Anda di halaman 1dari 3

Jump 1: Terminologi

1. Nana STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan. Hilda
2. Aisyah Pestisida : Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama,
baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan kita. Nisa
3. Naila Penyakit berbasis lingkungan : adalah fenomena penyakit yang dikarenakan keterkaitan
manusia dengan faktor lingkungan. Sisi
4. Nawawi Penyakit karantina : Karantina adalah tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai
upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan
penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam
negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah Republik Indonesia. Khairi
5. Fauzan PHIEC : Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Darurat
Kesehatan Global adalah deklarasi resmi dari WHO apabila ada risiko serius wabah atau epidemi
yang mengancam berbagai negara dan diperlukan usaha bersama antarnegara untuk
mengendalikannya. Gita

Jump 2: Rumusan Masalah


1. Yunda Apa faktor yang memicu dilakukannya program STBM di suatu daerah? Fauzan
2. Dinda Apa tujuan dan manfaat dilakukannya program STBM ? jawab: Hilda
3. Nana Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam program STBM? Jawab : Dinda
4. Aisyah Siapakah sasaran utama program STBM? Aisyah
5. Naila Bagaimana pendekatan yang dilakukan agar program STBM dapat terealisasi? Nichan
6. Fauzan Apa saja jenis penyakit berbasis lingkungan? Jawab : Yunda
7. Nawawi Mengapa kurang perhatiannya faktor risiko masyarakat di Gampong Pusong lama dapat
menyebabkan terjadinya penyakit berbasis lingkungan ? Sisi
8. Hilda Apa saja persyaratan kesehatan dalam pengelolaan sampah, limbah cair, jamban, dll?
Aisyah
9. Nisa Apa saja yang termasuk dalam penyakit karantina ? Jawab : Yunda
10. Gita Apa saja faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit karantina ? Jawab :
11. Sisi Bagaimana standar pengawasan dan pengelolaan bagi penyakit-penyakit global dan
karantina ? jawab: naila
12. Khairi Bagaimana prosedur penanggulangan dalam PHEIC ? Sisi

Jump 3 : Hipotesa
1. Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi oleh individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan
kebiasaan individu atau masyarakat.
B. Pengertian Pemicuan
Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi oleh
individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir,
perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat (Permenkes No.3/2014 pasal 1 ayat 3).Pemicuan
dilakukan untuk menimbulkan kesadaran bahwa sanitasi (kebisaan BAB di sembarang tempat)
adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga
pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.
Prinsip dasar pemicuan adalah memfasilitasi dan membiarkan individu/masyarakat menyadari
permasalahannya dan menemukan solusi tanpa menawarkan subsidi. Dalam pemicuan STBM,
fasilitator tidak menawarkan adanya subsidi terhadap infrastruktur (jamban keluarga) dan tidak
menetapkan blue print jamban yang nantinya akan dibangun oleh masyarakat. Pada dasarnya
pemicuan STBM adalah “pemberdayaan” dan “tidak membicarakan masalah subsidi”. Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) melibatkan fasilitasi atas suatu proses untuk menyemangati serta
memberdayakan masyarakat setempat untuk menghentikan buang air besar di tempat terbuka atau
di fasilitas yang tidak layakdan membangun serta
menggunakan jamban sehat. Melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA).

2. tujuan penyelenggaraan STBM adalah untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

3. STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. Sedangkan Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter
yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Adapun kegiatan yang di lakukan:
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak
lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir
dan sabun.
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, melakukan kegiatan mengelola air minum
dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang
akan digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam
proses pengelolaan makanan di rumah tangga.
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga
dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang.
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah
tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi, dan dapur yang memenuhi standar
baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai
penularan penyakit.

Perilaku stop buang air besar sembarangan diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

Membudayakan perilaku buang air besar sehat yang dapat memutus alur kontaminasi kotoran
manusia sebagai sumber penyakit secara berkelanjutan.
Menyediakan dan memelihara sarana buang air besar yang memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan.
Perilaku cuci tangan pakai sabun diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

Membudayakan perilaku cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun secara
berkelanjutan
Menyediakan dan memelihara sarana cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir, sabun, dan
saluran pembuangan air limbah.
Perilaku pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga diwujudkan melalui kegiatan paling
sedikit terdiri atas:
Membudayakan perilaku pengolahan air layak minum dan makanan yang aman dan bersih secara
berkelanjutan.
Menyediakan dan memelihara tempat pengolahan air minum dan makanan rumah tangga yang
sehat.
Perilaku pengamanan sampah rumah tangga diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

Membudayakan perilaku memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya dan membuang
sampah rumah tangga di luar rumah secara rutin.
Melakukan pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pengolahan kembali (recycle).
Menyediakan dan memelihara sarana pembuangan sampah rumah tangga di luar rumah.
Perilaku pengamanan limbah cair rumah tangga diwujudkan melakui kegiatan paling sedikit terdiri
atas:

Melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga melalui sumur resapan dan saluran
pembuangan air limbah.
Menyediakan dan menggunakan penampungan limbah cair rumah tangga.
Memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah cair rumah tangga.

4. Desa melaksanakan STBM : Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun,
mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai rencana tindak lanjut/
rencana kerja masyarakat untuk menuju Sanitasi Total.

5. Prinsip – prinsip dasar pemicuan, adalah :

1. Tanpa subsidi kepada masyarakat

2. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban

3. Masyarakat sebagai pemimpin

4. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan -

perencanaan – pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.

6.

Jump 4 : Skema
Jump 5 : LO

Anda mungkin juga menyukai