PENDAHULUAN
Daya saing perekonomian suatu negara pada masa globalisasi saat ini
kompetitif bergeser dari penggunaan sumber daya material seperti sumber daya
alam, sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi menuju sumber daya tak
(intangible assets). Sumber daya tak berwujud yang telah disebutkan sebelumnya
khusus bagi perekonomian. Oleh karena itu terdapat suatu hak bagi pemilik karya
intelektual tersebut untuk mengklaim bahwa karya tersebut adalah milik pribadi.
Secara umum hal ini disebut sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
abad ke-21 telah dipahami sebagai sebuah instrumen penting dalam pembangunan
secara optimal. Memang tidak bisa dimungkiri bahwa HAKI masih dipandang
masyarakat juga seperti mendorong investasi dan penciptaan barang dan jasa yang
maksimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sattar dan Mahmood (2011),
plagiasi, pencurian dan lain sebagainya yang membuat pihak dibalik kekayaan
sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih kompetitif dengan biaya lebih
kekayaan intelektual menjadi perlu dan telah menjadi komponen penting bagi
meraih keuntungan dan membelanjakan modal fisik dan sumber daya lain dalam
proses berinovasi.
Beberapa negara dalam dua puluh tahun terakhir ini telah melakukan
perbaikan dalam struktur penegakan perlindungan HAKI baik dari sisi hukum
maupun ekonomi. Perbaikan yang dilakukan tidak terlepas dari pandangan bahwa
mengembangkan ide atau inovasi. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan
oleh Schneider (2005) dalam kajiannya mengenai HAKI di negara maju dan
HAKI di negara maju telah konsisten sedangkan dalam negara berkembang masih
Dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir terdapat pergeseran tren
ke-21 dimana aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan
makro. Tentu dalam masa dimana ekonomi kreatif bertumbuh ini proteksi HAKI
menjadi sangat penting. Dalam ekonomi kreatif sumber daya seperti kreatifitas,
yang merujuk pada penggunaan informasi dan kreativitas yang dominan dalam
aktivitas ekonomi yang bercirikan penggunaan ide dan pengetahuan sebagai faktor
negara maju lainnya di Eropa menjadi bukti bagi pengembangan ekonomi kreatif
bidang militer, hiburan, kesehatan, dan teknologi berkembang pesat. Hal itu tidak
terlepas dari ketatnya perlindungan HAKI sehingga selalu ada penciptaan karya
jika ditelusuri lebih jauh, menurut penelitan yang dilakukan oleh Kim et al.
negara maju HAKI memiliki dampak yang signifikan. Temuan ini terdapat dalam
Iceland
UK
France 2018
Cameroon 2017
2016
Brazil 2015
2014
China 2013
Indonesia 2012
2011
Malaysia 2010
2009
New Zealand
Japan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tahun-tahun sebelum 2010 dan tentu perekonomian selalu bergerak dan berubah.
negara telah dijalankan lebih ketat di beberapa negara maju dan berkembang. Dari
grafik diatas dapat dilihat angka indeks perlindungan properti intelektual yang
cenderung naik setiap tahunnya. Hal itu berarti bahwa pemilik properti intelektual
dan masyarakat. Namun hal yang menjadi pertanyaan yang sekaligus membuat
topik ini menjadi hangat untuk diteliti adalah seberapa besar dampaknya bagi
sumber daya dan pendapatan. Fakta ini menjadi menarik bagi perkembangan
Dalam konteks sistem HAKI di benua Asia, terdapat pula keberagaman dalam
implementasinya seperti yang terdapat dalam grafik diatas yaitu negara Cina,
Keberagaman dalam nilai indeks HAKI menandakan Asia cukup baik dalam hal
Eropa dan Amerika dengan sistem HAKI-nya, Eropa dan Amerika memiliki
sebagian besar berada dalam kelompok pendapatan tinggi dan menengah ke atas.
Eropa dan juga Amerika merupakan salah satu poros penggerak perekonomian
menjadi modal yang baik untuk mengembangkan properti dan temuan intelektual
di negara tersebut. Sedangkan di benua Afrika dan kawasan Timur tengah kondisi
penurunan harga-harga minyak dan komoditas lainnya belum lagi di kawasan ini
stabilitas sosial dan politik selalu terganggu dan banyaknya masalah sosial yang
melanda.
(GNI/POP)
Negara Maju
Pendapatan menengah keatas $3,996 - $12,375
Negara berkembang
Pendapatan rendah ≤ $1,025
Keberagaman dalam kondisi ekonomi dan politik ini dapat menjadi satu
proteksi HAKI di berbagai negara dunia. Perbedaan inilah yang membuat HAKI
dan perumbuhan ekonomi sebagai topik penelitian yang menarik. Oleh karena itu
topik penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Perlindungan Hak Kekayaan
Dan Berkembang”
inovasi, penelitian, dan ekonomi kreatif belum tentu dapat berdampak bagi
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ini. Pemahaman yang menjadi fondasi bagi penelitian ini adalah didapat
dari aspek teoritis dan empiris. Aspek teoritis menjelaskan Hak Kekayaan
terdahulu. Untuk mematangkan pemahaman dan konsep dalam penelitian ini, pada
bagian akhir bab akan dipaparkan kerangka pemikiran masalah pada penelitian ini
dinamakan ‘pasar’. Di tempat ini secara alamiah terjadi pertemuan dua unsur
ekonomi yang sangat vital, yaitu permintaan dan penawaran dan membentuk
keseimbangan. Dalam pasar terdapat banyak sumber daya yaitu input seperti
tanah, tenaga kerja dan lainnya yang diolah menjadi output yang kemudian
menghasilkan keuntungan dari proses pertukaran (exchange). Lebih jauh lagi
daya dan output maka terjadilah apa yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi.
menghasilkan kegagalan pasar dan informasi yang tidak sempurna. Hal itu
barangkali disebabkan oleh absennya aturan dan lembaga-lembaga dalam hal ini
dalam sebuah sistem sosial dan kemasyarakatan dan ini sekaligus sebagai
perbaikan bagi teori-teori sebelumnya. Pasar yang sebelumnya adalah tempat atau
institusi. Dalam pasar yang sebelumnya terdapat sumber daya seperti tanah,
tenaga kerja, bahan baku pada zaman globalisasi telah bergeser kepada hal-hal
yang bersifat immaterial. Pemahaman ini memuncak dan berdiri sendiri dalam
sistem ekonomi dan sosial bekerja untuk mencapai pertumbuhan (Yustika, 2012).
Salah satu aspek penting dalam ekonomi kelembagaan adalah property right atau
tidak terperhatikan. Sumber daya dan modal tidak jelas aspek kepemilikannya
hak kepemilikan ini dicetuskan oleh Thorstein Veblen sebagai kritik atas teori
ekonomi klasik/neoklasik yang miskin aturan dan memberi kesan bahwa pasar
yang digerakkan oleh tangan yang tak terlihat berimplikasi pada ketidakperluan
Amerika fokus pada memperoleh keuntungan di pasar dengan kerja keras namun
kini keuntungan didapat melalui trik-trik jahat dan menghalalkan segala cara yang
berujung pada ruginya pihak lain. Thorstein Veblen melihat dalam masyarakat
yang telah tumbuh begitu pesat telah melahirkan suatu golongan baru yang
sumber daya tidak jelas. Masyarakat yang berisi banyak golongan pemilik modal
bahan baku atau daerah pemasaran serta mampu mengontrol pemerintah untuk
perekonomian butuh institusi yang kokoh dan tidak sekedar hanya memperoleh
sumber daya dan memperoleh keuntungan. Perekonomian butuh rule of law yang
Hak kepemilikan adalah teori yang berisi tentang bagaimana individu atau
memberi hasil efisien ketika sumber daya tersebut memiliki pemilik yang jelas.
Sumber daya alam seperti perikanan, pertambangan atau sumber daya non-alam
bebas (classical liberal state). Asumsi ini secara makro berisi satu pemahaman
dimana hak kepemilikan akan berjalan di negara yang menganut kebebasan dalam
aktivitas ekonomi serta mengelola kapital. Secara mikro, asumsi ini menyebutkan
konsep tersebut, hak kepemilikan (right of ownership) atas suatu properti dapat
dipahami dalam tiga dimensi yaitu sebagai hak untuk menggunakan (right to use),
mengubah bentuk dan isi hak kepemilikan (to change its form and substance), dan
untuk memindahkan hak (to transfer all rights in the asset), atau beberapa hak
(some rights). Beberapa nilai diatas disebut sebagai nilai absolut (absolute value)
kepemilikan dapat berdiri jelas, dalam hal ini berarti kepemilikan terdistribusi
terdapat tiga aspek penting agar kepemilikan terdistribusi, yaitu sebagai berikut :
2) Keeksklusifan: Bahwa ada hak milik dalam kepemilikan sumber daya serta
pengelolaannya tidak baik kepada orang lain. Hal ini akan menciptakan
insentif bagi pemilik hak yang baru untuk mengelola sumber dayanya
secara efisien.
Dalam proses mencipta atau meproduksi suatu barang atau jasa terdapat
biaya (cost) yang harus dikeluarkan. Pertama adalah biaya produksi yang
berkaitan dengan pembelian dan pemenuhan barang input dan proses hingga
sebagai sebuah lembaga atau institusi yang luas maka biaya tidak hanya biaya
produksi saja namun terdapat biaya transaksi. Biaya transaksi adalah tambahan
biaya diluar proses produksi dan tidak berhubungan dengan produksi. Hal ini
menjadi perhatian penting dan dikaji oleh Yustika, (2006) dan dalam publikasinya
kelembagaan berjalan efisien. Jika terdapat biaya transaksi yang besar dalam
terhadap produk intelektual dan hal itu sendiri yang menjadi tujuan
kesempatan untuk memenuhi kepentingan atau tujun. Perilaku ini dilakukan untuk
memperoleh keuntungan melalui praktik yang tidak baik seperti praktik tidak
jujur. Perilaku yang tidak jujur seperti plagiasi, pencurian, dan peniruan dalam
oportunistik ini datang dari pihak diluar pemilik dan dampaknya dirasakan oleh
pemilik. Selain itu, terdapat perbedaan tiap pihak dalam mengelola dan memiliki
informasi dan ini terkait dengan informasi asimetris. Terdapat pihak dalam
perekonomian yang mempunyai informasi yang lebih dari pada pihak lain. Dalam
konteks HAKI, pihak pemilik dalam mengelola dan mengawasi produknya tidak
dalam kondisi memahami informasi secara sempurna. Informasi ini terkait dengan
Kekayaan intelektual adalah hak atas ciptaan yang ada dari kemampuan
terdapat dalam HAKI adalah karya yang dihasilkan dari intelektualitas individu.
Karya intelektualitas individu tersebut dapat berupa hal yang bersifat material
seperti penemuan barang dan hal yang bersifat immaterial seperti ide yang mana
Terdapat tiga komponen turunan dari HAKI yang terkait dengan hak cipta
a) Hak Cipta
Intelektual, hak cipta adalah hak eksklusif bagi pihak pemilik produk untuk
memberi izin kepada pihak lain terkait dengan penggunaan produk yang dibuat
berlaku di lingkungan setempat. Setiap produk telah sah untuk dilindungi sejak
produk tersebut dibuat. Perlindungan pada hak cipta diberikan pada produk
material atau produk yang sifatnya berwujud, berbentuk, dan memiliki ciri khas.
Di Indonesia terdapat beberapa peraturan yang mengatur hak cipta yaitu PP RI
No.14 Tahun 1986, PP RI No.1 Tahun 1989, Keppres RI No.17 Tahun 1988 dan
b) Hak Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pemilik karya intelektual
Hak paten diberikan selama waktu tertentu kepada pemilik untuk melaksanakan
menyediakan cara baru dalam melakukan sesuatu serta menawarkan sebuah solusi
teknis dari sebuah masalah. Sebuah paten dilindungi sejak penemuan itu
diumumkan dan perlindungan ada dalam jangka waktu yang terbatas namun
umumnya berlaku selama 20 tahun. Selama masa paten aktif, produk tidak dapat
keuntungan dari penemuan tersebut. Jika tidak ada paten maka “free-riders” dapat
atas hal ini. Dalam praktik yang lebih luas, dengan adanya paten, pesaing yang
penemuan baru juga sehingga ada dorongan dalam berinovasi dan terjadi
peningkatan dalam kualitas produk intelektual yang bermanfaat bagi kepentingan
c) Hak Merek
Merek adalah suatu karya yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, serta susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
digunakan dalam kegiatan ekonomi seperti bisnis dan perdagangan. Bentuk hak
dan perlindungan merk tidak jauh berbeda dengan hak cipta maupun hak paten.
penghargaan, teori perolehan kembali, teori insentif, dan teori risiko (J. Kim &
menurut teori insentif, pemilik karya intelektual perlu diberi insentif dari pihak
penciptaan dan inovasi sehingga diperlukan perlindungan bagi pemilik dan karya
yang diciptakan.
ekonomi suatu negara serta dan dari pertumbuhan dapat dilihat pengaruhnya
terhadap kesejahteraan masyarakat. Setiap negara di dunia mengejar peningkatan
ekonomi.
menghitung peningkatan presentase dari output nasional yang dalam hal ini adalah
Produk Domestik Bruto (PDB). PDB diukur dari akumulasi pengeluaran total dan
pendapatan total dari produksi barang dan jasa. Maka dari itu PDB berisi
keseluruhan nilai akhir dari barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara
(Sukirno, 2004).
ekonomi dan mendapati gejala atau faktor-faktor yang ada dibalik output nasional.
Dalam lingkup yang lebih kecil, output secara mikroekonomi dipengaruhi oleh
barang modal (kapital) dan tenaga kerja. Hal dikenal dalam fungsi produksi
Q = f (K,L)
Dimana :
Q : Output
K : Kapital
L : Tenaga kerja
lebih luas dan bersifat agregat. Output nasional yang terus bertumbuh dipengaruhi
Y=C+I+G+X–M
Dimana :
Y : Output
C : Konsumsi
I : Investasi
G : Pengeluaran pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
pertumbuhan ekonomi tidak hanya seperti yang terdapat dalam model mikro
deterministik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, yaitu HAKI, menjadi sangat
menggunakan model non-deterministik yang akan dibahas lebih lanjut di BAB IV.
sebagai berikut :
fisik, dan sumber daya manusia. Iwaisako dan Futagami (2013) dalam
sepanjang tren ekonomi kreatif adalah bagian dari barang modal yang
itu juga HAKI menjadi sangat krusial terhadap aset tak berwujud tersebut.
yang berkaitan dengan lapangan kerja dan kualitatif yang berkaitan dengan
ke-18. Pertumbuhan ekonomi pada masa ini sangat kental dengan aktivitas
ekonomi yang bebas tanpa adanya campur tangan atau regulasi. Aktivitas
ekonomi diakomodasi dalam suatu institusi besar yang disebut sebagai “pasar”.
seperti dikendalikan oleh tangan yang tidak tampak (invisible hand). Aktivitas
tenaga kerja.
Ciri-ciri diatas yang sekaligus menjadi situasi ekonomi yang umum saat itu
oleh setidaknya tiga faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, dan
sumber daya alam. Ketiga faktor tersebut dipaparkan secara singkat dibawah ini :
barang modal. Apabila output terus meningkat, sumber daya alam akan
spesialisasi dan pembagian kerja. Makin besar barang modal maka makin
pekerja.
menekankan pada peranan tabungan dan rasio ouput kapital. Jika tingkat tabungan
tinggi maka tabungan tersebut dapat diubah menjadi persediaan dana bagi
jangka panjang. Pertumbuhan yang ajek tercapai ketika barang modal telah
Ratio/COR) tetap perekonomian terdiri dari dua sektor (Y = C + I). Atas dasar
g=K=n
Dimana :
karena itu teori ini memandang penting faktor-faktor yang berasal dari dalam
Pemikiran ini secara konsisten mulai disoroti sejak 1990-an oleh Profesor Romer.
Romer memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah modal yang penting dan
sekaligus menjadi input penting bagi proses produksi. Ilmu pengetahuan membuat
ilmu pengetahuan.
(knowledge spillover).
ekonomi yang dalam hal ini adalah bisnis. Dengan pengelolaan bisnis yang
memperbesar laba oleh karena itu para pelaku ekonomi dalam mewujudkan hal
penurunan dalam berinovasi. Hal ini masuk akal karena dalam kondisi
Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi akan terdampak yaitu terjadi perlambatan
dan hingga berujung pada keadaan tidak berkembang (stationary state). Namun
masyarakat menurun.
II.1.6 Investasi Asing Langsung
ekonomi suatu negara. Investasi tercipta dari penanaman modal oleh berbagai
dalam sumber daya modal melakukan penanaman modal ke berbagai negara yang
investasi seperti itu dikenal dengan sebutan investasi asing langsung atau FDI.
sumber daya modal antar negara. Tujuan pemindahan modal ini dilakukan agar
modal, baik itu total maupun sebagian. Investasi langsung ini dapat berupa pabrik,
lahan, persediaan bahan baku, hingga pada hal yang bersifat immaterial seperti
langsung yaitu negara donor dan negara penerima. Negara donor adalah negara
secara positif bagi perekonomian. Negara penerima investasi asing akan mendapat
dampak antara lain adanya peningkatan dan transfer teknologi dari barang modal
yang tidak dapat dicapai melalui investasi keuangan atau perdagangan barang dan
jasa dalam negeri. Selain itu investasi asing dapat menjadi sarana bagi pasar
dalam negeri untuk dapat dipromosikan. Investasi asing juga didalamnya terdapat
asing pada akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi (Lee & Chang,
2009).
kebebasan kepada setiap individu untuk bekerja, mengonsumsi dan membeli aset.
Kebebasan dijamin oleh negara melalui institusi dan kebijakan pemerintah (Ayal
Kebebasan ekonomi secara teoritis dan empiris telah diteliti oleh Berggren
(2003) dimana hasil penelian tersebut menjelaskan bahwa kebebasan ekonomi erat
ekonomi. Hal ini tidak mengherankan dimana negara berkembang yang menjadi
dalam suatu negara yang terdiri dari sepuluh kategori , yaitu antara lain (Forbes et
(personal choice).
b) Legal structure and security of poperty rights; hak kepemilikan diatur dan
besar.
II.1.8 Pertumbuhan Jumlah Penduduk
ekonomi klasik, penduduk adalah input yang menjadi bagian dalam proses
produksi sehingga Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations
pemuas kebutuhannya bertambah secara aritmatik. Hal ini dapat menjadi masalah.
kajian lainnya menyatakan hal yang berbeda. Dao (2012) menyatakan bahwa
Penelitian ini menghasilkan tiga model regresi yang terdiri dari model inovasi,
a) Model inovasi
β7INFit + uit
b) Model pertumbuhan
GDPit = β0 + β1Kit + β2IPRit + β3HDCit + β4FDIit + uit
Dimana :
I : Tingkat inovasi
INF : Infrastruktur
K : Tingkat modal
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah panel least square
berkembang
Growth: Evidences From High, Middle And Low Income Countries” menjelaskan
digunakan dalam penelitian ini adalah 27 negara maju dan 11 negara berkembang.
Dimana :
π : Tingkat inflasi
gn : Pertumbuhan populasi
to : Keterbukaan perdagangan
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah panel least square
perlindungan HAKI berdampak secara signifikan baik bagi negara maju dan
ekonomi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 negara pada 4
Dimana :
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah panel least square
dengan model random effects. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proteksi
Dimana :
depresiasi
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pooled least square
menggunakan indeks HAKI dan beberapa variabel eksogen lain. Penelitian ini
+ uit
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah panel least square
dengan model fixed effects. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proteksi HAKI
Pertumbuhan
ekonomi
Ekonomi kreatif
Berbagai penelitian dan kajian teoritis yang telah dipaparkan di poin-poin
ini sehingga penelitian ini tidak hanya menentukan pengaruh namun juga
bergerak kedalam tren ekonomi kreatif. Maka kerangka berpikir juga berpijak dari
intelektual sangat diperlukan. Hal itu secara teoritis telah dinyatakan oleh teori
eksogen sisanya adalah variabel pelengkap yang dapat menyokong proteksi HAKI
METODE PENELITIAN
dan pengujian statistik data dalam penelitian. Poin-poin yang hendak dipaparkan
tersebut tidak terlepas dari kajian-kajian, baik empiris maupun teoritis yang telah
Sampel terdiri dari 33 negara maju dan 13 negara berkembang. Pemilihan sampel
dan penentuan periode berdasarkan ketersediaan data yang ada pada sumber.
melalui pencarian pada sumber data yang terkait. Non-rRandom Sampling adalah
tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi
tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan
pengumpulan data dalam penelitian ini disebut sebagai purposive sampling yaitu
metode pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan
tertentu dari peneliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini sedikit terhambat
oleh banyaknya elemen data yang tidak terisi atau kosong sehingga dalam
pengumpulan data, elemen yang dipilih bergantung pada ketersediaan data. Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berbentuk panel. Data panel
terdapat lebih dari satu unit observasi dan time series yang didalamnya terdapat
lebih dari satu periode waktu. Berbagai data dalam penelitian didapat dari
statistik.
berbagai negara.
ekonomi. Sedangkan variabel independen terdiri dari dua bagian. Pertama variabel
sekaligus menjadi variabel dependen. Data yang digunakan adalah atas dasar
harga konstan di mana harga yang digunakan pada tahun 2000 dengan satuan US
Dollar.
dalam kegiatan ekonomi pada suatu tempat dan waktu tertentu (Forbes et al.,
kebebasan tersebut digunakanlah angka indeks yang terdiri dari angka nol hingga
seratus. Angka indeks tersebut disusun dan diturunkan dari perhitungan yang
menggambarkan besaran investasi yang ada dan dilakukan oleh berbagai negara.
Sebetulnya terdapat dua macam bentuk investasi, yaitu investasi keluar (outflow
FDI) dan investasi masuk (inflow FDI). Penelitian ini menggunakan investasi ke
dalam sebagai proksi FDI. Investasi asing ke dalam adalah aliran investasi yang
dilakukan oleh pihak asing dan dananya digunakan oleh negara penerima atau
negara lokal. Besaran investasi diukur berdasarkan persentasenya terhadap PDB
tiap tahun.
menggunakan angka indeks yang terdiri dari angka satu hingga sepuluh. Semakin
besar angka indeks maka perlindungan HAKI makin ketat. Angka indeks
perlindungan HAKI terdiri dari dua aspek, yaitu aspek perlindungan hukum dan
bagian, yaitu perlindungan HAKI untuk barang fisik dan HAKI untuk barang non-
fisik. Angka indeks yang digunakan adalah angka indeks rata-rata yang
diturunkan dari angka indeks semua kategori. Oleh karena itu angka indeks rata-
observasi dengan rentang waktu dari 2009 sampai 2018. Data jumlah penduduk
hasil dari negara maju dan berkembang, maka model akan dianalisis secara
terpisah dengan dataset yang terpisah namun masih dalam persamaan model yang
sama. Model tersebut sesuai mengingat bentuk data dalam penelitian ini adalah
panel. Model ekonometrika tersebut dipilih karena sesuai dengan jurnal atau
penelitian terdahulu seperti yang ditulis oleh Y. Kim et al., (2012) dan Schneider
(2005). Berdasarkan jurnal acuan tersebut, terdapat spesifikasi model yang akan
ekonomi.
Dimana :
U : Residual
i : Negara
t : waktu
secara lebih detail, berikut ini setiap variabel dalam model direkapitulasi dalam
satu tabel.
pertumbuhan
Dependen
ekonomi
Rights
Alliance
penduduk
investasi
Sumber :
berikut :
[5)] Menggunakan model yang paling tepbat berdasarkan hasil uji Hausman
H0 tidak dapat ditolak apabila (Prob>chi2) lebih besar dari alfa, maka model
Model Regresi yang baik harus memenuhi asumsi BLUE (Best Linear
Unbiased Estimation). Model yang memenuhi asumsi berarti hasil penelitian yang
dihasilkan ialah yang terbaik dan tidak terdapat masalah bias atau tidak sesuai
yang akan dilakukan, yaitu uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji
Least Square (GLS), maka hanya uji multikolinearitas yang perlu dilakukan.
Metode GLS umumnya digunakan pada model Random Effect (Gujarati & Porter,
2012). Apabila model yang digunakan ialah Common Effect atau Fixed Effect,
kondisional terhadap faktor penjelas yang dipilih merupakan angka yang tidak
konstan. Hal tersebut akan membuat standard error menjadi sangat bervariasi
sehingga estimasi tidak lagi efisien dikarenakan variansi yang tidak minimum dan
model regresi gagal memenuhi kriteria BLUE. Untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan mengandung masalah heteroskedastisitas, dapat dilakukan
uji Wald.
Dengan kriteria:
H0 ditolak jika nilai (Prob>chi2) maka lebih kecil dari alfa, maka terdapat
Ha diterima jika nilai (Prob>chi2) lebih besar dari alfa, maka tidak terdapat
menurut waktu (time series). Hal ini disebabkan karena residual pada individu
minimum sehingga tidak efisien (Gujarati & Porter, 2012). Masalah otokorelasi
Dengan kriteria:
H0 ditolak apabila nilai (Prob>chi2) lebih kecil dari alfa, maka terdapat
Ha diterima apabila nilai (Prob>chi2) lebih besar dari alfa, maka tidak terdapat
rendah.
untuk parameter juga akan melebar yang mana jika melebar probabilitas
nilai Tolerance dan Variance Inflating Factor (VIF). Jika nilai Tolerance < 0,1
dan VIF > 10 dapat diindikasikan adanya masalah multikolinearitas dalam model
karena nilai tersebut menolak hipotesis nol. Sebagian pakar menggunakan batasan
Tolerance < 0,2 dan VIF > 5 dalam menentukan adanya multikolinearitas. Namun
batasan itu adalah bersifat pilihan atau opsional. Para pakar lebih banyak
nilai t-hitung dengan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi tertentu. Hipotesis yang
H0 ditolak jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, maka variabeliindependen
H0 tidak dapat ditolak jika nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka
Selain dengan uji t, signifikansi parsial dapat juga diuji menggunakan two tail
p-value. Uji ini memiliki hipotesis yang sama dengan uji t, dengan kriteria sebagai
berikut :
H0 ditolak jika nilai p-value < 0,1 atau p-value < 0,05 atau p-value <
0,01
H0 tidak dapat ditolak jika nilai p-value > 0,1 atau p-value > 0,05 atau
Uji signifikansi simultan atau uji F adalah pengujian yang bertujuan untuk
H0 ditolak jika nilai (Prob>F) lebih kecil dari alfa, maka seluruh variabel
variabel dependen.
H0 tidak dapat ditolak jika nilai (Prob>F) lebih besar dari alfa, maka seluruh
bentuk persen dimana bilangan tersebut menjelaskan seberapa besar variasi dari
tersebut. Besarnya nilai R2 adalah 0<R2<1, dengan kata lain, semakin mendekati
nilai 1 artinya model tersebut baik karena variasi variabel independen sudah dapat
diperoleh biasanya akan selalu naik jika variabel independen ditambah ke dalam
sehingga penambahan variabel independen yang tidak terkait kedalam model tidak
akan menambah nilai koefisien Adjusted R2. Umumnya nilai Adjusted R2 tidak
akan melebihi nilai R2 dan bahkan dapat turun jika variabel independen yang tidak
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan membahas hasil analisis statistik dan ekonomi dari hasil
Poin ini berisi gambaran statistik dari data yang digunakan dalam penelitian
populasi penduduk. Dalam penelitian ini, sesuai dengan tujuan yang telah
besaran data di setiap variabelnya baik antara negara maju dan berkembang. Rata-
perlindungan HAKI investasi asing dan kebebasan ekonomi yang secara rata-rata
seberapa ketat perlindungan kepemilikan di suatu negara. Angka ini terdiri dari
angka satu hingga sepuluh. Indeks ini diturunkan dari beberapa komponen yaitu
kepemilikan terbagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu perlindungan HAKI untuk
9
8
7
6
5
4
IPR
3
2
1
0
l i
lia ng tan ura cis gia ris an dia lia sia nd azi rk bia ico sia oko run dia
s tra Jepa ela gap ran Bel Ingg erm lan Ita alay aila Br Tu lom ex one ar me In
e J Is M d
Au S
a S in P M Th Ko In
M Ka
ore
K
Negara
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
fluktuatif namun menunjukkan tren yang terus meningkat. Hal ini menandakan
Dalam grafik tersebut terdapat 20 negara yang terdiri dari 10 pertama negara maju
dan 10 terakhir negara berkembang. Dalam grafik tersebut indeks HAKI negara
dilakukan oleh suatu negara. Terdapat dua bentuk FDI, yaitu investasi keluar
(outflow FDI) dan investasi masuk (inflow FDI). Penelitian ini menggunakan
300
250
200
150
FDI (inflow)
100
50
0
ia ng tan ura cis gia ris an dia lia sia nd azil rki bia ico sia oko run dia
-50 tral pa la p an el gg m n Ita lay aila Br Tu om ex one ar me In
s Je Se nga Per B In Jer Isla a l M d
Au a Si M Th Ko In
M Ka
-100 ore
K
Negara
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
namun menunjukkan tren yang meningkat. Sama seperti Indeks HAKI, investasi
seberapa mudah atau bebas agen-agen ekonomi dalam suatu negara dapat
melaksanakan aktivitas ekonominya. Data ini terdiri dari angka nol hingga
seratus. Jika angka semakin besar dan mendekati angka seratus, Hal itu
2009-2018
100
90
80
70
60
50
40
30
EF
20
10
0
l i
lia ng an ra cis ia ris an ia lia ia nd zi rk ia co ia ko un ia
rt a epa lat apu ran elg ngg rm land Ita lays aila Bra Tu mb exi nes aro er Ind
s J Se g e B I Je Is a lo M do M am
Au ea S
in P M Th Ko In K
r
Ko
Negara
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
observasi dengan rentang waktu dari 2009 sampai 2018. Data populasi penduduk
(dalam juta)
1600
1400
1200
1000
800
600
EF
400
200
0
l i
lia ng an ra cis ia ris an ia lia ia nd zi rk ia co ia ko un ia
tra epa lat apu ran elg ngg rm land Ita lays aila Bra Tu mb exi nes aro er Ind
s J Se g e B I Je Is a lo M do M am
Au ea S
in P M Th Ko In K
r
Ko
Negara
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
maju. India menjadi negara dengan populasi tertinggi dalam grafik tersebut.
regresi keseluruhan data, negara maju, dan negara berkembang yang digunakan
untuk perbandingan. Masing-masing hasil regresi tersebut dapat dilihat lebih
Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah model fix effect atau
random effect yang tepat digunakan dalam model regresi. Berikut ini hasil uji
Berdasarkan uji Hausman, nilai probabilitas tiap model lebih kecil dari
tingkat signifikansi yang mana hal tersebut menolak hipotesis nol. Dengan
demikian model Fixed Effect lebih baik dari Random Effect untuk semua model
dalam penelitian ini. Hasil dari model Fixed Effect dapat di lihat pada Tabel
4.9xxx
regresi yang baik yaitu BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Jika model
berikutnya. Namun jika model memiliki masalah atau tidak memenuhi kriteria
BLUE, maka model akan diperbaiki dengan mengubahnya kedalam bentuk model
menggunakan Wald test. Jika nilai Prob>Chi2 kurang dari tingkat signifikansi,
lebih kecil dibandingkan nilai α yang sebesar 0,05. Hal itu menandakan bahwa
hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas
korelasi variabel yang ada dalam model prediksi dengan perubahan waktu. Salah
test. Hasil dari pengujian tersebut dipaparkan pada tabel sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas, nilai Prob > F seluruh model sebesar 0,0000
lebih kecil dibandingkan nilai α yang sebesar 0,05. Hal itu menandakan bahwa
hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa terdapat masalah autokorelasi dalam
variabel dalam keseluruhan model. Hal itu dapat diketahui dengan melihat besaran
nilai VIF. Multikolinearitas dapat dikatakan tidak terdapat pada model jika nilai
VIF lebih kecil daripada 10 (VIF<10). Dalam hasil uji tersebut nilai VIF tidak
poin sebelumnya, baik dalam model (1), (2), dan (3) terdapat masalah
model regresi tidak valid untuk dijadikan sebagai estimator. Oleh karena itu
model perlu diperbaiki agar tetap memenuhi standar yang mencapai kriteria
Menurut beberapa literatur seperti dalam buku yang ditulis oleh Gujarati
Generalized Least Square (GLS). Model GLS dapat memperbaiki model yang
nilai standard error-nya. Nilai standard error yang terkoreksi dapat membuat
nilai confidence interval suatu variabel menjadi tidak lebar serta nilai t-statistik
menjadi lebih besar agar dapat menolak hipotesis nol sehingga nilai koefisien
menjadi valid dan signifikan terhadap variabel dependennya. Oleh karena itu
model yang sebelumnya digunakan baik pada model (1), (2), dan (3) akan diubah
ke dalam model GLS dan model tersebut akan digunakan dalam analisis
berikutnya. Hasil dari model GLS dapat di lihat pada Tabel 4.13xxx
Tabel 4.13xxx Hasil Estimasi Regresi Model Generalized Least Square (Standard
Error disesuaikan)
model (1), (2), dan (3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
IV.5.2 Uji Signifikansi Simultan
untuk mendapatkan nilai F lebih kecil dari tingkat signifikansi yang sebesar 1%.
Artinya variabel independen yang terdiri dari Rasio Rata Lama SekolahEconomic
a) Pada model (1), nilai koefisien determinasi sebesar 0.9118 atau 91.18%.
Populasi Penduduk dan FDI. Sisanya sebesar 0.0882 (1-R 2) artinya variasi
b) Pada model (2), nilai koefisien determinasi sebesar 0.9473 atau 94.73%.
Populasi Penduduk dan FDI. Sisanya sebesar 5.27% (1-R 2) artinya variasi
c) Pada model (3), nilai koefisien determinasi sebesar 0.9676 atau 96.76%.
Populasi Penduduk dan FDI. Sisanya sebesar 3.24% (1-R 2) artinya variasi
[d)] Analisis
IV.6.1 Intersep
dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian dengan asumsi ceteris paribus.
Nilai intersep yang dihasilkan oleh model regresi berdasarkan hasil estimasi
paribus.
(model seluruh negara), sebesar 0,.6021 untuk model kedua (model negara maju),
dan sebesar -0,.0907 untuk model ketiga (model negara berkembang). Masing-
masing nilai koefisien HAKI dalam ketiga model tersebut positif dan signifikan
dengan fakta yang tertuang dalam penelian Sattar (2011). Menurutnya, fakta
menciptakan kembali produk intelektual yang baru atau proses berinovasi. Hal itu
dapat dibuktikan oleh nilai indeks HAKI yang cenderung besar di negara-negara
Hasil estimasi dalam model regresi dapat juga dikatakan sebagai fakta
teoritis disamping sebagai fakta empiris. Hasil regresi membenarkan apa yang
dikatakan oleh Y. Kim et al., (2012) yaitu dibutuhkan kebijakan ekonomi yang
inovasi menurutnya harus dilindungi dengan sistem HAKI yang solid sehingga
dari sana properti intelektual dapat meningkatkan output total dan produktivitas.
Selain itu hasil estimasi membenarkan apa yang dikatakan Falvey (2006). Dalam
proteksi HAKI tidak hanya berdampak pada negara saja namun juga berdampak
Hasil estimasi dari model penelitian ini menunjukkan bahwa FDI memiliki
seluruh negara), sebesar 0,.0858 untuk model kedua (model negara maju), dan
sebesar 0,.2159 untuk model ketiga (model negara berkembang). Semua hasil dari
ketiga model bersifat signifikan positif yang mana ketika FDI meingkat sebesar
satu persen maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,.08% pada
Secara empiris, dapat diketahui bahwa FDI memiliki dampak positif baik
pandang yang lain. Dampak positif FDI lebih besar di negara berkembang walau
tidak terlalu jauh. Fakta empiris ini terbukti valid karena walaupun secara angka
statistik nilai investasi negara maju lebih besar dibanding negara berkembang
Dampak positif ini sejalan dengan teori dan penelitian sebelumnya dimana
permintaan agregat jika meningkat maka akan meningkatkan belanja modal atau
pertama (model seluruh negara), sebesar 0,.9533 untuk model kedua (model
negara maju), dan sebesar 0,.0236 untuk model ketiga (model negara
maju dan berkembang. Hal ini sejalan dengan penelitian (Berggren, 2003).
yang fleksibel dan mendukung iklim ekonomi yang dinamis. Tandanya adalah di
negara maju kebebasan individu dalam pasar sangat ditekankan sedangkan peran
pemerintah diperkecil dalam koridor regulasi. Maka tidak heran bila indeks
kebebasan di negara maju cenderung tinggi. Selain itu menurut De Haan dan
dengan negara maju, negara berkembang menurut penelitian tersebut dan sejalan
juga dengan hasil regresi dalam penelitian ini memiliki struktur institusi yang
umumnya terlalu banyak restriksi dalam berupa aturan dan larangan atau juga tarif
ekonomi.
pertama (model seluruh negara), sebesar -0,.0194 untuk model kedua (model
negara maju), dan sebesar 0,.8020 untuk model ketiga (model negara
penduduk dapat menjadi beban bagi perekonomian jika tidak disertai dengan
peningkatan modal. Tanpa ada peningkatan modal maka rasio modal per orang
Seharusnya pemahaman ini berlaku juga bagi negara berkembang. Namun dalam
penelitian ini, seperti yang dijelaskan oleh Garza-Rodriguez et al., (2016) bahwa
pertumbuhan populasi secara empiris bisa saja berbeda dengan teori. Menurutnya,
populasinya tinggi asal bias diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang
memadai.
BAB V
V.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
berkembang.
maju daripada negara berkembang. Oleh karena itu dampaknya juga lebih
ekonomi dan sesuai dengan fakta empiris maupun teoritis baik di negara
pertumbuhan ekonomi.
V.2 Saran
sebagai berikut:
menghambat inovasi.
serta melakukan konsumsi. Selain itu regulasi yang tidak rumit dalam
tinggi.