Anda di halaman 1dari 23

JURNAL AGREGASI

Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam


Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

KAPABILITAS DYNAMIC GOVERNANCE PEMERINTAH KOTA PEKANBARU


DALAM PEMBERLAKUAN NEW NORMAL DI MASA PANDEMI COVID19

Resa Vio Vani1), Mayarni2) *


1,2 Program Studi Ilmu Adminsitrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Riau.

* Korespondensi Penulis. E-mail: mayarni@lecturer.unri.ac.id

Abstrak
Kapabilitas Dynamic Governance dari Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengantisipasi
Covid19 di masa new normal melalui kebijakan, pemahaman pencapaian tujuan secara
menyeluruh oleh berbagai pihak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kapabilitas Dynamic
Governance serta faktor penghambat Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Memberlakukan New
Normal di masa pandemic covid19. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif yang dilandaskan pada filsafat postpositivisme atau enterpretif untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah. Peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian ini adalah
Konsep kapabilitas dinamis menjadi aspek yang paling esensial dalam upaya pemerintah Kota
Pekanbaru untuk meraih keunggulan kompetitif yang mampu mengantisipasi pandemic Covid19
dan memanfaatkan peluang guna mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan, sehingga
dapat menghasilkan dan mengimplementasikan kebijakan adaptif (adaptive policy) yang
digunakan untuk pengembangan dynamic capabilities yang mencakup kemampuan thinking
ahead, thinking again serta thinking across terutama dalam proses pemberlakuan new normal di
masa pandemic Covid19.

Kata Kunci: Dynamic Governance Capabilites, New Normal, Corona virus Disease19

THE DYNAMIC GOVERNANCE CAPABILITIES OF PEKANBARU CITY GOVERNMENT IN


IMPLEMENTING THE NEW NORMAL DURING THE COVID19 PANDEMIC

Abstract
The dynamic governance capabilities government of Pekanbaru City in anticipating
Covid19 in the new normal through policies, understanding overall achievement of goals by
various parties. The aim of the study is to know how the Dynamic Governance Capability and
inhibiting factors government of Pekanbaru City in Implementing New Normal life in Covid19
pandemic. In this study, we used qualitative research methods based on postpositivism or
interpretive philosophy. This philosophy uses to explain the conditions with natural objects.

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 145
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

The key instrument is the researcher self. The results of this study shown that the concept of
dynamic capabilities is one of the most essential aspect in efforts the government of Pekanbaru
City to gain a competitive advantage so it can anticipate the Covid19 pandemic and take
advantage of opportunities to support the achievement of the expected goals, so as to produce
and implement adaptive policies that are used to Development of dynamic capabilities that
include thinking ahead, thinking again and thinking across, especially on process implementing
new normal life during the Covid-19 pandemic.

Keywords: Dynamic Governance Capabilites, New Normal, Corona virus Disease19

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 146
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

PENDAHULUAN Kapabilitas Dynamic Governance


dalam penyelenggaraan pemerintahan
Kota Pekanbaru berhadapan di Kota Pekanbaru bertujuan untuk
dengan berbagai macam permasalahan mengungkapkan adanya berbagai
yang bersifat multi-dimensional, dimana antisipasi oleh Pemerintah daerah
pemerintahan dengan birokrasi yang terhadap perkembangan Covid19 di
adil dituntut untuk mampu melakukan masa new normal melalui berbagai
perubahan dari pola pelayanan yang kebijakan serta pemahaman dari
bersifat birokratis elitis menjadi berbagai pihak dalam pencapaian tujuan
birokrasi yang bersifat populis. yang harus dapat dipahami secara
Birokrasi pemerintah bersama dengan menyeluruh oleh seluruh stakaholders.
sector swasta sebagai pengelola sumber Awal kemunculan Covid19
daya dalam pelaksanaan pelayanan (Coronavirus disease 2019) di Wuhan
harus mampu memberikan China yang secara lokal terjadi di
konstribusinya yang optimal. Penerapan wilayahnya lalu menyebar ke berbagai
dynamic governance pada pemerintah belahan dunia. Covid-19 sendiri awal
daerah memerlukan adanya mula muncul pada akhir periode 2019
keterlibatan dari lembaga dan mulai mewabah di Wuhan China
kemasyarakatan yang berfungsi sebagai pada akhir Januari 2020. Covid-19 mulai
kekuatan penyeimbang. Disini, menyebar ke seluruh penjuru dunia
pemerintah sendiri tidak dapat bekerja mulai bulan Februari hingga Mei
sendiri dalam menjalankan sebuat termasuk di Indonesia. Pemerintah
kebijakan karena harus ada keterkaitan Pusat melalui Menteri Perencanaan
dengan berbagai pihak. Pembangunan Nasional/Kepala
Pemerintah daerah agar mampu Bappenas pada tanggal 28 Mei 2020
memiliki kapabilitas dynamic dalam jumpa pers bersama Menteri Luar
governance harus memiliki setidaknya Negeri Retno Marsudi dan Tim Pakar
dua pilar utama. Pilar tersebut yaitu Gugus Tugas Penanganan Covid-19
sumber daya manusia yang mampu menyampaikan Protokol Masyarakat
untuk berproses yang gesit serta Produktif dan Aman Covid-19 menuju
responsive. Penyelenggaraan dari Normal Baru (new normal), hidup
system pemerintahan itu sendiri sangat berdampingan dengan Covid-19.
dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Kota Pekanbaru menerapkan
Lingkungan eksternal tersebut biasanya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar
memiliki ketidakpastian masa depan (PSBB) pada 15 April 2020 berdasarkan
serta berbagai praktek yang dilakukan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor
oleh Negara lain. 74 Tahun 2020 tentang pedoman

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 147
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pelaksanaan Pembatasan Social 2020 tentang pedoman perilaku hidup


Berskala Besar (PSBB) dalam baru masyarakat produktif dan aman
penanganan Corona Virus Disease 2019 dalam pencegahan dan pengendalian
(Covid19) di Kota Pekanbaru. Namun covid-19 di Kota Pekanbaru. Dan Kota
berdasarkan kesulitan yang hadir baik Pekanbaru menjadi kota dari enam
dari sisi pemerintah maupun sektor kabupaten/kota percontohan yang
swasta dan masyarakat dalam aspek menerapkan new normal atau prilaku
perekonomian yang semakin memburuk hidup baru.
akibat terdampak pandemic covid19 Permasalahan yang terjadi pada
yang mengharuskan untuk berdiam diri masa new normal di masyarakat
dirumah sangat menganggu aktivitas semakin kompleks. Hal tersebut
keseharian dan mata pencarian, diakibatkan oleh beberapa aspek dalam
sementara perekonomian di masyarakat penyelenggaraannya masih sangat
tidak dapat berhenti total. dinamis dan belum dapat diprediksi
Situasi karantina di Kota kedepannya akan seperti apa. Berbagai
Pekanbaru yang diakibatkan data yang tersedia baik itu oleh
mewabahnya Covid-19 berdampak pemerintah pusat maupun daerah masih
besar terhadap kehidupan masyarakat. sangat terbatas dan terus mengalami
Hal-hal tersebut diantaranya adalah perubahan. Pembahasan mengenai
terjadinya kerenggangan sosial di pelaksanaan new normal termasuk di
masyarakat. Kebijakan karantina besar- Kota Pekanbaru penting untuk
besaran yang dilaksanakan oleh dilaksanakan secara spesipik
pemerintah Kota Pekanbaru yang berdasarkan bidang - bidang tertentu.
menggunakan prinsip distancing Pemerintah lebih memprioritaskan
membuat masyarakat harus hidup pada bidang yang paling terdampak
berjauhan baik secara fisik maupun akibat pandemic atau bidang-bidang
sosial. Pembatasan sosial berdampak yang dapat berpotensi memunculkan
pada perilaku masyarakat yang sangat masalah-masalah lanjutan yang jauh
signifikan. lebih besar. Kota Pekanbaru sudah
Perilaku Hidup Baru (PHB) atau berupaya mengendalikannya di
dikenal dengan New normal resmi di masyarakat sebelum penerapan new
berlakukan oleh Wali Kota Pekanbaru normal. Pengendalian dilakukan
pada 9 Juni 2020 berdasarkan Surat terutama di wilayah yang padat
Keputusan (SK) No: 399 tahun 2020. penduduknya harus mendapat
Serta menetapkan pemberlakuan penanganan yang optimal dalam
pelaksanaan Peraturan Walikota pengendalian penularan Covid-19.
(Perwako) Pekanbaru nomor 104 tahun Penerapan gaya hidup baru dalam upaya

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 148
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pengendalian Covid-19 melalui harus upaya lanjutan penanggulangan krisis


diterapkan pula di tempat kerja. pandemi covid19 ini.
Peningkatan kasus yang terjadi Permasalahan lainnya muncul
sesaat setelah penerapan new normal ketika wali Kota Pekanbaru
disebabkan karena sebelum itu mengizinkan Kepala Dinas Kesehatan
pelaksanaan new normal pada tanggal 1 M.Noer yang baru dilantik pada 26 Juni
Juni 2020 selama 10 hari pertama 2020 untuk cuti selama tiga bulan mulai
hingga 10 Juni 2020 berjalan tanpa tanggal 1 Juli 2020 di masa krisis
petunjuk teknis dan pemerintah Kota pandemi covid19. Hal ini
Pekanbaru menyerahkan pelaksanaan memungkinkan terjadinya krisis
kebijakan secara mandiri kepada kepercayaan masyarakat (public trust)
masyarakat, sehingga banyak kepada pemerintah yang memiliki peran
ditemukan tempat umum yang ramai penting dalam mengatasi masalah ini,
oleh sekumpulan masyarakat. Seperti mengingat bahwa peningkatan jumlah
pusat perbelanjaan, bundaran tugu keris pasien positif Covid19 tersebut
yang menjadi pusat perkumpulan muda membutuhkan kolaborasi yang
– mudi, serta tempat rekreasi atau maksimal dari seluruh stakeholders.
hiburan juga ramai dikunjungi masa. Pemerintah Kota Pekanbaru
Upaya lainnya yang dilakukan harus berkaca pada konsep Dynamic
oleh Pemerintah Kota Pekanbaru adalah Governance utuk merealisasikan
melaksanakan rapid test masal di rencana new normal. Dynamic
beberapa titik salah satunya di Governance dilaksanakan pada
Kecamatan Marpoyan Dami, Kelurahan organisasi pengelolaan yang didasarkan
Tangkerang Tengah. Namun dengan pada kewenangan tertinggi yang
minimnya sosialisasi dan edukasi dimilikinya termasuk dalam hal ini
langsung kepada masyarakat sekitar, negara dan atau pemerintah.
sehingga banyak masyarakat yang tidak Keberhasilan penerapan new normal
mengikuti serta mengurungkan niat dan pengendalian penyebaran Covid-19
karena khawatir apabila hasil dari rapid harus melibatkan berbagai pihak yang
test tersebut akan mempengaruhi sangat luas.
kehidupan sosial dan kondisi Maka dari itu berangkat dari
perekonomiannya. Dan menimbang situasi dan kondisi inilah yang
minimnya tingkat akurasi rapid test mendorong peneliti untuk mengetahui
tersebut, pemerintah masih belum proses dan upaya Kota Pekanbaru dalam
memberikan solusi alternative seperti mewujudkan kapabilitas dinamis saat
SWAB masal yang dinilai lebih akurat menghadapi pandemi Covid19 di masa
dalam pendeteksi Covid19 sebagai pemberlakuan New Normal.

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 149
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

Berlandaskan pada tiga indikator Zollo dan Winter dalam


kapabilitas dynamic governance, yakni (Darusman, 2020) menyatakan bahwa
thinking ahead, thinking again, dan kapabilitas dinamis merupakan sebuah
thinking across. Ketiga indicator pembelajaran dan pola yang stabil atas
tersebut memfasilitasi berbagai kumpulan aktivitas yang dilakukan
kebijakan yang adaptif. Penerapan secara sistematis oleh organisasi untuk
sebuah kebijakan harus menanamkan menghasilkan dan mengubah kegiatan
kapabilitas tersebut. Melalui kapabilitas operasional rutinnya dalam rangka
tersebut terdapat strategi yang akan mencapai hasil yang lebih baik. Pablo et
digunakan dalam proses kebijakan baik al dalam Darusman (2020)
itu pada tahap pembuatan, pelaksanaan berpandangan bahwa sektor publik
maupun evaluasi kebijakan. Pemerintah menghadapi perubahan lingkungan
dapat melakukan berbagai inovasi yang lebih banyak daripada sektor
terutama dalam penanganan bisnis, misalnya adanya perubahan
penyebaran Covid-19 ini. kebijakan tertentu yang membuat
Tujuan dari dilaksanakannya proses bisnis organisasi harus segera
penelitian ini adalah untuk melihat beradaptasi. Dengan begitu, upaya
Kapabilitas dan faktor penghambat membangun kapabilitas dinamis dilihat
dalam melaksanakan Dynamic sebagai faktor sukses yang utama bagi
Governance Pemerintah Kota Pekanbaru organisasi sektor publik.
Dalam Memberlakukan New Normal di Kapabilitas dinamis menurut
masa pandemic covid19. Dengan Aminullah (2015) tidak terjadi secara
menggunakan metode kualitatif yang tiba-tiba atau spontan. Hal tersebut
berlandaskan pada filsafat merupakan hasil dari ambisi seorang
postpositivisme atau enterpretif. Filsafat pimpinan dalam upaya menjamin
tersebut digunakan untuk meneliti pada kesejahteraan masyarakat. Seorang
kondisi obyek yang alamiah, dimana pemimpin yang dinamis memiliki
peneliti sendiri sebagai instrumen pemikiran visioner ke depan yang lebih
kuncinya. baik dari yang lainnya sehingga dapat
dihargai oleh semua pihak terutama
bawahannya. Seorang pemimpin juga
harus mampu mengkonversi alokasi
sumber daya yang dimiliki oleh
PEMBAHASAN organisasi sehingga mampu
Konsep Dynamic Governance mengembangan kebutuhan organisasi
Capabilites kedepannya. Pencapaian hasil yang
diinginkan terutama semua bermula

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 150
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

dari adanya kepemimpinan yang baik. capaian dari tujuan yang maksimal.
Seorang pemimpin mampu untuk Sementara itu, thinking across menjadi
bersikap dengan baik dan keterampilan suatu kemampuan dari negara
yang lebih dari yang lain yang mampu Singapura dalam berbagai keterbukaan
berkoordinasi dengan semua pihak. wawasan untuk dapat mempelajari
Piening (2013) beranggapan pengalaman maupun ide dari actor-
bahwa tanpa memperbaharui aktor yang lain termasuk konsep yang
kapabilitas dinamis secara mereka buat.
berkelanjutan, organisasi sektor publik Kapabilitas Dynamic Governance
akan kesulitan untuk merespon secara dari Neo, Boon and Chen (2007) terdiri
efektif terhadap perubahan di dari tiga indikator utama yaitu, Think
lingkungan mereka. Dengan begitu, Ahead, Think Again, dan Think Across
menarik untuk dikaji secara mendalam yaitu:
bagaimana membangun kapabilitas 1. Think Ahead (Berpikir ke depan)
dinamis pada organisasi sektor publik Sebagaimana disampaikan oleh
yang dilihat dari berbagai sudut Kazim dalam Tahir (2017) thinking
pandang peneliti. ahead merujuk pada kapasitas berfikir
Menurut Kazim dalam Tahir dari seorang pemimpin dalam
(2017) komponen Kapabilitas merumuskan suatu keadaan pada depan
menggambarkan bagaimana negara dan dapat memiliki dampak pada
Singapura memiliki pola piker yang keberlangsungan suatu lembaga. Syafri
didasarkan atas tiga hal yang terdiri dari (2012) menjelaskan bahwa kemampuan
pola thinking ahead, thinking again serta berpikir ke depan dapat
thinking across. Disini, Thingking ahead mengidentifikasi faktor lingkungan yang
menunjukkan bahwa negara Singapura mungkin akan terjadi pada masa depan
memiliki kapasitas berpikir dimana dengan kebijakan adaptif yang mampu
melakukan setiap perumusan kebijakan meningkatkan keberlangsungan hidup
dengan melihat kondisi dimasa masyarakat dengan memanfaatkan
mendatang yang kemungkinan berbagai kesempatan sehingga mampu
memberikan dampak terhadap kondisi menghindari berbagai ancaman yang
dalam negerinya. Sebaliknya, pola pikir mungkin saja dapat mengganggu.
thinking again lebih merefleksikan pada
kemampuan dari negara tersebut untuk 2. Think Again (Berpikir kembali)
melihat pada kebijakan yang telah Menurut Syafri (2012) Think
dibuat sebelumnya. Setelah itu, Again berarti berfikir kembali. Disini
dilakukan evaluasi serta pemerintah harus memiliki kemampuan
penyempurnaan untuk memperoleh untuk meninjau kembali segala

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 151
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

kebijakan dan program yang telah luar organisasi. Dengan membangun


dibuat dan dilaksanakan. Sedangkan dan mengaplikasikan konsep kapabilitas
menurut Aminullah (2015) bahwa dinamis tersebut, organisasi sektor
Thinking again berhubungan pada publik pada akhirnya dapat
peninajauan ataupun analisis ulang menciptakan kemampuan yang dapat
terhadap setiap data dari kerja melahirkan kebijakan yang adaptif dan
pemerintah yang lebih actual dan responsif terhadap perubahan
adanya umpan balik dari setiap lingkungan yang begitu cepat.
stakeholders yang ikut terlibat.
Dynamic Governance
3. Think Across (Berpikir lintas batas) Pemerintah dituntut untuk terus
Kazim dalam penelitian relevan mampu menyesuaikan setiap kebijakan
yang dilakukan Tahir (2017) bahwa dan program pemerintah demi
thinking Across menjelaskan bahwa keberlangsungan masyarakat yang
kemampuan dan juga keterbukaan dikenal dengan dynamic governance.
dalam berwawasan untuk ikut Pemerintah dituntut pula untuk dapat
mempelajari pengalaman ide dan mengubah pola dalam membuat
konsep dari aktor-aktor lain. Proses dari kebijakan publik sehingga dapat
berfikir lintas batas adalah mampu dirumuskan dan dilaksanakan oleh
untuk menciptakan sebuat ide yang baru semua pihak. Kondisi tersebut dapat
yang diperoleh dari berbagai kumpulan memberikan dampak yang positif dan
ide-ide yang inovatif terhadap berbagai berjangka panjang dapat tercapai pula.
isu yang ada menurut Syafri (2012). Kondisi pemerintah yang
Kesimpulannya bahwa dinamis sangat penting dalam
kapabilitas dinamis juga dikembangkan pembangunan sosial dan ekonomi yang
dalam organisasi sektor public. Konsep berkelanjutan. Selain itu, pembangunan
kapabilitas dinamis menjadi aspek yang pada sector lingkungan perlu untuk
paling esensial dalam upaya organisasi diperhatikan karena sering mengalami
sektor publik untuk meraih keunggulan ketidakpastian serta dalam
kompetitif yang mampu mengantisipasi perubahannya terjadi begitucepat. Hal
ancaman dan memanfaatkan peluang tersebut menuntut untuk selalu adanya
guna mendukung tercapainya tujuan kecanggihan dalam berbagai hal.
yang diharapkan. Dynamic governance sendiri
Kapabilitas dinamis ini harus merupakan bentuk lain dari
dibangun dari internal organisasi pemahaman serta pengembangan dai
melalui akumulasi pengalaman dan dari ilmu pemerintahan. Selain itu,
tidak dapat dibeli atau diperoleh dari merupakan bagian dari pendekatan

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 152
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

administrasi publik yang modern sesuai pemerintahan yang dinamis menjadi


dengan pembangunan dynamic sebuah kunci sukses sejalan dengan
governance yang dilaksanakan di akselerasi terhadap globalisasi dan
Singapura oleh Neo dan Chen. kemajuan teknologi yang tidak ada
Sebagaimana disampaikan oleh hentinya dari waktu ke waktu.
Anwar dalam Tahir (2017) bahwa Setiap peraturan yang dibuat
konsep dari teori Dynamic Governance oleh pemerintah merupakan suatu
lebih pada mencerminkan salam upaya pilihan yang mencerminkan nilai dan
yang dilakukan oleh seorang pimpinan kepercayaan dari masyarakat terhadap
yang sengaja dilakukan sebagai upaya pemerintah. Hal tersebut tidak lepas
membentuk masa yang akan dating sosok pimpinan yang dipercaya oleh
dalam suatu pemerintahan. Konsep masyarakat untuk memimpin negara.
mendasar dari Dynamic Governance itu Kepercayaan (Trust) menjadi tujuan
sendiri merupakan suatu kebijakan yang yang hendak dicapai oleh pemerintah
mampu dikombinasikan dengan budaya sebagai bentuk harapan dari
yang ada. masyarakat itu sendiri. Setiap
Konsep Dynamic Governance kepercayaan yang diberikan oleh
sebagaimana disampaikan sebelumnya masyarakat kepada pemerintah
merupakan kombinasi antara hendaknya menjadi salah satu acuan
kapabilitas yang dimiliki pemerintah bagi pemerintah untuk membuat sebuah
dengan budaya. Budaya tersebut lebih kebijakan agar tidak merugikan
cenderung kepada hal yang berupa masyarakat yang sudah memberikan
keyakinan serta nilai yang dimiliki oleh kepercayaan penuh.
masing-masing kelompok. Hal tersebut Menurut Michels dan Graf dalam
merupakan akumulasi dari berbagai Andhika (2017) hal ini terkait pada cara
pengalaman bersama masyarakat yang yang dilakukan oleh pemerintah agar
didasarkan pada sejarah yang terjadi di tujuan jangka pendek, menengah serta
masyarakat sehingga menciptakan panjang dapat terwujud, maka
suatu wujud tatanan nilai kehidupan di diperlukan adanya partisipasi dari
masyarakat. berbagai pihak yang berkepentingan
Dynamic governance (stakeholders). Setiap partisipasi yang
sebagaimana disampaikan oleh Neo, diberikan dilaksanakan secara
Boon and Chen (2007) menjelaskan, berkesinambungan. Kerjasama
“dynamic governance is the key to success diperlukan terhadap berbagai sector
in a world undergoing accelerating termasuk pemerintah, pihak swasta,
globalization and unrelenting serta masyarakat madani, dan
technological advancement”. Tata kelola komunitas masyarakat. Perumusan

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 153
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

kebijakan akan berjalan dengan optimal dalam pembuatan kebijakan sebagai


dengan adanya partisipasi dari berbagai suatu system negara yang dinamis.
pemangku kepentingan yang diarahkan Bagi pemerintah, memiliki ketiga
kepada setiap tujuan yang hendak kemampuan berfikir dalam
dicapai dalam sebuah kebijakan. Setiap pemerintahan yang dinamis tidak hanya
partisipasi yang diberikan oleh para menjadi sebuah keterampilan saja dan
pemangku kepentingan termasuk beroperasi secara independen. Ketiga
masyarakat dan swasta sebagai wujud kemampuan tersebut menjadi satu
dari negara Indonesia yang kesatuan system yang terkait satu sama
berdemokrasi. Hal tersebut dilakukan lain. Sehingga kemampuan yang
untuk dapat mengembalikan diberikan dalam tata pemerintahan
kepercayaan dari masyarakat terhadap yang dinamis dapat berjalan dengan
kinerja pemerintah. optimal karena saling menguatkan satu
Pemerintah harus mampu dengan yang lainnya.
memiliki visi dan misi ke depan dalam Setiap konsep yang dijalankan
rangka mendorong wilayahnya intuk oleh pemerintah dalam suatu kebijakan
mampu menilai berbagai resiko yang diupayakan untuk mensejahterakan
mungkin terjadi di masa depan. Setiap masyarakat. Kebijakan tersebut
pimpinan memiliki kemampuan berfikir dilaksanakan untuk mencapai tujuan
ke depan sebagai upaya lembaga untuk jangka panjang negara. Perumusan
dapat menimbang berbagai resiko yang kebijakan tersebut dengan melibatkan
mungkin terjadi pada saat kebijakan berbagai stakeholder (pemangku
tersebut disahkan dan dilaksanakan. kepentingan) termasuk pemerintah,
Kemampuan tersebut perlu untuk pihak swasta serta masyarakat. Selain
melakukan refresh setiap tujuan yang pada saat perumusan kebijakan,
hendak dicapai dan memberikan konsep pelibatan selutuh stakeholder
inisiatif terhadap setiap kebijakan yang dilaksanakan pula pada saat penetapan
baru yang dibuat oleh pemerintah. kelembagaan serta pola hubungan antar
Kerangka konseptual dari Dynamic stakeholders.
Governance oleh pemerintah termasuk Neo, Boon and Chen (2007)
Pemerintah Kota Pekanbaru, terdiri atas memaparkan dynamic governance
adanya kemampuan, budaya yang merupakan suatu tujuan yang hendak
dimiliki serta perubahan yang hendak dicapai dalam sebuah kebijakan yang
dicapai. Ketiga hal tersebut dapat ditetapkan oleh pemerintah, baik
optimal apabila pemerintah dapat institusi ataupun lembaga serta struktur
bekerja dengan sinergis dan interaktif pemerintahan yang telah dipilih. Hal
kepada semua stakeholders terutama tersebut sebagai pendorong bagi

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 154
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pemerintah untuk memudahkan proses kembali serta pemikiran kea rah yang
interaksi menuju kepada kemajuan adaptif.
ekonomi negara serta kehidupan sosial Faktor pendorong yang utama
masyarakat yang lebih baik. dalam penataan pemerintahan yaitu
Konsep Neo dan Chen juga orang yang mempunyai kemampuan
merumuskan dynamic governance yang cakap. Cakap tersebut diantaranya
merupakan proses adaptasi dari adalah orang yang gesit, cerdas serta
bekerjanya suatu kebijakan, institusi, tangkas. Akan tetapi, factor yang cukup
dan struktur dengan berbagai berpengaruh adalah kondisi lingkungan
perubahan lingkungan dan sekitar. Faktor lingkungan eksternal
ketidakmenentuan kondisi akan tetapi (external environment) tersebut
struktur tersebut masih tetap efektif dan misalnya masalah kemiskinan,
relevan untuk mewujudkan tujuan permasalahan keamanan, yang
jangka panjang dari program perubahannya tidak mengalami
pemerintah dalam untuk mengcover ketidakpastian.
keinginan masyarakat secara umum. Menurut Gulbrandsen (2014)
pemerintahan yang dinamis dapat
berjalan dengan optimal apabila
kelembagaan yang korup dan nepotisme
masih kerap terjadi pada saat
pengawasan dilakukan belum cukup
demokratis. Kesimpulannya adalah
dalam studi mengenai dynamic
governance, Neo, Boon and Chen (2007)
mengartikan kapasitas sebagai
ketersediaan dan berfungsinya
Sumber : Neo, and Chen (2007: 12-46)
kemampuan orang (able people) dan
Gambar 1ThinkingFramework
ketangkasan proses (agile process) yang
Neo, Boon and Chen (2007)
membentuk kapabilitas dinamis
dalam tulisannya menjelaskan bahwa
sehingga dapat memformulasikan suatu
landasan dari penerapan dynamic
kebijakan adaptif yang mengarah pada
governance yaitu budaya kelembagaan.
kinerja tata kelola organisasi yang lebih
Budaya tersebut ditunjukkan melalui
baik.
tiga factor dari kemampuan dinamis
Penelurusan atas beberapa
negara. Factor-faktor tersebut yaitu
literatur, kapabilitas dinamis ini banyak
adanya pemikiran ke depan, pemikiran
diterapkan dalam organisasi bisnis
sebagai suatu manajemen strategi

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 155
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

organisasi dalam menghadapi mengakibatkan kematian. Orang-orang


perubahan lingkungannya. Namun yang mudah untuk terjangkit virus
demikian, kapabilitas dinamis juga Covid-19 adalah orang-orang yang
dapat diaplikasikan dalam organisasi sudah lanjut usia (lansia), orang dengan
sektor publik untuk membangun kondisi medis ada menyertainya seperti
keunggulan kompetitifnya. diabetes, gangguan jantung serta
tekanan darah tinggi. Orang-orang
Coronavirus Disease 2019 (Covid19) dengan berpenyakit sebelumnya lebih
Covid-19 merupakan sejenis mudah terkena virus Covid-19 dan
penyakit yang menular dimana menimbulkan penyakit yang lebih parah
penyebabnya adalah coronavirus yang dan dapat menyebabkan kematian.
baru-baru ini ditemukan di daerah Orang-orang yang mengalami gejala
Wuhan Tiongkok. Coronavirus sendiri tersebut sebelumnya tentunya harus
baru dikenal ketika wabah yang terjadi segera mencari pertolongan medis.
di Wuhan. Gejala-gejala COVID-19 yang Rothan & Byrareddy (2020)
paling umum dialami oleh orang yang persebaran Covid-19 sangatlah cepat.
terkena virus yaitu adanya demam, Setiap orang yang tertular COVID-19
batuk kering serta adanya rasa lelah dapat dengan cepat menularkan ke
yang menyerang tubuh. Setiap orang orang lain. dari orang lain yang
mempunyai rasa yang berbeda-beda. terjangkit virus ini. COVID-19 dapat
Tidak sedikit pula pasien yang tidak menyebar dari orang ke orang melalui
mengalami gejala virus Covid-19. Orang- percikan-percikan dari hidung atau
orang yang tidak mengalami gejala mulut yang keluar saat orang yang
(OTG) yang sangat patut untuk terjangkit COVID-19 batuk atau
diwaspadai. Berbagai gejala yang mengeluarkan napas. Percikan-percikan
dialami oleh pasien awalnya bergejala ini kemudian jatuh ke benda-benda dan
ringan dan bertahap menjadi berat. permukaan-permukaan di sekitar.
Covid-19 menyerang system Orang yang menyentuh benda atau
imun manusia. Oleh karena itu hamper permukaan tersebut lalu menyentuh
sebagian besar orang yang terkena mata, hidung atau mulutnya, dapat
inveksi virus corona dapat sembuh tana terjangkit COVID-19.
harus diberi perawatan yang khusus, United Nations Conference on
bahkan ada yang hanya melakukan Trade and Development (UNCTAD,
isolasi mandiri di rumah. Beberapa 2020) dalam Muhyiddin (2020)
orang yang terjangkit virus Covid-19 menyebutkan bahwa Covid-19 memukul
menderita sakit yang parah dan negara-negara berkembang dan ada
mengalami sesak nafas. Adapula yang beberapa hal yang menjadi dampak

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 156
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

pada perekonomian setelah peradaban yang baru, mulai dari


mewabahnya pandemic Covid19 ini. ancaman pengawasan pemerintah via
Yakni Krisis utang yang sedang teknologi, meningkatnya kontrol
berlangsung tidak terbatas pada negara- pemerintah atas privasi publik, hingga
negara berkembang yang termiskin saja, fenomena hilangnya solidaritas global
tetapi juga berpengaruh pada semua dalam menghadapi ancaman darurat.
kategori pendapatan. New normal adalah langkah
Hardy et al (2020) mengatakan percepatan penanganan COVID-19
bahwa upaya yang bisa diterapkan dalam bidang kesehatan, sosial, dan
untuk menahan penyebaran virus Covid- ekonomi. Skenario new normal
19, yaitu dengan membatasi kontak dijalankan dengan mempertimbangkan
orang-ke-orang dan mendesak kesiapan daerah dan hasil riset
masyarakat untuk mengambil langkah- epidemiologis di wilayah terkait.
langkah untuk melindungi diri mereka Presiden Jokowi telah meminta seluruh
sendiri dan orang lain atau yang dikenal jajarannya mempelajari kondisi
dengan istilah Social Distancing atau lapangan untuk mempersiapkan tatanan
Physical Distancing. normal yang baru di tengah pandemi
New Normal COVID-19.
Jarak sosial yang melebar di Saat ini sudah ada 4 provinsi
masyarakat setelah pemberlakuan serta 25 kabupaten/kota yang tengah
social distancing memunculkan isu bersiap menuju new normal. Penerapan
tentang munculnya “new new normal nantinya bersamaan
normal”.Kondisi tersebut dianggap dengan pendisiplinan protokol
sebagai miniatur pola interaksi kesehatan yang dikawal jajaran Polri
masyarakat di masa depan. Kedepannya, dan TNI. Selanjutnya, tatanan normal
jarak sosial dan fisik yang melebar ini yang baru akan diperluas jika dinilai
dipercaya akan menjadi sesuatu yang efektif.
normal. WHO mendukung Kementerian
Kondisi manusia ketika wabah Kesehatan (Kemenkes) dalam mengkaji
COVID-19 ini selesai akan semakin rencana respons operasional provinsi
menegaskan fungsi teknologi dalam untuk seluruh 34 provinsi. WHO juga
menjadi perantara interaksi manusia. terus mendukung pemerintah dalam
Interaksi manusia secara langsung analisis data provinsi untuk menilai
selanjutnya akan digantikan oleh kriteria epidemiologis guna mengurangi
interaksi tidak langsung. Harari (2020) pembatasan sosial skala besar (PSBB).
menyatakan bila hal ini berpadu dengan Menurut WHO, ada tindakan-
hadirnya tantangan-tantangan tindakan yang tidak bisa ditawar untuk

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 157
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

menentukan new normal, yaitu: isolasi kardiovaskular, diabetes, penyakit paru-


cepat dari semua kasus yang diduga dan paru kronis, penyakit serebrovaskular,
dikonfirmasi perawatan klinis yang kanker, dan imunosupresi). Hidup
sesuai untuk mereka yang terkena berdampingan di tengah-tengah virus
Covid-19 pelacakan kontak ekstensif dan yang belum ditemukan vaksinnya
karantina semua kontak setidaknya 80 memang akan menjadi tatanan baru.
persen kasus baru dilacak dan Masyarakat harus tetap melawan
kontaknya dikarantina dalam 72 jam penyebaran virus itu sambil beraktivitas
setelah konfirmasi setidaknya 80 persen seperti sediakala. Aktivitas yang
kontak kasus baru dipantau selama 14 dilakukan bukan seperti sebelum
hari memastikan bahwa orang sering adanya pandemi corona ini.
mencuci tangan; memakai masker di New normal dalam Habibi et al.
tempat umum dan tempat kerja, serta (2020) adalah perubahan perilaku
menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari untuk tetap menjalankan aktivitas
yang lain. normal, tapi ditambah dengan
Selain memberikan panduan apa penerapan protokol kesehatan guna
saja yang harus dipenuhi jika Indonesia mencegah terjadinya penularan Covid-
ingin menerapkan new normal, WHO 19. Prinsip new normal adalah bisa
juga memberikan langkah-langkah menyesuaikan dengan pola hidup.
perlindungan dasar new normal untuk Transformasi ini adalah untuk menata
orang. Langkah-langkah tersebut kehidupan dan perilaku baru, ketika
adalah: sering-seringlah membersihkan pandemi, yang kemudian akan dibawa
tangan Anda dengan gosok atau sabun terus ke depannya sampai
dan air berbasis alkohol hindari ditemukannya vaksin untuk Covid-19
menyentuh mata, hidung, dan mulut ini.
pertahankan jarak fisik, setidaknya 1 Masyarakat harus terbiasa
meter dari orang lain tinggalkan rumah dengan keadaan, Tim Gugus Tugas telah
hanya untuk kebutuhan esensial dan siap meracik gerakan bertajuk empat
bila memungkinkan bekerja dari rumah sehat lima sempurna. Gerakan ini tidak
jika Anda keluar rumah, di tempat sama dengan pola konsumsi makanan
umum dan tempat kerja, kenakan yang sudah ada sebelumnya. Ini lebih
masker kain (non-medis) Sementara itu, ditujukan pada pencegahan penularan
masker medis harus dipertimbangkan virus corona. Empat sehat yang
untuk populasi yang rentan, yaitu: dimaksud adalah memakai masker,
Orang lebih dari 60 tahun. menjaga jarak fisik, mencuci tangan,
Orang dengan kondisi yang serta istirahat yang cukup dan tidak
mendasarinya (penyakit panik. Masyarakat, akan menjalani

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 158
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

kehidupan secara new normal hingga


ditemukannya vaksin dan dapat
digunakan sebagai penangkal virus
corona. Transformasi ini adalah untuk
menata kehidupan dan perilaku baru,
ketika pandemi, yang kemudian akan Sumber: Surat Keputusan Wali Kota
dibawa terus ke depannya sampai Pekanbaru No 510 Tahun 2020
ditemukannya vaksin untuk Covid-19. Gambar 2 Struktur Satuan Tugas
Maka dari itu Setiap langkah menuju Penanganan Corona Virus Disease 2019
transisi 'the new normal' harus dipantau (Covid-19) Di Kota Pekanbaru
oleh otoritas kesehatan serta seluruh Sesuai Peraturan Presiden
styakeholders terkait, bersama dengan Nomor 82 Tahun 2020 tentang
pertimbangan ekonomi dan sosial. Komite Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan
Satuan Tugas Penanganan Dampak Pemulihan Ekonomi Nasional serta
Penularan Covid19 Kota Pekanbaru edaran Kementerian Dalam Negeri
Satuan Tugas sebagaimana untuk membentuk desk perubahan
dimaksud dalam Diktum KESATU dalam perilaku. Dalam hal perumusan
hal perumusan kebijakan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan perubahan
perubahan perilaku adaptasi kehidupan perilaku adaptasi kehidupan baru
baru dalam masyarakat produktif dan dalam masyarakat produktif dan
aman COVID-19 melakukan protocol. aman Covid-19, Pemerintah Daerah
Dalam hal perumusan kebijakan membentuk satgas Penanganan Covid-
penanganan dampak penularan COVID- 19 Kota Pekanbaru melakukan:
19, Pemerintah Daerah dan Satuan 1. Merangkul seluruh komunitas
Tugas Penanganan Corona Virus untuk bekerja sama
Disease 2019 (COVID19) Daerah, mengkampanyekan Gerakan
berpedoman pada ketentuan peraturan 4M (Memakai Masker, Mencuci
perundang-undangan, dalam hal Tangan, Menjaga jarak,
perumusan kebijakan pelaksanaan Menghindari Keramaian)
perubahan perilaku adaptasi kehidupan dengan tujuan utama
baru dalam masyarakat produktif dan perubahanperilaku;
aman COVID-19 melakukan protocol 2. Analisa yang matang,
kesehatan. mendalam, dan berdasarkan
evidence-based untuk
memperhitungkan dampak

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 159
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

sosial dan peningkatan Realokasi Anggaran, serta


kegiatan ekonomi masyarakat Pengadaan Barang dan Jasa
yang dengan memastikan Dalam Rangka Penanganan
keamanan dan keselamatan Corona Virus Disease 2Ol9
tenaga penyedia layanan (COVID-19) sesuai Surat
kesehatan sebagai garda Edaran Kepala LKPP Nomor 3
terdepan serta memberikan Tahun 2O2O tentang
layanan bagi masyarakat Penjelasan Atas Pelaksanaan
sesuai Standar Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Dalam
Minimal(SPM); Rangka Penanganan Corona
3. Menyiapkan dan menyiagakan Virus Disease 2Ol9 (COVID- 19);
segala bentuk sumberdaya dan 5. Melaksanakan sosialisasi
fasilitas kesehatan yang pembatasan sosial (social
dimiliki, antara lain dengan distancing) dan karantina
bekerjasama dengan rumah mandiri (self-quarantine) serta
sakit swasta sebagai rujukan perubahan perilaku yang
penderita COVID-19, melibatkan desk/tim
menambah ruang isolasi di perubahan perilaku ditingkat
rumah sakit maupun di provinsim Kabupaten Kota
fasilitas kesehatan dan yang terdiri dari unsur
pendukung lainnya, serta PentaHelix: semua jajaran
meningkatkan kapasitas Pemerintah, Akademisi, Bisnis,
Puskesmas atau layanan Komunitas, Media dan menjadi
kesehatan primer untuk bagian dari Satgassetempat;
berperan dalam upaya 6. Dalam hal pembatasan sosial
pencegahan dan penanganan menyebabkan dampak bagi
COVID-19; kelompok masyarakat dengan
4. Melakukan refocussing penghasilan rendah maka
kegiatan untuk menjamin daerah dapat memberikan
kemudahan pelaksanaan bantuansosial;
upaya pencegahan, 7. Mengadopsi Strategi dasar
pengendalian, dan Satgas Nasional dan
penanggulangan wabah melengkapinya dengan
COVID-19 di daerah kebijakan khusus perubahan
sebagaimana amanat Inpres perilaku yang spesifik
Nomor 4 Tahun 2O2O tentang ditingkat KotaPekanbaru;
Refocussing Kegiatan, 8. Konsultasi dan melaporkan

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 160
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

perkembangan pelaksanaan pemberlakuan New Normal di masa


operasi perubahan perilaku pandemic Covid19 dapat dilihat sebagai
serta antisipasi dan berikut. :
penanganan dampak 1. Think Ahead (Berpikir ke depan)
penularan COVID-19 secara Pemerintah Kota Pekanbaru
berkala kepada Satgas membuat kebijakan new normal
PenangananCovid-19. merupakan bentuk alternatif sebagai
dasar kebijakan nasional untuk
Kapabilitas Dynamic Governance memenuhi kebutuhan konsumsi
Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam masyarakat yang berhubungan dengan
Pemberlakuan New Normal Di Masa kegiatan produksi dan distribusi. Selain
Pandemi Covid19 itu kondisi sosial juga membutuhkan
Kota Pekanbaru harus interaksi. Misalnya kegiatan keagamaan
menerapkan Dynamic Governance agar yang tidak mungkin dilaksankan terus –
dapat menghasilkan dan menerus dalam ruang daring (online).
mengimplementasikan kebijakan Hal ini berdampak besar pada
adaptif (adaptive policy) melalui masyarakat sebagai sasaran
pengembangan dynamic capabilities implementasi kebijakan. Implementasi
(mencakup kemampuan thinking ahead, ini diharapkan mampu menunjang
thinking again dan thinking across) pada segala upaya maupun program yang
proses pemberlakuan new normal di dilaksanakan oleh Satuan Gugus Tugas
masa pandemic Covid19. Covid19 Pemerintah Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru mendapatkan sebagai implementor kebijakan.
indeks paling kecil di Provinsi Riau Proses berpikir ke depan dalam sebuah
dalam penularan covid19 selama kebijakan meliputi:
pemberlakuan Pembatasan Sosial 1. Mengeksplorasi dan
Berskala Besar (PSBB) tahap ketiga mengantisipasi kecenderungan
pada 29 Mei 2020 yakni dengan rasio dan perkembangan masa depan
penyebaran 0,4 dari indeks Provinsi yang mungkin memiliki dampak
Riau yakni rasio 0,88. Namun setelah signifikan pada tujuan
pemberlakuan New Normal atau Pola diberlakukannya New Normal.
Hidup Baru (PHB) pada 1 Juni 2020, 2. Memahami bagaimana
Indeks kasus di Kota Pekanbaru perkembangan ini akan
mengalami kenaikan melalui beberapa mempengaruhi pencapaian
cluster. tujuan saat ini, dan menguji
Kapabilitas dynamic governance efektivitas strategi, kebijakan
Pemerintah Kota Pekanbaru dalam dan program yang ada.

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 161
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

3. Opsi strategi apa yang dapat pemahaman publik dalam


digunakan untuk menanggapi pandemic Covid19.
mempersiapkan munculnya 2. Meneliti penyebab umpan balik
kasus baru dan memanfaatkan atau mengamati fakta, informasi
peluang-peluang baru. dan perilaku.
4. Mempengaruhi pembuat 3. Meninjau hal-hal yang dapat
keputusan dan para pemangku dijadikan sebuah strategi serta
kepentingan utama untuk kebijakan yang akan dibuat dan
mempertimbangkan munculnya program apa yang akan
kasus serius dan melibatkan dilakukan untuk
mereka dalam percakapan mengidentifikasi berbagai
strategis mengenai kemungkinan kegiatan yang berdampak pada
tanggapan. masyarakat.
2. Think Again ( Berpikir kembali) 4. Mendesain ulang berbagai
Pemerintah Kota Pekanbaru kebijakan baik secara
dalam satuan gugus tugas Covid19 keseluruhan atau hanya sebagian
Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan saja sehingga dapat
tinjauan terhdap kebijakan new normal meningkatkan kinerja dari
atau pola hidup baru dengan melihat pemerintah serta dapat
dampak dari berbagai aspek yang ada, mencapai tujuan.
dan melihat dari sejak kebijakan new 5. Melaksanakan kebijakan dan
normal pertama kali diterapkan. sistem baru yang lebih relevan
Penelitian ini dilakukan untuk untuk masyarakat.
menganalisis system baru untuk 3. Think Across (Berpikir lintas
mengatasi masalah berlandaskan batas)
strategi yang telah dirampung melalui Menemukan indikator adopsi
sebuah kebijakan. Selanjutnya dengan inovasi implementasi kebijakan new
melihat tingkat partisipasi masyarakat normal dari daerah maupun negara lain.
dan seperti apa upaya pemerintah Kota Memperkuat upaya penerapan new
Pekanbaru dalam melibatkan normal melalui evaluasi yang dilakukan
masyarakat untuk mempercepat secara berkala. Serta menemukan
penanggulangan covid19 dimasa new indikator penyesuaian penerapan
normal. kebijakan new normal seperti sosialisasi
Proses untuk berpikir lagi meliputi: pada publik dan upaya lainnya agar
1. Meninjau dan menganalisis data tercapainya percepatan penanganan
kinerja aktual dan umpan balik covid19 di Kota Pekanbaru.

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 162
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

Proses berpikir melintasi batas-batas penanggulangan kasus pandemi


meliputi: Covid19di berbagai aspek. Seperti aspek
1. Mencari dan mengadopsi praktik pendidikan, kehidupan sosial
menarik yang dilaksanakan oleh masyarakat, perekonomian, serta aspek
daerah lain dalam menanggapi komunikasi dan informasi
kasus pandemic Covid19. penyebarluasan informasi tentang kasus
2. Mengamati dan maupun upaya pemerintah pusat untuk
mempertimbangkan inovasi memberantas pandemi ini secepat dan
tersebut untuk di terapkan di setanggap mungkin.
Kota Pekanbaru. Namun berdasarkan hasil dari
3. Melakukan evaluasi apa saja yang wawancara dengan beberapa pihak
kemungkinan dapat diterapkan yang tergabung dalam Satuan Tugas
oleh pemerintah daerah di masa Penanganan Corona Virus Disease 2019
pandemic saat ini dengan (Covid-19) Di Kota Pekanbaru, bahwa
mempertimbangkan berbagai faktor penghambat selama
situasi dan kondisi, dan pemberlakuan new normal ini, yaitu:
kemungkinan dapat diterima 1. Partisipasi Masyarkat
oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Masyarakat di tuntut untuk
mematuhi dan menjalankan protocol
kesehatan dengan baik dan benar,
namun berdasarkan kondisi empiris
Faktor Penghambat Kapabilitas bahwa masih banyak masyarakat yang
Dynamic Governance Pemerintah enggan menggunakan masker dan
Kota Pekanbaru Dalam mematuhi Peraturan Wali Kota Nomor
Pemberlakuan New Normal Di Masa 130 Tahun 2020 tersebut sebelumnya.
Pandemi Covid19
Faktor penghambat dalam
penelitian ini menyebabkan terjadinya 2. Edukasi
kendala pada pemerintah Kota Minimnya edukasi dan sosialisasi
Pekanbaru saat melaksanakan yang tepat sasaran berdampak pada
kebijakan new normal di masa pandemi ketidakmampuan masyarakat dalam
Covid19. Selaku pembuat sekaligus mengolah informasi dan menjauhi hoax
pelaksana kebijakan, tentunya yang tersebar di media social.
pemerintah Kota Pekanbaru telah 3. Fasilitas Publik
berupaya untuk melakukan yang Dengan diberlakukannya new
terbaik, dapat dilihat dari banyaknya normal ini tentunya membuka peluang
inovasi dan program pencegahan bagi fasilitas public seperti Mall, Café

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 163
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

dan resto, pusat perbelanjaan, pusat dilakukan evaluasi serta disempurnakan


rekreasi, taman hiburan, dan tempat untuk memperoleh hasil yang maksimal
dengan konsumsi public yang tinggi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
lainnya. Tentunya hal ini dapat Thinking across sendiri merupakanpola
menimbulkan cluster baru penyebaran pikir yang berlandaskan pada
wabah, menimbang bahwa rapid test keterbukaan wawasan untuk dapat
masal yang di lakukan oleh pemerintah mempelajari berbagai pengalaman
Kota Pekanbaru tidak sepenuhnya di ataupun ide dan konsep-konsep yang
ikut sertakan oleh masyarakat hal ini telah disampaikan oleh aktor lain.
disebabkan oleh minimnya edukasi Berdasarkan ke tiga poin di atas,
tentang rapid test dan swab test juga pemerintah Kota Pekanbaru terbukti
bagaimana jaminan kesehatan yang telah melaksanakan tugas dan berupaya
akan diterima bila masyarakat semaksimal mungkin dengan
dinyatakan positiff. Hal itu memanfaatkan teknologi dan adopsi
menimbulkan kecemasan tersendiri inovasi pencegahan serta
bagi masyarakat yang minim informasi penanggulangan Covid19khususnya di
terkait pelaksanaan new normal beserta masa New Normal atau pola hidup baru.
aturan dan denda pelanggaran yang Namun hambatan yang muncul
telah ditetapkan. menyebabkan kurang optimalnya
proses pelaksanaan kebijakan new
KESIMPULAN normal yang di dukung oleh minimnya
Kapabilitas Dynamic Governance partisipasi masyarakat untuk
yang dilaksanakan oleh Pemerintah menjalankan protokol kesehatan dan
Kota Pekanbaru berdasarkan pola piker mematuhi aturan yang terdapat pada
yang terdiri atas tiga hal yaitu thinking Peraturan Wali Kota Pekanbaru No 130
ahead, thinking again dan thinking Tahun 2020 atas perubahan Perwako
across. Pada pola pikir thinking ahead Nomor 104 Tahun 2020. Kurang
menjelaskan bagamana kapasitas efektifnya sosialisasi edukasi
berfikir dari pemerintah dalam pencegahan covid19dan pelaksanaan
merumuskan kebijakan pemberlakuan new normal, serta fasilitas publik yang
gaya hidup baru atau new normal yang kembali beroperasi memicu titik
dapat berdampak pada masa dengan kumpul yang tidak terkendali, sehingga
daerahnya. Pola pikir thinking again beberapa cluster penyebaran covid19
merefleksikan bagaimana kemampuan kembali terjadi di Kota Pekanbaru.
serta keterbukaan pemerintah dengan
berkaca pada kebijakan yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Setelah itu

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 164
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

DAFTAR PUSTAKA Evolutionary effects of state


responses to non-state certification
Aminullah.2015.Dynamic Governance programs. Regulation and
(Kerangka Konseptual: Governance, 8(1), 74–92.
Melembagakan Budaya, https://doi.org/10.1111/rego.120
Kapabilitas, dan Perubahan). Jurnal 05
Kebangsaan, 9(1), 17–31. Habibi, A., Normal, N., & Baru,
Andara, R.2019.Dinamis Dalam N.2020.Normal Baru Pasca Covid-
Kepemimpinan Studi Atas 19. 4, 197–204.
Kepemimpinan Bupati Purwakarta Hardy, F. R., Program, S., Masyarakat, K.,
Dedi Mulyadi. Jurnal Administrasi & Kesehatan, F. I.2020.Herd
Publik, 1(1), 1–18. Immunity Tantangan New Normal
Andhika, L. R.2017.Perbandingan Era Pandemi Covid-19. 12, 2020.
Konsep Tata Kelola Pemerintah: Mayarni.2019.Implementation Of
Sound Governance , Dynamic Dynamic Governance Concept In
Governance , Dan Open Regional Government Of Siak
Government ( Comparative Regency Mayarni. Iapa Proceedings
Concept of Governance : Sound Conference, 35–45.
Governance , Dynamic Governance , Moeloeng, L. J.2007.Metodologi
And Open Government ). Jurnal Penelitian Kualitatif. PT. Remaja
Ekonomi & Kebijakan Publik, 8(2), Rosdakarya Offset.
87–102. Muhyiddin.2020.Covid-19 New Normal
https://doi.org/10.22212/jekp.v8i dan Perencanaan Pembangunan di
2.867 Indonesia Covid-19.New Normal
Bungin, Burhan.2008.Metodologi dan Perencanaan Pembangunan di
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Indonesia. IV(2), 240–252.
Raja Grafindo Persada Neo, Boon and Chen, G.2007. DYNAMIC
Creswell, J. W.2016.Research Design GOVERNANCE DYNAMIC
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Embedding Culture, Capabilities and
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Change in Singapore. World
Belajar. scientific publishing co. pte. ltd.
Darusman, F.2020.Kapabilitas Dinamis Piening, E. P.2013. Dynamic Capabilities
Sektor Publik : Sebuah Tinjauan in Public Organizations: A literature
Literatur. Jurnal Ilmu Administrasi review and research agenda. Public
Negara, 16, 1–12. Management Review, 15(2), 209–
Gulbrandsen, L. H.2014.Dynamic 245.
governance interactions: https://doi.org/10.1080/1471903

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 165
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

7.2012.708358 tentang panduan pencegahan dan


Rothan, H. A., & Byrareddy, S. pengendalian Covid19 di tempat
N.2020.The epidemiology and kerja perkantoran dan industri
pathogenesis of coronavirus dalam mendukung
disease ( COVID-19 ) outbreak. keberlangsungan usaha pada situasi
Journal of Autoimmunity, February, pandemi.
102433.
https://doi.org/10.1016/j.jaut.202 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
0.102433 20 Tahun 2020 tentang Percepatan
Silalahi, A.2020.Perubahan Pola Hidup Penanganan CoronaVirusDisease
Pada Situasi Covid-19 Adaptasi Pada 2019 (COVID-19) dilingkungan
Pola Hidup Normal Baru. May, 12 Pemerintah Daerah.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.1
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
0961.76646
Hk.01.07/MENKES/ 250/2020
Siyoto, Sandu dan Sodik, Ali.2015.Dasar
tentang Penetapan Pembatasan
Metodologi Penelitian.
Sosial Berskala Besar di Wilayah
Yogyakarta: Literasi Media
Kota Pekanbaru Provinsi Riau
Publishing
Dalam Rangka Percepatan
Syafri, W.2012. Studi Tentang
Penanganan Corona Virus Disease
Administrasi Publik. Erlangga.
2019 (COVID-19).
Tahir, M. dan N. Z.2017. Kapabilitas
Dynamic Governance Dalam Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor
Optimalisasi Pengelolaan Lahan 74 Tahun 2020 tentang pedoman
Terbuka Hijau Di Kota Makassar. pelaksanaan pembatasan sosial
Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(1), 1– berskala besar (PSBB).
13.
https://doi.org/https://doi.org/10 Peraturan Walikota (Perwako)
.24198/cosmogov.v3i1.12404 Pekanbaru nomor 104 tahun 2020
tentang pedoman perilaku hidup
Dokumen: baru masyarakat produktif dan
aman dalam pencegahan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 pengendalian covid-19 di Kota
Tahun 2020 Tentang Pedoman Pekanbaruganan Corona Virus
Pembatasan Sosial Berskala Besar. Disease 2019 (Covid19) di Kota
Pekanbaru.
Keputusan Menteri Kesehatan RI
HK.01.07/MENKES/328/2020

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 166
JURNAL AGREGASI
Jurnal Aksi Reformasi Government Dalam
Demokrasi
Volume 8–Nomor 2, Desember 2020

DOI: 10.34010/agregasi.v8i2.3894
Available online at: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/agregasi

Peraturan Walikota (Perwako) masyarakat produktif dan aman


Pekanbaru nomor 130 tahun 2020 dalam pencegahan dan
tentang Perubahan Peraturan pengendalian covid-19 di Kota
Walikota (Perwako) Pekanbaru Pekanbaruganan Corona Virus
nomor 104 tahun 2020 tentang Disease 2019 (Covid19) di Kota
pedoman perilaku hidup baru Pekanbaru.

Copyright © 2020, Jurnal Agregasi, ISSN: 2337-5299 (Print), ISSN: 2579-3047 (Online) | 167

Anda mungkin juga menyukai