Judul Implementation of Collaborative Governance in Public
Policy Handling COVID-19 Jurnal International Journal of Science and Society Volume & Halaman Volume 3 Issue 4 Tahun 2021 Penulis Muhammad Musaad Reviewer Risnu Pratama (33.0327) Tanggal 17 November 2023
Abstrak Jurnal yang berjudul “Implementation of Collaborative
Governance in Public Policy Handling COVID-19” ini langsung menuju ke topik bahasan yang akan dibahas oleh penulis, sehingga pembaca semakin mudah untuk memahami jurnal ini. Abstrak dari jurnal ini berisi tentang mengeksplorasi penerapan tata kelola kolaboratif dalam menangani covid-19 di Indonesia. Epidemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memaksa pemerintah untuk bersiap menghadapinya, dan melakukannya dengan cepat dan efektif. Pengantar Pengantar pada jurnal ini menjelaskan tentang epidemi COVID-19 yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap banyak elemen perekonomian dan kehidupan masyarakat. Resesi dunia akibat mewabahnya COVID- 19 di Indonesia semakin tidak menentu pada akhir penyelesaiannya. Dari berbagai aspek kasus fenomena Covid-19, peran pemerintah sebagai bagian penting dalam memimpin penanganan kasus ini memerlukan berbagai solusi yang melibatkan berbagai bidang ilmu menyusul perencanaan yang matang hingga mengantisipasi hasil di daerahnya sesuai dengan kondisi yang ada. Prinsip- prinsip tata kelola kolaboratif yang diterapkan pemerintah dalam penanganan COVID-19 melalui berbagai kebijakan telah diambil namun belum menunjukkan hasil yang optimal. Bahkan beberapa kebijakan yang diambil pemerintah saat ini merupakan semacam model kegugupan dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang sebelumnya tidak diantisipasi oleh pemerintah. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang menyajikan secara garis besar Collaborative Governance dalam Penanganan Covid- 19. Buku- buku mengenai Collaborative Governance dipilih sebagai sumber data utama. Buku Collaborative Governance digunakan sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini. Hasil Penelitian Hasil penelitian dari jurnal ini menjelaskan tentang dua hal yakni tata Kelola kolaboratif dan tata Kelola kolaboratif dalam penanganan covid-19 di Indonesia. 1. Tata Kelola Kolaboratif Sebagai pemerintahan publik tipe baru, tata kelola kolaboratif memiliki cita- cita inti. Dengan kata lain, memahami prinsip- prinsip mendasar ini diperlukan untuk menganalisis suatu fenomena dan mengembangkan filosofi baru administrasi dan kebijakan publik. Artikel ini menjelaskan empat cita- cita utama tata kelola kolaboratif, termasuk: A. Tujuan tata kelola kolaboratif dijelaskan dalam poin ini: Orientasi Konsensus. “Collaborative Governance in Theory and Practice” oleh Ansell dan Gash (2008) mengatur bahwa kerjasama harus didasarkan pada konsensus. B. Kerangka kelembagaan tata kelola kolaboratif dijelaskan pada poin ini dalam konteks kepemimpinan kolektif. Tata kelola kolaboratif bergantung pada kemampuan individu untuk menjalankan kepemimpinan dalam suatu kelompok. C. Komunikasi multiarah, poin ini menjelaskan interaksi antar aktor dalam proses tata kelola kolaboratif. Komunikasi merupakan subsistem implementasi kebijakan. D. Berbagi Sumber Daya menjelaskan proses yang terjadi selama tindakan tata kelola kolaboratif. Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya manusia dan keuangan serta sumber daya lainnya yang dapat memperkuat kegiatan kolaboratif dalam kebijakan publik. Untuk memajukan kebijakan publik, tata kelola kolaboratif sebagai metode pemerintahan harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. 2. Tata Kelola Kolaboratif dalam Penanganan COVID-19 di Indonesia Kolaborasi dalam penanganannya Pandemi COVID-19 sangat diperlukan terutama dalam menghadapi emerging masalah. Hakikat kolaborasi adalah terwujudnya partisipasi eksternal aktor yaitu pihak swasta dan masyarakat juga terkait dengan pembagian tersebut tugas untuk keputusan yang diambil (Arisanti & Suderana, 2020). Adapun bentuk- bentuk tata kelola kolaboratif dalam penanganan COVID-19 antara lain: 1. Sosialisasi Bahaya COVID-19 Sosialisasi erat kaitannya dengan kontrol sosial agar kehidupan bermasyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar. 2. Pembagian Masker Pemerintah telah menetapkan standar skenario baru di berbagai bidang, dimana dalam kondisi new normal, sebagian masyarakat mulai melakukan rutinitas di luar rumah. Dalam kondisi normal baru, pemerintah tetap menerapkan protokol penggunaan masker untuk mencegah penularan Covid-19. 3. Produksi dan Penyemprotan Disinfektan Produksi dan Penyemprotan Disinfektan melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan Covid-19. 4. Pembagian Hand Sanitizer Hand sanitizer merupakan cairan pembersih tangan yang digunakan sebagai alternatif pengganti sabun dan air untuk mencuci tangan. Berbagai dimensi menunjukkan bahwa Collaborative Governance dalam penanganan pandemi di Indonesia cenderung terhambat dari sisi dalam pemerintahan itu sendiri sehingga kurang atau “kurang gizi”. Faktor- faktor yang mempengaruhi Collaborative Governance terdiri dari tiga dimensi yaitu pertama, dimensi struktural dan kelembagaan, kedua dimensi pemangku kepentingan, dan ketiga dimensi hubungan antar pemangku kepentingan (Tantrajin, 2020). Kesimpulan Tata kelola kolaboratif dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi, dalam hal ini kepala pemerintahan dan seluruh jajaran terkait, termasuk seluruh kepala daerah dan pakar lintas sektor. Pemerintah swasta dan masyarakat dapat terlibat dalam tata kelola kolaboratif untuk memerangi pandemi COVID-19 dengan mendistribusikan masker, hand sanitizer, sembako, serta memproduksi dan menyemprotkan disinfektan di fasilitas umum, rumah ibadah, sekolah, dan tempat lain yang dianggap rentan terhadap pandemi ini. penyebaran virus. Collaborative governance dalam penanganan pandemi di Indonesia menemui berbagai kendala pada setiap elemen yang dijalankan dari sisi pemerintah, sehingga memicu keengganan, kurang percaya dan lambannya sektor lain untuk segera mengorganisir diri berkolaborasi menyelesaikan permasalahan. yang muncul selama pandemi. Kekuatan 1. Memaparkan latar belakang masalah dengan jelas. 2. Penggunaan Bahasa yang mudah dipahami. Kelemahan Kesimpulan dari tulisan yang kurang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Musaad, Muhammad. 2021. Implementation of Collaborative Governance in Public Policy
Handling COVID-19. International Journal of Science and Society Volume 3 Issue 4.