Oleh :
Nim : D1A117266
Kelas : AGRIBISNIS C
Kelompok/Shift : 3/2
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketersediaan air dalam tanah merupakan salah satu faktor penting bagi
pertumbuhan tanaman. Tipe tanah, iklim dan jumlah humus dalam tanah
sangat mempengaruhi kadar air tanah. Kadar air antar lapisan lapisan tanah
pada profil yang sama juga dapat berbeda. Tipe organisme yang dapat hidup
pada suatu area tertentu sangat ditentukan oleh jumlah air tersedia untuk
pemenuhan kebutuhannya. Penentuan kadar air tanah dilakukan dengan
membandingkan antara berat contoh tanah sebelum dikringkan dan sesudah
dikeringkan (oven).
Bobot isi (bulk density) tanah adalah bobot kering suatu unit volume
dalam keadaan utuh dinyatakan dalam gram per satuan volume (cm3). Bobot
isi dipengaruhi oleh perbandingan dari volume total tanah yaitu antara volume
padatan, volume pori diantara zarah tanah yang berisi udara serta volume
kadar air tanah. Unit volume terdiri dari volume yang berisi bahan padat dan
volume ruang di antaranya. Kandungan air tanah ideal untuk menentukan
bobot isi adalah pada kondisi kapasitas lapang. Bobot isi sangat penting untuk
menghitung kebutuhan air/ha tanaman.
Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak berupa bahan padat
tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dibedakan menjadi pori-pori
kasar dan pori-pori halus. Tanah-tanah pasir mempunyai pori kasar lebih
banyak dari pada tanah liat, dengan tanah banyak pori-pori kasar sulit
menahan air sehingga tanah mudah kekeringan. Oleh karena itu berdasarkan
uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum tentang kadar air, bobot isi dan
total ruang pori tanah.
1. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui penentuan kadar air,
bobot isi dan total ruang pori tanah
2. Untuk membandingkan kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah pada
kondisi jenis penggunaan lahan, kelerengan dan kedalaman berbeda.
A. Konsep Teori
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ring sampel, mistar,
timbangan, oven, kantung kresek, karet, cangkul, pisau pemotong/cutter,
gunting, kertas label dan peralatan tulis menulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sampel tanah yang
telah disediakan.
a. Mengambil ring yang telah berisi tanah hasil praktikum pertama. Lepaskan
penutup ring dan timbang beratnya, catatlah sebagai berat tanah basah (b =
x = gram).
b. Mengeringkan tanah bersama ring ke dalam oven pada suhu 105oC hingga
berat konstan (1x24 jam). Setelah dingin timbanglah tanah kering bersama
ring dan catat sebagai berat tanah kering (c = gram).
e. Menentukan kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah dengan
menggunakan persamaan:
b−c
KAT (Z) = × 100%
c −a
100
(𝑥 – 𝑦)
(100 + 𝑍 )
BV = Volume Tanah
BV
Total Pori = 1 - × 100%
Bj
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Diketahui :
1. Vegetasi hutan
Lapisan 1
Tanah basah (b) = 179,40 gram
Tanah kering (c) = 170,17 gram
Berat ring sampel (a) = 46,79 gram
Dengan waktu pengeringan menggunakan oven (1×24 jam)
b−c
KAT (Z) = × 100%
c −a
179,40 𝑔 – 170,17 g
KAT (Z) = × 100%
170,17 g – 46,79 g
9,23 g
= × 100%
123,38 g
= 0,07 => 7 %
V = π × r2 × t
= 3,14 × 2,52 × 5
= 3,14 × 6,25 × 5
= 98,12
100
(𝑥 – 𝑦)
(100 + 𝑍 )
BV = Volume Tanah
100
(179,40 – 46,79)
(100 +0,07 )
= 98,12
100
(132,61)
(100,07)
= 98,12
132,51
= = 1,35 g/cm3
98,12
BV
Total Pori = 1- × 100%
Bj
1,35
= 1- × 100%
2,65
= 1 – 0,50 × 100%
= 0,50 ×100%
= 50%
Lapisan 2 :
Tanah basah (b) = 201,95 gram
Tanah kering (c) = 190,52 gram
Berat ring sampel (a) = 46,79 gram
Dengan waktu pengeringan menggunakan oven (1×24 jam)
b−c
KAT (Z) = × 100%
c−a
201,95 g − 190,52 g
= × 100%
190,52 g – 46,79 g
11,43 g
= × 100%
143,73 g
= 0,07 => 7 %
100
(𝑥 – 𝑦)
(100 + 𝑍 )
BV = Volume Tanah
100
(201,95 – 46,79)
(100 + 0,07 )
= 98,13
100
( 155,16 )
(100,07)
= 98,13
150,05
= = 1.58 g/cm3
98,13
BV
Total Pori = 1- × 100%
Bj
1,58
= 1- × 100%
2,65
= 1 - 0,59 × 100%
= 0,41 × 100% = 41%
2. Vegetasi alang-alang
Lapisan 1
Hasil dari lapisan 1 pada vegetasi alang-alang tidak ada karena
pada saat praktikum, tanah yang ada pada ring berhamburan.
Lapisan 2
Tanah basah (b) = 240,06 gram
Tanah kering (c) = 215,94 gram
Berat ring sampel (a) = 46,79 gram
Dengan waktu pengeringan menggunakan oven (1×24 jam)
b−c
KAT (Z) = × 100%
c −a
240,06 𝑔 – 215,94 g
KAT (Z) = × 100%
215,94 g – 46,79 g
24,12 g
= × 100%
169,15 g
= 0,14 => 14 %
V = π × r2 × t
= 3,14 × 2,52 × 5
= 3,14 × 6,25 × 5
= 98,12
100
(𝑥 – 𝑦)
(100 + 𝑍 )
BV =
Volume Tanah
100
(240,06 – 46,79)
(100 +0,14 )
= 98,12
100
(193,33)
(100,14)
= 98,12
193,05
= = 1,96 g/cm3
98,12
BV
Total Pori = 1- Bj
× 100%
1,96
= 1- × 100%
2,65
= 1 – 0,73 × 100%
= 0,27 × 100 %
= 27 %
a. Vegetasi hutan
Lapisan 1 Utara - - -
4.2. Pembahasan
Dari praktikum ini terdapat dua vegetasi yaitu vegetasi hutan dan
vegetasi alang-alang. Pada vegetasi hutan terdapat dua sampel tanah yaitu
lapisan tanah atas dan lapisan tanah bawah. Pada lapisan pertama memiliki
berat tanah basahnya yaitu 179,40 gram kemudian setelah di oven selama
(1×24 jam) memiliki berat tanah sebesar 170,17 gram dan memiliki berat ring
46,79 gram. Pada lapisan tanah pertama memiliki kadar air tanah sebanyak
7%, berat volume tanahnya sebesar 1,35 g/cm3 dan total porinya 50%.
Pada lapisan tanah bawah atau lapisan kedua berat tanah basahnya
yaitu 201,95 gram kemudian setelah di oven selama (1×24 jam) memiliki
berat tanah sebesar 190,52 gram dan memiliki berat ring 46,79 gram. Pada
lapisan tanah kedua memiliki kadar air tanah sebanyak 7%, berat volume
tanahnya sebesar 1,58 g/cm3 dan total porinya 41%.
Pada lapisan tanah bawah atau lapisan kedua berat tanah basahnya
yaitu 240.06 gram kemudian setelah di oven selama (1×24 jam) memiliki
berat tanah sebesar 215,94 gram dan memiliki berat ring 46,76 gram. Pada
lapisan tanah kedua memiliki kadar air tanah sebanyak 14%, berat volume
tanahnya sebesar 1,96 g/cm3 dan total porinya 27%.
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Pada praktikum ini, sarannya yaitu kita harus lebih berhati-hati dan
lebih teliti lagi dalam menentukan kadar air, bobot isi dan total ruang pori
tanah, semoga praktikum selanjutnya dapat berjalan baik dan lancar sehingga
apa yang didapat dari hasil praktikum dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, Muh. dan Indra S, Budi., 2012. Interpretasi Kandungan Air Tanah untuk
Indeks Kekeringan: Implikasi untuk Pengelolaan Kebakaran Hutan.
Teknik Sipil dan Lingkungam IPB, Bogor.
Hermawan, Bandi., 2004. Penatapan kadar air tanah melalui pengukuran sifat
dielektrik pada berbagai tingkat kepadatan. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu.
Tim Dosen Pengampu DDIT., 2019. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu
Oleo, Kendari.
Arpindra Surya, Johandre. dkk., 2017. Kajian Porositas Tanah Pada Pemberian
Beberapa JenisBahan Organik di Perkebunan Kopi Robusta. Jurusan
Tanah Fakultas pertanian Universitas Brawijaya, Malang.