Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

DASAR-DASAR ILMU TANAH


“TEKSTUR TANAH “

Oleh :

Nama : FADEL AHMAD


Nim : D1A117266
Kelas : AGRIBISNIS C
Kelompok :3
Asisten : 1. HUMAIRA SAFANA
2. NASAR DUKURI

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit
bumi, yangtersusun dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu
proses pemecahan atau penghancuran.Pelapukan tersebut berasal dari batuan
induk menjadi bahaninduk tanah,diikuti oleh proses pencampuran bahan
organik yaitu sisa-sisa tumbuhanyang lapuk oleh mikroorganisme.
Dipengaruhi pula oleh gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk,jasad
hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka tanah suatu tempat pasti
berbeda dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada ciri-ciri
morfologi tanah baik itu dari warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut
masalah unsur-unsur pembentukannya.
Tekstur tanah adalah sifat halus atau sifat kasar butiran tanah
ditentukan oleh pertimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat di
dalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian presentase relatif dari
ketiga unsur batuan, yaitu pasir, geluh, dan lempung.
Berdasarkan uraian di atas,maka kita perlu melakukan praktikum
pengamatan tekstur tanah untuk mengetahui dan mengenal tanah lebih
lanjut,sehingga lebih dapat memahami keadaan tanah pada suatu tempat yang
dapat dijadikan sebagai lahan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

B. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara penetapan kelas
tekstur secara kualitatif, untuk mengetahui cara penetapan tekstur tanah
dengan hydrometer, dan untuk mengetahui sebaran kelas tekstur tanah antara
berbagai lapisan tanah pada profil yang sama dan pada berbagai profil yang
berbeda dengan berbagai jenis penggunaan lahan dan kelerengan berbeda.
Kegunaan dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara penepatan
kelas tekstur secara kualitatif dan dengan menggunakan hydrometer. Selain
itu, dapat mengetahui sebaran kelas tekstur antara berbagai lapisan tanah dan
pada berbagai profil yang berbeda dengan jenis penggunaan lahan dan
kelerengan berbeda.
TINJAUAN PUSTAKA

Bahan induk tanah yang membentuk tanah ukurannya dapat berlainan. Bahan
induk ini yang disebut sebagai fraksi tanah dapat kasar hingga halus. Tekstur tanah
adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer berupa fraksi liat,
debu, dan pasir dalam suatu massa tanah. Partikel-partikel tanag tersebut mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda (Rismunandar,1994).
Tekstur adalah perbandingan fraksi pasir, debu, dan liat dalam massa tanah
yang di tentukan dilaboratorium. Definisi dari tekstur tanah adalah susunan relative
dari tiga ukuran zarah tanah yaitu: pasir berukuran 2mm-50µm, debu berukuran50-
2µm, dan liat berukuran <2µm (Soil Survey Staff,1998). Terdapat 12 kelas tekstur
tanah, yaitu: pasir, debu, liat, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lembung
berdebu, lempung berliat, liat berpasir, lempung liat berdebu, liat bepasir dan liat
berdebu. Berdasarkan atas perbandingan anyaknya butir-butir kerikil, pasir, debu,
maka krokos dikelompokkan kedalam kelas tekstur kerikil (Hardjowigeno, 2003).
Tekstur tanah, biasa juga disebut besar butir tanah, termasuk salah satu sifat
tanah yang paling sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah
berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas,
berat volume tanah memadat (compressibility), dan lain-lain (Hilel, 1982).
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat yang sangat menentukan
kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanah. Tesktur tanah yang berbeda
akan mempengaruhi kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air,
menyimpan dan menyediakan hara tanaman yang berbeda pula (Soil Survey Staff,
1998).
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah teksur, yang mengacu
pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan
relative pasr, debu, dan tanah liat. Laju dan berapa jauh nernagai reaksi fisika dan
kimia penting dalam pertumbuhan tanaman yang diatur oleh tekstur karena tekstur ini
menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi (Foth, 1994).
Makin kecil ukuran tanah berarti makin banyak jumlah dan makin luas
permukaanya per satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-
partikel per satuan volume tanah. Hal ini berarti makin banyak ukuran pori mikro
yang terbentuk, sebaliknya jika ukuran tanah makin besar, berarti makin sedikit
jumlah dan makin sempit luat permukaanya (Ali, 2005).
Tanah yang didominasi pasir akan mempunyai banyak pori-pori makro
disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori
meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai
pori-pori mikro atau tidak poreus. Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan
yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat bersentuhan
dengan air, energy, atau bahan lain. Sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin
kecil daya menahan tanah terhadap ketiga material ini (Ali, 2005)
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum yang berjudul Tekstur Tanah dilakukan pada tanggal 4
Oktober 2019, bertempat di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Haluoleo.
B. Bahan dan Alat
Alat yang digunakan adalah tabung milik shaker, gelas ukur,
thermometer, stopwatch, mortir,oven, dan hydrometer.
Bahan yang diguanakan adalah contoh tanah kering udara (2mm) dan
aquades serta bahan kimia lain untuk analisis tesktur tanah.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu :
a. Menghaluskan sampel tanah kering dengan menggunakan mortir
b. Menimbang 25 g tanah yang telah dihaluskan. Kemudian mengayak,
kemudian dimasukkan ke dalam erlenmayer. Lalu tambahkan calgon,
setelah itu ditambahkan aquades.
c. Kemudian mengocok dengan alat selama 5 menit.
d. Kemudian menyaring dengan ayakan 70 mesh, tampung hasil saringan
dalam gelas ukur 500 ml dan mencuci tanah pada ayakan dengan aquades
sampai semua liat tersaring ke bawah. Penyemprotan dilakukan sampai
air yng keluar air ayakan yang jernih.
e. Pasir yang tertinggal dalam ayakan dimasukkan ke dalam oven selam
1x24 jam dengan suhu 1050C. Kemudian pasir yang telah dipanaskan
ditimbang kembali.
f. Fitrat dala gelas ukur di tutup dan dikocok. Selanjutnya diukur dengan
hydrometer (setiap mengamati, baca suhu kamar). Pengukuran berikut
dilakukan setalah 8 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
B. Pembahasan
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Henly Yulina, Daud Siliwangi S, Zulkarnaen Adin. 2015. Hubungan antara


Kemiringan Dan Posisi Lereng dengan Tekstur Tanah, Permeabilitas dan
Erodibilitas Tanah pada Lahan Tegalan di Desa Gunung Sari, Kecamatan
Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Agrikultura. 26 (1). 15-22.

Rizky Dharmawan M, Jamilah, Mariani Sembiring. 2015. Karakteristik Beberapa


Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Online
Agroekoteaknologi. 3(2). 717-723.

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius.


Yogyakarta.

Soil Survey Staff. 1998. Soil survey laboratory methods manual

Anda mungkin juga menyukai