Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENGENDALIAN PEMUNGUTAN PAJAK SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN NILAI RASIO PAJAK DI INDONESIA

LAPORAN TUGAS AKHIR


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penulisan Tugas Akhir

Disusun Oleh :
Nabila Putri Apriliani
2041211009

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar negara Indonesia. Ketika

kita berbicara mengenai pajak, maka istilah tersebut pastilah sangat akrab di

telinga masyarakat Indonesia. Secara umum pajak dapat didefinisikan sebagai

suatu  bentuk kontribusi yang bersifat wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Penerimaan dalam negeri mempunyai peranan yang sangat penting dan

strategis, roda pemerintahan dan pembangunan tidak dapat bergerak tanpa di

dukung oleh dana, terutama yang berasal dari dalam negeri.

Pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan

bernegara, terutama dalam penerapan pembangunan, selaku sumber

pemasukan negeri guna membiayai segala pengeluaran, tercantum

pengeluaran pembangunan. Ketika suatu negara memiliki pendapatan yang

lebih tinggi dari pajak misalnya, maka akan lebih banyak pekerjaan dapat

diciptakan, berkurangnya tingkat pengangguran, baiknya pendidikan,

pelayanan kesehatan dapat tercapai. Pajak juga instrumen yang baik untuk

1
2

distribusi pendapatan, sedangkan distribusi pendapatan menjadi masalah

terbesar saat ini ekonomi.

Kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib

pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya masih rendah. Berbagai

permasalahan datang menghampiri pelaksanaan perpajakan di Indonesia.

Adapun permasalahan utama perpajakan di Indonesia yaitu masih rendahnya

nilai tax ratio atau rasio pajak yang dihasilkan Indonesia dibandingkan

negara-negara berkembang lainnya.

Rasio pajak atau tax ratio ini merupakan  salah satu indikator yang

dapat digunakan untuk  menilai bagaimana kinerja dari penerimaan pajak

disuatu negara. Ketika nilai tax ratio tinggi maka menunjukkan semakin baik

pula penerimaan pajak di suatu negara dan secara langsung mampu

meningkatkan keleluasaan pemerintah dalam mengelola penerimaannya.

Namun, ketika nilai tax ratio ini masih sangat rendah maka menunjukkan

bahwa kinerja perpajakan masih belum optimal. Angka tax ratio digunakan

untuk mengukur optimalisasi kapasitas administrasi perpajakan di suatu

negara dalam rangka menghimpun penerimaan pajak di suatu negara.

Permasalahan mengenai rendahnya rasio pajak Indonesia  ini bahkan

sampai disoroti oleh Organisation for Economic Co-operation and

Development (OECD). Dilansir dari idnfinancial.com (2019) tax ratio

Indonesia pada tahun 2017 adalah 11,5%, di bawah rata-rata dari negara

anggota OECD (34,2%) dengan selisih sebesar 22,7%, dan juga dibawah rata-
3

rata kawasan LAC (Latin America and the Caribbean) dan Afrika (masing-

masing sebesar 22,8% dan 18,2%. Rendahnya nilai tax ratio atau rasio pajak

Indonesia ini, secara tidak langsung menunjukkan bahwa penerimaan pajak di

Indonesia  juga masih rendah. Rendahnya realisasi penerimaan pajak

Indonesia merupakan permasalahan lainnya yang menghampiri pelaksanaan

perpajakan di Indonesia.Rendahnya penerimaan pajak Indonesia

menunjukkan bahwa tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak

juga masih rendah.

Rendahnya penerimaan pajak Indonesia menunjukkan bahwa tingkat

kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak juga masih rendah. Rendahnya

kesadaran wajib pajak  dalam membayar pajak juga menjadi salah satu

permasalahan yang menghampiri  pelaksanaan perpajakan di Indonesia.

Rendahnya kesadaran dari wajib pajak ini dapat disebabkan oleh berbagai

faktor seperti kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pajak

bagi perekonomian, kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai tata cara

perpajakan, adanya persepsi negatif terhadap para aparatur pajak atau juga

dapat disebabkan karena rendahnya kepercayaan wajib pajak terhadap

pengelolaan pajak di negara ini. Hal tersebutlah yang menyebabkan

rendahnya nilai rasio pajak di Indonesia. Maka dari itu perlu adanya upaya

pengoptimalan pemungutan pajak untuk memaksimalkan penerimaan pajak

dan meningkatkan nilai rasio pajak di Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menyusun Laporan

Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN PEMUNGUTAN


4

PAJAK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RASIO PAJAK DI

INDONESIA”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis

merumuskan bahwa identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengendalian pemungutan pajak di Indonesia ?

2. Bagaimana upaya pemungutan pajak di Indonesia untuk

meningkatkan nilai rasio pajak ?

3. Apakah pengetahuan dan pemahaman wajib dalam membayar pajak

pajak berpengaruh berpengaruh terhadap penerimaan pajak ?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian pemungutan

pajak di Indonesia

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya pemungutan pajak di Indonesia

untuk meningkatkan nilai rasio pajak

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman wajib

pajak dalam membayar pajak

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan yang dikemukakan diatas, maka penulis

mengemukakan manfaat kepada pihak antara lain :

1. Bagi Penulis
5

a. Sebagai bentuk pemahaman dan penerapan materi yang diperoleh

selama perkuliahan

b. Meningkatkan pemahaman dan wawasan dibidang perpajakan

khususnya pemahaman tentang Nilai Rasio Pajak

c. Mendapat pengalaman berharga dimana penulis memperoleh

gambaran nyata mengenai penerapan teori selama perkuliahan

2. Bagi Pembaca

a. Dapat dijadikan literatur jika akan melakukan penelitian yang

sama dikemudian hari

b. Menambah pengetahuan mengenai perpajakan khususnya Nilai

Rasio Pajak

c. Memberikan informasi mengenai keterkaitan nilai rasio pajak

dengan penerimaan pajak di Indonesia

3. Bagi Instansi Terkait

a. Bagi pihak yang terkait dengan hasil penulisan ini diharapkan

bisa berguna dalam pengambilan kebijakan perpajakan

b. Dapat dijadikan acuan sebagaimana masalah yang telah terjadi

untuk antisipasi dikemudian hari.


6

DAFTAR PUSTAKA
Cintya, P. (2020, November 22). Mengupas Permasalahan Perpajakan yang Terjadi di
Indonesia : Bagaimanakan Solusinya ? Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/putri43926/5fba25e48ede481d0e0e5222/meng
upas-permasalahan-perpajakan-yang-terjadi-di-indonesia-siapa-pihak-yang-
pantas-disalahkan?page=2

Dwijayanti, A. Sueb, M. Pratama, A. (n.d.). Pengaruh Religiusitas dan Keadilan Pajak pada
Sikap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I). Jurnal Akuntansi dan
Pajak, 8.

Erion, Taryana. (2021). Analisis Rasio Pajak/Tax Ratio Penghasilan dan Pola Konsumsi
Dosen dan Karyawan Tetap ITB Ahmad Dahlan. Jurnal Riset Akuntansi dan
Manajemen, 18.

Hanum, A. N. (2005). Permasalahan Pajak Indonesia. 9.

Ikhsan, L. S. Amir, A. (2016). Analisis Struktur Pajak dan Faktor yang Mempengaruhi
Rasio Pajak di Indonesia. Jurnal Perspektif Pembiyaan dan Pembangunan
Daerah.

Risal. Sutanto, B. (n.d.). Analisis Pengaruh Pemahaman dan Kesadaran Wajib Pajak
Daerah Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak di Kota Pontianak. Jurnal
Akuntansi, Auditing dan Investasi (JAADI), 6.

Setiabudi, A. W. (n.d.). Rasio Pajak Optimal dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di


Indonesia Tahun 1970-2008. Jurnal Akuntansi.

Sinaga, N. A. (2016). Pemungutan Pajak dan Permasalahannya di Indonesia.


Pemungutan Pajak dan Permasalahannya di Indonesia, 16.

Trawocadji, D. F. Sitabuana, H. T. (2022). Hukum Pajak dan Permasalahan Dalam


Pemungutan Pajak. SERINA IV UNTAR 2022, 6.

Anda mungkin juga menyukai