Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Perilaku Personal Hygiene terhadap penurunan kejadian skabies santri Di

Pondok Pesantren Darussalam Bergas Kab. Semarang’’

Latar Belakang

Skabies atau penyakit kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh
investasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei varietas hominis (Susanto dkk, 2008).
Skabies adalah penyakit yang sangat menular. Penularan dapat terjadi akibat kontak
langsung dengan kulit pasien atau tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi
tungau. Skabies banyak ditemukan pada daerah padat penduduk seperti daerah kumuh,
penjara, panti asuhan, panti jompo, pondok pesantren dan sekolah asrama. Pondok
pesantren merupakan sekolah yang menekankan pada pelajaran agama islam dan
didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang bersifat permanen (Qomar, 2010).
Indonesia merupakan negara dengan 14.798 pondok pesantren dengan prevalensi skabies
yang cukup tinggi (Depkes RI, 2014). WHO mengungkapkan bahwa skabies dapat
menyerang seluruh orang dari setiap negara, biasanya lebih sering terjadi di negara yang
beriklim tropis.
Menurut Handri, (2008) penyakit skabies sering sekali ditemukan pada pondok
pesantren karena anak pesantren gemar sekali bertukar/pinjam meminjam pakaian,
handuk, sarung bahkan bantal, guling dan kasurnya kepada sesamanya, sehingga disinilah
kunci akrabnya penyakit ini dengan dunia pesantren. Pesantren merupakan salah satu
tempat dengan penghuni yang padat. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor transmisi
tungau skabies diantara santri. Pendidikan sebagai solusi pencegahan penyakit skabies
berkaitan erat dengan tingkat pengetahuan. Pengetahuan tentang pencegahan, cara
penularan penyakit, serta upaya pengobatan jika telah terinfeksi skabies berpengaruh
terhadap perilaku hidup sehat yang menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan..
Pengobatan skabies juga harus dengan pengelolaan barang-barang yang
terkontaminasi, sehingga dapat menekan kemungkinan penularan akibat kontak dengan
barang-barang tersebut karena tungau tetap hidup selama 2-3 hari pada pakaian atau
tempat tidur dan masih bisa menularkannya. Pakaian atau alat tidur dan barang yang
sudah terpapar harus dicuci dan dikeringkan dengan air panas (60°). (Handoko, 2009)
Menurut (Ratnasari, 2014) Faktor yang memengaruhi kejadian skabies yaitu: (1)
sanitasi lingkungan, seperti ventilasi dan kelembaban udara, dapur dan fasilitas
pengelolaan makanan, pengelolaan sampah (2) kepadatan penghuni menyebabkan
tidak terjaga kebersihannya juga akan berpengaruh terjadinya skabies di pesantren dan
tidak tersedianya air bersih yang memenuhi syarat kesehatan di pesantren (3)
pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba, sebagian
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2010), (4)
Personal hygien yang tinggal dipondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan
perhatian, ditambah lagi dengan pengetahuan yang cenderung kurang baik mengenai
ke Pengaruh Perilaku Personal Hygiene terhadap penurunan sehatan dan perilaku yang tidak
sehat (Depkes, 2009)
Dari hasil studi pendahuluan maka sebagai tenaga kesmas tertarik untuk meneliti pengaruh
edukasi perilaku Personal Hygiene terhadap kejadian scabies santri di pondok pesantren yang
dialami santri dengan judul “Pengaruh Perilaku Personal Hygiene terhadap penurunan
kejadian skabies santri Di Pondok Pesantren Darussalam Bergas Kab. Semarang’’ dan
melakukan beberapa upaya preventif, melakukan penkes dan promkes/penyuluhan
PLANT OF ACTION KASUS DBD

No Identifikasi Rencana Pelaksanaan Evaluasi


Masalah / Faktor pemecahan
Penyebab masalah
1 Pengetahuan Meningkatkan “Melakukan penyuluhan tentang mencegah 1.Pengetahuan pesantren
pesantren yang masih pengetahuan Pengaruh Perilaku Personal Hygiene terhadap tentang hidup sehat dan
rendah tentang dengan penurunan Skabies” bersih sudah meningkat
pentingnya menjaga memberikan
kebersihan penkes melalui 1.Tahap Persiapan :
penyuluhan A.Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
penyuluhan: (Terlampir)

B. Media Promosi : (Terlampir)


1. Leaflet
2. Banner
3. Spanduk

C. Konsumsi Mahasiswa Pesantren :


1. Snack ( 100 pcs)
D. Lokasi dan jadwal pelaksanaan :
1. waktu : Senin, 10 Juli 2023, Pukul 10.30 WIB
2. Tempat : Aula Desa Tanjung Belit, kecamatan
Kampar kiri hulu, kabupaten Kampar, Provinsi
Riau

2. Tahap pelaksanaan :
1. Acara pelaksanaan penyuluhan dimulai
pada pukul 10.30 wib Kegiatan ini dilaksanakan
telat setengah jam dikarenakan adanya
masyarakat yang terlambat datang

2. Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa


STIKES Tengku Maharatu dan berperan sesuai
dengan tugasnya masing-masing.

3. Pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai


rencana dan masyarakat terlihat sangat antusias
selama mengikuti kegiatan

4. Sebelum melaksanakan kegiatan kami


memberikan pre test kepada masyarakat untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan
yang dimiliki masyarakat setempat

5. Disela-sela penyuluhan kami


memberikan Snack dan minum kepada
masyarakat setempat

6. Dan setelah penyuluhan dilakukan, kami


pun memberikan post test kepada masyarakat
untuk mengetahui sejauh mana masyarakat
mendapatkan pemahaman dan mengerti akan
penyuluhan yang telah diberikan.

7. setelah pemberian materi penyuluhan kami


pun bermain games dengan memberikan
pertanyaan kepada masyarakat, dan bagi
masyarakat yang dapat menjawab dengan benar
akan mendapat reward.

8. Pelaksaan berjalan lancar


Setelah kegiatan penyuluhan selesai, kami pun
memberikan lotion anti nyamuk secara gratis
kepada masyarakat agar dapat digunakan
sehingga dapat menangkal dari gigitan nyamuk
yang tidak diinginkan

2 Kondisi fisik : Melibatkan Rumah masyarakat desa


Lingkungan rumah sektor terkait sudah memenuhi standar
yang tidak memenuhi untuk perbaikan rumah sehat dan layak
standar rumah sehat, rumah menuju huni
seperti tidak ada rumah sehat dan
ventilasi , tidak layak huni
memiliki air bersih
dan tidak mempunyai
WC pribadi (WC
diluar rumah
digunakan secara
umum/bersama)
3 Jarang melakukan Memberikan Warga desa sudah rutin
gotong royong penkes dan melakukan gotong royong
mengajak setiap 1 Minggu sekali
masyarakat dibawah arahan kepala
untuk desa setempat
melakukan
gotong royong
minimal 1 x
seminggu,
dengan
menerapkan nya
dilingkungan
desa
4 Membuang sampah Melakukan Tidak terlihat nya sampah
sembarangan penkes kepada yang berserakan
masyarakat dan dilingkungan masyarakat
menerapkan desa
peraturan
dilingkungan
desa agar tidak
membuang
sampah
sembarangan
5 Tidak menjaga makan Bekerja sama Masyarakat sudah
makanan 4 sehat 5 dengan kepala menerapkan dan menjaga
sempurna desa untuk pola makan sehat bergizi
memberikan dan seimbang
makanan 4 sehat
5 sempurna
kepada
masyarakat
kurang mampu
dan memberikan
promkes kepada
masyarakat
untuk lebih
memperhatikan
dalam menjaga
kesehatan
dengan
mengonsumsi
makanan 4 sehat
5 sempurna
6 Banyak nya kolam- Bersama Tidak ada nya kolam yang
kolam yang tidak masyarakat tidak terawat, semua
terawat menjadi merawat kolam sudah terisi dengan
tempat kembali kolam ikan peliharaan
perkembangbiakan tersebut dengan
nyamuk Aedes aegypti memelihara ikan
7 Banyak nya sampah Mendaur ulang Lingkungan masyarakat
berserakan di sampah tersebut sudah bersih dan tidak
lingkungan menjadi hal terlihat nya sampah yang
masyarakat yang berguna berserakan
(seperti
kerajinan, pot
bunga, dll)
8 Masyarakat yang tidur Menanam Masyarakat sudah
tidak menggunakan tanaman mengenakan lotion anti
lotion anti nyamuk pengusir nyamuk sebelum tidur dan
/kelambu nyamuk memasang kelambu
dilingkungan dikamarnya
rumah dan
menerapkan
memakai lotion
anti nyamuk
kepada
masyarakat
9 Banyak nya rawa- Membersihkan Tidak adanya rawa yang
rawa disekitar rumah rawa-rawa menjadi habitat nyamuk
masyarakat desa tersebut dan dikarenakan sudah diisi
menjadi tempat melakukan dengan ikan
habitat nyamuk DBD fogging serta
mengisi rawa
tersebut dengan
ikan

Lampiran :
1. Dana yang dibutuhkan selama penyuluhan
No Penggunaan Pengeluaran Jumlah pengeluaran Total pengeluaran
1 Spanduk ukuran 2 x 1 Rp. 100.000 X1 Rp. 100.000
2 Leaflet Rp. 3000 X 100 Rp. 300.000
3 Banner Rp. 150.000 X1 Rp. 150.000
4 Konsumsi Rp. 5000 X 100 Rp. 500.000
5 Reward (hadiah games) Rp. 20.000 X 10 Rp. 200.000
6 Dana Taktis Rp. 100.000 X1 Rp. 100.000
Total Rp.1.350.000
2.Media PromosI
A.Leaflet

B. Banner
C. Spanduk

Anda mungkin juga menyukai