Anda di halaman 1dari 17

BELAJAR DARI MASYARAKAT ADAT

MENGHADAPI PANDEMI COVID 19


Dr. Febri Yulika, M.Hum.
(Dosen Antropologi Budaya ISI Padangpanjang)
Interpretasi masyarakat terhadap Pandemic
Covid 19
Imun
• Masyarakat menghayati tubuh
Kegiatan
pandemic Covid 19 sesuai sosial
Makanan
dengan situasi, kondisi,
kemampuan, dan tata nilai yang Kearifan lokal
Kegiatan
dihayati di dalam masyarakat keagama masa perekono
mian
termasuk cara untuk an pandemic
memecahkan suatu
permasalahan hidup akibat Kegiatan pengobat
pandemic Covid 19 budaya an
Kebersihan
diri
Khasiat Jamu Penangkal Covid-19
• Mengkonsumsi empon-empon
bisa memperkuat sistem imun
(sudah diakui oleh penelitian
UNAIR Surabaya).
• Empon-empon corona sendiri
merupakan kelompok tumbuhan
yang terdiri dari jahe, kunyit,
temulawak, secang, dan kayu
manis.
Pertanian dan Peternakan
• Pertanian dan perkebunan adalah
sektor ekonomi yang tidak terdampak
PSBB karena telah menerapkan
Physical Distancing dalam aktivitasnya
The Great Transformation: The Political and
Social Origins of Our Time (Karl Polanyi,1944)
• Masyarakat yang masih hidup dalam sistem kesukuan memiliki suatu
skema jaminan ekonomi yang disebut redistribusi. Skema ini dapat
kita terapkan untuk menghadapi wabah saat ini. Pemerintah dapat
memerintahkan setiap Rukun Warga membentuk Tim Lumbung
Pangan Warga yang bertugas mengumpulkan sumbangan atau iuran
bahan pangan yang akan didistribusikan kembali kepada masyarakat
saat kelangkaan bahan pangan terjadi pada masa wabah. Jika skema
ini dikelola dengan baik, ketahanan pangan pada masa pandemi akan
terjaga, dan ini akan berbanding lurus dengan pencegahan tindak
penjarahan serta kerusuhan sosial.
Lumbuang Padi
• Masyarakat Minangkabau terbiasa
menyimpan padi untuk persediaan
3 bulan ke depan. Seorang ibu
bertugas mengatur penggunaan
dan pendistribusian bahan pangan
kepada seluruh anggota keluarga
(bareh saganggam).
• Bencana kelaparan akibat panceklik
atau wabah tidak pernah
menjadikan masyarakat
Minangkabau menderita kelaparan
(lumbuang basamo)
Ritual Tolak bala
• Masyarakat Jawa Tengah,
khususnya di Solo biasa
memasak sayur lodeh,
memasang sesaji gantungan
daun alang-alang dan daun opo-
opo hingga cukur gundul, untuk
terhindar dari wabah penyakit.
Bilik Sterilisasi Melalui Pengasapan
Daun Sirih Dan Jeruk Nipis

• Masyarakat Banualemo
Sulawesi Selatan terbiasa
melakukan pengasapan kepada
anggota keluarga yang sakit,
yakni rebusan daun sirih dan
jeruk nipis.
Ritual Mamapas Lewu dan Manggatang
sawung Lewu

• Meminta perlindungan
leluhur untuk mengusir
penyakit dan menjaga
lingkungan biasa
dilakukan masyarakat
Dayak Kaharingan,
Kalimantan Tengah
Gentong Air / Padasan

• Budaya Cuci tangan pada


masyarakat Jawa telah lama
menjadi kebiasaan masyarakat
sebelum memasuki rumah. Pada
masyarakat tradisional Jawa,
setiap rumah menempatkan
gentong air / padasan yang
digunakan untuk membersihkan
diri (tangan dan kaki) sebelum
memasuki rumah.
Bersesandingon dan bersesalungan
(Social Distancing Orang Rimba
Jambi)
• Isolasi diri bagi yang sakit, ke
tengah hutan, jauh dari
komunitas telah menjadi budaya
bagi masyarakat Rimbo Jambi
• Keluarga yang sehat mengantar
makanan untuk si sakit, dengan
meletakkan di titik tengah tanpa
bersentuhan dan dengan
bersuara keras untuk
menyampaikannya
Masker ala Masyarakat Suku Dompu
• Rimpu terdiri atas dua jenis yaitu
rimpu mpida dan rimpu colo.
• Rimpu mpida dipakai seperti
halnya cadar atau niqab,
digunakan oleh wanita yang
masih gadis atau belum nikah
• Rimpu colo dipakai seperti
halnya hijab pada umumnya,
digunakan oleh wanita yang
sudah menikah atau sudah
berkeluarga.
Dilematis kearifan lokal
dalam masa PSBB • Individualisme menjadi cara bagi
masyarakat untuk mempertahankan
eksistensi diri , sebaliknya kepedulian
Nan barek samo dipikue kepada orang lain dalam satu kelompok
Nan ringan samo dijinjiang semakin memudar.
• Bertahan dalam kondisi yang berat atau
Ka bukik samo mandaki kejam, manusia membutukan sikap
Ka lurah samo manurun egois untuk memungkinkannya
bertahan hidup. Sikap egois
Nan ado samo dimakan memungkinkan “the survival of the
Nan indak samo dicari. fittest” (Herbert Spencer)
(Perlunya Solidaritas Sosial) • Prinsip kebersamaan sudah menjadi
suatu kearifan lokal yang patut dijemput
kembali untuk diterapkan dalam masa
Pandemi Covid-19 ini.
Budaya Safety Life dalam
menghadapi pandemic
• PEPATAH MINANG :
• Sikap untuk tidak panik
menghadapi pandemi Covid-19. • Malabiahi ancak-ancak,
Artinya ketakutan tidak boleh
berlebihan tetapi tidak pula mangurangi sakali jaan
mengabaikan (tetap waspada).
• Mengikuti protokol kesehatan.
Artinya masyarakat harus
• Jikok takuik di lamun galombang,
menghindari segala hal yang jan barumah di tapi pantai
akan mendatangkan dampak
negatif lebih besar.
REKOMENDASI
Ketahanan Masyarakat Adat
Pertanian, perkebunan dan peternakan adalah sektor
ekonomi yang bertahan selama masa pendemic
Covid 19

Tradisi memasak dan mengkonsumsi makanan alami


dari lingkungan sekitar terbukti memperkuat imun
tubuh

Keluarga adalah elemen masyarakat garda terdepan


yang harus memiliki ketahanan ekonomi, spiritual,
sosial dan budaya dalam menghadapi covid 19
Strategi Kebudayaan Penanganan Covid-19
Kampanye Berbasis Budaya Lokal (cerita
rakyat, nyanyian ,baliho)

Melibatkan Pemimpin Adat

Penanganan Covid-19 Melalui Peraturan Adat

Anda mungkin juga menyukai