Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

PENELITIAN LPPM
TAHUN ANGGARAN 2021

Analisis Kinerja UMKM Sebelum dan Sesudah Memperoleh Tambahan Modal


melalui Peer to Peer (P2P) Lending di tengah Pandemic Covid-19 (Study Kasus pada
UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi,UMKM dan Perindustrian Provinsi
Jawa Timur)

Oleh:

Gusti Dian Prayogi, S.E., M.Ak., CIBA., CERA


Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec
Selvi Permata Groda, S.T., M.A.B.

STIE SURABAYA

2021

i
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PENELITIAN HIBAH LPPM

1. Judul Penelitian : Analisis Kinerja UMKM Sebelum dan Sesudah


Memperoleh Tambahan Modal melalui Peer to Peer (P2P) Lending di tengah
Pandemic Covid-19 (Study Kasus pada UMKM yang terdaftar pada Dinas
Koperasi, UMKM dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur)
2. Peneliti Utama :
a. Nama Lengkap : Gusti Dian Prayogi, S.E.,M.Ak.,CIBA.,CERA.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP/Golongan : 2100304
d. Jabatan Fungsional: Dosen
e. Jabatan Struktural : Dosen
f. Fakultas/Bagian : -
g. Perguruan Tinggi : STIE SURABAYA
h. Bidang Ilmu : Manajemen
i. Alamat Kantor : Jl. Raya Menganti No. 133, Wiyung, Surabaya
j. E-mail : gustidian.prayogi@stiesurabaya.ac.id
k. Alamat Rumah : Manukan Indah 2 Blok 19 C No. 1, Tandes, Surabaya
l. Telepon/Faks. : +62 8212 413 7730
m. Laboratorium :-
3. Lokasi Penelitian : Jawa Timur
4. Anggota Penelitian :

No. Nama Lengkap NIP


1. Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec 2100301
2. Selvi Permata Groda, S.T., M.A.B. 2100202

5. Jangka Waktu Penelitian: 6 (enam) bulan,


6. Biaya yang diajukan : Rp. 5.980.000,-

Surabaya, 30 Mei 2021

Pengusul,

Gusti Dian Prayogi,


S.E.,M.Ak.,CIBA.,CERA.
2100304

Mengetahui/Menyetujui,
Ketua,
STIE Surabaya

Ramon Syahrial, S.P., M.M.

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

ABSTRAK.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1


1.2 Rumusan Permasalahan..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4

2.1 Landasan Teori...........................................................................................................4


2.1.2 Kinerja UMKM.......................................................................................................4
2.1.3 Peer to peer landing................................................................................................5
2.1.4 Solusi Modal UMKM dan Peer to peer landing.....................................................6
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................................7

BAB III DATA DAN METODOLOGI............................................................................8

3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................................8


3.2 Populasi dan Sample...................................................................................................8
3.3 Teknik Metodologi dan Pengumpulan Data...............................................................9
3.4 Spesifikasi Model.......................................................................................................9
BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN.......................................................................12

BAB V JADWAL PENELITIAN...................................................................................13

BAB VI PERSONALIA...................................................................................................14

BAB VII PEMBIAYAAN................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17

LAMPIRAN......................................................................................................................19

iii
ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja UMKM sebelum dan sesudah memperoleh
tambahan modal melalui peer to peer (P2P) lending di tengah pandemic covid-19.
UMKM sebagai salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19,
menghadapi masalah permodalan baik modal kerja maupun modal investasi. Padahal
modal ini sangat penting bagi UMKM untuk aktivitas operasi. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang berfokus pada P2P lending dengan menganalisis lebih dalam
pada sisi kreditur. Dengan mengusung 2 rumusan masalah yaitu yang pertama adalah
Analisa kinerja UMKM sebelum dan sesudah penggunaan P2P lending dalam rangka
mendukung produktivitas UMKM. Yang kedua adalah Analisa kinerja antara P2P
lending yang terdaftar dan tidak terdaftar di OJK. Data yang digunakan dari penelitian ini
adalah data primer yang didapatkan berasal dari 200 respondent yang merupakan UMKM
dan berlokasi usaha di Jawa Timur dengan menggunakan multi-stage sampling. Penelitian
nantinya ini dapat juga menjadi pertimbangan para pemangku kebijakan dalam hal
ekonomi dan keuangan yaitu Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan pengawasan.
Diharapkan juga, penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap dunia penelitian
dan ilmu pengetahuan di Indonesia yang sekarang berkembang semakin pesat.

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia digemparkan dengan wabah pandemi coronavirus (Covid-19) di akhir tahun
2019. Virus yang berasal dari China ini mulai masuk ke Indonesia awal tahun 2020 dan
menjadi tantangan yang sangat berat bagi berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Keadaan ini tak hanya mengancam nyawa, tetapi juga membuat roda perekonomian
Indonesia terpuruk, bahkan cenderung mati total. Salah satu sektor yang paling terdampak
oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal sektor
ini merupakan kegiatan usaha yang mempunyai peran penting dan strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas ekonomi negara (Hadi, 2015).
Di tengah kesulitan yang dihadapi UMKM, perkembangan era digital menjadi tanpa
batas dan terus mengalami perkembangan yang signifikan di semua sektor kehidupan, baik
sosial maupun bisnis, salah satunya adalah industri Financial Technology (Fintech). Menurut
Rizal, Maulina and Kostini (2019), peer to peer lending menjadi alternatif bagi seseorang
yang mencari dana pinjaman. Salah satu layanan Fintech yang mendapat perhatian khusus
bagi UMKM di tengah pandemi Covid-19 ini adalah peer to peer (P2P) lending. Sebuah
platform teknologi yang dapat mempertemukan peminjam yang membutuhkan modal usaha
dengan pemberi pinjaman secara digital yang mengharapkan return yang kompetitif.
Pinjaman peer to peer (P2P) lending lending memungkinkan pemilik usaha mendapatkan
modal dengan cepat dan mudah agar mampu bertahan di tengah pandemic Covid-19.
Peer to peer (P2P) lending sendiri memiliki payung hukum mengacu pada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 77 tahun 2016. Namun menurut Tampulon (2019)
belum seluruh penyedia Peer to peer (P2P) lending mentatati peraturan OJK tersebut.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta melaporkan bahwa selama periode 4 – 25
November 2018 telah menerima 1.330 aduan masyarakat terkait dengan praktik P2P lending
yang bermasalah (Aldina, 2018). Meskipun begitu, P2P lending sendiri masih menjadi pilihan
utama atau primadona untuk UMKM jika menginginkan dana segar untuk suntikan bisnisnya.
Tampubolon (2019) menegaskan jika dilihat dari prespektif UMKM sebagai kreditur,
pembiayaan peer to peer (P2P) lending ini memiliki dua mata pisau yaitu dapat dijadikan
sebagai alternatif solusi pendanaan di tengah pandemi Covid-19, namun di sisi lain juga
sebagai resiko. Ditambah lagi menurut Murti and Nugrahaningsih (2020), suku bunga
pinjaman peer to peer (P2P) lending cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
konvensional sehingga semakin lama jangka waktu pembayaran, jumlah tagihan yang

1
dibayarkan akan semakin besar sedangkan sampai saat ini, pandemi Covid-19 belum dapat
diprediksi kapan akan berakhir. Menurut Kore and Septarini (2018), kinerja UMKM sektor
industri kecil di Indonesia masih tergolong rendah. Meskipun begitu, Gitosudarmo (2001),
Munizu (2010) dan Zaenal (2012:45) dalam penelitiannya menegaskan jika ada beberapa
indikator yang dapat digunakan pedoman dalam mengukur kinerja sebuah unit bisnis, yaitu
keuntungan, jumlah pelanggan, penjualan, pertumbuhan aset dan tenaga kerja dan hal ini
didukung oleh Memba et al. (2012). Hal yang berbeda dikemukakan oleh Widodo et al.
(2003) yang menyatakan ukuran dalam menentukan kinerja usaha mikro dapat menggunakan
indikator-indikator kinerja hanya nilai penjualan, keuntungan dan nilai aset usaha. Oleh
karenanya berdasarkan penelitian dari penelitian sebelumnya yaitu Gitosudarmo (2001),
Munizu (2010) dan Zaenal (2012:45) dan Memba et al. (2012) peneliti mengunakan indikator
penjualan (omzet), laba, dan pertumbuhan karyawan sebagai variabel penelitian.
Dari beberapa penelitian sebelumnya dapat dikatakan mengenai pengaruh pembiayaan
melalui peer to peer (P2P) lending masih terhadap kinerja UMKM sebagai kreditur ini masih
mengandung pro dan kontra, disatu sisi ada yang bepandangan negatif disisi lain ada ada pula
yang menganggap adanya peer to peer landing guna menunjang kinerja UMKM merupakan
hal yang positif. Mengingat di era pandemi, guna memutus tali rantai penyebaran Covid-19,
pemerintah membatasi aktivitas masyarakat untuk melakukan pertemuan, fintect peer to peer
landing ini memang merupakan cara yang terbaik untuk tetap menggerakkan roda ekonomi
Indonesia.
Masih adanya perbedaan hasil penelitian dan pendapat yang dikemukakan oleh
peneliti terdahulu, menjadi alasan bagi peneliti untuk menganalisis kinerja UMKM sebelum
dan sesudah memperoleh tambahan modal melalui peer to peer (P2P) lending di tengah
pandemic covid-19 (study kasus pada UMKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi, UMKM
dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur). Penelitian ini akan menganalisis lebih dalam pada
sisi kreditur yaitu pelaku UMKM. Penelitian nantinya ini dapat juga menjadi pertimbangan
para pemangku kebijakan dalam hal ekonomi dan keuangan yaitu Otoritas Jasa Keuangan
untuk meningkatkan pengawasan. Diharapkan juga, penelitian ini memberikan kontribusi
positif terhadap dunia penelitian dan ilmu pengetahuan di Indonesia yang sekarang
berkembang semakin pesat.

2
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1) Apakah terdapat pengaruh kinerja UMKM sebelum dan sesudah memperoleh


tambahan modal melalui peer to peer (P2P) lending di tengah pandemic covid-19?
2) Apakah kinerja antara P2P lending legal (yang terdaftar di OJK) lebih baik daripada
P2P ilegal (tidak terdaftar di OJK)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah:

1) Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru mengenai pengaruh kinerja UMKM
sebelum dan sesudah memperoleh tambahan modal melalui peer to peer (P2P) lending di
tengah pandemic covid-19.
2) Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari penelitian terdahulu bahwa peer to peer
lending merupakan solusi tepat bagi UMKM atau malah merupakan solusi yang
memberatkan dalam rangka mengupayakan penambahan modal bagi UMKM.
3) Memberi masukan pada kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan keuangan
mengenai pelaksanaan peer to peer lending dalam rangka pemberian pinjaman dana pada
UMKM sehingga berperan serta dalam proses pembangunan ekonomi nasional dan
menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian UMKM

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan


Menengah, pengertian usaha kecil, menengah dan besar adalah sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif dan milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini
2. Usaha kecil diartikan sebagai usaha ekonomi yang produktif dan berdiri sendiri,
dilakukan baik oleh perorangan maupun badan usaha, bukan merupakan anak
perusahaan ataupun bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau merupakan
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi yang produktif dan berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan maupun badan usaha, bukan merupakan anak
perusahaan ataupun cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau merupakan bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-undang.

Kriteria UMKM bersadarkan Undang-undang Nomor 20/2008 tentang Usaha Mikro,


Kecil, dan Menengah:
1. Usaha Kecil memiliki aset miminal sebesar Rp50.000.000,00 dan omset maksimal
Rp.300.000.000,00
2. Usaha Menengah memiliki aset miminal sebesar Rp50.000.000,00 – Rp500.000.000,00
dan omset maksimal Rp.300.000.000,00 – Rp2,5 M
3. Usaha Menengah memiliki aset miminal sebesar Rp500.000.000,00 – Rp 1 M dan
omset maksimal Rp2,5 M – Rp 10 M.

2.1.2 Kinerja UMKM


Mutegi et al (2015) kinerja UMKM merupakan hasil kerja yang dicapai oleh individu
dengan cara menyesuaikan peran atapun tugasnya dalam suatu perusahaan pada suatu periode

4
waktu tertentu, serta dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standart tertentu dari
perusahaan dimana ia bekerja.
Indikator yang tepat diperlukan untuk mengukur kinerja UMKM. Gitosudarmo
(2001), Munizu (2010) dan Zaenal (2012), mengungkapkan beberapa indikator yang dapat
digunakan pedoman dalam mengukur kinerja sebuah unit bisnis, antara lain:
1. Pertumbuhan keuntungan.
2. Pertumbuhan jumlah pelanggan.
3. Pertumbuhan jumlah penjualan.
4. Pertumbuhan jumlah aset.
5. Penambahan tenaga kerja setiap tahun.
Menurut Kore and Septarini (2018), secara keseluruhan kinerja UMKM sektor
industri kecil masih tergolong rendah. Walaupun hampir semua indikator kinerja mengalami
peningkatan tetapi peningkatannya masih rendah untuk indikator penjualan, laba, dan pasar.
Namun untuk indikator pertumbuhan modal UMKM sektor industri kecil mengalami justru
penurunan. Sementara itu, Memba et al. (2012) menyatakan indikator kinerja keuangan
UMKM adalah penjualan pertahun, laba bersih pertahun, asset bersih dan jumlah tenaga
kerja. Sedangkan Widodo et al. (2003) menyatakan ukuran dalam menentukan kinerja usaha
mikro menggunakan indikator-indikator kinerja yaitu nilai penjualan, keuntungan, nilai aset
usaha.
Berdasarkan penelitian sebelumnya Gitosudarmo (2001), Munizu (2010) dan Zaenal
(2012:45) dan Memba et al. (2012) peneliti mengunakan indikator penjualan (omzet), laba,
dan pertumbuhan karyawan sebagai variabel penelitian.

2.1.3 Peer to peer landing


Peer to Peer Lending (P2P) adalah suatu media yang menyatukan atau
mempertemukan secara langsung peminjam dengan pemberi pinjaman tanpa kegiatan
perantara seperti yang berlaku di bank pada umumnya (Tampubolon, 2019). Hal yang juga
ditambahkan oleh Sitompul (2019), kegiatan P2P sendiri dilakukan secara online agar
memudahkan kedua belah pihak yaitu antara peminjam dengan pemberi pinjaman. Siapapun
dapat melakukan proses P2P jika orang tersebut memenuhi semua persyaratan yang
ditentukan oleh media penyedia jasa peer to peer tersebut.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01./2016 tentang
layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, Penyelenggara Peer to peer

5
landing dinyatakan sebagai Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dan dapat berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi, dan wajib wajib mengajukan pendaftaran dan perizinan kepada OJK.

2.1.4 Solusi Modal UMKM dan Peer to peer landing


Peer-to-peer lending (P2P Lending) memang memberikan layanan pinjaman yang
mudah jika dilihat dari segi persyaratan dan prosedur dalam mengajukan pinjaman bagi
UMKM. Dengan Peer-to-peer lending (P2P Lending), UMKM dapat mengajukan pinjaman
tanpa harus mendatangi kantor P2P Lending oleh karena pengajuan pinjaman tersebut
dilakukan secara online oleh UMKM. Persyaratan pengajuan pinjaman Peer-to-peer lending
(P2P Lending) juga tidak rumit karena hanya memerlukan beberapa data misalnya informasi
pribadi pemilik UMKM, informasi umum UMKM, dan data keuangan UMKM secara
sederhana. Demikian pulan dengan Pencairan dana juga cenderung lebih cepat jika
dibandingkan pinjaman melalui bank yang membutuhkan waktu lebih lama. Peer-to-peer
lending (P2P Lending) juga sesuai untuk UMKM karena dalam mengajukan pinjaman tidak
memerlukan agunan atau jaminan. Model pembiayaan dengan Peer-to-peer lending ini sudah
mulai beroperasi di Indonesia sejak akhir tahun 2015 (Pebrianto 2019).
Menurut Hartono dan Deny (2014), masalah yang paling krusial yang dialami oleh
UMKM di Indonesia adalah masalah rendahnya kepemilikan modal artinya di sini UMKM
masih menghadapi kendala dalam penambahan modal baik modal dalam bentuk modal kerja
maupun modal investasi. Hal yang sama juga didukung dalam penelitian Winarni (2006) dan
Setyobudi (2007). Menurut Syarif (2009) akar dari masalah permodalan yang masih menjadi
kendala bagi UMKM di Indonesia yaitu kesulitan untuk mendapatkan pinjaman berupa
modal kerja dan modal investasi dari lembaga perkreditan formal di Indonesia terutama
perbankan.
Namun menurut Setyaningsih, Wisnu Murti, dan Nugrahaningsih (2020), Peer-to-
peer lending bukan solusi Yang paling tepat bagi UMKM di Indonesia sebab bunga dan
resiko yang tinggi untuk masa yang akan datang bagi UMKM, sehingga pembuat regulator
dalam hal ini OJK harus membuat regulasi yang lebih ketat demi melindungi peminjam dari
resiko UMKM dari pembiayaan ini.

2.2 Penelitian Terdahulu


Suci (2017) menegaskan jika kelemahan yang dihadapi oleh UMKM untuk
meningkatkan kemampuan usaha meliputi berbagai indikator yang mana salah satu dengan

6
yang lainnya saling berkaitan antara lain; kurangnya permodalan baik jumlah maupun
sumbernya dan kemampuan manajerial. Kurangnya Modal ini menjadikan UMKM tidak
dapat mengembangkan inovasi untuk meningkatkan produksi sehingga pada akhirnya
membuat tingkat kinerja mereka terhambat.
Menurut Rizal, Maulina and Kostini (2019), pesatnya pertumbuhan peer to peer
lending menjadi alternatif bagi seseorang yang mencari dana pinjaman. Peer to peer lending
merupakan bisnis pembiayaan yang secara tidak langsung menjerumuskan sektor pasar
menengah ke bawah. Pendapat berlainan dikemukakan oleh Setyaningsih, Murti and
Nugrahaningsih (2020), P2P bukan solusi utama bagi UMKM. Pengusaha takut resiko di
masa depan: ketidakmampuan membayar dengan bunga tinggi, resiko keamanan data
peminjam dan menyelamatkan nama baik dari media. Tetap dibutuhkan suatu regulasi untuk
melindungi peminjam dari resiko pembiayaan ini dalam hal ini oleh Regulator (OJK).
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang
layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Pasal 17 menyatakan bahwa
Penyelenggara memberikan masukan atas suku bunga yang ditawarkan oleh Pemberi
Pinjaman dan Penerima Pinjaman dengan mempertimbangkan tingkat kewajaran dan
keberlangsungan perkembangan perekonomian nasional. Namun pada kenyataannya pemberi
pinjaman memperoleh keuntungan dari bunga atas pinjaman yang diberikan sekaligus
kerugian yang mungkin akan dialami seperti risiko gagal bayar, sedangkan peminjam
memperoleh keuntungan dengan perolehan pinjaman sekaligus kerugian karena harus
membayar bunga yang sedikit lebih tinggi (Tampubolon, 2019).
Dengan potensi keuntungan yang cukup besar, maka banyak muncul layanan Peer to
peer landing baik yang terdaftar (legal) maupun tidak terdaftar (ilegal). Menurut Budiyanti
(2019), munculnya layanan Peer to peer landing ilegal menimbulkan dampak negatif,
terutama kerugian finansial bagi masyarakat sebagai konsumen dari pelayanan tersebut.
Selain dihadapkan pada konsekuensi hukum, kreditur atau UMKM juga dihadapkan dengan
permasalahan bunga yang tinggi serta permasalahan yang lainnya.

7
BAB III
DATA DAN METODOLOGI
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang dalam melakukan pengumpulan data dan penafsirannya menggunakan banyak angka
(Creswell,2009). Penelitian ini yang berfokus pada P2P lending dengan menganalisis lebih
dalam pada sisi kreditur. Dengan mengusung 2 rumusan masalah yaitu yang pertama adalah
Analisa kinerja UMKM sebelum dan sesudah penggunaan P2P lending dalam rangka
mendukung produktivitas UMKM. Yang kedua adalah Analisa kinerja antara P2P lending
legal (yang terdaftar) dan P2P lending ilegal (tidak terdaftar di OJK).

3.2 Populasi dan Sampel


Tekni Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Multi-stage sampling
dilakukan dengan melihat 5 kota dengan jumlah UMKM terbanyak dan setelahnya dilakukan
dilakukan pemilihan respondent dengan random atau secara acak dalam kota tersebut. Lima
Kota tersebut adalah jember, Malang, Banyuwangi,Sumenep, dan Kediri, penulis mengambil
berdasarkan data pada tabel berikut.

Sumber: Sensus Ekonomi 2016 dan SUTAS 2018

8
3.3.Teknik dan Metodologi Pengumpulan Data
Data yang digunakan dari penelitian ini adalah data primer yang didapatkan berasal
dari 200 respondent yang merupakan UMKM dan berlokasi usaha di Jawa Timur dengan
menggunakan multi-stage sampling. Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah UMKM
terbanyak dibandingkan dengan provinsi lainnya sejak tahun 2018 dan berjumlah 22.464
usaha pada tahun 2020 (BPS, 2020).
Tabel 1. Daftar Variabel
No. Nama Variabel Data Keterangan
1. Laba/profit* Range Data Sebagai proxi apakah efektif jumlah
(Rp 100rb – pinjaman yang diterima dari P2P
Rp 1jt) Lending
2. Jumlah Pendapatan sebelum Range Data Sebagai proxi untuk mengukur skala
dan setelah mendapatkan (Rp 100rb – performa perusahaan
pinjaman Rp 1jt)
4. Jenis P2P Lending yang Sebagai proxi apakah P2P yang
digunakan** terdaftar lebih mempengaruhi kinerja
perusahaan
5. Jumlah karyawan sebelum Data diskrit Variabel control di sini untuk
dan sesudah pandemic*** (1,2,3) meminimalisir dampak covid,
* Dependent Varible
** Independent Variabel
*** Variabel Control
Penelitian ini sendiri mencakup semua jenis usaha UMKM tanpa membedakan
pendapatan, jumlah pekerja, skala usaha atau laba perusahaan setiap tahunnya. Untuk
meminimalisir hasil yang bias dalam hal interprestasi hasil, penelitian ini menggunakan
jumlah karyawan sebagai variabel control untuk melihat seberapa efektif dana yang
digunakan oleh debitur untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

3.4 Spesifikasi Model


Penelitian ini ingin menunjukkan dan mendemontrasikan pengaruh P2P lending
terhadap kinerja produktifitas perusahaan yang dilihat dari sisi laba perusahaan. Diharapkan
penelitian ini mampu menjawab ke dua rumusan masalah yaitu P2P lending berdampak
positif pada kinerja perusahaan dengan menaikkan laba dan P2P lending yang terdaftar di
OJK berdampak lebih besar dibandingkan dengan P2P lending yang tidak terdaftar. Dengan
demikian, hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
H 0=β 1=0yang berarti jika P2P lending tidak berdampak pada kinerja perusahaan

9
H 1=β 1 ≠ 0 jika P2P lending berdampak pada kenaikan kinerja perusahaan.
Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ke dua:
H 0=β 2=β 3yang berarti jika tidak ada perbedaan antara dummy variabel P2P lending yang
terdaftar ataupun tidak
H 1=β 2 ≠ β 3 jika ada perbedaan antara koefisien dummy variabel P2P lending yang terdaftar
atau tidak.
Dengan melihat ke dua rumusan masalah dan hipotesis, maka model dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Labat =α + β1 Pendapatant + β 2 ¿ β 3 P2 Plent + β 4 workere … … … … … … . Equation 1

3.4.1 Regresi Linear Sederhana

Ordinary Least Square (Regresi linear sederhana) digunakan sebagai metodologi dalam
penelitian ini dikarenakan sesuai dengan jenis data penelitian dan sangat efektif untuk
meminimalisir hasil yang bias dari penelitian ini (Gujarat, 2010; Wooldridge, 2002).

3.4.1.1 Pengujian Statistik dan Ketepatan Model


Pengujian secara statistik dalam studi ini adalah terdiri dari uji signifikansi parameter
secara sendiri (parsial) lewat uji t, uji signifikansi parameter secara bersama-sama (simultan)
melalui uji F serta pengukuran ketepatan model yang telah dibangun dengan menggunakan
indikator koefisien determinasi (R2). Berikut ini akan dijelaskan secara detail masing-masing
pengujian statistik:
1. Uji t (Parsial)
Uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi suatu
variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara parsial (sendiri-sendiri).
Hipotesis yang dibangun dalam uji t adalah sebagai berikut:
H0 : βi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
H1 : βi ≠ 0, artinya ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Berdasarkan hipotesis tersebut di atas, jika (t hitung) kurang dari (t tabel) maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis alternatif ditolak yang artinya variabel independen tidak mampu
menjelaskan variabel dependen atau tidak signifikan secara statistik. Sebaliknya, apabila (t

10
hitung) lebih besar dari (t tabel) maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen mampu
menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen (signifikan secara statistik). Selain itu, uji
t juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (p-value) dari masing-masing
variabel. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil dibandingkan α maka variabel independen
signifikan menerangkan pengaruhnya terhadap variabel dependennya.
2. Uji F (Simultan)
Uji simultan atau uji F adalah uji statistik yang digunakan untuk melihat signifikansi
suatu variabel independen secara bersama-sama (simultan) dalam mempengaruhi variabel
dependen. Hipotesis yang dibangun dalam uji F adalah:
H0: β1= β2= β3= β4= β5= β6= 0
H1: paling tidak ada salah satu parameter (β) yang bernilai ≠ 0
Apabila hasil (F hitung) lebih besar dari (F tabel) maka hipotesis nol (H 0) ditolak. Hal ini
berarti bahwa variasi dari model regresi dapat menjelaskan variasi variabel independen dan
sebaliknya. Selain itu, keputusan uji F juga dapat dilihat dari nilai probabilitas F. Jika nilai
probabilitas (p-value) kurang dari α maka variasi model regresi dapat menjelaskan variasi
variabel independennya.

3. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) adalah koefisien yang menunjukkan seberapa besar variasi
dari variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai dari R2 sendiri berada
diantara 0 hingga 1. Jika nilai koefisien determinasi (R 2) sama dengan nol, hal ini
menandakan bahwa variabel independen tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila
nilai koefisien determinasi adalah satu, hal ini menandakan bahwa variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependen secara sempurna. Pada intinya, semakin besar ata mendekati
nilai satu, koefisien determinasi (R2) adalah semakin baik.

11
BAB IV
HASIL YANG DIHARAPKAN

Laporan akhir penelitian ini nantinya akan berupa laporan penelitian yang
diharapkan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan atau penemuan baru mengenai
pengaruh kinerja UMKM sebelum dan sesudah memperoleh tambahan modal melalui
peer to peer (P2P) lending di tengah pandemic covid-19. Selain itu juga untuk
membuktikan atau menguji kebenaran dari penelitian terdahulu bahwa peer to peer
lending merupakan solusi tepat bagi UMKM atau malah merupakan solusi yang
memberatkan dalam rangka mengupayakan penambahan modal bagi UMKM serta
diharapkan dapat menjadi pertimbangan para kan pemangku kebijakan dalam hal
ekonomi dan keuangan yaitu Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan
pengawasan.

Selain itu agar hasil akhir laporan ini dapat bermanfaat lebih luas, laporan
akhir penelitian ini nantinya akan dipublikasi di e-journal UWP dengan rincian
identitas Jurnal sebagai berikut :
a. Nama jurnal : e-journal IMKA (Implementasi Manajemen dan
Kewirausahaan)
b. Cakupan bidang ilmu : Manajemen dan Kewirausahaan
c. Alamat redaksi : http://jurnal.uwp.ac.id/
d. Penerbit : Universitas Wijaya Putra
e. Terindeks : Google Scholar

12
BAB V
JADWAL PENELITIAN

Program hibah penelitian LPPM dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, Pelaksanaan


Penelitian sesuai dengan perincian sebagai berikut:

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan (dari, Indikator Kinerja


sampai)
1. Persiapan
a. Observasi 1 – 15 Maret 2021 Penentuan Latar Belakang
b. Identifikasi 15 – 31 Maret 2021 Penentuan Identifikasi
Masalah Masalah
c. Penentuan 1 – 15 April 2021 Kajian Literatur dan
Tindakan Metodology Penelitian
d. Penentuan Judul 15 – 18 April 2021 Judul Penelitian
e. Penyusunan 19 April – 30 Mei 2021 Proposal Penelitian
Proposal
f. Pengajuan 30 Mei – 5 Juni 2021 Pengajuan Proposal
Proposal Penelitian
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan 6 Juni – 6 Juli 2021 Pengumpulan Data
Data Penelitian
b. Analisis dan 7 Juli - Data yang sudah di
Perencanaan analisis
3. Penyelesaian
a. Penyusunan 1-30 September 2021 Laporan Akhir
Laporan

13
BAB VI
PERSONALIA

No. Nama Lengkap Tugas Tanggungjawab


1. Gusti Dian Prayogi, S.E., Peneliti Utama Penanggungjawab
dalam penelitian
M.Ak., CIBA., CERA
2. Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec Peneliti Kedua Asisten Peneliti
3. Selvi Permata Groda, S.T., Peneliti Ketiga Asisten Peneliti
M.A.B.

14
BAB VII
PEMBIAYAAN

Berikut rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam penelitian Analisis


Kinerja UMKM Sebelum dan Sesudah Memperoleh Tambahan Modal melalui Peer to Peer
(P2P) Lending di tengah Pandemic Covid-19 (Study Kasus pada UMKM yang terdaftar pada
Dinas Koperasi,UMKM dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur).

1. Honor Output Kegiatan

Harga Satuan
No Nama Item Volume Satuan Volume x Harga Satuan (Rp)
(Rp)
         
1 Peneliti Utama 60 jam 20.500 1.230.000
2 Anggota 1 60 jam 20.000 1.200.000
3 Anggota 2 60 jam 20.000 1.200.000
Jumlah biaya 3.630.000

2. Belanja Bahan

15
Jumlah
No Nama Harga
Merk/Tipe Spesifikasi Kuantitas Satuan Harga
. Bahan Satuan
(Rp)
               
1 Kertas Bola Dunia A4, 80 4 rim
HVS gram 40.000,00 160.000,00
2 Flashdis Kingston Kapasitas 4 1 buah
k GB 60.000,00 60.000,00
3 Tinta HP HP Deskjet 2 buah
Printer 27 Black 35.000,00 70.000,00
original
4 CD-R Sony 700 MB + 4 buah
Casing 15.000,00 60.000,00
5 Map Diamod No. 5002 10 buah
Buffalo 15.000,00 150.000,00
6 Binder Joyko No. 155, 12 3 dus
Clips buah/dus 50.000,00 150.000,00
Jumlah Biaya
  650.000

3. Belanja Perjalanan Lainnya

Harga
Volume x Harga
No Nama Item Volume Satuan Satuan
Satuan (Rp)
(Rp)
1 Dalam Kota Surabaya 3 kali 150.000 450.000
Jumlah biaya 450.000

4. Belanja Barang Operasional Lainnya

Harga
Volume x Harga
No Nama Item Volume Satuan Satuan
Satuan (Rp)
(Rp)
Fotocopy, cetakan/jilid
1 1 kali 750.000 750.000
laporan
Operasional Pengumpulan
2 2 kali 250.000 500.000
data
Jumlah Biaya 1.250.000

Berdasarkan rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam penelitian ini, berikut
penulis lampirkan rekapitulasi rencana anggaran biaya.

No Nama Item Jumlah (Rp)

16
1 Honor Output Kegiatan 3.630.000
2 Belanja Bahan 650.000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 450.000
4 Belanja Barang Operasional Lainnya 1.250.000
Jumlah biaya 5.980.000

17
18
DAFTAR PUSTAKA
BPS.https://www.bps.go.id/indicator/13/760/1/jumlah-koperasi-aktif-menurut-provinsi.html
Budiyanti, Eka. 2019. Upaya Mengatasi Layanan Pinjaman Online Ilegal . Info Singkat,
Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis Bidang Ekonomi dan Kebijakan
Publik
Gitosudarmo, indriyo. 2001. Manajemen strategis edisi pertama. BPFE : yogyakarta.
Gujarati, Damodar N. Dawn C. Porter. 2010. Basic Econometrica. Fifth Edition. New York :
Mc Graw Hill.
Kore, Elisabeth Lia Riani Septarini, Dina Fitri. 2018. Analisis Kinerja Usaha Mikro Kecil
dan Menegan (UMKM) (Studi Kasus Pada UMKM Sektor Industri Kecil Formal Di
Kabupaten Merauke). Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial. ISSN : 2085-8779
Kusuma, Hendra. 2020. Virus Corona Gerogoti Ekonomi Ri, Seperti Apa Dampaknya?.
Https://Finance.Detik.Com/Berita-Ekonomi-Bisnis/D-4929878.
Memba, S. F., Gakure, W. R., dan Karanja, K. 2012. Ventura Capital : Its Impact on Growth
of Small and Medium Enterprise in Kenya.
Munizu, Musran. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha
Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
VOL.12, NO. 1, Maret 2010: 33-41
Mutegi, H. K., Njeru, P. W., dan Ongesa, N. T. 2015. Financial Literacy And Its Impact On
Loan Repayment By Small And Medium Entreprenurs. International Journal of
Economics, Commerce and Management, Vol. 3( Issue 3), 1-28.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01./2016 tentang layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Rizal, Muhamad Maulina, Erna Kostini, Nenden. 2019. Fintech sebagai salah satu solusi
pembiayaan bagi UMKM. AdBispreneur. ISSN : 2503-2755
Setyaningsih, Titik, Nugroho Wisnu Murti, Putri Nugrahaningsih. 2020. Pembiayaan Peer-to-
Peer Lending bagi UMKM: Mengatasi Masalah dengan Masalah?. Jurnal Ikra-ITH
Ekonomika Vol 2 No 3 Bulan Juli 2020.
Sitompul, Meline Gerarita. 2019. Urgensi Legalitas Financial Technology (Fintech) : Peer to
peer landing di Indonesia. Jurnal Yuridis UNIJA. DOI : 10.35141/jyu.v1i2.428
Suci, Yuli Rahmini. 2017. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di
Indonesia. Jurnal Ilmiah fakultasi Ekonomi.
Suryani, Evi. 2021. Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM (studi kasus home industri
klepon di Kota Baru Driyorejo). Journal Inovasi Penelitian

19
Syarifah, Hasna. 2019. Analisis Pengaruh Peer to Peer Lending terhadap Kinerja UMKM
(Studi Kasus Nasabah Pt. Ammana Fintek Syariah). Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.
Tampubolon, Heryucha Romanna. 2019. Seluk Beluk Peer to peer landing sebagai Wujud
Keuangan di Indonesia. Jurnal Bina Mulia Hukum. ISSN : 25287273
Widodo, Tri, et al. 2003. Dampak Pola Pembiayaan Usaha Skala Mikro TerhadapKinerja
Bank dan Nasabah (ULM PT Bank BNI Wilayah Jabotabek, Jawa Barat dan DI
Yogyakarta), Kerjasama Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Publik Universitas Gajah
Mada dan Tim Penelitian & Pengembangan Biro Kredit Bank Indonesia
Wooldridge, Jeffrey M., 2002. Econometric Analysis of Cross Section and Panel Data, The
MIT Press, Massachussets.
Zaenal, Abdul. 2012. UMKM Sebagai tulang Punggung Perekonomian Nasional. Bandung :
Alfabeta

20
LAMPIRAN
1. Biodata Pengusul Hibah Penelitian LPPM 2021
A. Pengusul (Ketua atau Koordinator) Penelitian
Nama (Lengkap dengan Gelar) : Gusti Dian Prayogi, SE.,M.Ak,CIBA.,CERA.
NIP : 2100304
Pangkat/Jabatan : Dosen
Bidang Ilmu : Manajemen
Alamat : Manukan Indah 2 Blok 19 C No. 1, Surabaya
Pendidikan/Lulusan : S2 Akuntansi UPN "Veteran" Jatim
Pengalaman:
a. Pendidikan/Pengajaran :
- S1 Akuntansi Universitas Airlangga
- S2 Akuntansi UPN "Veteran" Jatim
- Dosen STIE Surabaya
- Dosen Universitas Wijaya Putra
- Dosen STIE Yapan
- Dosen Universitas Ciputra
- Dosen Muhammadiyah Gresik
b. Penelitian/Publikasi/Karya Ilmiah :
- Analisis Kinerja Perbankan berdasarkan Kriteria Versi Camel Sesudah dan
Sebelum Penggabungan Usaha.
- Pengaruh Tekanan Waktu, Tekanan Ketaatan, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Personil Aparat Pengendalian Internal Pemerintah
terhadap Pendeteksian Fraud.
c. Pengabdian pada Masyarakat :
d. Pengalaman Lain :
5 (lima) tahun terakhir
- CEO Syco Management Solution
- Internal Audit BPKP

Surabaya, 30 Mei 2021


Pengusul,

Gusti Dian Prayogi,


SE.,M.Ak,CIBA.,CERA.
NIP. 2100304

21
B. Anggota Penelitian
Nama (Lengkap dengan Gelar) : Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec.
NIP : 2100301
Pangkat/Jabatan : Dosen
Bidang Ilmu : Manajemen
Alamat : Dukuh Kramat Gg. 1A 10-12, Surabaya
Pendidikan/Lulusan : Master of Economics, Ritsumeikan University
Pengalaman:
a. Pendidikan/Pengajaran :
S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga
Master of Economics, Ritsumeikan University
Dosen STIE Surabaya
Dosen Universitas Wijaya Putra
b. Penelitian/Publikasi/Karya Ilmiah :
- A Spatial Econometric Analysis of Tourism Demand of Foreign Visitors to Japan:
How are Regional Nature and Culture Connected to Tourism Development?, 2020,
Ritsumeikan University.
-Natural Disaster Mitigation Strategies To Achieve Indonesia Disaster Response:
An Indonesia’s Economics Of Natural Disaster Analysis, 2015, Indonesian
Regional Science Association’s proceeding.
- Index Competitiveness of Textile and Clothing ( Tpt ) National in Asean 4 ,2015,
East Jawa Ecnomic Forum with Bank Indonesia.
- Is There any Resource Curse in the Third World and Developments Countries?
Study Case : Indonesia, Malaysia, Thailand and Brunei Darussalam, 2014, IRC
Conference Thailand.
- Investagation of Environmental Kuznet Curve for Carbon emission in Indonesia:
Does GDP per capita matter?, International Journal of Rural Law and Policy 2017,
Volume: 2.
c. Pengabdian pada Masyarakat :
d. Pengalaman Lain :
5 (lima) tahun terakhir
- Asistan Penelitian, 2019-2020, Ritsumeikan University, Kyoto, Japan
- Staff Ahli Menteri untuk Pembangunan Daya Saing Nasional, 2016 – 2018,
Kementrian Ekonomi Indonesia

Surabaya, 30 Mei 2021


Pengusul,

Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec.


NIP. 2100301

22
C. Anggota Penelitian
Nama (Lengkap dengan Gelar) : Selvi Permata Groda, S.T., M.A.B.
NIP : 2100202
Pangkat/Jabatan : Dosen
Bidang Ilmu : Manajemen
Alamat : Rungkut Menanggal II No. 27, Surabaya
Pendidikan/Lulusan : S2 Administrasi Bisnis ITB
Pengalaman:
a. Pendidikan/Pengajaran :
S1 Desain Interior ITS
S2 Administrasi Bisnis ITB
Dosen STIE Surabaya
Dosen Universitas Wijaya Putra
b. Penelitian/Publikasi/Karya Ilmiah:
- Value Determinant Factors for Apartment Products in Indonesia, 2019, Review
of Integrative Business and Economics Research.
- A Study on Customer Preferences and Value Preposition toward Interior Design
in Surabaya, 2018, South East Asian Journal of Contemporary Business,
Economic and Law.
c. Pengabdian pada Masyarakat :-
d. Pengalaman Lain :
(lima) tahun terakhir
- Case Assistant, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB

Surabaya, 30 Mei 2021


Pengusul,

Selvi Permata Groda, S.T., M.A.B.


NIP. 2100202

23

Anda mungkin juga menyukai