Anda di halaman 1dari 6

Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance 83

Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

IMPLEMENTASI MODEL
COLLABORATIVE GOVERNANCE
DALAM PENYELESAIAN PANDEMI
COVID-19

Anang Sugeng Cahyono


akusukambahdi@gmail.com

ABSTRAK
Fenomena mewabahnya virus covid -19 dihampir sebagian besar dunia
merupakan kejadian yang tidak terprediksi dengan baik sebelumnya. Hal ini tampak
dari kegugupan negara – negara yang menjadi pandemic virus covid -19. Sekaliber
US,UK,China,Jepang dan negara Eropa sampai saat ini berjibaku menanggulangi
mewabahnya virus covid – 19. Segala aspek hancur dalam resesi ini.Mulai sektor
ekonomi, sosial, budaya, ketahanan, kesehatan, pariwisata, industri dan masifnya
dampak dengan mewabahnya virus ini menjadi bukti bahwa kemampuan pemerintah
tiap negara mendapatkan ujian berat dalam menghadapinya.
Berbagai kebijakan pemerintah Indonesia telah dilakukan dengan mengeluarkan
3 (tiga) kebijakan : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020,Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, (Kepres) Nomor 11 Tahun 2020.
Penanggulangan tentang semakin meluasnya virus covid 19 tidak bisa dilakukan
pemerintah saja.Diperlukan kerjasama lintas disiplin dan bidang dengan mengacu
pada prinsip collaborative governance. Sektor kesehatan menjadi leading yang
didukung oleh ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, teknologi dan berbagai sektor
lain.Diakhir artikel ini beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang dituangkan dengan
menggunakan hasil analisis menggunakan SWOT dan Stakeholders Analisys.Dan
beberapa temuan dalam naskah ini adalah penekanan atau fokus kepada program
penanggulangan covid -19 yang telah dilakukan pemerintah dengan telaah strategi
kolaborasi didalamnya.

Keyword : Kebijakan Publik, Covid – 19

ABSTRACT
The outbreak of the covid-19 virus in most of the world is an unexpectedly well-
anticipated event. This is evident from the nervousness of the countries that have
become co-pandemic co-19 viruses. The caliber of the US, UK, China, Japan and
European countries has so far struggled to overcome the outbreak of covid virus - 19.
All aspects have been destroyed in this recession. Starting the economic, social,
cultural, resilience, health, tourism, industry and massive impact of the virus outbreak
this is proof that the ability of each country's governments to get a tough test in dealing
with it.
Various Indonesian government policies have been carried out by issuing 3
(three) policies: Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2020,
Government Regulation Number 21 Year 2020, (Presidential Decree) Number 11 Year
84 Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance
Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

2020. Countermeasures regarding the increasingly widespread covid 19 virus cannot


be done the government alone. It takes cooperation across disciplines and fields with
reference to the principle of collaborative governance. The health sector is the leading
sector that is supported by economic, social, cultural, environmental, technological and
various other sectors. At the end of this article some conclusions and
recommendations are outlined by using the results of the analysis using SWOT and
Stakeholders Analysis. And some of the findings in this paper are the emphasis or
focus to the covid-19 countermeasure program that has been carried out by the
government by examining the collaboration strategy therein. Keyword: Public Policy,
Covid - 19

PENDAHULUAN adalah masalah bersama. Secara


Resesi dunia akibat mewabahnya konstitusional telah diatur tugas dan
COVID-19 di Indonesia semakin tidak peran pemerintah dalam hal ini sebagai
menentu ujung penyelesaiannya, dan penyelenggara pelayanan perlindungan
penderitanya masih terus bertambah kesehatan. Akan tetapi mekanisme dan
sebagai akibat lambannya para pihak proses yang normative pasti akan sulit
mengantisipasi wabah COVID-19 di menjawab persoalan tersebut. Semua
awal tahun 2020. Pemerintah tidak bisa pihak mulai dari pemerintah, lembaga
hanya memikirkan satu sektor saja non pemerintah baik privat maupun
terutama dan perlu memprioritaskan NGO dan masyarakat harus saling
berbagai sektor yang terimbas dan berkolaborasi untuk menghadapi kasus
perlu ditangani terlebih dahulu. Seperti covid – 19.Perlu berbagai pendekatan
sisi mata uang mendahulukan dari berbagai pihak untuk benar –
kesehatan atau ekonomi atau benar memberikan keadilan dan
sebaliknya perlu segera ditentukan oleh kenyamanan bagi anak yang
pemerintah. mengalami permasalahan sosial.
Dari berbagai aspek kasus Konsep dan model Collaborative
fenomena Covid – 19 peran pemerintah Governance merupakan salah satu
sebagai bagian penting dalam alternative saat ini yang memungkinkan
memimpin penanganan kasus ini untuk memberikan jawaban dalam
membutuhkan keberagaman solusi memberikan pelayanan perlindungan
yang melibatkan berbagai bidang ilmu anak yang menghadapi permasalahan
sesuai dengan perencanaan yang penangan covid - 19.
matang sampai dengan mengantisipasi Collaborative governance
hasil dibidangnya sesuai konsekuensi menurut Ansell dan Gash (Ansell &
dampak yang Gash, 2008) merupakan pengelolaan
ditimbulkan.Permasalahan Covid - 19 beberapa organisasi publik yang
Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance 85
Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

bekerjasama dengan pemangku pusat dan daerah, pemerintah dengan


kepentingan diluar pemerintahan pihak non pemerintah, pemerintah
termasuk masyarakat yang terlibat dengan masyarakat
dalam merumuskan, memberikan Prinsip collaborative governance
persetujuan dan ikut melaksanakan yang diimplementasikan oleh
dalam kebijakan.Menurut pendapat pemerintah melalui berbagai kebijakan
Ansell dan Gash, collaborative sudah diambil akan tetapi belum
governance merupakan proses menampakkan hasil yang optimal.
kegiatan kolaborasi dengan mengatur Bahkan beberapa kebijakan yang
suatu keputusan dalam proses diambil pemerintah saat ini semacam
kebijakan yang dilakukan oleh model kegugupan menghadapi
beberapa lembaga publik dengan pihak persoalan kesehatan yang memang
lain yang terkait guna menyelesaikan sebelumnya tidak diantisipasi oleh
masalah publik.Model Collaborative pemerintah. Penunjukkan menteri
Governance menurut Ansell and Gash kesehatan dalam memberikan
yaitu fakta yang melatarbelakangi suatu pengetahuan dan himbauan ke
kolaborasi, dimana para pemangku masyarakat seolah menjadi blunder
kepentingan memiliki tujuan dan visi pemerintah dan untungnya Presiden
bersama yang ingin dicapai dalam merespon cepat dengan membentuk
konteks kerjasama yang dimulai dari juru bicara khusus Covid – 19 melalui
sejarah, saling menghormati, aktor media center dan membentuk
yang saling percaya, kemampuan dan timGugus Tugas Percepatan
pengetahuan yang berbeda antar aktor Penanggulangan COVID-19 (Satgas).
yang terlibat dalam kerjasama. Saat ini telah ada 3
(tiga)kebijakan pemerintah terkait
PRE-EXISTING POLICIES penanggulangan covid - 19, dengan
Konsep Collaborative berbasis model kolaborasi yang
Governance dikembangkan oleh melibatkan semua ahli baik dari ahli
Pemerintah Indonesia dilakukan mulai kesehatan, ekonomi, agama,
dengan kolaborasi antara pemerintah ketahanan dan lain sebagainya
dengan dunia internasional seperti berupaya maskimal untuk merumuskan
WHO, dan negara luar yang juga kebijakan strategis. 3 (tiga) kebijakan
mengalami persoalan sama, tersebut antara lain :(Perppu) Nomor 1
pemerintah pusat beserta semua Tahun 2020,(PP) Nomor 21 Tahun
jajaran dan lembaga terkait, pemerintah
86 Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance
Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

2020, Keputusan Presiden Nomor 11 2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor


Tahun 2020. 21 Tahun 2020.
Dibutuhkan sinergitas atau
IDENTIFIKASI MASALAH kolaborasi yang baik anatar pusat
KEBIJAKAN dan daerah. Banyak diketahui
“Implementasi model bahwa sebelumnya kondisi darurat
collaborative governance dalam dimasing – masing daerah di
penyelesaian pandemi covid-19?” Indonesia memiliki karakteristik yang
berbeda – beda. Dan alhasil masing
METODE DAN ANALISIS daerah mengeluarkan kebijakan
Metode penelitian yang yang yang berbeda dalam
digunakan adalah kualitatif dengan penangannya. PSBB merupakan
pendekatan eksplorasi.Tujuan kebijakan pusat dan daerah yang
pendekatan ini ingin menggambarkan akan bersinergi untuk melakukan
data dari kenyataan dilapangan secara pembatasan sesuai dengan kondisi
mendalam.Analisis menggunakan dua yang dialami masing daerah.
model yaitu Analisis Analisis 3. Keputusan Presiden (Kepres) Nomor
Stakeholders. 11 Tahun 2020.
Kebijakan ini perlu didukung
ISU STRATEGIS DAN IMPLIKASI oleh masyarakat dimana kondisi ini
KEBIJAKAN dialami hampir disebagian besar
1. Perppu Nomor 1 Tahun 2020. negara didunia. Kepedulian dan
Pada pasal 27 ayat 1 sampai kesadaran masyarakat dalam
ayat 3 sangat kental dengan mendukung program pemerintah
kebijakan yang berkekuatan hukum mulai belajar dirumah, bekerja
memberikan perlindungan bagi dirumah dan beribadah dirumah
pemerintah khususnya dalam segala serta rajin mencuci tangan dan
bentuk tindakan dan kegiatan menjaga kesehatan akan berhasil
berkaitan penanganan covid – 19 di bila kolaborasi pemerintah dengan
Indonesia. Dengan kata lain pasal masyarakat berjalan seimbang.
tersebut dapat dengan leluasa
dimanfaatkan oleh oknum atau
kelompok tertentu dalam
menggunakan uang negara.
Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance 87
Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4. Menjamin layanan kesehatan yang


1. Mengefektifkan collaborative baik secara komprehensif.
governace Menambah RS Rujuan
Collaborative Governance mengingat semakin banyaknya
dimaksudkan memperkuat jumlah pasien.Termasuk berbagai
kerjasama dan koordinasi dalam hal peralatan medis yang sesuai standar
ini kepala pemerintahan beserta termasuk tidak mengabaikan kondisi
semua jajaran terkait termasuk tenaga medis yang memberikan
seluruh kepala pemerintah daerah pelayanan.
dan para ahli lintas 5. Menjadikan pembatasan sosial dan
sektor.Perkembangan dari karantina diri sebagai kebijkan yang
kolaborasi ini dapat secara factual dipatuhi.
disampaiakan kepada masyarakt Memberikan pedoman
sehingga informasi yang diperoleh /petunjuk dan sanksi yang tegas
dapat dipahami baik oleh publik. bagi semua masyarakat tentang
2. Kepastian, kevalidan data dan konsep pembatasan sosial dan
informasi sebagai dasar karantina diri dengan menjaga
pengambilan keputusan. kondisi kesehatan masing – masing
Realita dan fakta yang terjadi secara sadar sehingga membentuk
diakumulasi secara tepat dan baik budaya berperilaku sehat.
pemetaan wilayah dan 6. Menyediakan upaya mitigasi
perkembangan apapun yang dapat dampak dan penggunaan teknologi
secara klinis dan praktis dapat dalam penanganan COVID-19.
dijadikan dasar penformulasian Semua sektor harus memiliki
kebijakan oleh pemerintah. strategi dalam memberikan fasilitas
3. Pemerintah membentuk sarana dan prasarana bagi
timgabungan (Satgas) yang masyrakata agar tetap memperoleh
menggunakan model collaborative pelayanan publik secara baik.
governance. seperti pemberian fasilitas kuta
Melibatkan banyak para ahli, internet atau penggunaan teknologi
pakar lintas sektor dalam satuan dalam berbagai kegiatan baik
tugas agar mudah dalam melakukan dibidang pendidikan, kesehatan,
penanganan covid – 19. administrasi dan lainnya.
88 Anang Sugeng Cahyono, Implementasi Model Collaborative Governance
Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19

REFERENSI

Ansell, C., & Gash, A. (2008).


Collaborative governance in
theory and practice. Journal of
Public Administration Research
and Theory, 18(4), 543–571.
https://doi.org/10.1093/jopart/mu
m032

Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-Undang (Perppu)
Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan
untuk Penanganan Pandemi
Covid-19 dan/atau dalam
rangka menghadapi ancaman
yang membahayakan
Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21


Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala
Besar dalam rangka Percepatan
Penanganan Covid-19.

Keputusan Presiden (Kepres) Nomor


11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Covid-
19.

https://kabar24.bisnis.com/read/202003
17/15/1214587/7-rekomendasi-
satgas-penanganan-virus-
corona

Anda mungkin juga menyukai