Anda di halaman 1dari 3

Soal Diskusi 4

Global Token merupakan perusahaan dagang untuk banyak produk yang tidak berkaitan. Pada
2018, perusahaan memutuskan melakukan diversifikasi pada bisnis cryptocurrency. Namun
pada saat awal masuk, tidak sukses. Pada dua tahun pertama beroperasi pada bisnis kripto,
perusahaan menerima “opini dikecualikan” dari auditor HLB Hodgson Impey Cheng Limited.
Auditor menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengumpulkan bukti audit yang cukup terkait
validitas dan keterjadian dari komisi dan pendapatan jasa. Sebelum Global Token memasuki
industry kripto, perusahaan selalu mendapat opini audit “tanpa pengecualian”.

Manajemen kemudian menyadari bahwa tidak terdapat standar akuntansi yang spesifik yang
mengatur cryptpcurrency. Sesuai dengan asal terjadinya transaksi, manajemen
mengklasifikasikannya sebagai asset tak berwujud. Manajemen telah membangun beberapa
upaya untuk memitigasi risiko akses tanpa otorisasi pada akun perdagangan yang dibuka oleh
Global Token. Manajemen telah telah melakukan pengukuran manajemen risiko seperti (i)
otorasi yang memadai untuk menarik cryptocurrencies, (ii) otorisasi yang layak pada akses
password pada akun perdagangan cryptocurrencies, (iii) autentifikasi dua faktor untuk
mengakses akun perdagangan dan penarikan cryptocurrencies, dan (iv) notifikasi email untuk
otorisasi pihak untuk setiap kali memasuki akun perdagangan.

Berikan pendapat Saudara mengenai pertimbangan dan strategi audit dalam melakukan
asesmen terhadap asersi yang terkait dengan kepemilikan legal cryptocurrencies dan
pendapatan jasa komisi Global Token berdasarkan lingkungan pengendalian, asersi yang terkait
dan potensi salah saji!

Kasus dikembangkan dari : Global Token: Receiving Unclean Audit Opinion Twice on the
Blockchain Operations (HKU Business School)

Rubrik Skor Diskusi:

Rubrik Skor Aspek yang dinilai Skor


Diskusi Mahasiswa mampu memahami siklus penjualan yang
diperlukan untuk merencanakan audit.
Pedoman Penilaian:
Rekomendasi jawaban merupakan jawaban yang
disarankan. Tutor dapat memberikan skor di bawah skor
maksimal apabila jawaban kurang tepat atau kurang
lengkap disesuaikan dengan pertimbangan kepakaran.
Rekomendasi jawaban:
Mahasiswa diperkenankan menjawab salah satu dari
alternatif asersi yang berkaitan dengan cryptocurrencies di
bawah ini

1. Asersi terkait dengan kepemilikan cryptocurrencies yaitu 50


asersi “existence” , “right & obligation” and “valuation”.
Kemungkinkan potensi salah saji terdapat pada:
(i) Cryptocurrencies yang dicatat Global Token tidak
ada (“existence”)
(ii) Cryptocurrencies yang diakui Global Token
sebenarnya dimiliki oleh pihak lain (“existence”
dan “right and obligation”)
(iii) Kunci peronel dicuri atau diakses secara tidak
wajar sehingga menyebabkan salah saji
cryptocurrencies (“existence”)
(iv) Kunci personal hilang atau rusak sehingga
menyebabkan Global Token tidak dapat
mengakses cryptocurrencies (“right and
obligation”)
(v) Global Token tidak dapat menjual hak
kepemilikan cryptocurrencies karena pihak lain
yang mengetahui kunci personal (“right and
obligation”)
(vi) Global Token tidak mengaplikasi kebijakan
penilaian dengan tepat (“valuation”)
(vii) Informasi harga asset digital Global Token tidak
menjadi dasar permintaan pembelian atau tidak
reliabel (“valuation”
(viii) Dll (bisa dikembangkan oleh tutor)

Auditor harus memahami bisnis klien terkait dengan


cryptocurrencies. Perusahan telah melakukan
pengukuran risiko untuk memastikan pengendalian
dijalankan. Hal ini berkaitan dengan asersi “keberadaan”
pada kepemilikan crypocureencies. Auditor diharapkan
memiliki penguasaan pengetahuan tentang
cryptocurrencies dan IT terkait dengan teknologi
Blockchain. Pelibatan IT auditor dipertimbangkan dalam
tim audit.
50
2. Asersi pada pendapatan jasa dan komisi adalah
“validity” dan “occurance” atau “measurement” dan
“accurrence”
Pada pendapatan komisi asersi “ measurement”
terdapat potensi pencatatan yang tidak akurat jumlah
komisi dan jasa. Penyebab terjadinya ketidakakuratan
menghitung nilai wajar karena volalitas yang tinggi pada
pasar cryptocurrencies. Selain itu jumlah unit
cryptocurrencies yang diperoleh mungkin terjadi salah
hitung dari jumlah unit yang dieksekusi pada setiap
transaksi.

Pada asersi “occurrence”, ada kemungkinan bahwa


pada transaksi yang tercatat (dimana pendapatan
komisi terjadi) tidak terjadi. Salah satu alasan yang
mungkin terjadi karena platform perdagangan
cryptocurrencies tidak dibangun dengan pengendalian
yang memadai yang tidak mereka seluruh informasi
transaksi seperti waktu, volume, tipe dll.

Total skor maksimal 100

Anda mungkin juga menyukai