Oleh :
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit
bumi, yangtersusun dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu
proses pemecahan atau penghancuran.Pelapukan tersebut berasal dari batuan
induk menjadi bahaninduk tanah,diikuti oleh proses pencampuran bahan
organik yaitu sisa-sisa tumbuhanyang lapuk oleh mikroorganisme.
Dipengaruhi pula oleh gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk,jasad
hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka tanah suatu tempat pasti
berbeda dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada ciri-ciri
morfologi tanah baik itu dari warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut
masalah unsur-unsur pembentukannya.
Tekstur tanah adalah sifat halus atau sifat kasar butiran tanah
ditentukan oleh pertimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat di
dalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian presentase relatif dari
ketiga unsur batuan, yaitu pasir, geluh, dan lempung.
Berdasarkan uraian di atas,maka kita perlu melakukan praktikum
pengamatan tekstur tanah untuk mengetahui dan mengenal tanah lebih
lanjut,sehingga lebih dapat memahami keadaan tanah pada suatu tempat yang
dapat dijadikan sebagai lahan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Bahan induk tanah yang membentuk tanah ukurannya dapat berlainan. Bahan
induk ini yang disebut sebagai fraksi tanah dapat kasar hingga halus. Tekstur tanah
adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer berupa fraksi liat,
debu, dan pasir dalam suatu massa tanah. Partikel-partikel tanag tersebut mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda (Rismunandar,1994).
Tekstur adalah perbandingan fraksi pasir, debu, dan liat dalam massa tanah
yang di tentukan dilaboratorium. Definisi dari tekstur tanah adalah susunan relative
dari tiga ukuran zarah tanah yaitu: pasir berukuran 2mm-50µm, debu berukuran50-
2µm, dan liat berukuran <2µm (Soil Survey Staff,1998). Terdapat 12 kelas tekstur
tanah, yaitu: pasir, debu, liat, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lembung
berdebu, lempung berliat, liat berpasir, lempung liat berdebu, liat bepasir dan liat
berdebu. Berdasarkan atas perbandingan anyaknya butir-butir kerikil, pasir, debu,
maka krokos dikelompokkan kedalam kelas tekstur kerikil (Hardjowigeno, 2003).
Tekstur tanah, biasa juga disebut besar butir tanah, termasuk salah satu sifat
tanah yang paling sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah
berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas,
berat volume tanah memadat (compressibility), dan lain-lain (Hilel, 1982).
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat yang sangat menentukan
kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan tanah. Tesktur tanah yang berbeda
akan mempengaruhi kemampuan tanah menyimpan dan menghantarkan air,
menyimpan dan menyediakan hara tanaman yang berbeda pula (Soil Survey Staff,
1998).
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah teksur, yang mengacu
pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan
relative pasr, debu, dan tanah liat. Laju dan berapa jauh nernagai reaksi fisika dan
kimia penting dalam pertumbuhan tanaman yang diatur oleh tekstur karena tekstur ini
menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi (Foth, 1994).
Makin kecil ukuran tanah berarti makin banyak jumlah dan makin luas
permukaanya per satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-
partikel per satuan volume tanah. Hal ini berarti makin banyak ukuran pori mikro
yang terbentuk, sebaliknya jika ukuran tanah makin besar, berarti makin sedikit
jumlah dan makin sempit luat permukaanya (Ali, 2005).
Tanah yang didominasi pasir akan mempunyai banyak pori-pori makro
disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori
meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai
pori-pori mikro atau tidak poreus. Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan
yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat bersentuhan
dengan air, energy, atau bahan lain. Sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin
kecil daya menahan tanah terhadap ketiga material ini (Ali, 2005)
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Hasil
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA