Nama Kelompok II :
11.6 VARIANS
Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum
kegiatan operasi perusahaan dilakukan. Varians tersebut menyangkut untuk ketiga elemen biaya
produksi yaitu : Varians Bahan Baku, Varians Tenaga Kerja, dan Varians Overhead Pabrik.
Rumus :
(Harga Bahan Aktual – Harga Bahan Standar) x Kuantitas Aktual Bahan Dibeli
Perusahaan pada umumnya menghitung varians harga bahan baku pada saat yang berbeda
dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian bahan baku. Untuk menghitung
varians harga beli bahan baku yaitu dengan mengalikan perbedaan antara harga bahan baku
aktual dan harga bahan baku standar dengan kuantitas bahan baku yang dibeli, dalam
menghitung varians harga bahan baku pada saat pemakaian bahan, yaitu dengan mengalikan
antara harga bahan baku aktual dan standar dengan kuantitas bahan baku yang dipakai.
Kemungkinan penyebab terjadinya varians harga bahan baku tidak menguntungkan :
1. Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam
2. Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebani pada perusahaan
3. Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok
4. Pembelian yang kurang ekonomis
5. Gagalnya negosiasi harga yang ditawarkan pemasok
Rumus :
(Kuantitas Bahan Aktual Dipakai – Kuantitas Bahan Standar) x Harga Bahan Standar
Untuk kebutuhan pengendalian kalau terjadi varians ini harus segera diisolasi secepat mungkin,
walaupun ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai pekerjaan selesai, karena varians ini
sangat besar pengaruhnya pada distorsi biaya operasi.
Rumus :
(Kuantitas Bahan Aktual Dibeli – Kuantitas Bahan Standar Bahan Digunakan) x Harga
Bahan Standar
Contoh 1
Perusahaan roti “Sheero” menetapkan standar harga pembelian terigu sebesar Rp.6.000 per-kg,
untuk menghasilkan satu unit roti dibutuhkan 0,10 kg. Perusahaan menggunakan kalkulasi biaya
proses, dimana pada awal periode masih terdapat produk dalam proses 220 unit roti dengan
tingkat penyelesaian 100% bahan baku dan 60% biaya konversi. Produk selesai pada periode
bersangkutan 1.600 unit roti dan pada akhir periode masih terdapat produk dalam proses akhir
160 unit roti dengan tingkat penyelesaian 100% bahan baku dan 80% biaya konversi,
penggunaan bahan baku untuk produksi 158 kg. Pada periode yang bersangkutan perusahaan
melakukan pembelian bahan baku sebanyak 175 kg @ Rp.6.250. Selama ini perusahaan dalam
memperlakukan produk dalam proses awal menggunakan metode FIFO.
Petunjuk Penyelesaian :
Langkah 1 : menghitung unit ekuivalen
Langkah 2 : menghitung varians harga bahan saat pembelian
Langkah 3 : menghitung varians harga bahan saat pemakaian
Langkah 4 : menghitung varians penggunaan bahan
Langkah 5 : menghitung varians persediaan bahan
Langkah 1
Unit ekuivalen bahan
1.600 potong + (160 potong x 100%) – (220 potong x 100%) = 1.540 potong x 0,10 kg (standar)
= 154 kg ------ standar penggunaan
Langkah 2
Varians Harga Bahan saat Pembelian
(Harga Bahan Aktual – Harga Bahan Standar) x Kuantitas aktual pembelian =
(Rp.6.250 – Rp.6.000) x 175 kg = Rp.43.750 (TM)
Langkah 3
Varians Harga saat Digunakan
(Harga Bahan Aktual – Harga Bahan Standar) x Kuantitas aktual penggunaan =
(Rp.6.250 – Rp.6.000) x 158 kg = Rp.39.500 (TM)
Langkah 4
Varians Penggunaan Bahan
(Kuantitas Bahan Aktual – Kuantitas Biaya Standar) x Harga Bahan Standar =
(158 kg – 154 kg) x Rp.6.000 = Rp.24.000 (TM)
Langkah 5
Varians Persediaan Bahan
(Kuantitas Bahan Aktual Dibeli – Kuantitas Bahan Standar Bahan Digunakan) x Harga Bahan
Standar =
(175 kg – 158 kg) x Rp.6.000 = Rp.102.000 (TM)
TM = Tidak Menguntungkan
Rumus :
(Jam Kerja Aktual – Jam Kerja Standar) x Tarif Tenaga Kerja
Contoh 2
Perusahaan roti “Sheero” untuk memproduksi satu potong roti menetapkan standar jam kerja
0,25 jam, dengan tarif standar Rp.4.200 per jam. Jam kerja aktual yang terjadi sebesar 412 jam
dengan tarif Rp.4.100 per-jam.
Langkah 1
Unit Ekuivalen
Produk Selesai + (PDP awal x tingkat penyelesaian) – (PDP akhir x tingkat penyelesaian)
1.600 potong + (160 potong x 80%) – (220 potong x 60%) = 1.596 potong x 0,25 jam = 399 jam
jam standar
Langkah 2
Menghitung Varians Tarif Tenaga Kerja
(Tarif Tenaga Kerja Aktual – Tarif Tenga Standar) x Jam Kerja Aktual
(Rp.4.200 – Rp.4.100) x 412 jam = Rp.41.200 (M)
Langkah 3
Menghitung Varians Efisiensi Tenaga Kerja
(Jam Kerja Aktual – Jam Standar) x Tarif Tenaga Kerja Standar
(412 jam – 399 jam) x Rp.4.200 = Rp.54.600 (TM)
Rumus :
BOP Aktual – (BOP Tetap Aktivitas Normal + BOP Variabel Aktivitas Standar)
2. Varians Volume (Volume Variance) : adalah varian antara anggaran fleksibel pada
aktivitas standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead
pabrik yang dibebankan ke produk. Varian ini mengidentifikasikan aktivitas yang
tersedia tidak digunakan secara efisien.
Rumus :
Anggaran Fleksibel Aktivitas Standar – (Aktivitas Standar x Tarif Total)
Rumus :
(Aktivitas Aktual – Aktivitas Standar) x Tarif Variabel
3. Varians Volume (Volume Variance) : adalah varians antara anggaran fleksibel pada
aktivitas standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead
pabrik yang dibebankan ke produk. Varians ini mengidentifikasikan aktivitas yang
tersedia tidak digunakan secara efisien.
Rumus :
Anggaran Fleksibel Aktivitas Standar – (Aktivitas Standar x Tarif Total)
Varians Pengeluaran (Spending Variance) : adalah varians, total biaya overhead pabrik actual
dengan jumlah anggaran fleksibel yang disesuaikan dengan aktivitas actual yang telah terjadi.
Varians Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Variance) : adalah varians antara anggaran
fleksibel pada aktivitas actual yang telah terjadi, dengan jam aktual yang dibebankan ke produk.
Varians ini mengidentifikasikan aktivitas yang tersedia tidak digunakan secara maksimal.
Varians Efisiensi (Efficiency Variance) : adalah varians biaya overhead pabrik dengan
membandingkan overhead pabrik menggunakan aktivitas actual dengan overhead pabrik
menggunakan aktivitas standar. Varians ini mencerminkan pemakaian yang efisien dan tidak
efisien untuk dijadikan dasar oleh perusahaan dalam membebankan biaya overhead pabrik.
Metode Empat Varians
Metode empat varians merupakan pengembangan dari metode tiga varians pada model B,
dimana terjadinya pemisahan varians efisiensi menjadi varians efisiensi variabel dan varians
efisiensi tetap. Keempat varians tersebut adalah varians pengeluaran, varians kapasitas
menganggur, varians efisiensi variabel dan varians efisiensi tetap. Ketiga jenis varians telah
diuraikan di atas, sedangkan varians efisiensi tetap adalah selisih antara overhead pabrik tetap
menggunakan aktivitas actual dengan overhead pabrik tetap menggunakan aktivitas standar.
Varians ini mencerminkan pemakaian yang efisien dan tidak efisien untuk dijadikan dasar oleh
perusahaan dalam membebankan biaya overhead pabrik.
Jam Kerja Standar untuk keluaran aktual : adalah jam kerja standar yang seharusnya
digunakan untuk mengolah output dari proses pengolahan yang telah terjadi.