Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA


TINGKAT I DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH
PALEMBANG TAHUN 2014

*Ratna sari, **Ira Kusumawati, **Renny Triwijayanti


Prodi DIII keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembnag
Ratna.sari55@yahoo.com
ABSTRAK

Minat merupakan keinginan seseorang untuk melakukan suatu hal, sedangkan


motivasi merupakan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan
adanya minat dan motivasi yang baik hal ini akan menimbulkan dampak yang
positif dalam suatu kegiatan. Seperti halnya minat dan motivasi menjadi perawat,
jika minat dan motivasinya baik tentunya akan berdampak pada prestasi yang
baik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui minat dan motivasi menjadi
perawat dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat I D III keperawatan Stikes
Muhammadiyah Palembang tahun 2014.
Jenis penelitian adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross
suctional. Populasi dalam penelitian ini adalah 58 responden mahasiswa tingkat I
D III keperawatan di STIKes Muhammadiyah Palembang tahun 2014. Dengan
sampel penelitian total sampling yaitu seluruh mahasiswa tingkat I D III
keperawatan di STIKes muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan
analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan
responden yang memiliki minat yang baik sebanyak 63,8 %, sedangkan responden
yang memiliki motivasi yang baik sebanyak 36,2 %, dan hasil responden yang
memilki nilai prestasi belajar baik > 2,75 50 responden (86,2%). Hasil uji statistik
chi square diperoleh pada hubungan minat dan prestasi belajar p value = 0,462,
hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara minat dan prestasi belajar,
sedangkan untuk hasil uji statistik chi square pada hubungan motivasi dan prestasi
belajar diperoleh p value = 0,016, hal ini ini juga menunjukan ada hubungan
antara motivasi dan prestasi belajar.
Dengan demikian, di sarankan pada mahasiswa untuk meningkatkan minat dan
motivasi menjadi seorang perawat sehingga prestasi belajar akan meningkat.

Kata kunci : Minat, motivasi , prestasi belajar.


Daftar Pustaka : 21 (1999-2012)
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu yang jauh ke depan. Hal ini bermula


pengetahuan dan teknologi serta dari dicapainya kesepakatan bersama
tingginya biaya pelayanan dan pada Lokakarya Nasional
pemeliharaan saat ini perlu Keperawatan pada bulan Januari
diimbangi dengan kualitas tenaga 1983 yang menerima keperawatan
kesehatan sebagai unsur pokok yang sebagai pelayanan profesional dan
memegang peranan penting. Tenaga pendidikan keperawatan sebagai
kesehatan yang dibutuhkan dalam pendidikan profesi (Tien, dkk, 2009).
bidang kesehatan tersebut dapat
ditempuh dengan berbagai cara, Laingren (dalam thulus,
salah satunya melalui pendidikan 1989) mengemukakan belajar adalah
kesehatan (Azwar, 2000). Kualitas menunjukan beberapa perubahan
tenaga kesehatan ditentukan oleh didalam tingkah laku, sebagai latihan
kualitas lulusan pendidikan atau beberapa jenis pengalaman atau
kesehatan khususnya keperawatan, interaksi dengan lingkungannya.
dimana keperawatan merupakan Sesuai dengan pendapat tersebut
salah satu unsur tenaga kesehatan belajar merupakan aktifitas individu
memiliki peranan penting. untuk mengubah atau mengebangkan
prilaku atau membentuk prilaku.
Pendidikan keperawatan Menurut hamalik,(2008) belajar
diselenggarakan berdasarkan kepada mengandung pengertian terjadinya
kebutuhan pelayanan keperawatan, perubahan persepsi dan prilaku,
seperti yang tercantum dalam termasuk juga perbaikan prilaku.
undang- undang kesehatan No. Pendapat ini lebih menekankan
36/2009 pasal 32 ayat 3 dan 4 yang perubahan dan penggubaan sejumlah
antara lain menyebutkan bahwa prilaku yang terjadi di lingkungan
pengobatan dan atau perawatan serta individu.
pelaksanaannya dapat dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran dan Perawat harus memiliki tiga
ilmu keperawatan, dan hanya dapat kemampuan utama untuk memenuhi
dilakukan oleh tenaga yang kebutuhan dan tuntutan masyarakat
mempunyai keahlian dan dalam memberikan pelayanan
kewenangan untuk itu. Keperawatan keperawatan yang berkualitas, yaitu:
di Indonesia telah mencapai pengetahuan, sikap dan keterampilan
kemajuan yang sangat bermakna, yang didapat di bangku kuliah atau
bahkan merupakan suatu lompatan pendidikan keperawatan(sri agustina,
2010). Kemampuan tersebut sangat 3.50 dengan predikat sangat
dipengaruhi oleh motivasi untuk memuaskan, (3) IPK 3,51-4,00
menjadi seorang perawat. Seseorang dengan predikat pujian (cume loude).
yang mempunyai motivasi yang Minat dan Motivasi menjadi suatu
tinggi akan bersemangat untuk hal yang sangat penting dalam
menekuni dunia yang akan digeluti menentukan sikap seseorang untuk
atau profesinya. Motivasi juga akan meraih sesuatu yang di inginkan .
meningkatkan usaha seseorang untuk Apabila Mahasiswa memiliki Minat
mencapai tujuannya (Sardiman, dan Motivasi yang tinggi untuk
2005). menjadi perawat, tentunya akan
didorong oleh prestasi yang giat pula
Motivasi merupakan usaha
yang disadari seseorang agar ia Untuk mencapai Indeks
tergerak hatinya untuk bertindak Prestasi Komulatif yang tinggi
melakukan sesuatu sehingga dengan kategori pujian maka
mencapai hasil atau tujuan tertentu dibutuhkan minat dan motivasi yang
(Purwanto, 2004). tinggi untuk menjadi perawat. Oleh
karena itu sangatlah penting untuk
Menurut penelitian Agustina mengidentifikasi adanya “Hubungan
(2010) Tentang hubungan Minat dan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat
Motivasi menjadi Perawat dengan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Prestasi Belajar mahasiswa tingkat 1 Tingkat 1 STIKes muhammadiyah
STIKes Hutama Abdi Husada Palembang Tahun 2014”.
Tulungangung menunjukan bahwa
untuk mengetahui keberhasilan Sedangkan Minat adalah rasa
sekolah tinggi ilmu kesehatan lebih suka dan rasa ketertarikan pada
Hutama Abdi Husada tulungangung suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
sebagai institusi pendidikan yang menyuruh. Minat pada
professional maka diantaranya perlu dasarnya adalah penerimaan akan
dilakukan penilaian prestasi suatu hubungan antara diri sendiri
akademik mahasiswa selama dengan sesuatu di luar diri, semakin
menempuh pendidikan. Pada tingkat kuat atau dekat hubungan tersebut,
perguruan tinggi, penilaian prestasi semakin besar minat ( Slameto,
akademik dinyatakan dengan indeks 2003)
prestasi kumulatif (IPK). Adapun METODE PENELITIAN
predikat kelulusan program studi
keperawatan di sekolah tinggi ilmu Bagan 1. Kerangka Konsep
kesehatan Hutama Abdi husada hubungan Minat dan Motivasi
tulungangung ditetapkan sebagai belajar dengan prestasi belajar
berikut : (1). IPK 2,00-2,75 dengan mahasiswa tingkat I DIII
predikat memuaskan, (2) IPK 2,75- keperawatan STIKes
Muhammadiyah Palembang tahun Berdasarkan tabel 1 diatas
2014.
dapat dilihat bahwa dari 58
Kerangka Konsep
responden sebagian besar
Dependent Independent
minat berpengetahuan baik tentang minat

Prestasi menjadi perawat yaitu sebanyak 37


belajar
motivasi
responden (63,8%) dan

Keterangan berpengetahuan kurang baik tentang

: variable yang ditelii minat menjadi perawat yaitu

: antara hubungan sebanyak 21 responden (36,2%).

Jenis penelitian ini termasuk Tabel 2 Motivasi menjadi perawat


penelitian kuantitatif, dengan desain
penelitian analitik dengan
pendekatan cross sectional. Yaitu
suatu Penelitian untuk mengetahui No Motivasi Frekuensi %
Minat dan Motivasi dengan Prestasi 1 Baik 21 36,2
belajar mahasiswa tingkat 1 DIII 2 Kurang 37 63,8
keperawatan STIkes Muhammadiyah Baik
Palembang, dimana seluruh datanya Jumlah 58 100
dikumpulkan sekaligus dalam waktu Berdasarkan tabel 2 diatas
yang bersamaan ( point
dapat dilihat bahwa dari 58
limeapproach) Notoadmodjo,2012)
responden berpengetahuan baik
HASIL PENELITIAN

Analisis Univariat tentang motivasi terdapat 21

Tabel 1 Minat menjadi perawat responden (36,2%) dan 37

responden berpengetahuan kurang

N Minat Frekuen % baik (63,8%).


o si
1 Baik 37 63,
8
2 Kurang 21 36,
Baik 2
Jumlah 58 100
Tabel 3 prestasi belajar baik sebanyak 8 responden (13,2 %)

.Hasil uji statistic chi square dengan


No Prestasi Frekuensi %
belajar batas kemaknaan α = 0,05 diperoleh
1 Baik>2,75 50 86,2
2 Kurang 8 13,8 nilai p value = 0,426. Dengan hasil
baik<2,75
Jumlah 58 100 < dari  = 0,05, ini menunjukkan
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat
bahwa secara statistic tidak ada
dilihat bahwa dari 58 responden yang
hubungan yang bermakna antara
memiliki prestasi belajar baik > 2,75
hubungan minat menjadi perawat
50 responden (86,2%) dan prestasi
dengan prestasi belajar mahasiswa
belajar kurang baik < 2,75 8
tingkat I DIII keperawatan Di STIkes
responden (13,8%) .
Muhammadiyah Palembang tahun
Analisis Bivariat
2014 terbukti secara statistik.
Minat menjadi perawat dengan

prestasi belajar

Tabel 4

Pretasi Belajar Jumlah


Minat P Value OR
N % N % n Total
Baik 32 88,9 4 11,1 36 100 %
Kurang baik 18 86,2 4 18,2. 22 100 % 0, 462 1,778
Jumlah 50 86,2 8 13,2 48 100 %
Berdasarkan tabel 4 diketahui

bahwa pada minat yang berhubungan

dengan prestasi belajar dengan baik

sebanyak sebanyak 50 responden

(86,2 %), sedangkan nilai kurang


Motivasi Dan Prestasi Belajar STIKes Muhammadiyah Palembang

Tabel 5 tahun 2014 terbukti secara statistik.

Prestasi Belajar Jumlah OR


Motivasi P value
N % N % n Total
Baik 36 94,7 2 5,3 38 100
Kurang baik 14 70 6 30 44 100 0,016 7,714
Jumlah 50 86,2 8 13,2 82 100
Pembahasan

Berdasarkan tabel 5.5 Hasil penelitian menunjukan

diketahui bahwa pada Motivasi yang tidak ada hubungan yang sama

berhubungan dengan prestasi belajar antara minat menjadi perawat

dengan baik sebanyak sebanyak 50 dengan prestasi belajar dengan nilai

responden (86,2 %), sedangkan nilai hitung yaitu =0.462 p-value < 0,05

yang kurang baik sebanyak 8 . hal tersebut dapat diketahui bahwa

responden (13,8). mahasiswa yang mempunyai minat

Hasil uji statistic chi square dengan baik yaitu sebesar 36 orang (86,2

batas kemaknaan α = 0,05 diperoleh %). Serta prestasi belajar juga baik

nilai p value = 0,016. Dengan hasil dengan presentase masing-masing.

< dari  = 0,05, ini menunjukkan Hasil tersebut sesuai dengan teori

bahwa secara statistik ada Sandjaja (2005).

hubungan yang bermakna antara Dalam penelitian Agustina (2010)

hubungan Motivasi menjadi perawat menunjukkan ada hubungan antara

dengan prestasi belajar mahasiswa minat dengan prestasi belajar

tingkat I DIII keperawatan Di dengan p value 0,000 sedangkan

pada penelitian ini tidak


menunjukkan ada hubungan antara Hasil penelitian ini sejalan

minat dengan prestasi belajar dengan penelitian Agustina (2010)

dengan p value 0,462. di sekolah tinggi ilmu kesehatan

Hasil penelitian menunjukan Hutama Adi Husada

ada hubungan yang sama antara tulungganggung Surakarta, dengan

motivasi menjadi perawat dengan hasil uji statistic p value= 0,000 (p

prestasi belajar dengan nilai hitung value ≤ 0,05), hal ini menunjukkan

table yaitu= 0,016 p-value <0,05 . ada hubungan bermakna antara

mahasiswa yang mempunyai motivasi dan prestasi belajar.

motivasi baik 50 responden (63,8 Dengan nilai tinggi sebanyak 2

%), sedangkan nilai kurang baik responden (33,3 %), dan nilai

sebanyak 8 responden (13,8 %). sedang sebanyak 77 responden (74

Hasil penelitian tersebut %). Sedangkan nilai motivasi yang

menunjukan bahwa motivasi belajar rendah tidak memiliki nilai prestasi

sebagai daya dorong untuk belajar belajar yang baik.

mahasiswa berlaku untuk Penelitian ini diasumsikan,

mahasiswa STIKes tempat bahwa motivasi belajar

penelitian. Kemungkinan sebagian berhubungan dengan, aktivitas

besar atau hampir semua mahasiswa belajar yang dilakukan mahasiswa

mempunyai tujuan yang sesuai untuk menjadi perawat. Biasa Pada

dengan hati nuraninya saat mahasiswa yang mempunyai

mengikuti proses pembelajaran. motivasi tinggi akan selalu berusaha

untuk belajar dan di setiap waktu


dan mementingkan untuk belajar Uji statisrik p value = 0,462 (

daripada melakukan aktivitas lain p value ≤ 0,05).

yang tidak penting.. 5. Ada hubungan antara

motivasi mahasiswa dengan


SIMPULAN
prestasi belajar dengan hasil
1. Frekuensi minat mahasiswa
Uji statistik p value = 0,016
sebanyak 58 responden baik
(p value ≤ 0,05).
37 (63,8 %), sedangkan

kurang baik 21 (36,2 %) SARAN


Hasil penelitian ini
2. Frekuensi motivasi
diharapkan dapat digunakan sebagai
mahasiswa sebanyak 58
bahan kepustakaan, perlu
responden baik 21 (36,2 %),
ditingkatkannya minat dan motivasi
sedangkan kurang baik 37
pada para mahasiswa pada awal
(63,8 %)
proses pembelajaran dengan
3. Frekuensi prestasi belajar
pembinaan yang lebih agar minat
mahasiswa sebanyak 58
dan motivasi mahasiswa semakin
responden baik > 2,75 50
tinggi dan hasil belajar yang baik.
responden (86,2 %),
Bagi peneliti selanjutkan agar
sedangkan kurang baik <2,75
dapat menggali lebih dalam lagi
sebanyak 8 responden (13,8
melakukan penelitian hubungan
%)
minat dan motivasi menjadi perawat
4. Tidak ada hubungan antara
dengan prestasi belajar . selain itu
Minat mahasiswa dengan
hendaknya lebih mengembangkan
prestasi belajar dengan hasil
dan menyempurnakan penelitian ini, departemen pendidikakn dan
dan kebudayaan
seperti mencari variable-variabel
Dr. H. Hamzah B. Uno,
baru yang dapat dikembangkan M.pd.(2006). teori motivasi
dan pengukurannya. Jakarta :
dengan metode-metode dan desain
Bumi aksara.
yang berbeda dan jumlah sampel
Hamalik. (2008). Psikologi belajar
yang lebih banyak lagi. dan mengajar. bandung: sinar
baru.

DAFTAR PUSTAKA Irwanto. (2002). Psikologi umum.


Jakarta : PT prenhalindo
Agustina s,(2010). Hubungan minat
dan motivasi menjadi Mangkunegara. (2005). Evaluasi
perawat dengan prestasi kinerja kerja SDM. Bandung
belajar. : sinar baru
http://perputakaan.Uns. ac.id.
digilib. Uns.ac.id : Mudjiman H. (2006). Belajar
Tulungangung mandiri ( Slef – Motivation
Learning). cetakan pertama.
Arianto.(2008). tinjauan tentang Surakatra :LPP UNS dan
minat belajar. http:// UNS press.
sobatbaru. Blogspot.
Com/2008/10/tinjauan. Notoadmojo s. (2005). Metodologi
Tentang.minat. belajar. penelitian kesehatan. Jakarta
html.october 7 th , 2008
Notoadmojo s.(2012). metodologi
Arikunto s, (2002). Prosedur penelitian kesehatan. Jakarta
penelitian pendekatan
praktek.jakarta : reneka cipta Nursalam. (2009). Metodologi riset
keperawatan.surabaya: Cv
Diknakes. (2008). Kurikulum sangung seto.
berbasis kompoten diploma
III keperawatan. Jakarta. Nursalam.(2003). manajemen
keperawatan aplikasi dalam
Dimyati. (1994). Belajar dan praktek keperawatan
pembelajaran, Jakarta profesional. Surabaya :
:Dirokterat selemba medika.
jendralpendidikan Tinggi,
Purwanto s. (1999). Pengantar
prilaku manusia untuk
keperawatan. Jakarta. EGC

Sadirman. (1996). Interaksi dan


Motivasi belajar mengajar.
Jakarta : PT Raja grafindo
prakasa

Sadirman. (2007). Interaksi dan


motivasi belajar mengajar.
Jakarta: PT Raja grafindo
perkasa.

Siti periani dan


Nursalam.(2001).metodologi
riset keperawatan. Surabaya :
CV sagung Seto

Slameto. (2009). Pentingnya minat


belajar bagi peningkatan
prestasi belajar siswa.
http://warta warga
gunadarma. ac. Id /2009/ 12/
pentingnya-minat-belajar-
peningkatan-prestasi-belajar-
siswa 14 th. (2004).

Steyowati.(1997). peningkatan
motivasi kemampuan kerja
dan budaya kerja. Pelatihan
Manajemen keperawatan.
Jakarta :FIK.UY.

Anda mungkin juga menyukai