Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat
yang menyebabkan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di suatu negara
pada periode tertentu. Suatu negara dianggap mengalami pertumbuhan ekonomi jika
mengalami peningkatan kegiatan barang dan jasa yang berujung pada peningkatan
pendapatan negara. Pertumbuhan ekonomi negara juga sangat berkaitan erat dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat dimana masyarakat mendapatkan penghasilan
dengan ikut serta dalam memproduksi barang dan jasa serta dihubungkan kepada
daya beli masyarakat yang juga tinggi. Inilah mengapa ketika angka PDB naik, muncul
anggapan bahwa negara tersebut juga semakin sejahtera.
Salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara yaitu
dengan menggunakan GDP (Gross domestic product) atau yang dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB). GDP merupakan sebuah
metode perhitungan penjumlahan dari setiap nilai tambah yang diperoleh dari seluruh
unit usaha yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu (umumnya
jangka waktu setahun).
Tujuan penulisan essay ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sehingga setiap negara
memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat berbeda bahkan dalam periode yang
sama. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut tulisan ini menggunakan metode
deskripsi kualitatif.
Pembahasan
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkabung dalam kelompok
ASEAN bersama Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina,
Singapura, Thailand dan Filipina. ASEAN terbentuk dengan berbagai latar belakang
dan faktor pendorong yaitu persamaan geografis, persamaan budaya, persamaan
kepentingan dan persamaan nasib. Meskipun memiliki banyak persamaan diantara
negara ASEAN, namun tingkat pertumbuhan ekonomi antar negara berbeda. Bahkan
Singapura sudah masuk kategori negara maju sementara negara-negara ASEAN
lainnya masih dalam kategori negara berkembang
Tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara di ASEAN berfluktuatif setiap
tahun dimana dalam kurun waktu 2015-2020 GDP tertinggi yaitu Kamboja sebesar
9% pada tahun 2015 dan GDP terendah yaitu Filipina sebesar -10% pada tahun 2020
sesuai yang tercermin pada diagram dibawah ini:
-
-1,00 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-2,00
-3,00
-4,00
-5,00
-6,00
-7,00
-8,00
-9,00
-10,00
Tahun
Brunei Darussalam Kamboja Indonesia
Laos Malaysia Myanmar
Filipina Singapore Thailand
Vietnam
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216142816-4-209558/duh-indeks-
pembangunan-manusia-ri-no-107-dari-189-negara?page=all
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal merupakan proses penambahan stok modal fisik buatan manusia
berupa peralatan, mesin dan bangunan. Modal sangat penting untuk mendukung
dalam meningkatkan produktivitas barang dan jasa. Semakin naik modal yang
diterima maka semakin tinggi produktivitas barang dan jasa.
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Faktor penting lainnya adalah organisasi produksi yang dilaksanakan dan dikelola
oleh tenaga manjerial yang profesional guna mencapai tujuan organisasi.
Organisasi produksi menjadi salah satu bagian penting dalam meningkatkan
produktivitas barang dan jasa guna pertumbuhan ekonomi yang optimal.
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pada zaman modern saat ini, semua negara berlomba-lomba untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan meningkatkan teknologi. Karena dengan perkembangan
teknologi akan berkaitan dengan efisiensi, kualitas dan kuantitas dalam
meningkatkan produktivitas barang dan jasa sehingga memperkuat daya saing
suatu negara. Bisa dipastikan suatu negara yang menguasai teknologi yang
handal, akan mampu meningkatkan percepatan laju pertumbuhan ekonomi.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Pada negara berkembang, faktor politik dan adminitsrasi pemerintah menjadi
hambatan terbesar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sebagai investor
mengharapkan politik yang stabil, pemerintahan yang berintegritas, kemudahan
berinvestasi demi kelancaran dalam produktivitas barang dan jasa.
Sejak tahun 1995, Transparency International melakukan sebuah penilaian
indikator korupsi di suatu negara yang disebut Indeks Persepsi Korupsi. Sistem
penilaiannya menggunakan survei pandangan publik suatu negara terhadap kinerja
pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di negaranya. Indeks ini
dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya dengan menggunakan skala 0-100. Skor
0 menandakan bahwa suatu negara sangat korup. Sebaliknya, skor 100 dalam IPK
menunjukkan negara bersih dari korupsi. IPK tahun 2021 menunjukkan bahwa
Singapura memiliki indeks tertinggi sebesar 85 dibanding negara-negara lain di
ASEAN yang ditunjukkan dengan diagram dibawah ini:
Dalam laporan Bank Dunia yang bertajuk Ease of Doing Business 2020
menggambarkan bahwa Singapura memiliki peringkat tertinggi di wilayah ASEAN
sedangkan Indonesia diperingkat ke 6 (enam) sesuai data ditunjukkan dengan
diagram dibawah ini:
Sumber: https://www.statista.com/statistics/1008281/asean-foreign-direct-investment-inflows-by-country/
Penutup
Pertumbuhan ekonomi sehingga setiap negara sangat berbeda bahkan dalam periode
yang sama dikarenakan dipengaruhi beberapa faktor yaitu Sumber Daya Alam
(SDA): Sumber Daya Manusia (SDM): Akumulasi Modal: Tenaga Manajerial dan
Organisasi Produksi; Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Faktor Politik dan Administrasi
Pemerintah; dan Aspek Sosial Budaya. Setiap negara memiliki karakteristik yang unik,
kelebihan serta kekurangannya masing-masing dimana harus berjuang untuk
meningkatkan efisiensi, kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan produktivitas
barang dan jasa sehingga memperkuat daya saing suatu negara demi tercapainya
pertumbukan ekonomi yang optimal dan kesejahteraan masyarakat.
Referensi
BPS https://data.aseanstats.org/dashboards/figures/economy
https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-
pendukungnya
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216142816-4-209558/duh-indeks-
pembangunan-manusia-ri-no-107-dari-189-negara?page=all
https://www.statista.com/statistics/1008281/asean-foreign-direct-investment-inflows-
by-country/
https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5e9a4e56ae877/peringkat-kemudahan-
berbisnis-indonesia-jalan-di-tempat