Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021 ISSN 1979-8652 (Print) ISSN 2541-5913 (Online)

DOI: https://doi.org/10.31289/mercatoria.v13i1.5020

Jurnal Mercatoria
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/mercatoria
Dikirim: 17 Maret 2021; Diterima: 15 Juni 2021; Diterbitkan: 30 Juni 2021

Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19: Antara


Negara Sejahtera dan Negara Sehat

Government Policy During The Covid-19 Pandemi: Between


Walfare State and Healthy State

Rianda Dirkareshza1)*, Dinda Maurizka Azura2) & Roni Pradana3)


1) Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
2) Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
3) Panitia Perancang Undang–undangan, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Indonesia

*Coresponding Email: riandadirkareshza@upnvj.ac.id


Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menggali dan meneliti lebih dalam bagaimana kebijakan–kebijakan yang
pemerintah keluarkan di masa pandemi Covid-19 ini untuk menciptakan negara sejahtera dan negara
sehat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan
literatur review dengan menggunakan ketentuan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara
atau metode pendekatan hukum doktrinal yaitu teori-teori hukum dan pendapat para ilmuwan hukum
terutama yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil studi menunjukkan bahwa
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada saat Pandemi Covid-19 ini terlihat menitikberatkan
pada prinsip negara sehat apabila ditinjau dari segi kuantitas. Tidak menutup kemungkinan yang besar
apabila dilihat dari segi kualitas, sebagai negara sejahtera juga salah satu tujuan dari beberapa
rangkaian kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Rangkaian kebijakan–kebijakan tersebut
dinilai cukup efektif, namun tidak dapat dirasakan secara langsung dampak positifnya untuk jangka
panjang.
Kata Kunci: Covid-19; Kebijakan Pemerintah; Negara Sejahtera dan Negara Sehat

Abstract
This paper aims to explore and examine more deeply how the policies that the government issued during
the Covid-19 Pandemi were to create a Walfare State and Healthy State. The method used in this writing is
a normative method with a literatur review approach using the statutory provisions in force in a country
or a doctrinal legal approach method, namely legal theories and opinions of legal scientists, especially
those relating to the issues discussed. The results of the study show that the policies issued by the
government during the Covid-19 Pandemi seemed to focus on the principle of a healthy country in terms of
quantity. It does not rule out a large possibility when viewed from a quality perspective, as a Prosperous
Country is also one of the objectives of several policy frameworks issued by the government. These series of
policies are considered quite effective, but the positive impacts cannot be directly felt in the long term.
Keyword: Covid-19; Government Policy; Walfare State and Healthy State

How to Cite: Dirkareshza, R. Azura, D.M. & Pradana, R. (2021). Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19:
Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat. Jurnal Mercatoria. 14 (1): 46-55.
Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021: 46-55

PENDAHULUAN mendobrak nalar rasionalitas negara


State of art penelitian ini diambil dari dalam kebijakan penanganan wabah
beberapa contoh penelitian terdahulu pandemi Covid-19 di Indonesia. Ketika
sebagai suatu panduan ataupun contoh negara mampu menjamin ketahanan
bagi penulis untuk melakukan penelitian ekonomi setiap keluarga, maka
saat ini. Contoh penelitian yang diambil rasionalitas negara dan masyarakat akan
berupa tesis, skripsi dan jurnal yang sama dalam menghadapi pandemi Covid-
memiliki objek penelitian yang sama yaitu 19 ini ( Harirah, 2020).
Kebijakan Pemerintah di masa Covid-19. Dari jurnal yang ditulis oleh Darmin
Salah satu jurnal berjudul “Merespon Nalar Tuwu pada tahun 2020 yang diterbitkan
Kebijakan Negara dalam Menangani dalam repository Jurusan Ilmu
Pandemi Covid-19 di Indonesia” ditulis Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas
oleh Annas Rizaldi dan Zulfa Harirah MS Halu Oleo dengan judul “Kebijakan
yang diterbitkan dalam repository Pemerintah Dalam Penanganan Pandemi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Covid-19” penelitian ini menunjukan
Ekonomi Pembangunan Universitas bahwa dari seluruh kebijakan pemerintah
Unsyiah pada tahun 2020. Hasil penelitian untuk mencegah penyebaran penularan
ini menunjukkan bahwa peningkatan Covid-19 agar tidak menyebar luas di
jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam masyarakat, yang jauh lebih penting
membawa masalah yang cukup serius adalah pemerintah selaku leader and
dalam segala aspek. Penularan virus decision maker, harus menyiapkan skema
mematikan ini secara massif telah kebijakan perlindungan sosial (social
menguras banyaknya energi negara, dalam protection) tidak hanya untuk para
hal ini pemerintah dituntut untuk segera golongan Pemerlu Pelayanan
mengeluarkan beragam kebijakan dalam Kesejahteraan Sosial (PPKS). Ketika
segala bidang serta untuk seluruh lapisan pemerintah dapat menyiapkan skema
masyarakat guna menangani wabah Covid- kebijakan yang baik (good policies) untuk
19. Lockdown bukan merupakan salah satu mencegah dan mengatasi dampak yang
dari kebijakan yang diterapkan oleh ditimbulkan oleh virus corona kepada
Pemerintah Indonesia, banyaknya dampak masyarakat, maka dengan itu pula
ekonomi adalah salah satu alasan. Dari pemerintah dianggap berhasil
aspek kesehatan, menjaga jarak dan menjalankan fungsinya sebagai
menghindari kerumunan dapat diterima pemerintah yang baik (good government)
sebagai cara jitu menghindari penularan dan tata kepemerintahan yang baik (good
Covid-19. Apabila dilihat dari sisi ekonomi, governance) di era Pandemi Covid-19
pemerintah terkesan bertahap untuk .(Tuwu, 2020)
menghindari dampak ekonomi secara Jurnal yang diterbitkan oleh Badan
drastis, sehingga Pembatasan Sosial Sekala Perencanaan Pembangunan Nasional
Besar (selanjutnya disebut PSBB) adalah (Selanjutnya Bappenas) dengan judul
kebijakan yang dipilih oleh Pemerintah “Edisi Khusus tentang Covid-19, New
untuk dilaksanakan. Nalar secara logika Normal, dan Perencanaan Pembangunan”
darurat kesehatan ini mampu diterima yang ditulis oleh Muhyiddin dan Hanan
secara rasional oleh masyarakat. Namun Nugroho pada tahun 2020. Berdasarkan
terjadi respon yang berbeda oleh hasil penelitian bahwa optimisme dan
masyarakat menengah ke bawah. sentimen positif ekonomi baru akan
Ketidakpastian ketahanan ekonomi terjadi jika pandemi Covid-19 dapat
keluarga membuat masyarakat kelas diatasi, setidaknya menunjukkan tanda-
mengengah ke bawah “terpaksa” tanda terkendali dan akhirnya dapat
47
Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura & Roni Pradana, Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19:
Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat

diselesaikan. Upaya PSBB sangat penting Masyarakat di seluruh dunia sedang


dikedepankan, sebelum nanti vaksin mempertimbangkan apakah manfaat
Covid-19 akan ditemukan, atau kita kesehatan dari kebijakan anti penularan
terpaksa harus berdampingan dengan sepadan dengan biaya sosial dan
Covid-19 sebagai sebuah cara hidup di ekonominya. Banyaknya biaya ini harus
zaman normal baru. fenomena VUCA diamati dengan jelas. Misalnya,
(Volatility, Uncertainty, Complexity, and pembatasan bisnis meningkatkan
Ambiguity) makin sering terlihat. Pandemi pengangguran dan penutupan sekolah
Covid-19 semakin mengungkap titik lemah memengaruhi hasil pendidikan (Hsiang et
sistem kesehatan, dan banyak sistem al., 2020). Covid-19 telah menunjukkan
lainnya di tanah air. Guncangan terhadap bahwa tindakan diperlukan untuk
sistem kesehatan berpengaruh pada mengatasi sifat pandemi yang
prioritas alokasi fiskal. Pengalihan menyebarluas dengan cepat serta
perhatian ke sektor kesehatan ketidakadilan kesehatan yang sudah ada
berimplikasi pada penurunan prioritas sebelumnya. Tindakan ini harus didukung
pada sektor-sektor non-kesehatan, yang dan didorong oleh kebijakan yang tepat
berdampak perubahan haluan untuk dapat menyelesaikan permasalahan
pembangunan. Ke depan hal seperti ini yang ada (Baker et al., 2020). Keadaan
akan sering terjadi (Muhyiddin, 2020). darurat kesehatan masyarakat dapat
Jurnal – jurnal tersebut saling berkaitan memengaruhi kesehatan, keselamatan, dan
dan dapat ditarik kesimpulan bahwa tema kesejahteraan kedua individu
penelitian terhadap kebijakan pemerintah (menyebabkan, misalnya, ketidakamanan,
di masa Covid-19 yang akan diangkat oleh kebingungan, isolasi emosional, dan
Penulis berfokus kepada bagaimana cara stigma) dan komunitas (karena kerugian
pemerintah menghadapi dan ekonomi, penutupan pekerjaan dan
mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang sekolah, sumber daya yang tidak memadai
efektif bagi masyarakat dan mendukung untuk medis. respon, dan distribusi
dari aspek kesehatan dan kesejahteraan. kebutuhan yang kurang) (Betty
Covid-19 menjadi perhatian dunia Pfefferbaum, M.D., J.D., and Carol S. North,
pada Januari 2020. Penyebaran virus yang M.D., 2020).
cepat dan meningkatnya jumlah kasus Ide kebijakan berfungsi sebagai
yang dikonfirmasi memicu reaksi cepat "perekat" integratif yang menyatukan
dari pemerintah China (Zhang et al., 2020). tindakan kebijakan di sekitar rencana
Pemerintah di negara maju telah tindakan. Komitmen politik untuk alasan
menanggapi Pandemi Covid-19 dengan yang kuat memastikan bahwa pihak yang
tanggapan kebijakan yang dramatis dan bertanggung jawab selaras pada tujuan
belum pernah terjadi sebelumnya. bersama dan cara yang diperlukan untuk
Sebagian besar ekonomi telah mencapainya (Carter & May, 2020).
diperintahkan untuk ditutup dan jutaan Kebijakan yang tepat dan berlandaskan
pekerja harus tinggal di rumah tanpa batas keseimbangan antara negara yang
waktu (Alon et al., 2020). Ketika Covid-19 sejahtera dan negara yang sehat. Apabila
menyebar ke negara-negara yang kurang pemerintah dalam hal ini Pemerintah
berkembang, pembuat kebijakan di sana Negara Indonesia mengambil keputusan
sebagian besar mengikuti dengan yang salah akan menimbulkan dampak
kebijakan yang serupa. Namun dengan buruk yang berkepanjangan terhadap
cepat menjadi jelas bahwa tanggapan negara. Beberapa negara merasa lebih
kebijakan di negara berkembang tidak bisa mungkin untuk mencapai pertanggungan
hanya meniru tindakan yang dilakukan global melalui asuransi kesehatan wajib
negara barat. yang dikelola oleh perusahaan asuransi di

48
Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021: 46-55

bawah regulasi dan pengawasan ketat oleh persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019.
pemerintah (Betty Pfefferbaum, M.D., J.D., Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan
and Carol S. North, M.D., 2020). Kebijakan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha
tersebut yang dilakukan oleh negara Transportasi dan Pergudangan sebesar
secara keseluruhan untuk menanggulangi 15,04 persen. Sementara itu, dari sisi
dampak pandemi, namun bagaimana pengeluaran hampir semua komponen
dengan kebijakan pemerintah Indonesia terkontraksi, Komponen Ekspor Barang
dalam menangani pandemi, apakah sudah dan Jasa menjadi komponen dengan
baik dan mengedepankan aspek kontraksi terdalam sebesar 7,70 persen
kesejahteraan masyarakatnya ataukah (Badan Pusat Statistik, 2021).
hanya mengedepankan aspek kesehatan
saja tanpa memperdulikan perekonomian
negara.
Dalam artikel ini akan dibahas
mengenai kebijakan pemerintah di masa
Pandemi COVID-19, dimana Penulis
mencoba melihat apakah pemerintah
sudah menerapkan kebijakan yang tepat
dan bertujuan untuk menjadi negara Gambar 2 (Badan Pusat Statistik, 2020)
sejahtera dan negara sehat. Menurut data
yang diterbitkan oleh Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi METODE PENELITIAN
Nasional dapat dilihat tren positif bahwa Metode penelitian pada dasarnya
angka pasien terpapar sangat rendah dan merupakan rangkaian prosedur tahapan
berbanding terbalik dengan pasien yang atau cara sistematis yang digunakan untuk
sembuh meningkat tajam. mencari kebenaran dalam suatu karya
ilmiah dalam hal ini adalah penulisan
jurnal, sehingga dapat menghasilkan
sebuah jurnal yang berkualitas yaitu jurnal
yang memenuhi syarat penelitian
(Soemitro, 1990). Jenis penelitian dalam
jurnal ini adalah literer atau penelitian
perpustakaan (library research), artinya
sebuah studi dengan mengkaji buku-buku
atau kitab-kitab terkait dengan jurnal ini
Gambar 1 (Komite Penanganan COVID-19 dan yang berasal dari perpustakaan (bahan
Pemulihan Ekonomi Nasional, 2021) pustaka). Semua sumber berasal dari
bahan-bahan tertulis (cetak) yang
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat berkaitan dengan permasalahan penelitian
dibandingkan dengan data pertumbuhan dan literatur-literatur lainnya (elektronik)
perekonomian Indonesia yang diterbitkan (Hadi, 1980). Dalam penulisan jurnal ini
oleh Badan Pusat Statistik. Data ini cukup pendekatan yang digunakan adalah
berbanding terbalik dibandingkan dengan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan
tren positif yang dihasilkan dalam yang dalam pengolahan dan analisa data
penanganan kesehatan yang dilaksanakan tidak menggunakan angka-angka, simbol
oleh pemerintah Indonesia. Ekonomi dan atau variabel matematis melainkan
Indonesia tahun 2020 mengalami dengan pemahaman mendalam (in depth
kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 analysis). Dalam pembahasannya penulis
49
Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura & Roni Pradana, Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19:
Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat

menggunakan pendekatan yuridis- bahan hukum primer dan sekunder


normatif, yaitu jenis pendekatan dengan seperti kamus dan ensiklopedia
menggunakan ketentuan perundang- (Ammiruddin and Asikin, 2006).
undangan yang berlaku pada suatu negara
atau metode pendekatan hukum doktrinal HASL DAN PEMBAHASAN
yaitu teori-teori hukum dan pendapat para Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi
ilmuwan hukum terutama yang berkaitan COVID-19
dengan permasalahan yang dibahas Di masa Pandemi Covid-19 seperti
(Soemitro, 1985). Pendekatan yuridis- saat ini segi kesehatan masyarakat tetap
normatif yang digunakan dalam penelitian menjadi prioritas utama (Ratih & Junaidi,
ini adalah pendekatan melalui hukum 2020). Sehubungan dengan hal tersebut,
positif, yaitu menelaah aturan-aturan pemerintah tidak tinggal diam. Guna
hukum positif untuk menemukan menjaga stabilitas dan memulihkan
keseimbangan pemerintah dalam ekonomi nasional, pemerintah
menyusun peraturan dalam mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
penanggulangan bencana skala pandemi tetap mendukung UKM di masa pandemi.
yang disebabkan Pandemi Covid-19. Selain Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan
itu menelaah secara normatif tentang Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020
pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang Pelaksanaan Program Pemulihan
tersebut. Ekonomi Nasional (PEN) yang merupakan
Penulisan jurnal ini bersumberkan amanat dari Peraturan Pengganti Undang-
pada sumber bahan penelitian primer dan undang tentang Kebijakan Keuangan
sumber bahan penelitian sekunder, yaitu Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
(Arikunto, 2000): untuk Penanganan Pandemi Covid-19
1. Bahan hukum primer yaitu bahan- dan/atau dalam Rangka Menghadapi
bahan hukum yang mengikat Ancaman yang Membahayakan
(Soekanto, 1995) seperti UUD 1945; Perekonomian Nasional dan/atau
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 Stabilitas Sistem Keuangan antara lain
tentang Kekarantinaan Kesehatan); insentif pajak, subsidi bunga dan
Peraturan Pemerintah Pengganti penjaminan modal kerja baru UMKM
Undang–undang Nomor 1 Tahun 2020 (Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
tentang Kebijakan Keuangan Negara 2020 Tentang Program Pemulihan Ekonomi
dan stabilitas sistem Keuangan Untuk Nasional, 2020).
Penanganan Pandemi Covid-19 Pemerintah mengeluarkan kebijakan
dan/atau dalam Rangka Menghadapi yang mengakibatkan masyarakat
Ancaman yang Membahayakan merasakan keresahan dan kerugian yang
Perekonomian Nasional dan/atau berdampak pada kesehatan maupun
Stabilitas Sistem Keuangan dan perekonomian, sehingga, pemerintah perlu
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun mengeluarkan kebijakan yang diatur
2020 tentang PSBB dalam Rangka dalam PP No. 21 Tahun 2020 tentang PSBB
Percepatan Penanganan Covid-19 . (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
2. Bahan hukum sekunder yang dengan tujuan untuk memutus rantai
memberikan penjelasan mengenai penyebaran Pandemi Covid-19
bahan hukum primer, seperti naskah (Juaningsih, 2020). Akibat utama yang
akademik, rancangan undang-undang, paling disoroti pada kebijakan tersebut
hasil penelitian, atau pendapat para adalah membuat para pengusaha
pakar hukum. mengambil langkah untuk melakukan
3. bahan hukum tersier yang memberikan pengurangan karyawan untuk menekan
petunjuk maupun penjelasan terhadap biaya kerugian dan operasional imbas dari
Pandemi Covid-19.
50
Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021: 46-55

Sektor pertanian tak luput menjadi merah/wilayah yang menerapkan PSBB.


sorotan karena memiliki kaitan erat Hal ini didukung oleh Fatwa Majelis Ulama
dengan ketahanan pangan nasional. Indonesia (MUI) Nomor 14 tahun 2020
Tentunya pada masa pandemi yang sulit tentang Penyelenggaran Ibadah Dalam
seperti sekarang ini ketahanan pangan Situasi Wabah Covid-19 (Fahiza & Zalikha,
menjadi sesuatu yang harus diupayakan 2021, p. 29). Dalam sektor ini pada awal
untuk menghindar dari krisis pangan yang dikeluarkannya kebijakan tesebut,
seakan menghantui Indonesia pemerintah mendapatkan penolakan yang
(Diwangkara, 2020). Pemerintah juga tidak cukup keras dari masyarakat. Namun
melupakan betapa pentingnya sektor tujuan dari pemerintah sendiri adalah
pangan dalam penanganan pandemi, melakukan mitigasi bencana agar tidak
apabila hal ini terlewatkan dapat menyebar lebih meluas.
mengakibatkan keributan dikarenakan Dampak yang ditimbulkan oleh segi
tingginya harga bahan pangan di masa ekonomi terhadap menurunnya
pandemi. Kegiatan utama yang dilakukan pendapatan masyarakat, maka salah satu
oleh pemerintah dalam melakukan kebijakan yang dikeluarkan oleh
perubahan pola rantai pasok pangan, pemerintah berupa pemberian
meningkatkan fasilitas produksi dan perlindungan sosial dalam bentuk
konsumsi di sektor pangan serta optimasi pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
distribusi pangan. pada masa pandemi Covid-19, BLT
Menurut sektor pariwisata, Bali yang diberikan kepada kelompok masyarakat
merupakan destinasi wisata international, paling terdampak pandemi Covid-19,
menjadikan pariwisata sebagai komoditi meliputi masyarakat miskin, pekerja
utama sehingga dampak pandemi sangat informal serta pelaku usaha transportasi
terasa bagi perekonomian Bali dan juga daring (Iping, 2020). Meskipun niat
pelaku pariwisata di dalamnya, seperti pemerintah sangat disambut baik oleh
hampir sekitar 98% objek wisata, hotel, masyarakat dengan diberikannya bantuan
restoran, spa dan fasilitas pariwisata ini, pada tataran eksekusi pemerintah
ditutup untuk umum. Oleh karena itu gagal mengimplementasikanya secara
membawa keterpurukan yang sangat tepat sasaran mengingat salah satu
hebat bagi perekonomian rakyat Bali pembantu presiden terkena kasus korupsi
sendiri, dengan meningkatnya berkenaan dengan dana bantuan sosial.
pengangguran dan juga masalah yang Miris melihat fakta lapangan tersebut
dihadapi oleh manajemen hotel untuk mengingat niat yang baik namun
keberlangsungan hotel mereka karena dieksekusi oleh orang yang tidak tepat.
biaya operasional hotel seperti kebersihan, Sektor pendidikan pun tidak luput
air, listrik, dan perawatan gedung harus dalam kebijakan yang diberikan oleh
tetap berjalan walaupun tidak beroperasi pemerintah, diatur dalam Ketentuan
(Asmoro et al., 2020) Pemerintah tidak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dapat melakukan banyak hal pada sektor Nomor 25 Tahun 2020 tentang Ketentuan
ini mengingat pola penyebaran Covid-19 Penyesuaian UKT, Dana Bantuan UKT
sangat cepat di lokasi wisata yang rentan Mahasiswa, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja.
terjadi kerumunan diantaranya. Baik orang tua mahasiswa, orang tua siswa
Kegiatan keagamaan pun turut dan mahasiswa mendapatkan dampak
dibekali kebijakan oleh pemerintah positif dari kebijakan ini mengingat
dengan diberlakukannya beribadah di rendahnya pendapatan sebagian besar
rumah masing-masing terutama penduduk Indonesia di masa Pandemi
dikhususkan daerah yang berzona Covid-19 ini.
51
Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura & Roni Pradana, Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19:
Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat

Pada sektor keuangan, OJK beserta Pandemi Covid-19 melanda di Indonesia.


pemerintah dan Bank Indonesia (BI) Indonesia dirasa cukup efektif
mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus mengeluarkan sejumlah kebijakan
keuangan untuk memberikan ruang bagi tersebut namun tidak dapat dirasakan
masyarakat dan sektor jasa keuangan baik secara langsung semuanya perihal dampak
jasa keuangan perbankan, pasar modal positifnya, hal ini akan dirasakan secara
maupun non perbankan yang terdampak berjangka kedepannya.
secara langsung maupun tidak langsung
akibat Pandemi Covid-19 (Septiana Na’afi, Fokus Pemerintah antara Negara
2020). Terdapat beberapa langkah Sejahtera dan Negara Sehat
stimulus berupa kebijakan yang Pemerintah dalam hal ini menjadi
dikeluarkan oleh OJK pada sektor penentu arah kebijakan skala nasional
keuangan khususnya dalam bidang jasa yang menjadi nahkoda untuk tujuan
keuangan pasar modal antara lain tertentu. Tentu Pemerintah Negara
pembelian kembali (buyback) saham oleh Indonesia tidak dapat menitikberatkan
emiten atau perusahaan publik dalam kepada titik manapun dalam menentukan
kondisi pasar berfluktuatif secara kebijakan, seluruh kebijakan sudah pasti
signifikan, penyederhanaan mekanisme berlandaskan asas walfare state yang
perdagangan saham di pasar modal, memiliki arti negara yang sejahtera, adil
relaksasi penyampaian laporan berkala, dan makmur. Hal ini dapat terlihat dalam
penyelenggaraan RUPS oleh emiten dan beberapa kebijakan ataupun peraturan
perusahaan publik dan perubahan jam perundang-undangan yang disusun oleh
perdagangan di bursa efek. pemerintah selama Covid-19 melanda
Beberapa sample acak dari kebijakan Indonesia.
pemerintah yang dikeluarkan disaat

Tabel 1. Daftar Peraturan atau Kebijakan terkait Kesejahteraan dan Kesehatan


Kebijakan terkait Kesejahteraan Kebijakan terkait Kesehatan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Kesehatan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Refocusing Kegiatan, Relokasi Anggaran, Serta tentang PSBB dalam Rangka Percepatan
Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
Penanganan Covid-19
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2020 Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020
tentang Insentif Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Corona Covid-19
Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020
Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Countercyclical Dampak Penyebaran Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19
Surat Edaran KPK Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
Penggunaan Anggaran Pelaksanaan Pengadaan tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Pengadaan Barang/Jasa dalam Rangka Percepatan Masyarakat Covid-19
Penanganan Covid-19 Terkait dengan Pencegahan
Tindak Pidana Korupsi
Surat Edaran Menaker Nomor M/3/HK.04/III/2020 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23
tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Tahun 2020 tentang Larangan Sementara

52
Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021: 46-55

Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan Ekspor Antiseptic, Bahan Baku Masker, Alat
Penanggulangan Covid-19 Pelindung Diri dan Masker
Siaran Pers Kementrian Perekonomian Nomor: Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor
HM.4.6/32/SET.MEKON.2.3/03/2020 tentang 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara
Pemerintah Umumkan Stimulus Ekonomi Kedua Orang Asing Masuk Wilayah NKRI
untuk Menangani Dampak Covid-19
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun
Republik Indonesia Nomor 253 Tahun 2020 tentang 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka
Perubahan atas Keputusan Menteri Komunikasi dan Perceptan Penanganan Covid-19
Informatika Nomor 171 Tahun 2020 tentang
Penetapan Aplikasi Pedulilindung dalam Rangka
Pelaksanaan Surveilans Kesehatan Penanganan Covid-
19
Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor Keputusan Ketua Gugus Tugas Percepatan
HK.02.02/1/4611/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2020
Pemeriksaan Rapid Tes Antigen-Swab tentang Uraian Tugas, Struktur Organisasi,
Sekretarian dan Tata Kerja Pelaksana Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/1/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi 612/MENKES/SK/V/2010 tentang Pedoman
Pemeriksaan Pemeriksaan Real Time Polymerase Penyelenggara Karantina Kesehatan pada
Chain Reaction (RT-PCR) Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi HK.01.07/Menkes/169/2020 tentang
Rapid Test Antibody Penetapan Rumah Sakit Infeksi Emerging
Tertentu
Ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Nomor 25 tahun 2020 tentang Ketentuan Penyesuaian HK.01.07/Menkes/182/2020 tentang Jejaring
UKT, Dana Bantuan UKT Mahasiswa, BOS Afirmasi Laboratorium Pemeriksaan Covid-19
dan BOS Kinerja
Surat edaran Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun Keputusan Kepala BNPB Nomor 9A Tahun
2020 tentang Pemulihan Aktivitas Perdagangan yang 2020 tentang Penetapan Status Keadaan
Dilakukan pada Masa Pandemi Covid-19 dan New Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit
Normal Akibat Virus Corona di Indonesia
Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Keputusan Kepala BNPB Nomor 13A Tahun
Indonesia Nomor M/7/AS.02.02/V/2020 tentang 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan
Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Tertentu Darurat Wabah Penyakit Akibat
Pandemi Covid-19 dan Protokol Pencegahan Virus Corona di Indonesia
Penularan Covid-19 di perusahaan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Surat Edaran Kepala BNPB Nomor SE-
HK.01.07/MENKES/238/2020 tentang Petunjuk Teknis 1/BNPB/03/2020 tentang Pembentukan Gugus
Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyait Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit yang Tingkat Provinsi dan Kab/Kota
Menyelenggarakan Pelayanan Covid-19
Surat Edaran Menteri Perindustrian Republik Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor
Indonesia no. 7 tahun 2020 tentang Pedoman HK.02.02/III/375/2020 tentang Penggunaan
Pengaduan Permohonan Perizinan Pelaksanaan Bilik Disinfeksi dalam Rangka Pencegahan
Kegiatan Industri dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Penularan Covid-19
Masyarakat Covid-19
Surat Edaran Kementrian Keuangan Republik Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Indonesia no. SE-07/BC/2020 tentang Pedoman Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi
Penelitian Importasi Barang yang Menggunakan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian
Skema Tarif Bea Masuk Berdasarkan Perjanjian atau Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam
Kesepakatan Internasional (Tarif Preferensi) Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di
53
Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura & Roni Pradana, Kebijakan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19:
Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat

Dampak Pandemi Covid-19 Lingkungan Instansi Pemerintah


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Anggaran 2020 Kegiatan Berpergian Keluar Daerah dan/atau
Kegiatan Mudik bagi Aparatur Sipil Negara
dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-
19
Surat Edaran Menteri Kementrian dan
Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Penyebaran Covid-19 pada Satuan
Pendidikan
Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 10/SE/IV/2020 tentang
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji
Pegawai Negri Sipil atau Sumpah/Janji Jabatan
Melalui Media Conference pada Masa Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Covid-19
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
440/2622/SJ tentang Pembentukan Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid Daerah
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 14
Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah
dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19

Apabila dianalisa secara kuantitas SIMPULAN


jumlah aturan ataupun kebijakan yang Kebijakan pemerintah yang
dikeluarkan oleh negara memang lebih dikeluarkan saat Pandemi Covid-19
menitikberatkan kepada negara sehat ke melanda Indonesia dirasa cukup efektif,
depannya, namun ini tidak dapat dilihat namun sejumlah kebijakan tersebut tidak
secara kuantitas saja. Apabila melihat dapat dirasakan secara langsung
dalam prespektif kualitas aturan aturan semuanya perihal dampak positifnya, hal
yang dibuat untuk menuju negara ini akan dirasakan secara berjangka ke
sejahtera dimasa Pandemi dirasa cukup depannya. Pemerintah menyusun segala
adil, luas dan efektif. Namun tidak kebijakan bertujuan agar masyarakat
dipungkiri apabila masyarakat masih merasakan kesejahteraan, kemakmuran,
banyak terpapar Covid-19 artinya roda kesehatan maupun keadilan. Sebagai
penggerak bangsa pun akan rapuh yang warga negara kita dapat membantu
tetap menyebabkan Indonesia terpuruk pemerintah dengan cara mengikuti segala
dalam jurang kemiskinan. kebijakan yang ada untuk menyongsong
Sebagai warga negara, sudah welfare state.
sepatutnya kita mengikuti seluruh aturan
maupun kebijakan pemerintah untuk DAFTAR PUSTAKA
mensuksesi segala tujuan bangsa. Sejatinya Alon, T., Kim, M., Lagakos, D., & VanVuren, M.
bangsa ini memiliki visi dan misi yang baik (2020). How Should Policy Responses To the
Covid-19 Pandemi Differ.
untuk seluruh warga negaranya. Dengan Ammiruddin and Asikin, Z. (2006). Pengantar
mengikuti segala kebijakan ini dapat Metode Penelitian Hukum. Rajagrafindo
dipastikan masyarakat akan terbebas dari Persada.
Covid-19 dan pasca penyebaran pun akan Arikunto, S. (2000). Pengantar Penelitian Hukum.
menjadi penentu arah kemajuan bangsa ke Rineka Cipta.
Asmoro, A. Y., Bachri, T. B., & Detmuliati, A. (2020).
depannya. Analisis Potensi Wisata Desa Dengan

54
Jurnal Mercatoria, 14 (1) Juni 2021: 46-55

Kerangka 6A Studi Kasus Desa Ngajum, Perspektif Ekonomi Dan Sosial. Jurnal
Malang. Media Wisata, 18(2), 231–250. Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2),
https://doi.org/10.36275/mws 516–526.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i2.290
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Juaningsih, I. N. (2020). Analisis Kebijakan PHK
I-2020. In Www.Bps.Go.Id (Issue 17). Bagi Para Pekerja Pada Masa Pandemi Covid-
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/ 19 di Indonesia. Buletin Hukum Dan
02/05/1755/ekonomi-indonesia-2019- Keadilan, 4(1), 189–196.
tumbuh-5-02-persen.html Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
Badan Pusat Statistik. (2021). Ekonomi Indonesia Ekonomi Nasional. (2021). Tren Nasional
2020 Turun sebesar 2,07 Persen (c-to-c). (Akumulasi Data).
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/ https://covid19.go.id/peta-sebaran
02/05/1811/ekonomi-indonesia-2020- Muhyiddin, O. (2020). Edisi Khusus tentang Covid-
turun-sebesar-2-07-persen--c-to-c-.html 19 , New Normal, dan Perencanaan
Baker, P., White, A., & Morgan, R. (2020). Men’s Pembangunan. Jurnal Perencanaan
health: COVID-19 Pandemi highlights need Pembangunan: The Indonesian Journal of
for overdue policy action. The Lancet, Development Planning, 4(2).
395(10241), 1886–1888. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.120
https://doi.org/10.1016/S0140- Ratih, K., & Junaidi, A. (2020). Strategi Bisnis Dan
6736(20)31303-9 Pemanfaatan Kebijakan Pajak Di Masa
Betty Pfefferbaum, M.D., J.D., and Carol S. North, Pandemi COVID-19 Dan Era New Normal
M.D., M. P. E. (2020). Mental Health and the (Studi Kasus Pelaku UKM Marketplace).
Covid-19 Pandemi. New England Journal of Prosiding Seminar Stiami, 7(2).
Medicine, 383(6), 508–510. http://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-
https://doi.org/10.1056/nejmp2013466 industry/
Carter, D. P., & May, P. J. (2020). Making sense of the Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
U.S. COVID-19 Pandemi response: A policy tentang Program Pemulihan Ekonomi
regime perspective. Administrative Theory Nasional, (2020) (testimony of Republik
and Praxis, 42(2), 265–277. Indonesia).
https://doi.org/10.1080/10841806.2020.17 Septiana Na’afi. (2020). Efektifitas Kebijakan OJK
58991 Terkait Buyback Saham Terhadap
Diwangkara, C. (2020). UPAYA BELA NEGARA Perubahan IHSG Di Masa Pandemi Covid-19 .
MELALUI KETAHANAN PANGAN DIMASA Aghniya Jurnal Ekonomi Islam, 2(2), 1–9.
PANDEMI COVID-19 (EFFORTS TO DEFEND http://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-
COUNTRIES THROUGH FOOD SECURITY IN industry/
THE PANDEMI COVID-19 ) (Vol. 19). Soekanto, S. (1995). Pengantar Penelitian Hukum.
Fahiza, Z., & Zalikha, S. N. (2021). Kebijakan UI Press.
Pemerintah dalam Kegiatan Shalat Soemitro. (1990). Metodologi Penelitian Hukum.
Berjamaah di Masa Pandemi Covid-19 . … Rineka Cipta.
Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 48– Soemitro, R. H. (1985). Metode Penelitian Hukum.
55. https://journal.ar- Ghalia Indonesia.
raniry.ac.id/index.php/jrpm/article/view/6 Tuwu, D. (2020). Kebijakan Pemerintah Dalam
29 Penanganan Pandemi Covid-19 . Journal
Hadi, S. (1980). Metodologi Riserch 1. Gajah Mada. Publicuho, 3(2), 267.
Hsiang, S., Allen, D., Annan-Phan, S., Bell, K., https://doi.org/10.35817/jpu.v3i2.12535
Bolliger, I., Chong, T., Druckenmiller, H., Zhang, D., Hu, M., & Ji, Q. (2020). Financial markets
Huang, L. Y., Hultgren, A., Krasovich, E., Lau, under the global Pandemi of COVID-19 .
P., Lee, J., Rolf, E., Tseng, J., & Wu, T. (2020). Finance Research Letters, 36(April), 101528.
The effect of large-scale anti-contagion https://doi.org/10.1016/j.frl.2020.101528
policies on the COVID-19 Pandemi. Nature, Zulfa Harirah MS, A. R. (2020). Merespon Nalar
584(7820), 262–267. Kebijakan Negara Dalam Menangani
https://doi.org/10.1038/s41586-020-2404- Pandemi Covid 19 Di Indonesia. Jurnal
8 Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia,
Iping, B. (2020). Perlindungan Sosial Melalui 7(1), 36–53.
Kebijakan Program Bantuan Langsung Tunai https://doi.org/10.24815/ekapi.v7i1.17370
(Blt) Di Era Pandemi Covid-19 : Tinjauan

55

Anda mungkin juga menyukai