Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

A. Masalah umum dalam pengendalian akuntansi standar

Pengertian pengendalian operasi : pengendalian (controlship) mengasumsikan bahwa


telah ditetapkan suatu rencana tindakan atau standar untuk mengukur prestasi pelaksanaan.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bagi perusahaan, pengendalian harus
dikembangkan sehingga dapat diambil keputusan yang sesuai dengan rencana.

Dalam perusahaan atau organisasi kecil, manejer atau pemilik dapat mengamati dan
mengendalikan sendiri semua operasinya. Baginya adalah mudah untuk mengamati usaha
produksi dari setiap pegawai dan juga tingkat persediaan bahan baku dan barang dalam
proses.

B. Cakupan Pengendalian Akuntansi


Penegndalian yang efektif meluas pada setiap operasi perusahaan, termasuk setiap unit,
setiap fungsi, setiap departemen, setiap daerah atau area dan setiap individu. Pengendalian
akuntansi mencakup semua aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti misalnya
pembayaran kas, penerimaan kas, arus dana, investasi yang bijaksana dan pengamanan dana
dari penggunaan yang tidak syah. Pengendalian akuntansi meliputi pengendalian piutang,
pengelakan kerugian yang dapat terjadi karena adanya prosedur penagihan dan pemberian
kredit dagang yang tidak layak dan juga perencanaan dan pengendalian persediaan untuk
mencegah terganggunya jadwal produksi dan pengiriman atau kerugian karena barang sisa
dan keuangan. Penegndalian yang demikian meliputi penyajian semua fakta yang perlu
mengenai pelaksanaan dari semua fungsi seperti produksi, riset, teknik, pemasaran dan
finansial. Adalah suatu keharusan, bahwa manajemen harus diberi informasi mengenai
penggunaan tenaga kerja dan bahan yang bertentangan dengan rencana untuk memproduksi
barang jadi. Pengendalian berhubungan dengan tiap klasifikasi dalam neraca dan laporan
perhitungan rugi/laba. Ringkasannya, pengendalian akuntansi meluas sampai pada semua
kegiatan perusahaan. Sistem akuntansi yang mencakup pengendalian-pengendalian akuntansi
bila diintegrasikan dengan pengendalian-pengendalian operasi, akan menyediakan suatu alat
yang sangat berdaya bagi manajemen untuk merencanakan dan mengarahkan pelaksanaan
perusahaan.

C. Kebutuhan akan standar


Bila industri telah berkembang, bertumbuh dan menjadi lebih rumit, maka perlunya
efisiensi dan produktivitas yang tinggi menjadi semakin penting. Biaya distribusi dan
penjualan harus dievaluasi dan diukur terhadap beberap faktor yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Merupakan hal pokok untuk menetapkan suatu tolok ukur mengenai hasil-hasil yang
dikehendaki atau yang direncanakan, berdasarkan mana dapat diperbandingkan hasil-hasil
yang sebenarnya agar pengukuran prestasi yang seefektif mungkin. Adalah umum untuk
memperbandingkan prestasi sekarang dengan prstasi yang lalu, misalnya prestasi bulan
terakhir, kwartal terakhir tau tahun terakhir. Perbandingan yang demeikian menunjukan
trend, tetapi juga digunakan untuk memperlihatkan adanya ketidakefisienan. Perbandingan
yang seperti ini hanya berguna, jika tolok ukur atau prestasi yang lalu memang merupakan
prestasi yang efektif dan efisien. Selanjutnnya perubahan perubahan dalam teknologi, tingkat
harga, proses produksi dan volume produksi relatif cenderung membatasi nilai dari rata-rata
biaya historis dalam menetapkan berapakah biaya sekarang yang seharusnya.

D. Definifi standar

Suatu standar jenis apapun merupakan suatu tolok ukur atau alat untuk menilai sesuatu.
Websters new collegiate dictionary mendefinisikan suatu standar sebagaai sesuatu yang
diadakan dan yang ditetapkan oleh yang berwenang sebagai suatu aturan untuk mengukur
kwantum, berat, luas, nilai atau kwalitas. Biaya standar merupakan biaya yang ditetapkan
terlebih dahulu secara ilmiah, sebagai lawan dari biaya aktuil atau biaya historis. Jadi biaya
standar bukanlah merupakan biaya aktuil atau rata-rata, meskipun pengalaman yang lalu
dapat merupakan faktor dalam menetapkan standar.

Oleh karena standar telah didefinisikan sebagai suatu tolok ukur prestasi yang
dikembangkan secarah ilmiah, maka setidak-tidaknya ada dua kondisi yang tercakup dalam
menetapkan standar yaitu:

1. Standar adalah hasil dari penelitian yang teliti atau analisa terhadap prestasi yang
lalu dan ikut mempertimbangkan kondisi-kondisi yang diharapkan dimasa
mendatang. Jadi standar bukanlah sekedar terkaan-terkaan; tetapi merupakan
pendapat, yang didasarkan pada fakta-fakta yang tersedia dari orang-orang yang
paling ahli untuk menilai bagaiman prestasi kerja itu seharusnya.
2. Standar perlu ditinjau ulang dan direvisi dari waktu ke waktu. Suatu standar
ditetapkan berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. Bila kondisi-kondisi berubah,
standar harus juga diubah; kalau tidak, maka standar tidak akan merupakan tolok
ukur yang benar. Bilamana terdapat kerjasama kelompok yang efektif, dan khususnya
bila standar dikaitkan dengan pembayaran insentif para pegawai maka kemungkinan
perubahannya adalah besar dengan pembayaran insentif para pegawai maka
kemungkinan perubahannya adalah besar.

Terdapat perbedaan pendapat yang berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Apakah suatu standar harus merupakan:


a. Suatu current standard, yang mencerminkan bagaimana prestasi kerja itu
seharusnya dalam periode untuk mana standar ditetapkan, atau
b. Suatu basic standard yang semata-mata sebagai penunjuk saja
2. Tingkat kegiatan berdasarkan mana suatu standar seharusnya ditetapkan tingkat
pelaksanaan yang ideal tingkat yang normal, merupakan tingkat yang diperkirakan.
E. Manfaat standar
Ada baiknya seorang manejer mengiktisarkan keuntungan-keuntungan utama dari
standar dan metode-metode ilmiah yang bersangkutan, menurut keempat fungsih utama
standar, sebagai berikut:
1. Dalam pengendalian biaya
a. Standar memberikan suatu tolok ukur yang lebih baik mengenai prestasi
pelaksanaan. Penggunaan standar menelanjangi bidanng di manna terjadi
biaya yang berlebihan, yang mungkin tidak akan diketahui tanpa adanya
standar. Tanpa adanya standar yang ditetapkan secara ilmiah, maka
perbandingan biaya hanya dillakukan secara terbatas pada biaya dari periode-
periode-periode lain yang pada dirinya sendiri mungkin mengandung
pemborosan/ketidak efisienan.
b. Memungkinkan dipergunakannya prinsip perkecualian (principle of
exception) dengan akibat penghematan waktu. Tidaklah perlu untuk
meneliti dan melaporkan tentang semua operasi, tettapi vukup mengenai
operasi yang sangat menyimpang dari standar. Perhatian manajemen dapat
difokuskan pada hal-hall yang memerlukan adanya tindakan perbaikan.
c. Memungkinan biaya akuntansiii yang ekonomis. Biaya ketatausahaan dapat
dikurangi karena lebih sedikit catatan-catatan yang diperlukan dan prosedur-
prosedur yang lebih sederhana dapat diterapkan. Banyak catatan-catatan
terperinci sepert order produksi atau laporan-laporan waktu, tidak diperlukan
lagi. Juga, bila persediaan telah dicatat berdasarkan biaya standar , maka tidak
perlu lagi menghitung biaya-biaya yang sebenarnya setiap kali diproduksi
atau diterima partai barang yang baru. Lebih lanjut lagi, ialah banyak data
untuk menutup buku pada akhir bulan dapat diadakan telebih dahulu,
sehingga mengurangi beban kerja yang memuncak pada akhir bulan.
d. Memungkinkan pelaporan yang segera atas informasi pengendalian biaya.
Melalui penggunaan catatan dan produksi yang telah disederhanakan dan
penggunaan prinsip perkecualian, maka diperlukan waktu yang lebih sedikit
untuk memperoleh informasih yang diperlukan.
e. Standar berlaku sebagai insentif bagi karyawan. Jika seorang karyawan
mempunyai tujuan yang wajar, dia akan cenderung untuk bekerja lebih efisien
sehingga dapat mengurangi biaya. Ini berlaku bagi para manajemen, mandor
dan pekerja.
2. Dalam penetapan harga jual.
a. Tersedianya informasi biaya yang lebih baik sebagai dasar untuk menetapkan
harga. Melalui penggunaan standar yang ditetapkan terlebih dahulu, diperoleh
biaya-biaya yang bebas dari distori abnormal yang disebabkan oleh bahan-bahan
sisa yang berlebihan atau kondisi-kondisi luar biasa lainnya. Selanjutnya
penggunaan tarif-tarif pembebanan biay overhead yang telah dibakukan (standard
overhead rates) dapat mengeliminasikan pengaruh dari kegiatan yang berlaku
sekarang. Tersedia suatu cara, melalui jangka waktu yang panjang, untuk
menutup kembali sepenuhnbya biaya-biaya overhead, termasuk biaya-biaya
pemasaran, administrasi dan riset.
b. Menambah fleksibilitas pada data harga jual. Melalui penggunaan tarif-tarif
yang ditetapkan terlebih dahulu, perubahan produk atau proses dapat dengan
cepat tercermin pada biaya. Selanjutnya, penyesuaian pada harga-harga bahan
atau tarif-tarif upah mudah dilakukan. Sekali lagi penggunaan standar
mengharuskan adanya pemisahan antara biaya tetap dengan biaya vaiabel.
Informasih biaya yang demikian memungkinkan adanya perhitungan biaya atas
basis-basis yang berbeda. Oleh karena penetapan harga kadang-kadang
merupakan suatu masalah pemilihan alternatif-alternatif, fleksibilitas ini memang
dipelukan.
c. Dapat dengan lebih segera menyediakan data untuk penetapan harga.
Penggunaan tarif-tarif yang ditetapkan terlebih dahulu memungkinkan
diperolehnya informasi dengan lebih segera.
3. Dalam penilaian persediaan
a. Diperoleh suatu angka biaya yang lebih baik. Di sini juga, sama seperti dalam
hal penetapan harga, akan diperoleh data biaya yang lebih dapat diandalkan, oleh
karena telah dieleminasikannya pengaruh dari kapasitas yang menganggur, atau
dari pemborosan atau ketidakefisienan yang abnormal.
b. Diperoleh kesederhanaan dalam penilaian persediaan. Semua produk yang
serupa dinilai dengan harga pokok yang sama. Ini tidak sja membantu dalam
menutup buku pada setiap akhir bulan, tetapi juga menguntungkan dalam
menetapkan nilai persediaan fisik setiap tahun.
4.
F.
G.
H.

Anda mungkin juga menyukai