Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Iklim (Climate Change) : Kenali, Hadapi, Tanggulangi

[-
Video Perubahan Iklim_ Kenali, Hadapi, Tanggulangi (Climate Change)
https://www.youtube.com/watch?v=DAduf5SzmTs

Perubahan Iklim (Climate Change) adalah Perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca
terhadap suhu bumi secara menyeluruh, dengan dampak yang besar  dan terjadi secara
berkepanjangan.
Peristiwa ini terjadi akibat peristiwa alam dan aktivitas manusia.
Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan gas rumah kaca berlebih yaitu Pembakaran
bahan bakar fosil, Limbah dan Polusi, Peternakan, dan Penggundulan hutan.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam, serta bensin adalah
polutan terbesar dari emisi karbon.
Tempat pembuangan sampah adalah Polutan gas metana terbesar di Indonesia.
Rata-rata orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kg sampah per hari.
Pada tahun 20017 tercatat 65 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia setiap tahun.
Dengan lebih dari 7 M orang yang hidup di dunia maka 11,6 T ton sampah dibuang ke TPA
setiap tahun.
Sejumlah besar kotoran dari peternakan menghasilkan gas beracun diantaranya metana yang
lebih dari 28 kali memerangkap panas dibandingkan karbondioksida.
Lebih dari 56 M ternak dipelihara untuk konsumsi yaitu 8 kali populasi manusia dan 8 kali pula
emisi ditambahkan ke atmosfer.
Hutan tropis menyimpan karbon di tanah dan pepohonan. Seperti spons, hutan tropis menyerap
karbondioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai sumber energy.
Hutan luas untuk meredam dan melawan perubahan iklim serta menjaga bumi.
Lahan gambut yang dikeringkan dan dibakar akan menjadi bom karbon yang melepas hampir 2
M ton karbondioksida setiap tahun.
Berkat penggundulan hutan dan lahan gambut, Indonesia menjadi Negara Pencemar polusi ketiga
terbesar setelah Amerika dan China.

Cara membuktikan aktivitas manusia merupakan penyebab utama perubahan iklim.


Pada tahun 2016, peradaban kita menghasilkan 40 M ton CO2 setara dengan 700 T FT 2 (kaki
kubik) = 100 gunung Everest, mampu mengisi seluruh Grand Canyon sebanyak 5 kali, setara
dengan 19 juta bangunan Impire State.
Polutan alami bumi adalah gunung berapi. Jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh gunung
berapi setiap tahun, dapat diperkirakan sebesar 500 juta ton CO2, belum mencapai 2 % dari 40 M
ton yaitu 800 juta ton CO2 karena peradaban manusia

Mengapa kita harus peduli dengan pemanasan global dan peningkatan perubahan iklim ?
Sejak abad lalu suhu bumi meningkat 1,5 ˚F dan diperkirakan akan terus naik 0,5 hingga 8,6 ˚F
selama 100 tahun ke depan. Hewan dan tumbuhan sulit untuk beradaptasi dengan kondisi ini.

MATERI AJAR PLH 7 KLS X FASE E


Jika 1 spesies punah maka akan menyebabkan efek domino terhadap rantai makanan. Tidak ada
kehidupan hewan dan tumbuhan, tidak ada pula kehidupan manusia.
Meningkatnya suhu bumi membuat lautan menjadi lebih panas sehingga akan meningkatkan
keasaman air laut yang mana timbul akibat CO2 bereaksi dengan air asin. Peningkatan
keasaman air laut membahayakan kehidupan hewan laut dan menjadi penyebab utama kerusakan
terumbu karang. Kenaikan suhu air laut hingga 4 derajat yang diakibatkan oleh pemanasan
global juga akan menyebabkan sekitar 89 % terumbu karang di wilayah Pasifik Barat dan
sekitarnya mati. Ini tentunya menjadi masalah besar karena sekitar 1 M orang menggunakan
kehidupan laut sebagai sumber protein utama mereka.
Perubahan iklim juga menyebabkan bencana alam yang terjadi secara intensif seperti banjir,
angin topan, gelombang panas, tornado, bahkan kekeringan.
Di Indonesia BNPB mencatat terdapat lebih kurang 17.000 kejadian bencana di Indonesia dalam
10 tahun terakhir. Kejadian itu terdiri dari banjir 6.261, puting beliung 5.128, tanah longsor
4.077, kekeringan 637, kebakaran hutan dan lahan 620, gelombang pasang atau abrasi 167, serta
letusan gunung berapi 52. Di Indonesia, pemanasan global ini salah satunya berdampak pada
tenggelamnya 2 wilayah bagian dari sebuah Desa di kab. Demak Pov. Jateng karena banjir rob.
Daerah tsb diketahui memiliki luas wilayah 89.743 ha dengan panjang pantai 34 km. Namun
saat ini abrasi sudah meluas hingga area 798 ha.
Dampak perubahan iklim juga diketahui bisa memicu tenggelamnya sekitar 2000 pulau kecil di
tanah air pada tahun 2030. Analisa itu dipublikasikan Kementrian Kelautan dan Perikanan
(KKP) dan PBB pada tahun 2009.

Bagaimana cara kita menghentikan ini ?


Alih-alih membakar bahan bakar fosil, kita perlu mengubahnya menjadi energy terbarukan
seperti tenaga surya dan angin yang menghasilkan 0 emisi carbon saat pengoperasian.
Energi dari matahari dan angin tidak terbatas, tidak seperti bahan bakar fosil. Energy matahari
yang jatuh ke bumi lebih banyak dari kebutuhan peradaban kita dalam 1 tahun.
Jika kita mengurangi deforestasi, disamping mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang terbakar,
tentunya akan lebih banyak pohon2 di hutan yang secara aktif menyerap CO2.

Bagaimana cara kita dapat membantu secara pribadi saat ini juga ?
Kita dapat menggunakan mesin-mesin kendaraan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan
atau kita dapat menggunakan kendaraan2 umum, gunakan barang elektronik seefisien mungkin
seperti gunakan bola lampu hemat energy, keringkan pakaian secara manual, dan matikan barang
elektronik saat tidak digunakan. Kurangi, gunakan kembali, daurulang, dan tentunya sebarkan
pengetahuan dan kepedulian terhadap perubahan iklim. Ingatlah perubahan iklim merupakan
persoalan yang sangat nyata dan berpengaruh terhadap bumi. Bumi adalah rumah kita, meskipun
kita adalah masalahnya, namun kita juga dapat menjadi solusi.

MATERI AJAR PLH 7 KLS X FASE E

Anda mungkin juga menyukai