Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NIKEN SABILLA SUPRAPTO

NIM : 856217074

TUGAS 1 TMK MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS DI SD (PDGK4405)

1. Pada awal abad 20 Social Studies menjadi istilah resmi dalam kurikulum pendidikan,
khususnya Amerika Serikat. Kemudian pada perkembangannya, social studies semakin
berkembang mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas.
• Awal abad 20, Social Studies menjadi istilah resmi dalam kurikulum pendidikan.
Tujuan ilmu ini adalah mendidik siswa sebagai warga negara yang baik, konstruktif
dan produktif; yaitu yang paham terhadap dirinya sendiri dan juga masyarakatnya.
• Pada tahun 1915, menurut Committe on Social Studies (CSS), pendidikan dari
lingkungan rumah atau keluarga merupakan faktor pertama dalam pengembangan
warga negara yang baik, yaitu yang memiliki perasaan sosial, pikiran sosial, dan
melakukan tindakan sosial.
• Perkembangan Social Studies dipublikasikan oleh National council for the Social
Studies (NCSS) pada tahun 1935. Definisi Social Studies menurut Edgar Bruce Wesley
1937 adalah ilmu sosial yang disederhanakan menjadi pedagogis, yaitu ilmu
mengajar anak-anak, dengan proses pembelajaran yang terpusat pada guru.
• Pada tahun 1960 muncul Gerakan The New Social Studies akibat dari kesimpulan
bahwa social studies sebelumnya tidak efektif dalam mengajarkan substansi, serta
mempengaruhi perubahan sikap siswa.
• Pengembangan Social Studies sejak pendidikan dasar hingga tingkat menengah atas
ditandai keterpaduan pengetahuan, kemampuan dan sikap siswa terhadap gejala
sosial yang ada di sekitarnya.

2. Pandangan paradigma berpikir Capra dalam menghadapi krisis, adalah:


• Cara manusia memandang alam sebagai objek membuat manusia menjadi
penguasa.
• Krisis yang terjadi secara esensial adalah krisis persepsi.
• Fenomena biologis, fisik, sosial maupun lingkungan saling ketergantungan.
• Seluruh krisis harus dilihat secara holistik.
Pandangan ini dapat ditemukan dalam buku yang berjudul The Turning Point.
Kata kunci dalam paradigma berpikir di atas adalah manusia dan alam memiliki kedudukan
yang selaras. Manusia yang tadinya hanya menganggap alam adalah suatu objek yang bisa
dikendalikan, harus mengubah pandangan bahwa keduanya bekerjasama untuk menciptakan
dunia tanpa krisis.
Misalkan dalam kondisi pandemic Covid-19, diketahui penyebab awalnya adalah konsumsi
kelelawar di Wuhan, China. Penularan ini berasal dari hewan dan menginfeksi manusia.
Sebagai penyakit baru, manusia tidak memiliki antibodi untuk melawan virus Sars-Cov-2.
Maka dalam pandangan Capra untuk menghadapi krisis adalah:
• Kelelawar adalah hewan yang hidup di hutan, dan seharusnya bukan hewan
konsumsi.
• Manusia harus mulai memperhatikan keberlangsungan alam untuk menjaga
ekosistem termasuk rantai makanan tetap terjaga.
• Hipotesa awal ini adalah fenomena fisik di mana manusia mengonsumsi kelelawar,
maka bisa dimulai dengan tidak mengonsumsi kelelawar. Membiarkan kelelawar
hidup di ekosistem aslinya, mengurangi sentuhan fisik dengan hewan tersebut, dan
melakukan kampanye larangan memakan kelelawar.
• Secara holistic, manusia harus bisa memilah mana makanan yang bisa dikonsumsi
demi menjaga ekosistem.

3.
• Perubahan Iklim: Dengan meningkatnya perhatian pada perubahan iklim,
pendekatan environmentalisme menjadi semakin penting. Ahli geografi seperti
Profesor David Harvey telah menekankan pentingnya memahami hubungan antara
manusia dan lingkungan dalam menghadapi tantangan ini.
• Pembangunan Berkelanjutan: Pendekatan environmentalisme membantu kita
memahami bagaimana sumber daya alam dapat digunakan secara berkelanjutan.
Sebagai contoh, Profesor Paul Robbins, seorang geografer lingkungan, mencatat
bahwa pendekatan ini penting dalam memahami dan merencanakan penggunaan
sumber daya alam.
• Konservasi: Environmentalisme menekankan pentingnya konservasi dan
perlindungan lingkungan, yang masih merupakan isu utama. Ahli seperti Profesor
William Cronon telah berargumen bahwa pendekatan ini penting dalam pelestarian
lingkungan.
• Kesadaran Lingkungan: Dalam era saat ini, ada peningkatan kesadaran tentang
dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Pendekatan environmentalisme
dalam geografi membantu memahami dan mengatasi dampak ini.

4. Secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan
dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Menurut pendapat dari para ahli, berikut adalah hubungan antara kondisi alam atau letak
geografis terhadap kebudayaan manusia:
• Alexander Von Humboldt: kebudayaan yang ada pada suatu kelompok masyarakat
tertentu dipengaruhi oleh bentang lahan dan iklim yang ada di tempat kelompok
masyarakat tersebut tinggal.
• Aristoteles: habitat dari suatu kelompok masyarakat dipengaruhi oleh iklim yang ada.
• Jean Bodin: pola hidup dan ciri fisik yang dimiliki oleh masyarakat di suatu negara
dipengaruhi oleh kondisi iklim dan juga musim yang ada di tempat mereka tinggal.
Kebudayaan adalah suatu pola hidup yang terbentuk karena adanya suatu kebiasaan. Secara
sederhana, kita bisa bilang bahwa faktor utama yang mempengaruhi kebudayaan adalah
adanya perbedaan dari kondisi geografis yang ada di setiap daerah. Kebudayaan akan
terbentuk dari kebiasaan masyarakat dalam bertahan hidup dan juga menyesuaikan diri
dengan kondisi iklim dan juga cuaca yang ada di tempat mereka tinggal. Bahkan, menurut
Jean Bodin, musim yang ada di suatu negara juga bisa mempengaruhi ciri fisik yang ada pada
masyarakat tersebut. Contohnya adalah masyarakat di benua Eropa memiliki badan yang
lebih besar dan tinggi karena memiliki empat musim sehingga membuat badannya harus
beradaptasi dengan perubahan musim tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya
perbedaan ciri fisik yang cukup signifikan dari masyarakat Eropa dengan masyarakat di benua
Asia.
5.
• Kelompok Dalam (In-Group). Kelompok ini merupakan bentuk kesadaran yang ada
pada diri seseorang menganai tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok.
• Kelompok Luar (Out-Group). Merupakan kelompok luar pada diri seseorang yang
merasa dirinya bukan lagi dari bagian suatu kelompok tersebut, yang disebabkan
adanya permasalahan pada kontak atau komunikasi.
• Kelompok Formal. Merupakan kelompok yang memiliki peraturan yang tegas dan
sengaja dibuat untuk anggota kelompoknya, peraturan tersebut bertujuan untuk
mengatur hubungan dengan anggota satu dengan lainnya.
• Kelompok Informal. Merupakan kelompok yang tercipta dari adanya proses interaksi
sosial, daya tarik dan kebutuhan-kebutuahan pada diri seseorang.

6. Tiga karakteristik masyarakat adalah sebagai berikut:


• Masyarakat selalu hidup berkelompok.
• Masyarakat selalu melakukan interaksi satu sama lain.
• Masyarakat melahirkan kebudayaan dan mengalami perubahan.
Masyarakat merupakan kesatuan orang yang mempunyai hubungan dan juga kesamaan
seperti tradisi, sikap, perasaan, dan budaya yang membentuk suatu keteraturan.
Macam-Macam Masyarakat
• Masyarakat modern, yaitu masyarakat yang sudah tidak terlalu terpaku atau terkait
dengan adat-istiadat daerah tempat tinggalnya.
• Masyarakat tradisional, yaitu masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan
leluhur atau adat-istiadat daerah tempat tinggalnya.
• Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang mata perncahariannya berada di sektor
pertanian, perikanan, perternakan, atau gabungan dari semuanya.

Anda mungkin juga menyukai