Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
Menyusui merupakan suatu proses alamiah manusia dalam mempertahankan dan melanjutkan kelangsungan
hidup keturunannya. Organ tubuh yang ada pada seorang wanita menjadi sumber utama kehidupan untuk
menghasilkan ASI yang merupakan sumber makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan
pertama kehidupan.
Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Masa Nifas
Ibu merasa dijauhi oleh lingkungan dan merasa akanterasa terikat terus pada si kecil.Dibutuhkan pendekatan
menyeluruh/holistik dalam penanganan ibu post partum blues.Secara garis besar dapat dikatakan bahwa
dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku,emosional, intelektual, sosial dan psikologis . Faktor sosial
dipengaruhi oleh:
1. Faktor usia
2. Faktor Pengalaman
3. Faktor pendidikan
4. Faktor dukungan sosial
Faktor Budaya Yang Mempengaruhi Masa Nifas
Dan Menyusui
Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi saat kesehatan. Di antara kebudayaan maupun
adat istiadat daam masyarakat ada yang menguntungkan ada pula yang merugikan Banyak sekali pengaruh atau
yang menyebabkan berbagai aspek kesehatan di nagara ita, bukan hanya karena pelayanan medik yang tidak
memadai atau kurangnya perhatian dan instansi kesehatan antara lain masih adanya pengaruh adat budaya yang
turun temurun masih dianut sampai saat ini.
Contoh budaya nifas di beberapa daerah di
Indonesia
1. Minang
Menurut beberapa ibu-ibu yang bersuku Minang,
perawatan ibu postpartum menurut budaya Minang
meliputi: minum telur dan kopi, penguapan dari bahan
rempah-rempah (betangeh), pemanasan batu bata
(duduk di atas batu bata), meletakkan bahan-bahan
alami di atas perut ibu (tapal), minum jamu dari bahan
rempah-rempah, membersihkan alat kelamin dengan
air rebusan daun sirih.
2. Lombok
Pada suku Sasak di Lombok, ibu yang baru bersalin
selain memberikan nasi pakpak (nasi yang telah
dikunyah oleh ibunya lebih dahulu) kepada bayinya
agar bayinya tumbuh sehat dan kuat. Mereka percaya
bahwa apa yang keluar dari mulut ibu merupakan
yang terbaik untuk bayi.
3. Kerinci
Pada masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada usia
sebulan bayi sudah diberi bubur tepung, bubur nasi
nasi, pisang dan lain-lain.Demikian pula halnya
dengan pembuangan colostrum (ASI yang pertama
kali keluar).colostrum ini dianggap sebagai susu yang
sudah rusak dan tak baik diberikan pada bayi karena
warnanya yang kekuning-kuningan
4. Maluku
Contohnya di daerah Maluku terdapat pantangan
makanan pada masa nifas, seperti pantangan
memakan terong agar lidah bayi tidak ada bercak
putih dan pantangan memakan nanas dan mangga
karena tidak bagus untuk rahim.
5. Suku Tolaki
Ibu dilarang makan terong
Ibu diwajibkan mandi air hangat/ mengkopres
perut dengan botol yang diisi air panas
Ibu nifas tidak boleh makan makanan pedas
Ibu diwajibkan menggunakan gurita perut
Jika ibu duduk atau tidur harus meluruskan
kakinya
Ibu diwajibkan kencing diatas bara api
Aspek Sosbud masa nifas di daerah lain