Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WISNU EKO PRASTYO

NIM : 049730725

1. Sebagai Warga Negara diharuskan membayar PAJAK. Karena, Pajak menjadipenerimaan


negara terbesar yang dikumpulkan negara melalui anggaran pendapatandan belanja negara (APBN). Jadi
ketika wajib pajak taat bayar pajak, ada berbagaimanfaat yang dapat dirasakan kembali oleh
masyarakat. Mulai dari fasilitaspendidikan yang menjadi lebih baik, fasilitas kesehatan yang lebih
memadai, fasilitastransportasi publik yang lebih nyaman, fasilitas umum dan infrastruktur yang
lebihmaju, dan sebagainya.Pembayaran pajak menjadi bukti bakti serta bentuk kontribusi nyata kepada
negara.Membayar pajak pun sudah menjadi kewajiban sehingga melanggarnya
akanmemberikan sanksi hukuman.

2. Yang seharusnya dilakukan oleh CV.Digital Printing agar tidak ada Tindakan sita dan lelangdari kantor
pajak atas hutang pajak yang dimilikinya adalah Dengan cara segeramembayarkan/ melunasi
pajaknya Namun Jika wajib pajak merasa keberatan dengantotal tagihan pajaknya, Wajib Pajak bisa
mengajukan KERINGANAN PAJAK ataujika masih tidak sanggup Wajib Pajak bisa mengajukan
TAX AMNESTY(penghapusan pajak Terutang namun tak dikenai sanksi administrasi/ pidana
dariDirjen Pajak Pemerintah terkait).

3. Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Lain sebagai Lex Specialist

Dalam sistem hukum, terdapat hubungan khusus antara hukum pajak dengan hukum lain yang dikenal
sebagai "lex specialist". Konsep ini mengacu pada prinsip bahwa hukum pajak memiliki karakteristik
yang khusus dan berbeda dari hukum-hukum lainnya.Pada dasarnya, lex specialist berarti bahwa hukum
pajak memiliki aturan-aturan yang lebih spesifik dan mendetail dibandingkan dengan hukum-hukum
lainnya. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan kekhususan peraturan-peraturan pajak yang
melibatkan pengaturan mengenai pengenaan, pemungutan, dan penagihan pajak.Dalam konteks ini,
hukum pajak memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari hukum-hukum lainnya:

1.Ketentuan yang lebih rinci: Hukum pajak cenderung memiliki ketentuan yang lebih rinci dan terperinci
dalam mengatur berbagai aspek perpajakan, seperti tarif pajak, kriteria pengenaan pajak, kewajiban
pelaporan, dan prosedur penagihan pajak.

2.Ketentuan yang lebih teknis: Hukum pajak sering kali melibatkan aspek teknis yang kompleks, seperti
perhitungan pajak, metode akuntansi, dan perlakuan pajak terhadap transaksi khusus. Oleh karena itu,
hukum pajak memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam dalam menerapkannya.
3.Ketentuan yang lebih dinamis: Hukum pajak sering mengalami perubahan yang lebih sering dan cepat
dibandingkan dengan hukum-hukum lainnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan kebijakan fiskal,
perkembangan ekonomi, dan tuntutan perubahan dalam sistem perpajakan.

Dalam konteks lex specialist, hukum pajak memiliki keistimewaan dalam mengatur perpajakan dan
memiliki kekuatan yang lebih kuat dalam menentukan kewajiban dan hak-hak subjek perpajakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa hukum pajak juga harus tetap konsisten dengan prinsip-prinsip
hukum yang lebih umum, seperti prinsip keadilan dan kepastian hukum.Dalam praktiknya, lex specialist
memungkinkan hukum pajak untuk memiliki aturan-aturan yang lebih spesifik dan mendalam, sehingga
dapat mengatur perpajakan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, hal ini juga menuntut para praktisi
hukum dan subjek perpajakan untuk memiliki pemahaman yang baik tentang hukum pajak dan
kemampuan untuk mengaplikasikannya dengan benar.

4. Self assessment merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi kepercayaan dan tanggung
jawab kepada wajib pajak untuk berinisiatif dalam mendaftarkan dirinya agar mendapatkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan mengurus segala urusan perpajakannya secara mandiri.

Sesuai dengan pengertiannya, dalam sistem ini wajib pajak akan berinisiatif dalam kegiatan menghitung
dan memungut pajaknya sendiri. Dalam hal ini, wajib pajak dianggap bisa menghitung pajak, mempunyai
kejujuran yang tinggi dan menyadari pentingnya membayarkan pajak, serta memahami undang-undang
perpajakan yang berlaku.

Kelebihan dan Kekurangan Self Assessment

Dalam penerapannya, sistem self assessment ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
sistem ini adalah pemungutan pajak akan berjalan lebih efektif karena wajib pajak melakukan
penghitungan pajak secara mandiri. Dampak positif dari self assessment ini akhirnya dapat mendorong
wajib pajak untuk lebih percaya akan mekanisme perpajakan di Indonesia, sehingga pemenuhan
kewajiban perpajakan dapat dilakukan dengan baik oleh wajib pajak dan dapat dipertanggungjawabkan
dalam pelaporan SPT-nya.

Akan tetapi, dibalik kelebihan tentu ada kekurangannya, Bagi wajib pajak yang tidak memiliki
pengetahuan tentang perpajakan, tentu akan sulit baginya dalam melakukan serangkaian prosedur
penghitungan, penyetoran, hingga pelaporan pajak. Wajib pajak mungkin akan kesulitan dan bisa saja
keliru dalam menghitung besaran pajak yang harus ditanggungnya. Dampak negatif dari self assessment
ini adalah bisa saja menimbulkan tunggakan pajak. Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah tersebut,
maka dilaksanakan pula pemeriksaan dan penagihan pajak.

Anda mungkin juga menyukai