Anda di halaman 1dari 6

LO SK 4

1. Defenisi PHBS

2. Pengelolaan manajemen PHBS

3. PHBS dirumah tangga dan Indikatornya

4. Peran nakes dan kader dalam rumah tangga sehat

5. Peran kader agar masyarakat melaksanakan 10 indikator PHBS

6. Manfaat rumah tangga sehat

7. Peran rumah tangga sehat

1. PHBS adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Ini merupakan konsep yang
mencakup berbagai tindakan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta
mendorong perilaku individu dan masyarakat yang mendukung kesehatan. PHBS melibatkan
praktik-praktik seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan,
mengonsumsi makanan yang aman, dan tindakan lainnya untuk mencegah penyakit dan
mempromosikan kesejahteraan.tujuannya adalah mencegah penyakit dan meningkatkan
kesejahteraan dengan melakukan hal hal sederhana.

Perilaku Sehat, adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah
wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam
hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

2. Manajemen Program PHBS

Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan; diperlukan
pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan
pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian. Selanjutnya kembali lagi ke proses
semula.

Tahap Pengajian

Tujuan pengkajian adalah untuk mempelajari, menganalisis dan merumuskan masalah perilaku
yang berkaitan dengan PHBS. Kegiatan pengkajian meliputi pengkajian PHBS secara kuantitatif,
pengkajian PHBS secara kualitatif dan pengkajian sumber daya (dana, sarana dan tenaga).

Tahap Perencanaan

Penyusunan rencana kegiatan PHBS gunanya untuk menentukan tujuan, dan strategi komunikasi
PHBS Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan
b. Menentukan jenis kegiatan intervensi

3. Tahap Penggerakan dan Pelaksanaan

a. Advokasi (pendekatan pada para pengambil keputusan)

1) Ditingkat keluarga/rumah tangga, strategi ini ditujukan kepada para kepala keluarga/
bapak/suami, ibu, kakek, nenek. Tuiuannya agar para pengambil keputusan di tingkat
keluarga/nunah tangga dapat meneladani dalam berperilaku sehat. memberikan dukungan,
kemudahan, pengayoman dan bimbingan kepada anggota keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

Tahap Pemantauan dan Penilaian

a. Pemantauan

Untuk mengetahui program PHBS telah berjalan dan memberikan hasil atau dampak seperti yang
diharapkan, maka perlu dilakukan pemantauan. Waktu pemantauan dapat dilakukan secara
berkala atau pada pertemuan bulanan, topik bahasannya adalah kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan dikaitkan dengan jadwal kegiatan yang telah disepakati bersama.

Selanjutnya kendala-kendala yang muncul perlu dibahas dan dicari solusinya.

Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan ke tiap tatanan
atau dengan melihat buku kegiatan/laporan kegiatan intervensi

b. Penilaian

Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sudah dirancang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Penilaian dilaksanakan oleh pengelola PHBS lintas program dan lintas sektor.
Penilaian PHBS meliputi masukan, proses dan luaran kegiatan. Misalnya jumlah tenaga terlatih
PHBS media yang telah dikembangkan, frekuensi dan cakupan penyuluhan.

3. PHBS di RumahTangga adalah upayauntukmemberdayakananggotarumahtanggaagarsadar,


maudanmampumempraktikkanPHBSuntukmemeliharadanmeningkatkankesehatannya,
mencegahresikoterjadinyapenyakitdanmelindungidiridariancamanpenyakitsertaberperanakti
fdalamgerakankesehatanmasyarakat.

#10 indikator PHBS:

1. PERSALINAN DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN

2. MEMBERI ASI EKSLUSIF

3. MENIMBANG BAYI DAN BALITA

4. MENGGUNAKAN AIR BERSIH

5. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN

6. MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT

7. MEMBERANTAS JENTIK DI RUMAH

8. MAKAN BUAH DAN SAYUR SETIAP HARI

9. MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI


10. TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH.

4. 5 PERAN KADER MEWUJUDKAN RUMAH TANGGA SEHAT

*Pendataan

Melakukan pendataan rumah tangg ayang ada di wilayahnya denganmenggunakan Kartu phbs
atau pencatatan phbs di rumah tangga pada buku kader.

Pendataan bisa dilakukan secara terpadu dengan petugas kesehatan atau pamong praja, aparat
pemerintahan di wilayah tempat tinggal nya.

2. PENDEKATAN:

Melakukan pendekatan kepada kepala desa lurah dan tokoh masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembinaan phbs di Rumah tangga.

Pendekatan dilaksanakan secara personal dan persuasive guna mendapatkan dukungan optimal
yang berkelanjutan.

3.PEMBERDAYAAN:

Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan phbs melalui penyuluhan personal, kelompok,


penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.

Sosialisasi PHBS di Rumah tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di desa atau kelurahan
melalui kelompok dasawisma.

4. PENGEMBANGAN:

Mengembangkan kegiatan kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah tangga sehat.

Kegiatan yang dikembangkan disesuaikan dengan kreatifitas dan kemapanan dari warga
masyarakat setempat, misalnya: lomba Rumah tangga sehat dll.

5.PEMANTAUAN:

Memantau kemajuan pencapaian Rumah tangga sehat di wilayahnya setiap tahun melalui
pencatatan PHBS di Rumah tangga.

pemantauan tersebut bisa dilaporkan secara terkoordinir dengan petugas kesehatan diwilayah
kerja puskesmas setempat.
#Peran Nakes dalam rumah tangga sehat sangat penting. Mereka membantu memberikan
pengetahuan tentang kesehatan, memberikan vaksin, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan
memberikan perawatan saat keluarga mengalami masalah kesehatan. Nakes juga membantu
mencegah penyakit dengan memberikan informasi tentang pola makan sehat, kebersihan, dan
gaya hidup yang baik. Dengan perannya ini, Nakes berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan
anggota keluarga dan menciptakan lingkungan rumah tangga yang sehat secara keseluruhan.

5.Peran kader sangat penting dalam melaksanakan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga. Kader PHBS dapat memberdayakan anggota keluarga agar
mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran
yang aktif[1]. PHBS tingkat rumah tangga meliputi 10 indikator yaitu: (1) Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan; (2) Pemberian ASI eksklusif; (3) Menimbang bayi dan balita secara
berkala; (4) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih; (5) Menggunakan air bersih; (6)
Menggunakan jamban sehat; (7) Memberantas jentik nyamuk; (8) Konsumsi buah dan sayur; (9)
Melakukan aktivitas fisik setiap hari; (10) Tidak merokok di dalam rumah[2]. Kader PHBS dapat
memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat[3]. Penerapan 10
indikator PHBS di tingkat rumah tangga sangat tergantung dengan kesadaran dan peran serta
aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya[4].

6.Sebelum mengetahui manfaat rumah sehat, apaa saja syarat rumah sehat

Syarat Rumah Sehat

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak

yang cukup terhindar dari kebisingan serta aman.

2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy / keleluasaan pribadi yang cukup,

nyaman, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.

3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan

penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan

tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya

makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang

cukup, bebas dari hama kering dan bebas dari debu / kotoran.

6.Rumah tangga sehat memiliki banyak manfaat, antara lain:

1. **Meningkatkan kesejahteraan**: Setiap anggota keluarga mampu meningkatkan

kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit[3].


2. **Meningkatkan produktivitas**: Rumah tangga sehat mampu meningkatkan

produktivitas anggota rumah tangga[1].

3. **anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat, dan anak dapat tumbuh

sehat dan cerdas[4].

4. **Mengurangi biaya medis**: Dengan meningkatnya kesehatan rumah tangga, biaya yang

dikeluarkan untuk perawatan kesehatan dapat ditekan[1].

5. **Meningkatkan kualitas hidup**: Dengan menerapkan PHBS di rumah tangga, anggota

keluarga dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup[2].

6. **PHBS di rumah tangga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau

menjalankan hidup bersih dan sehat[2].

7. **Meningkatkan kesehatan anak**: Dengan menerapkan PHBS di rumah tangga, anak

dapat tumbuh sehat dan cerdas[4].

8. **Meningkatkan kesehatan ibu hamil**: Dengan menerapkan PHBS di rumah tangga, ibu

hamil dapat menerima pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan[4].

9. **Meningkatkan kesehatan balita**: Dengan menerapkan PHBS di rumah tangga, balita

dapat menerima pemberian ASI eksklusif dan menimbang balita secara berkala[4].

10. **Meningkatkan kesehatan lingkungan**: Dengan menerapkan PHBS di rumah tangga,

anggota keluarga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat[2].

7. Peran PHBS dalam dasar ilmu kesehatan sangat berperan penting dalam

menanggulangi penyakit-penyakit yang dapat timbul dikemudian hari oleh karenanya

peran pemerintah, petugas-petugas kesehatan dan masyarakat untuk lebih berperan dan

proaktif dalam mengimplementasikan dan melaksanankan strategi PHBS untuk kesehatan

masyarakat yang lebih sehat. Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga
atau keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal

pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi

kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai