ABSTRAK. Pandemi virus corona menuntut seluruh sektor untuk berbenah dan menyesuaikan diri dengan kondisi
normal baru (new normal), tidak terkecuali organisasi Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah sebaiknya
melakukan beberapa langkah perubahan untuk memberikan dorongan (driving force) agar organisasi pemerintah
daerah lebih efektif dan efisien dalam menjalan tugas dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
konsep baru dalam rangka penataan organisasi pemerintah daerah di era “new normal“, serta menghadapi revolusi
industry 4.0 dengan menggunakan metode penelitian studi literatur. Konsep baru yang ditawarkan dalam
penataaan organisasi pemerintah daerah mencakup 6 (enam) aspek, diantaranya aspek strategi, aspek struktur,
aspek proses, aspek masyarakat, aspek teknologi dan aspek kepemimpinan.
ABSTRACT. The corona virus pandemic requires all sectors to improve and adjust to new normal conditions,
and the local Government organization is no exception. Local Governments should take a number of steps to
encourage local government organizations to be more effective and efficient in carrying out their duties and
functions. This study aims to provide a new concept in the framework of structuring local government
organizations in the "new normal" era and facing the industrial revolution 4.0, using the literature study research
method. The new concept offered in the organization of local government organizations includes six aspects,
including aspects of strategy, aspects of structure, aspects of processes, aspects of society, aspects of technology
and aspects of leadership.
1 Profesor Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada IPDN. Dengan identitas : http://scholar.google.co.id/citations?
Scopus id : 57197830231. Orcid ID : http://orcid.org/0000-0001-6774-5160. Alamat email sadu_ws@yahoo.com atau
saduwasistiono.lemriska@ipdn.ac.id
2 Lektor bidang ilmu pemerintahan pada IPDN. Alamat email sulthonrohmadin@gmail.com atau sulthon@ipdn.ac.id
DOI: 10.33701/jipwp.v46i1.1110
Terbit Tanggal 28 Mei 2020
214 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020
3 Kodama, Mitsuru; Innovation Through Boundary and processes within the public sector. (B. Guy Peter;
Management – A Case Study in Reforms at Matsushita Machinery of Government? In “ Explorations in
Electric; Feb 2007. diunduh dari Technovation (2007) Governance – A Collection of papers in honour of
Matsushita.pdf yang dimuat dalam Christopher Hood; executivepolitics.org.).
5 Schwab, Klaus and Nicholas Davis; 2018, Shaping The
https://www.researchgate.net
4 The phrase “machinery of government” has been one of Future of The Fourth Industrial Revolution- A Guide to
the more commonly used phrases to describe the structure Building A Better World; Portfolio- Penguin Publishers;
Great Britain; p. 224.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 215
6
Kelly, Richard; 2019. Constructing Leadership 4.0 –
Swarm Leadership and the Fourth Industrial
Revolution; Palgrave Macmillan; Switzerland. 9Meyer, N. Dean; 2003. Downsizing Without Destroying;
7 Nazir, Moh,2014. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia
NDMA Publishing; USA; p. 9-17.
Indonesia, hal.79
8 Zaltman, Gerald and Robert Duncan; 1977. Strategies
Dikaitkan dengan pemerintah daerah sebagai menghadapi masa depan. Sebenarnya banyak
sebuah “company, ” didalamnya ada organisasi sekali biaya-biaya tidak langsung yang dapat
pemerintah daerah (berupa dinas, badan, dihemat pada organisasi pemerintah daerah,
sekratariat dan sejenisnya) yang dapat dilihat sepanjang ada kemauan untuk memilah dan
sebagai sebuah bisnis di dalam sebuah bisnis. memilihnya secara cermat.
Pemotongan pengiriman ditujukan dari Aturan keempat, kelola portofoliomu.
organisasi ke organisasi di dalam tubuh Dikaitkan dengan organisasi pemerintah
pemerintah daerah agar dapat dilakukan daerah, intinya kelola dengan baik semua asset
penghematan biaya. Untuk kepentingan milik pemerintah daerah. Pada umumnya
tersebut perlu terlebih dahulu diinventarisasi pemerintah daerah lemah dalam mengelola
jenis dan jumlah “deliverables” yang ada, untuk kekayaan daerahnya, sehingga banyak yang
dipilah dan dipilih mana yang akan dihilangkan hilang, mangkrak (idle), ataupun di-
dan mana yang tetap dipertahankan. Selain salahgunakan. Apabila portofolio yang dimiliki
mengurangi biaya, tujuan lainnya adalah dapat didayagunakan secara optimal, maka
menghemat waktu agar “proses produksi” dapat organisasi pemerintah daerah akan dapat
berjalan lebih cepat. Proses produksi dalam berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
tubuh pemerintahan daerah berupa proses Faktor penting yang mendesak perlunya
pembuatan kebijakan, proses pelayanan penataan ulang organisasi pemerintah daerah
administrasi, maupun proses pemberian dan selain karena virus corona adalah hadirnya
penyediaan barang publik. revolusi industri 4.0 (R.I.4.0), yang digagas
Aturan kedua, potong semua rangkaian oleh Schwab (2017). R.I.4.0 pada dasarnya
yang membawa produk (barang dan atau jasa) adalah perubahan dari manufacture ke
untuk pasar. Dikaitkan dengan organisasi mentofacture. 10 Mentofacture berarti industri
pemerintah daerah, intinya sederhanakan proses yang berbasis pada otak, bukan pada tenaga
menghasilkan produk serta mengirimkannya ke otot. Schwab selanjutnya mengemukakan
pelanggan. Untuk sektor pemerintah daerah, bahwa dengan hadirnya revolusi industri
barang yang dihasilkan adalah barang-barang generasi keempat akan mendorong perubahan
publik yang disubsidi atau diberikan secara pada masyarakat, komunitas, dan individu.
cuma-cuma karena pemerintah daerah tidak Termasuk didalamnya perubahan pada pe-
mencari keuntungan. Demikian pula terhadap merintahan.11 Dari sembilan aspek R.I.4.0, ada
jasa publik yang diberikan dikenakan biaya tiga aspek yang harus segera diantisipasi oleh
yang paling terjangkau. Untuk meningkatkan pemerintah, termasuk pemerintah daerah yakni
efisiensi, semua proses menghasilkan produk aspek Internet of Things (IoT); system
dan mengirimkannya ke masyarakat perlu integration; serta Big Data. Untuk melakukan
dilihat ulang untuk disederhanakan. perubahan secara menyeluruh menghadapi
Aturan ketiga, kelola sendiri biaya tidak R.I.4.0), pemerintah daerah harus menyiapkan
langsung. Dikaitkan dengan organisasi pe- semua data yang diperlukan dan disimpan pada
merintah daerah, akibat dipotongnya rangkaian server yang memadai. Tahap selanjutnya
penghasil produk dan pengirimannya, maka mengintegrasikan berbagai sistem yang ada
akan banyak biaya yang dihemat. Demikian agar dapat diakses melalui internet oleh
pula dengan biaya-biaya yang tidak langsung siapapun yang membutuhkan informasi
seperti pelatihan yang tidak mendesak, mengenai pemerintah daerah bersangkutan,
penelitian yang tidak berkaitan dengan masa sepanjang tidak masuk dalam kategori
depan organisasi, pembangunan gedung dan informasi rahasia.
peningkatan kemampuan organisasi kecuali Setahun setelah meluncurkan bukunya
yang disiapkan untuk menyongsong perubahan mengenai R.I.4.0, Schwab bersama Davis
10 11
Schwab, Karl; 2017. The Fourth Industrial Ibid; p. 91-99.
Revolution; World Economic Forum; Crown Business
Publishing, USA.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 217
(2018) kemudian menulis buku tentang Dalam menyongsong R.I.4.0, tidak hanya
bagaimana membangun dunia yang lebih baik.12 diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik,
Khusus untuk pemerintahan, mereka me- tetapi juga yang tangkas, agar dapat
nawarkan konsep yang dinamakan “agile go- mengantisipasi perubahan yang berjalan dengan
vernance” atau disebut juga better governance, cepat dan seringkali sulit diprediksi. Intinya
sebagai penyempurna paradigma good go- memerlukan kebijakan yang adaptif terhadap
vernance yang dikembangkan oleh World Bank perubahan. Dikaitkan dengan teori organisasi,
dan UNDP. Mereka mengemukakan bahwa: agile governance mendorong dikembangkan-
“Agile governance is an essential strategy to nya konsep agile organization. Aghina et al
adapt how policies are generated, deliberated, dalam bahan web-seminar yang diselenggara-
enacted and enforced to create better kan oleh McKinsey memberikan arah
governance outcomes in the Fourth Industrial perubahan menuju organisasi yang tangkas
Revolution”. 13 (agile organization) yaitu sebagai berikut:14
12 Schwab, Klaus and Nicholas Davis; 2018, Loc.cit.. Christoper Handscomb; The Five Trademarks of Agile
13 Ibid; p. 230. Organizations; McKinsey-Webinar; January, 22, 2018.
14 Aghina, Wouter; Karin Ahlback, Aaron De Smet, 15 Ibid; exhibit 2; p.6.
Pada tataran strategi, organisasi yang serta pengembangan dan menjalankan secara
tangkas memiliki “trademark” adanya “bintang nyata teknologi generasi mendatang.
timur” yang membingkai melintasi organisasi. Konsep aktual lainnya yang perlu
Bintang timur ini adalah tujuan jangka panjang dipertimbangkan dalam menata ulang
yang akan dituju. Dalam bentuk praktisnya, organisasi pemerintahan daerah dalam era “new
organisasi yang tangkas akan menyebarluaskan normal” dan sekaligus menyongsong R.I.4.0
tujuan dan visi pada semua anggota organisasi, adalah paradigma Government 4.0, yang
mencari peluang dan mengukur peluang- dikembangkan oleh Stern et al 16 . Mereka
peluang yang ada, penggunaan sumber daya mengatakan bahwa digitalisasi sektor
yang luwes, serta adanya petunjuk mengenai pemerintah akan mendorong perlunya
strtaegi yang dapat dilaksanakan. perubahan sebagai berikut:
Pada tataran struktur, “trademark” dari a) improving public services;
organisasi yang tangkas adalah adanya jaringan b) automating business processes;
dari tim yang diperkuat. Bentuk praktisnya c) making smarter operational decisions. 17
yaitu adanya struktur yang mendatar dan jelas;
peran-peran akuntabel yang jelas, tata kelola Kenyataan yang ada saat ini menunjukkan
yang sudah dipahami, komunitas yang bahwa dengan adanya virus corona, sebagian
bersemangat untuk melaksanakan, terbangun- besar ASN pemerintah daerah bekerja di rumah.
nya kemitraan dan ekosistem yang aktif, Mereka mulai akrab dengan aplikasi Zoom
tersedianya lingkungan fisik dan virtual yang ataupun Google Meet untuk mengadakan rapat.
terbuka. Padahal sebelumnya mereka umumnya juga
Pada tataran proses, organisasi yang sudah tahu adanya model rapat melalui
tangkas memiliki “trade mark” adanya teleconference yang efektif dan murah, tetapi
keputusan yang cepat dan lingkaran-lingkaran tidak juga mau beranjak ke sistem baru. Secara
pembelajaran. Bentuk nyatanya yakni adanya naluriah, manusia pada dasarnya enggan
tindakan cepat berulang-ulang dan eks- berubah karena perubahan mengganggu
perimental, adanya stanadarisasi cara untuk kenyamanan. Oleh karena itu diperlukan faktor
bekerja, orientasi pada kinerja, adanya keter- pendorong untuk melakukan perubahan antara
bukaan informasi, pembelajaran yang terus lain politik, perubahan teknologi, dan yang saat
menerus, pembuatan keputusan yang ber- ini adalah adanya pandemi virus corona, serta
orientasi pada tindakan. yang paling utama adalah kepemimpinan
Pada tataran orang, organisasi yang tangkas puncak yang menghendaki perubahan sesuai
memiliki “trade mark” orang-orang dengan dengan situasi dan kondisi yang ada.
model dinamis yang selalu menyalakan Inti dari government 4.0 adalah perlunya
semangat untuk bekerja (passion). Bentuk mengembangkan kebijakan baru yang menjadi
nyata organisasi yang tangkas yakni adanya tantangan bagi negara dalam era digital dengan
komunitas yang kohesif, kepemimpinan yang melakukan tiga hal penting yakni:
membagi dan melayani, dorongan untuk men- a. Promoting and regulating the digital
ciptakan hal yang baru, peran yang bergerak. economy, mencakup :
Pada tataran teknologi, organisasi yang 1) human capital development;
tangkas memiliki “trade mark” yang 2) regulatory enablement;
memungkinkan penggunaan teknologi generasi 3) support for innovation ecosystem;
mendatang. Dalam bentuk nyatanya organisasi b. Routing people into the jobs of the future;
yang tangkas mengembangkan arsitektur c. Keeping the nation safe in cyberspace. 18
teknologi, sistem, dan peralatan pendukung,
16 17
Stern, Sebastian; Matthias Daub, Julia Klier, Anna Ibid; p. 5-8.
18
Wiesinger, and Azel Domeyer; March 2018; Government Ibid; p. 9-12.
4.0 – The Public Sector in the Digital Age- Leading in a
Disruptive World; McKinsey & Company
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 219
19 20
Ingraham, Patricia W, Barbara S. Romzek, and Ibid; p.14.
associates; 1994. New Paradigms for Government – 21 Diunduh dari https://m.rediff.com
Issues for the Changing Public Sector; Jossey- Bass
Publishers, San Fransisco.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
220 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020
Gambar 2. Model Penyusunan Organisasi Pemerintah Daerah Berdasarkan Visi, Misi dan
Kewenangan Daerah (Rule dan Mission Drivern Organization)
Konsekuensi logis dari model mission militer era Orde Baru sudah seharusnya
driven organization, maka organisasi ditinggalkan. Sejak tahun 1995, Bennis and
pemerintah daerah yang satu dengan yang lain Townsend sudah mengingatkan perlunya
akan berbeda-beda apabila visi dan misi kepala menggunakan paradigma “from macho to
daerahnya berbeda. Meskipun ada juga maestro,” 23 yakni dari pendekatan kekuasaan
beberapa unit lembaga diantaranya yang sama, ke pendekatan keahlian. Dalam bahasa
terutama yang menjalankan urusan pe- organisasi diartikan perlunya perubahan dari
merintahan terkait pemenuhan kebutuhan dasar pendekatan struktural ke fungsional. Gagasan
masyarakat seperti pangan, kesehatan, tersebut kemudian diperkuat kembali oleh
pendidikan, ketentraman dan ketertiban umum, pandangan Aghina et al sebagaimana telah
serta sosial. dikemukakan pada uraian sebelumnya.
Pada tataran struktur, penataan ulang Konsekuensi logisnya PP Nomor 18 Tahun
organisasi pemerintah daerah pada peng- 2016 tentang Perangkat Daerah perlu direvisi
hilangan sekat-sekat (silo) antara unit yang satu secara mendasar karena mengatur terlalu rinci
dengan unit lainnya. Eselon dan hubungan dan kaku bentuk dan susunan organisasi
hierarkhis yang merupakan warisan manajemen pemerintah daerah sehingga semangatnya tidak
22 23
Osborne, David and Ted Gaebler; 1992. Reinventing Bennis, Warren and Robert Townsend; 1995.
Government – How the Entrepreneurial Spirit is Reinventing Leadership – Strategies to Empower the
Transforming the Public Sector; A William Patrick Organization; William Morrow and Company, Inc. New
Book; Addison-Wesley Publishing Company, Inc; York; p. 3.
Canada.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 221
SUB BAGIAN
ASISTEN
SUB BAGIAN
DINAS/BADAN
SEKRETARIAT
BIDANG UPT
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
222 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020
Jabatan
Fungsional
yang
Relevan
Jabatan
Fungsional
yang
Relevan
Sebagai contoh, kepala bappeda keahliannya, jadi dia bukan staf tetap bappeda
kabupaten/kota adalah JPT pratama, yang melainkan pejabat fungsional pemerintah
diangkat dari hasil seleksi oleh Panitia Seleksi daerah. Menurut data yang dikemukakan BKN
dengan memenuhi kompetensi teknis, (Badan Kepegawaian Negara) bahwa pada
kompetensi manajerial, serta kompetensi sosio- tahun 2019 ada 195 jenis jabatan fungsional,26
kultural. 24 Tetapi karena yang bersangkutan sehingga dapat diangkat pejabat fungsional
bekerja di lingkungan pemerintahan daerah, yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah
perlu juga memiliki kompetensi daerah bersangkutan.
pemerintahan. 25 Untuk menjalankan tugas Karena perubahan yang akan terjadi cukup
pokok dan fungsinya, kepala bappeda dibantu mendasar, kemungkina besar akan
oleh pejabat fungsional perencana, pejabat menimbulkan gegar budaya (cultural shock)
fungsional pranata komputer dan lain terutama bagi pihak-pihak yang terkena.
sebagainya. Pejabat fungsional ini dapat juga Selama ini jabatan struktural dipersepsikan
ditugaskan ke unit lain yang membutuhkan dengan kewenangan yang besar, dukungan
24 25
Lihat Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Lihat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 Tahun 2017 tentang Kompetensi Pemerintahan.
26 Badan Kepegawaian Negara (BKN). Profil Jabatan
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara. Fungsional PNS Tahun 2019.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 223
fasilitas (kantor yang besar, mobil dinas), Selain hubungan kerja melingkar dengan
kebebasan pengelolaan anggaran yang para ASN profesional dalam bidangnya, JPT
didalamnya terbersit peluang adanya Pratama di tingkat kabupaten/kota perlu juga
penyalahgunaan kewenangan (abuse of membangun jaringan koordinasi dengan JPT
authority). Pola pikir lama tersebut sudah Pratama yang diutamakan yakni Sekretaris
waktunya ditinggalkan karena tantangan Daerah Kabupaten/Kota maupun dengan
kedepan memerlukan orang-orang yang sesama JPT, di bawah koordinasi Sekda (lihat
professional dalam bidang tugasnya. gambar di bawah).
Momentumnya adalah “now or never”.
Meskipun sama-sama dalam kedudukan Pada sisi lain, sekretaris daerah adalah “tangan
sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, kiri” dari kepala daerah, sedangkan wakil
tetapi Sekretaris Daerah oleh UU Nomor 23 kepala daerah adalah tangan kanannya. Dengan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah demikian trio kepala daerah, wakil kepala
diberi kedudukan dan kewenangan yang sedikit daerah, serta sekretaris daerah memegang kunci
lebih tinggi dari JPT Pratama lainnya. Pada penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik
Pasal 213 ayat (2) UU tersebut dikemukakan dari aspek politik maupun administratif,
bahwa sekretaris daerah mempunyai tugas termasuk keputusan politik untuk melakukan
membantu kepala daerah dalam penyusunan atau tidak melakukan penataan ulang organisasi
kebijakan dan pengoordinasian administratif pemerintah daerah.
terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah Pada tataran proses, penataan ulang
serta pelayanan administrasi. Pada bagian lain, organisasi pemerintah daerah dimulai dari
para JPT Pratama lainnya (kepala inspektorat, menginventarisasi pekerjaan yang dilakukan
kepala dinas, kepala badan) dalam oleh pemerintah daerah, dengan membagi
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab pekerjaan menjadi tiga kelompok yakni:
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 1) Dikerjakan sendiri oleh ASN yang ada;
Kata “melalui” di sini bukan berarti sekretaris 2) Dikerjasamakan dengan pihak ketiga;
daerah hanya menjadi “tukang pos” laporan dari 3) Dikontrakkan ke pihak ketiga.
JPT Pratama lainnya, melainkan menghimpun,
mengolah, dan mengoordinasikan laporan Pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh
untuk disajikan kepada kepala daerah secara ASN misalnya perancangan kebijakan,
lebih ringkas, sistematis, dan komprehensif. pelayanan administrasi, pemungutan pajak,
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
224 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020
pemberian pelayanan yang berkaitan dengan dikontrakkan pada pihak ketiga, sehingga dapat
kebutuhan dasar masyarakat (pangan, mengurangi beban tugas dinas yang pada
kesehatan, pendidikan, pemeliharaan gilirannya dapat mengurangi jumlah ASN.
ketentraman dan ketertiban umum, penang- Dinas atau badan lain sudah saatnya juga
gulangan bencana dan lain sebagainya). menginventarisasi pekerjaan-pekerjaan yang
Pekerjaan yang dikerjakan sendiri oleh ASN dapat dikontrakkan pada pihak ketiga, sehingga
sifatnya tidak memberikan keuntungan (non- lebih efektif dan efisien, yang pada ujungnya
profit), serta bersifat memerlukan biaya (cost- dapat mengurangi ASN yang bekerja pada dinas
center) yang didanai dari pemungutan pajak dan atau lembaga tersebut. Agar efektif, efisien, dan
retribusi. Sedangkan pekerjaan yang memung- terjamin kualitasnya, maka pekerjaan yang
kinkan menghasilkan keuntungan sebaiknya dikontrakkan pada pihak ketiga harus dilakukan
diserahkan pada masyarakat atau dunia usaha, melalui tender terbuka, sehingga mengurangi
karena itu menjadi faktor pendorong utama. kemungkinan adanya permainan antara pemberi
Pekerjaan yang dapat dikerjasamakan pekerjaan dengan kontraktor.
dengan pihak ketiga dengan ukuran efetivitas Pembagian pekerjaan di atas dapat
dan efisiensinya lebih tinggi daripada ditambah dengan adanya penggunaan teknologi
dikerjakan sendiri, misalnya penyelenggaran informatika, yang pada gilirannya dapat
pelatihan untuk ASN dengan mendatangkan mengurangi ASN yang masih bekerja dengan
narasumber dari luar, penyusunan rancangan otot (manufacture) digantikan dengan ASN
kebijakan yang sifatnya terbuka seperti RPJPD, yang bekerja dengan otak (mentofacture).
RPJMD, penyusunan konsep peraturan daerah, Model yang digunakan untuk menganalisis
maupun pemungutan retribusi tertentu. Melalui dipinjam dari Goldsmith & Eggers 27 sebagai
cara demikian, pemerintah daerah hanya berikut:
menghitung biaya variable (variable cost) yang
dapat naik atau turun sesuai dengan kualitas dan
kuantitasnya, serta dapat menekan biaya tetap
(fixed cost) seperti gaji dan tunjangan ASN
yang bekerja atau tidak bekerja tetap dibayar,
biaya operasional, maupun biaya penyusutan
gedung dan alat-alat pendukung kegiatan.
Sebagai contoh, apabila ada Badan
Pendidikan dan Pelatihan di tingkat kabupaten/
kota yang jumlah ASN nya sedikit tetapi
memiliki pejabat fungsional widyaiswara cukup Sumber: Goldsmith and Eggers, 2004:20)
banyak, maka pejabat widyaiswaranya akan Gambar 5. Models of Government
banyak menganggur dan tidak produktif. Ada Organisasi pemerintah daerah
atau tidak ada diklat, mereka akan tetap digaji kabupaten/kota umumnya masuk ke dalam
dan menerima tunjangan jabatan fungsional. kategori hierarchical government dengan ciri
Demikian pula fasilitas yang ada harus kapabilitas manajemen jaringan dan kolaborasi
dipelihara. Ini yang dinamakan biaya tetap, dengan pihak swasta masih sangat rendah. Pada
yang apabila jumlahnya banyak akan era R.I.4.0 dengan salah satu cirinya adalah
menimbulkan pemborosan keuangan daerah. Internet of Things (IoT), mau tidak mau
Pekerjaan yang dapat dikontrakkan ke organisasi pemerintah daerahnya harus berubah
pihak ketiga adalah pekerjaan yang bersifat menuju “networked government,” dengan ciri
teknis, fisik, maupun yang memerlukan tenaga kapabilitas manajemen jaringan dan kolaborasi
kerja banyak. Pekerjaan pada Dinas PUPR dengan pihak swasta tinggi. Perubahan dari
seperti yang selama ini terjadi sudah banyak bentuk yang ada saat ini (hierarchical
27Goldsmith, Stephen and William D. Eggers; 2004. Sector Innovation in American Government; Brookings
Governing by Network ; The New Shape of the Public Institution Press; Washington D.C.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 225
government) menuju bentuk yang dinginkan menunda pelaksanaannya karena semua tenaga
(networked government), bukan pekerjaan dan biaya difokuskan untuk mengatasi
mudah dan dapat dikerjakan dengan cepat, pandemi. Tetapi setelah pandemi mereda dan
tetapi memerlukan perencanaan dan langkah- masuk pada era kenormalan baru, perubahan
langkah yang sistematis. Kuncinya terletak tersebut akan dilanjutkan. Oleh Kemenpan &
ditangan kepala daerah yang menghendaki RB arahan kebijakan dari presiden tersebut
adanya perubahan. kemudian ditindaklanjuti dengan pengaturan
Secara politis dalam rangka menyongsong teknis yang bentuknya mencakup penataan
R.I.4.0, pemerintah pusat sudah memberikan organisasi, penataan jabatan fungsional, dan
arahan perlunya penyederhanaan birokrasi. transformasi jabatan. Langkah-langkahnya
Adanya pandemic virus corona sempat digambarkan sebagai berikut.
Untuk masyarakat luas perlu juga dilakukan sangat penting dalam berkomunikasi, sama
edukasi mengenai perubahan susunan pentingnya seperti jalan dalam bertransportasi.
organisasi pemerintah daerah yang berdampak Pada tataran teknologi, penataan ulang
pada perubahan sistem kerja serta sistem organisasi pemerintah daerah perlu didukung
pelayanan. Masyarakat luas juga perlu dengan IT yang canggih sesuai perkembangan
dikategorisasi antara yang sudah melek internet jaman. Selain alat (hardware), sistem
dan yang masih buta internet. Demikian pula (software), yang perlu memperoleh perhatian
wilayah kabupaten perlu dipetakan mana yang adalah sumber daya pengelolanya
masih ada “blank spot” tidak terjangkau oleh (humanware). Untuk kepentingan tersebut perlu
layanan internet. Tidak kalah pentingnya adalah dikembangkan jabatan pranata komputer.
memperkuat jaringan internet pemerintah Jabatan fungsional ini sudah diatur dengan
daerah agar pengambilan keputusan dan Kepmenpan & RB Nomor
pelayanan publik dapat dilakukan secara cepat. 66/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 17 Juli 2003.
Seperti telah dikemukakan pada uraian Tunjangan fungsionalnya juga sudah diatur
sebelumnya bahwa salah satu karakteristik melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2017 juncto
R.I.4.0 adalah internet of things sehingga Peraturan Kepala BKN Nomor 39 Tahun 2007.
fasilitas internet merupakan prasarana yang Sampai saat ini ada delapan jenjang jabatan
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 227
fungsional pranata computer mulai dari tergantung pada kemauan politik (political will)
Pelaksana Pemula (Golongan II/a) sampai ahli dari kepala daerah. Kelly dalam tulisannya
utama (IVd-IVe). Tanpa adanya pejabat mengingatkan bahwa dalam menyongsong
fungsional yang memadai dilihat dari segi R.I.4.0, para pemimpin organisasi (termasuk
jumlah maupun kualitasnya, seringkali organisasi pemerintah) perlu menyesuaikan
komputerisasi di pemerintah daerah kemudian gaya dan karakter kepemimpinan dengan
tidak berlanjut. Hal ini menimbulkan perkembangan situasi dan kondisi. Kelly
pemborosan dan mengganggu kinerja mengemukakan bahwa pada R.I.4.0. diperlukan
pelayanan pemerintah daerah. model leadership 4.0 dengan ciri bersifat
Pada tataran kepemimpinan, penataan responsif, menggantikan model leadership 3.0
ulang organisasi pemerintah daerah sangat yang bersifat relational (lihat gambar).
28Monarth, Harrison; 2012. 360 Degrees of Influence – 29 Maxwell, John C; The 360 Degrees Leader-
Get Everyone to Follow Your Lead on Your Way to the Mengembangkan Pengaruh Anda dari Posisi
Top; McGraw Hill; USA. Manapun Dalam Organisasi; Terjemahan oleh Lie
Charlie; Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
228 Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020
Leader as
Professional
Employee Dirigen in
Government
Organization
Orchestra
Professional Professional
Employee Leader Employee
Professional
Employee
Kepala daerah dan para JPT Pratama di proses, aspek masyarakat, aspek teknologi dan
tingkat kabupaten/kota dapat menjalankan aspek kepemimpinan.
kepemimpinan 4.0 dan memberikan pengaruh
360 derajat apabila para ASN yang menjadi DAFTAR PUSTAKA
bawahannya telah menjadi pegawai yang Aghina, Wouter; Karin Ahlback, Aaron De
profesional, dengan ciri tahu apa yang akan Smet, Gerald Lackey, Michael Lurie,
dikerjakan dengan berkualitas serta tepat waktu. Monica Murarka, and Christoper
Mereka tidak akan menunggu perintah atau Handscomb; The Five Trademarks of
menunggu petunjuk, tetapi berani mengambil Agile Organizations; McKinsey-
keputusan yang telah didelegasikan kepadanya Webinar; January, 22, 2018.
dengan bertanggungjawab. Menjalankan Bennis, Warren and Robert Townsend; 1995.
kepemimpinan pemerintahan 4.0 dapat Reinventing Leadership – Strategies to
diibaratkan menjadi dirigen dalam sebuah Empower the Organization; William
orkestra, dengan pemain yang mahir dalam Morrow and Company, Inc. New York;
bidangnya masing-masing, sehingga akan Goldsmith, Stephen and William D. Eggers;
tercipta musik yang indah dan harmonis. 2004. Governing by Network : The
New Shape of the Public Sector
SIMPULAN Innovation in American Government;
Organisasi pemerintah daerah diibaratkan Brookings Institution Press;
sebuah organisme hidup yang bisa lahir dan Washington D.C.
berkembang mengikuti perkembangan zaman, Ingraham, Patricia W, Barbara S. Romzek, and
namun dapat juga mati jika tidak mampu associates; 1994. New Paradigms for
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang Government – Issues for the Changing
ada. Maka di masa pandemi corona seperti saat Public Sector; Jossey- Bass
ini, pemerintah daerah harus mampu berbenah Publishers, San Fransisco.
dan menyesuikan diri dengan kondisi normal Kelly, Richard; 2019. Constructing Leadership
baru (new normal). 4.0 – Swarm Leadership and the Fourth
Konsep yang dihasilkan dalam penelitian Industrial Revolution; Palgrave
ini terinspirasi dari model agile organization Macmillan; Switzerland.
yang dimodifikasi dengan menyesuaikan Kemenpan & RB, Jakarta, 5 November 2019;
kebutuhan organisasi pemerintah daerah Tindak Lanjut Arahan Presiden
kabupaten/kota yang mencakup 6 (enam) aspek, Penyederhanaan Birokrasi.
yakni aspek strategi, aspek struktur, aspek Kodama, Mitsuru; Innovation Through
Boundary Management – A Case Study
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, Volume 46 No. 1, Mei 2020 229
Momentum Penataan Ulang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pada Era “New Normal”
(Sadu Wasisitiono Dan Sulthon Rohmadin)