OLEH:
NIM : D1A117158
KELAS :C
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2018
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERENCANAAN BISNIS
A. LATAR BELAKANG
Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils,
atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di
Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik
Usaha minyak daun cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang
dapat dihasilkan dari tanaman cengkeh yang diperoleh melalui proses distilasi
atau proses penyulingan daun cengkeh kering. Usaha ini relatif tidak memerlukan
modal yang besar. Hanya membutuhkan peralatan yang terbilang sederhana yaitu
berupa tungku perapian, yang di atasnya terdapat sebuah ketel berukuran satu ton,
serta pipa-pipa yang berguna untuk menyalurkan uap minyak yang dihasilkan dari
penyulingan.
Bahan baku utama untuk menghasilkan minyak daun cengkeh adalah daun
cengkeh kering. Daun cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada musim
salah satu andalan bagi sejumlah petani terutama di saat musim buah. Tidak hanya
buah cengkeh yang laku dijual, namun daun buah pun sangat banyak peminatnya.
Untuk daun cengkeh, terutama yang telah tua dan gugur biasanya hanya akan
selama ini daun cengkeh tersebut dibuang atau dibakar agar kebun cengkeh
mereka tetap bersih. Namun, untuk masyarakat Bulukumba daun cengkeh yang
telah menguning dan berguguran ke tanah dicari dan dikumpulkan. Sebab, daun-
daun cengkeh tua tersebut sudah menjadi barang yang sangat berharga, sehingga
Usaha produksi minyak atsiri daun cengkeh ini merupakan jenis usaha
usaha ini dibutuhkan dana sebanyak Rp 657.145.800,- (Enam ratus lima puluh
tujuh juta seratus empat puluh lima ribu delapan ratus) yang terdiri dari:
3.500.000,-
C. SUMBER DANA
Dana yang digunakan berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman
1. Pinjaman 500.000.000
Jumlah 657.145.800
D. RINCIAN PEMBIAYAAN
1. Aktiva Tetap
a. Pembelian Mesin/Alat
sebagai berikut
b. Gaji Karyawan
c. Biaya Penyusutan
e. Administrasi
Untuk kelancaran operasional pembuatan minyak daun cengkeh
dibutuhkan ATK, fotocopy, cetak, dan lain-lain sebesar Rp 1.000.000,- per bulan
f. Bunga Pinjaman
Biaya yang dibutuhkan dalam usaha ini berjumlah yang berjumlah
1.390.378.500,- yang bersumber dari
Modal sendiri sebanyak Rp 157.145.800,-
Pinjaman sebanyak Rp 500.000.000,- dengan tingkat suku bungan 5% per
tahun sehingga beban bunga yang harus ditanggung adalah sebesar
25.000.000,- per tahun.
g. Rekapitulasi Biaya
E. Proyeksi Pendapatan
adalah perkalian antara produksi dan harga minyak daun cengkeh. Jadi,
penerimaan ditentukan oleh besar kecilnya produksi minyak daun cengkeh yang
dihasilkan dari harga produksi minyak daun cengkeh tersebut. Lebih jelasnya
3. Pendapatan
diterima oleh pengusaha adalah selisih antara penerimaan dengan jumlah biaya
Payback period adalah jumlah tahun dimana besarnya investasi awal dapat
ditutupi dengan sejumlah penerimaan arus kas bersih. Metode ini mencoba
mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuannya bukan
persentase tetapi satuannya adalah waktu (hari, bulan, tahun). Jika payback
menguntungkan.
Titik pulang pokok dari tabel diatas pada tahun 2015 dimana pada saat
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
PB =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
657.145.800
= 718.052.000 − 534.036.800
657.145.800
= 184.015.200
= 3, 57
Artinya, titik pulang pokok terhadap usaha ini adalah pada tahun ke 4 atau pada
tahun 2015.
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan selisih dari
jumlah manfaat dari biaya yang telah dikurangi hasilnya (discounted) dengan
investasi dikatakan layak (go project) jika NPV lebih besar dari nol dan tidak
DF DF
Tahun Nilai Present 10 % PV 20% PV
2012 718.052.000 0,91 653.427.320 0,83 542.344.676
2013 718.052.000 0,83 595.983.160 0,69 411.228.380
2014 718.052.000 0,75 538.539.000 0,58 312.352.620
2015 718.052.000 0,68 488.275.360 0,48 234.372.173
2016 718.052.000 0,62 445.192.240 0,4 178.076.896
2017 718.052.000 0,56 488.275.360 0,33 161.130.869
PV Present 2.276.224.840 1.839.505.614
PV Investasi 657.145.800 657.145.800
NPV 1.619.079.040 1.182.359.814
(NPV1) (NPV2)
Tingkat hasil Internal Rate of Returns (IRR) adalah besarnya tingkat bunga
yang mebuat besarnya nilai bersih sekarang sama dengan nol (NPV = 0) dan
dinyatakan dalam persen (%). Usaha dikatakan layak (go project) apabila IRR
lebih besar dari tingkat suku bunga bank. Usaha dikatakan tidak layak apabila
𝑁𝑃𝑉1
IRR = R1 + [𝑅2 − 𝑅1] [ ]
𝑁𝑃𝑉2
1.619.079.040
= 10 + [20 − 10] [1.619.079.040 +[1.182.359.814] ]
1.619.079.040
= 10 + [10] [ ]
2.801.438.854
= 10 + [10] [0,58]
= 10 + 5,8
= 15,8
Jadi, IRR = 15,8 atau lebih dari 10% yakni antara 10 – 20%
∑𝑃𝑉 2.276.224.840
BC = = = 3,46
𝐼 657.145.800
F. KESIMPULAN
menunjukkan bahwa:
a. Pay Back Period berdasarkan proyeksi cash flow adalah pada tahun ke 4
c. Internal Rate of Return (IRR) berada diatas 10% dan dibawah 20%
daun cengkeh dapat memberikan masa depan yang cerah. Peluang pasar
komoditas minyak atsiri daun cengkeh, terutama untuk ekspor masih terbuka,