Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NIKEN SABILLA SUPRAPTO

NIM : 856217074

Tugas 2 tmk PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Angka kelahiran untuk mengetahuinya bisa dilihat dari besarnya angka kelahiran kasar yaitu
bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup dari tiap seribu penduduk dalam satu
tahun. Bila suatu negara X jumlah penduduknya pada pertengahan tahun 2020 adalah
25.600.000 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran hidup dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa.
Pertanyaan :
a. Hitunglah angka kelahiran kasar penduduk negara X tersebut?
b. Hitunglah rata-rata kelahiran bayi pada suatu negara X tersebut dalam setahun?
Jawab:
jumlah kelahiran
a. Angka kelahiran kasar = jumlah penduduk × 1000
Dengan data yang diberikan :
Jumlah data hidup (B) : 800.000 jiwa
Jumlah penduduk (P) : 25.600.000 jiwa
Maka :
jumlah kelahiran
Angka kelahiran kasar = × 1000
jumlah penduduk

800.000
= × 1000
25.600.000

800.000
= × 100
25.600.

= 31,25
Jadi, angka kelahiran kasar penduduk negara X tersebut sekitar 31,25
b. Untuk menghitung angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) suatu negara,
digunakan rumus berikut:
CBR = (Jumlah kelahiran hidup / Jumlah penduduk) x 1.000
Dalam kasus negara X, jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2020 adalah
25.600.000 jiwa, dan jumlah kelahiran hidup dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa.
Maka, CBR dapat dihitung sebagai berikut:
CBR = (800.000 / 25.600.000) x 1.000
CBR ≈ 31,25
Jadi, rata-rata kelahiran bayi pada negara X tersebut dalam setahun adalah sekitar
31,25 bayi per 1.000 penduduk.

2. Akibat dari kegiatan manusia yang kurang memperhatikan keselamatan lingkungan, timbul
masalah atau krisis lingkungan secara global.
Pertanyaan:
a. Selanjutnya Anda ditugaskan untuk mengamati krisis lingkungan yang ada dan
kemudian analisislah penyebab terjadinya pemanasan global tersebut !
b. Upaya apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan global
tersebut!.
c. Jelaskan apa yang akan terjadi bila penipisan lapisan ozon di atmosfer bumi semakin
bertambah luas.
Jawab :
a. Pemanasan global adalah fenomena di mana suhu rata-rata global meningkat secara
signifikan selama beberapa dekade terakhir. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
pemanasan global, termasuk:
• Emisi Gas Rumah Kaca: Salah satu penyebab utama pemanasan global
adalah peningkatan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O). Aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas alam)
untuk energi, transportasi, dan industri, menyebabkan pelepasan gas-gas ini
ke atmosfer dalam jumlah besar.
• Deforestasi: Penebangan hutan secara besar-besaran untuk memperluas
pertanian, pembangunan kota, dan industri menyebabkan berkurangnya
kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Hutan-
hutan yang sehat berfungsi sebagai penyerap karbon alami, tetapi
deforestasi mengurangi kapasitas ini, yang kemudian meningkatkan
konsentrasi CO2 di atmosfer.
• Polusi Udara: Emisi dari industri, transportasi, dan pembakaran sampah
menyebabkan peningkatan polusi udara, yang dapat mempengaruhi iklim
dan menyebabkan pemanasan global. Partikel-partikel polutan, seperti
aerosol, juga dapat mempengaruhi sifat radiatif atmosfer dan menyebabkan
pemanasan.
• Perubahan Penggunaan Lahan: Perubahan penggunaan lahan, seperti
konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkotaan, juga berkontribusi
terhadap pemanasan global. Hal ini tidak hanya mengurangi kemampuan
lahan untuk menyerap karbon, tetapi juga dapat mempengaruhi albedo
permukaan bumi, yang mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang diserap
oleh planet.
• Perubahan Industri: Perubahan dalam pola produksi industri, termasuk
penggunaan bahan kimia tertentu dan proses produksi tertentu, juga dapat
menyebabkan pelepasan gas rumah kaca dan polutan lainnya ke atmosfer.
Dalam analisis menyeluruh, penting untuk mempertimbangkan interaksi kompleks
antara faktor-faktor ini dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap pemanasan
global secara keseluruhan. Solusi untuk mengatasi pemanasan global melibatkan
tindakan kolektif dari negara-negara di seluruh dunia, termasuk pengurangan emisi
gas rumah kaca, penghijauan dan konservasi hutan, pengembangan teknologi bersih,
dan perubahan kebijakan untuk mendukung energi terbarukan dan ramah
lingkungan.
b. Untuk mengurangi dampak pemanasan global, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan:
• Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang menghasilkan emisi
CO2. Pergi ke kendaraan listrik atau transportasi umum, menghemat energi
di rumah, dan beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari dan
angin dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
• Konservasi Sumber Daya Alam: Meminimalkan pemborosan energi dan
sumber daya alam dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan,
mendaur ulang, dan mengurangi sampah.
• Pencegahan Deforestasi: Mencegah deforestasi dengan mendukung praktik
kehutanan yang berkelanjutan dan memperluas area hutan yang dilindungi.
• Mendukung Inisiatif Hijau: Mendukung program dan inisiatif yang bertujuan
untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti penanaman pohon,
program daur ulang, dan investasi dalam teknologi bersih.
• Advokasi dan Pendidikan: Mengedukasi orang lain tentang pentingnya
perlindungan lingkungan dan memperjuangkan kebijakan lingkungan yang
lebih ketat.
• Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Mempersiapkan diri dan komunitas
untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang sudah tidak dapat
dihindari, seperti peningkatan suhu, banjir, dan kekeringan.
• Mengurangi Limbah Plastik: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,
mendukung gerakan zero waste, dan mengambil langkah-langkah untuk
membersihkan sampah plastik dari lingkungan.
• Konservasi Laut: Melindungi ekosistem laut dengan mendukung penegakan
hukum terhadap penangkapan ikan ilegal, mengurangi polusi laut, dan
mendukung pembangunan kawasan konservasi laut.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu mengurangi
pemanasan global dan menjaga lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
c. Jika penipisan lapisan ozon di atmosfer Bumi semakin luas, hal ini akan memiliki
dampak yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Lapisan ozon
berperan penting dalam menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet (UV) yang
berbahaya dari matahari. Tanpa lapisan ozon yang cukup, sinar UV tersebut akan
mencapai permukaan Bumi dengan intensitas yang lebih tinggi. Berikut beberapa
dampak yang dapat terjadi:
• Kesehatan Manusia: Paparan sinar UV yang lebih tinggi dapat meningkatkan
risiko penyakit kulit, seperti kanker kulit, serta menyebabkan kerusakan pada
mata dan sistem kekebalan tubuh manusia. Ini juga dapat menyebabkan
peningkatan kasus katarak dan penurunan kualitas sperma pada pria.
• Kerusakan Ekosistem: Tanaman, alga, dan fitoplankton yang penting dalam
rantai makanan laut dapat terpengaruh oleh sinar UV yang berlebihan. Ini
bisa mengganggu ekosistem laut dan mengurangi populasi ikan serta spesies
lainnya. Hewan darat juga akan terpengaruh, karena paparan UV berlebih
dapat merusak tanaman dan mengganggu rantai makanan.
• Dampak pada Pertanian: Tanaman pertanian seperti gandum, jagung, dan
kedelai rentan terhadap sinar UV yang berlebihan. Hal ini dapat mengurangi
hasil panen dan kualitas tanaman, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
kelangkaan pangan dan kenaikan harga pangan.
• Perubahan Iklim: Meskipun tidak langsung terkait dengan penipisan lapisan
ozon, peningkatan radiasi UV yang mencapai permukaan Bumi dapat
mempengaruhi iklim secara keseluruhan dengan cara yang kompleks. Ini
dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim global, menyebabkan perubahan
yang tidak terduga.
Untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari penipisan lapisan ozon, upaya
perlindungan lingkungan seperti larangan penggunaan bahan kimia yang merusak
ozon, seperti chlorofluorocarbons (CFCs), dan penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan sangat penting. Kesadaran dan tindakan kolektif dari masyarakat global
juga diperlukan untuk menjaga kelestarian lapisan ozon dan mengurangi risiko krisis
lingkungan yang lebih besar di masa depan.

3. Pencemaran atau polusi merupakan istilah yang sangat umum dalam kehidupan manusia.
Pertanyaan:
a. Jelaskan dengan kata-kata sendiri penyebab pencemaran lingkungan !
b. Upaya apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi terjadinya pencemaran
lingkungan!

Jawab :

a. Pencemaran lingkungan terjadi ketika bahan-bahan berbahaya atau zat-zat beracun


masuk ke dalam lingkungan secara tidak terkontrol, menyebabkan kerusakan pada
ekosistem dan kesehatan manusia. Beberapa penyebab utama pencemaran
lingkungan termasuk:
• Pembakaran bahan bakar fosil: Proses pembakaran bahan bakar fosil seperti
batu bara, minyak bumi, dan gas alam menghasilkan emisi gas rumah kaca
dan polutan udara seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida,
dan partikel debu yang merugikan kualitas udara.
• Limbah industri: Aktivitas industri menghasilkan limbah beracun seperti
logam berat, bahan kimia berbahaya, dan limbah cair yang tidak terolah.
Limbah-limbah ini dapat mencemari air dan tanah, mengancam kehidupan
makhluk hidup dan menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang.
• Penggunaan pestisida dan herbisida: Pertanian modern sering menggunakan
pestisida dan herbisida untuk mengendalikan hama dan gulma. Namun,
penggunaan berlebihan atau tidak tepat dari zat-zat kimia ini dapat
mencemari tanah, air tanah, dan menciptakan ketidakseimbangan
ekosistem.
• Sampah plastik: Produksi dan penggunaan plastik yang berlebihan
menyebabkan akumulasi sampah plastik di lingkungan. Plastik yang tidak
terurai dengan cepat mencemari laut, sungai, dan tanah, membahayakan
kehidupan laut dan hewan darat serta mengganggu ekosistem.
• Pembuangan limbah domestik: Pembuangan limbah domestik yang tidak
terkelola dengan baik, termasuk limbah rumah tangga dan limbah cair dari
industri ringan, dapat mencemari air permukaan dan air tanah,
menyebabkan penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan.
Upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan melibatkan pengelolaan limbah
yang lebih baik, penggunaan energi terbarukan, praktik pertanian berkelanjutan, dan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk kesejahteraan
bersama.
b. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi pencemaran
lingkungan:
• Mengurangi Penggunaan Plastik: Menggunakan kantong belanja reusable,
botol air minum stainless steel atau kaca, serta menghindari produk-produk
sekali pakai dari plastik dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang
mencemari lingkungan.
• Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan: Memilih untuk berjalan kaki,
menggunakan sepeda, atau menggunakan transportasi umum daripada
menggunakan mobil pribadi dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan.
• Penghematan Energi: Mengurangi konsumsi energi listrik dengan mematikan
perangkat elektronik saat tidak digunakan, menggunakan lampu LED yang
lebih efisien, dan memilih perangkat elektronik yang memiliki rating energi
yang rendah dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
• Daur Ulang: Menggunakan produk yang dapat didaur ulang dan mendaur
ulang sampah dapat mengurangi jumlah limbah yang masuk ke tempat
pembuangan sampah.
• Mengurangi Penggunaan Air: Memperbaiki kebocoran air, menggunakan
shower dengan volume air yang lebih rendah, dan mengurangi penggunaan
air saat mencuci dapat membantu mengurangi penggunaan air yang
berlebihan.
• Pertanian Berkelanjutan: Mendukung pertanian organik dan berkelanjutan
dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang
mencemari tanah dan air.
• Edukasi Masyarakat: Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta cara-cara untuk mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, dapat meningkatkan kesadaran dan
motivasi untuk bertindak.
• Partisipasi dalam Kegiatan Lingkungan: Bergabung dengan kelompok-
kelompok lingkungan atau kegiatan-kegiatan sukarelawan yang fokus pada
pelestarian lingkungan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
mengurangi pencemaran dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Melakukan langkah-langkah ini dapat membantu kita semua berperan aktif


dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi pencemaran.

4. Pencemaran dapat dikelompokan menurut sumbernya, bahan pencemar, menurut medium


lingkungannya, dan menurut sifat sumber pencemar.
Pertanyaan:
Jelaskan pencemaran yang terjadi pada:
a. Air permukaan
b. Air tanah

Jawab :

a. Pencemaran air permukaan merujuk pada kontaminasi yang terjadi di air yang
berada di permukaan bumi, seperti sungai, danau, dan laut. Pencemaran ini dapat
berasal dari berbagai sumber, termasuk:
• Sumber Alami: Misalnya, erosi tanah dan aliran limbah organik dari hewan
liar bisa mencemari air permukaan.
• Aktivitas Manusia: Ini adalah sumber pencemar yang paling umum. Limbah
industri, pertanian, dan perkotaan dapat mencemari air permukaan melalui
pembuangan langsung atau melalui aliran air hujan.
• Polusi Atmosfer: Limbah dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran
sampah dapat mencemari air permukaan melalui deposisi atmosfer, yaitu
ketika polutan di udara berakhir di permukaan air melalui hujan atau
presipitasi lainnya.
• Pencemaran Bahan Kimia: Zat-zat kimia seperti pestisida, logam berat, dan
limbah industri dapat mencemari air permukaan dan mengganggu ekosistem
air, memengaruhi organisme hidup di dalamnya, termasuk manusia yang
bergantung padanya.
Dampak pencemaran air permukaan bisa sangat merugikan. Bukan hanya
memengaruhi ekosistem perairan dan kehidupan satwa air, tetapi juga dapat
membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut untuk keperluan
konsumsi, pertanian, dan industri. Mencegah pencemaran air permukaan
memerlukan upaya yang berkelanjutan, mulai dari pengelolaan limbah yang lebih
baik hingga regulasi yang ketat terhadap kegiatan industri dan pertanian yang
berpotensi mencemari air.
b. Pencemaran air tanah dapat disebabkan oleh berbagai sumber dan bahan pencemar.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pencemaran air tanah berdasarkan
beberapa kriteria yang telah disebutkan:
• Menurut sumbernya:
Pencemaran air tanah dapat berasal dari sumber-sumber alami seperti
mineral alami yang larut dalam air tanah, atau aktivitas manusia seperti
limbah industri, limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah dari
aktivitas pertambangan.
• Menurut bahan pencemar:
Bahan pencemar dalam air tanah dapat beragam, termasuk bahan kimia
seperti logam berat (misalnya timbal, merkuri, kadmium), pestisida,
herbisida, bahan organik seperti minyak bumi dan hidrokarbon, serta bahan-
bahan berbahaya lainnya yang bisa larut dalam air dan meresap ke dalam
tanah.
• Menurut medium lingkungannya:
Air tanah bisa tercemar oleh berbagai zat terlarut yang masuk ke dalam
akuifer melalui proses infiltrasi dari permukaan tanah. Zat-zat ini dapat
berasal dari limbah industri, limbah pertanian (seperti pupuk dan pestisida),
limbah rumah tangga, serta bahan kimia lainnya yang terbawa oleh air hujan
atau proses alami lainnya.
• Menurut sifat sumber pencemar:
Sifat pencemar dalam air tanah bisa bersifat persisten, seperti beberapa
bahan kimia sintetis yang sulit terurai oleh mikroorganisme dalam tanah dan
cenderung bertahan dalam lingkungan untuk jangka waktu yang lama. Sifat
ini membuat pencemaran tersebut sulit untuk diatasi dan bisa berdampak
jangka panjang pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Pencemaran air tanah menjadi perhatian penting karena air tanah adalah salah satu
sumber air minum yang penting bagi manusia dan ekosistem. Oleh karena itu,
penting untuk memonitor dan mengelola pencemaran air tanah dengan hati-hati
untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air ini.

Anda mungkin juga menyukai