Nim. : 2113201008
Soal!
Buat contoh kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan masing - masing 5! dan kategorikan menjadi :
- Perilaku Sehat
- Fisik Tubuh
Jawab:
Pasola adalah nama perang ritual berdarah yang dilakukan oleh dua kelompok laki-laki terpilih
di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Para lelaki ini menaiki kuda dan melukai satu sama
lainnya dengan tombak kayu . Mereka percaya bahwa setiap darah yang keluar dapat
menyuburkan tanah dan akan bermanfaat bagi panen berikutnya. ( Tradisi perilaku
mengakibatkan sakit).
Tradisi ini adalah tradisi menggoyang-goyangkan perut ibu hamil sejak usia kehamilan bulan
ketiga hingga bulan kesembilan yang dilakukan dukun beranak. Tradisi oyog mampu mengurangi
keluhan pada kehamilan, persalinan akan lancar, dan memberi kenyamanan dan ketenangan
pada ibu hamil.
Tradisi ini memberikan dampak yang positif bagi kondisi psikologis ibu. Kedepannya perlu ada
modifikasi pijat oyog oleh bidan dengan mengutamakan komunikasi interpersonal antara bidan
dan ibu hamil. ( Perilaku Sehat )
3. Tradisi rambu solo' di Toraja
Upacara Rambu Solo’ mencerminkan kehidupan masyarakat Toraja yang saling tolong
menolong, gotong royong dan bersifat kekeluargaan. Masyarakat Toraja menganggap
kesempurnaan upacara Rambu Solo’ menjadi penentu posisi arwah orang yang meninggal.
Apakah arwah tersebut menjadi arwah gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To
Mebali Puang), atau menjadi arwah pelindung (Deata). Masyarakat Toraja juga meyakini bahwa
tanpa adanya upacara pemakaman Rambu Solo’ akan berdampak kepada orang-orang yang
ditinggalkannya yaitu berupa kemalangan. Oleh karena itu, upacara ini menjadi hal yang harus
dilakukan oleh masyarakat Toraja. (Perilaku mencari bantuan).
4. Ikipalin, Papua
Ikipalin adalah ritual memotong jari yang lumrah dilakukan oleh suku Dani di Papua. Suku Dani
melakukan ritual Ikipalin ini ketika ada anggota keluarga yang meninggal. Suku Dani percaya
kalau kesialan dalam sebuah keluarga dikarenakan meninggalnya salah satu anggota keluarga
dapat dihilangkan dengan cara memotong jari. Tradisi ini sekarang sudah jarang dipraktekan.
(Kebudayaan Merubah Fisik tubuh).
Sunat perempuan adalah praktik berbahaya dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu, Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) menentang segala bentuk sunat
perempuan dan sangat mendesak penyedia layanan kesehatan untuk tidak melakukan prosedur
ini meski pasien atau keluarga pasien memintanya. Dampak yang terjadi adalah :
d. Gangguan dalam berhubungan seks, karna pada sunat perempuan dapat merusak jaringan sensitif
wanita yaitu klitoris sehingga perempuan tidak dapat merasakan kepuasan saat berhubungan intim,
dapat juga menurunkan hasrat seksual, menyebabkan nyeri saat berhubungan seks, dll.
f. Infeksi