg)
berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 20 Tahun 2014 tentang Sistem
Kesehatan Pertahanan Negara adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
bangsa Indonesia yang secara terpadu dan saling mendukung sehingga menjadikan
segenap unsur kesehatan mampu memberikan dukungan kesehatan bagi
penyelenggaraan upaya pertahanan negara.

Ilmu Pertahanan dengan Aspek Kesehatan Masyarakat


Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang terpenting bagi
masyarakat pada umumnya. Dengan kondisi yang sehat, masyarakat dapat
menjalankan aktivitas kesehariannya. Maka dibutuhkan pertahanan negara guna
mendukung terjaminya penyelenggaraan Kesehatan yang memadai. Hal ini dibuktikan
dengan adanya pandemi Covid-19.
Pandemi COVID-19 memberikan efek domino yang luar biasa bukan hanya
pada Indonesia saja, tetapi juga berdampak pada hampir seluruh negara belahan
dunia ini. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 di Arab Saudi telah diselenggarakan
pertemuan G20 guna membahas pandemi Covid-19. Anggota G20 yang tergabung
yaitu Indonesia, Argentina, Australia, Brasil, Amerika Serikat, China, Perancis,
Jerman, India, Uni Eropa, Arab Saudi, Inggris, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Afrika
Selatan, Italia, Turki, Jepang dan Kanada. Pandemi COVID-19 telah menjadi fokus
diskusi pada pertemuan G20, negara-negara yang tergabung dalam organisasi
tersebut menyampaikan empati kepada negara dan penduduknya yang terdampak
COVID-19 (Spagnuolo et al, 2020). Timbulnya tekanan dunia terhadap Covid-19
memicu negara yang tergabung dalam G20 untuk memperkokoh kerja sama luar
negeri. Seluruh negara di dalam organisasi tersebut sepakat untuk meningkatkan
pengawasan terhadap akibat yang muncul terkait COVID-19. Selain itu, dunia juga
harus mulai mewaspadai berbagai potensi risiko serta memiliki misi yang sama yaitu
menerapkan kebijakan yang efektif berupa kebijakan struktural moneter, maupun
fiskal (Hua & Shaw, 2020).
Berbagai langkah dilakukan pemerintah agar virus Covid-19 tidak semakin
meluas diantaranya penerapaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dampak Covid-19
terhadap perekonomian sangat besar dimana terlihat dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang menurun signifikan pada 2020 menjadi sebesar -2% dari 5% pada tahun
2019 dengan tingkat inflasi pada 2020 sebesar 1,68%.
Pemerintah telah Menyusun peraturan terkait Sistem Kesehatan Pertahanan
Negara dimana penyelenggaraan Kesehatan Pertahanan Negara dilakukan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi inventarisasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan.
Mobilisasi dan demobilisasi kesehatan secara terpadu dan saling mendukung yang
melibatkan semua komponen sistem kesehatan pertahanan negara baik di tingkat
pusat maupun tingkat daerah. Komponen sistem kesehatan pertahanan negara terdiri
atas kesehatan TNI, kesehatan pemerintah, kesehatan pemerintah daerah dan
masyarakat.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, semua komponen turut andil
berpartisipasi dalam rangka menangggulangi penangangan Covid-19 yaitu TNI,
POLRI, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah hingga seluruh tenaga
Kesehatan. Berbagai kegiatan dilakukan seluruh komponen diantaranya penyaluran
obat dan alat kesehatan, optimalisasi rumah sakit, pendirian RSDC Wisma Atlet,
optimalisasi tenaga kesehatan, ooptimalisasi pelaksanaan vaksinasi. Berkat peran
dan konsolidasi berbagai komponen, mengakibatkan dalam penanganan pandemi
Covid-19 di Indonesia yang berjalan baik.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan)
sangat berperan sangat besar dalam membantu dan mengatasi penyebaran Covid-19
yang melanda di Indonesia. Kita sangat bersyukur mempunyai para relawan dan
pahlawan yang tangguh, berani, dan kuat dalam menghadapi apapun untuk
membantu para warga masyarakat yang terjangkit virus yang sangat berbahaya
bahkan mengancam nyawa manusia (Resa, 2021).
Tantangan global dengan adanya Public Health Emergency berupa wabah
yang sedemikian cepat dengan problematika yang sulit diprediksi, memicu setiap
negara memperkuat daya juang bangsa untuk mensinergikan pembangunan
kesehatan berasaskan sistem ketahanan nasional. Strategi pembangunan kesehatan
dan ketahanan nasional tersebut adalah memadukan kekuatan kepemimpinan, agen
perubahan, pemberdayaan SDM dan ketahanan nasional, melalui pendekatan
organisasi struktural dan birokrasi terbangunnya ide dan inovasi pemikiran yang
berkesinambungan di bidang kesehatan pertahanan, dan pendekatan partisipatif
melalui pemberdayaan kompetensi SDM TNI untuk mengakselerasi berkelanjutannya
pembangunan kesehatan berasaskan ketahanan nasional (Soroy, 2020)

KESIMPULAN

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar terpenting bagi masyarakat


dalam mendukung aktivitas kesehariannya. Hal tersebut membutuhkan terjaminnya
ketahanan nasional pada aspek kesehatan. Ancaman nirmiliter berupa kesehatan
kedepannya bukan hal yang tidak mungkin, seperti terjadinya pandemi Covid-19 yang
tidak terprediksi bahkan menimbulkan efek domino yang sangat besar bagi seluruh
negara di dunia.
Indonesia telah memiliki Sistem Kesehatan Pertahanan Negara yang
mendukung terjaminnya penyelenggaraan kesehatan negara yang tangguh walaupun
masih terasa asing terdengar di masyarakat. Diharapkan sistem tersebut berjalan
dengan optimal sehingga terciptanya Ketahanan Nasional di bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hua, J., & Shaw, R. (2020). Corona Virus (COVID-19) “Infodemic” and Emerging
Issues through a Data Lens: The Case of China. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(7), 2309.
https://doi.org/10.3390/ijerph17072309
Resa Agustina, Anita & Latifatul. 2021. Kedudukan Lembaga Pertahanan dalam
Menanggulangi Pandemi Covid-19. Jurnal Global Citizen, JGC X (1) 2021.
Spagnuolo, G., De Vito, D., Rengo, S., & Tatullo, M. 2020. COVID-19 Outbreak: An
Overview on Dentistry. International Journal of Environmental Research and Public
Health, 17(6), 3–6. https://doi.org/10.3390/ijerph17062094
Soroy Lardo. 2020. Strategi Pembangunan Kesehatan dan Ketahanan Nasional
dalam Perspektif Daya Juang Bangsa. Jurnal Pertahanan & Bela Negara.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In cv Alfabeta.
Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 20 Tahun 2014 tentang Sistem Kesehatan
Pertahanan Negara
https://www.uinjkt.ac.id/ketahanan-sistem-kesehatan-dapat-wujudkan-indonesia-
emas-2045/

Anda mungkin juga menyukai