Anda di halaman 1dari 14

https://akuntansi.pnp.ac.

id/jam

e-ISSN 2657-1080, p-ISSN 1858-3687

PENGARUH SOSIALISAS PELAYANAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN


KESADARAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN
[STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA BOJONEGORO]
Akuntansi dan Manajemen, Vol. 18, No. 1, 2023, Hal. 1-15
PENELITI

FLORENTINA
PAULUS AGUT ANJELI​
Penulis 1 Penulis 2

20XX presentation title 2


timeline MINGGU KE 4
MARET 2023
Membuat Latar belakang dan
mencari jurnal terkait
MINGGU KE 2 SAMPAI
MINGGU KE 3
MARET 2022
Mencari Judul

MINGGU KE 1 SAMPAI
MINGGU KE 2 APRIL 2023
MEMBUAT LANDASAN TEORI DAN BUKU-BUKU
PENDUKUNG

MINGGU KE 3 APRIL 2023


SAMPAI MINGGU KE 2 MEI
MINGGU KE 3 MEI 2023
2023
Menyusun Hasil dan Pembahasan
Merumuskan metode penelitian dan
menyebar kuisioner, lalu mengolah
data
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib
Pajak diantaranya Sosialisasi Pelayanan Pajak, Kualitas Pelayanan pajak dan
kesadaran pajak pada KPP PRTAMA BOJONOGORO. Rumusan masalah dalam
penelitian ini apakah pengaruh variable x dan y sama sama berpengaruh secara
positif . Hasil penelitian bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan yaitu KPP
Pratama Bojonegoro khususnya pada wajib pajak untuk memenuhi kepatuhan
wajib pajak. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa Sosialisasi pelayanan pajak
(X1), Kualitas pelayanan pajak (X2) dan Kesadaran wajib pajak (X3) berpengaruh
positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).Sosialisasi pelayanan pajak
(X1) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) mempunya hasil nilai koefisiennya positif
sebesar 0,226, Kualitas pelayanan pajak (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
mempunya hasil nilai koefisiennya positif sebesar 0,246, sedangkan Kesadaran wajib
pajak (X3) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) mempunya hasil nilai koefisiennya
juga positif sebesar 0,336 Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan bahwa
“Sosialisasi pelayanan pajak, Kualitas pelayanan pajak dan Kesadaran wajib pajak
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak” terbukti kebenarannya.
Kata Kunci : Kualitas pelayanan pajak, Sosialisasi pelayanan pajak, Kesadaran
wajib pajak

2023 Stie Yapan Surabaya 4


PENDAHULUAN
3

TINJAUAN PUSTAKA
4

agenda METODE PENELITIAN


5

HASIL DAN PEMBAHASAN


10

KESIMPULAN
13
PENDAHULUAN
Syaputra (2019) menyatakan Indikator kepatuhan WP terlihat dari tingkat partisipasi nya dalam melaporkan SPT Tahunan. Dengan
adanya peningkatan kualitas dan kuntitas pelayanan diharapkan dapat memberikan kepuasan wajib pajak sebagai pelangan, dengan
begitu kepatuhan dibidang perpajakan juga semakin meningkat

Berdasarkan Laporan Kinerja DJP 2015 sampai dengan 2020 diinformasikan rasio kepatuhan WP Badan dan
WP Pribadi Non Karyawan untuk tahun 2015-2020. Rasio Kepatuhan WP Badan dan WP Pribadi Non
Karyawan 2015-2020

Tingkat Kesadaran dan Pelayanan Fiskus, berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang
pribadi (Saadah, Laila Ulfaatus : 2021). Hal yang senada juga diungkapkan oleh Tene J.H., Jullie J.Sondakh
dan Jessy D.L. Warongan (2017) Asdevi, Tiraska (2020), Riadita F. A., and S. Saryadi (2019) dan Putri, J.K.,
& Setiawan, E.P. (2017). Namun Putri, Astrina dan Danny Wibowo (2019) menyatakan Pengetahuan
pajak dan sosialisasi perpajakan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak UMKM. Menurut Dwiyanti, Runi dan Zulaikha ( 2020), sosialisasi pajak memperlemah
pengaruh kualitas pelayanan pajak dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Rasio kepatuhan wajib pajak terus mengalami peningkatan dari


tahun ke tahun namun di tahun 2020 kepatuhan WP belum
mencapai target.
Kenapa KPP Bojonegoro?
o KPP Pratama Bojonegoro yang telah meraih prestasi menjadi KPP dengan penerimaan pajak tertinggi pada
tingkat Nasional
o rasio realisasi penerimaan 145 % dari total target
o tingkat kepatuhan WP pada KPP Pratama Bojonegoro patuh dimana salah satu kepatuhan tersebut
dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh KPP Pratama Bojonegoro kepada wajib baik dianggap baik dan
berkualitas (https://www.pawartajatim.com/penerimaan-pajak-kanwil-djp-jatim-ii-tumbuh-1414-persen)
o Menurut Febriana,Okky (2019) KPP Pratama Bojonegoro adalah salah satu Kantor pelayanan pajak yang
memiliki banyak prestasi. Dengan memberikan 12 (dua belas) layanan unggulan dan modernisasi perpajakan

NAMUN
o Namun Berdasarkan data Tax Ambnesti 2016, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan
orang pribadi lebih patuh dari pada Wajib Pajak (WP) besar, Dan jika membandingkan lagi
kepatuhan antara WP Badan dan Pribadi dapat disimpulkan WP Badan lebih rendah dibanding
WP Pribadi

2023 STIE YAPAN Surabaya 7


METODE PENELITIAN
o Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan verifikatif
deskriptif.
o Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 Wajib Pajak Badan yang aktif pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro. Teknik pengambilan sampel diambil dengan teknik simple random sampling
o pengumpulan datanya peneliti menggunakan kuisioner.
o analsis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan nilai loading factor dan analisis
inferensial dengan menggunakan bantuan software smartPLS 3.0

2023 STIE YAPAN Surabaya 8


TINJAUAN PUSTAKA
PERMASALAHAN DALAM
MARDINASO (2018:3) PEMUNGUTAN PAJAK DI INDONESIA WAJIB PAJAK BADAN
DAN PERLAWANAN PAJAK
o menyimpulkan pajak merupakan iuran yang 1) Masih minim sosialisasi dari pemerintah o Badan adalah sekumpulan orang dan/atau
penarikannya berasal dari rakyat atau kepada warga negara sebagai wajib pajak modal yang merupakan satu kesatuan bagi
warganegara kepada kas negara bersifat tentang pentingnya membayar pajak, sekumpulan yang melakukan atau tidak
wajib oleh karenanya diatur dalam undang- melakukan usaha dimana dapat dipisahkan
manfaat dan saksi yang akan diberikan
undang dan tidak mendapat timbal-balik dalam beberapa kategori yaitu perseroan
pada wajib pajak yang lalai.
secara lansung namun digunakan untuk
2) Kesadaran warga negara yang masih terbatas, perseroan komanditer, perseroan
membayar pengeluaran yang bersifat umum
rendah akan prosedur pendaftaran, lainnya, badan usaha milik negara atau badan
sehingga dapat dinikmati bersama
perhitugan, dan pelaporan perpajakan usaha milik daerah dengan nama dan dalam
sehingga akan berpengaruh pada efektifitas bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana
o Meinurut Reismi (2014) ada beberapa ciri- kepatuhan dalam memberikan kontribusi pensiun, persekutuan, perkumpulan,
ciri pajak yang melekat pada definisi pajak atas pelaksanaan sistem perpajakan di yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
itu sendiri : dipungut dengan dasar kekuatan Indonesia politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan
hukum dan juga aturan pelaksanaanya, tidak bentuk badan lainnya termasuk kontrak
3) Tingkat ekonomi warganegara Indonesia
mendapat jasa timbal balik secara individu investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
oleh masyarakat dari pemerintah, Pajak dapat yang umumnya masih rendah sehingga
memprioritaskan kebutuhan dasar (Irawan (2021), Menurut Undang-Undang
diipungut oleh pemerintah baik pusat maupun
Nomor 28 Tahun 2007 yang merupakan
daerah, diperuntukkan bagi pengeluaran daripada membayar pajak
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
pemerintah yang bahwasannya terdapat 4) Peraturan pelaksanaan perpajakan yang
surplus akan digunakan untuk investasi Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
lebih sering dianggap tidak konsisten
public Umum dan Tata Cara Perpajakan)
dengan undang-undang

2023 STIE YAPAN Surabaya 9


HIPOTESIS
SOSIALISASI PELAYANAN PAJAK) KUALITAS PELAYANAN PAJAK KESADARAN PAJAK
o Sosialisasi pelayanan pajak memiliki Kualitas Pelayanan Pajak memeliki o Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh
pengaruh positif pada Kepatuhan wajib pajak pengaruh positif pada Kepatuhan wajib positif pada Kepatuhan wajib pajak badan
badan Kualitasas Pelayanan Pajak Kualitas Pelayanan Pajak
pajak badan Kualitas Pelayanan Pajak

2023 STIE Yapan Surabaya 10


HASIL DAN PEMBAHASAN

2023 STIE YAPAN Surabaya 11


UJI HIPOTESIS Oriigiinal Samplei T Statiistiics P Valueis
Menurut Morgan (2021), dalam konteks yang sama Pengaruh sosialisasi pelayanan pajak,
kualitas pelayanan pajak, dan kesadaran pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan
dapat bervariasi di pada negara-negara lain di luar Indonesia hal ini dikarenakan
(O) (|O/STDEiV|) perbedaan dalam konteks sosial, budaya, dan sistem perpajakan. Namun, secara umum,
X1 -> Y 0.226 2.189 0.031 faktor-faktor inilah yang memainkan peran penting dalam memotivasi peningkatan
X2 -> Y 0.246 2.180 0.031 kepatuhan wajib pajak badan di seluruh dunia. Misal di Negara Amerika Sekitar, Internal
X3 -> Y 0.336 2.893 0.005 Revenue Service (IRS) akan melakukan pengumpulan pajak oleh kerenanya IRS akan
melakukan berbagai daya upaya untuk mensosialisasikan pelayanan pajak mereka dalam
Adapun peinjeilasan darii tabeil dii atas adalah : rangka peningkatan pemahaman dan kesadaran wajib pajak adapun sosialisasi yang
1) Sosialisasi pelayanan pajak (X 1) berpengaruh positif signifikan terhadap dilakukan dapat berupa panduan, program edukasi dan brosur, yang akan membantu
kepatuhan wajib pajak (Y) karena nilai koefisiennya adalah positif sebesar wajib pajak memahami prosedur perpajakan. Dalam konteks memperbaiki kualitas
pelayanan perpajakan di Negara Amerika Serikat IRS juga akan memberikan pelayanan
0,226 dan p-value yang dihasilkan kurang dari 5%. Dengan demikian
yang responsif dan menyediakan panduan yang jelas dan komprehensif dengan
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Sosialisasi pelayanan pajak memberikan berbagai kemudahan bagi wajib pajaknya untuk melaporkan dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak” membayaran pajak. Selain itu dalam hal memupuk kesadaran akan kewajiban pajak
terbukti kebenarannya. sebagai warganegara yang baik, IRS melakukan kampanye kesadaran pajak secara teratur,
2) Kualiitas peilayanan pajak (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap seperti Taxpayer Advocate Service yang memberikan informasi dan saran kepada wajib
pajak. Dalam hal Manajemen Perpajakan setiap negera menyadari bahwa perpajakan ini
kepatuhan wajib pajak (Y) karena nilai koefisiennya adalah positif sebesar harus ditangani dengan serius karena kompleksitas masalah yang dihadapi dan faktor-
0,246 dan p-value yang dihasilkan kurang dari 5%. Dengan demikian faktor di atas hanyalah sedikit aspek yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak badan di
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Kualitas pelayanan pajak berpengaruh Negara Amerika Serikat. Keadaan dan kebijakan perpajakan dapat berbeda di setiap
positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak” terbukti negara bagian, dan ada juga peraturan federal yang berlaku secara nasional.
kebenarannya. Berdasarkan penelitian M Bergman (2010), di Argentina dan Chili, sosialisasi pelayanan
3) Kesadaran wajib pajak (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap pajak, kualitas pelayanan pajak, dan kesadaran pajak juga memiliki pengaruh yang
kepatuhan wajib pajak (Y) karena nilai koefisiennya adalah positif sebesar signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Administración Federal de Ingresos Públicos
(AFIP) adalah badan pajak melakukan aktifitas atanggungjawab perpajakan di Argentina
0,336 dan p-value yang dihasilkan kurang dari 5%. Dengan demikian
sedangkan di Chili lembaga serupa dinamai Servicio de Impuestos Internos (SII) keduanya
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Kesadaran wajib pajak berpengaruh melakukan aktifitas sosialisasi, peningkatan kualitas pelayanan dan mengedukasi
positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak” terbukti masyarakat di negaranya untuk aktif ikut serta dalam perpajakan di negera Argentina dan
kebenarannya. Chili.

2023 STIE YAPAN Surabaya 12


summary
1) Sosialisasi pelayanan pajak (X1) berpengaruh positif
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) sehingga
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Sosialisasi
pelayanan pajak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak” terbukti
kebenarannya.
2) Kualitas pelayanan pajak (X2) berpengaruh positif
signifikan terhadap kepatuhan wajiib pajak (Y) sehingga
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Kualitas pelayanan
pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak” terbukti kebenarannya.
3) Kesadaran wajib pajak (X3) berpengaruh positif
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) sehingga
hipotesis yang menyebutkan bahwa “Kesadaran wajib
pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak” terbukti kebenarannya."​

2023 STIE YAPAN Surabaya 13


thank you
Paul dan Flo

Anda mungkin juga menyukai