DRAFT
BUPATI BANDUNG
PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR :
LAMPIRAN :
TENTANG
BUPATI BANDUNG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Teknis Pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko di Kabupaten Bandung, dengan susunan
keanggotaan Tim Teknis dan uraian tugas Tim Teknis
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II
keputusan ini.
KEDUA : Tujuan pembentukan Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada
diktum KESATU adalah :
a. memastikan kepatuhan pemenuhan persyaratan dan
kewajiban oleh Pelaku Usaha.
b. mengumpulkan data, bukti, dan/atau laporan terjadinya
bahaya terhadap keselamatan, kesehatan, lingkungan
hidup, dan/atau bahaya lainnya yang dapat ditimbulkan
dari pelaksanaan kegiatan usaha; dan
c. rujukan pembinaan atau pengenaan sanksi administratif
terhadap pelanggaran Perizinan Berusaha.
d. Memastikan Pelaku Usaha yang sudah berizin melaporkan
perkembangan realisasi Penanaman Modal serta pemberian
fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal,
dan/atau kewajiban kemitraan.
KETIGA : Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum Pertama
melakukan pengawasan kepada Pelaku Usaha dalam negeri
(Penanam Modal Dalam Negeri / PMDN) yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEEMPAT : Tim Teknis Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di
Kabupaten Bandung sebagaimana dimaksud pada diktum
KESATU memiliki fungsi yaitu :
4
yang sah.
KEEMPATBELAS : Hal-hal Lain yang belum cukup diatur dalam keputusan ini
sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur
kemudian oleh Ketua Tim.
KELIMABELAS : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
KEENAMBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Soreang
Pada tanggal
BUPATI BANDUNG,
M. DADANG SUPRIATNA
9. Sekretariat :
- Unsur Bidang Penanaman Modal – DPMPTSP.
- Unsur Bidang Pengawasan Advokasi dan Peningkatan Layanan – DPMPTSP.
BUPATI BANDUNG,
M. DADANG SUPRIATNA
8
1. Pengarah
Memberikan dukungan kebijakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
2. Penanggungjawab
a. Membina dan memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas pengawasan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
b. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko kepada Pengarah.
3. Ketua
a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko.
b. Mengkoordinasikan tugas pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
c. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko kepada Penanggung Jawab.
4. Ketua Harian
a. Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas.
b. Menyelenggarakan koordinasi dan konsolidasi berkaitan dengan pelaksanaan
pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
c. Memfasilitasi penyelesaian permasalahan pelaksanaan pengawasan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko.
d. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko.
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko kepada Ketua.
5. Wakil Ketua
Membantu/mewakili Ketua Harian dalam pelaksanaan tugas.
6. Sekretaris
a. Menyusun rencana koordinasi, konsolidasi dan evaluasi pelaksanaan
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
9
7. Anggota Tetap :
a. DPMPTSP
1) Melaksanakan pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, meliputi :
a) Pembinaan, pendampingan atau penyuluhan terkait kegiatan usaha
bagi Pelaku Usaha Mikro dan Pelaku Usaha Kecil.
b) Pengawasan Rutin atas kepatuhan administratif kepada Pelaku Usaha
Menengah dan Pelaku Usaha Besar melalui laporan Pelaku Usaha yang
memuat perkembangan kegiatan usaha.
Pengawasan dilakukan terhadap : realisasi Penanaman Modal, realisasi
tenaga kerja, realisasi produksi termasuk nilai ekspor, kewajiban
kemitraan dengan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah dan
kewajiban lainnya terkait pelaksanaan Penanaman Modal yang
disampaikan oleh Pelaku Usaha orang perseorangan, dan badan usaha
c) Pengawasan Rutin atas kepatuhan administratif kepada Pelaku Usaha
Menengah dan Pelaku Usaha Besar melalui Inspeksi Lapangan untuk
memeriksa kesesuaian data dan informasi yang disampaikan pada
laporan berkala dengan pelaksanaan fisik kegiatan usaha, melalui :
- Pembinaan dalam bentuk pendampingan dan penyuluhan meliputi
fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku
Usaha, pemberian penjelasan, konsultasi, dan/atau bimbingan
teknis mengenai ketentuan pelaksanaan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko; dan/atau
- Pemeriksaan administratif dan/atau fisik meliputi kegiatan
pengecekan lokasi usaha, realisasi nilai Penanaman Modal, tenaga
kerja, mesin/peralatan, bangunan/gedung, kewajiban terkait
fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal,
kewajiban kemitraan, dan/atau kewajiban lainnya terkait
pelaksanaan Penanaman Modal.
d) Penilaian kepatuhan administratif.
10
9. Sekretariat :
a. Menyusun draft rencana koordinasi, konsolidasi dan evaluasi pelaksanaan
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
12
BUPATI BANDUNG,
13
M. DADANG SUPRIATNA