Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Aksa Awal Nurananda


1893141024
Manajemen B 2018

JURNAL 1 :
 Judul Jurnal : Penentuan Segmenting,Targeting,dan Positioning Untuk Projek Indotaste
 Penulis : Adrian Gunarso Leliga dan Charly Hongdianto (Jurusan Manajemen,Fakultas
Manajemen Bisnis ,Universitas Ciputra)
 Publikasi : Jurnal Performa , Jurnal Manajemen dan Start-up Bisnis
 Reviewer : Aksa Awal Nurananda (1893141024)

JURNAL 2 :
 Judul Jurnal : Analisis Segmentation, Targeting, Dan Positioning Dalam Rangka
Meningkatkan Daya Saing Melalui Strategi Pemasaran Di Toko Pia Cap Mangkok Cabang
Semeru
 Penulis : Sylvia Tri Astina, Sunarti ,M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Adaministrasi Universitas
Brawijaya Malang
 Publikasi :
 Reviewer : Aksa Awal Nurananda (1893141024)

CRITICAL REVIEW :
JURNAL 1 : JURNAL 2 :

Abstrak Abstrak
Indotaste merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Penelitian ini dilakukan atas dasar banyaknya kompetitor
frozen food. Indotaste memiliki lokasi di daerah Surabaya produk pia mangkok yang berkembang pesat sehingga
barat. Produk yang dijual oleh Indotaste adalah Ayam dibutuhkan strategi pemasaran yang mampu
mempertahankan daya saing Toko Pia Cap Mangkok
Goreng Kalasan Frozen. Indotaste memiliki tagline “The
Semeru. Dibutuhkan rancangan STP dan bauran pemasaran
Real Indonesian Taste” karena memiliki keunggulan dari yang jelas sebelum merancang strategi pemasaran. Jenis
segi rasanya. Permasalahan yang dialami oleh Indotaste penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan fokus
adalah penjualan yang tidak memuaskan dan juga banyak penelitian analisis STP, yang selanjutnya disesuaikan dengan
konsumen yang tidak melakukan repeat order. Peneliti strategi pemasaran yang sudah ada. Teknik pengumpulan
melihat bahwa ada yang salah dalam penentuan segmenting, data dengan metode wawancara, observasi, dan
targeting, positioning yang diterapkan Indotaste selama ini. dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis
Dikarenakan masalah tersebut maka peneliti ingin data model interaktif Miles dan Huberman. Pengukuran
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil survei terhadap 30 konsumen, segmen
untuk mengetahui segmenting, targeting, positioning yang pasar memiliki karakteristik dan kebutuhan yang beragam.
tepat untuk projek Indotaste ini diharapkan dengan Segmen pasar yang dominan berkarakteristik: (1)
melakukan penelitian ini maka penjualan Indotaste bisa perempuan, berusia dewasa, married, profesi pegawai
membaik. Metode pengumpulan data yang digunakan swasta, pendapatan lebih dari Rp 5.000.000,-; bergelar S1,
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis beragama Islam, ras pribumi, berkebangsaan Indonesia
data yang dilakukan adalah analisis segmenting, targeting, (demografis); (2) berdomisili di Kota Malang (geografis); (3)
hobby kuliner, kalangan menengah ke atas (psikografis); (4)
positioning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
membeli pia mangkok untuk oleholeh pribadi, varian isi
segmenting, targeting, positioning yang sesuai dengan favorit kacang hijau; packaging isi 5. Jika disimpulkan,
projek Indotaste adalah konsumen yang berumur 21 tahun produk pia mangkok memiliki keunggulan dari segi rasa;
ke atas. Wilayah yang dijangkau adalah Surabaya. Target packaging; dan harga terjangkau.
yang di sasar adalah anak kuliahan dan ibu rumah tangga.
Serta orang yang memiliki penghasilan 2 hingga 6 juta
rupiah perbulan. Positioning yang didapat dari hasil analisis
wawancara terhadap konsumen Indotaste adalah segi rasa
dari produk Indotaste sangat enak dan khas.

Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan
desriptif dengan metode wawancara dan observasi. pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Toko
Menurut Bungin (2013:48) metode kualitatif deskriptif Pia Cap Mangkok Cabang Semeru, Malang. Sumber data
adalah tidak memiliki ciri-ciri pemairan (menyebar di diperoleh dari hasil wawancara maupun beberapa dokumen
permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit pendukung. Teknik pengumpulan data dengan cara
tertentu dari berbagai variabel. Dari ciri yang demikian, wawancara, observasi, serta dokumentasi. Menurut Moleong
memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan (2007), instrumen penelitian yang utama adalah peneliti
memang kedalaman data yang menjadi pertimbangan sendiri. Peneliti menambahkan pedoman wawancara sebagai
dalam penelitian model ini. Karena itu, penelitian ini salah satu instrumen yang ada. Metode analisis
bersifat mendalam. Deskriptif bisa diartikan sebagai sebuah menggunakan model analisis interaktif (Miles dan
penelitian yang dilakukan untuk melukiskan variabel demi Hubberman, 2014) yang meliputi pengumpulan data,
variabel. Ibrahim (2015:59). Validitas penelitian ini penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi digunakan Agar hasil penelitian ini menjadi absah atau sah, maka
pada sumber data yang berbeda untuk meningkatkan peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber (Moleong
akurasi suatu studi. Triangulasi adalah proses penguatan 2007) dengan membandingkan data hasil pengamatan
bukti dari individu-individu yang berbeda, jenis data dalam dengan wawancara, keadaan dan perspektif seseorang
skripsi dan tema-tema dalam penelitian kualitatif. dengan berbagai pendapat dan pandangan, serta hasil
Triangulasi yang akan digunakan adalah triangulasi sumber wawancara dengan isi suatu dokumen.
yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong,
2013). Subyek penelitian ini yaitu, konsumen yang
membeli produk Indotaste, kompetitor sejenis. dan ahli
marketing.

Kesimpulan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh Implementasi STP
hasil segmenting, targeting, positioning yang cocok untuk Berdasarkan hasil survei dengan 30 konsumen di Toko Pia
projek Indotaste. Setelah melakukan proses wawancara Cap Mangkok Cabang Semeru, konsumen memiliki profesi
dengan konsumen dari Indotaste, maka bisa didapatkan (pegawai swasta, pegawai negeri, wirausaha, ibu rumah
kriteria konsumen yang cocok dengan produk Indotatse. tangga, dll.); umur; status (menikah dan belum menikah);
Setelah melakukan analisis ini maka sekarang Indotaste profesi; pendidikan terakhir (SMA-S2); agama; maupun ras
memiliki segmenting, targeting, positioning yang baik (Chinese dan pribumi) yang beragam. Konsumen yang
sehingga dengan begini bisa mendongkrak penjualan disurvei berdomisili di Malang (63%) dan luar Kota Malang
Indotaste yang kurang memuaskan dalam beberapa waktu (Jakarta; Surabaya; Kediri; Pasuruan; Bekasi; dan Semarang.
yang lalu. Ada 1 konsumen yang datang dari Pulau Bali (Denpasar) ±
35%). Hobby yang dimiliki konsumen antara lain hobby
Dalam analisis ini juga penulis mewawancarai kompetitor kuliner (67%) maupun non kuliner (33%); berasal dari
yang memiliki produk frozen food juga. Dengan mendapat semua kalangan. Dari segi perilaku utama, diketahui bahwa
informasi tentang kompetitor maka saat ini Indotaste telah manfaat utama dari pia mangkok adalah sebagai oleh-oleh
mengerti bagaimana cara untuk bisa bersaing dengan khas Kota Malang bagi konsumen. Berdasarkan hasil
kompetitor. Selain itu dengan mewawancarai kompetitor penelitian segmentasi, target pasar pia mangkok adalah
didapatkan segmenting, targeting, positioning yang tepat perempuan; berstatus sudah menikah; pendapatan lebih dari
untuk Indotaste. Untuk bersaing dengan kompetitor maka Rp 5.000.000,-; kelompok umur dewasa (25-45 tahun);
Indotaste harus mengembangkan cita rasa dan juga inovasi beragama Islam; berkebangsaan Indonesia; memiliki ras
dalam produk yang dijual. Sehingga dengan begitu maka pribumi; berdomisili di Kota Malang; hobby kuliner; dari
konsumen tidak bosan dengan produk Indotaste. Saat ini kalangan menengah ke atas; membeli pia mangkok dengan
Indotaste harus memulai memasarkan produk dengan tujuan untuk oleh-oleh pribadi; dengan varian isi favorit
menggunakan segmenting, targeting, positioning baru yang kacang hijau serta packaging favorit isi 5. Peneliti juga
telah dibuat untuk bisa mendongkrak penjualan dan bisa menyimpulkan bahwa pengelola telah menerapkan strategi
bersaing dengan para kompetitor. pemasaran terdiferensiasi (differentiated marketing) karena
produk yang diciptakan selama ini memang diusahakan
untuk mampu memenuhi kebutuhan dan daya beli seluruh
lapisan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian positioning,
didapati kesimpulan bahwa pia mangkok memiliki kelebihan
utama dalam hal: rasa; harga; dan packaging. Sedangkan
kekurangan yang paling banyak diutarakan adalah harga
Saran kurang variatif; varian isi kurang variatif; dan stock pia
Keterbatasan pada penelitian ini adalah keterbatasan terbatas. Harga pia mangkok dapat dikatakan standart jika
waktu dalam melakukan penelitian, data dan informasi dibandingkan dengan kompetitornya, hanya saja konsumen
yang didapat seharusnya bisa lebih diperdalam lagi. sendiri masih menilai produk pia mangkok lebih terjangkau
Penelitian ini juga dilakukan hanya di daerah Surabaya karena sesuai dengan kualitas maupun jumlah pia yang
ditawarkan. Nilai yang diberikan karyawan dan konsumen
saja. Data yang diolah dalam penelitian ini hanya
sudah cukup baik, yakni 8,5/10. Dari segi branding sudah
terbatas pada data yang diperoleh dari informan, sesuai dengan teori Trout dalam Kotler dan Armstrong
sehingga masih banyak faktor-faktor penting lainnya (2008) bahwasannya logo pia mangkok mampu diingat
yang belum bisa dibahas dalam penelitian ini. Peneliti dengan baik oleh para konsumennya.
selanjutnya diharapkan mampu melakukan analisis Kesesuaian Bauran Pemasaran Pia Mangkok dengan
segmenting, targeting, positioning dengan Hasil STP
menggunakan metode kuantitatif Dari segi product variety, pengelola memang hanya
memproduksi produk olahan kuliner berupa pia sebagai
oleh-oleh khas Kota Malang dengan 5 varian isi. Dari segi
quality design, features, brand name, packaging, size (jumlah
isi), maupun warranties sudah tidak perlu diragukan lagi
(didukung persepsi konsumen yang disurvei). Jika dikaitkan
dengan hasil segmentasi, varian isi maupun packaging pia
mangkok dapat memenuhi selera dan daya beli konsumen
(semua kalangan), dapat dikonsumsi oleh orang-orang
dengan berbagai profesi, agama, maupun ras, diminati mulai
dari kalangan remaja hingga lansia. Harga produk pia
mangkok dimulai dari harga Rp 11.000,- hingga Rp 55.000,-
, bergantung pada packaging, menyesuaikan kebutuhan dan
daya beli konsumen. Jika dikaitkan dengan hasil segmentasi,
harga-harga tersebut mampu menjangkau semua kalangan
(kelas sosial) konsumen. Dilihat dari manfaatnya sebagai
oleh-oleh khas Kota Malang, pemilihan lokasi distribusi pia
mangkok sudah sesuai (di Kota Malang dan sekitarnya),
hanya saja, segmen pasar yang ada selama ini didominasi
oleh konsumen Kota Malang sehingga produk pia
PDQJNRN VHFDUD WLGDN ODQJVXQJ ³JDJDO¥
diinterpretasikan sebagai produk oleh-oleh. Pengelola
sebenarnya mengharapkan mayoritas konsumen pia
mangkok datang dari luar Kota Malang. Hal ini dapat
dilakukan dengan pengembangan teknik bauran promosi.
Teknik promosi yang selama ini berjalan di Toko Pia Cap
Mangkok Cabang Semeru adalah WOM. Hal ini didukung
secara implisit oleh beberapa konsumen yang disurvei.
Mengingat harapan pengelola untuk mendapatkan lebih
banyak konsumen luar Kota Malang, maka teknik promosi
lain perlu untuk dilakukan, seperti periklanan dan atau
interactive marketing.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian terkait persepsi konsumen
tentang produk pia mangkok maupun hasil observasi
peneliti, berikut saran yang peneliti usulkan:
a. Penetapan harga paket (push strategy) maupun bauran
harga menarik lainnya (diskon, seasonal rate, dll.),
mengingat segmen pasar didominasi oleh kaum perempuan.
Harga yang jauh lebih murah dapat diberikan pada produk
dengan varian isi yang umumnya jarang diminati konsumen.
b. Penambahan jumlah produksi pia mangkok terutama saat
musim liburan, dengan varian isi menyesuaikan selera
konsumen.
c. Penerapan interactive marketing dan atau periklanan yang
mampu menjangkau konsumen lebih luas sehingga tingkat
penjualan produk juga dapat meningkat dan produk semakin
dikenal luas.
Dalam hal ini dapat kita lihat beberapa perbedaan yang lebih spesifik pada pengelolaan data
yang ditemukan di lapangan. Sebab menurut saya Jurnal 2 memiliki data dan cara pengelolaan
yang lebih spesifik dibandingkan dengan jurnal 1.

Anda mungkin juga menyukai