BAB 2
KAJIAN LITERATUR
Penyusunan Sistem Database Jalan Lingkungan Perkotaan
Kecamatan Kota Kendal
merupakan jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, sedangkan jalan khusus
merupakan jalan yang bukan diperuntukkan untuk lalu lintas umum dalam rangka distribusi
barang dan jasa yang dibutuhkan. Menurut Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, jalan umum
dapat diklasifikasikan dalam sistem jaringan jalan, fungsi jalan, status jalan, dan kelas jalan.
Pengetahuan mengenai klasifikasi jalan menjadi penting untuk menerangkan definisi Jalan
Klasifikasi jalan berdasarkan fungsi mengacu pada UU No.38 tahun 2004 dan PP No.34
lokal primer, dan jalan lingkungan primer, dimana disusun berdasarkan rencana tata
ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah
Sistem jaringan primer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan
Jalan ini menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau
berikut:
iv. Lalu-lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang-alik, lalu
vi. Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan
guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat
kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal.
iv. Jumlah jalan masuk dibatasi, dan direncanakan sehingga dapat dipenuhi
terputus.
nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat
kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan
iii. Jalan lokal primer yang memasuki kawasan pedesaan tidak boleh terputus.
bermotor beroda tiga atau lebih harus memiliki lebar badan jalan paling
mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi
sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil. Fungsi jalan pada sistem jaringan
sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu, atau
ii. Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata;
iv. Pada jalan arteri sekunder, lalu-lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu-
lintas lambat;
kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder
iii. Memiliki kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata;
iv. Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat;
ii. Lebar badan jalan tidak kurang dari 6,5 meter;Jalan yang tidak diperuntukkan
bagi kendaraan bermotor beroda tiga atau lebih harus mempunyai lebar
diklasifikasikan menurut statusnya dibedakan menjadi 5 (lima) jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Jalan Nasional
Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan nasional adalah jalan arteri primer; jalan
kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi; jalan tol; serta jalan
strategis Nasional.
2. Jalan Provinsi
Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan provinsi adalah jalan kolektor primer yang
serta jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kecuali jalan sebagaimana dimaksud
3. Jalan Kabupaten
Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan kabupaten adalah jalan kolektor primer yang
tidak termasuk dalam jalan nasional dan kelompok jalan provinsi; jalan lokal primer
dengan desa, dan antar desa; jalan sekunder lain, selain sebagaimana dimaksud
sebagai jalan nasional, dan jalan provinsi; serta jalan yang mempunyai nilai strategis
4. Jalan Kota
Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan provinsi kota adalah jaringan jalan sekunder di
dalam kota.
5. Jalan Desa
Jalan yang diklasifikasikan dalam jalan desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan
lokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten di dalam kawasan pedesaan, dan
dalam desa.
lintas dan angkutan jalan, sebagaimana telah diatur sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; serta spesifikasi penyediaan prasarana
jalan. Kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dibedakan menjadi jalan
bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil. Maksud dari spesifikasi di
sini meliputi pengendalian jalan masuk, persimpangan sebidang, jumlah dan lebar lajur,
masuk secara penuh, tidak ada persimpangan sebidang, dilengkapi pagar ruang milik
jalan, dilengkapi dengan median, paling sedikit mempunyai 2 (dua) lajur setiap arah,
dan lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga koma lima) meter.
2. Jalan Raya
Spesifikasi untuk jalan raya yang dimaksud adalah jalan umum untuk lalu lintas secara
menerus dengan pengendalian jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan
median, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah, lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga koma
lima) meter.
3. Jalan Sedang
Spesifikasi untuk jalan sedang yang dimaksud adalah jalan umum dengan lalu lintas
jarak sedang dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua)
lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar jalur paling sedikit 7 (tujuh) meter.
4. Jalan Kecil
Spesifikasi untuk jalan kecil yang dimaksud adalah jalan umum untuk melayani lalu
lintas setempat, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar jalur paling
Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan (RUMAJA), ruang milik jalan
jalan menjadi penting pada penelitian ini untuk mengetahui persyaratan ideal bagi ruang
jalan, sehingga kriteria pada informasi kondisi sosial dapat didefinisikan. Penjelasan dari
dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri, yang meliputi badan jalan,
saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. RUMAJA hanya diperuntukkan bagi
median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar,
jalan, dan bangunan pelengkap lainnya. Dalam rangka menunjang pelayanan lalu lintas
dan angkutan jalan serta pengamanan konstruksi jalan, maka badan jalan dilengkapi
dengan ruang bebas, dimana ruang bebas disini maksudnya adanya pembatasan untuk
lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu. Ruang bebas untuk jalan arteri maupun kolektor
adalah dengan tinggi paling rendah 5 (lima) meter serta kedalaman paling rendah 1,5
kedalaman, dan tinggi tertentu, dimana terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur
tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang
terbuka hijau yang berfungsi sebagai landscape jalan. Ruang milik jalan diperuntukkan
bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di masa
akan datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan. Jika mengacu pada PP
Nomor 34 Tahun 2006, maka terdapat lebar minimum RUMIJA, seperti sebagai berikut:
jalan serta pengamanan fungsi jalan. Terdapat lebar ruang pengawasan jalan minimum
yang ditentukan dari tepi badan jalan dengan ukuran sebagai berikut:
Untuk informasi lebih jelas mengenai bagian-bagian jalan yang tergolong dalam
RUMAJA, RUMIJA, dan RUWASJA dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagian – Bagian Jalan
Menurut Penjelasan Pasal 35 PP Nomor 34 tahun 2006, yang dimaksud badan jalan
meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah, dan bahu jalan.
1. Ruas Jalan
Adalah jalan antara dua simpul yang mempunyai karakteristik lalu lintas yang relative
sama.
2. Simpul
Adalah suatu titik dari suatu jaringan jalan yang timbul sebagai akibt adanya
persimpangan (termasuk simpang susun), batas kota, atau kegiatan lalu lintas maupun
non lalu lintas yang memanfaatkan jaringan jalan tersebut, sehingga menimbulkan
karakteristik lalu lintas yang berdeda pada ruas jalan tersebut. Contoh kegiatan Non
3. Nomor Simpul
5. Persimpangan
Adalah persimpangan antara dua atau lebih ruas jalan yang mempunyai karakteristik
lalu lintas hamper sama. Persimpangan dimana salah satu kakinya mempunyai volume
lalu lintas kurang dari 25 % terhadap kaki lainnya tidak dikodefikasikan sebagai simbul.
6. Kekerasan Permukaan
keadaan bahan batuan, aspal, dan ikatan antara kedua bahan tersebut.
7. Tambalan/ Patching
8. Lubang
Lubang adalah kerusakan perkerasan jalan setempat dengan kedalaman minimal sama
9. Retak – retak
Berdasarkan jenisnya retak jalan dibagi menjadi retak buaya, retak acak, retak
10. Alur
12. Amblas
Amblas adalah penurunan setempat pada suatu bidang perkerasan yang biasanya
Adalah saluran pembuang terbuka maupun tertutup yang terletak dikiri/ kanan jalan
yang berfungsi mengumpulkan dan mengalirkan air hujan yang berasal dari
Adalah suatu struktur yang berdampingan dengan jalur lalu lintas yang diperuntukan
Dalam kegiatan ini dicantumkan juga tentang informasi bangunan pelengkap jalan
sebagai salah satu ruang lingkup yang perlu di identifikasi. Salah satu bangunan pelengkap
yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah saluran drainase yang berada disisi kanan kiri jalan
1. Definisi Drainase
Drainase merupakan suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang
berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau
lahan,sehingga fungsi kawasan atau lahan tidak terganggu (Suripin, 2004). Selain itu,
drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah. Jadi,
drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah. Sesuai dengan prinsip
sebagai jalur pembuangan maka pada waktu hujan, air yang mengalir di permukaan
mengganggu aktivitas dan bahkan dapat menimbulkan kerugian (R. J. Kodoatie, 2005).
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang,
atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan
air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai
suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-
cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. (Suhardjono
1948:1). Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman,
nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air
permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan tanah) dan atau
bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan
dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. Sehingga
dapat disimpulkan drainase adalah suatu system untuk menangani kelebihan air. Kelebihan
Air atau aliran/limpasasn diatas permukaan tanah ( surface flow atau surface run off)
Pada dasarnya drainase tidak diperlukan bila kelebihan air yang tidak menimbulkan
permasalahan bagi masyarakat. Drainase diperlukan bila air kelebihan menggenang pada
2. Sistem Drainase
Pertumbuhan kota dan perkembangan industri menimbulkan dampak yang cukup
besar pada siklus hidrologi sehingga berpengaruh besar terhadap sistem drainase perkotaan.
Setiap perkembangan kota harus diikuti dengan perbaikan sistem drainase. Jaringan
drainase perkotaan meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun alur buatan yang
hulunya terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati kota tersebut atau bermuara
Jika dilihat dari hulunya, bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima
(interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain),
saluran induk (main drain) dan badan air penerima ( receiving waters). Di sepanjang sistem
sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air ( aquaduct),
pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando dan stasiun pompa. Pada sistem
yang lengkap, sebelum masuk ke badan air penerima, air diolah dahulu di instalasi pengolah
air limbah (IPAL), khususnya untuk sistem tercampur. Hanya air yang telah memenuhi baku
mutu tertentu yang dimasukan ke badan air penerima, sehingga tidak merusak lingkungan.
Menurut R. J. Kodoatie sistem jaringan drainase di dalam wilayah kota dibagi atas 2 (dua)
bagian yaitu:
Sistem drainase mayor adalah sistem saluran yang menampung dan mengalirkan air
dari suatu daerah tangkapan air hujan ( Catchment Area). Biasanya sistem ini
menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer.
Sistem drainase minor adalah sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan dimana sebagian besar
di dalam wilayah kota, contohnya seperti saluran atau selokan air hujan di sekitar
bangunan. Dari segi kontruksinya sistem ini dapat dibedakan menjadi sistem saluran
meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian, serta memperbaiki dan konservasi
lingkungan (Suripin, 2004). Untuk itu diperlukan usaha-usaha yang komprehensif dan
integratif yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat struktural maupun non struktural,
untuk mencapai tujuan tersebut. Konsep Sistem Drainase yang Berkelanjutan prioritas utama
3. Jenis-Jenis Drainase
Drainase secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu drainase permukaan tanah
(Surface drainage) dan drainase bawah permukaan tanah ( Sub surface drainage). Dalam
perencanaan keduanya memilki konsep dasar yang berbeda, namun dalam perencanaan
sistem drainase tentu perlu direncanakan baik drainase permukaan maupun drainase bawah
permukaan.
a) Drainase Permukaan:
i. Drainase Perkotaan
Semua kota-kota besar mempunyai system drainase untuk pembuangan air hujan.
saluran primer (utama) untuk kemudian dibuang ke dalam sungai, danau, laut.
Pembuangan sedapat mungkin dilakukan dengan cara gravitasi, apabila tak mungkin
maka digunakan sistem pompa dengan bangunan pendukung. Saluran dapat berupa
saluran tertutup ataupun saluran terbuka yang sesuai dengan kebutuhan dan sistem
pemeliharaan yang ada. Dilihat dari cara pemeliharaan saluran terbuka lebih mudah
Drainase lahan bertujuan membuang kelebihan air permukaan dari suatu daerah atau
menurunkan taraf muka air tanah sampai dibawah daerah akar, untuk memperbaiki
Drainase jalan raya dibedakan untuk perkotaan dan luar kota. Umumnya di perkotaan
dan luar perkotaan drainase jalan raya selalu mempergunakan drainase muka tanah
(Surface drainage). Di perkotaan saluran muka tanah selalu ditutup sebagai bahu jalan
atau trotoar. Walaupun juga sebagaiman diluar perkotaan, ada juga saluran drainase
muka tanah tidak tertutup (terbuka lebar), dengan sisi atas saluran rata dengan muka
jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas. Drainase jalan raya di perkotaan elevasi
sisi atas selalu lebih tinggi dari sisi atas muka jalan .Air masuk ke saluran melalui inflet.
Inflet yang ada dapat berupa inflet tegak ataupun inflet horizontal. Untuk jalan raya
yang lurus, kemungkinan letak saluran pada sisi kiri dan sisi kanan jalan. Jika jalan ke
arah lebar miring ke arah tepi, maka saluran akan terdapat pada sisi tepi jalan atau
pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah lebar jalan kea rah median jalan maka
saluran akan terdapat pada median jalan tersebut. Jika jalan tidak lurus ,menikung,
maka kemiringan jalan satu arah , tidak dua arah seperti jalan yang lurus. Kemiringan
satu arah pada jalan menikung ini menyebabkan saluran hanya pada satu sisi jalan
yaitu sisi yang rendah. Untuk menyalurkan air pada saluran ini pada jarak
tertentu,direncanakan adanya pipa nol yang diposisikan dibawah badan jalan untuk
4. Permasalahan drainase:
Permasalahan drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang
saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang
peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair
iii. Amblesan tanah, disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan,
mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.
v. Reklamasi;
b) Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke drainase dapat
lingkungan;
e) Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan,
kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Suripin (2004:7) dalam bukunya yang
Pola drainase yang ada pada umumnya terdapat di kawasan permukiman di Indonesia
dapat dibedakan menjadi 6 pola (Hasmar, 2012:5). Berikut ini adalah pola-pola jaringan
drainase yang sekaligus digunakan sebagai sarana pembuangan air limbah domestik yang
a) Siku
Pembuatannya pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada
sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.
b) Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder)
yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.
f) Jaring-Jaring
Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk
kelembagaan yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur untuk
memecahkan masalah kelembagaan seperti biaya, layanan, atau strategi pengelolaan. Sistem
informasi digunakan untuk menganalisis data dan informasi yang ada pada aktivitas
keputusan (wikipedia). Selain itu, Sistem Informasi didefinisikan oleh beberapa ahli adalah
sebagai berikut :
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima data dan input lainnya dan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan tujuan lain, baik orang maupun
organisasi.
saling terkait). www telah diwujudkan menjadi sebentuk informasi yang dapat diakses
melalui internet dimana file - file komputer (dokumen-dokumen hypermedia) disimpan dan
kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan metode penentuan alamat yang
unik. Cara kerja www mengikuti aturan - aturan tertentu untuk bisa berinteraksi antara server
dan client. Gambaran tentang cara kerja www bisa dilihat pada grafik dibawah ini:
Dengan menggunakan browser (seperti Mozila Firefox, Google, Internet explorer, dll)
Setelah ditekan tombol ok, maka permintaan tersebut akan terkirim ke web server dan
kemudian web server akan mengirimkan permintaan tersebut ke server script atau
program CGI
Server script akan mengolah permintaan tersebut ke dalam database server, tempat
Setelah selesai diolah di database server, kemudian hasil olahan database server tersebut
Server script akan mengirimkan hasil olahan database server ke web server
Web server akan menampilkan hasil dari perintaan user dan user bisa melihat hasil
3. Definisi Domain
Salah satu bidang yang banyak diminati orang saat ini adalah bisnis pengembangan web.
Bisnis ini termasuk bisnis yang mudah dilakukan oleh siapapun yang mempunyai
kemampuan dibidang pengembangan web baik yang mempunyai modal maupun tidak.
Bisnis jenis ini masih sangat terbuka di Indonesia. Hosting dan domain merupakan mata
rantai dari bisnis web development. Oleh karena itu, bisnis hosting dan domain juga
IRENE JOOS, NANCY ; Domain adalah identitas sebuah website di internet. Sebuah
SMITDEV COMMUNITY ; Domain adalah daerah di dalam kristal dimana semua sel satuan
YUHEFIZAR ; Domain adalah nama unik yang dimiliki oleh sebuah website yang terdiri
MUHAMMAD TANZIR WILSON ; Domain adalah URL yang unik di internet sehingga situs
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer.
Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem
komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang
terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya
komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer yang
dimanfaatkan untuk mengirim surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload) dan
mengambil file data dari tempat lain (download), dan berbagai kegiatan akses informasi
pada lokasi yang terpisah. Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing
resource (berbagi sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama.
Perkembangan teknologi komunikasi data dan jaringan komputer dewasa ini sudah
tidak terbatas lagi hanya pada komputer. Berbagai perangkat teknologi komunikasi yang
storage, dan teknologi komunikasi ke dalamnya dan digunakan pada teknologi jaringan
komputer.
lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel maupun
Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware, Linux, dan
sebagainya;
5. Peralatan interkoneksi seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway, apabila jaringan
GIS adalah suatu sistem informasi menyangkut keberadaan obyek di permukaan bumi
geografis dengan obyek lainnya. Secara sederhana GIS dapat digambarkan sebagai suatu
sistem yang memberikan suatu jawaban atas suatu pertanyaan “Ada apa disana?” Di dalam
GIS, sistem yang dikembangkan adalah menyangkut segala hal yang berhubungan dengan
pengumpulan, manajemen data spasial dan analisis terhadap obyek yang dilakukan dengan
melakukan analisis sekaligus menampilkan obyek baik secara spasial maupun dalam bentuk
tabel. Secara lebih komprehensif GIS didefinisikan sebagai suatu sistem yang terintegrasi
pengaksesan data (retrieval), analisis dan menampilkan data (display) menggunakan posisi
dengan data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan
keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola, dilakukan
hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau report.
Perbedaan sistem GIS dengan sistem yang lain yang mirip dengan sistem GIS ditunjukkan
sebagai berikut.
GIS sebagai suatu sistem database yang menggabungkan obyek spatial bersama-
sama dengan data tekstualnya yang mana tidak dapat saling terpisahkan seperti pada dua
sisi dari mata uang. Obyek spatial seperti yang biasa dikenal sebagai peta, informasi tektual
yang menyangkut obyek yang tergambar adalah sangatlah terbatas, bilamana dikehendaki
ditampilkan secara detail maka peta tersebut akan tampak ruwet dan bahkan mungkin tidak
terbaca. Selain itu obyek yang tergambar di peta adalah sebagai gambar semua obyek
menjadi satu kesatuan. Bilamana pengguna ingin mendapatkan satu atau beberapa obyek
saja tidak secara keseluruhan seperti tampak di peta, maka pengguna harus melakukan
“reproduksi” peta tersebut sesuai dengan yang diinginkan dan tentu saja dilakukan secara
manual.
Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan dalam GIS adalah data disusun
berdasarakan layer yang menggambarkan informasi yag sejenis. Masing-masing layer dapat
“dilepas” untuk tidak ditampilkan bersama-sama. Selain itu juga layer merupakan sebagai
satu kesatuan informasi yang berdiri sendiri terlepas dari obyek lain. Ikatan yang ada dengan
layer lain adalah sistem koordinat yang memungkinkan layer-layer tersebut tampak seperti
berkaitan. Layer dapat diproses sebagai suatu data yang mempunyai informasi, maka layer
tersebut harus “diisi”. Hal ini dilakukan agar layer yang dibuat berbeda dengan sistem yang
aturan yang ada di dalam sistem database (misal dBase atau Ms Access). Dimana masing-
masing obyek dianggap sebagai record. Seperti diketahui di dalam sistem database, record
tersusun dari satu atau lebih field yang menjelaskan isi record tersebut. Aturan penamaan
field dan jenis datanya harus ditetapkan terlebih dahulu menurut informasi yang mungkin