1. Konsep Budaya
Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berfikir, merasa,
mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa,
persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-
kegiatan ekonomi dan politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya
(Mulyana, 2002).
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar
dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat dengan
kebudayaannya di seluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi dan respon
perilaku dalam menghadapinya, dengan berbagai implikasinya terhadap kesehatan
(Swasono, 1998).
Dengan berbagai variasi kultur atau budaya di atas, umumnya sering berhubungan
dengan faktor sosial ekonomi dan pendidikan. Oleh karena itu, meskipun petugas
kesehatan mungkin menemukan suatu bentuk perilaku atau sikap yang terbukti kurang
menguntungkan bagi kesehatan, seringkali tidak mudah bagi mereka untuk mengadakan
perubahan terhadapnya. Hal tersebut diakibatkan oleh telah tertanamnya keyakinan yang
melandasi sikap dan perilaku itu secara mendalam pada kebudayaan warga suatu
komuniti (Swasono, 1998).
a. Mandi Batangeh
Mandi batangeh adalah rebusan dari daun-daunan rempah, seperti daun
sedingin, daun kunyit, daun sereh, daun jeruk purut, daun asam-asam semua
direbus lebih kurang 1 jam dalam belanga, setelah direbus, dibuka tutup
belanganya dan ibu menggunakan kain atau sarung lalu jongkok diatas belanga.
Mandi belanga ini biasanya dilakukan 3-5 kali selama masa nifas.
e. Tapal perut
Perawatan lain yang digunakan oleh ibu setelah melahirkan dalam budaya
Minang adalah tapal perut. Cara pemakaiannya yaitu kapur sirih dicampur dengan
perasan jeruk nipis lalu dioleskan ke perut ibu.
d. Perawatan Khusus
1) Minum kopi.
Minum kopi dilakukan hanya satu kali saja dan diminum segara
setelah proses persalinan selesai.. Adapun kopi yang diminumkan
merupakan kopi yang dicampur dengan gula. Tujuan dari minum kopi ini
adalah untuk mempercepat proses pengeluaran darah kotor/gumpalan-
gumpalan darah sisa proses persalinan.
Selain penghangatan badan, selama minggu pertama ibu post partum juga diurut
oleh dukun beranak dengan menggunakan minyak kelapa. Dalam minggu pertama ini,
wanita yang baru bersalin bebas makan dan minum apa saja yang diinginkannya. Tetapi
sesudah hari ketujuh, waktu dia diberi minuman yang diramu dari jenis daun-daunan
tertentu, dia pantang makan dan minum beberapa jenis bahan makanan yang paling biasa
dikonsumsi masyarakat Aceh, pantangan makan tersebut berlangsung selama 5 bulan
atau lebih. Makanan yang dilarang itu misalnya adalah ketan, daging kerbau, telur bebek,
daging bebek dan semua jenis buah-buahan (Swasono, 1998). Perawatan post partum
lainnya, meliputi:
a. Mandi
Setelah melahirkan kemudian pulang kerumah. Mayoritas semua
partisipan langsung melakukan kebersihan diri yaitu dengan cara mandi. Mandi
dilakukan untuk menghilangkan kotoran setelah proses persalinan. Dengan
memakai air hangat.
b. Membersihkan vagina
Dua orang partisipan membersihkan vagina dilakukan dengan
menggunakan air rebusan daun sirih dan memakai betadin. Dan ini sangat
berguna untuk membersihkan darah kotor setelah proses persalinan.
c. Pemakaian pilis
Semua partisipan menggunakan pilis. Dioleskan di dahi setelah mandi.
Pilis ini adalah ramuan yang telah diracik dan dijual di pasar. Gunanya supaya
tidak pusing
d. Pemakaian parem
Semua partisipan mayoritas menggunakan parem setelah mandi. Pada
seluruh bagian tubuh. parem ini di gunakan dengan cara di oleskan ke seluruh
tubuh. Parem ini dapat diperoleh dari pasar.
e. Tuum mata
Tiga orang partisipan melakukan Tuum mata dalam perawatan postpartum
dilakukan dengan memanasi kedua mata setiap kali selesai mandi, ini dilakukan
dengan memakai kain yang dipanasin menggunakan air hangat. Supaya
penglihatan kembali terang selama 7 hari.
f. Kusuk
Semua partisipan melakukan pengurutan. Pengurutan dilakukan oleh ibu
post partum berguna tempat peranakan bagus.
g. Pemakaian gurita
Semua partisipan memakai gurita. Guna gurita supaya perut tidak kendor.
h. Minum jamu
Semua partisipan mengkonsumsi jamu. Jamu tersebut di olah sendiri, yang
ramuannya berasal dari kunyit. Dengan cara kunyit ditumbuk, disaring, kemudian
air kunyit tersebut di minum setiap pagi juga dibantu dengan makan tape.
Mamfaatnya dari minum air kunyit adalah apabila masih ada darah kotor belum
kering maka akan cepat kering. Juga supaya tidak bau badan.
i. Sale
Perawatan postpartum yang dilakukan dengan cara menghangatkan badan
memakai arang panas di satu tempat, kemudian ibu duduk di atas kursi yang
berlubang untuk menghangatkan badan.
j. Memakai batu hangat
Batu yang dipakai sebesar gumpalan tangan cowok. Batu tersebut d bakar
dan dibalut dengan kain. Kemudian batu hangat tersebut diletakkan dibawah perut
di atas kemaluan.