Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja Volume 46, No.

1, Mei 2020: 213 - 229


p-ISSN: 0216-4019 e-ISSN: 2614-025X
MOMENTUM PENATAAN ULANG ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA PADA ERA “NEW NORMAL”

Sadu Wasisitiono1 dan Sulthon Rohmadin2


Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jl. Ir. Soekarno, KM. 20 Jatinangor, 456363
E-mail: sadu_ws@yahoo.com; sulthon@ipdn.ac.id

ABSTRAK. Pandemi virus corona menuntut seluruh sektor untuk berbenah dan menyesuaikan diri dengan kondisi
normal baru (new normal), tidak terkecuali organisasi Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah sebaiknya
melakukan beberapa langkah perubahan untuk memberikan dorongan (driving force) agar organisasi pemerintah
daerah lebih efektif dan efisien dalam menjalan tugas dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
konsep baru dalam rangka penataan organisasi pemerintah daerah di era “new normal“, serta menghadapi revolusi
industry 4.0 dengan menggunakan metode penelitian studi literatur. Konsep baru yang ditawarkan dalam
penataaan organisasi pemerintah daerah mencakup 6 (enam) aspek, diantaranya aspek strategi, aspek struktur,
aspek proses, aspek masyarakat, aspek teknologi dan aspek kepemimpinan.

Kata kunci: organisasi pemerintah daerah; new normal

MOMENTUM OF REARRANGEMENT OF LOCAL GOVERNMENT ORGANIZATIONS


REGENCIES / CITIES IN THE "NEW NORMAL" ERA

ABSTRACT. The corona virus pandemic requires all sectors to improve and adjust to new normal conditions,
and the local Government organization is no exception. Local Governments should take a number of steps to
encourage local government organizations to be more effective and efficient in carrying out their duties and
functions. This study aims to provide a new concept in the framework of structuring local government
organizations in the "new normal" era and facing the industrial revolution 4.0, using the literature study research
method. The new concept offered in the organization of local government organizations includes six aspects,
including aspects of strategy, aspects of structure, aspects of processes, aspects of society, aspects of technology
and aspects of leadership.

Key words: local government organizations; new normal

PENDAHULUAN Salah satu aspek yang disoroti di sini


Pandemi virus corona telah dan akan adalah peluang bagi pemerintah daerah untuk
mengubah berbagai tatanan kehidupan manusia melakukan penataan organisasinya secara
di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Akan menyeluruh. Melalui paksaan situasi dan
muncul kehidupan baru dengan tatanan baru kondisi karena adanya virus corona, pemerintah
yang dinamakan “new normal,” sebuah istilah Indonesia membuat kebijakan “work from
yang awalnya yang digunakan dalam bidang home” (WFH) bagi sebagian besar instansi
ekonomi kemudian meluas pada bidang-bidang pemerintah termasuk pemerintah daerah. Tetapi
lainnya. Pandemi virus corona yang telah masih ada juga yang menjalankan aktivitasnya
menimbulkan kerugian dalam banyak hal dalam bentuk “work from office” (WFO) seperti
hendaknya dapat dilihat sebagai sebuah biasa. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat
momentum untuk melakukan perubahan besar baru bagi dunia pemerintahan di Indonesia
yang akan membuat kehidupan menjadi lebih sehingga awalnya menimbulkan gegar budaya
baik. (cultural shock). Sebagian besar ASN

1 Profesor Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada IPDN. Dengan identitas : http://scholar.google.co.id/citations?
Scopus id : 57197830231. Orcid ID : http://orcid.org/0000-0001-6774-5160. Alamat email sadu_ws@yahoo.com atau
saduwasistiono.lemriska@ipdn.ac.id
2 Lektor bidang ilmu pemerintahan pada IPDN. Alamat email sulthonrohmadin@gmail.com atau sulthon@ipdn.ac.id

DOI: 10.33701/jipwp.v46i1.1110
Terbit Tanggal 28 Mei 2020
214 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

kemudian harus terbiasa menggunakan terjadinya perubahan, karena dalam


komputer, mengikuti rapat melalui aplikasi menghadapi revolusi industri 4.0 yang salah
Zoom atau Google Meet, meskipun awalnya satu karakteristiknya adalah segala sesuatunya
tergagap-gagap. Konsep WFH sebenarnya dengan internet (Internet of Things), pemerintah
sudah pernah dilakukan ujicoba di berbagai daerah memang harus mengubah paradigma,
perusahaan swasta di negara lain, seperti konsep, dan kebijakan dalam menjalankan
misalnya perusahaan elektronika Matsushita di tugas pokok dan fungsinya. Tujuannya adalah
Jepang tahun 2001.3 agar kinerjanya menjadi lebih efektif, efisien,
Sekarang sebenarnya sedang ada proses dan adil. Kalau perubahannya dilakukan secara
seleksi alamiah mengenai pekerjaan manakah di alamiah, maka prosesnya akan memakan waktu
lingkungan pemerintahan daerah yang tetap lama atau bahkan malah mungkin tidak selesai.
harus dikerjakan di kantor seperti unsur Dalam hal ini diperlukan kepemimpinan kepala
pimpinan puncak di daerah dan pada masing- daerah untuk mengambil inisiatif mengubah
masing OPD, Satpol PP, petugas kesehatan, tata kelola pemerintah daerahnya. Seperti
pengelola keuangan, penjaga kantor, pengelola dikatakan oleh Schwab and Davis bahwa:“
wilayah (camat dan lurah), dan lain sebagainya Governance, however, is not just government :
(WFO). Pada saat yang sama dapat the formal structures we have for creating laws
diinventarisasi berbagai jenis pekerjaan sudah and regulations.” 5 Mereka selanjutnya
mulai dapat dikerjakan di rumah (WFH), seperti mengatakan bahwa makna tata kelola jauh lebih
perencana, konseptor, penyusun kebijakan, luas, yakni mencakup :
kegiatan pendidikan yang dijalankan tanpa ada Governance includes the development
praktikum, pelayanan perijian administrasi and use standards, the emergence of
yang tidak memerlukan tatap muka, dan lain social norms that can constrain or
sebagainya. Tetapi diantara kedua jenis tersebut endorse use, private incentive scheme,
sebenarnya ada kelompok ketiga yakni yang certification and oversight by
mereka yang berada di rumah tetapi tidak professional bodies, industry agreements
mengerjakan apa-apa karena tidak ada target and the policies that organizations apply
kinerja individual yang harus dicapai ataupun voluntary or by contract in their
tidak tahu apa yang akan dikerjakan. Mereka relationships with competitors, suppliers,
menjadi pengangguran sementara tetapi tetap partners and customers.
digaji seperti biasa. Kelompok ketiga ini
dinamakan “no activity from home” (NAFH). Meskipun langkah penataan ulang
Masuk ke dalam kelompok ini misalnya organisasi mungkin tidak popular dan
pengemudi mobil angkutan karyawan, caraka berimplikasi politis, tetapi perlu diambil karena
(pengantar surat), penerima tamu di bagian sangat penting untuk dapat menciptakan
depan (front office), agendaris, pengetik, dan pemerintah daerah yang adaptif menghadapi
lain sebagainya. lingkungan internal dan eskternal yang
Momentum pandemik virus corona seperti mengalami perubahan disruptif. Momentum
sekarang ini seharusnya dapat dimanfaatkan tersebut tidak datang dua kali, oleh karenanya
oleh pemerintah daerah untuk menata ulang perlu dimanfaatkan untuk kepentingan
bagan susunan organisasi dan mesin masyarakat luas dan kemajuan daerah dalam
pemerintahannya (machinery of government).4 jangka panjang. Perubahan semacam itu,
Kehadiran virus corona hanya mempercepat memerlukan kepemimpinan dari kepala daerah

3 Kodama, Mitsuru; Innovation Through Boundary and processes within the public sector. (B. Guy Peter;
Management – A Case Study in Reforms at Matsushita Machinery of Government? In “ Explorations in
Electric; Feb 2007. diunduh dari Technovation (2007) Governance – A Collection of papers in honour of
Matsushita.pdf yang dimuat dalam Christopher Hood; executivepolitics.org.).
5 Schwab, Klaus and Nicholas Davis; 2018, Shaping The
https://www.researchgate.net
4 The phrase “machinery of government” has been one of Future of The Fourth Industrial Revolution- A Guide to
the more commonly used phrases to describe the structure Building A Better World; Portfolio- Penguin Publishers;
Great Britain; p. 224.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 215

yang seharusnya sudah menjalankan model Short Attitude Normative Invention


kepemimpinan 4.0. sebagaimana dikemukakan Term Change Change Inovation

oleh Kelly.6 Behaviour Administratif Revolution


Change Change Change
Type 2 Type 4 Type 6
METODE
Long Life Cycle Organizational Sociocultural
Penelitian ini menggunakan metode studi Term Change Change Change
literatur, selain mencari sumber data sekunder Sumber: Zaltman, Gerald and Robert Duncan, 1977
yang mendukung penelitian, juga diperlukan
untuk mengetahui sampai kemana ilmu yang Karena merupakan perubahan pada tingkat
berhubungan dengan penelitian telah menengah dalam jangka panjang, penataan
berkembang, sampai kemana terdapat organisasi pemerintah daerah perlu disusun
kesimpulan dan degeneralisasi yang telah dengan cermat berdasarkan paradigma yang
pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan disepakati, ditetapkan jangka perubahannya,
dapat diperoleh.7 Menggunakan buku referensi kemudian disusun peta jalannya. Perubahan
sebagai rujukan dan sumber-sumber lain yang yang akan dilakukan kemungkinan besar akan
relevan seperti berikut ini: menimbulkan penolakan oleh pihak yang
1. Buku teks yaitu buku ilmiah yang ditulis terkena dampak, karena secara hipotetis dapat
rapi diterbitkan dengan interval yang tidak dikatakan bahwa seseorang akan menolak
tentu; perubahan manakalah perubahannya akan
2. Jurnal, yaitu majalah ilmiah yang berisi mengganggu kepentingannya yang sudah
tulisan ilmiah atau hasil seminar; tertanam. Semakin besar gangguan yang
3. Periodical, yaitu majalah ilmiah yang diterima akan semakin besar daya tolaknya
diterbitkan secara berkala oleh lembaga terhadap perubahan.
publik maupun non publik. Berkaitan dengan perubahan organisasi,
Meyer mengemukakan konsep perampingan
HASIL DAN PEMBAHASAN organisasi tanpa merusak yang sudah ada.
A. Diskusi Literature Meskipun konsepnya ditujukan pada organisasi
Dilihat secara sosiologis, penataan bisnis, tetapi esensinya dapat juga digunakan
organisasi termasuk ke dalam teori perubahan pada organisasi pemerintah dengan beberapa
sosial. Menurut Zaltman and Duncan,8 penataan penyesuaian. Ada empat aturan yang
organisasi masuk ke dalam tipe keempat dari disarankan yakni:
kategori perubahan sosial, yakni perubahan 1) Cut entire deliverables.
jangka panjang (long term) dilihat dari dimensi 2) Cut entire value chains.
waktunya dan masuk ke dalam tingkat 3) Manage indirect costs locally.
masyarakat aras menengah atau kelompok 4) Manage your portfolio.9
{intermediate (group)}. (Lihat tabel di bawah
ini). Penjelasan pendapat Meyer dapat
Tabel 1. Category of Social Change dikemukakan sebagai berikut. Aturan pertama,
Level of Society potong semua hal yang dapat dikirimkan.
Time Micro Intermediate Macro Seperti diketahui bahwa setiap organisasi
Dimension (Individual) (Group) (Society)
menghasilkan produk berupa barang dan atau
Type 1 Type 3 Type 5
jasa, baik untuk keperluan konsumen di luar
organisasi maupun di dalam organisasi.

6
Kelly, Richard; 2019. Constructing Leadership 4.0 –
Swarm Leadership and the Fourth Industrial
Revolution; Palgrave Macmillan; Switzerland. 9Meyer, N. Dean; 2003. Downsizing Without Destroying;
7 Nazir, Moh,2014. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia
NDMA Publishing; USA; p. 9-17.
Indonesia, hal.79
8 Zaltman, Gerald and Robert Duncan; 1977. Strategies

for Planned Change; A Willey- Interscience Publications,


New York.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
216 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

Dikaitkan dengan pemerintah daerah sebagai menghadapi masa depan. Sebenarnya banyak
sebuah “company, ” didalamnya ada organisasi sekali biaya-biaya tidak langsung yang dapat
pemerintah daerah (berupa dinas, badan, dihemat pada organisasi pemerintah daerah,
sekratariat dan sejenisnya) yang dapat dilihat sepanjang ada kemauan untuk memilah dan
sebagai sebuah bisnis di dalam sebuah bisnis. memilihnya secara cermat.
Pemotongan pengiriman ditujukan dari Aturan keempat, kelola portofoliomu.
organisasi ke organisasi di dalam tubuh Dikaitkan dengan organisasi pemerintah
pemerintah daerah agar dapat dilakukan daerah, intinya kelola dengan baik semua asset
penghematan biaya. Untuk kepentingan milik pemerintah daerah. Pada umumnya
tersebut perlu terlebih dahulu diinventarisasi pemerintah daerah lemah dalam mengelola
jenis dan jumlah “deliverables” yang ada, untuk kekayaan daerahnya, sehingga banyak yang
dipilah dan dipilih mana yang akan dihilangkan hilang, mangkrak (idle), ataupun di-
dan mana yang tetap dipertahankan. Selain salahgunakan. Apabila portofolio yang dimiliki
mengurangi biaya, tujuan lainnya adalah dapat didayagunakan secara optimal, maka
menghemat waktu agar “proses produksi” dapat organisasi pemerintah daerah akan dapat
berjalan lebih cepat. Proses produksi dalam berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
tubuh pemerintahan daerah berupa proses Faktor penting yang mendesak perlunya
pembuatan kebijakan, proses pelayanan penataan ulang organisasi pemerintah daerah
administrasi, maupun proses pemberian dan selain karena virus corona adalah hadirnya
penyediaan barang publik. revolusi industri 4.0 (R.I.4.0), yang digagas
Aturan kedua, potong semua rangkaian oleh Schwab (2017). R.I.4.0 pada dasarnya
yang membawa produk (barang dan atau jasa) adalah perubahan dari manufacture ke
untuk pasar. Dikaitkan dengan organisasi mentofacture. 10 Mentofacture berarti industri
pemerintah daerah, intinya sederhanakan proses yang berbasis pada otak, bukan pada tenaga
menghasilkan produk serta mengirimkannya ke otot. Schwab selanjutnya mengemukakan
pelanggan. Untuk sektor pemerintah daerah, bahwa dengan hadirnya revolusi industri
barang yang dihasilkan adalah barang-barang generasi keempat akan mendorong perubahan
publik yang disubsidi atau diberikan secara pada masyarakat, komunitas, dan individu.
cuma-cuma karena pemerintah daerah tidak Termasuk didalamnya perubahan pada pe-
mencari keuntungan. Demikian pula terhadap merintahan.11 Dari sembilan aspek R.I.4.0, ada
jasa publik yang diberikan dikenakan biaya tiga aspek yang harus segera diantisipasi oleh
yang paling terjangkau. Untuk meningkatkan pemerintah, termasuk pemerintah daerah yakni
efisiensi, semua proses menghasilkan produk aspek Internet of Things (IoT); system
dan mengirimkannya ke masyarakat perlu integration; serta Big Data. Untuk melakukan
dilihat ulang untuk disederhanakan. perubahan secara menyeluruh menghadapi
Aturan ketiga, kelola sendiri biaya tidak R.I.4.0), pemerintah daerah harus menyiapkan
langsung. Dikaitkan dengan organisasi pe- semua data yang diperlukan dan disimpan pada
merintah daerah, akibat dipotongnya rangkaian server yang memadai. Tahap selanjutnya
penghasil produk dan pengirimannya, maka mengintegrasikan berbagai sistem yang ada
akan banyak biaya yang dihemat. Demikian agar dapat diakses melalui internet oleh
pula dengan biaya-biaya yang tidak langsung siapapun yang membutuhkan informasi
seperti pelatihan yang tidak mendesak, mengenai pemerintah daerah bersangkutan,
penelitian yang tidak berkaitan dengan masa sepanjang tidak masuk dalam kategori
depan organisasi, pembangunan gedung dan informasi rahasia.
peningkatan kemampuan organisasi kecuali Setahun setelah meluncurkan bukunya
yang disiapkan untuk menyongsong perubahan mengenai R.I.4.0, Schwab bersama Davis

10 11
Schwab, Karl; 2017. The Fourth Industrial Ibid; p. 91-99.
Revolution; World Economic Forum; Crown Business
Publishing, USA.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 217

(2018) kemudian menulis buku tentang Dalam menyongsong R.I.4.0, tidak hanya
bagaimana membangun dunia yang lebih baik.12 diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik,
Khusus untuk pemerintahan, mereka me- tetapi juga yang tangkas, agar dapat
nawarkan konsep yang dinamakan “agile go- mengantisipasi perubahan yang berjalan dengan
vernance” atau disebut juga better governance, cepat dan seringkali sulit diprediksi. Intinya
sebagai penyempurna paradigma good go- memerlukan kebijakan yang adaptif terhadap
vernance yang dikembangkan oleh World Bank perubahan. Dikaitkan dengan teori organisasi,
dan UNDP. Mereka mengemukakan bahwa: agile governance mendorong dikembangkan-
“Agile governance is an essential strategy to nya konsep agile organization. Aghina et al
adapt how policies are generated, deliberated, dalam bahan web-seminar yang diselenggara-
enacted and enforced to create better kan oleh McKinsey memberikan arah
governance outcomes in the Fourth Industrial perubahan menuju organisasi yang tangkas
Revolution”. 13 (agile organization) yaitu sebagai berikut:14

Gambar 1. Agile Organization


Organisasi yang tangkas akan bergerak dari yang kemudian dijalankan oleh para anggota
paradigma organisasi sebagai mesin menuju organisasi yang profesional. Kotak dan garis
organisasi sebagai sebuah organisme hidup. tidak terlampau penting karena lebih fokus pada
Organisasi sebagai mesin memiliki ciri-ciri tindakan. Perubahan dilakukan dengan cepat
hierarkhis dari atas ke bawah (top-down serta memanfaatkan sumber daya secara kenyal.
hierarchy), birokratis, instruksi yang dibuat Lima “trade mark” atau ciri-ciri organisasi
rinci, dibagi dalam kotak-kotak silo yang kaku yang tangkas menurut McKinsey yaitu sebagai
sehingga sulit bergerak dengan cepat karena berikut:
terjebak prosedur yang berbelit-belit. 1) Strategy;
Sebaliknya, organisasi sebagai sebuah orga- 2) Structure;
nisme hidup menempatkan kepemimpinan 3) Process;
ditengah-tengah organisasi (bukan di atas) 4) People;
untuk menunjukkan arah dan tindakan yang 5) Technology.15
diperlukan. Kepemimpinan memegang peran
penting karena keputusan ada ditangannya,

12 Schwab, Klaus and Nicholas Davis; 2018, Loc.cit.. Christoper Handscomb; The Five Trademarks of Agile
13 Ibid; p. 230. Organizations; McKinsey-Webinar; January, 22, 2018.
14 Aghina, Wouter; Karin Ahlback, Aaron De Smet, 15 Ibid; exhibit 2; p.6.

Gerald Lackey, Michael Lurie, Monica Murarka, and


Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
218 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

Pada tataran strategi, organisasi yang serta pengembangan dan menjalankan secara
tangkas memiliki “trademark” adanya “bintang nyata teknologi generasi mendatang.
timur” yang membingkai melintasi organisasi. Konsep aktual lainnya yang perlu
Bintang timur ini adalah tujuan jangka panjang dipertimbangkan dalam menata ulang
yang akan dituju. Dalam bentuk praktisnya, organisasi pemerintahan daerah dalam era “new
organisasi yang tangkas akan menyebarluaskan normal” dan sekaligus menyongsong R.I.4.0
tujuan dan visi pada semua anggota organisasi, adalah paradigma Government 4.0, yang
mencari peluang dan mengukur peluang- dikembangkan oleh Stern et al 16 . Mereka
peluang yang ada, penggunaan sumber daya mengatakan bahwa digitalisasi sektor
yang luwes, serta adanya petunjuk mengenai pemerintah akan mendorong perlunya
strtaegi yang dapat dilaksanakan. perubahan sebagai berikut:
Pada tataran struktur, “trademark” dari a) improving public services;
organisasi yang tangkas adalah adanya jaringan b) automating business processes;
dari tim yang diperkuat. Bentuk praktisnya c) making smarter operational decisions. 17
yaitu adanya struktur yang mendatar dan jelas;
peran-peran akuntabel yang jelas, tata kelola Kenyataan yang ada saat ini menunjukkan
yang sudah dipahami, komunitas yang bahwa dengan adanya virus corona, sebagian
bersemangat untuk melaksanakan, terbangun- besar ASN pemerintah daerah bekerja di rumah.
nya kemitraan dan ekosistem yang aktif, Mereka mulai akrab dengan aplikasi Zoom
tersedianya lingkungan fisik dan virtual yang ataupun Google Meet untuk mengadakan rapat.
terbuka. Padahal sebelumnya mereka umumnya juga
Pada tataran proses, organisasi yang sudah tahu adanya model rapat melalui
tangkas memiliki “trade mark” adanya teleconference yang efektif dan murah, tetapi
keputusan yang cepat dan lingkaran-lingkaran tidak juga mau beranjak ke sistem baru. Secara
pembelajaran. Bentuk nyatanya yakni adanya naluriah, manusia pada dasarnya enggan
tindakan cepat berulang-ulang dan eks- berubah karena perubahan mengganggu
perimental, adanya stanadarisasi cara untuk kenyamanan. Oleh karena itu diperlukan faktor
bekerja, orientasi pada kinerja, adanya keter- pendorong untuk melakukan perubahan antara
bukaan informasi, pembelajaran yang terus lain politik, perubahan teknologi, dan yang saat
menerus, pembuatan keputusan yang ber- ini adalah adanya pandemi virus corona, serta
orientasi pada tindakan. yang paling utama adalah kepemimpinan
Pada tataran orang, organisasi yang tangkas puncak yang menghendaki perubahan sesuai
memiliki “trade mark” orang-orang dengan dengan situasi dan kondisi yang ada.
model dinamis yang selalu menyalakan Inti dari government 4.0 adalah perlunya
semangat untuk bekerja (passion). Bentuk mengembangkan kebijakan baru yang menjadi
nyata organisasi yang tangkas yakni adanya tantangan bagi negara dalam era digital dengan
komunitas yang kohesif, kepemimpinan yang melakukan tiga hal penting yakni:
membagi dan melayani, dorongan untuk men- a. Promoting and regulating the digital
ciptakan hal yang baru, peran yang bergerak. economy, mencakup :
Pada tataran teknologi, organisasi yang 1) human capital development;
tangkas memiliki “trade mark” yang 2) regulatory enablement;
memungkinkan penggunaan teknologi generasi 3) support for innovation ecosystem;
mendatang. Dalam bentuk nyatanya organisasi b. Routing people into the jobs of the future;
yang tangkas mengembangkan arsitektur c. Keeping the nation safe in cyberspace. 18
teknologi, sistem, dan peralatan pendukung,

16 17
Stern, Sebastian; Matthias Daub, Julia Klier, Anna Ibid; p. 5-8.
18
Wiesinger, and Azel Domeyer; March 2018; Government Ibid; p. 9-12.
4.0 – The Public Sector in the Digital Age- Leading in a
Disruptive World; McKinsey & Company
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 219

Dengan menggunakan paradigma dalam dunia yang penuh dengan perubahan


government 4.0, pemerintah daerah dituntut yang sangat cepat dan seringkali sulit diduga.
mendorong berkembangnya ekonomi digital, Pemerintah pusat pada era pemerintahan
yang pada era pandemic virus corona saat ini Joko Widodo sudah berkali-kali mengingatkan
berkembang sangat pesat karena keterpaksaan. agar aktivitas masyarakat, terutama dunia
Momentum perubahan tersebut harus terus bisnis, jangan terjerat oleh banyaknya aturan
dipelihara dan dikembangkan, karena yang dibuat oleh pemerintah (baik di pusat
perubahannya sejalan dengan R.I.4.0. maupun di daerah), yang membuat mereka
Pemerintah Daerah perlu menginvestasikan lambat mengambil keputusan dan tindakan.
anggaran untuk mendidik para ASN untuk lebih Indonesia termasuk ke dalam negara “ over-
mahir dalam menggunakan teknologi regulated countries,” yakni negara yang
informatika, merubah berbagai peraturan terlampau banyak aturan, meskipun belum
daerah yang menghambat munculnya bisnis termasuk “ the world’s most over-regulated
pemula (start up), serta memberikan insentif nations” seperti India, China, Jepang, Amerika
bagi inovasi yang dikembangkan oleh Serikat, dan Singapura.21
masyarakat berbasis IT.
Program yang tidak kalah pentingnya B. Konsep yang Ditawarkan
adalah memberi kesempatan dan pelatihan pada Konsep yang ditawarkan dalam rangka
ASN untuk bekerja pada jenis-jenis pekerjaan kenormalan baru (new normal) dan menghadapi
masa depan, misalnya bekerja sama dengan R.I.4.0 adalah melakukan penataan organisasi
pihak swasta yang telah menggunakan IT pemerintah daerah menggunakan model agile
canggih dalam bentuk program magang organization dengan lima “trademark”-nya
(internship). Pemerintah daerah tidak perlu sebagaimana dikemukakan oleh Aghina et al.
malu belajar pada sector swasta yang lebih Modelnya dimodifikasi sesuai kebutuhan
maju. Hal ini sudah diingatkan oleh Ingraham organisasi pemerintah daerah kabupaten/kota
dan Romzek.19 ditambah dengan satu tataran lagi yakni
Langkah strategis lainnya yang perlu kepemimpinan kepala daerah, karena pada
diambil adalah menjaga keamanan nasional organisasi pemerintah daerah, kepemimpinan
dalam dunia siber dalam bentuk pengamanan sementara ini masih memegang peranan yang
dokumen penting dan rahasia, catatan inovasi, dominan.
serta berbagai temuan lainnya agar tidak Pada dasarnya ada perbedaan mendasar
diambil secara tidak sah oleh pihak-pihak yang antara organisasi bisnis dengan organisasi
tidak bertanggung jawab. Keterbukaan pemerintah. Organisasi bisnis menekankan
informasi memerlukan kewaspadaan yang pada efisiensi untuk memperoleh keuntungan
tinggi terhadap para pembajak (hacker), agar (profit) sebesar-besarnya, sedangkan organisasi
informasi yang ada tidak disalahgunakan. pemerintah lebih menekankan pada efektivitas
Credo yang diusung paradigma government baru kemudian dipertimbangkan efisiensinya.
4.0 yaitu: “ The Fast Eat The Slow”.20 Credo ini Tujuan organisasi pemerintah bukanlah
dapat dikatakan menggantikan credo lama mencari laba tetapi manfaat (benefit) untuk
yakni “Orang bodoh menjadi makanannya kepentingan masyarakat serta mencari
orang pintar.” Credo baru mengingatkan bahwa dukungan politik (political support).
waktu adalah komoditi penting dan tidak dapat Pada tataran strategi, penataan ulang
tergantikan (unrenewable commodity). Mereka organisasi pemerintah daerah sudah seharusnya
yang cepat mengambil keputusan dan cepat merujuk pada visi dan misi jangka panjang
bertindak akan memenangkan persaingan maupun jangka menengah sebagaimana
tertuang dalam RPJPD dan RPJPM. Sejalan

19 20
Ingraham, Patricia W, Barbara S. Romzek, and Ibid; p.14.
associates; 1994. New Paradigms for Government – 21 Diunduh dari https://m.rediff.com
Issues for the Changing Public Sector; Jossey- Bass
Publishers, San Fransisco.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
220 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

dengan berkembangnya paradigma good seragam. Sebaliknya, mission driven


governance, tahun 1992 Osborne dan Gaebler organization adalah organisasi disusun untuk
melalui konsep reinventing government- nya menjalankan visi dan misi tertentu. Pada
sudah mengingatkan perlunya mengubah pola organisasi pemerintah daerah, visi dan misi
organisasi dari rule driven organization menuju tertuang dalam RPJPD untuk jangka Panjang,
mission driven organization. 22 Rule driven dan RPJMD untuk jangka menengah. Adapun
organization adalah bentuk dan susunan model penyusunan organisasi pemerintah
organisasi yang dibuat atas perintah peraturan daerah yang didorong oleh visi dan misi kepala
perundang-undangan. Model ini cocok pada daerah terpilih paling tidak untuk kurun waktu
sistem pemerintahan sentralistik yang serba lima tahun yaitu sebagai berikut:

Gambar 2. Model Penyusunan Organisasi Pemerintah Daerah Berdasarkan Visi, Misi dan
Kewenangan Daerah (Rule dan Mission Drivern Organization)

Konsekuensi logis dari model mission militer era Orde Baru sudah seharusnya
driven organization, maka organisasi ditinggalkan. Sejak tahun 1995, Bennis and
pemerintah daerah yang satu dengan yang lain Townsend sudah mengingatkan perlunya
akan berbeda-beda apabila visi dan misi kepala menggunakan paradigma “from macho to
daerahnya berbeda. Meskipun ada juga maestro,” 23 yakni dari pendekatan kekuasaan
beberapa unit lembaga diantaranya yang sama, ke pendekatan keahlian. Dalam bahasa
terutama yang menjalankan urusan pe- organisasi diartikan perlunya perubahan dari
merintahan terkait pemenuhan kebutuhan dasar pendekatan struktural ke fungsional. Gagasan
masyarakat seperti pangan, kesehatan, tersebut kemudian diperkuat kembali oleh
pendidikan, ketentraman dan ketertiban umum, pandangan Aghina et al sebagaimana telah
serta sosial. dikemukakan pada uraian sebelumnya.
Pada tataran struktur, penataan ulang Konsekuensi logisnya PP Nomor 18 Tahun
organisasi pemerintah daerah pada peng- 2016 tentang Perangkat Daerah perlu direvisi
hilangan sekat-sekat (silo) antara unit yang satu secara mendasar karena mengatur terlalu rinci
dengan unit lainnya. Eselon dan hubungan dan kaku bentuk dan susunan organisasi
hierarkhis yang merupakan warisan manajemen pemerintah daerah sehingga semangatnya tidak

22 23
Osborne, David and Ted Gaebler; 1992. Reinventing Bennis, Warren and Robert Townsend; 1995.
Government – How the Entrepreneurial Spirit is Reinventing Leadership – Strategies to Empower the
Transforming the Public Sector; A William Patrick Organization; William Morrow and Company, Inc. New
Book; Addison-Wesley Publishing Company, Inc; York; p. 3.
Canada.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 221

sejalan dengan perintah konstitusi, khususnya Struktur Organisasi Kecamatan


Pasal 18 ayat (5) UUD 1945 yang menekankan
pada pelaksanaan otonomi daerah yang seluas- KECAMATAN

luasnya. Pemerintah Pusat seharusnya cukup


menentukan parameter makro untuk
menentukan batas atas jumlah unit yang ada SEKRETARIAT SEKSI KELURAHAN

dalam sebuah organisasi pemerintah daerah


agar tidak berlebihan. Parameter yang
SUB SEKSI
digunakan adalah yang paling mudah didapat BAGIAN
dan berkaitan dengan beban kerja pemerintah
daerah yakni jumlah penduduk, luas wilayah,
besarnya APBD, kompleksitas masalah yang Struktur Organisasi Sekretariat DPRD
dihadapi dilihat dari karateristik masyarakat dan
geografinya. SEKRETARIAT
DPRD
Presiden Joko Widodo telah memberikan
tanda-tanda perlunya peyederhanaan birokrasi.
Salah satu bentuknya adalah penataan ulang BAGIAN
organisasi pemerintah, termasuk pemerintah
daerah. Kementerian PAN & RB membuat
SUB BAGIAN
gambaran tindak lanjut arahan presiden dalam
bentuk penghapusan sebagian besar eselon V,
IV, dan III untuk diubah menjadi jabatan
Struktur Organisasi Inspektorat
fungsional. Ilustrasi susunan organisasi
pemerintah kabupaten/kota dapat dilihat di
DINAS/BADAN
bawah ini.

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah


IRBAN
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
DAERAH

SUB BAGIAN
ASISTEN

BAGIAN Struktur Organisasi Dinas/Badan

SUB BAGIAN
DINAS/BADAN

SEKRETARIAT
BIDANG UPT

SUB SUB SUB


BAGIAN BIDANG/ BAGIAN
SEKSI

Sumber: Kemenpan RB, 2019


Keterangan:
Berpotensi dihapus

Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
222 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

Disambungkan dengan konsep organisasi sehingga memperkecil pejabat untuk


yang tangkas (agile organization), maka kotak- menyimpang dari standar yang ada, karena
kotak silo yang membelenggu hubungan kerja diawasi bersama secara horizontal (peer group
antar unit dan keahlian akan dihilangkan. control).
Bentuk susunan organisasinya tidak lagi Masing-masing JPT dibantu oleh pejabat
hierarkhis piramidal seperti model organisasi fungsional yang relevan dalam hubungan
militer, tetapi melingkar dengan pusatnya fungsional yang profesional. Artinya pejabat
adalah pejabat pimpinan tinggi (pratama, yang bersangkutan memiliki kompetensi yang
madya, utama). Perubahan hubungan kerja dari dipersyaratkan untuk jabatan tersebut. Untuk
hierarkhis menjadi melingkar akan membawa kepentingan tersebut perlu dilakukan pemetaan
konsekuensi perubahan ruangan kerja yang dan penataan ulang ASN yang ada organisasi
lebih terbuka serta hubungan individual yang pemerintah daerah. Ilustrasi hubungan kerjanya
lebih intens satu sama lainnya. Ruang kerja dapat digambarkan sebagai berikut:
terbuka akan mendorong sifat keterbukaan juga,

Jabatan
Fungsional
yang
Relevan

Jabatan Jabatan Jabatan


Fungsional Fungsional
yang Pimpinan yang
Relevan Tinggi Relevan

Jabatan
Fungsional
yang
Relevan

Sumber: Peneliti, 2020


Gambar 3. Pola Organisasi Tangkas (Agile Organization) Pemerintah Daerah

Sebagai contoh, kepala bappeda keahliannya, jadi dia bukan staf tetap bappeda
kabupaten/kota adalah JPT pratama, yang melainkan pejabat fungsional pemerintah
diangkat dari hasil seleksi oleh Panitia Seleksi daerah. Menurut data yang dikemukakan BKN
dengan memenuhi kompetensi teknis, (Badan Kepegawaian Negara) bahwa pada
kompetensi manajerial, serta kompetensi sosio- tahun 2019 ada 195 jenis jabatan fungsional,26
kultural. 24 Tetapi karena yang bersangkutan sehingga dapat diangkat pejabat fungsional
bekerja di lingkungan pemerintahan daerah, yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah
perlu juga memiliki kompetensi daerah bersangkutan.
pemerintahan. 25 Untuk menjalankan tugas Karena perubahan yang akan terjadi cukup
pokok dan fungsinya, kepala bappeda dibantu mendasar, kemungkina besar akan
oleh pejabat fungsional perencana, pejabat menimbulkan gegar budaya (cultural shock)
fungsional pranata komputer dan lain terutama bagi pihak-pihak yang terkena.
sebagainya. Pejabat fungsional ini dapat juga Selama ini jabatan struktural dipersepsikan
ditugaskan ke unit lain yang membutuhkan dengan kewenangan yang besar, dukungan

24 25
Lihat Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Lihat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 Tahun 2017 tentang Kompetensi Pemerintahan.
26 Badan Kepegawaian Negara (BKN). Profil Jabatan
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara. Fungsional PNS Tahun 2019.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 223

fasilitas (kantor yang besar, mobil dinas), Selain hubungan kerja melingkar dengan
kebebasan pengelolaan anggaran yang para ASN profesional dalam bidangnya, JPT
didalamnya terbersit peluang adanya Pratama di tingkat kabupaten/kota perlu juga
penyalahgunaan kewenangan (abuse of membangun jaringan koordinasi dengan JPT
authority). Pola pikir lama tersebut sudah Pratama yang diutamakan yakni Sekretaris
waktunya ditinggalkan karena tantangan Daerah Kabupaten/Kota maupun dengan
kedepan memerlukan orang-orang yang sesama JPT, di bawah koordinasi Sekda (lihat
professional dalam bidang tugasnya. gambar di bawah).
Momentumnya adalah “now or never”.

Sumber: Peneliti, 2020


Gambar 4. Hubungan Antar JPT pada Organisasi Tangkas (Agile Organization)
Kabupaten/Kota

Meskipun sama-sama dalam kedudukan Pada sisi lain, sekretaris daerah adalah “tangan
sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, kiri” dari kepala daerah, sedangkan wakil
tetapi Sekretaris Daerah oleh UU Nomor 23 kepala daerah adalah tangan kanannya. Dengan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah demikian trio kepala daerah, wakil kepala
diberi kedudukan dan kewenangan yang sedikit daerah, serta sekretaris daerah memegang kunci
lebih tinggi dari JPT Pratama lainnya. Pada penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik
Pasal 213 ayat (2) UU tersebut dikemukakan dari aspek politik maupun administratif,
bahwa sekretaris daerah mempunyai tugas termasuk keputusan politik untuk melakukan
membantu kepala daerah dalam penyusunan atau tidak melakukan penataan ulang organisasi
kebijakan dan pengoordinasian administratif pemerintah daerah.
terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah Pada tataran proses, penataan ulang
serta pelayanan administrasi. Pada bagian lain, organisasi pemerintah daerah dimulai dari
para JPT Pratama lainnya (kepala inspektorat, menginventarisasi pekerjaan yang dilakukan
kepala dinas, kepala badan) dalam oleh pemerintah daerah, dengan membagi
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab pekerjaan menjadi tiga kelompok yakni:
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 1) Dikerjakan sendiri oleh ASN yang ada;
Kata “melalui” di sini bukan berarti sekretaris 2) Dikerjasamakan dengan pihak ketiga;
daerah hanya menjadi “tukang pos” laporan dari 3) Dikontrakkan ke pihak ketiga.
JPT Pratama lainnya, melainkan menghimpun,
mengolah, dan mengoordinasikan laporan Pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh
untuk disajikan kepada kepala daerah secara ASN misalnya perancangan kebijakan,
lebih ringkas, sistematis, dan komprehensif. pelayanan administrasi, pemungutan pajak,
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
224 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

pemberian pelayanan yang berkaitan dengan dikontrakkan pada pihak ketiga, sehingga dapat
kebutuhan dasar masyarakat (pangan, mengurangi beban tugas dinas yang pada
kesehatan, pendidikan, pemeliharaan gilirannya dapat mengurangi jumlah ASN.
ketentraman dan ketertiban umum, penang- Dinas atau badan lain sudah saatnya juga
gulangan bencana dan lain sebagainya). menginventarisasi pekerjaan-pekerjaan yang
Pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh ASN dapat dikontrakkan pada pihak ketiga, sehingga
sifatnya tidak memberikan keuntungan (non- lebih efektif dan efisien, yang pada ujungnya
profit), serta bersifat memerlukan biaya (cost- dapat mengurangi ASN yang bekerja pada dinas
center) yang didanai dari pemungutan pajak dan atau lembaga tersebut. Agar efektif, efisien, dan
retribusi. Sedangkan pekerjaan yang memung- terjamin kualitasnya, maka pekerjaan yang
kinkan menghasilkan keuntungan sebaiknya dikontrakkan pada pihak ketiga harus dilakukan
diserahkan pada masyarakat atau dunia usaha, melalui tender terbuka, sehingga mengurangi
karena itu menjadi faktor pendorong utama. kemungkinan adanya permainan antara pemberi
Pekerjaan yang dapat dikerjasamakan pekerjaan dengan kontraktor.
dengan pihak ketiga dengan ukuran efetivitas Pembagian pekerjaan di atas dapat
dan efisiensinya lebih tinggi daripada ditambah dengan adanya penggunaan teknologi
dikerjakan sendiri, misalnya penyelenggaran informatika, yang pada gilirannya dapat
pelatihan untuk ASN dengan mendatangkan mengurangi ASN yang masih bekerja dengan
narasumber dari luar, penyusunan rancangan otot (manufacture) digantikan dengan ASN
kebijakan yang sifatnya terbuka seperti RPJPD, yang bekerja dengan otak (mentofacture).
RPJMD, penyusunan konsep peraturan daerah, Model yang digunakan untuk menganalisis
maupun pemungutan retribusi tertentu. Melalui dipinjam dari Goldsmith & Eggers 27 sebagai
cara demikian, pemerintah daerah hanya berikut:
menghitung biaya variable (variable cost) yang
dapat naik atau turun sesuai dengan kualitas dan
kuantitasnya, serta dapat menekan biaya tetap
(fixed cost) seperti gaji dan tunjangan ASN
yang bekerja atau tidak bekerja tetap dibayar,
biaya operasional, maupun biaya penyusutan
gedung dan alat-alat pendukung kegiatan.
Sebagai contoh, apabila ada Badan
Pendidikan dan Pelatihan di tingkat kabupaten/
kota yang jumlah ASN nya sedikit tetapi
memiliki pejabat fungsional widyaiswara cukup Sumber: Goldsmith and Eggers, 2004:20)
banyak, maka pejabat widyaiswaranya akan Gambar 5. Models of Government
banyak menganggur dan tidak produktif. Ada Organisasi pemerintah daerah
atau tidak ada diklat, mereka akan tetap digaji kabupaten/kota umumnya masuk ke dalam
dan menerima tunjangan jabatan fungsional. kategori hierarchical government dengan ciri
Demikian pula fasilitas yang ada harus kapabilitas manajemen jaringan dan kolaborasi
dipelihara. Ini yang dinamakan biaya tetap, dengan pihak swasta masih sangat rendah. Pada
yang apabila jumlahnya banyak akan era R.I.4.0 dengan salah satu cirinya adalah
menimbulkan pemborosan keuangan daerah. Internet of Things (IoT), mau tidak mau
Pekerjaan yang dapat dikontrakkan ke organisasi pemerintah daerahnya harus berubah
pihak ketiga adalah pekerjaan yang bersifat menuju “networked government,” dengan ciri
teknis, fisik, maupun yang memerlukan tenaga kapabilitas manajemen jaringan dan kolaborasi
kerja banyak. Pekerjaan pada Dinas PUPR dengan pihak swasta tinggi. Perubahan dari
seperti yang selama ini terjadi sudah banyak bentuk yang ada saat ini (hierarchical

27Goldsmith, Stephen and William D. Eggers; 2004. Sector Innovation in American Government; Brookings
Governing by Network ; The New Shape of the Public Institution Press; Washington D.C.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 225

government) menuju bentuk yang dinginkan menunda pelaksanaannya karena semua tenaga
(networked government), bukan pekerjaan dan biaya difokuskan untuk mengatasi
mudah dan dapat dikerjakan dengan cepat, pandemi. Tetapi setelah pandemi mereda dan
tetapi memerlukan perencanaan dan langkah- masuk pada era kenormalan baru, perubahan
langkah yang sistematis. Kuncinya terletak tersebut akan dilanjutkan. Oleh Kemenpan &
ditangan kepala daerah yang menghendaki RB arahan kebijakan dari presiden tersebut
adanya perubahan. kemudian ditindaklanjuti dengan pengaturan
Secara politis dalam rangka menyongsong teknis yang bentuknya mencakup penataan
R.I.4.0, pemerintah pusat sudah memberikan organisasi, penataan jabatan fungsional, dan
arahan perlunya penyederhanaan birokrasi. transformasi jabatan. Langkah-langkahnya
Adanya pandemic virus corona sempat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 6. Langkah Konkret Penyederhanaan Birokrasi

Agar arahan kebijakan dari pemerintah gilirannya akan membuat penyelenggaraan


pusat dapat dijalankan segera, maka pemerintah pemerintahan daerah menjadi lebih efektif dan
daerah kabupaten/kota perlu segera menyusun efisien. Perhitungkan pula kemungkinan
kebijakan operasional dengan memanfaatkan penggunaan teknologi informatika secara lebih
momentum adanya pandemic virus corona, masif, dan dampaknya pada ASN yang sudah
yang kemudian menciptakan kondisi normal ada.
baru. Seperti pepatah mengatakan “tempalah Pada tataran masyarakat, penataan ulang
besi ketika masih panas,” maka momentum organisasi pemerintah daerah dapat dilihat dari
adanya WFO, WFH, dan NAFH dapat dijadikan dua sudut pandang, yakni dari masyarakat
kesempatan menata ulang organisasi anggota organisasi pemerintah daerah yakni
pemerintah daerah seperti yang telah ASN, dan dari masyarakat luas penduduk
dikemukakan sebelumnya. Petakan dengan daerah otonom bersangkutan. Perubahannya
cermat, mana pekerjaan yang harus tetap juga perlu dikaitkan dengan ujicoba empat hari
dikerjakan di kantor, dapat dikerjakan dimana kerja dalam satu minggu dengan target 40 jam
saja termasuk di rumah, serta pekerjaan yang kerja/minggu. Ujicoba empat hari kerja dalam
dalam kenyataannya semakin tidak dibutuhkan. satu minggu pada satu sisi diharapkan akan ada
Perubahan ini akan mempengaruhi keperluan panenghemat penggunaan listrik di kantor,
besarnya ruang kerja, fasilitas kerja, serta penghematan bbm untuk kendaraan dinas dan
kendaraan dinas operasional yang pada kendaraan operasional. Pada sisi yang lain
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
226 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

diharapkan hubungan antara orangtua dengan Bagi ASN, perubahannya dibuat


anak akan menjadi lebih intens karena lebih berdasarkan tiga pengelompokan sebagaimana
banyak waktu Bersama keluarga di rumah telah dikemukakan pada uraian sebelumnya
sambal tetap bekerja. Dampak positif lainnya yakni mereka yang masuk ke dalam kelompok
bagi kota-kota besar adalah berkurangnya WFO, WFH, dan NAFH, sebagai berikut:
kemacetan lalu lintas serta menurunnya polusi
udara karena asap kendaraan bermotor.

Tabel 2. Kebijakan Menurut Kategori ASN


No Kategori ASN Kebijakan yang perlu diambil
1. Mereka yang tetap bekerja di 1. Menetapkan standar kerja baru dengan waktu kerja
kantor (WFO) minimal satu minggu 40 jam kerja, disertai
parameter baru.
2. Menetapkan standar fasilitas kerja baru (kendaraan
dinas, tunjangan BBM dsb).
3. Menetapkan standar tunjangan kinerja baru.
2. Mereka yang bekerja di rumah 1. Menetapkan standar kerja baru untuk bekerja di
(WFO) rumah diukur dari waktu, volume, kualitas serta
ketepatan waktu penyelesaian.
2. Menetapkan standar fasilitas kerja baru ((untuk
langganan internet dsb, tanpa fasilitas kendaraan
dinas, tanpa tunjangan BBM dsb).
3. Menetapkan standar tunjangan kinerja baru yang
berbeda dengan mereka yang beekerja di kantor.
3. Mereka yang statusnya bekerja 1. Dilakukan pendataan ulang tentang keahliannya.
di rumah tetapi tidak 2. Dilakukan pelatihan sesuai keahlian yang
mengerjakan apa-apa (NAFH) dibutuhkan organisasi (apabila kapabilitasnya
masih memungkinkan).
3. Dipindahkan ke unit lain yang memerlukan
tambahan tenaga sesuai bidang keahliannya.
4. Ditawari untuk pensiun dini, dengan pesangon yang
dapat digunakan untuk modal awal bekerja di
bidang lain.
Sumber: peneliti, 2020

Untuk masyarakat luas perlu juga dilakukan sangat penting dalam berkomunikasi, sama
edukasi mengenai perubahan susunan pentingnya seperti jalan dalam bertransportasi.
organisasi pemerintah daerah yang berdampak Pada tataran teknologi, penataan ulang
pada perubahan sistem kerja serta sistem organisasi pemerintah daerah perlu didukung
pelayanan. Masyarakat luas juga perlu dengan IT yang canggih sesuai perkembangan
dikategorisasi antara yang sudah melek internet jaman. Selain alat (hardware), sistem
dan yang masih buta internet. Demikian pula (software), yang perlu memperoleh perhatian
wilayah kabupaten perlu dipetakan mana yang adalah sumber daya pengelolanya
masih ada “blank spot” tidak terjangkau oleh (humanware). Untuk kepentingan tersebut perlu
layanan internet. Tidak kalah pentingnya adalah dikembangkan jabatan pranata komputer.
memperkuat jaringan internet pemerintah Jabatan fungsional ini sudah diatur dengan
daerah agar pengambilan keputusan dan Kepmenpan & RB Nomor
pelayanan publik dapat dilakukan secara cepat. 66/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 17 Juli 2003.
Seperti telah dikemukakan pada uraian Tunjangan fungsionalnya juga sudah diatur
sebelumnya bahwa salah satu karakteristik melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2017 juncto
R.I.4.0 adalah internet of things sehingga Peraturan Kepala BKN Nomor 39 Tahun 2007.
fasilitas internet merupakan prasarana yang Sampai saat ini ada delapan jenjang jabatan
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 227

fungsional pranata computer mulai dari tergantung pada kemauan politik (political will)
Pelaksana Pemula (Golongan II/a) sampai ahli dari kepala daerah. Kelly dalam tulisannya
utama (IVd-IVe). Tanpa adanya pejabat mengingatkan bahwa dalam menyongsong
fungsional yang memadai dilihat dari segi R.I.4.0, para pemimpin organisasi (termasuk
jumlah maupun kualitasnya, seringkali organisasi pemerintah) perlu menyesuaikan
komputerisasi di pemerintah daerah kemudian gaya dan karakter kepemimpinan dengan
tidak berlanjut. Hal ini menimbulkan perkembangan situasi dan kondisi. Kelly
pemborosan dan mengganggu kinerja mengemukakan bahwa pada R.I.4.0. diperlukan
pelayanan pemerintah daerah. model leadership 4.0 dengan ciri bersifat
Pada tataran kepemimpinan, penataan responsif, menggantikan model leadership 3.0
ulang organisasi pemerintah daerah sangat yang bersifat relational (lihat gambar).

Gambar 7. 4 Fase Kepemimpinan

Dikaitkan dengan perubahan organisasi derajat. 28 Sejalan dengan pandangan Monarth,


model organisasi yang tangkas dari Aghina et Maxell juga menulis buku mengenai
al, para ahli selain Kelly sebagaimana kepemimpinan 360 derajat. 29 Penjelasan dari
dikemukakan di atas, telah juga kedua buku itu apabila dintisarikan dapat
mengembangkan konsep kepemimpinan disederhanakan dalam bentuk gambar sebagai
melingkar. Harrison Monarth misalnya berikut.
mengembangkan konsep pengaruh 360

28Monarth, Harrison; 2012. 360 Degrees of Influence – 29 Maxwell, John C; The 360 Degrees Leader-
Get Everyone to Follow Your Lead on Your Way to the Mengembangkan Pengaruh Anda dari Posisi
Top; McGraw Hill; USA. Manapun Dalam Organisasi; Terjemahan oleh Lie
Charlie; Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
228 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020

Leader as
Professional
Employee Dirigen in
Government
Organization
Orchestra

Professional Professional
Employee Leader Employee

Professional
Employee

Sumber: peneliti, 2020


Gambar 8. Pola Organisasi Pada Kepemeimpinan Pemerintahan Generasi Ke Empat (KP 4.0)

Kepala daerah dan para JPT Pratama di proses, aspek masyarakat, aspek teknologi dan
tingkat kabupaten/kota dapat menjalankan aspek kepemimpinan.
kepemimpinan 4.0 dan memberikan pengaruh
360 derajat apabila para ASN yang menjadi DAFTAR PUSTAKA
bawahannya telah menjadi pegawai yang Aghina, Wouter; Karin Ahlback, Aaron De
profesional, dengan ciri tahu apa yang akan Smet, Gerald Lackey, Michael Lurie,
dikerjakan dengan berkualitas serta tepat waktu. Monica Murarka, and Christoper
Mereka tidak akan menunggu perintah atau Handscomb; The Five Trademarks of
menunggu petunjuk, tetapi berani mengambil Agile Organizations; McKinsey-
keputusan yang telah didelegasikan kepadanya Webinar; January, 22, 2018.
dengan bertanggungjawab. Menjalankan Bennis, Warren and Robert Townsend; 1995.
kepemimpinan pemerintahan 4.0 dapat Reinventing Leadership – Strategies to
diibaratkan menjadi dirigen dalam sebuah Empower the Organization; William
orkestra, dengan pemain yang mahir dalam Morrow and Company, Inc. New York;
bidangnya masing-masing, sehingga akan Goldsmith, Stephen and William D. Eggers;
tercipta musik yang indah dan harmonis. 2004. Governing by Network : The
New Shape of the Public Sector
SIMPULAN Innovation in American Government;
Organisasi pemerintah daerah diibaratkan Brookings Institution Press;
sebuah organisme hidup yang bisa lahir dan Washington D.C.
berkembang mengikuti perkembangan zaman, Ingraham, Patricia W, Barbara S. Romzek, and
namun dapat juga mati jika tidak mampu associates; 1994. New Paradigms for
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang Government – Issues for the Changing
ada. Maka di masa pandemi corona seperti saat Public Sector; Jossey- Bass
ini, pemerintah daerah harus mampu berbenah Publishers, San Fransisco.
dan menyesuikan diri dengan kondisi normal Kelly, Richard; 2019. Constructing Leadership
baru (new normal). 4.0 – Swarm Leadership and the Fourth
Konsep yang dihasilkan dalam penelitian Industrial Revolution; Palgrave
ini terinspirasi dari model agile organization Macmillan; Switzerland.
yang dimodifikasi dengan menyesuaikan Kemenpan & RB, Jakarta, 5 November 2019;
kebutuhan organisasi pemerintah daerah Tindak Lanjut Arahan Presiden
kabupaten/kota yang mencakup 6 (enam) aspek, Penyederhanaan Birokrasi.
yakni aspek strategi, aspek struktur, aspek Kodama, Mitsuru; Innovation Through
Boundary Management – A Case Study
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 229

in Reforms at Matsushita Electric; Feb


2007. diunduh dari Technovation
(2007) Matsushita.pdf yang dimuat
dalam https://www.researchgate.net
Maxwell, John C; The 360 Degrees Leader-
Mengembangkan Pengaruh Anda dari
Posisi Manapun Dalam Organisasi;
Terjemahan oleh Lie Charlie; Penerbit
PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Meyer, N. Dean; 2003. Downsizing Without
Destroying; NDMA Publishing; USA.
Monarth, Harrison; 2012. 360 Degrees of
Influence – Get Everyone to Follow
Your Lead on Your Way to the Top;
McGraw Hill; USA.
Nazir, Moh,2014. Metode Penelitian, Jakarta:
Ghalia Indonesia
Osborne, David and Ted Gaebler; 1992.
Reinventing Government – How the
Entrepreneurial Spirit is Transforming
the Public Sector; A William.
Patrick Book; Addison-Wesley Publishing
Company, Inc; Canada.
Schwab, Karl; 2017. The Fourth Industrial
Revolution; World Economic Forum;
Crown Business Publishing, USA.
Schwab, Klaus and Nicholas Davis; 2018,
Shaping The Future of The Fourth
Industrial Revolution- A Guide to
Building A Better World; Portfolio-
Penguin Publishers; Great Britain.
Stern, Sebastian; Matthias Daub, Julia Klier,
Anna Wiesinger, and Azel Domeyer;
March 2018; Government 4.0 – The
Public Sector in the Digital Age
Leading in a Disruptive World;
McKinsey & Company
Zaltman, Gerald and Robert Duncan; 1977.
Strategies for Planned Change; A
Willey- Interscience Publications, New
York.
Badan Kepegawaian Negara (BKN). Profil
Jabatan Fungsional PNS Tahun 2019.

Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)

Anda mungkin juga menyukai