Anda di halaman 1dari 19

Penetapan Biaya

Standar dan Analisis


Varians I
BIAYA STANDAR

Biaya Standar adalah biaya yang telah ditetapkan


(dianggarkan) oleh perusahaan sebelumnya yang
dijadikan pedoman dalam melakukan suatu
produksi.
Apabila operasi aktual melebihi standar, manajer
harus menyelidiki varian yang terjadi
Manfaat Biaya Standar
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen beberapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka
lakukan pengurungan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja
dan kegiatan lain (Mulyadi, 1991 : 416).
Sistem biaya standar dapat digunakan dalam perhitungan biaya proses maupun berdasarkan
biaya pesanan. Sistem biaya standar umumnya lebih dapat beradaptasi dalam lingkungan
industri dengan teknologi yang relatif stabil dan menghasilkan produk yang homogen
Manfaat Biaya Standar
Biaya standar sangat membantu perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan dalam:
1. Penetapan anggaran: dengan adanya biaya standar, penyusunan anggaran untuk volume
dan bauran produk dapat disusun dengan cepat dan lebih handal
2. Pengendalian biaya: dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Dapat menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat penyusunan
laporan biaya: biaya standar menyederhanakan perhitungan biaya dengan cara
mengurangi pekerjaan klerikal, karena dalam standar yang lengkap mencakup semua
elemen biaya produksi.
4. Membebankan biaya ke persediaan, produk dalam proses, dan produk jadi: beberapa
perusahaan tidak menggunakan biaya standar untuk perencaan dan pengendalian
persediaan.
5. Penetapan tawaran biaya kontrak; menghitung biaya yang terjadi untuk suatu kontrak
akan lebih mudah menggunakan biaya standar atau jika akan produksi suatu produk yang
spesifik.
Penentuan Biaya Standar
Penentuan biaya standar dapat dibagi ke dalam tiga bagian (Mulyadi, 1991 : 419):
1. Penentuan standar biaya bahan baku
2. Penentuan standar biaya tenaga kerja
3. Penentuan standar biaya overhead pabrik
Penentuan Biaya Standar
1. Penetapan standar biaya bahan baku
Dalam penetapan standar bahan baku ada dua jenis standar yang digunakan yaitu
standar harga bahan baku dan standar kuantitas pemakaian bahan baku.
Penetapan standar harga bahan baku memungkinkan untuk:
a. Memantau kinerja bagian pembelian dan mendeteksi pengaruhnya terhadap
biaya bahan baku
b. Mengukur dampak dari kenaikan dan penurunan harga bahan baku terhadap
laba
Penentuan Biaya Standar
Untuk penetapan biaya standar bahan baku ini perlu diperhatikan:
a. Penyusunan anggaran bahan baku
b. Penyimpanan bahan baku
c. Pembelian yang terjadwal
d. Pengiriman dan pengawasan bahan baku

Penetapan standar kuantitas pemakaian bahan baku, umumnya dikembangkan


berdasarkan spesifikasi hasil penelitian yang dilakukan bagian perekayasaan
produk. Untuk penetapan standar pemakaian bahan baku ini perlu diperhatikan:
a. Fluktuasi pemakaian
b. Antisipasi persediaan
Penentuan Biaya Standar
2. Penetapan standar biaya tenaga kerja

Dalam penetapan standar biaya tenaga kerja, standar digunakan yaitu standar tarif upah dan
standar waktu atau efisiensi. Standar tarif lebih didasarkan pada perjanjian tawar menawar kolektif
antara serikat pekerja dan perusahaan, atau berdasarkan ketetapan pemerintah berdasarkan
tingkat upah minimum.

a. Tingkat keadilan upah : Setiap operasi diperlukan rating pekerjaan


b. Penetapan standar waktu atau efisiensi memerlukan studi dan gerak berdasarkan pada kinerja
aktual dari seorang pekerja atau kelompok pekerja yang mempunyai keahlian yang sama

Untuk penentuan standar biaya tenaga kerja ini perlu diperhatikan:


a. Perencanaan menyeluruh dari sistem pengupahan
b. Lingkungan perusahaan
c. Adanya prosedur operasi untuk setiap bidang tugas
Penentuan Biaya Standar
3. Penetapan standar biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik standar merupakan salah satu cara dalam mengalokasikan
overhead pabrik ke persediaan untuk keputusan penetapan harga dan untuk
pengendalian biaya.
Akan tetapi akuntan biaya menyadari bahwa ukuran yang digunakan seperti biaya
standar dibandingkan dengan biaya aktual memerlukan pengawasan dan pemantauan.
Laporan varians masing-masing departemen mendorong manajer pusat biaya untuk
lebih fokus hanya pada peningkatan kinerja mereka.
Varians
Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan
operasi perusahaan dilakukan. Varians tersebut menyangkut tiga elemen biaya produksi yaitu:

1. Varians bahan baku


2. Varians tenaga kerja
3. Varians overhead pabrik
1. Varians Bahan Baku
Varians bahan baku adalah selisih bahan baku aktual dengan bahan baku berdasarkan standar
yang diperkenankan

Dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi:


a) varians harga bahan baku dan
b)varians kuantitas pemakaian bahan baku
c) Varians persediaan bahan baku
a). Varians harga bahan baku : adalah selisih harga bahan baku aktual dengan harga bahan baku berdasarkan
standar yang diperkenankan.

Rumus :
(Harga bahan aktual-Harga bahan standar) x Kuantitas aktual bahan dibeli

Kemungkinan penyebab terjadinya varians harga bahan baku tidak menguntungkan:


1. Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam
2. Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebani pada perusahaan
3. Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok
4. Gagalnya negoisasi harga yang ditawarkan pemasok
b)varians kuantitas pemakaian bahan baku

Rumus : (Kuantitas bahan aktual dipakai – kuantitas bahan standar) x Harga bahan standar

Untuk kebutuhan pengendalian kalau terjadi varians ini harus segera diisolasi secepat mungkin,
walaupun ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai pekerjaan selesai, karena varians ini sangat
besar pengaruhnya pada distorsi biaya operasi.

Kemungkinan penyebab terjadinya varians harga bahan baku tidak menguntungkan:


1. Kehilangan bahan baku saat penanganan tahap awal proses
2. Pemborosan selama pemrosesan
3. Terjadi kerusakan bahan dan sisa bahan kelebihan
4. Perubahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar
5. Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan
c) Varians persediaan bahan baku
Karena biaya penimpanan cukup mahal, maka penetapan varians ini sangat bermanfaat bagi
manajemen agar tidak terjadi penumpukan persediaan, dan penggunaan metode persediaan yang
akan digunakan.

Rumus :

(Kuantitas bahan aktual dibeli – kuantitas bahan standar bahan digunakan) x Harga bahan standar
Contoh soal
Perusahaan roti “ Sheroo” menetapkan standar harga pembelian terigu sebesar Rp.6,000 per kg,
untuk menghasilkan satu unit roti dibutuhkan 0,10 kg. Perusahaan menggunakan kalkulasi biaya
proses, dimana pada awal periode masih terdapat produk dalam proses 220 unit roti dengan tingkat
penyelesaian 100% bahan baku dan 60 % biaya konversi. Produk selesai pada periode bersangkutan
1.600 unit roti dan pada akhir periode masih terdapat produk dalam proses akhir 160 unit roti dengan
tingkat penyelesaian 100% bahan baku dan 80% biaya konversi, penggunaan bahan baku untuk
produksi 158 kg. Pada periode yang bersangkutan perusahaan melakukan pembelian bahan baku
sebanyak 175 kg @ Rp.6,250. Selama ini perusahaan dalam memperlakukan produk dalam proses
awal menggunakan metode FIFO.
Langkah-Langkah penyelesaian
soal
Langkah 1 : Menghitung unit ekuivalen
Langkah 2 : Menghitung varians harga bahan saat pembelian
Langkah 3 : Menghitung varians harga bahan saat pemakaian
Langkah 4 : Menghitung varians penggunaan bahan
Langkah 5 : Menghitung varians persediaan bahan
Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)

1. Metode
rata-rata
tertimbang

Rumus: Unit
Ekuivalen

2. Metode
FIFO

Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) - (PDP Awal x Tingkat Penyelesaian)
❖ Langkah 1
Unit ekuivalen bahan
1600 potong + (160 potong x 100%)-(220 potong x 100%)= 1,540 potong x 0,10 kg (standar)
= 154 kg (standar penggunaan)

❖ Langkah 2
Varians harga bahan saat pembelian
(Harga bahan aktual – harga bahan standar) x Kuantitas aktual pembelian = (Rp. 6,250 – 6000)
x 175 kg = Rp.43,750 (™)

❖ Langkah 3
Varians harga saat digunakan
(Harga bahan aktual – harga bahan standar) x Kuantitas aktual penggunaan = (Rp. 6,250 –
6000) x 158 kg = Rp.39,500 (™)
❖ Langkah 4
Varians penggunaan bahan
(Kuantitas bahan aktual – Kuantitas bahan standar) x Harga bahan standar = (158 kg -154 kg ) x
Rp.6000 = Rp.24,000 (™)

❖ Langkah 5
Varians persediaan bahan
(Kuantitas bahan aktual dibeli – kuantitas bahan standar bahan digunakan) x Harga bahan standar
= (175 kg – 158 kg ) x Rp. 6000 = Rp. 10,000 (™)

Anda mungkin juga menyukai