PRAPROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
MUCHAMMAD CHOIRUR ROZIQIN
NIM.041911133190
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi dari suatu negara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
beragam, keadaan perekonomian tidak selalu dipengaruhi oleh faktor kapital
dan tenaga kerja. Inovasi juga berperan penting dalam meningkatnya
produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Perkembangan
inovasi dapat dilihat salah satunya dengan melihat perkembangan research and
development di suatu negara. Namun, perkembangan inovasi juga tergantung
kondisi masing masing negara dan area sekitarnya. Salah satunya ASEAN dan 4
Negara besar di ASIA yang dimana memiliki kebijakan masing masing terhadap
pengeluaran research and development. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efek inovasi dan teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia
pada tahun 2000 -2021, serta untuk mengetahui adakah perbedaan efek inovasi
dan teknologi pada pertumbuhan ekonomi negara dengan pendapatan
menengah ke atas dan negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Data
yang digunakan adalah data yang berasal dari publikasi World Bank dan WIPO
(World Intellectual Property Organization) dan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi data panel
Kata kunci : pertumbuhan ekonomi, aplikasi paten, pengeluaran untuk R&D,
Upper-middle-income, Lower-middle-income
BAB 1
PENDAHULUAN
Internasional
Amerika Serikat 12070144 $14,406,501,245,723
China 5901404 $5,164,353,535,801
Inggris 3449243 $2,388,680,946,669
Jerman 3019959 $3,367,710,118,558
Jepang 2750108 $5,648,283,936,902
Singapura 292560 $207,022,074,471
Malaysia 286411 $235,914,279,822
Thailand 178133 $307,470,577,170
Indonesia 110610 $696,076,186,915
Filipina 32326 $186,968,630,594
Su
mber: Scimago dan World Bank
Pertumbuhan Ekonomi
14
-1
-6
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terbagi menjadi lima bagian yaitu: (1)
pendahuluan; (2) tinjauan pustaka; (3) metode penelitian; (4) hasil dan
pembahasan; (5) kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pertumbuhan Endogen atau bisa disebut juga sebagai New Growth
Theory merupakan teori yang dikembangkan oleh Paul Romer. Romer
bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis untuk menganalisa
pertumbuhan yang bersifat endogen (yang berasal dari dalam sistem ekonomi
itu sendiri). Berbeda dengan teori pertumbuhan Solow yang menganggap
bahwa teknologi berasal dari luar sistem (eksogen), teori ini menganggap
bahwa kemajuan teknologi bersifat endogen di mana teknologi yang
dihasilkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi merupakan hasil para
pelaku ekonomi yang berinvestasi dalam ilmu pengetahuan (Mankiw, 2010).
Paul Romer menyatakan bahwa terdapat tiga elemen dasar dalam
pertumbuhan endogen yaitu:
1. Perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui sebuah proses
akumulasi ilmu pengetahuan.
2. Munculnya ide-ide baru dari berbagai perusahaan akibat terjadinya
mekanisme luberan pengetahuan (knowledge spillover).
3. Produksi barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi
ilmu pengetahuan akan selalu tumbuh tanpa ada batas.
Model dalam teori ini menggunakan empat variabel yaitu output (Y),
knowledge (A), capital (K), dan labor (L). Dalam teori ini perekonomian
dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor produksi dan sektor R&D. Sektor
produksi merupakan sektor yang memproduksi output, sementara sektor R&D
merupakan sektor yang menghasilkan knowledge baru. Masing-masing sektor
membutuhkan sumber daya untuk dapat melakukan produksi, karena itu
sumber daya yang ada di perekonomian yaitu tenaga kerja, capital, dan
knowledge akan dialokasikan untuk kedua sektor secara eksogen dan konstan.
Untuk labor, sebanyak 𝑎L dialokasikan pada sektor R&D sedangkan sisanya
(1 - 𝑎L) dialokasikan pada sektor produksi
Untuk knowledge, karena tidak ada restriksi untuk menggunakan
knowledge
return to scale.
(𝑡) = [𝑎 (𝑡)][𝑎 (𝑡)] (𝑡)𝜃 > 0, ≥ 0, ≥ 0 (2.2)
Sedangkan persamaan 2.2 merupakan persamaan sektor R&D. Variabel B
merupakan sebuah shift parameter. Parameter 𝜃 menggambarkan efek dari
existing knowledge terhadap keberhasilan R&D dalam menemukan knowledge
baru. Tidak seperti teori pertumbuhan neoklasik yang menjelaskan bahwa
penemuan knowledge baru merupakan proses yang eksogen, persamaan sektor
R&D (2.2) menjelaskan proses penemuan knowledge baru yang endogen.
Knowledge baru yang dihasilkan sektor ini kemudian menjadi tambahan yang
dibutuhkan untuk memproduksi output di sektor produksi (Romer, 2012)
Dimana:
Q = Output
A = Produktivitas (Teknologi)
Ln Q = ln A + α ln K + β ln L. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
(2.4) Parameter A merupakan indeks efisiensi yang menggambarkan hubungan
antara kuantitas Q pada satu pihak dihadapkan pada faktor produksi
modal dan tenaga kerja bersamaan pada lain pihak. Nilai A mencerminkan
seberapa besar faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan Q (barang
dan jasa).
2.1.3 Hubungan patent application dengan Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
β0 : Konstanta
PDB riil pada dasarnya adalah besaran nilai tambah yang dapat dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB riil adalah
jumlah dari nilai bruto yang ditambahkan oleh semua produsen dalam
perekonomian ditambah pajak produk apa pun dan dikurangi subsidi apa pun yang
tidak termasuk dalam nilai produk. PDB riil yang digunakan pada penelitian ini
adalah PDB atas dasar harga konstan 2010 pada 18 negara Asia pada tahun 2000-
2017 yang dinyatakan dalam US$.
5. Ekspor adalah proses pemindahan barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain dengan menggunakan system pembayaran, kualitas, kuantitas, dan syarat
penjualan lainnya yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini adalah
jumlah ekspor di 18 negara Asia pada tahun 2000-2017 yang dinyatakan dalam US$.
6. Tenaga Kerja (Labor) terdiri dari orang-orang berusia 15 tahun lebih yang
dapat menghasilkan barang dan jasa selama periode tertentu. Orang-orang yang saat ini
dipekerjakan, orang-orang yang menganggur tetapi mencari pekerjaan serta pencari kerja
pertama kali termasuk kedalam tenaga kerja. Variabel tenaga kerja dalam penelitian ini
adalah jumlah tenaga kerja di 18 negara Asia pada tahun 2000-2017.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data panel yang
merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. Dalam penelitian ini
variabel uang digunakan adalah PDB atas dasar harga konstan 2010, jumlah pengeluaran
untuk penelitian dan pengembangan (R&D), jumlah patent application, jumlah foreign
direct invesment, jumlah ekspor dan jumlah tenaga kerja. Data yang digunakan
bersumber dari publikasi yang diterbitkan oleh World Bank dan WIPO (World
Intellectual Property Organization). Data yang diperoleh kemudian di kelompokkan
menjadi 2 kelompok (Pembagiannya dapat dilihat pada tabel 3.1) sesuai dengan ketentuan
World Bank, yaitu negara dengan pendapatan menengah ke atas (negara dengan
pendapatan per kapita di atas $3.896) serta negara dengan pendapatan menengah ke
bawah (negara dengan pendapatan per kapita di bawah $3.895) selanjutnya akan diolah
dan dianalisis lebih lanjut.