yang dilaporkan pada laba rugi dan laporan arus kas (Hery, 2015:24).
berikut:
perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu dan sebagai
14
15
sebagai berikut:
sebagai berikut:
pada satu periode tertentu, sebagai cara untuk mengetahui sampai dimana tingkat
berbeda – beda karena itu tergantung ruang lingkup bisnis yang dijalankan.
manajemen)
angka dalam analisis laporan keuangan tersebut, kita dapat menggunakan tiga
berikut:
2. Analisis vertical
berikut:
menyatakan bahwa:
1) Rasio Likuiditas
Quick ratio, Cash ratio, Networking capital to total assets, dan interval
measure.
2) Rasio Solvabilitas
Debt ratio, Debt to equity ratio, Equity multiplier, Long term debt ratio,
21
Times interest earned ratio, Times interest earned ratio, dan Cash
coverage.
3) Rasio Profitabilitas
kedalam rasio ini diantaranya Earning per share, Price to earning ratio,
menghasilkan laba bersih dari asset yang dimiliki, yang dihitung dengan
Keterangan:
asset. Return diartikan sebagai laba bersih yang diperoleh dari kegiatan
normal perusahaan”.
berikut:
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset”.
Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar kontribusi aset
dalam menciptakan laba bersih yang diperoleh dari kegiatan normal perusahaan.
Assets (ROA)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt to Equity Ratio =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Keterangan:
jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt to Equity Ratio (DER)=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
ekuitas suatu saat. Setiap bulan atau setiap tahun posisi rasio dapat berubah lebih
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Debt to Equity Ratio =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
perusahaan, dimana rasio ini berfungsi untuk mengetahui besarnya dana untuk
jaminan kreditor.
Penggunaan saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan suatu
dana menjaid kajian serta analisis tentang saham begitu berkembang baik secara
sebagai berikut:
“Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
sebagai berikut:
“Harga saham yang terjadi di pasar modal ditentukan oleh pelaku pasar
yang artinya harga yang berlaku sekarang dimana saham
diperdagangkan”.
1) Harga Nominal
Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untk
menentukan harga perdana.
3) Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat
dibursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin
emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga
inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena
pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga
investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan
di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
4) Harga pembukaan
29
Harga pembukuan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari
nursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai
dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan
demikian, harga pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga
sebaliknya harga pasar mungkin juga akan menjadi harga pembukaan.
Namun tidak selalu terjadi.
5) Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada
saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena
ada kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka
harga penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga
ini tetap menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6) Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih
dari satu kali tidak pada harga yang sama.
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang
terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi
atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan
kata lain, harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
8) Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
Saham
sebagai berikut:
2. Faktor eksternal”
sebagai berikut:
1) Faktor internal
a) Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk
baru, laporan produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
b) Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur,
manajemen dan struktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e) Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik
pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
31
dan turunnya Harga Saham yaitu dapat dikarenakan kondisi mikro dan makro
ekonomi, kebijakan perusahaan yang tidak sesuai, pergantian direksi secara tiba
– tiba, adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terkena permasalah
(closing price)”.
(closing price)”.
32
“Harga pada pasar riil (Market price), merupakan harga yang paling
mudah ditentukan karena merupakan harga suatu saham pada pasar
saham yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga
pasar adalah harga penutupannya (closing price)”.
(closing price) sebagai indikator harga saham karena sebagai acuan harga yang
paling mudah ditentukan, dimana menjadi harga suatu saham pada pasar saham
batas-batas yang akan diselidiki dan yang tidak akan tersentuh oleh proses
rumusan masalah untuk menjawab permasalah yang ada (Miles, Huberman, dan
Saldana, 2014:62).
investor jangka panjang, biasanya menggunakan data – data yang berasal dari
gambaran kinerja keuangan yang tinggi untuk prospek masa depan perusahaan
yang baik dari sisi kemampuannya menghasilkan laba dan menjadi gambaran
yang baik untuk para investor karena menjamin peningkatan harga saham.
(ROA) yang meningkat akan semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh
investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar sehingga ROA akan
yang dilakukan oleh Togar Rifai Nuryuwono (2017) ROA secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham. Dan hasil penelitian Opi
Dwi Dera Astuti (2017) secara parsial variabel ROA mepunyai pengaruh yang
oleh kinerja keuangan dan merupakan salah satu bagian finansial yang
berpengaruh terhadap harga saham. Salah satu rasio yang biasa dilihat oleh para
Semakin tinggi rasio ROA maka semakin baik kinerja keuangan dengan
investor, karena tingkat pengembalian semakin besar. Hal tersebut juga akan
berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan
perusahaan.
perusahaan melalui nilai perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan yang
pihak luar dengan biaya hutang semakin mahal dan semakin tinggi resiko
penurunan.
semakin kecil.
Debt to Equity dapat diartikan sebagai besarnya modal perusahaan yang didanai
dengan pendanaan dari pihak luar dan penggunaan dana dari pihak luar akan
memperbesar resiko atas hasil (risk of return) bagi para pemegang saham karena
adanya beban tetap pembayaran bunga pinjaman maka harga saham akan
mengalami penurunan.
Hasil penelitian yang diungkapkan oleh Putu Dina Aristya Dewi dan
signifikan negatif bagi harga saham perusahaan emiten bidang Food and
Tandika, dan Azib (2018) yang menyatakan bahwa hasil penelitian DER
(2017) menyatakan pula bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif
oleh kinerja keuangan dan merupakan salah satu bagian finansial yang
berpengaruh terhadap harga saham. Salah satu rasio yang biasa dilihat oleh para
berpengaruh pada daya tarik saham yang ditawarkan di Pasar Modal. Semakin
baik kinerja perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin
yang telah dipaparkan, oleh sebab itu akan digambarkan pada paradigma
Keterangan :
Y = Harga Saham
2.3 Hipotesis
penelitian berarti sebagai hasil sementara yang masih harus dicari bukti fakta –